Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Idul Adha 2023 Hakikat Sebuah Pengorbanan - Khutbah 2
Khutbah Idul Adha 2023 Hakikat Sebuah Pengorbanan - Khutbah 2
1
Hari raya Idul Adha atau hari raya kurban tidak dapat terlepas dari kisah teladan yang
digambarkan dalam Al-Quran melalui seorang yang mulia yaitu Nabi Ibrahim AS yang
mampu menjalankan perintah Allah SWT untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail dengan
cara menyembelihnya. Namun, pada akhirnya tanpa diduga, Allah mengganti Nabi Ismail
dengan seekor domba yang gemuk. Sungguh sangat luar biasa, ujian yang dialami oleh Nabi
Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Dapat kita bayangkan, seorang nabi pun mendapatkan ujian
dari Allah SWT, apalagi kita sebagai manusia biasa. Hal ini, menunjukkan bahwasanya
keislaman, keimanan dan ketakwaan kita akan terus diuji oleh Allah SWT untuk melihat di
mana, pada level apa dan kualitas apa kita berada.
Allahu akbar 3X, La ilaha illallahu Allahu akbar walillahilhamdu
Kaum muslimin yang berbahagia….!
Pada hari ini kaum Muslimin merayakan Hari Idul Adha dengan melaksanakan shalat
id karena telah sampai pada hari ke-10 bulan Dzulhijjah. Shalat Idul Adha adalah peristiwa
besar yang setiap tahun umat Islam sedunia melaksanakannya dan setelah itu menyembelih
hewan-hewan kurban sebagai sunnah muakkadah. Setiap kali merayakan Idul Adha, kita
tidak bisa lepas dari membicarakan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Bapak - anak ini
menjadi suri tauladan bagi kita semua dalam banyak hal, seperti dalam ketaatan dan
kepasrahan diri kepada Allah SWT, kesabaran dan keikhlasan beribadah, serta dalam
menjalani hidup dan kehidupan ini.
Nabi Ibrahim AS. adalah seorang ayah sekaligus seorang hamba Allah yang lurus,
berhati lembut, lagi penyantun. Beliau seorang Nabi dengan teladan kepemimpinan yang
mencerahkan. Sedangkan sang anak, Nabi Ismail AS., adalah seorang anak yang sabar dan
berbakti kepada kedua orang tua; dan tentunya juga taat kepada Allah SWT.
Nabi Ibrahim AS menikah dengan Siti Sarah sudah cukup lama, bertahun-tahun,
namun belum dikaruinai seorang anak pun. Beliau telah lama mengidamkan hadirnya
seorang anak. Kemudian oleh Siti Sarah, Nabi Ibrahim dipersilakan untuk menikah lagi
dengan Siti Hajar yang tak lain adalah seorang pembatu bagi keluarga Ibrahim. Dan akhirnya
beliau mendapatkan seorang anak hasil pernikahannya dengan Siti Hajar dan diberinya
nama Ismail. Beliau merasa senang dan tenang bersama sang buah hati. Beliau melihat
Ismail menikmati masa kanak-kanaknya dan menemani kehidupannya dengan tentram dan
damai. Tetapi kemudian, Ibrahim bermimpi dalam tidurnya. Beliau menyembelih anak satu-
satunya itu. Ibrahim pun menyadari bahwa itu adalah perintah dari Allah SWT.
Ma’asyiral Muslimin rahimakummullah,
Kita bisa membayangkan betapa Nabi Ibrahim tengah diuji Allah SWT. Anak satu-
satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya hingga usia beliau hampir 100 tahun,
pada akhirnya harus dikorbankan atas perintah Allah dengan cara disembelihnya sendiri.
Bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim menghadapi perintah tersebut? Nabi Ibrahim adalah
seorang rasul. Maka beliau tidak ragu-ragu dalam memahami dan menerima perintrah
tersebut. Tidak ada kekacauan dalam pikiran beliau sehingga beliau tidak melakukan protes
atau mencoba bertanya kepada Allah untuk meminta klarifikasi. Misalnya dengan bertanya,
”Kenapa ya Allah, harus saya sembelih anak tunggal saya ini?”
Tidak ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Yang ada pada Nabi Ibrahim AS adalah
penerimaan total, keridhaan yang mendalam, ketenangan dan kedamaian yang luar biasa.
Itulah sebabnya Nabi Ibahim AS mendapat berbagai macam gelar seperti: ulul azmi (orang
yang sangat sabar), khalilullah (kekasih Allah), hanifan muslima (orang yang lurus yang
berserah diri kepada Allah SWT), abul anbiya (bapak para nabi), dan sebagainya. Kisah
bagaimana Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah Allah SWT bisa kita simak sebagaimana
َ ُ َ َ ُ َْ َّ ِّْ َ َ ْ ْ َ َ َ ِّْ َ ر
termaktub dalam Al-Quran Surat Ash-Shaffat, ayat 102:
يا ب يب ِإ ين أرى ِ يف المن ِام أ ين أذبحك
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu”.
Ayat tersebut merupakan perintah dari Allah SWT agar Nabi Ibrahim menyembelih
Ismail yang belum cukup dewasa atau masih anak-anak karena baru berusia kurang dari 14
tahun. Maka Nabi Ibrahim sebagai orang tua bertanya kepada Ismail bagaimana
pendapatnya tentang perintah tersebut sebagaimana dikisahkan dalam bagian ayat
berikutnya:
2
َ َ ُ َ
فانظ رر َماذا ت َرى
“Maka pikirkan, apa pendapatmu tentang perintah itu”.(QS. Ash-Shaffat: 103)
Pertanyaan Nabi Ibrahim kepada Ismail ini sebenarnya mengandung pelajaran
berharga bahwa seorang ayah atau orang tua tidak ada jeleknya, bahkan sangat bagus,
memberikan hak bertanya atau mengemukakan pendapat bagi anak-anaknya berkaitan
dengan masa depan mereka. Apalagi menyangkut soal hidup dan mati. Dengan kata lain, ini
sesungguhnya pelajaran tentang demokrasi atau musyawarah dimana dialog untuk
mencapai persepsi yang sama diperlukan untuk meraih tujuan baik yang akan dicapai
bersama. Dengan cara seperti ini tentu keikhlasan untuk menerima sebuah keputusan bisa
dicapai dengan baik secara bersama pula. Maka tidak mengherankan ketika memberikan
jawaban kepada Ibrahim , Ismail menjawab dengan jawaban yang sangat bagus, penuh
3
Mari kita belajar memahami dan menangkap makna dari pengorbanan yang
sesungguhnya. Karena di balik pengorbanan ada sebuah cinta. Cinta itulah yang melahirkan
suatu energi positif dan kekuatan yang luar biasa dalam jiwa. Dari kecintaannya kepada
Allah lahirlah ketaatan. Ketaatan itu adalah wujud dari rasa cinta. Cinta harus selalu
diperjuangkan, oleh karenanya cinta selalu membutuhkan pengorbanan. Sebesar apa
pengorbanan yang kita berikan, sebesar itulah cinta yang kita miliki.
Tak pernah berhenti di sepanjang masa.., Allah Ta’ala memilih diantara hamba-
hamba-Nya yang dimuliakan dengan pengorbanan itu.
ِّ َ ْ ُ ر َْ َ ٌ َ َ ُ ۟ َ َ َٰ َ ُ ۟ َّ َ َ َ ر َ ر ُ َّ َ َْ َٰ َ ُ ر
ض ن رح َبهۥ َو ِمن ُهم من ٱلمؤ ِم ِن ْي ِرجال صدقوا ما ع ــهدوا ٱلِل علي ِه ۖ ف ِمنهم من ق
ً َ ۟ ُ َّ َ
َّمن َينت ِظ ُر ۖ َو َما َبدلوا ت رب ِديل
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka
ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak mengubah (janjinya)”. (QS. al-Ahzab :
23)
Ada yang berkorban dengan nyawa demi mempertahankan akidah yang kokoh seperti
Asiah bintu Muzahim istri Fir’aun.. Ada yang berkorban dengan dibantai berjamaah seperti
kisah Ashabul Ukhdud.. Ada yang berkorban membeli surga dengan hartanya seperti Abu
Bakr, Utsman bin Affan, Khadijah dan Abdurrahman bin Auf..
Ada yang berkorban dengan masa mudanya seperti Mush’ab bin Umair, pemuda kaya
raya yang diboikot oleh keluarganya karena mengikuti dakwah tauhid, yang diakhir hidupnya
Rasululullah terharu karena tak ada yang menutupi jasadnya kecuali sepotong kain yang jika
ditarik ke kepala tersingkap kaki beliau dan jika ditarik ke kaki tersingkap kepala beliau…
Dan masih banyak lagi hamba-hamba pilihan yang mengorbankan segalanya demi
membuktikan cinta pada Allah..
Selanjutnya, mari kita melihat diri-diri kita… Apakah yang sudah kita korbankan untuk
sampai di surga Allah..?! Apakah yang sudah kita korbankan demi meraih keridhaan Allah..?!
Apakah yang sudah kita korbankan untuk meraih ampunan Allah?!
Pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan membuat kita merasa malu pada Allah
dan pada diri kita sendiri.. Betapa sulitnya kita berkorban sampai untuk diri kita sendiri..
Shalat lima waktu sering kita lalaikan atau tidak mengerjakannya di awal waktu, Subuh
terkadang kesiangan, sedangkan jika kita memiliki perjalanan bisnis dengan pesawat
terbang, kita berusaha tidak terlambat untuk hadir di bandara walau waktunya dini hari
sekalipun..
Begitu beratnya kita terbangun di malam hari untuk qiyamullail dan tahajjud,
sedangkan untuk pertandingan sepakbola kita rela begadang semalam suntuk hanya untuk
menyaksikan klub jagoan kita yang merumput di lapangan hijau. Jika yang dibangun adalah
mall-mall, ruko-ruko dan pusat perbelanjaan maka hanya dalam hitungan bulan sudah berdiri
megah, namun untuk merampungkan pembangunan sebuah masjid terkadang pengurus
harus setiap Jumat meminta sumbangan dari jamaah, dan terkadang itu sampai bertahun
tahun… Subhanallah…!.. Manakah bukti bahwa kita adalah para perindu surga yang rela
berkorban dengan segala yang dimiliki untuk meraihnya…?
4
Tidakkah seyogyanya kesemuanya itu kita akhiri..? Marilah kita kembali pada
tuntunan al-Qur’an dan sunnah. Al-Qur’an memerintahkan kita untuk bersatu, berukhuwah,
berbaik sangka, saling membantu antara yang satu dan lain. Al-Qur’an melarang
perpecahan, perselisihan, saling memusuhi, mencari-cari aib, ghibah, namimah dan adu
domba.
Semua sudah jelas, semua sudah gamblang… Berbeda pendapat adalah sunnatullah,
namun mari kedepankan adab dan nasihat yang bijak dan santun, dahulukan prasangka baik
kepada saudara kita sebelum memvonis. Perkara-perkara yang bisa menyatukan kita lebih
banyak dari hal-hal sepele yang terkadang membuat kita saling memusuhi antara yang satu
dengan yang lain..
Fenomena lain.. Perebutan kekuasaan, kepentingan politik yang menjadikan
persaudaraan sebagai korban. Fenomena saling cekal, saling hujat, saling mencurigai
menjadi sajian rutin setiap waktu, Hoax berseliweran dimana-mana, rakyat kecil yang ikut
menjadi korban yang mana semua selalu mengatasnamakan ‘rakyat’ demi merebut simpati
yang pada kenyataannya hanya untuk keserakahan pribadi dan golongan. Begitu mudahnya
persahabatan yang telah terjalin lama menjadi korban demi kepentingan sesaat.Betapa
murahnya harga diri dijual hanya untuk mengamankan kantong-kantong pribadi atau
perusahaan-perusahaan pribadi.Bahkan betapa gampangnya agama digadaikan, idealisme
menjadi tumbal hanya demi meraih sedikit keuntungan duniawi dan secuil kekuasaan semu.
Wallahul musta’an..
Allahu Akbar 3x Allahu Akbar wa lillahi al-hamd..
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah….!
Tidakkah sepantasnya ini kita akhiri…? Bukankah harta, pangkat, jabatan bahkan
dunia ini adalah sesuatu yang fana?! Dunia terlalu hina untuk membuat kita saling memusuhi
antara yang satu dengan yang lain. Hanya karena beda pilihan dalam pilpres atau pilkada
kita saling membelakangi, bahkan yang memilukan berita yang kita dengar ada sebuah
rumah tangga yang terpaksa harus bubar hanya gara-gara beda pilihan dalam pemilihan
kepala desa. Subhanallah..!
Saatnya kita mengorbankan sifat arogansi kita, saatnya kita kuburkan sifat-sifat
jahiliah kita, dan sekaranglah saat untuk kita kembali merajut persatuan dan ukhuwah demi
mencapai keridhaan Allah.
Semoga Allah senantiasa memberi petunjuk kepada kita kepada jalan-jalan
kebenaran dan keistiqamahan dan menjaga kita dari segala fitnah dan ujian, baik yang
tersembunyi maupun yang tampak.… Aamiin Allahhumma Aamiin..
5
KHUTBAH KEDUA
هللا اكب هللا اكب هللا اكب,..هللا اكب هللا اكب هللا اكب,..هللا اكب وهلل الحمد
َّ ر َ ر َ َ َ ر َ ْ ر َ َ ْ ر َ َ ُ َ ِّ ر َ ُ َ ِّ ُ َ َ َ ر ْ َ َ ْ ُ
ِهلل ال ِذي أنعمنا ِب ِنعم ِة ا ِ َإليم ِان وا َِإلسل ِم َ .ونص يَل ونسلم عَل خ ْ ِب األن ِام ِ ال َح رمد
َ ر َ ُ َ ََ ر َ َّ َ َ َّ ر َ ر َْ ر َ ُ دو َع ََل َاله َو َص ر َس ِّيد َنا ُم َح َّم َ
شيك ال ه د ح و هللا ال إ هل إ ال ن أ د ه ش أ , ي ع م ج أ ه ب ح
َ ُ َ ِ َ ر َ ُ َ َّ ُ َ َّ ِ ً ِ َ ر ُ ُ َ َ ِ ِ ُ ُ ِ ْ َ ُ َّ َ ِّ َ َ ِ ِّ ر ِ َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ ِ َ َ َ
له وأشهد أن َمـحمدا عبد َه ورسوله,..أللهم صل و سلم عَل سي ِدنا محم ٍد و عَل
ر ً َّ َ ُ ُ َ ً ر َ ر َْ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ
الِل َوقولوا ق روال َس ِديدا ُي رص ِلح آمنوا اتقوا ِآل ِه ََو َص رح ِب ِه أجم ِع ْي,..يا أيها ال ِذين
َّ
يماِ ,..إن ول ُه َف َق رد َف َاز َف رو ًزا َعظ ً َّ َ َ َ ُ َ
س ر و الِل ع ط وب ُك رم َو َم رن ُ
ي َل ُك رم أ رع َم َال ُك رم َو َي رغف رر َل ُك رم ُذ ُن َ
ِ ِ ِ
صلوا َع َل ريه وَ ُّ َّ ّ َ َ َ َّ ِ َ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ ُ ُ ُّ َ َ
ِ الِل و ملئكته يصلون عَل النب يأيها ال ِذين ءامنوا
ً ِّ ُ َ
سلموا تسل يما
ُ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ّ ُ َّ َ ِّ ِ َ َ ُ َ َّ َ َ َ
آل اهيم و َعَل ِ ت عَل ِإبر ِ اللهم صل عَل محم ٍد وعَل آل محمد كما صلي
َّ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ ٌ َ ْ ٌ َ ْ َ َّ ُ َّ َ
ن َ ْاأل ِئم ِة َ ََ اش ِدي ُ ِْ ك ح ِم ْيد م ِج ِّيد ،وارض الله َم ع ِن الخل ْف ِاء َالر ِ
ُ ُ ْ َ َ
َْ ْ ن َ
اهيم ِإن ِإبر ِ
الصدي ِق َ ،وع َم َر الف ُار ْو ِ َق َ ،وعث َمان ِذ ْي النوري ِن ،وأ َب ِ ر ك ب ب َ ي؛أ ِ المه ِد ِي
ْ َ
ي َ ،و َعن التابع ْ نَ الص َح َابة أ ْج َمع ْ نَ ض الل ُه َّم َعن َ َّ ي َعَل َ ،و ْار َ الح َس َن َْ
ي َو َم َن ِ ِ ِ ِ
ن
وع َّنا َم َع ُه ْم ب َم ِّن َك َو َك َرم َك ِ َوإ ْح ِ َسان َك َيا أ ْك َرمَ ِّ ْ ِ َ
ان ِإَل يو ِم الدي ِن ، ْ َ َُ ْ ِْ َي َ َ
ِ ِ ِ ِ ت ِب َعْهم ِب ِإحس ٍ
ي األ ك َرم ْ نَ
ْ َ َ َ ُ ْ ْ نَ َ َ َّ ِ ْ َ َ ُ ِْ ْ نَ َ َ َّ ْ َ ْ َ َ ِّ ْ َ َ َّ ُ َّ ِ َ َّ
شِكي ،و َدمر أع َداء الدين اللهم أعز اإلسَلم والمسلمي ،وأذل الشك والم
َ ْ ِ َ ْ ِ َ َ ِّ ْ َ َ َ َّ ِ ِ َ َ ْ نَ ِ َ َّ ِ ُ َّ َّ ن َ ِ ْ َ َ َ ْ ْ َّ َ َ
،واح ِ ُم ح َوزة الدين يا رب العال ِمي .اَللهم َّ ِآمنا ِ يف أ َّوط ِاننا وأص ِلح أ ِئمتنا
َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ ْ ُ ََُ َ
ووَلة أمو ِرنا ،و ِّاجعل ِو ََليتنا ِفيمن خافك واتقاك واتبع ِرض َ ْاك يا رب
َ َ َ ْ نَ َ َّ ُ َّ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ ُّ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َ ْ
الع َال ِمي,اللهم وفق و ِ يَل أم ِرنا ِلما ت ِحبه وترضاه ِمن س ِدي ِد األقو ِال
ُ َّ
ي نف ُك ِّل َم َكان .اللهمَّ
َ الم ْس َت ْض َعف ْ نَ ي ُ الم ْسلم ْ نَ اح َف ْظ إ ْخ َو َان َنا ُ َ ْ َ ْ َّ ُ َّ َ .
ال َا َلله َ ْم َ َ َ َ ِِّ َ َ ْ َ َ ْ َ ِ َ ِ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ ِ ُّ َ ِ َ ي َ ْ َ َ َ ٍ َّ ُ َّ َّ واألع ُم ُ ِ
َ
آت نف ْوسنا تقواها وزكها أنت خي من زكاها أنت و ِليها وموَلها .اللهم ِإنا و
َ ْ ِ َ ُ َ ُ َّ َ َ ُ َّ َ ْ ُ ُّ َ َ َ َ َ َّ ْ ُ َ ِّ َ َ َ ُ ِّ َ َ َّ َ َّ َ َ ْ َ
َنسألك حبك وحب من ي ِحبك والعمل ال ِذي يقربنا ِإَل حبك,ربنا إنا ظلمنا
ْ َ َّ َ َ ن ُّ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َّ َ َ
اِسينَ .ربنا ِآتنا ِ يف الدن َيا الخ أنفسنا و ِإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من
َ ِ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َّ ِ ٰ َ َ ِ َ ِ َ ِّ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ًَ َ ن
اآلخر ِة ح َسنة و ِق َنا عذاب الن ِارِ .إلـهنا وسيدنا وخ ِال َقنا وربنا حس َن َة َو ِ ي ْ َ ِ
ف
ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ً َ ْ َ ْ نَ َ ْ َ َ َ
َو َم ْوَلنا أعد َعل ْينا ٰ
ان،
ي م ِديد ٍ ْة عَل أمن و ِإ َي ْم ٍَ العيد أعواما ع ِديد ٍة و ِس ِن ِ هـذا ِ
َ َ َ َ َ َ
َو َس ََل َمة وإسَلم ،وطاعة وحسن عمل يا ذا الجَلل واإلك َ َ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ ْ َ
آخ ُر دعوانا ِ ,و .. ام ِ ِ ِ ر ٍ ِ َ ٍ ٍ ٍ َ
يَالعالم نْ الح ْم ُد ِ َّّلِل َر ِّب َ َ
أ ِن
ِ ِ ِ
6