Professional Documents
Culture Documents
Rencana Aksi Perubahan Optimalisasi Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian Pada Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian Jakarta Selatan
Rencana Aksi Perubahan Optimalisasi Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian Pada Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian Jakarta Selatan
COVER
RENCANA AKSI PERUBAHAN
OPTIMALISASI PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
KEIMIGRASIAN PADA SUBDIREKTORAT PENYIDIKAN
KEIMIGRASIAN JAKARTA SELATAN
Oleh:
KETUT SATRIA WIDASMARA, A.Md.Im, S.H., M.H.
NOSIS: 20230807030419
_____________________________________________________________
PESERTA PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN XII
T.A. 2023
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Peserta Pelatihan:
COACH MENTOR
NOLIK DWI ATMONO, S.E., M.E. HAJAR ASWAD, A.Md.Im, S.Sos, M.Si.
PEMBINA NIP. 19781128 200801 1 001 PEMBINA NIP. 19800819 200002 1 001
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
Saya menilai peserta Sangat Mampu / Mampu / Kurang mampu / Tidak Mampu
melaksanakan Perencanaan Aksi Perubahan, dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Memiliki rumusan masalah yang dilengkapi dengan data dan teknik analisis isu
yang baik.
2. Memiliki inovasi berupa “Optimalisasi Penyidikan Tindak Pidana
Keimigrasian pada Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian Jakarta
Selatan”.
3. Memiliki tahapan rencana dan pengendalian mutu yang baik.
4. Memiliki kejelasan peta/identifikasi sumberdaya organisasi yang baik.
5. Memiliki rencana strategi pengembangan kompetensi dalam pelaksanaan Aksi
Perubahan.
COACH
iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
Saya menilai peserta Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu
melaksanakakan Perencanaan Aksi Perubahan, dengan penjelasan sebagai
berikut:
1. Rumusan masalah sesuai dengan kondisi saat ini di Satker.
2. Mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang ada serta memperdayakan
sumber daya yang tersedia.
MENTOR
iv
KATA PENGANTAR
v
6. Semua pihak yang telah membantu Action Leader menyelesaikan
Rencana Aksi Perubahan ini.
Besar harapan Action Leader dengan Rencana Aksi Perubahan ini
selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan Aksi Perubahan pada Subdirektorat
Penyidikan Keimigrasian, Direktorat Pengawasan dan Penindakan
Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi sehingga dapat mendukung
terciptanya pelayanan prima dan penegakan hukum yang optimal. Namun
Action Leader menyadari bahwa dalam penyusunan Rencana Aksi Perubahan
ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan, waktu, dan
materi yang dimiliki Action Leader dalam menuangkan gagasan, sehingga
Action Leader sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata semoga Rencana Aksi Perubahan yang sangat sederhana
ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan serta rekan- rekan kerja
di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi khususnya Subdirektorat
Penyidikan Keimigrasian.
ACTION LEADER
vi
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
Tujuan ......................................................................................... 17
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
1
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
1. Gambaran Umum
Keimigrasian di Indonesia merupakan bagian dari perwujudan
pelaksanaan penegakan kedaulatan atas Wilayah Indonesia dalam
rangka menjaga ketertiban kehidupan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Menurut Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, Keimigrasian
adalah ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar Wilayah
Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya
kedaulatan negara. Selanjutnya dalam Pasal 1 angka 3 Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dijelaskan bahwa
Fungsi Keimigrasian adalah bagian dari urusan pemerintahan negara
dalam memberikan pelayanan Keimigrasian, penegakan hukum,
keamanan negara, dan fasilitator pembangunan kesejahteraan
masyarakat. Dalam Fungsi Keimigrasian tersebut, fungsi keamanan
dan penegakan hukum adalah satu kesatuan bagian tak terpisahkan.
Penegakan hukum harus dilaksanakan terus menerus secara
sistematis dan konsekuen untuk menumbuhkan keamanan negara
secara menyeluruh dan memeilihara dari berbagai indikasi ancaman.
Dalam upaya menciptakan penegakan hukum dan keamanan negara
hanya dapat dilakukan dengan maksimal sejalan dengan adanya
faktor lain seperti politik dan ekonomi yang berkesinambungan,
sehingga pada fungsi imigrasi selanjutnya yakni fasilitator
pembangunan masyarakat turut tak terpisahkan.
Untuk meminimalisir dampak negatif yang timbul akibat dinamika
mobilitas manusia baik Warga Negara Indonesia maupun Orang Asing
yang keluar, masuk, dan tinggal di Wilayah Indonesia, Keimigrasian
mempunyai peranan yang besar. Hal ini dapat dilakukan melalui
penetapan politik hukum Keimigrasian yang bersifat selektif (selective
policy). Hal tersebut membuat institusi imigrasi memiliki landasan
operasional dalam menolak atau mengizinkan Orang Asing, baik dari
segi masuknya, keberadaannya, maupun kegiatannya di Indonesia.
2
2. Struktur Organisasi
Action Leader saat ini bertugas sebagai Analis Keimigrasian
Muda dengan tugas tambahan sebagai Subkoordinator Penyidikan
Wilayah II pada Kelompok Substansi Penyidikan Keimigrasian
(Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian), Direktorat Pengawasan dan
Penindakan Keimigrasian, Direktorat Jenderal Imigrasi. Direktorat
Jenderal Imigrasi adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bidang Keimigrasian.
Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Direktorat
Jenderal Imigrasi terdiri atas:
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;
b. Direktorat Lalu Lintas Keimigrasian;
c. Direktorat Izin Tinggal Keimigrasian;
d. Direktorat Intelijen Keimigrasian;
e. Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian;
f. Direktorat Kerja Sama Keimigrasian; dan
g. Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi Keimigrasian.
Selanjutnya susunan organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal
Imigrasi terdiri atas:
a. Bagian Program dan Pelaporan;
b. Bagian Kepegawaian;
c. Bagian Keuangan;
d. Bagian Umum; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
5
4. Masalah Aktual
a. Kondisi saat ini
Berdasarkan pengamatan Action Leader dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi sebagai sebagai Subkoordinator
Penyidikan Wilayah II, ditemukan beberapa permasalahan
sebagai berikut:
(1) Belum optimalnya Aplikasi Penyidikan dan Penindakan
Keimigrasian (Nyidakim)
Aplikasi Penyidikan dan Penindakan Keimigrasian atau
biasa yang dikenal dengan sebutan Aplikasi Nyidakim
merupakan aplikasi berbasis internet atau web yang hanya
dapat diakses melalui komputer pada kantor imigrasi atau
Direktorat Jenderal Imigrasi. Aplikasi Nyidakim ini menjadi
salah satu sarana penunjang dalam melakukan pelayanan
keimigrasian pada masing-masing kantor imigrasi. Aplikasi
ini dibangun dalam rangka untuk mendukung dan
mempermudah kinerja dari pegawai dalam melakukan
pengurusan terhadap admistrasi pada bidang intelijen dan
penindakan keimigrasian, seperti halnya dalam pembuatan
Laporan Kejadian, Berita Acara Pemeriksaan, Berita Acara
Pendapat, serta Keputusan Kasus.
10
5. Rumusan Masalah
Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya
dilakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan (APKL). Teknik APKL
yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
kelayakan suatu masalah dengan memperhatikan empat faktor, yaitu:
a. Aktual (A), yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum
terselesaikan hingga masa sekarang;
b. Problematik (P), yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar,
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera
dicari penyebab dan pemecahannya;
c. Kekhalayakan (K), yaitu isu yang diangkat secara langsung
menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;
d. Layak (L), yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan
tanggung jawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang
prioritas.
16
Tujuan
Tujuan Rencana Aksi Perubahan ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan pada tahap off campus (60 hari)
a. Tersusunnya Pedoman Operasional Penyidikan Tindak Pidana
Keimigrasian;
b. Tersosialisasikannya Pedoman Operasional Penyidikan Tindak
Pidana Keimigrasian di Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian;
a. Terimplementasikannya Pedoman Operasional Penyidikan
Tindak Pidana Keimigrasian di Subdirektorat Penyidikan
Keimigrasian;
b. Terlaksananya monitoring dan evaluasi implementasi Pedoman
Operasional Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian di
Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian;
c. Optimalnya pelaksanaan penyidikan tindak pidana Keimigrasian
pada Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian dengan tidak
terjadinya kesalahan administrasi dan prosedur;
d. Tersusunnya Laporan Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian
Semester II T.A. 2023.
18
Ruang Lingkup
Aksi Perubahan yang akan dilaksanakan merupakan salah satu
bentuk gerakan perubahan guna mendukung kinerja Direktorat Jenderal
Imigrasi dalam meningkatkan kualitas penegakan hukum Keimigrasian.
Program Aksi Perubahan ini diwujudkan melalui inovasi pembuatan
Pedoman Operasional Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian. Ruang
lingkup Rancangan Aksi Perubahan ini berfokus pada seluruh kegiatan
yang berhubungan dengan penyusunan Pedoman Operasional
Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian.
21
B. Output
Adapun output rencana aksi ini adalah, sebagai berikut:
1. Terbentuknya Tim Efektif dengan Surat Keputusan dari Direktur
Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian;
2. Tersusunnya Pedoman Operasional Penyidikan Tindak Pidana
Keimigrasian;
3. Terlegalisasinya Pedoman Operasional Penyidikan Tindak Pidana
Keimigrasian dengan Surat Keputusan Direktur Pengawasan dan
Penindakan Keimigrasian;
4. Diusulkannya pengembangan Pedoman Operasional Penyidikan
Tindak Pidana Keimigrasian dalam Rencana Kerja Direktorat
Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian;
5. Terwujudnya Surat Pernyataan Komitmen keberlanjutan penggunaan
Pedoman Operasional Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian pada
Subdirektorat Penyidikan Keimigrasian;
6. Laporan Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian Semester II T.A.
2023.
22
SPONSOR
DIREKTUR PENGAWASAN DAN
PENINDAKAN KEIMIGRASIAN
MENTOR
KOORDINATOR PENYIDIKAN
KEIMIGRASIAN
ACTION LEADER
COACH SUBKOORDINATOR PENYIDIKAN
WILAYAH II
TIM EFEKTIF
Deskripsi tugas/fungsi dari setiap unit dalam tata Kelola aksi ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Sponsor: Saffar Muhammad Godam, S.H., M.H. (Direktur
Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian) memiliki fungsi:
a. Memberikan legitimasi dan dukungan Rencana Aksi Perubahan;
b. Menfasilitasi dalam menyelesaikan masalah yang timbul selama
proses pelaksanaan Aksi Perubahan.
2. Mentor: Hajar Aswad, A.Md.Im, S.Sos, M.Si. (Koordinator
Penyidikan Keimigrasian) memiliki tugas:
a. Memberikan otorisasi kepada Action Leader untuk menyusun
Rencana Aksi Perubahan;
b. Mempelajari dan mendalami Rencana Aksi Perubahan yang
dilakukan;
c. Memberikan masukan penyempurnaan terhadap Rencana Aksi
Perubahan;
d. Memastikan Rencana Aksi Perubahan membantu peningkatan
kinerja organisasi;
e. Menyetujui Rencana Aksi Perubahan;
f. Bertindak sebagai pembimbing dan pengawas Action Leader
berdasarkan sikap profesionalisme;
g. Memberikan dukungan penuh kepada Action Leader dalam
mengimplementasikan Aksi Perubahan;
h. Memberikan dukungan kepada Action Leader dalam
mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang diperlukan
dalam melakukan implementasi Aksi Perubahan;
i. Memberikan bimbingan kepada Action Leader dalam mengatasi
kendala yang muncul selama proses implementasi berlangsung
dan berperan sebagai inspirator bagi Action Leader.
3. Coach: Nolik Dwi Atmono, S.E., M.E. memiliki fungsi:
a. Memberikan metodologi, arahan secara teoritis, membuat
perencanaan serta pelaporan, mengarahkan tim untuk lebih
bersinergi dalam pelaksanaan Aksi Perubahan;
b. Menjadi konselor selama proses menyusun Aksi Perubahan;
24
B. Pengelolaan Anggaran
Anggaran pelaksanaan Aksi Perubahan ini masih dilakukan secara
mandiri, belum didukung DIPA namun akan diajukan pengembangannya
pada anggaran tahun yang akan datang:
Tabel 3.2. Rencana anggaran RAP
PERHITUNGAN
PROGRAM/KEGIATAN/KRO/
KODE HARGA JUMLAH
RO/KOMPONEN/ SUBKOMP/ DETIL VOLUME
SATUAN BIAYA
Penyusunan Pedoman
Operasional Penyidikan Tindak 5,580,000
Pidana Keimigrasian
521211 Belanja Bahan 3,780,000
(KPPN.139-Jakarta V)
- Snack Rapat Biasa [10 ORG x 1
40.0 OK 22,000 880,000
KALI x 4 KEG]
- Spanduk 1.0 PKT 200,000 200,000
- Pencetakan Pedoman
3.0 PKT 400,000 1,200,000
Operasional [3 MDL x 1 PKT]
- Penggandaan, Penjilidan, dan
1.0 PKT 1,000,000 1,000,000
Pelaporan [1 PKT x 1 KEG]
- ATK [1 PKT x 1 KEG] 1.0 PKT 500,000 500,000
522151 Belanja Jasa Profesi 1,800,000
(KPPN.139-Jakarta V)
- Narasumber Eksternal Eselon
2.0 OJ 900,000 1,800,000
III/Pakar [1 ORG x 2 JAM]
IV. STAKEHOLDER
Stakeholder yang terlibat dalam Aksi Perubahan terbagi menjadi dua yakni
internal dan eksternal. Kedua jenis stakeholder tersebut dapat
mendukung, netral, dan menolak.
A. Identifikasi Stakeholder
Tabel 4.1. Identifikasi stakeholder
IDENTIFIKASI
NO. DUKUNGAN PENGARUH NILAI
STAKEHOLDER
A Stakeholder Internal
1 Direktur Pengawasan dan
Penindakan Keimigrasian
selaku Sponsor berperan
memberi legitimasi, dukungan,
Promoters Sangat
dan menfasilitasi dalam 9
+ Tinggi
menyelesaikan masalah yang
timbul selama proses
pelaksanaan Rencana Aksi
Perubahan
2 Koordinator Penyidikan
Keimigrasian selaku Mentor
berperan memberi arahan,
dukungan, persetujuan, dan
Promoters Sangat
bimbingannya secara langsung 9
+ Tinggi
kepada Action Leader atas
setiap kegiatan yang diperlukan
dalam rangka menyukseskan
Rencana Aksi Perubahan
3 Kepala Subbagian Tata Usaha
Direktorat Pengawasan dan
Penindakan Keimigrasian
Latens Tinggi 7
memiliki peranan dalam
+
membantu kesuksesan
Rencana Aksi Perubahan
4 Subkoordinator Penyidikan
Wilayah I memiliki peranan
Defenders Sedang 5
dalam membantu kesuksesan
+
Rencana Aksi Perubahan
5 Subkoordinator Penyidik
Pegawai Negeri Sipil memiliki
peranan dalam membantu Defenders Sedang 5
kesuksesan Rencana Aksi +
Perubahan
6 Staff Pelaksana ASN memiliki
peranan dalam membantu Defenders Sedang 4
kesuksesan Rencana Aksi +
Perubahan
27
B Stakeholder Eksternal
7 PPNS Keimigrasian memiliki
peranan dalam membantu
Apathetics Rendah 2
kesuksesan Rencana Aksi
+/-
Perubahan
8 Bagian Kepegawaian memiliki
peranan dalam Membantu
Apathetics Rendah 2
kesuksesan Rencana Aksi
+/-
Perubahan
9 Masyarakat memiliki peranan
dalam Membantu kesuksesan Apathetics Rendah 2
Rencana Aksi Perubahan +/-
B. Identitas Stakeholder
Berdasarkan keterlibatan stakeholder internal dan eksternal di atas
selanjutnya Action Leader membuat tabel identifikasi stakeholder, sebagai
berikut:
Tabel 4.2. Identitas stakeholder
IDENTIFIKASI STAKEHOLDER
Jenis Kelompok
Stakeholder Stakeholder
Tim Efektif
Primer
Sekunder
Utama
Promoter
Latens
Defender
Apathetics
Strategi
No. Stakeholder
Komunikasi
Internal
Direktur Pengawasan dan (+)
1 √ Canalizing/KP
Penindakan Keimigrasian 9
Koordinator Penyidikan (+)
2 √ Canalizing/KP
Keimigrasian 9
Kepala Subbagian Tata (+)
3 √ Informatif/KP
Usaha Dit. Wasdakim 7
Subkoordinator Penyidikan (+)
4 √ Informatif/KP
Wilayah I 5
(+)
5 Subkoordinator PPNS √ Informatif/KS
5
(+)
6 Staf pelaksana PNS √ √ Informatif/KI
4
Ekseternal
(+)
7 PPNS Keimigrasian √ Persuasif
2
(+)
8 Bagian Kepegawaian √ Persuasif
2
(+)
9 Masyarakat √ Persuasif
2
28
Keterangan:
Jenis Stakeholders
a) Primer : Stakeholders yang menerima dampak secara
langsung;
b) Sekunder : Stakeholders yang tidak menerima dampak langsung;
c) Utama : Stakeholders yang bisa mempengaruhi pihak lain dan
mereka yang punya kepentingan dengan hasil upaya.
Kelompok Stakeholders
a) Promoters : kepentingan tinggi, kekuatan tinggi;
b) Defenders : kepentingan tinggi, kekuatan rendah;
c) Latents : kepentingan rendah, kekuatan tinggi;
d) Apathetics : kepentingan rendah, kekuatan rendah.
C. Peta Jejaring
Dalam merencanakan Aksi Perubahan, perlu mengenal terlebih dahulu
siapa saja stakeholder yang berkepentingan terhadap perubahan, oleh
karena itu perlu dibuat suatu peta jaringan atau net map yang bertujuan
memetakan stakeholder yang terkait dengan perubahan tersebut. Apabila
dipetakan dalam net map, maka Stakeholder yang terlibat dalam Aksi
Perubahan ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Direktur Pengawasan dan
Penindakan Keimigrasian
STAKEHOLDER (SPONSOR) STAKEHOLDER
EKSTERNAL + (9) INTERNAL
Masyarakat
+/- (2)
Staf pelaksana PNS
+ (4)
TIM EFEKTIF
Keterangan:
+ : Mendukung
+/- : Netral
- : Tidak mendukung
: Perintah
: Laporan
: Koordinasi
: Sosialisasi
Keterangan deskripsi:
(1) Action Leader melaporkan dan berkonsultasi kepada Mentor
tentang kegiatan Rencana Aksi Perubahan yang akan dilaksanakan
meliputi Rencana Aksi Perubahan, pembentukan Tim Efektif,
keterlibatan stakeholder internal dan eksternal, serta hal-hal lain
yang diperlukan dalam kegiatan Rencana Aksi Perubahan tersebut.
(2) Mentor melaporkan kepada Sponsor (pimpinan) tentang kegiatan
Rencana Aksi Perubahan yang akan dilaksanakan oleh Action
Leader.
(3) Sponsor kepada Action Leader melalui Mentor memberikan
persetujuan surat perintah/surat keputusan tentang pembentukan
Tim Efektif (team work) yang telah ditandatangani oleh
Pimpinan/Sponsor.
(4) Action Leader dan Tim Efektif melakukan Rencana Aksi Perubahan,
identifikasi keterlibatan stakeholder internal dan eksternal, serta hal-
hal lain yang diperlukan dalam kegiatan Rencana Aksi Perubahan.
(5) Action Leader berkoordinasi dengan stakeholder internal dan
eksternal tentang pelaksanaan Rencana Aksi Perubahan.
(6) Action Leader berkoordinasi dengan Tim Efektif.
(7) Action Leader mensosialisasikan hasil Rencana Aksi Perubahan
kepada stakeholder internal dan eksternal.
(8) Action Leader melaporkan kepada Mentor dan Coach mengenai
hasil kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan Rencana Aksi
Perubahan.
33
D. Kuadran Stakeholder
Seluruh stakeholder tersebut apabila dipetakan dalam kuadran analis
stakeholders, maka akan tampak seperti pada gambar berikut:
LATENTS PROMOTER
(Pengaruh tinggi, kepentingan rendah) (Pengaruh tinggi, kepentingan tinggi)
- Direktur Pengawasan dan Penindakan
Keimigrasian
Kasubbag Tata Usaha pada Direktorat
Pengawasan dan Penindakan - Koordinator
Keimigrasian Penyidikan Keimigrasian
APATHETICS
(Pengaruh rendah, kepentingan rendah) DEFENDER
(Pengaruh rendah, kepentingan tinggi)
- PPNS Keimigrasian - Subkoordinator Dik. Wil. I
- Bagian Kepegawaian - Subkoordinator PPNS
- Masyarakat - Staf Pelaksana PNS
Pedoman Operasional
Penyidikan Tindak Pidana
Keimigrasian
D Controling (Pengawasan, Evaluasi, dan Pelaporan)
1 Melakukan monitoring dan Minggu ke-8 Angket/
evaluasi dengan menyusun (23 s.d. 24 kuesioner
angket/kuesioner November 2023)
2 Menyerahkan Minggu ke-9 Dokumentasi
angket/kuesioner kepada (27 s.d. 28
stakeholder November 2023)
B. Penilaian Mentor
Tabel 7.2. Formulir penilaian mentor
SKOR
Komponen Sub Komponen
1 - 10
1 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk
bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika 9
organisasi dalam segala situasi dan kondisi.
2 Menunjukkan komitmen dan tanggung jawab
9
terhadap penyelesaian tugas yang diembannya.
3 Mengingatkan rekan kerja atau bawahan untuk
INTEGRITAS melaksanakan tugas dan fungsi mereka sesuai
dengan tenggat waktu yang ada dan mematuhi 9
ketentuan terkait waktu kerja yang berlaku dalam
organisasi.
4 Memberikan informasi yang dapat dipercaya
kepada orang lain/ pihak lain sesuai dengan etika 9
organisasi.
41
VIII. PENUTUP
Demikian Rencana Aksi Perubahan yang disusun dalam memenuhi
Tugas Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan XII T.A. 2023 yang
berjudul “OPTIMALISASI PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
KEIMIGRASIAN PADA SUBDIREKTORAT PENYIDIKAN
KEIMIGRASIAN JAKARTA SELATAN” semoga dapat terlaksana
dengan baik.
Semoga dalam pelaksanaan Aksi Perubahan nantinya diberikan
kemudahan dan kelancaran sehingga dapat diselesaikan tepat waktu dan
dapat bermanfaat bagi kita semua, dan tidak lupa kami ucapkan syukur
kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas Asung
Kertha Wara NugrahanNya kami dapat menyelesaikan Rencana Aksi
Perubahan ini.
ACTION LEADER