Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

e-J.

Agrotekbis 8 (1) : 217-223 Februari 2020 ISSN : 2338-3011

POPULASI Sycanus sp. (HEMIPTERA: REDUVIIDAE) PADA


PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI
PT. LETAWA KABUPATEN MAMUJU UTARA

Population Sycanus sp. (Hemiptera: Reduviidae) In Palm Oil Plantation (Elaeis


guineensis Jacq.) In PT. Letawa Mamuju Utara Regency.

Ruslan Lapuasa1), Shahabuddin2), Moh. Hibban Toana2)

1)
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
2)
Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
Jl. Soekarno-Hatta Km 9, Tondo Palu 94118, Sulawesi Tengah. Telp. 0451-429738
e-mail : ruslan.lapuasa293@gmail.com

ABSTRACT

The objectives of this study are to know the population of the Sycanus sp. in different
plant age , and to know the role of flowering plant to attract natural enemies especially Sycanus sp.
in oil palm plantation located in the PT. Letawa Mamuju Utara Regency.The survey method was
used in the study. Oil palm was grouped into 3 categories based on its planting age, namely TBM
(Immature Plants), TM 10 (Productive Plants with over 10 years in age), and TM 20 (Productive
Plants with over 20 years in age), each category consisted of 3 blocks.The study was carried out in
the morning (06:30 – 11:00) and afternoon (13:00 – 17:00). The results showed that the planting
age categories of oil palm were not statistically significant to the population of the Sycanus sp.
However, the highest population mean of Sycanus sp. was found in 3 blocks of TBM 17,67
individuals/block and the lowest population mean of Sycanus sp. was found in 3 blocks of TM 20
2,07 individuals/block. Based on observation, Sycanus sp. was frequently seen perched on Lavender
(Lavandula sp.), so that the lavender was reckoned as one of a flowering plant that can attract the
presence of natural enemies.

Keywords : Oil Palm, Predator, Sycanus Sp.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi Sycanus sp. pada umur tanam berbeda
serta untuk mengetahui peran tanaman berbunga dalam mengundang musuh alami khususnya
Sycanus sp. pada perkebunan kelapa sawit di PT. Letawa, Kabupaten Mamuju Utara. Metode
penelitian menggunakan metode survei terdiri dari tiga kategori umur tanam kelapa sawit yaitu
TBM (Tanaman Belum Menghasilkan), TM 10 (Tanaman Menghasilkan berumur lebih 10 Tahun),
dan TM 20 (Tanaman Menghasilkan berumur lebih 20 Tahun). Satu kategori umur tanam terdiri
dari tiga blok. penelitian dilakukan pada waktu pagi (06:30-11:00) dan siang (13:00-17:00). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kategori umur kelapa sawit tidak berpengaruh nyata terhadap
populasi Sycanus sp. namun rata-rata populasi predator Sycanus sp. tertinggi ditemukan pada 3 blok
kelapa sawit kategori umur tanam TBM sebesar 17,67 ekor/blok. sedangkan rata-rata populasi
Sycanus sp. terendah ditemukan pada 3 blok kelapa sawit kategori umur tanam TM 20 sebesar 2,07
ekor/blok. Sycanus sp. ditemukan hinggap pada tanaman Lavender (Lavendula sp.) yang berperan
sebagai tanaman pengundang musuh alami.
.
Kata kunci : Kelapa Sawit, Predator, Sycanus Sp.

217
PENDAHULUAN berbunga dalam mengundang musuh alami
khususnya Sycanus sp. Dalam penelitian
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) ini pengamatan difokuskan pada populasi
adalah salah satu palma yang menghasilkan serangga predator khususnya Sycanus sp. di
minyak nabati, yang lebih dikenal dengan perkebunan kelapa sawit di desa Makmur
sebutan palm oil. Sumber minyak nabati Jaya, Kabupaten Mamuju Utara. mengingat
dapat berasal dari kelapa, kelapa sawit, di alam masih banyak terdapat serangga-
kacang tanah, kacang kedele, biji bunga serangga predator khususnya Sycanus sp.
matahari dan lainnya. Kelapa sawit adalah
penyumbang minyak nabati terbesar di METODE PENELITIAN
dunia (2000-3000 kg/ha). (Siregar, 2006).
Indonesia merupakan penghasil Penelitian dilaksanakan di perkebunan
komoditas kelapa sawit terbesar ke-2 di kelapa sawit PT. Letawa yang merupakan
dunia setelah Malaysia. Kebutuhan kelapa anak perusahaan PT. Astra Agro Lestari Tbk
sawit meningkat tajam seiring dengan (PT. AAL), Desa Makmur Jaya, Kecamatan
peningkatan kebutuhan Crude Palm Oil Tikke Raya, Kabupaten Mamuju Utara,
(CPO) dunia. (Yustina,dkk. 2012). Provinsi Sulawesi Barat. Dengan letak
Salah satu kendala dalam budidaya geografis 119°19’ - 119°34’ BT 01°21’ –
tanaman kelapa sawit adalah serangan 01°49’ LU. Penelitian dilakukan pada bulan
hama. Hama adalah suatu organisme yang Mei sampai Desember 2017.
merusak, mengganggu pertumbuhan kelapa Penentuan blok dilakukan secara
sawit sehingga menyebabkan kerugian sengaja (Purpossive sampling) berdasarkan
secara ekonomis. Menurut Syakir, dkk. (2010) kategori umur tanam, yaitu TBM (Tanaman
Jenis-jenis hama pada tanaman kelapa sawit Belum Menghasilkan), TM 10 (Tanaman
yang harus mendapat perhatian lebih selama Menghasilkan berumur lebih dari 10 Tahun),
perkembangan kelapa sawit, mengingat TM 20 (Tanaman Menghasilkan berumur
potensinya yang besar dalam menimbulkan lebih dari 20 Tahun). Satu kategori umur
kerusakan maupun kerugian adalah, kumbang tanam terdiri dari tiga blok. adapun blok-
pemakan daun bibit kelapa sawit Apogonia blok dari kategori umur adalah TBM (OA
sp. dan kumbang Adoretus sp, ulat api 06, OA 12, OE 13) tahun tanam berturut-
Setothosea asigna V. Eecke, Setora nitens turut 2016, 2016 dan 2015. Kategori umur
Walker, Darna trima, Darna diducta, TM 10 (OF 08, OF 16, OF 17) tahun tanam
Darna bradleyi, Oryctes rhinoceros L, ulat berturut-turut adalah 2000, 2001, dan 2001.
Tiratabaha sp, Valanga nigricornis Burm, Dan Kategori umur tanam TM 20 (OC 06,
ulat Amathusia phidipus L., dan ulat OC 11, dan OC 12) tahun tanam berturut-
kantong Mahasena corbetti Tams., Thosea turut adalah 1996, 1995, dan 1994.
vetusta Walker, tikus Rattus rattus tiomanicus, Pengamatan Sycanus sp.
R.r.argentiventer, R.r. diardii dan R.r. exulans.
Pengamatan populasi Sycanus sp.
Penggunaan musuh alami sebagai dilakukan dengan eksplorasi pengamatan
agen hayati memerlukan serangga predator langsung baik pada tepi blok maupun di
dalam jumlah yang sangat besar. Teknik dalam blok. Pada tepi blok di lakukan
perbanyakan predator terkendala oleh sulitnya pengamatan pada vegetasi – vegetasi yang
menyediakan pakan mangsa secara terus sengaja di tanam oleh pihak perusahaan
menerus dalam jumlah besar. (Sahid, dkk. dengan cara menghitung jumlah Sycanus sp.
2016). yang hinggap pada tanaman tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sedangkan di dalam Blok dilakukan pengamatan
populasi Sycanus sp. pada umur tanam berbeda membentuk pola jalur secara zig-zag dengan
serta untuk mengetahui peran tanaman menggunakan jaring serangga (Sweep net)

218
dan mengamati setiap pohon kelapa sawit Perbandingan populasi Sycanus sp.
yang dilalui, kemudian menghitung Serangga anatara TBM dan TM di lakukan dengan
Sycanus sp. yang terbang dan tertangkap menggunakan analisis Uji-t. =
dengan jaring, maupun Sycanus sp. yang ( )
hinggap pada gulma-gulma yang tumbuh Sastrosupadi, (2000). Two – Sample Assuming
pada blok dan yang hinggap pada daun Equal Variances.
kelapa sawit serta gulma yang hidup pada Keterangan :
pohon kelapa sawit. pola eksplorasi A = Nilai rata-rata sampel perlakuan A
pengamatan disajikan pada (Gambar 1). B = Nilai rata-rata sampel perlakuan B
Pengamatan dilakukan pada pagi
S(A-B) = Nilai standar deviasi gabungan.
pukul 06:30 – 11:00. Kemudian dilanjutkan
pada siang pada pukul 13:00 – 17:00.
Pengamatan dilakukan pada masing-masing HASIL DAN PEMBAHASAN
blok secara berurutan sesuai urutan kategori
umur tanam. Setiap blok dilakukan pengamatan Populasi Sycanus sp. pada Kategori Umur
secara berkala sebanyak Lima (5) kali Tanam Berbeda.
pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
U jumlah populasi Sycanus sp. pada kategori
umur tanam berbeda. (Gambar 2).
Pada gambar 2 terlihat bahwa
populasi Sycanus sp. tertinggi berada pada
kategori umur tanam TBM rata-rata 17,67
ekor/blok, sedangkan populasi Sycanus sp.
terendah berada pada kategori umur tanam
TM 20 rata-rata 2,07 ekor/blok. Sycanus sp.
cenderung hinggap pada tajuk tanaman
kelapa sawit. Hal ini sejalan dengan
Gambar 1. Pola eksplorasi pengamatan penelitian Winarsah, (2016) yang menyatakan
predator Sycanus sp. bahwa predator Hemiptera Reduviidae
Variabel Pengamatan. umumnya berada di tajuk tanaman . Selain
1. Populasi Sycanus sp. pada kategori itu serangga predator ini di duga sedang
umur tanam berbeda mengamati mangsa atau mencari makan.
2. Populasi Sycanus sp. pada pagi. Hal ini dikarenakan UPDKS (Ulat Pemakan
3. Populasi Sycanus sp. pada siang Daun Kelapa Sawit) ulat api dan ulat
4. Jenis tanaman selain kelapa sawit yang kantung dominan berada pada bagian daun
tumbuh pada blok penelitian tanaman muda atau tanaman belum menghasilkan.
Hal ini juga disebabkan karena kelemahan dari
Analisis Data. metode yang digunakan, yaitu hanya bisa
Analisis data yang digunakan dalam mengamati Sycanus sp. yang hinggap pada
penelitian ini menggunakan Uji ANOVA, tanaman-tanaman muda atau TBM. Sedangkan
antara pengamatan populasi Sycanus sp. Sycanus sp. yang hinggap pada tajuk tanaman-
keseluruhan, TBM, TM 10, dan TM 20. tanaman yang tinggi atau TM, tidak dapat
Pengamatan populasi Sycanus sp. pagi lagi di amati secara langsung karena
TBM, TM 10, dan TM 20. Serta pengamatan terbatasnya kemampuan mengamati.
populasi Sycanus sp. siang TBM, TM 10, Sahari, (2012) menyatakan bahwa
dan TM 20. Apabila perlakuan menunjukkan pada perkebunan kelapa sawit di Desa
pengaruh berbeda nyata maka di lakukan uji Panju Senjaya, Kalimantan Tengah, ulat api
lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata lebih banyak pada tanaman umur kurang
Jujur (BNJ) pada Taraf 5%. dari tiga tahun terutama untuk Setora nitens

219
Walker (Lepidoptera: Limacodidae).
12
Sembiring dkk, (2013) menyatakan bahwa

Rata-rata populasi Sycanus sp.


10.07
jumlah ulat kantong pada perkebunan 10
kelapa sawit Desa Matapao, Kabupaten
7.60
Serdang Begadai lebih tinggi pada tamanan 8

(ekor/blok)
belum menghasilkan (TBM) yaitu pada
blok 27 dengan tahun tanam 2011 yaitu 6
berjumlah 119 ekor, sedangkan pada tanaman 4
menghasilkan (TM). yaitu pada blok 20 2.67
dengan tahun tanam 2004 yaitu berjumlah 4 2 1.60
1.07
ekor hama. 0.47
0
Populasi Sycanus sp. pada pagi (06:30- Pagi Siang Pagi Siang Pagi Siang
11:00) dan siang (13:00-17:00). TBM TM 10 TM 20
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
jumlah populasi Sycanus sp. pada pengamatan
waktu pagi dan siang (Gambar 3).
Pada gambar 3 populasi Sycanus sp. Gambar 3. Populasi Sycanus sp. pada pagi
pada setiap kategori umur di dominasi oleh (06:30 – 11:00) dan siang
pengamatan pada waktu pagi. Pada kategori (13:00 - 17:00).
umur tanam TBM sebanyak 10,07 ekor/blok
waktu pagi dan 7,60 ekor/ blok untuk waktu
siang. Sedangkan populasi terendah berada
100
pada kategori umur tanam TM 20. Sebanyak
Rata-rata Populasi Sycanus sp.

90 88.33
1,60 ekor/blok pada waktu pagi , dan 0,47
80
ekor/blok pada waktu siang. Populasi
Sycanus sp. menurun menjelang waktu siang. 70
(ekor/blok)

60
Hasil analisis Uji-t (Gambar 4)
50
menunjukkan perbandingan antara populasi
40
Sycanus sp. antara TBM dan TM. dari hasil 29
30
analisis populasi tertinggi terdapat pada 20
pengamatan umur TBM sebanyak 88,33 10
ekor/blok. sedangkan umur TM populasi 0
Sycanus sp. sebanyak 29 ekor/blok. TBM TM
Kategori Umur Tanam
20
Rata-rata populasi Sycanus sp.

17.67

15 Gambar 4. Perbandingan populasi Sycanus


sp. umur TBM dan TM.
(ekor/blok)

10
Populasi Sycanus sp. menurun menjelang
waktu siang. hal ini sesuai dengan pengamatan
5 3.73 Winarsah, (2016) yang menyatakan Frekuensi
2.07
penemuan Reduviidae terbanyak terdapat
0 pada pagi hari daripada siang hari, yaitu
TBM TM 10 TM 20 sebesar 36 individu pada pagi dan 11
Kategori Umur Tanam individu pada siang. Penemuan paling
sedikit yaitu pada siang hari hal ini ada
Gambar 2. Rata-rata populasi Sycanus sp. kaitannya dengan cahaya matahari yang semakin
pada kategori umur tanam panas sehingga Reduviidae cenderung
berbeda menghindari cahaya matahari.

220
Jenis tanaman yang tumbuh pada (Cover crop). Namun terdapat tanaman-tanaman
perkebunan Kelapa Sawit yang tumbuh dengan alami tanpa di
Tabel 1. Jenis tanaman yang tumbuh pada budidayakan (gulma). keberadaan gulma ini
perkebunan Kelapa Sawit serta terdapat pada kategori umur TBM, TM 10,
peranannya. hingga TM 20. Adapun jenis-jenis tanaman
pada lokasi penelitian disajikan pada (Tabel
No. Nama tanaman Peran 1).
1. Lavender Pengundang Pada tabel 1 terdapat tiga jenis
(Lavendula sp.) musuh alami tanaman berbunga yang berfungsi sebagai
2. Bunga pukul 9 Pengundang pengundang serangga yang berperan sebagai
(Turnera subulata) musuh alami musuh alami. Menurut Kurniawati dan
3. Air mata pengantin Pengundang Martono, (2015). Fungsi ini menyebabkan
(Antigonon musuh alami pentingnya memperhatikan tumbuhan berbunga
leptopus) sebagai habitat khusus bagi serangga dan
4. Mukona Penutup jasad lainnya, terutama di pertanaman yang
(Calopogonium tanah (Cover selama ini dominan sebagai ekosistem
muconoides) crop) monokultur.
5. Pare (Momordica Gulma Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan
charantia) Sycanus sp. hinggap pada bunga lavender
6. Paku pedang Gulma (Lavendula sp.). Hasil ini sesuai dengan
(Nephrolepis penelitian Hasil ini sesuai dengan penelitian
biserrata) Kurniawati, (2015) menemukan serangga
7. Maman ungu Gulma predator famili Reduviidae terdapat pada
(Cleome tanaman berbunga (Wijen dan Wedelia).
rutidosperma) Pebrianti, (2016) Menyatakan Semakin
8. Rumput balam Gulma beragam vegetasi, maka semakin beragam
(Ageratum pula keanekaragaman serangga pada habitat
conyzoides) tersebut.
9. Sembung rambat Gulma Pada kategori umur tanam belum
(Mikania menghasilkan ditanami tanaman penutup
michrantha) tanah jenis Calopogonium muconoides.
10. Rumput malela Gulma Dengan tujuan untuk melindungi permukaan
(Brachiaria tanah dari bahaya erosi, memperbaiki struktur
mutica) tanah lapisan atas, baik tanah mineral
11. Keladi (Colocasia Gulma maupun gambut, memperbaiki kesuburan
sp.) tanah terutama nitrogen, meningkatkan bahan
12. Jelatang (Fleurya Gulma organik tanah, menjaga fluktuasi suhu tanah,
aestuans) dan mengurangi biaya pengendalian gulma
13. Meniran Gulma (Syakir dkk, 2010).
(Phylanthus. Jenis gulma yang tumbuh di lokasi
niruri) pengamatan seperti Nephrolepis biserrata
umumnya tumbuh pada tanaman menghasilkan.
Hasil pengamatan di lapangan, menurut Ariyanti, (2016) N.biserrata dapat
Setiap blok pada bagian tepi terdapat bermanfaat sebagai tanaman penutup tanah di
beberapa jenis tanaman yang sengaja di areal tanaman kelapa sawit menyumbang
budidayakan oleh pihak perkebunan yaitu hara sebesar 15.7 ton bobot kering/ha/tahun
dengan menanam beberapa tanaman berbunga atau 7.7 ton C/ha/tahun. Penanaman N.biserrata
yang berfungsi untuk mengundang musuh sebagai tanaman penutup tanah di kebun
alami. dan menanam tanaman penutup tanah kelapa sawit menghasilkan berperan mengurangi

221
defisit air sebesar 51.53 % pada kondisi Kurniawati, N. 2015. Keragaman dan
terjadi defisit air tertinggi. Sementara itu Kelimpahan Musuh Alami Hama pada
Keberadaaan gulma Ageratum conyzoides Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan
selalu tumbuh pada perkebunan kelapa Tumbuhan Berbunga. Balai Penelitian
sawit. sesuai penelitian Mubarok, (2010) Padi, Sukamandi. Vol. 18 (1), 2015 :
31-36.
Ageratum conyzoides menjadi salah satu
gulma yang dominan di perkebunan kelapa Kurniawati, N., Martono, E. 2015. Peran
sawit Sekunyir Estate. Tumbuhan Berbunga Sebagai Media
Konservasi Artropoda Musuh Alami.
.KESIMPULAN DAN SARAN Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.
Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan,
Kesimpulan. Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah
Mada. Vol. 19, (2), 2015: 53–59
Kategori umur kelapa sawit tidak
berpengaruh nyata terhadap populasi Mubarok,. H. 2010. Studi Pengelolaan Gulma di
Sycanus sp. namun Jumlah Sycanus sp. Perkebunan Kelapa Sawit Sekunyir
tertinggi terdapat pada tanaman kelapa Estate, PT. Indotruba Tengah Minamas
sawit dengan kategi umur TBM, dengan Plantation Kalimantan Tengah
total individu sebanyak 265 ekor (17,67 Departemen Agronomi dan Hortikultura
ekor/blok), kategori umur tanam TM 10 Fakultas Pertanian Institut Pertanian
rata-rata sebanyak 56 ekor (3,73 ekor/blok). Bogor.
sedangkan jumlah Sycanus sp. terendah
terdapat pada kategori umur TM 20 Pebrianti, H.D., Maryana, N., Winasa, I.W.
sebanyak 31 ekor (2,07 ekor/blok). 2016. Keanekaragaman parasitoid dan
artropoda Predator pada Pertanaman
Populasi Sycanus sp. waktu pagi
Kelapa Sawit dan Padi Sawah Di
lebih banyak daripada waktu siang. Pada Cindali, Kabupaten Bogor. Departemen
umur TBM pagi sebanyak 10,07 ekor/blok, Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian,
siang sebanyak 7,60 ekor/blok. umur TM 10 Institut Pertanian Bogor. Vol. 16 (2) :
pagi sebanyak 2,67 ekor/blok, siang sebanyak 138 – 146.
1,07 ekor/blok. dan umur TM 20 pagi sebanyak
1,60 ekor/blok, siang sebanyak 0,47 ekor/blok. Sahari, B. 2012. Struktur Komunitas Parasitoid
Tanaman berbunga seperti Lavendula Hymenoptera di Perkebunan Kelapa
sp., Turnera subulata, dan Antigonon leptopus Sawit, Desa Pandu Senjaya, Kecamatan
dapat mengundang musuh alami khususnya Pangkalan Lada, Kalimantan Tengah
Sycanus sp. [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Saran
Pada penelitian selanjutnya, diharapkan Sahid, A., Wahyu, D.N., Hersanti, Sudrajat,
Santosa, E. 2016. Biologi dan Perilaku
dapat menggunakan metode yang lebih
Kawin Sycanus annulicornis Dohrn.
beragam. (Hemiptera : Redividae) yang di beri
Pakan Larva Tenebrio molitor L.
DAFTAR PUSTAKA (Coleoptera : Tenebrionidae). Program
Studi Agroteknologi, Fakultas
Ariyanti, M. 2016. Peranan Tanaman Penutup Pertanian, Universitas Padjadjaran.
Tanah Nephrolepis biserrata pada Vol.13 (1) : 587-592.
Teknik Konservasi Tanah dan Air
Terhadap Neraca Air di Perkebunan Sastrosupadi, A. 2000. Rancangan Percobaan
Kelapa Sawit.Sekolah Pascasarjana.
Praktik Bidang Pertanian Edisi Revisi.
Institut Pertanian Bogor.
Kanisius, Yogyakarta.

222
Sembiring N., Tarigan U. M., dan Lisnawita. Budidaya Kelapa Sawit. Asak Media.
2013. Tingkat Serangan Ulat Kantong Bogor.
Metisa plana Walker (Lepidoptera
:Psychidae) Terhadap Umur Tanaman Winarsah, E,.I. 2016. Populasi Reduviidae Pada
Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq.) Sawah Konvensional Dan Organik Di
di Kebun Matapao PT. Socfin Desa Situ Gede, Kecamatan Bogor
Indonesia. Alumnus Program Studi Barat, Bogor [Skripsi]. Departemen
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian
USU Medan 20155. Jurnal Online Institut Pertanian Bogor.
Agroekoteknologi Vol. 1 (4) : 1235 -
1243. Yustina, Fauziah, Yuslim.,dan Sofia, R. 2012.
Struktur Populasi Kumbang Tanduk
Siregar, Z.,A. 2006. Kelapa Sawit : Minyak (Orycetes rhinoceros) di Area
Nabati Berprospek Tinggi. Staf Perkebunan Kelapa Sawit Masyarakat
Pengajar Departemen HPT Fakultas Desa Kenantan Kabupaten Kampar-
Pertanian USU. Riau. Jurnal Biogenesis, Program Studi
Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA
Syakir, M. Allorerung, D., Poeloengan, Z., FKIP, Universitas Riau Pekanbaru,
28293. Jurnal Biogenesis, Vol. 8 (2) :
Syafaruddin, Rumini, W. 2010.
54-62.

223

You might also like