Professional Documents
Culture Documents
Kak Kesehatan Indera Pendengaran 2023
Kak Kesehatan Indera Pendengaran 2023
Kak Kesehatan Indera Pendengaran 2023
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANJARBARU SELATAN
Jalan Rambai No.1 Telp.(0511) 4772381 Banjarbaru Kode Pos. 70713
I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan,dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
terwujud derajat kesehatan yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
dimana Kesehatan Indera Pendengaran merupakan salah satu faktor yang penting
untuk meningkatkan kualitas SDM.
WHO memperkirakan bahwa tahun 2000 terdapat 250 juta (4,2%) penduduk
dunia menderita gangguan pendengaran, dimana sepertiganya terdapat di Asia
Tenggara, termasuk Indonesia. Hasil survey Nasional Kesehatan Indera tahun
1994-1998 di 7 provinsi didapatkan prevensi ketulian 0,4% gangguan pendengaran
16,8% (masukan P/L). Penyebab terbanyak dari morbiltas telinga adalah serumen
prop (3,6%) da OMSK (3,1%) disamping gangguan pendengaran lainnya yaitu
presbikusis (2,6%) ototoksisitas (0,3%), tuli mendadak (0,2%) dan tuna rungu
(0,1%).
Dalam rangka menurunkan prevelensi ketulian, 17 Departemen Kesehatan
telah menyusun kebijakan-kebijakan Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan
Ketulian (Renstranas PGP Ketulian) dan Pedoman Manajemen Kesehatan Indera
tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota. Kegiatan Penanggulangan Gangguan Indera
Pendengaran dan Ketulian di Provinsi dan Kabupaten/kota sesuai dengan
rekomendasi WHO akan diprioritaskan pada 4 penyakit penyebab gangguan
pendengaran dan ketulian yaitu OMSK, presbikusis, Gangguan Pendengaran akibat
bising / Noise Induce Hearing Lose (NIHL) dan Tuli congenital. Namun demikian
adanya prioritas tersebut tidak mengabaikan penyakit lain penyebab ketulian yang
spesifik di wilayah tersebut. Kegiatan pelayanan kesehatan indera pendengaran
dilaksanakan oleh Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan stara pertama
dan Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) dan RSU sebagai saran rujukan.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatkan upaya kesehatan indera melaporkan kegiatan kepada
Penanggung jawab UKM dan Kepala Puskesmas tentang pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan telinga anak SD dan melaporkan hasil kegiatan pemeriksaan
telinga anak SD.
B. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan.
b. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku anak sekolah untuk memelihara
kesehatan dalam menanggulangi gangguan pendengaran dan ketulian.
c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan Indera Pendengaran kepada
anak sekolah.
d. Untuk mengetahui tingkat prevalensi kecenderungan myopia (rabun jauh)
pada anak usia sekolah.
VI. SASARAN
Adapun yang menjadi sasaran program skrining tajam penglihatan adalah
seluruh siswa / siswi sekolah dasar (SD) kelas 1 dan SMP kelas 7.
Tahun 2023
No. Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Pemeriksaan
Indera
pendengaran
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
Hasil dari pelaksanaan skrining mata dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
Bagian Yankes dengan format yang sudah ditentukan oleh Dinas Kesehatan.
Mengetahui : Banjarbaru
Kepala Puskesmas Banjarbaru Selatan Penanggung Jawab Program