611 3498 2 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632

e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

PERBANDINGAN KONSEP PEMILIHAN JABATAN PUBLIK BPK ATAU SAI DI


BEBERAPA NEGARA UNTUK MEWUJUDKAN BPK YANG INDEPENDEN
(Comparison of Appointment Concepts of the Supreme Audit Institution members
in Some Countries in Order to Create Independent BPK)

Widhya Mahendra Putra


Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Jalan Prof. Mr Djokosoetono, Pondok Cina, Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424
Telp. 021 786 3443
widhi.mahendra@gmail.com

Tulisan Diterima: 13 Februari 2019; Direvisi: 30 Mei 2019; Disetujui Diterbitkan 13 Juni 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2019.V19.385-403

ABSTRACT
According to laws and regulations, the members of the Supreme Audit Board (BPK) are appointed by the
House of Representatives (DPR), by taking into account the opinions of the Regional Representative Council
(DPD), which in this case is represented by its Consultative Board. However, the regulation of Article 23E
clause (1) of the Constitution of the Republic of Indonesia provides for that the BPK must be an independent
state institution. The sole involvement of the House of Representatives as a legislative body in the appointment
of the BPK leaders has been considered as burdened with political interests and that may influence the
independence of the BPK. This research studies the appropriate DPR's powers in the appointment process of
public officials of state institutions and comparing the appointment process of the leaders of the Indonesian
supreme audit institution (BPK) in 20 countries. This research is conducted using a juridical-normative
method by referring to the laws and regulations applicable in Indonesia as well as the constitutions of
comparable countries. The analysis of this paper has a comparative scope related to the appointment concepts
of the BPK leaders and the involvement of state’s high institutions in appointment process of BPK leaders.
The results indicate that appointment process of the BPK leaders should involve more than one state institution
in order to maintain the principle of checks and balances among the institutions and at the same time the
independence of the audit institution. This paper is expected to serve as a feedback for the policy makers in
the appointment process of the leaders of the Indonesian Supreme Audit Board in the future.
Keywords: DPR; BPK leaders; independence; comparison of supreme audit institution.

ABSTRAK
Menurut peraturan perundang-undangan, pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dilakukan
oleh DPR dengan memperhatikan pandangan DPD yang dalam hal ini dilakukan oleh Badan Musyawarah.
Sementara itu, pengaturan di dalam Pasal 23E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
menegaskan bahwa BPK harus menjadi lembaga negara yang mandiri. Keterlibatan DPR sebagai lembaga
legislatif yang secara tunggal menentukan pimpinan BPK, dinilai sarat akan kepentingan politis dan
mempengaruhi independensi atau kemandirian BPK. Studi ini meneliti bagaimana kewenangan DPR yang
seharusnya dalam proses pemilihan pejabat publik lembaga negara dan membandingkan proses pemilihan
pimpinan supreme audit institution (BPK) di 20 negara. Penelitian ini dilakukan melalui metode yuridis-
normatif dengan mengacu pada hukum dan peraturan di Indonesia dan konstitusi negara-negara yang
diperbandingkan. Analisis makalah ini memiliki ruang lingkup perbandingan terkait dengan konsep pemilihan
pimpinan BPK dan keterlibatan lembaga-lembaga tinggi negara dalam pemilihan pimpinan BPK tersebut.
Hasil dari perbandingan menunjukkan, pemilihan pimpinan BPK memerlukan lebih dari satu lembaga negara
untuk menjalankan prinsip check and balances antar lembaga dan menjaga kemandirian lembaga audit suatu

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 385
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

negara. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembuat kebijakan dalam menunjuk pimpinan
Badan Pemeriksa Keuangan di Indonesia di masa depan.
Kata Kunci: DPR; pimpinan BPK; kemandirian; perbandingan supreme audit institution.

dan kekuatan pemerintah. "Sebab itu badan


PENDAHULUAN dan kewajiban badan itu ditetapkan dengan
Keuangan negara merupakan salah satu undang-undang."
unsur pokok dalam penyelenggaraan kehidupan Rumusan yang demikian tersebut, menurut Jimly
suatu negara yang pemanfaatan dan pengelolaanya Asshiddiqie membawa konsekuensi bahwa BPK
akan sangat mempengaruhi kemampuan negara memiliki kedudukan tidak di atas pemerintah, tetapi
dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur juga tidak di bawah pengaruh pemerintah. BPK
dan sejahtera sebagaimana dicita-citakan dalam bersifat otonom atau independen dengan kedudukan
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Berangkat dari yang sederajat dengan Presiden, DPR, Mahkamah
kesadaran pentingnya pemanfaatan dan pengelolaan Agung, dan seterusnya. Sebagai badan pemeriksa
keuangan negara demi mewujudkan kesejahteraan atau auditor, lembaga ini dapat digunakan sebagai
rakyat, para pembentuk undang-undang dasar instrumen yang digunakan untuk menentukan
menghendaki agar dibentuk suatu lembaga yang sendiri nasibnya melalui penentuan dan persetujuan
berwenang memeriksa tanggung jawab keuangan APBN yang diberikan APBN sebagai acuan atau
negara. Salah satunya adalah Supomo yang dalam rujukan bagi Pemerintah untuk bekerja.2
rapat besar BPUPKI tanggal 15 Juli 1945
menyampaikan bahwa: Pengaturan BPK kemudian mengalami
penyempurnaan pada saat dilakukannya
“Untuk memeriksa tanggung-djawab tentang amandemen ke IV terhadap UUD NRI Tahun 1945.
keuangan negara diadakan satu badan BPK diatur dalam BAB VIIIA. Kemandirian dan
pemeriksa keuangan yang dulu dinamakan kebebasan BPK yang dalam UUD NRI Tahun 1945
Rekenkamer, yang peraturannya ditetapkan diletakkan pada penjelasan, dijadikan materi
dengan undang-undang. Itulah garis-garis muatan dalam batang tubuh, dengan rumusan dalam
besar tentang kekuasaan negara”. 1 Pasal 23E ayat (1) yaitu untuk memeriksa
Selanjutnya diaturlah Badan Pemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
Keuangan dalam Pasal 23 ayat (5) Undang-Undang negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan
Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI yang bebas dan mandiri. Undang-Undang Dasar
Tahun 1945) dengan rumusan menyerupai usul hanya bersifat menegaskan bahwa BPK haruslah
Supomo, yaitu: menjadi sebuah lembaga yang mandiri, namun
demikian bagaimana mengkonstruksi kelembagaan
“Untuk memeriksa tanggung jawab tentang BPK agar dapat menjadi lembaga yang mandiri oleh
keuangan Negara diadakan suatu Badan UUD NRI Tahun 1945 diserahkan kepada
Pemeriksa Keuangan, yang peraturannya pemerintah untuk menyusunnya dalam suatu
ditetapkan dengan undang-undang. Hasil undang-undang. Pada umumnya pola menyerahkan
pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan kewenangan mengatur kelembagaan agar dapat
Perwakilan Rakyat.” menjadi lembaga yang mandiri/independen ini juga
Mengenai kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan, digunakan pada lembaga lain seperti Bank Sentral.
Penjelasan Pasal 23 ayat (5) menerangkan bahwa: Kondisi yang demikian tentunya berpotensi
melahirkan pengaturan yang di dalamnya membuka
“Cara pemerintah mempergunakan uang
peluang mereduksi independensi/kemandirian
yang sudah dikeluarkan oleh DPR harus
lembaga.
sepadan dengan keputusan. Untuk
memeriksa tanggung jawab pemerintah itu Dalam konteks BPK, pelaksanaan
perlu ada badan yang terlepas dari pengaruh kemandirian yang dicita-citakan oleh UUD NRI

1 2
Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi (Jakarta: Ibid.
Kompas, 2010).

386 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

Tahun 1945 akan sangat dipengaruhi banyak faktor, ayat (2), untuk dapat menentukan calon pimpinan
salah satunya dari mekanisme pengisian jabatan KPK yang diusulkan pemerintah, maka
anggota BPK. UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang pemmerintah membentuk panitia seleksi.
MPR, DPR dan DPD dan Peraturan DPR Nomor 1
Dari 2 undang-undang lain, terlihat jelas
Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Menurut dua
perbedaan mekanisme pengisian jabatan pada Bank
peraturan tersebut, pemilihan anggota BPK
Indonesia dan KPK dengan pengisian anggota BPK.
dilakukan oleh DPR dengan memperhatikan
UU BPK membuat mekanisme pemilihan yang
pandangan DPD (Pasal 191)3, dan Pasal 207
memberi kedudukan dan peran sangat besar kepada
Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata
DPR serta tidak diimbangi dengan mekanisme
Tertib yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Badan
check and balances dari lembaga lain, kecuali DPD
Musyawarah.
yang lingkup kewenangannya terbatas pada
Konsep pemilihan ini sangat berbeda dengan memberi pertimbangan. Walaupun dari sisi teori,
mekanisme pemilihan gubernur yang diterapkan konsepsi demikian dapat dimaklumi mengingat
pada Bank Indonesia yang oleh UUD NRI Tahun BPK adalah perpanjangan tangan dari fungsi
1945 juga diatur sebagai lembaga independen. Pada pengawasan DPR. Namun, konsep mekanisme
pemilihan Gubernur Bank Indonesia, pengusulan pengisian jabatan ini memiliki kelemahan. Bagi
calon gubernur berasal dari Presiden namun eksternal auditor yang menggunakan model board
persetujuan atas calon yang diusulkan tersebut seperti BPK, metode pemilihan pimpinan dan
datang dari DPR (Pasal 41)4. Dengan demikian anggota (dewan) disoroti sebagai salah satu titik
tidak terdapat satu lembaga yang dominan lemah yang dapat mempengaruhi kemandirian
kewenangannya dalam penentuan Gubernur Bank eksternal auditor. Terutama jika terdapat satu partai
Indonesia. politik yang dominan. Hal ini sebagaimana
ditegaskan:
Perbandingan mekanisme pemilihan
pimpinan juga dapat kita lihat dari KPK. Dalam “in cases where one political party has a
Sistem ketatanegaraan Indonesia, KPK bukan dominant position in Parliament, it may
merupakan lembaga utama (main state organs, exercise excessive influence over who is
principal state organs) tetapi lembaga penunjang appointed to the Board of the SAI, thus
(state auxiliary organs). Pernyataan KPK sebagai reducing the independence and objectivity of
lembaga yang bersifat independen dan bebas dari the SAI in carrying out its work.”
pengaruh kekuasaan manapun diatur dalam Pasal 3
Kekhawatiran ini sebenarnya relevan dengan
UU Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
kondisi BPK kedepannya, melihat performa
Pemberantasan Korupsi, yang berbunyi:
anggota DPR yang condong membela kepentingan
“Komisi Pemberantasan Korupsi adalah politiknya sehingga membuka potensi tekanan
lembaga negara yang dalam melaksanakan kepada pimpinan/dewan dalam hal terjadi
tugas dan wewenangnya bersifat independen persimpangan dengan kepentingan politik. Alasan-
dan bebas dari pengaruh kekuasaan alasan politis lebih mendominasi dari pada
manapun.” pertimbangan kompetensi dan integritas.5 Selain itu,
performa DPR dalam memilih calon pimpinan BPK
Sebagai lembaga yang juga mandiri, yang
juga kurang optimal, sebagai contoh: kesalahan
kedudukannya bahkan bukan sebagai organ utama
paling fatal DPR adalah meloloskan calon yang
Negara, mekanisme pemilihan pimpinan KPK
pernah tersangkut kasus korupsi. Telah jelas dan
dibuat dengan sangat terbuka dan melibatkan lebih
tegas dinyatakan dalam UU BPK bahwa mereka
dari 1 (satu) lembaga. Hal ini dapat dilihat pada
yang pernah dijatuhi pidana penjara karena
Pasal 30 ayat (1) yang mengatur bahwa pimpinan
melakukan tindak pidana yang diancam dengan
KPK di pilih oleh DPR dengan calon yang
hukuman 5 tahun atau lebih tidak boleh menjadi
diusulkan dari Presiden. Selanjutnya dalam Pasal 30
calon.6

3
Undang-Undang No. 17 Tentang MPR, DPR, Dan 5
Oce Madril, “Pemilihan Anggota Badan Pemeriksa
DPD Tahun 2014, n.d. Keuangan,” Koran Tempo, 2013.
4
Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank 6
Dumaria Simanjuntak, “Pengisian Jabatan Anggota
Indonesia, 1999. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Untuk Mewujudkan

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 387
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

Salah satu fakta ini menunjukkan adanya


permasalahan dalam mekanisme pemilihan yang
dilaksanakan oleh DPR. Proses fit and proper test METODE PENELITIAN
selama ini hanya sebagai ajang transaksi politik. Dalam penelitian ini, bentuk penelitian
Bahkan, tak jarang, proses itu menjadi ajang yang akan disajikan adalah penelitian yuridis
transaksi suap.7 Belum lagi berbagai kasus yang normatif atau penelitian hukum normatif, yaitu
muncul pada pemilihan pejabat publik lainnya. dengan menganalisis sebuah kebijakan dari sisi
Hasil seperti ini dapat terjadi karena DPR-lah yang hukum untuk memahami kondisi intrinsik aturan
memegang kendali mutlak dan tidak ada lembaga hukum. Penelitian hukum normatif sepenuhnya
lain yang berfungsi sebagai penyeimbang atas menggunakan data sekunder, penyusunan kerangka
keputusan DPR. Pertimbangan DPD terkait konsepsionil diperlukan untuk mempergunakan
pemilihan pimpinan BPK tidak cukup kuat bahkan perumusan-perumusan yang terdapat di dalam
dapat diabaikan oleh DPR. peraturan perundang-undangan yang dijadikan
Kedudukan BPK secara teoritis mungkin dasar penelitian.8 Objek penelitian ini adalah
tidak berada dalam suatu “relasi hierarkis” dalam mekanisme pengisian jabatan pimpinan BPK oleh
bentuk apapun dengan DPR/lembaga lain namun DPR, yang dilihat dari perspektif komparasi atau
ada relasi antara anggota BPK yang dipilih dengan perbandingan dari konsep pemilihan pimpinan
DPR yang dapat berpotensi menjadi titik lemah supreme audit institution dan kaitannya untuk
sebagaimana telah diuraikan sebelumnya. Oleh mewujudkan lembaga audit negara yang bebas dan
karena itu, perlu kiranya mencari formula pengisian mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan
pimpinan BPK yang dapat membantu mewujudkan perbandingan norma dasar atau konstitusi,
BPK yang mandiri dan bebas sebagaimana dicita- Pendekatan norma dasar atau konstitusi digunakan
citakan oleh UUD NRI Tahun 1945 dengan mencari untuk mengetahui pengisian pimpinan supreme
perbandingan pengaturan BPK atau yang dalam audit institution di beberapa negara.
terminologi bahasa asing disebut sebagai supreme Sementara itu, pendekatan komparatif
audit institusion untuk memecahkan masalah digunakan dengan membandingkan pelaksanaan
pengisian jabatan yang bersifat tertutup ini. mekanisme pemilihan pimpinan supreme audit
Atas dasar perbagai permasalahan yang institution di dua puluh negara. Kegunaan dari
dijabarkan pada latar belakang, maka penelitian ini penerapan perbandingan hukum adalah, antara lain,
hendak menganalisis mekanisme check and bahwa penelitian tersebut akan memberikan
balances dan dominasi kekuasaan DPR dalam pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan
proses pemilihan pimpinan BPK dengan antara perbagai bidang tata hukum dan dasar sistem
membandingkan proses yang sama di berbagai hukum, dengan pengetahuan tersebut maka akan
Negara. Untuk itu, pokok permasalahan dari mudah untuk mengadakan unifikasi, kepastian
penelitian ini berfokus pada dua hal. Pertama, hukum, maupun penyederhanaan hukum.9 Ditinjau
bagaimana perbandingan konsep pemilihan dari segi bentuknya, penelitian ini diarahkan
pimpinan jabatan publik BPK dan/atau Supreme sebagai penelitian evaluatif dengan maksud menilai
Audit Institution (SAI) di Beberapa Negara? Kedua, materi muatan dalam peraturan perundang-
bagaimana konsep pemilihan pimpinan BPK yang undangan yang terkait dengan kewenangan DPR
paling tepat dikaitkan dengan hasil perbandingan dalam pemilihan pimpinan BPK.10 Sedangkan, jenis
dalam rangka mewujudkan BPK yang bebas dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mandiri? data sekunder yang berasal dari bahan hukum
primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum

BPK Yang Independen,” Jurnal Hukum dan 9


Ibid.
Pembangunan Tahun ke 47 47 No. 2 (2017). 10
Lailani Sungkar Mei Susanto, Rahayu
7
Mochamad Taufik Riyadi, “Peninjauan Ulang Prasetianingsih, “Kekuasaan DPR Dalam Pengisian
Kewenangan DPR Dalam Seleksi Pengisian Jabatan Pejabat Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan
Publik,” 2015. Indonesia,” Jurnal De jure Kemenkumham 18 Nomor 1
8
(2018).
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum,
Cetakan.3. (Jakarta: UI Press, 1986).

388 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

primer dalam penelitian ini adalah UUD Negara RI Dalam konteks internasional, lembaga-
Tahun 1945, peraturan perundang-undangan, dan lembaga negara seperti BPK yang menjalankan
konstitusi negara-negara yang diperbandingkan. fungsi atau bertanggung jawab terhadap audit
Untuk bahan hukum sekunder, akan digunakan pendapatan dan pengeluaran pemerintah disebut
bahan-bahan berupa macam-macam buku dan karya dengan istilah Supreme audit institution. Hal ini
tulis ilmiah lainnya yang berhubungan dengan sebagaimana disampaikan oleh World Bank, yaitu:
kewenangan DPR dalam pemilihan pimpinan BPK.
Supreme audit institutions are national
Hasil penelitian diharapkan akan bersifat agencies responsible for auditing govern-
evalutif dan perskriptif analitis. Hasil perbandingan ment revenue and spending. Their legal
dari beberapa negara mengenai mekanisme mandates, reporting relationships, and
pemilihan pimpinan BPK atau SAI akan digunakan effectiveness vary, reflecting different gov-
untuk menganalisis dan mengevaluasi pemilihan ernance systems and government policies.
pimpinan BPK, parameter yang digunakan untuk But their primary purpose is to oversee the
melakukan analisis yakni bentuk SAI dari negara- management of public funds and the qual-
negara bersangkutan dan peringkat SAI dari negara- ity and credibility of governments’ reported
negara yang diperbandingkan. Pada akhirnya, hasil financial data.12
perbandingan diharapkan akan menunjukkan
Keberadaan supreme audit institution dalam
masukan bagi mekanisme pemilihan pimpinan BPK
konteks internasional didasari pentingnya
di Indonesia untuk mewujudkan BPK yang
akuntabilitas fungsi keuangan suatu negara, sesuai
independen.
dengan pernyataan,
“Accountability is a cornerstone for the
PEMBAHASAN DAN ANALISIS functioning of states and therefore not only
shapes the work of Supreme audit
A. Perbandingan Konsep Pemilihan Pimpinan institutions (SAIs) but also the work of
Jabatan Publik BPK dan/atau Supreme general government and the citizens’ trust
Audit Institution (SAI) di Beberapa Negara in governmental compliance”.13
Pengaturan mengenai Badan Pemeriksa Diantara beberapa hal yang menjadi lingkup
Keuangan diatur dalam Undang-undang Nomor 15 kewenangan SAIs antara lain dijabarkan sebagai
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. berikut,
Selanjutnya terkait dengan BPK sebagai lembaga
negara yang independen, di pasal 2 UU No. 15 “The SAIs provide assurance as to whether
Tahun 2006 disebutkan bahwa BPK merupakan the executive branch complies with these
satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam rules and responsibilities and highlight
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab infringements of the rules; The SAIs thereby
keuangan negara. Bebas diartikan dapat melakukan contribute to strengthening accountability
segala tindakan yang terkait pengelolaan dan and improving government operations; By
tanggung jawab keuangan negara dengan tidak acting transparently and credibly the SAIs
melanggar ketentuan peraturan perundangundangan can further enhance the value of their
yang berlaku. Sementara itu, mandiri diartikan contribution; Institutional and financial
dalam melakukan pemeriksaan atas pengelolaan independence of the SAIs is an
dan tanggung jawab keuangan negara tidak boleh indispensable prerequisite for enabling
dipengaruhi oleh siapapun termasuk pihak them to successfully perform their audit
eksekutif, legislatif, yudikatif dan dari dalam Badan function”.14
Pemeriksa Keuangan sendiri.11 SAI sebagai lembaga audit memberikan
jaminan atas kegiatan cabang eksekutif sesuai

11
“Badan Pemeriksa Keuangan,” last modified 2018, World Bank, “Features and Functions of Supreme
12

http://e-journal.uajy.ac.id/6942/3/ MIH201802.pdf, Audit Institutions,” Premnotes Public Sector 59 (2001).


akses 3 Mei 2018. 13
Ibid.
14
Ibid.

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 389
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

aturan dan tanggungjawabnya atau tidak, SAIs melihat bagaimana kecenderungan mekanisme
berkontribusi memperkuat akuntabilitas dan pemilihan pimpinan/anggota/dewan Supreme audit
meningkatkan operasi pemerintah. Bergerak secara institution dalam rangka mewujudkan kelembagaan
transparan dan kredibel guna meningkatkan kinerja SAI yang mandiri. Berikut diperbandingkan
dan kontribusi institusi. Selain itu, kelembagaan dan mengenai mekanisme pemilihan
kemandirian finansial dari SAI adalah prasyarat pimpinan/anggota/dewan SAI pada 20 negara.
yang sangat diperlukan untuk memungkinkan
1) Amerika Serikat
mereka untuk berhasil dalam melaksanakan fungsi
auditnya. Supreme audit institution Amerika Serikat
disebut dengan Goverment Accountability
Dalam teori mengenai lembaga-lembaga
Office (disingkat) GAO. GAO adalah lembaga
negara terkadang dikenal istilah independent
negara yang menyediakan jasa audit, evaluasi,
bodies, yakni suatu perangkat organ negara yang
dan investigasi untuk Kongres Amerika
independen (bebas dan mandiri) dalam artian dalam
Serikat. GAO merupakan bagian dari cabang
menjalankan tugasnya tidak diintervensi oleh
kekuasaan legislatif. GAO dipimpin oleh
lembaga/organ negara lainnya. Pengertian dasar
seorang “comptroller general”. Tata cara
dari istilah “independent” adalah adanya kebebasan,
pemilihan dan pengangkatan comptroller
kemerdekaan, kemandirian, otonom (otonomi),
general tidak diatur dalam konstitusi
tidak dalam dominasi personal maupun
melainkan dalam GAO act tahun 1980. Dalam
institusional. Sehingga, ada pelaksanaan kehendak
section 104 diatur bahwa, ketika terjadi
bebas (free will) yang dapat terwujud tanpa ada
kekosongan jabatan pada kantor “comptroller
pengaruh yang secara signifikan merubah
general” atau pada kantor deputi of
pendiriannya untuk membuat keputusan atau
comptroller general maka akan dibentuk
kebijakan. Secara filosofis, person atau institusi
komisi untuk merekomendasikan individu
yang independen (otonom) dibatasi oleh tujuan-
kepada Presiden untuk pengangkatan pejabat
tujuan mulia yang ditetapkan sendiri atau ditetapkan
pada posisi yang kosong tersebut.
oleh otoritas yang lebih tinggi (Iebih berwenang)
yang dalam operasional selanjutnya tidak lagi dapat Komisi ini akan mengusulkan kepada Presiden
mencampuri pelaksanaan fungsinya yang sebagai bahan pertimbangan paling sedikit 3
independen.15 Terkait dengan Lembaga atau (tiga) nama untuk mengisi posisi dimaksud.
institusi negara yang independen berarti tidak ada Namun Presiden dengan diskresinya,
suatu apapun yang dapat melakukan intervensi atau dimungkinkan untuk meminta nama tambahan
mengikatnya dalam mengambil sikap atau kepada komisi dimaksud. Presiden selanjutnya
kebijakan yang diprediksi dapat membawa akan memilih satu nama untuk mengisi posisi
kemaslahatan bagi tujuan yang sudah ditetapkan.16 yang kosong tersebut. Hasil pemilihan oleh
Keberadaan lembaga independen ini pada dasarnya presiden harus dikonfirmasi oleh senat.
untuk membatasi kekuasaan lembaga eksekutif dan 2) Belanda
sebagai bentuk memperkuat check and balances
antar lembaga. Supreme audit institution Belanda disebut The
General Chamber of Audit yang diatur dalam
Dalam kaitannya untuk mewujudkan SAI BAB IV Konstitusi Belanda tentang Council
yang bebas dan mandiri (independen) langkah awal Of the State, Chamber of Audit and Advisory
yang harus dilakukan oleh suatu negara adalah Bodies. Pada Pasal 76 tentang General
menjamin bahwa dalam pemilihan pimpinan SAI Chamber of Audit diatur bahwa The General
bebas dari pengaruh atau intervensi politik atau Chamber of Audit bertanggung jawab untuk
kekuasaan tertentu dalam suatu negara. Hal tersebut memeriksa pendapatan dan pengeluaran
dapat dilakukan dengan menjalankan mekanisme negara. Selanjutnya dalam Pasal 77 diatur
check and balances antar Lembaga negara yang bahwa anggota The General Chamber of Audit
terlibat dalam pemilihan pimpinan SAI. Untuk akan diangkat dengan Keputusan Kerajaan

15 16
Hendra Nurtjahjo, Lembaga, Badan, Dan Komisi Ibid.
Negara Independen (State Auxiliary Agencies) Di
Indonesia: Tinjauan Hukum Tata Negara (Jakarta,
2005).

390 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

dengan mendasarkan pada tiga usulan nama salah satu fungsi dari kongres yaitu
yang dibuat oleh the lower Chamber of the pengawasan keuangan.Dalam menjalankan
Parliament atau yang disebut dengan tweede tugas dimaksud, audit tribunal memiliki 9
kamer atau dalam istilah inggrisnya disebut (sembilan) orang hakim yang berkedudukan di
dengan house of representative. federal distrik, memiliki staf sendiri dan
memiliki yurisdiksi diseluruh wilayah brasil.
Kemudian dalam Pasal 2 angka 1 National
Ordinance on the General Audit Chamber Mekanisme pemilihan 9 (sembilan) hakim
diatur bahwa The General Audit Chamber diatur dalam Pasal 73 ayat (2) tentang Audit
shall consist of three members including the Tribunal yang berbunyi:
chairman.17 Hal ini bermakna anggota The
The Justices of the Audit Tribunal of the
General Audit Chamber sebagai mana
Union are chosen as follows:
dimaksud dalam konstitusi Belanda terdiri dari
3 orang yang termasuk didalamnya pimpinan I. one third by the President of the
The General Chamber of Audit. Mekanisme Republic with the approval of the
pemilihan diatur dalam Pasal 2 angka 3 Federal Senate, two of them being
National Ordinance yang menyatakan bahwa alternately chosen among auditors and
The Parliament will propose two individuals to members of the Attorney General's
the Governor for each appointment. Office at the Court, as indicated in a
Berdasarkan ketentuan ini maka untuk mengisi triple list by the Court, in accordance
posisi anggota dimaksud, Parlemen akan with criteria of seniority and merit;
mengusulkan 2 nama untuk setiap posisi II. two thirds by Congress.
dimaksud dan diajukan kepada Gubernur untuk
ditunjuk. Adapun 2 nama tersebut, menurut Dengan demikian, pemilihan hakim pada audit
ketentuan Pasal 2 angka 4 dipilih dari 3 usulan tribunal Brazil tidak dilaksanakan hanya oleh
nama dari The General Chamber of Audit yang kongres saja, melainkan juga
telah disetujui oleh mayoritas suara. Untuk mengikutsertakan cabang kekuasaan lain yakni
selanjutnya diserahkan kepada Governor untuk Presiden Brazil. Presiden Brazil kewenangan
diputuskan. Hasil inilah nantinya yang akan memilih hakim dengan jumlah 1/3 dari 9
diangkat dengan keputusan kerajaan. Agar hakim, yaitu 3 orang hakim dengan menda
dapat ditunjuk, setiap individu harus pat persetujuan senat, sedangkan 2/3 sisanya
memenuhi persyaratan yaitu memiliki menjadi kewenangan Kongres.
kewarganegaraan Belanda dan menjadi
penduduk Sint Maarten sebagaimana diatur 4) Argentina
dalam Pasal 3 angka 1. Konstitusi Argentina mengatur bahwa kontrol
3) Brasil eksternal terhadap kekayaan negara, ekonomi
dan keuangan serta aspek pelaksanaan lainnya
Supreme audit institution Brazil, dalam merupakan kewenangan khusus dari
konstitusi Brazil disebut dengan Audit kekuasaan legislatif. Hal ini sebagaimana
Tribunal of the Union yang berbentuk diatur dalam Pasal 85 ayat (1) yang
pengadilan. Pengaturan Audit Tribunal of The menyatakan “The Legislative Power is
Union terdapat dalam Bagian IX tentang exclusively empowered to exercise the external
Akuntansi, Keuangan dan Pengawasan control of the national civil service as regards
Keuangan yang masuk dalam ruang lingkup its estates and its economic, financial and
pengaturan Bab I tentang Kekuasaan operative aspects. Pendapat legislatif ini
Legislastif.Konstruksi rumusan yang demikian didasarkan pada laporan dari The General
menunjukkan bahwa pada dasarnya kedudukan Auditing Office of the Nation. The General
audit tribunal secara kelembagaan lebih Auditing office of the nation inilah yang
condong sebagai bagian dari kekuasaan disebut sebagai supreme audit institusion dari
legislatif karena tugasnya adalah membantu Argentina. The General Auditing Office of the

17
“No Title,” 111111 comments JDM 201211.pdf, akses 12
http://www.arsxm.org/EN/About/Organization/Docume November 2018 .
nts/LandsverordeningAlgemeneRekenkamer_EN_final_

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 391
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

Nation berkedudukan sebagai badan penasehat “Where other organs are concerned,
teknis dari kongres namun bersifat independen the President of the Republic has the
sebagaimana diatur dalam Pasal 85 ayat (3) following powers : …p) To appoint and
yaitu “This technical advisory body of relieve of their posts, at the proposal of
Congress with functional autonomy…”. the Government, the president of the
Court of Audit and the Attorney-
The General Auditing Office of the Nation
General”
dipimpin oleh seorang chairman yang
ditunjuk/diangkat dari usulan partai oposisi The Goverment sebagaimana dimaksud dalam
dengan jumlah anggota dewan terbanyak Pasal 137 terdiri atas Perdana Menteri, para
dalam kongres sebagaimana diatur dalam Pasal Menteri lainnya, dan Sekretaris Negara dan
75 ayat (3) yaitu “... The chairman of the body Wakil Sekretaris sebagaimana diatur dalam
shall be appointed under the proposal of the Pasal 186 yaitu The Government comprises the
Opposition with the largest number of Prime Minister, the other Ministers, and the
legislators in Congress”. Dalam konteks State Secretaries and Under-Secretaries.
Argentina, kewenangan pemilihan Selanjutnya dalam Pasal 137 ayat (2) diatur
chairman/pimpinan dari The General Auditing bahwa When a judge of the Court itself is
Office of the Nation sepenuhnya menjadi appointed as President, his respective place
kewenangan dari kekuasaan legislatif. remains captive during his mandate as
President maka dapat disimpulkan bahwa
5) Portugal
Presiden of the court of audit ini dapat berasal
Lembaga yang memiliki kewenangan dari hakim, dalam hal ia berasal dari hakim
pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran, maka ia terikat ketentuan ayat (2) ini, namun
dalam konstitusi Portugal, sebagaimana diatur tidak menutup kemungkinan berasal dari luar
dalam Pasal 110 tentang supervisi adalah The hakim.
Court Audit dan the Assembly of the Republic.
6) Afrika Selatan
The Court of Audit inilah yang disebut sebagai
supreme audit institutionnya negara Portugal. Kewenangan pengawasan terhadap anggaran,
The Court Audit merupakan salah satu jenis laporan dan manajemen keuangan bukan
pengadilan sebagaimana diatur dalam Pasal dilekatkan pada lembaga melainkan kepada
211 Konstitusi Portugal. Adapun struktur auditor general. Konstitusi Afrika Selatan juga
organisasi dari the court Audit tidak diatur mengatur syarat untuk dapat menjadi auditor
dalam konstitusi. Struktur organisasi diatur general sebagaimana diatur dalam Pasal 193
dalam Act 98/97 on Organisation and ayat (3) yaitu pria/wanita warga negara Afrika
Procedural Law of the Court of Auditors Selatan yang layak dan patut untuk
sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan menjalankan kantor. Selain syarat tersebut,
Act 35/2007. memiliki pengetahuan khusus, atau
pengalaman dalam, audit, keuangan negara dan
Dalam Bab III tentang Struktur dan Organisasi
administrasi publik juga menjadi bahan
The Court of Audit, Section I tentang Struktur
perhatian/pertimbangan dalam penunjukkan
dan Organisasi, Pasal 14 bahwa The Court of
auditor general.
Audit terdiri dari: 1) pada kantor pusat yaitu
The President dan 16 hakim serta 2) pada Adapun mekanisme penunjukkan melibatkan
negara bagian oleh seorang hakim. Selanjutnya dua istitusi yaitu presiden dan National
dalam Pasal 16 diatur bahwa The President of Assembly. Presiden yang melakukan
the Court of Auditors is appointed in penunjukkan Auditor General, sedangkan
accordance with the terms of the Constitution. National Assembly memberi rekomendasi
Menurut konstitusi Portugal maka kewenangan mengenai calon yang akan ditunjuk kepada
penunjukkan/pengangkatan Presiden the Court presiden. Penunjukkan yang dilakukan oleh
of Auditor merupakan kewenangan Presiden presiden akan mendasrkan pada rekomendasi
Republik Portugal dengan mendasarkan pada dimaksud. Hal ini sebagaimana diatur dalam
usul pemerintah/the Goverment sebagaimana Pasal 193 ayat (4) yaitu The President, on the
diatur dalam Pasal 137 yaitu recommendation of the National Assembly,
must appoint the Public Protector, the Auditor-
General. Calon yang direkomendasikan oleh

392 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

national assembly untuk mengisi posisi auditor kepada Ketua Komisi Layanan Publik
general adalah calon yang disetujui oleh sebagaimana diatur dalam Pasal 148 ayat (2)
National Assembly dengan suara pendukung yang menyatakan The Prime Minister shall,
paling sedikit 60 persen dari anggota the before tendering any advice under clause (1),
National Assembly sebagaimana diatur dalam consult the Chairman of the Public Service
ayat (5). Commission.
7) Korea Selatan 9) Spanyol
Korea Selatan dalam konstitusinya mengatur Konstitusi Spanyol hanya mengatur mengenai
bahwa pengawasan dan pemeriksaan terhadap kewenangan pengawasan terhadap keuangan
pendapatan dan pengeluaran Negara, termasuk dan dan manajemen ekonomi negara dan sektor
di dalamnya kinerja lembaga eksekutif dan publik yang dimiliki oleh The Court of
pejabat publik dilaksanakan oleh The Board of Accounts. Konstitusi tidak mengatur mengenai
Audit and Inspection yang berada dibawah anggota dari The Court of Accounts.
yurisdiksi Presiden Korea Selatan. Pimpinan Pengaturan lebih lanjut mengenai anggota
The Board of Audit ditunjuk oleh Presiden termasuk mekanisme pemilihannya diatur
dengan persetujuan dari National Assembly dalam Law 2/1982 Organic Court of Audit.
yang diatur dalam Pasal 98 ayat (2), sedangkan
The Court of Accounts memiliki 12
pada ayat (3) diatur bahwa untuk anggota
anggota/members yang termasuk didalamnya
lainnya diluar pimpinan ditunjuk oleh Presiden
seorang presiden dan seorang penuntut umum.
dengan berdasar pada rekomendasi dari
The President of The Court of Account ditunjuk
pimpinan The Board of Audit. Keikutsertaan
diantara para anggota yang penujukkannya
kekuasaan legislatif dalam pemilihan para
dilakukan oleh raja dengan mendasarkan pada
anggota dewan The Board of Audit hanya
usulan pengadilan sebagaimana diatur dalam
berlaku untuk pemilihan pimpinan dan tidak
Pasal 29 yang menyatakan The President of the
pada peilihan anggota diluar pimpinan.
Court of Accounts shall be appointed from
8) Singapura among its members by the King, on the
proposal of the same Court in plenary session
Singapura termasuk dalam negara yang
and for a period of three years. Kandidat/calon
menggunakan model westmintser audit
anggota ini dapat berasal dari berbagai profesi
institusion. Oleh karena itu, yang diatur dalam
antara lain akuntan, profesor dari universitas,
konstitusi lebih menekankan kepada General
pejabat publik pada kantor yang mensyaratkan
Auditor selaku kepala supreme audit
kualifikasi akademik tinggi, pengacara dan
institusion di Republik Singapura di banding
latar belakang pekerjaan/pengalaman lain
membahas mengenai kelembagaan/institusi
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
auditnya. General Auditor inilah yang akan
Adapun untuk pemilihan 12 anggota tersebut
menjalankan/mengelola institusi audit
dilaksanakan oleh Parlemen, enam Kongres
Republik Singapura sebagaimana diatur dalam
Deputi dan enam oleh Senat, dengan suara
Pasal 148 ayat (5) yaitu “subject to the
mayoritas tiga perlima dari masing-masing
provisions of this article, the Auditor-General
kamar.
shall hold office...”.
10) Swedia
General Audit ditunjuk oleh Presiden sesuai
dengan nasehat/masukan dari Perdana Menteri Konstitusi Swedia tidak mengatur secara
kecuali Presiden, yang bertindak sesuai spesifik Swedia National Audit Office.
kebijaksanaannya, tidak sependapat dengan Konstitusi hanya mengatur bahwa untuk
saran itu yang diatur dalam Pasal 148 ayat (1) memeriksa kegiatan Negara, Parlemen akan
yaitu there shall be an Auditor-General who akan memilih auditor dari antara anggotanya.
shall be appointed by the President in Pengaturan lebih lanjut mengenai the auditors
accordance with the advice of the Prime akan diatur lebih lanjut dalam
Minister unless the President, acting in his peraturan/undang-undang parlemen. Sebagai
discretion, does not concur with that advice. tindak lanjut perintah konstitusi, dibentuklah
Prime Minister sebelum memberi saran oleh Audit of Government Accounts etc. Act
konstitusi diperintahkan untuk berkonsultasi Consolidation of Consolidating Act No. 3 of 7

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 393
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

January 1997 as amended by Act No. 590 of 13 12) China


June 2006 as amended by Act No. 1272 of 21
China mengatur mengenai audit institutionnya
December 2011 yang mengatur mekanisme
dalam “China (People’s Republic of)'s
pemilihan auditor oleh parlemen. Dalam Audit
Constitution of 1982 with Amendments through
of Government Accounts etc. Act dinyatakan
2004”. Di china organ negara yang
bahwa audit terhadap keuangan pemerintah,
menjalankan fungsi audit dipimpin oleh
institusi, asosiasi, yayasan yang
auditor general yang didirikan oleh The State
pengeluarannya didanai/ditanggung oleh
Council, wewenangnya adalah mengaudit
negara, dan berbagai audit lain yang diatur
penerimaan dan belanja seluruh departemen
dalam Undang-Undang ini dilaksanakan oleh
dibawah state council, pemerintahan daerah,
an Auditor General.
keuangan negara, organisasi perbankan, dan
Pada Pasal 1 dinyatakan bahwa The audit perusahaan.
according to this act shall be performed by an
Dalam pemilihan auditor general sebagai head
Auditor General appointed by the Speaker of
of auditing body di china diatur pada article 62
the Folketing (Parliament) and approved by
mengenai head of government selection.
the Standing Orders Committee of the
Pemilihan jendral auditor sebagai kepala badan
Folketing. Dalam penunjukkan auditor
audit di China dilakukan oleh kongres China.
general, juga mengikutsertakan Pubic Account
Selain itu, Presiden RRC juga memiliki
Comitte (PAC). PAC sebagaimana diatur
kewenangan untuk pengangkatan dan
dalam Pasal 1 ayat (3) harus menyampaikan
pemecatan jendral auditor yang didasarkan
rekomendasi kepada speaker of the Folketing,
pada pada keputusan kongres China dan
untuk selanjutnya akan diberikan oleh The
komitenya, sebagaimana disebutkan dalam
Spekaer kepada the Standing Orders
article 80.
Committee setelah dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan deputy speaker. Dalam hal the 13) Vietnam
speaker tidk menyetujui rekomendasi PAC, Vietnam mengatur tentang Audit
maka PAC harus menyampaikan rekomendasi institutionnya melalui konstitusi “Final
baru. Keikutsertaan PAC dalam pemilihan Constitution of the Republic of Vietnam
auditor general hanya berlaku apabila auditor Adopted by the National Assembly” yang diberi
general diberhentikan sebelum masa nama the state audit. Konstitusi vietnam
jabatannya berakhir. mengatur mengenai pemilihan the head of state
11) Filiphina audit dalam article 70 poin 7. Menurut pasal
tersebut, the head of the state audit di vietnam
Filiphina dalam konstitusinya mengatur secara
dipilih dan diberhentikan oleh national
spesifik mengenai the comission on auditnya,
assembly (majelis nasional/DPR) karena
pengaturan mengenai audit institution di
menurut konstitusi vietnam the state audit
Filiphina tersebut, khususnya mengenai
adalah organ yang dibuat oleh national
pemilihan pimpinan/the chairman and the
assembly. The state audit bertindak independen
comissioner diatur dalam “the 1987
dan mengikuti undang-undang.
Constitution of The Republic of The
Philippines” article IX section 2 yang 14) Mesir
mengatur soal the commission on audit di Mesir dalam konstitusinya “Egypt's
filiphina. Constitution of 2014”, mengatur mengenai
Komisi audit di Filiphina terdiri dari seorang audit institution yang diberi nama Central
ketua dan dua komisaris yang diangkat oleh Auditing Organization. Sebagai badan
presiden dengan persetujuan dari “the independen, central auditing organization
comission on appointment” (komisi dalam pemilihan pimpinan/ketuanya dilakukan
penunjukkan) dalam jangka waktu kepimpinan oleh presiden dengan persetujuan house of
sebagai ketua selama 7 tahun dan sedangkan representatives yang tertuang dalam article
komisaris pertama selama 5 tahun dan 216 mengenai Creation of each independent
komisaris lainnya selama tiga tahun tanpa body or regulatory agency.
reappointment (tidak ditunjuk lagi).

394 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

15) Kenya Pengadilan audit dipimpin oleh para hakim,


pengaturan mengenai pemilihan hakim-hakim
The Constitution of Kenya, 2010 mengatur
pengadilan audit ini terdapat pada ketentuan
state organ atau organ negara yang melakukan
Article 106. Dalam pemilihan hakim-hakim
audit yaitu auditor general sebagai head of
tersebut, dilakukan melalui keputusan Presiden
audit institution di Kenya. Sementara itu,
berdasarkan rekomendasi dewan yudisial
untuk kantor-kantor auditor general akan
tertinggi, sedangkan untuk hakim senior dipilih
diaudit dan dilaporkan oleh akuntan
dan ditetapkan oleh Presiden melalui
profesional yang ditunjuk oleh national
keputusan Presiden setelah berkonsultasi
assembly (DPR). Pemilihan auditor general
dengan kepala pemerintahan dan rekomendasi
disebutkan dalam article 229. Menurut
eksklusif dari dewan yudisial tertinggi.
article/pasal tersebut, jenderal auditor diajukan
oleh presiden untuk disetujui oleh DPR dan 18) Srilanka
ditunjuk atau diangkat oleh Presiden. Selain itu
Srilanka dalam konstitusinya, “The
pada ayat berikutnya di article/pasal yang
Constitution Of The Democratic Socialist
sama, diatur masa kepemimpinan dari auditor
Republic Of Sri Lanka” mengatur mengenai
selama 8 tahun tanpa boleh ditunjuk lagi.
Audit Service Commission yang dipimpin oleh
16) Meksiko seorang auditor general yang memiliki
wewenang dalam hal mengaudit seluruh
Meksiko mengatur mengenai Audit institution
departemen, kantor sekretaris presiden, kantor
melalui konstitusi “Mexico's Constitution of
sekretaris perdana menteri, kantor kabinet
1917 with Amendments through 2015” yang
menteri-menteri, komisi pengadilan,
diberi nama the federal auditing office. Organ
pengadilan konstitusi, sekretaris jenderal
audit tersebut memiliki wewenang khusus
parlemen, pemerintahan daerah, dan
untuk memberlakukan hukum umum yang
perusahaan negara. Dalam memimpin audit
menetapkan dasar untuk koordinasi sistem
service commission seorang auditor general
antikorupsi nasional. Dalam hal pemilihan
harus dipilih melalui persetujuan dari
kepala dari the federal auditing office diatur
Constitutional Council dan ditetapkan oleh
pada article 79. Kepala dari the federal
Presiden, sebagaimana disebutkan dalam
auditing office ditunjuk oleh dua pertiga dari
article 153. Sedangkan, Pengangkatan dan
anggota hadir di DPR, dengan masa
pemberhentian seorang auditor general
kepemimpinan selama 8 tahun dan dapat
dilakukan oleh Presiden Srilanka.
diangkat kembali oleh DPR hanya sekali.
Pemberhentian juga dilakukan oleh DPR 19) Rusia
dengan dua pertiga anggota hadir di DPR
The Constitution Of The Russian Federation
apabila terbukti melakukan pelanggaran
with Amendments mengatur audit institution
hukum serius.
Rusia yang bernama Accounts Chamber. Hal
17) Tunisia tersebut tertuang dalam article 101. Dalam
menjalankan tugasnya Accounts Chamber
Tunisia's Constitution Amendment of 2014
dipimpin oleh deputy chairman dengan
mengatur mengenai Audit institution di
beberapa auditor di dalamnya, pemilihan
Tunisia yang merupakan bagian dari financial
Chairman, deputy chairman dan auditor dari
judiciary yang diberi nama pengadilan audit.
accounts chamber menjadi kewenangan dewan
Pengadilan audit di Tunisia inilah yang
federal dan house of representative (state
menjalankan fungsi audit institution dengan
duma). Kewenangan State duma diatur dalam
wewenang mengawasi pengelolaan dana
article 102.
publik yang sehat sesuai dengan prinsip-
prinsip legalitas, efisiensi dan transparansi. Adapun kewenangan State Duma dalam Pasal
Selain itu, pengadilan audit kekuasaan 103 adalah The jurisdiction of the House of
legislatif dan eksekutif dalam mengawasi Representatives [State Duma] includes the
pelaksanaan Hukum Keuangan dan penutupan appointment and dismissal of the Chairman of
anggaran. Sebagaimana ketentuan mengenai the Accounting Chamber and half of its staff of
financial judiciary dan pengadilan audit diatur auditors. Dengan demikian chairman dan 6
dalam konstitusi Tunisia article 117. auditor lainnya dipilih oleh state duma.

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 395
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

Walaupun konstitusi dan UU Federasi Rusia tribunal of the union di Brazil dan lain-lain. SAI
memberi kewenangan pemilihan dan dengan model pengadilan ini juga umumnya masuk
penunjukkan kepada parlemen, namun dalam dalam lingkup kekuasaan yudikatif dan terpisah dari
pelaksanaannya Parlemen meminta eksekutif maupun legislatif. Walaupun ada negara
pertimbangan Presiden. yang oleh konstitusinya, pengadilan audit
dimasukkan dalam ruang lingkup pengaturan
20) Polandia
kewenangan legsilatif, seperti di Brazil. Model
Audit institution di Polandia bernama the terakhir adalah negara-negara yang menggunakan
supreme chamber of control yang dipimpin model Board/Collegiate. Negara-negara tersebut
oleh President of the supreme chamber dan antara lain Korea Selatan, Filipina, Mesir, Polandia,
merupakan subordinate dari parlemen Rusia, Belanda dan Argentina termasuk juga
polandia. Pengaturan mengenai supreme Indonesia. Pada negara–negara ini umumnya
chamber terdapat pada konstitusi Polandia institusi audit adalah bagian dari Parlemen.
article 202. Sedangkan, penentuan President
Adapun hasil rekapitulasi mekanisme
supreme chamber dilakukan oleh parlemen
pemilihan pimpinan, anggota ataupun dewan dari
Polandia (Sejm) dengan persetujuan senat
masing-masing model adalah sebagai berikut:
dengan jangka waktu kepemimpinan presiden
supreme chamber selama periode 6 tahun, Tabel Perbandingan Supreme audit institution18
sebagaimana diatur dalam artcile 205.
Dari Uraian 20 negara tersebut dapat No Negara Bentuk Keterangan
Lembaga yang terlibat
terlihat bahwa model SAI yang dianut berbeda- dalam pemilihan
beda, ada yang menganut model westminster seperti Jabatan
Amerika, Afrika Selatan, Singapura, Pres Par/ Lain
China,Vietnam, Kenya, Meksiko, Swedia dan
Leg
Srilanka. Pada negara dengan tipe westminster,
supreme audit institutionnya hanya dipimpin oleh 1 1 Amerika ✔ ✔ Westmins
ter
(satu) orang yang umum disebut dengan auditor
general, namun dapat juga menggunakan istilah 2 Afrika ✔ ✔ Westmins
Selatan ter
yang berbeda seperti di Amerika disebut
comptroller general, China menyebut dengan 3 Singapur ✔ ✔ Westmins Presiden
a ter dan
istilah The Head of State Audit, dan lain-lain. Pada Perdana
negara dengan tipe ini, secara konseptual sangat Menteri
dimungkinkan general audit adalah pejabat 4 RRC ✔ ✔ Westmins Usul prime,
parlemen karena pola kerja SAI sangat terikat ter angkat
presiden
dengan parlemen. Karakteristik lainnya adalah dengan
subyek pengaturan dalam konstitusi dan undang- persetujuan
undang organik lebih condong mengatur hak, kongres

kewenangan, tugas dan fungsi terkait pengawsan 5 Republik ✔ Westmins


Vietnam ter
keuangan kepada auditor general, dibanding pada
lembaga audit nasionalnya. 6 Kenya ✔ ✔ Westmins
ter
Ada pula negara, yang menggunakan model 7 Meksiko ✔ Westmins
pengadilan/judicial untuk supreme audit institution ter
nya seperti Brazil, Portugal, Spanyol dan Tunisia. 8 Swedia ✔ Westmins dipilih oleh
SAInya adalah pengadilan dan memiliki anggota ter parlemen
yaitu para hakim. Yang kadang disebut juddge dari
anggotanya
dalam konstitusi namun ada juga yang
menggunakan istilah members saja atau sebutan 9 Srilanka ✔ Westmins
ter
yang lain. Sebutan untuk lembaga SAI sangat
beragam seperti court of audit di Tunisia, audit

18
Widhya Mahendra Putra, Analisis Kewenangan DPR Supreme Audit Institution Di Beberapa Negara)
Dalam Pemilihan Pimpinan BPK Guna Mewujudkan (Jakarta, 2018).
Kemandirian BPK (Studi Perbandingan Dengan

396 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

No Negara Bentuk Keterangan lembaga dan 8 Negara menggunakan 1 (satu)


Lembaga yang terlibat
dalam pemilihan lembaga, baik Presiden saja maupun legislatif saja.
Jabatan Pada negara dengan westminster model yang pola
Pres Par/ Lain kerja bahkan auditornya merupakan pejabat
parlemen menunjukkan hasil bahwa dari 9
Leg
(sembilan) negara, 5 (lima) negara menggunakan
10 Brazil ✔ ✔ Pengadila mekanisme pemilihan yang melibatkan 2 (dua)
n
lembaga baik Presiden maupun Parlemen. Negara-
11 Tunisia ✔ ✔ Pengadila Presiden
Negara tersebut adalah Amerika, Afrika Selatan,
n dan
Supreme Republik Rakyat China, Singapura dan Kenya.
Judisial Kombinasi pembagian kewenangan dalam
Council
pemilihan diantara kedua negara dapat sangat
12 Portugal ✔ Pengadila Presiden beragam. Di Amerika pengusulan dilakukan oleh
n dan the
government komisi yang dibentuk di Parlemen, dan Presiden
(yang berwenang menunjuk dari daftar rekomendasi yang
dikepalai diserahkan. Di Afrika Selatan, Presiden dengan
oleh
perdana persetujuan dari National Assembly. Di China,
menteri) usulan berasal dari perdana menteri, diputuskan
13 Spanyol ✔ Pengadila Pemilihan oleh Presiden dengan mendasarkan pada keputusan
n anggota kongres dan komitenya. Sedangkan 5 negara lain,
dilakukan
oleh senat,
institusi yang melaksanakan pemilihan hanya 1
namun (satu) baik itu oleh Presiden saja atau oleh parlemen
khusus saja.
untuk
penunjukka Adapun negara dengan model pengadilan,
n the
president of dari 4 (empat) negara, 2 (dua) negara menggunakan
the curt mekanisme pemilihan yaitu anggota court dipilih
oleh raja,
berdasar
oleh 2 (dua) lembaga. Dua negara dimaksud adalah
usul Brazil dan Tunisia. Mekanisme pemilihan di Brazil
pengadilan melibatkan Presiden dan Parlemen sedangkan di
yang
berasal dari Tunisia pemilihan melibatkan Presiden dan
para hakim Supreme Judicial Council. Sedangkan 2 (dua)
anggota Negara lainnya yakni Portugal dan Spanyol hanya
tersebut
mengikutsertakan 1 (satu) lembaga dalam
14 Korea ✔ ✔ Board/Co mekanisme pemilihan. Di Portugal lembaga yang
Selatan llegiate
berwenang memilih adalah Presiden sedangkan di
15 Filipina ✔ Presiden Spanyol lembaga yang berwenang adalah parlemen.
Board/col dan Komisi
legiate Penunjukka
✔ n
Pada negara dengan model board, yang
secara teori berada di bawah parlemen justru
16 Republik ✔ ✔ Board/col
menunjukkan hasil bahwa dari 7 (tujuh) negara, 5
Mesir legiate
(lima) negara menyelengarakan pemilihan anggota
17 Polandia ✔ Board/col
dewan tidak dilaksanakan sendiri oleh parlemen
legiate
melainkan mengikutsertakan lembaga lain yakni
18 Rusia ✔ ✔ Parlemen
Board/col
dan Presiden untuk negara Korea Selatan, Republik
legiate
President Mesir, dan Rusia, Parlemen dan Governor untuk
19 Belanda ✔ ✔ Parlemen Belanda serta Parlemen dan Komisi Penunjuk untuk
Board/col
legiate
dan Filipina. Kombinasi pembagian kewenangan juga
Governor beragam seperti yang terjadi pada negara dengan
20 Argentin ✔ Board/col model westminter. Beberapa contoh kombinasi
a legiate pengaturan kewenangan antara lain: di Korea
Apabila dijumlah secara keseluruhan dari Selatan, Presiden berwenang menunjuk dengan
20 negara, 12 (duabelas) negara menggunakan mendasarkan persetujuan parlemen. Di Belanda,
metode pemilihan yang mengikutsertakan 2 Parlemen berwenang mengusulkan nama,

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 397
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

sedangkan penunjukkan diserahkan kepada 2) Pimpinan DPR memberitahukan rencana


Governor. Adapun di Filipina penunjukkan pemilihan anggota BPK kepada pimpinan DPD
dilakukan oleh Presiden sedang komisi penunjuk dengan disertai dokumen kelengkapan
hanya memberi rekomendasi. Sedangkan 2 (dua) persyaratan calon anggota BPK sebagai bahan
negara lainnya hanya memberi kewenangan DPD untuk memberikan pertimbangan.
memilih pada 1 lembaga yakni parlemen.
3) Penyampaian pertimbangan DPD diberikan
Tabel dan uraian diatas menunjukkan secara tertulis, tertutup, dan rahasia kepada
bahwa pada negara yang sistem SAInya punya pimpinan DPR (Pasal 208 ayat (2) Peraturan
relasi erat dengan parlemen baik itu westminster DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata
model maupun board model, pemilihan pimpinan Tertib).
dan anggota dewan tidak lagi menjadi monopoli
4) Hasil pemilihan anggota BPK oleh alat
dari parlemen saja. Banyak negara yang juga
kelengkapan DPR dilaporkan dalam rapat
memilih untuk mengikutsertakan lembaga lain.
paripurna DPR untuk ditetapkan dengan
B. Konsep Pemilihan Pimpinan BPK Untuk keputusan DPR dan selanjutnya diresmikan
Mewujudkan BPK yang Bebas dan Mandiri oleh Presiden (Pasal 192 ayat (4) Undang-
Undang No. 17 Tahun 2014 tentang Majelis
UUD NRI Tahun 1945 menetapkan bahwa
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan
Rakyat, dan Dewan Perwakilan Daerah).
lembaga yang mandiri. Sebagai supreme audit
institution, BPK termasuk dalam jenis Dari pengaturan ini terlihat bahwa
board/collegiate SAI karena dipimpin oleh dewan mekanisme pemilihan BPK dilakukan oleh DPR
yang beranggotakan 9 (sembilan) orang, yang dengan hanya meminta pertimbangan dari DPD.
keanggotaannya diresmikan dengan Keputusan
Dalam pelaksanaannya, mekanisme
Presiden (Pasal 4 ayat (1), Undang-Undang No. 15
pemilihan melalui fit dan proper test yang
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan).
dijalankan oleh DPR tidaklah optimal. Bahkan
Mekanisme pemilihan anggota BPK menggunakan
cenderung menjadi mekanisme transaksi politik
mekanisme pemilihan oleh Parlemen dalam hal ini
diantara anggota DPR dengan calon yang akan
Dewan Perwakilan Rakyat yang mekanisme diatur
dipilih. Transaksi politik ini lebih dikenal dengan
dalam UUD NRI Tahun 1945, UU Nomor 17 Tahun
istilah politik dagang sapi (kohandel), politik
2014 tentang MPR, DPR dan DPD dan Peraturan
dagang sapi ini baik mengenai orangnya (subjek),
DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib.
maupun kekuatan politiknya, yang juga terkait
Dalam konstitusi, Pasal 23 F ayat (1) diatur bahwa
dengan politicking dimana ada upaya-upaya negatif
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh
dari para politisi di parlemen untuk mendukung
Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
calon yang dapat mengamankan perkara atau juga
pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan
yang paling menguntungkan bagi partai ataupun
diresmikan oleh Presiden. Pemilihan oleh parlemen
politisi itu sendiri. 19 Selain itu, alasan yang
ini secara teori memang menjadi salah satu ciri dari
mendasari dipilihnya seorang calon, selain telah
SAI dengan model board/collegiate. Lebih lanjut
memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Pasal
dalam UU Nomor 17 tahun 2014 dan Peraturan
13 UU Nomor 15 tahun 2006 tentang Badan
DPR Nomor 1 Tahun 2014, diatur bahwa
Pemeriksa Keuangan, lebih condong pada
mekanisme pemilihan anggota BPK adalah sebagai
pertimbangan yang sifatnya politis daripada
berikut:
pertimbangan yang didasari profesionalitas atau
1) Pemilihan anggota BPK dilakukan oleh DPR pengalaman dalam bekerja. Keadaan disebabkan
dengan memperhatikan pandangan DPD yang mekanisme pemilihan oleh lembaga perwakilan
dalam hal ini dilaksanakan oleh Badan lebih condong didasarkan pada popularity,
Musyawarah (Pasal 217 ayat (2) Peraturan acceptability, walaupun sebenarnya dalam konsep
DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Sergivanni dan Corbally dua kriteria ini harus pula
Tertib). juga dilengkapi/disertai dengan dengan kriteria

Mei Susanto, Rahayu Prasetianingsih, “Kekuasaan


19

DPR Dalam Pengisian Pejabat Negara Dalam Sistem


Ketatanegaraan Indonesia.”

398 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

yang ketiga yaitu capability sehingga menghasilkan yang dijalankan di negara lain. Bisa mencontoh
konsep disebut intergrated personality. Popularity dari, 5 (lima) negara dari 20 negara dimaksud yang
atau popularitas, dimaksudkan sebagai penilaian masuk dalam top ten leading SAIs. Negara tersebut
apakah seseorang itu dikenal atau tidak dikenal antara lain Amerika Serikat, Brazil, Korea Selatan,
dalam lingkungan anggota DPR.20 Dengan Afrika Selatan dan Belanda. Kelima negara ini
demikian dalam pemilihan anggota BPK, anggota dalam pemilihannya mengikutsertakan dua lembaga
DPR akan condong memilih calon yang dikenal yakni presiden dan parlemen/legislatif. Atau
olehnya. Sedangkan acceptability atau mengingat BPK termasuk dalam model
akseptabilitas, menunjuk pada kondisi penerimaan board/collegiate maka dapat mengikuti tren
terhadap seseorang oleh masyarakat. Dalam mekanisme pemilihan di rumpun negara-negara
konteks pemilihan atau rekruitmen yang dilakukan dengan board sistem. Seperti telah disampaikan
oleh DPR, penerimaan ini akan muncul bila ada pada sub bab sebelumnya, dari 7 (tujuh) negara, 5
kesesuaian kepentingan atau adanya kemampuan (lima) negara menyelengarakan pemilihan anggota
untuk menyuarakan kepentingan DPR.21 dewan tidak dilaksanakan sendiri oleh parlemen
melainkan mengikutsertakan lembaga lain yakni
Sedangkan sebagai lembaga yang mandiri,
Presiden untuk negara Korea Selatan, Republik
BPK membutuhkan pimpinan yang juga mandiri
Mesir, dan Rusia, Parlemen dan Governor untuk
dan tidak dapat diintervensi dalam mengambil sikap
Belanda serta Parlemen dan Komisi Penunjuk untuk
atau kebijakan yang diprediksinya dapat membawa
Filipina. Namun demikian, jika akan tetap
kemaslahatan bagi tujuan yang sudah ditetapkan.
mempertahankan mekanism pemilihan oleh DPR
Olehkarena itu perlu ada perbaikan pada
dan DPD seperti saat ini maka perlu mencontoh
mekanisme pemilihan anggota BPK. Dalam
praktik dinegara lain yang pemilihannya
perspektif internasional, salah satu cara untuk
dilaksanakan hanya oleh parlemen namun tetap
menjamin kemandirian dari supreme Audit
dapat menghasilkan pimpinan yang profesional.
Institution dalam hal pemilihan dilakukan oleh
Salah satu negara yang dapat dicontoh adalah
Parlemen maka harus dipastikan bahwa proses
spanyol walaupun memang terdapat perbedaan
pengangkatan anggota dewan bersifat transparan,
antara BPK dan The Court of Account Spanyol
politis netral dan menghasilkan pengangkatan
karena bentuknya adalah pengadilan. Pemilihan 12
orang-orang yang memiliki integritas. Hal ini
anggota The Court of Account dilaksanakan oleh
sebagaimana dinyatakan dalam Making SAI
Parlemen, enam Kongres Deputi dan enam oleh
independence a reality (some lesson from across the
Senat. Jadi Kedudukan Deputi dan Senat di Spanyol
commonwealth) yaitu:
sama-sama memilih, bukan dengan skema satu
“… For most boards, the majority of the lembaga memilih dan lembaga yang lain memberi
members would be non-executive members pertimbangan seperti yang diraktikkan pada
i.e. not employees of the SAI and therefore mekanisme pemilihan di Indonesia. Selain itu,
more likely to provide a constructive Spanyol juga mengatur bahwa salah satu syarat
challenge to the Auditor General and the untuk menjadi anggota adalah memenuhi
SAI’s Leadership Team. If such a board is kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
to be established, it is vital that the process yang menunjang.
of appointing board members is
Terkait dengan hal tersebut, kami
transparent, politically neutral and results
menegaskan bahwa mekanisme pemilihan
in the appointment of people of
pimpinan SAI bukanlah satu-satunya tolak ukur
integrity…”.22
keberhasilan yang mendasari penilaian kinerja SAI
Dalam kaitannya dengan hasil melainkan juga dipengaruhi faktor lain. Namun
perbandingan di subbab sebelumnya, untuk paling tidak dari prinsip mekanisme pemilihan
menyelesaikan persolan pemilihan BPK yang rawan pimpinan SAI, skema yang dipilih oleh negara
menghilangkan independensi BPK kedepannya, tersebut telah mampu menciptakan
Indonesia dapat mencoba menerapkan mekanisme
20
Riyadi, “Peninjauan Ulang Kewenangan DPR Dalam 22
Intosai, “No Title,” last modified 2016,
Seleksi Pengisian Jabatan Publik.” http://www.intosai.org/fileadmin/downloads/downloads/
21
4_documents/Commonwealth_Making_SAI_independe
Ibid. nce_a_reality.pdf.

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 399
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

pemimpin/anggota dewan yang mampu mengelola KESIMPULAN


SAI secara baik dan mandiri. Kemampuan
mengelola SAI dengan baik dan mandiri ini Konsep pemilihan pimpinan/anggota
kemudian mampu meningkatkan performa SAI. Supreme audit institution di 20 Negara
menunjukkan bahwa, secara garis besar mekanisme
Dapat kita cermati bahwa keberadaan pemilihan terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu: Pertama,
lembaga selain parlemen dapat membantu untuk pemilihan oleh 2 lembaga secara bersama dalam hal
memberi rekomendasi dengan mendasarkan pada ini oleh parlemen dan Presiden atau Parlemen
pertimbangan yang sifatnya profesional sekaligus dengan lembaga lain diluar parlemen. Pada
sebagai penyeimbang dalam pemilihan mekanisme ini intinya pemilihan tidak dilakukan
pimpinan/anggota. Selain itu, keterlibatan lembaga secara sendiri oleh parlemen dan ada lembaga lagi
negara lain selain dari parlemen merupakan yang berkedudukan sebagai penyeimbang. Jumlah
pelaksanaan dari proses berjalannya prinsip check negara yang menggunakan mekanisme ini adalah 12
and balances. Pada dasarnya prinsip check and (dua belas) negara. 10 (sepuluh) diantaranya adalah
balances dapat dioperasionalkan melalui cara-cara negara yang menganut model board/collegiate dan
sebagai berikut.23 model westminster. Kedua model ini memiliki
1) Pemberian kewenangan untuk melakukan konsep dimana lembaga audit lebih condong
tindakan kepada lebih dari satu lembaga. menjadi bagian dari parlemen. Bahkan pada model
Misalnya kewenangan pembuatan undang- board secara jelas dinyatakan INTOSAI, lembaga
undang diberikan kepada pemerintah dan audit merupakan bagian dari parlemen sehingga
parlemen; umumnya pemilihan menjadi domain parlemen
juga. Kombinasi pembagian kewenangan antara dua
2) Pemberian kewenangan pengangkatan pejabat institusi ini dapat sangat beragam, parlemen dapat
tertentu kepada lebih dari satu lembaga, mengusulkan dan Presiden menyetujui seperti di
misalnya eksekutif dan legislatif; Amerika Serikat, atau presiden menunjuk dengan
3) Pengawasan langsung dari satu lembaga persetujuan parlemen. Keutamaan dari mekanisme
terhadap lembaga negara lainnya, seperti ini adalah kekuasaan menunjuk tidak terpusat pada
eksekutif diawasi oleh legislatif; dan satu lembaga, melainkan diimbangi oleh lembaga
lain sehingga dapat menghindar terjadinya
4) Pemberian kewenangan kepada pengadilan penyalahgunaan kewenangan. Mekanisme juga
sebagai lembaga pemutus perkara sengketa dapat dilaksanakan secara netral, anggota yang
kewenangan antara lembaga eksekutif dan terpilih paling tidak bebas dari kepentingan politik
legislatif. yang dapat mempengaruhi performa dalam
Berdasarkan hasil perbandingan dan menjalankan tugas.
prinsip check and balances, pemilihan pimpinan Kedua, pemilihan dilakukan hanya oleh
BPK dapat dilakukan melalui keterlibatan lembaga Parlemen saja sebanyak 6 (enam) negara yaitu
negara lain misalnya Presiden, sehingga pemilihan polandia dan argentina dari negara dengan model
yang dapat berjalan dilaksanakan secara netral dan Board/Collegiate, Spanyol yang menggunakan
bebas dari nilai politis karena faktor penentu model pengadilan, Meksiko, Vietnam serta Swedia
terpilihnya calon anggota BPK tidak semata ada dari negara dengan model westminster. Ketiga,
pada tangan Parlemen lagi Pelaksanaan check and pemilihan dilakukan hanya oleh Presiden saja
balances dalam pemilihan anggota BPK juga akan sebanyak 3 (tiga) negara yaitu Singapura dan
mengurangi potensi penyalahgunaan kewenangan Srilanka dari negara dengan model westminster dan
oleh Parlemen. Portugal yang audits Institusinya berbentuk
pengadilan.
Dari hasil perbandingan, 20 Negara dengan
berbagai model SAI tersebut, bahkan 5 (lima)
diantaranya yang menggunakan model pemilihan
oleh 2 (dua) lembaga masuk dalam top ten leading

Sunarto, “Prinsip Check and Balances Dalam Sistem


23

Ketatanegaraan Republik Indonesia,” Jurnal Masalah-


Masalah Hukum Vol. 45 No (2016): 160.

400 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

SAIs. Negara tersebut antara lain Amerika Serikat, check and balances dilaksanakan dengan memberi
Brazil, Korea Selatan, Afrika Selatan dan Belanda. peran kepada lembaga lain untuk ikut serta pada
Sedangkan 2 negara lain yang masuk dalam top ten mekanisme pemilihan apabila memang diperlukan.
namun menggunakan 1 mekanisme pemilihan yakni Dari uraian tersebut kami menyarankan kepada
Portugal yang pemilihan anggota courtnya pemangku kepentingan publik maupun legislator
diserahkan kepada Presiden dan Polandia yang perundang-undangan untuk mengevaluasi dan
menyerahkan pemilihan anggota dewan kepada mengkaji kembali mengenai mekanisme pengisian
parlemen. Selain itu, dapat dicermati bahwa pimpinan BPK. Dalam pengisian jabatan
keberadaan lembaga selain parlemen dapat publik/pimpinan BPK di Indonesia keterlibatan dua
membantu untuk memberi rekomendasi dengan lembaga negara yaitu DPR dan Presiden cukup
mendasarkan pada pertimbangan yang sifatnya diperlukan sehingga mekanisme/prinsip check and
profesional sekaligus sebagai penyeimbang dalam balances antar organ negara dapat berjalan dengan
pemilihan pimpinan/anggota. baik, serta meminimalisir hal-hal negatif yang akan
berpengaruh terhadap independensi BPK. Selain
Selain itu, keterlibatan lembaga negara lain
itu, konsep pemilihan pimpinan BPK dapat
selain dari parlemen merupakan pelaksanaan dari
mengadopsi konsep negara lain yang menggunakan
proses berjalannya prinsip check and balances.
komisi tertentu sebagai penyeimbang. Komisi ini
Dalam konteks pemilihan pimpinan BPK, dapat
bertugas untuk memberikan usulan yang proses
dilakukan melalui keterlibatan lembaga negara lain
penyusunan daftar usulan ini dilakukan dengan
misalnya Presiden, sehingga pemilihan yang dapat
mekanisme yang profesional. Hal ini seperti yang
berjalan dilaksanakan secara netral dan bebas dari
dilakukan oleh Korea Selatan, Mesir. Mekanisme
nilai politis karena faktor penentu terpilihnya calon
selanjutnya DPR dapat menetapkan dengan
anggota BPK tidak semata ada pada tangan
persetujuan presiden atau sebaliknya, sehingga
Parlemen lagi Pelaksanaan check and balances
konsep pemilihan pimpinan BPK tidak terlihat di
dalam pemilihan anggota BPK juga akan
mengurangi potensi penyalahgunaan kewenangan dominasi oleh salah satu lembaga negara seperti
oleh Parlemen. saat ini.

SARAN UCAPAN TERIMA KASIH


Mekanisme pemilihan pimpinan audit Pertama dan paling utama terucap rasa
institution di beberapa negara memang terdiri dari syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-
beberapa variasi. Tidak sedikit pula, negara-negara Nya sehingga naskah jurnal ini dapat diselesaikan,
yang mengadopsi sistem pemilihan head of audit serta shalawat beriring salam semoga tercurah
institution dilakukan murni hanya oleh parlemen, kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW,
salah satunya adalah Indonesia. Namun, dengan semoga tulisan jurnal ini bermanfaat dan dapat
mekanisme seperti itu akan ada beberapa dampak menjadi amal jariyah bagi penulis. Aamiin.
negatif khususnya potensi adanya pengaruh secara Terima kasih sebesar-besarnya kepada
politis dalam kinerja supreme audit institution. Ibunda yang senantiasa doa-doanya menembus
Yang mana kita ketahui bahwa supreme audit pintu langit untuk kebaikan putranya, kepada Istri
institution adalah lembaga audit independen suatu yang selalu memberikan sokongan doa, semangat,
negara, sehingga sudah semestinya kinerja/dalam dan cinta, serta anak-anak yang memberikan energi
menjalankan tugas auditnya tidak akan di intervensi dorongan untuk selalu bekerja dan berkarya.
oleh kekuatan kekuasaan manapun kecuali hanya Kepada rekan-rekan MHTN Universitas Indonesia
untuk menjalankan prinsip check and balances. Tahun 2018 yang membersamai penulis dan tidak
Prinsip check and balances akan menghilangkan segan-segan memberikan koreksi dan masukan
sifat superior dari suatu organ Negara. Hal ini dalam setiap pengerjaan tugas dan penulisan artikel
disebabkan adanya pembatasan hukum, diucapkan terima kasih yang tak terhingga.
kekuasaan/kewenangan dari masing-masing organ Kepada para dosen-dosen pascasarjana UI
negara. Dalam konteks Indonesia, mekanisme ini khususnya Bapak Fitra Arsil, atas tugas yang bapak
relevan digunakan khususnya dalam pemilihan berikan memberikan kesempatan kepada saya untuk
ketua, anggota, pimpinan dari lembaga independen, mengembangkan menjadi tulisan jurnal, diucapkan
termasuk Badan Pemeriksa Keuangan. Prinsip pula terima kasih.

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 401
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

Teruntuk Dewan Editor, Reviewer dan Peraturan DPR No. 1 Tahun 2014 tentang Tata
seluruh jajaran staf jurnal penelitian hukum De Jure Tertib. Republik Indonesia, 2014.
Balitbang Hukum dan HAM Kemenkumham RI,
Putra, Widhya Mahendra. Analisis Kewenangan
diucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak
DPR Dalam Pemilihan Pimpinan BPK Guna
terhingga karena telah berkenan mempublish
Mewujudkan Kemandirian BPK (Studi
naskah jurnal yang penulis kirimkan.
Perbandingan Dengan Supreme Audit
Akhir kata, penulis meyakini tulisan ini jauh Institution Di Beberapa Negara). Jakarta,
dari sempurna, untuk itu penulis akan menerima 2018.
saran dan kritik yang membangun demi perbaikan
Riyadi, Mochamad Taufik. “Peninjauan Ulang
di kemudian hari.
Kewenangan DPR Dalam Seleksi Pengisian
Jabatan Publik,” 2015.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Simanjuntak, Dumaria. “Pengisian Jabatan
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Act 98/97 on Organisation and Procedural Law of Untuk Mewujudkan BPK Yang Independen.”
the Court of Auditors (Republic of Argentina). Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke
Act Consolidation of Consolidating Act No. 3 of 7 47 47 No. 2 (2017).
January 1997 as amended by Act No. 590 of 13 Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum.
June 2006 as amended by Act No. 1272 of 21 Cetakan.3. Jakarta: UI Press, 1986.
December 2011 (Sweden).
Sunarto. “Prinsip Check and Balances Dalam
Asshidiqie, Jimly. Konstitusi Ekonomi. Jakarta: Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia.”
Kompas, 2010. Jurnal Masalah-Masalah Hukum Vol. 45 No
Bank, World. “Features and Functions of Supreme (2016): 160.
Audit Institutions.” Premnotes Public Sector The 1987 Constitution of The Republic of The
59 (2001). Philippines, 1987
China (People’s Republic of)'s Constitution of 1982 The Constitution of Argentina.
with Amendments through 2004.
The Constitution of Brazil.
Egypt's Constitution of 2014.
The Constitution of Kenya, 2010.
GAO act tahun 1980 (United States of America).
The Constitution of Netherland.
Hendra Nurtjahjo. Lembaga, Badan, Dan Komisi
Negara Independen (State Auxiliary The Constitution of Polandia.
Agencies) Di Indonesia: Tinjauan Hukum The Constitution of Singapore.
Tata Negara. Jakarta, 2005.
The Constitution of South Korea.
Intosai. “No Title.” Last modified 2016.
http://www.intosai.org/fileadmin/downloads/ The Constitution Of The Democratic Socialist
downloads/4_documents/Commonwealth_M Republic Of Sri Lanka.
aking_SAI_independence_a_reality.pdf. The Constitution Of The Russian Federation with
Law 2/1982 Organic Court of Audit (Spain). Amendments.
Madril, Oce. “Pemilihan Anggota Badan Final Constitution of the Republic of Vietnam
Pemeriksa Keuangan.” Koran Tempo, 2013. Tunisia's Constitution Amendment of 2014.
Mei Susanto, Rahayu Prasetianingsih, Lailani Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Sungkar. “Kekuasaan DPR Dalam Pengisian 1945
Pejabat Negara Dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia.” Jurnal De jure Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank
Kemenkumham 18 Nomor 1 (2018). Indonesia. Republik Indonesia, 1999.

Mexico's Constitution of 1917 with Amendments Undang-Undang No. 17 Tentang MPR, DPR dan
through 2015. DPD Tahun 2014. Republik Indonesia, 2014
Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank

402 Perbandingan Konsep Pemilihan… (Widhya Mhendra Putra)


Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561

De Jure Akreditasi: Kep. Dirjen. Penguatan Risbang. Kemenristekdikti:


No: 10/E/EPT/2019

Indonesia, 1999.
“Badan Pemeriksa Keuangan.” Last modified
2018. http://e-journal.uajy.ac.id/6942/3/
MIH201802.pdf, akses 3 Mei 2018.
“No Title.”
http://www.arsxm.org/EN/About/Organization/Do
cuments/LandsverordeningAlgemeneRekenkamer_
EN_final_111111 comments JDM 201211.pdf,
akses 12 November 2018.

Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 403

You might also like