Professional Documents
Culture Documents
611 3498 2 PB
611 3498 2 PB
611 3498 2 PB
e-ISSN 2579-8561
Tulisan Diterima: 13 Februari 2019; Direvisi: 30 Mei 2019; Disetujui Diterbitkan 13 Juni 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2019.V19.385-403
ABSTRACT
According to laws and regulations, the members of the Supreme Audit Board (BPK) are appointed by the
House of Representatives (DPR), by taking into account the opinions of the Regional Representative Council
(DPD), which in this case is represented by its Consultative Board. However, the regulation of Article 23E
clause (1) of the Constitution of the Republic of Indonesia provides for that the BPK must be an independent
state institution. The sole involvement of the House of Representatives as a legislative body in the appointment
of the BPK leaders has been considered as burdened with political interests and that may influence the
independence of the BPK. This research studies the appropriate DPR's powers in the appointment process of
public officials of state institutions and comparing the appointment process of the leaders of the Indonesian
supreme audit institution (BPK) in 20 countries. This research is conducted using a juridical-normative
method by referring to the laws and regulations applicable in Indonesia as well as the constitutions of
comparable countries. The analysis of this paper has a comparative scope related to the appointment concepts
of the BPK leaders and the involvement of state’s high institutions in appointment process of BPK leaders.
The results indicate that appointment process of the BPK leaders should involve more than one state institution
in order to maintain the principle of checks and balances among the institutions and at the same time the
independence of the audit institution. This paper is expected to serve as a feedback for the policy makers in
the appointment process of the leaders of the Indonesian Supreme Audit Board in the future.
Keywords: DPR; BPK leaders; independence; comparison of supreme audit institution.
ABSTRAK
Menurut peraturan perundang-undangan, pemilihan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dilakukan
oleh DPR dengan memperhatikan pandangan DPD yang dalam hal ini dilakukan oleh Badan Musyawarah.
Sementara itu, pengaturan di dalam Pasal 23E ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
menegaskan bahwa BPK harus menjadi lembaga negara yang mandiri. Keterlibatan DPR sebagai lembaga
legislatif yang secara tunggal menentukan pimpinan BPK, dinilai sarat akan kepentingan politis dan
mempengaruhi independensi atau kemandirian BPK. Studi ini meneliti bagaimana kewenangan DPR yang
seharusnya dalam proses pemilihan pejabat publik lembaga negara dan membandingkan proses pemilihan
pimpinan supreme audit institution (BPK) di 20 negara. Penelitian ini dilakukan melalui metode yuridis-
normatif dengan mengacu pada hukum dan peraturan di Indonesia dan konstitusi negara-negara yang
diperbandingkan. Analisis makalah ini memiliki ruang lingkup perbandingan terkait dengan konsep pemilihan
pimpinan BPK dan keterlibatan lembaga-lembaga tinggi negara dalam pemilihan pimpinan BPK tersebut.
Hasil dari perbandingan menunjukkan, pemilihan pimpinan BPK memerlukan lebih dari satu lembaga negara
untuk menjalankan prinsip check and balances antar lembaga dan menjaga kemandirian lembaga audit suatu
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 385
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
negara. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pembuat kebijakan dalam menunjuk pimpinan
Badan Pemeriksa Keuangan di Indonesia di masa depan.
Kata Kunci: DPR; pimpinan BPK; kemandirian; perbandingan supreme audit institution.
1 2
Jimly Asshidiqie, Konstitusi Ekonomi (Jakarta: Ibid.
Kompas, 2010).
Tahun 1945 akan sangat dipengaruhi banyak faktor, ayat (2), untuk dapat menentukan calon pimpinan
salah satunya dari mekanisme pengisian jabatan KPK yang diusulkan pemerintah, maka
anggota BPK. UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang pemmerintah membentuk panitia seleksi.
MPR, DPR dan DPD dan Peraturan DPR Nomor 1
Dari 2 undang-undang lain, terlihat jelas
Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Menurut dua
perbedaan mekanisme pengisian jabatan pada Bank
peraturan tersebut, pemilihan anggota BPK
Indonesia dan KPK dengan pengisian anggota BPK.
dilakukan oleh DPR dengan memperhatikan
UU BPK membuat mekanisme pemilihan yang
pandangan DPD (Pasal 191)3, dan Pasal 207
memberi kedudukan dan peran sangat besar kepada
Peraturan DPR Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata
DPR serta tidak diimbangi dengan mekanisme
Tertib yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Badan
check and balances dari lembaga lain, kecuali DPD
Musyawarah.
yang lingkup kewenangannya terbatas pada
Konsep pemilihan ini sangat berbeda dengan memberi pertimbangan. Walaupun dari sisi teori,
mekanisme pemilihan gubernur yang diterapkan konsepsi demikian dapat dimaklumi mengingat
pada Bank Indonesia yang oleh UUD NRI Tahun BPK adalah perpanjangan tangan dari fungsi
1945 juga diatur sebagai lembaga independen. Pada pengawasan DPR. Namun, konsep mekanisme
pemilihan Gubernur Bank Indonesia, pengusulan pengisian jabatan ini memiliki kelemahan. Bagi
calon gubernur berasal dari Presiden namun eksternal auditor yang menggunakan model board
persetujuan atas calon yang diusulkan tersebut seperti BPK, metode pemilihan pimpinan dan
datang dari DPR (Pasal 41)4. Dengan demikian anggota (dewan) disoroti sebagai salah satu titik
tidak terdapat satu lembaga yang dominan lemah yang dapat mempengaruhi kemandirian
kewenangannya dalam penentuan Gubernur Bank eksternal auditor. Terutama jika terdapat satu partai
Indonesia. politik yang dominan. Hal ini sebagaimana
ditegaskan:
Perbandingan mekanisme pemilihan
pimpinan juga dapat kita lihat dari KPK. Dalam “in cases where one political party has a
Sistem ketatanegaraan Indonesia, KPK bukan dominant position in Parliament, it may
merupakan lembaga utama (main state organs, exercise excessive influence over who is
principal state organs) tetapi lembaga penunjang appointed to the Board of the SAI, thus
(state auxiliary organs). Pernyataan KPK sebagai reducing the independence and objectivity of
lembaga yang bersifat independen dan bebas dari the SAI in carrying out its work.”
pengaruh kekuasaan manapun diatur dalam Pasal 3
Kekhawatiran ini sebenarnya relevan dengan
UU Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi
kondisi BPK kedepannya, melihat performa
Pemberantasan Korupsi, yang berbunyi:
anggota DPR yang condong membela kepentingan
“Komisi Pemberantasan Korupsi adalah politiknya sehingga membuka potensi tekanan
lembaga negara yang dalam melaksanakan kepada pimpinan/dewan dalam hal terjadi
tugas dan wewenangnya bersifat independen persimpangan dengan kepentingan politik. Alasan-
dan bebas dari pengaruh kekuasaan alasan politis lebih mendominasi dari pada
manapun.” pertimbangan kompetensi dan integritas.5 Selain itu,
performa DPR dalam memilih calon pimpinan BPK
Sebagai lembaga yang juga mandiri, yang
juga kurang optimal, sebagai contoh: kesalahan
kedudukannya bahkan bukan sebagai organ utama
paling fatal DPR adalah meloloskan calon yang
Negara, mekanisme pemilihan pimpinan KPK
pernah tersangkut kasus korupsi. Telah jelas dan
dibuat dengan sangat terbuka dan melibatkan lebih
tegas dinyatakan dalam UU BPK bahwa mereka
dari 1 (satu) lembaga. Hal ini dapat dilihat pada
yang pernah dijatuhi pidana penjara karena
Pasal 30 ayat (1) yang mengatur bahwa pimpinan
melakukan tindak pidana yang diancam dengan
KPK di pilih oleh DPR dengan calon yang
hukuman 5 tahun atau lebih tidak boleh menjadi
diusulkan dari Presiden. Selanjutnya dalam Pasal 30
calon.6
3
Undang-Undang No. 17 Tentang MPR, DPR, Dan 5
Oce Madril, “Pemilihan Anggota Badan Pemeriksa
DPD Tahun 2014, n.d. Keuangan,” Koran Tempo, 2013.
4
Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank 6
Dumaria Simanjuntak, “Pengisian Jabatan Anggota
Indonesia, 1999. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Untuk Mewujudkan
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 387
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
primer dalam penelitian ini adalah UUD Negara RI Dalam konteks internasional, lembaga-
Tahun 1945, peraturan perundang-undangan, dan lembaga negara seperti BPK yang menjalankan
konstitusi negara-negara yang diperbandingkan. fungsi atau bertanggung jawab terhadap audit
Untuk bahan hukum sekunder, akan digunakan pendapatan dan pengeluaran pemerintah disebut
bahan-bahan berupa macam-macam buku dan karya dengan istilah Supreme audit institution. Hal ini
tulis ilmiah lainnya yang berhubungan dengan sebagaimana disampaikan oleh World Bank, yaitu:
kewenangan DPR dalam pemilihan pimpinan BPK.
Supreme audit institutions are national
Hasil penelitian diharapkan akan bersifat agencies responsible for auditing govern-
evalutif dan perskriptif analitis. Hasil perbandingan ment revenue and spending. Their legal
dari beberapa negara mengenai mekanisme mandates, reporting relationships, and
pemilihan pimpinan BPK atau SAI akan digunakan effectiveness vary, reflecting different gov-
untuk menganalisis dan mengevaluasi pemilihan ernance systems and government policies.
pimpinan BPK, parameter yang digunakan untuk But their primary purpose is to oversee the
melakukan analisis yakni bentuk SAI dari negara- management of public funds and the qual-
negara bersangkutan dan peringkat SAI dari negara- ity and credibility of governments’ reported
negara yang diperbandingkan. Pada akhirnya, hasil financial data.12
perbandingan diharapkan akan menunjukkan
Keberadaan supreme audit institution dalam
masukan bagi mekanisme pemilihan pimpinan BPK
konteks internasional didasari pentingnya
di Indonesia untuk mewujudkan BPK yang
akuntabilitas fungsi keuangan suatu negara, sesuai
independen.
dengan pernyataan,
“Accountability is a cornerstone for the
PEMBAHASAN DAN ANALISIS functioning of states and therefore not only
shapes the work of Supreme audit
A. Perbandingan Konsep Pemilihan Pimpinan institutions (SAIs) but also the work of
Jabatan Publik BPK dan/atau Supreme general government and the citizens’ trust
Audit Institution (SAI) di Beberapa Negara in governmental compliance”.13
Pengaturan mengenai Badan Pemeriksa Diantara beberapa hal yang menjadi lingkup
Keuangan diatur dalam Undang-undang Nomor 15 kewenangan SAIs antara lain dijabarkan sebagai
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. berikut,
Selanjutnya terkait dengan BPK sebagai lembaga
negara yang independen, di pasal 2 UU No. 15 “The SAIs provide assurance as to whether
Tahun 2006 disebutkan bahwa BPK merupakan the executive branch complies with these
satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam rules and responsibilities and highlight
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab infringements of the rules; The SAIs thereby
keuangan negara. Bebas diartikan dapat melakukan contribute to strengthening accountability
segala tindakan yang terkait pengelolaan dan and improving government operations; By
tanggung jawab keuangan negara dengan tidak acting transparently and credibly the SAIs
melanggar ketentuan peraturan perundangundangan can further enhance the value of their
yang berlaku. Sementara itu, mandiri diartikan contribution; Institutional and financial
dalam melakukan pemeriksaan atas pengelolaan independence of the SAIs is an
dan tanggung jawab keuangan negara tidak boleh indispensable prerequisite for enabling
dipengaruhi oleh siapapun termasuk pihak them to successfully perform their audit
eksekutif, legislatif, yudikatif dan dari dalam Badan function”.14
Pemeriksa Keuangan sendiri.11 SAI sebagai lembaga audit memberikan
jaminan atas kegiatan cabang eksekutif sesuai
11
“Badan Pemeriksa Keuangan,” last modified 2018, World Bank, “Features and Functions of Supreme
12
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 389
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
aturan dan tanggungjawabnya atau tidak, SAIs melihat bagaimana kecenderungan mekanisme
berkontribusi memperkuat akuntabilitas dan pemilihan pimpinan/anggota/dewan Supreme audit
meningkatkan operasi pemerintah. Bergerak secara institution dalam rangka mewujudkan kelembagaan
transparan dan kredibel guna meningkatkan kinerja SAI yang mandiri. Berikut diperbandingkan
dan kontribusi institusi. Selain itu, kelembagaan dan mengenai mekanisme pemilihan
kemandirian finansial dari SAI adalah prasyarat pimpinan/anggota/dewan SAI pada 20 negara.
yang sangat diperlukan untuk memungkinkan
1) Amerika Serikat
mereka untuk berhasil dalam melaksanakan fungsi
auditnya. Supreme audit institution Amerika Serikat
disebut dengan Goverment Accountability
Dalam teori mengenai lembaga-lembaga
Office (disingkat) GAO. GAO adalah lembaga
negara terkadang dikenal istilah independent
negara yang menyediakan jasa audit, evaluasi,
bodies, yakni suatu perangkat organ negara yang
dan investigasi untuk Kongres Amerika
independen (bebas dan mandiri) dalam artian dalam
Serikat. GAO merupakan bagian dari cabang
menjalankan tugasnya tidak diintervensi oleh
kekuasaan legislatif. GAO dipimpin oleh
lembaga/organ negara lainnya. Pengertian dasar
seorang “comptroller general”. Tata cara
dari istilah “independent” adalah adanya kebebasan,
pemilihan dan pengangkatan comptroller
kemerdekaan, kemandirian, otonom (otonomi),
general tidak diatur dalam konstitusi
tidak dalam dominasi personal maupun
melainkan dalam GAO act tahun 1980. Dalam
institusional. Sehingga, ada pelaksanaan kehendak
section 104 diatur bahwa, ketika terjadi
bebas (free will) yang dapat terwujud tanpa ada
kekosongan jabatan pada kantor “comptroller
pengaruh yang secara signifikan merubah
general” atau pada kantor deputi of
pendiriannya untuk membuat keputusan atau
comptroller general maka akan dibentuk
kebijakan. Secara filosofis, person atau institusi
komisi untuk merekomendasikan individu
yang independen (otonom) dibatasi oleh tujuan-
kepada Presiden untuk pengangkatan pejabat
tujuan mulia yang ditetapkan sendiri atau ditetapkan
pada posisi yang kosong tersebut.
oleh otoritas yang lebih tinggi (Iebih berwenang)
yang dalam operasional selanjutnya tidak lagi dapat Komisi ini akan mengusulkan kepada Presiden
mencampuri pelaksanaan fungsinya yang sebagai bahan pertimbangan paling sedikit 3
independen.15 Terkait dengan Lembaga atau (tiga) nama untuk mengisi posisi dimaksud.
institusi negara yang independen berarti tidak ada Namun Presiden dengan diskresinya,
suatu apapun yang dapat melakukan intervensi atau dimungkinkan untuk meminta nama tambahan
mengikatnya dalam mengambil sikap atau kepada komisi dimaksud. Presiden selanjutnya
kebijakan yang diprediksi dapat membawa akan memilih satu nama untuk mengisi posisi
kemaslahatan bagi tujuan yang sudah ditetapkan.16 yang kosong tersebut. Hasil pemilihan oleh
Keberadaan lembaga independen ini pada dasarnya presiden harus dikonfirmasi oleh senat.
untuk membatasi kekuasaan lembaga eksekutif dan 2) Belanda
sebagai bentuk memperkuat check and balances
antar lembaga. Supreme audit institution Belanda disebut The
General Chamber of Audit yang diatur dalam
Dalam kaitannya untuk mewujudkan SAI BAB IV Konstitusi Belanda tentang Council
yang bebas dan mandiri (independen) langkah awal Of the State, Chamber of Audit and Advisory
yang harus dilakukan oleh suatu negara adalah Bodies. Pada Pasal 76 tentang General
menjamin bahwa dalam pemilihan pimpinan SAI Chamber of Audit diatur bahwa The General
bebas dari pengaruh atau intervensi politik atau Chamber of Audit bertanggung jawab untuk
kekuasaan tertentu dalam suatu negara. Hal tersebut memeriksa pendapatan dan pengeluaran
dapat dilakukan dengan menjalankan mekanisme negara. Selanjutnya dalam Pasal 77 diatur
check and balances antar Lembaga negara yang bahwa anggota The General Chamber of Audit
terlibat dalam pemilihan pimpinan SAI. Untuk akan diangkat dengan Keputusan Kerajaan
15 16
Hendra Nurtjahjo, Lembaga, Badan, Dan Komisi Ibid.
Negara Independen (State Auxiliary Agencies) Di
Indonesia: Tinjauan Hukum Tata Negara (Jakarta,
2005).
dengan mendasarkan pada tiga usulan nama salah satu fungsi dari kongres yaitu
yang dibuat oleh the lower Chamber of the pengawasan keuangan.Dalam menjalankan
Parliament atau yang disebut dengan tweede tugas dimaksud, audit tribunal memiliki 9
kamer atau dalam istilah inggrisnya disebut (sembilan) orang hakim yang berkedudukan di
dengan house of representative. federal distrik, memiliki staf sendiri dan
memiliki yurisdiksi diseluruh wilayah brasil.
Kemudian dalam Pasal 2 angka 1 National
Ordinance on the General Audit Chamber Mekanisme pemilihan 9 (sembilan) hakim
diatur bahwa The General Audit Chamber diatur dalam Pasal 73 ayat (2) tentang Audit
shall consist of three members including the Tribunal yang berbunyi:
chairman.17 Hal ini bermakna anggota The
The Justices of the Audit Tribunal of the
General Audit Chamber sebagai mana
Union are chosen as follows:
dimaksud dalam konstitusi Belanda terdiri dari
3 orang yang termasuk didalamnya pimpinan I. one third by the President of the
The General Chamber of Audit. Mekanisme Republic with the approval of the
pemilihan diatur dalam Pasal 2 angka 3 Federal Senate, two of them being
National Ordinance yang menyatakan bahwa alternately chosen among auditors and
The Parliament will propose two individuals to members of the Attorney General's
the Governor for each appointment. Office at the Court, as indicated in a
Berdasarkan ketentuan ini maka untuk mengisi triple list by the Court, in accordance
posisi anggota dimaksud, Parlemen akan with criteria of seniority and merit;
mengusulkan 2 nama untuk setiap posisi II. two thirds by Congress.
dimaksud dan diajukan kepada Gubernur untuk
ditunjuk. Adapun 2 nama tersebut, menurut Dengan demikian, pemilihan hakim pada audit
ketentuan Pasal 2 angka 4 dipilih dari 3 usulan tribunal Brazil tidak dilaksanakan hanya oleh
nama dari The General Chamber of Audit yang kongres saja, melainkan juga
telah disetujui oleh mayoritas suara. Untuk mengikutsertakan cabang kekuasaan lain yakni
selanjutnya diserahkan kepada Governor untuk Presiden Brazil. Presiden Brazil kewenangan
diputuskan. Hasil inilah nantinya yang akan memilih hakim dengan jumlah 1/3 dari 9
diangkat dengan keputusan kerajaan. Agar hakim, yaitu 3 orang hakim dengan menda
dapat ditunjuk, setiap individu harus pat persetujuan senat, sedangkan 2/3 sisanya
memenuhi persyaratan yaitu memiliki menjadi kewenangan Kongres.
kewarganegaraan Belanda dan menjadi
penduduk Sint Maarten sebagaimana diatur 4) Argentina
dalam Pasal 3 angka 1. Konstitusi Argentina mengatur bahwa kontrol
3) Brasil eksternal terhadap kekayaan negara, ekonomi
dan keuangan serta aspek pelaksanaan lainnya
Supreme audit institution Brazil, dalam merupakan kewenangan khusus dari
konstitusi Brazil disebut dengan Audit kekuasaan legislatif. Hal ini sebagaimana
Tribunal of the Union yang berbentuk diatur dalam Pasal 85 ayat (1) yang
pengadilan. Pengaturan Audit Tribunal of The menyatakan “The Legislative Power is
Union terdapat dalam Bagian IX tentang exclusively empowered to exercise the external
Akuntansi, Keuangan dan Pengawasan control of the national civil service as regards
Keuangan yang masuk dalam ruang lingkup its estates and its economic, financial and
pengaturan Bab I tentang Kekuasaan operative aspects. Pendapat legislatif ini
Legislastif.Konstruksi rumusan yang demikian didasarkan pada laporan dari The General
menunjukkan bahwa pada dasarnya kedudukan Auditing Office of the Nation. The General
audit tribunal secara kelembagaan lebih Auditing office of the nation inilah yang
condong sebagai bagian dari kekuasaan disebut sebagai supreme audit institusion dari
legislatif karena tugasnya adalah membantu Argentina. The General Auditing Office of the
17
“No Title,” 111111 comments JDM 201211.pdf, akses 12
http://www.arsxm.org/EN/About/Organization/Docume November 2018 .
nts/LandsverordeningAlgemeneRekenkamer_EN_final_
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 391
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
Nation berkedudukan sebagai badan penasehat “Where other organs are concerned,
teknis dari kongres namun bersifat independen the President of the Republic has the
sebagaimana diatur dalam Pasal 85 ayat (3) following powers : …p) To appoint and
yaitu “This technical advisory body of relieve of their posts, at the proposal of
Congress with functional autonomy…”. the Government, the president of the
Court of Audit and the Attorney-
The General Auditing Office of the Nation
General”
dipimpin oleh seorang chairman yang
ditunjuk/diangkat dari usulan partai oposisi The Goverment sebagaimana dimaksud dalam
dengan jumlah anggota dewan terbanyak Pasal 137 terdiri atas Perdana Menteri, para
dalam kongres sebagaimana diatur dalam Pasal Menteri lainnya, dan Sekretaris Negara dan
75 ayat (3) yaitu “... The chairman of the body Wakil Sekretaris sebagaimana diatur dalam
shall be appointed under the proposal of the Pasal 186 yaitu The Government comprises the
Opposition with the largest number of Prime Minister, the other Ministers, and the
legislators in Congress”. Dalam konteks State Secretaries and Under-Secretaries.
Argentina, kewenangan pemilihan Selanjutnya dalam Pasal 137 ayat (2) diatur
chairman/pimpinan dari The General Auditing bahwa When a judge of the Court itself is
Office of the Nation sepenuhnya menjadi appointed as President, his respective place
kewenangan dari kekuasaan legislatif. remains captive during his mandate as
President maka dapat disimpulkan bahwa
5) Portugal
Presiden of the court of audit ini dapat berasal
Lembaga yang memiliki kewenangan dari hakim, dalam hal ia berasal dari hakim
pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran, maka ia terikat ketentuan ayat (2) ini, namun
dalam konstitusi Portugal, sebagaimana diatur tidak menutup kemungkinan berasal dari luar
dalam Pasal 110 tentang supervisi adalah The hakim.
Court Audit dan the Assembly of the Republic.
6) Afrika Selatan
The Court of Audit inilah yang disebut sebagai
supreme audit institutionnya negara Portugal. Kewenangan pengawasan terhadap anggaran,
The Court Audit merupakan salah satu jenis laporan dan manajemen keuangan bukan
pengadilan sebagaimana diatur dalam Pasal dilekatkan pada lembaga melainkan kepada
211 Konstitusi Portugal. Adapun struktur auditor general. Konstitusi Afrika Selatan juga
organisasi dari the court Audit tidak diatur mengatur syarat untuk dapat menjadi auditor
dalam konstitusi. Struktur organisasi diatur general sebagaimana diatur dalam Pasal 193
dalam Act 98/97 on Organisation and ayat (3) yaitu pria/wanita warga negara Afrika
Procedural Law of the Court of Auditors Selatan yang layak dan patut untuk
sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan menjalankan kantor. Selain syarat tersebut,
Act 35/2007. memiliki pengetahuan khusus, atau
pengalaman dalam, audit, keuangan negara dan
Dalam Bab III tentang Struktur dan Organisasi
administrasi publik juga menjadi bahan
The Court of Audit, Section I tentang Struktur
perhatian/pertimbangan dalam penunjukkan
dan Organisasi, Pasal 14 bahwa The Court of
auditor general.
Audit terdiri dari: 1) pada kantor pusat yaitu
The President dan 16 hakim serta 2) pada Adapun mekanisme penunjukkan melibatkan
negara bagian oleh seorang hakim. Selanjutnya dua istitusi yaitu presiden dan National
dalam Pasal 16 diatur bahwa The President of Assembly. Presiden yang melakukan
the Court of Auditors is appointed in penunjukkan Auditor General, sedangkan
accordance with the terms of the Constitution. National Assembly memberi rekomendasi
Menurut konstitusi Portugal maka kewenangan mengenai calon yang akan ditunjuk kepada
penunjukkan/pengangkatan Presiden the Court presiden. Penunjukkan yang dilakukan oleh
of Auditor merupakan kewenangan Presiden presiden akan mendasrkan pada rekomendasi
Republik Portugal dengan mendasarkan pada dimaksud. Hal ini sebagaimana diatur dalam
usul pemerintah/the Goverment sebagaimana Pasal 193 ayat (4) yaitu The President, on the
diatur dalam Pasal 137 yaitu recommendation of the National Assembly,
must appoint the Public Protector, the Auditor-
General. Calon yang direkomendasikan oleh
national assembly untuk mengisi posisi auditor kepada Ketua Komisi Layanan Publik
general adalah calon yang disetujui oleh sebagaimana diatur dalam Pasal 148 ayat (2)
National Assembly dengan suara pendukung yang menyatakan The Prime Minister shall,
paling sedikit 60 persen dari anggota the before tendering any advice under clause (1),
National Assembly sebagaimana diatur dalam consult the Chairman of the Public Service
ayat (5). Commission.
7) Korea Selatan 9) Spanyol
Korea Selatan dalam konstitusinya mengatur Konstitusi Spanyol hanya mengatur mengenai
bahwa pengawasan dan pemeriksaan terhadap kewenangan pengawasan terhadap keuangan
pendapatan dan pengeluaran Negara, termasuk dan dan manajemen ekonomi negara dan sektor
di dalamnya kinerja lembaga eksekutif dan publik yang dimiliki oleh The Court of
pejabat publik dilaksanakan oleh The Board of Accounts. Konstitusi tidak mengatur mengenai
Audit and Inspection yang berada dibawah anggota dari The Court of Accounts.
yurisdiksi Presiden Korea Selatan. Pimpinan Pengaturan lebih lanjut mengenai anggota
The Board of Audit ditunjuk oleh Presiden termasuk mekanisme pemilihannya diatur
dengan persetujuan dari National Assembly dalam Law 2/1982 Organic Court of Audit.
yang diatur dalam Pasal 98 ayat (2), sedangkan
The Court of Accounts memiliki 12
pada ayat (3) diatur bahwa untuk anggota
anggota/members yang termasuk didalamnya
lainnya diluar pimpinan ditunjuk oleh Presiden
seorang presiden dan seorang penuntut umum.
dengan berdasar pada rekomendasi dari
The President of The Court of Account ditunjuk
pimpinan The Board of Audit. Keikutsertaan
diantara para anggota yang penujukkannya
kekuasaan legislatif dalam pemilihan para
dilakukan oleh raja dengan mendasarkan pada
anggota dewan The Board of Audit hanya
usulan pengadilan sebagaimana diatur dalam
berlaku untuk pemilihan pimpinan dan tidak
Pasal 29 yang menyatakan The President of the
pada peilihan anggota diluar pimpinan.
Court of Accounts shall be appointed from
8) Singapura among its members by the King, on the
proposal of the same Court in plenary session
Singapura termasuk dalam negara yang
and for a period of three years. Kandidat/calon
menggunakan model westmintser audit
anggota ini dapat berasal dari berbagai profesi
institusion. Oleh karena itu, yang diatur dalam
antara lain akuntan, profesor dari universitas,
konstitusi lebih menekankan kepada General
pejabat publik pada kantor yang mensyaratkan
Auditor selaku kepala supreme audit
kualifikasi akademik tinggi, pengacara dan
institusion di Republik Singapura di banding
latar belakang pekerjaan/pengalaman lain
membahas mengenai kelembagaan/institusi
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
auditnya. General Auditor inilah yang akan
Adapun untuk pemilihan 12 anggota tersebut
menjalankan/mengelola institusi audit
dilaksanakan oleh Parlemen, enam Kongres
Republik Singapura sebagaimana diatur dalam
Deputi dan enam oleh Senat, dengan suara
Pasal 148 ayat (5) yaitu “subject to the
mayoritas tiga perlima dari masing-masing
provisions of this article, the Auditor-General
kamar.
shall hold office...”.
10) Swedia
General Audit ditunjuk oleh Presiden sesuai
dengan nasehat/masukan dari Perdana Menteri Konstitusi Swedia tidak mengatur secara
kecuali Presiden, yang bertindak sesuai spesifik Swedia National Audit Office.
kebijaksanaannya, tidak sependapat dengan Konstitusi hanya mengatur bahwa untuk
saran itu yang diatur dalam Pasal 148 ayat (1) memeriksa kegiatan Negara, Parlemen akan
yaitu there shall be an Auditor-General who akan memilih auditor dari antara anggotanya.
shall be appointed by the President in Pengaturan lebih lanjut mengenai the auditors
accordance with the advice of the Prime akan diatur lebih lanjut dalam
Minister unless the President, acting in his peraturan/undang-undang parlemen. Sebagai
discretion, does not concur with that advice. tindak lanjut perintah konstitusi, dibentuklah
Prime Minister sebelum memberi saran oleh Audit of Government Accounts etc. Act
konstitusi diperintahkan untuk berkonsultasi Consolidation of Consolidating Act No. 3 of 7
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 393
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 395
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
Walaupun konstitusi dan UU Federasi Rusia tribunal of the union di Brazil dan lain-lain. SAI
memberi kewenangan pemilihan dan dengan model pengadilan ini juga umumnya masuk
penunjukkan kepada parlemen, namun dalam dalam lingkup kekuasaan yudikatif dan terpisah dari
pelaksanaannya Parlemen meminta eksekutif maupun legislatif. Walaupun ada negara
pertimbangan Presiden. yang oleh konstitusinya, pengadilan audit
dimasukkan dalam ruang lingkup pengaturan
20) Polandia
kewenangan legsilatif, seperti di Brazil. Model
Audit institution di Polandia bernama the terakhir adalah negara-negara yang menggunakan
supreme chamber of control yang dipimpin model Board/Collegiate. Negara-negara tersebut
oleh President of the supreme chamber dan antara lain Korea Selatan, Filipina, Mesir, Polandia,
merupakan subordinate dari parlemen Rusia, Belanda dan Argentina termasuk juga
polandia. Pengaturan mengenai supreme Indonesia. Pada negara–negara ini umumnya
chamber terdapat pada konstitusi Polandia institusi audit adalah bagian dari Parlemen.
article 202. Sedangkan, penentuan President
Adapun hasil rekapitulasi mekanisme
supreme chamber dilakukan oleh parlemen
pemilihan pimpinan, anggota ataupun dewan dari
Polandia (Sejm) dengan persetujuan senat
masing-masing model adalah sebagai berikut:
dengan jangka waktu kepemimpinan presiden
supreme chamber selama periode 6 tahun, Tabel Perbandingan Supreme audit institution18
sebagaimana diatur dalam artcile 205.
Dari Uraian 20 negara tersebut dapat No Negara Bentuk Keterangan
Lembaga yang terlibat
terlihat bahwa model SAI yang dianut berbeda- dalam pemilihan
beda, ada yang menganut model westminster seperti Jabatan
Amerika, Afrika Selatan, Singapura, Pres Par/ Lain
China,Vietnam, Kenya, Meksiko, Swedia dan
Leg
Srilanka. Pada negara dengan tipe westminster,
supreme audit institutionnya hanya dipimpin oleh 1 1 Amerika ✔ ✔ Westmins
ter
(satu) orang yang umum disebut dengan auditor
general, namun dapat juga menggunakan istilah 2 Afrika ✔ ✔ Westmins
Selatan ter
yang berbeda seperti di Amerika disebut
comptroller general, China menyebut dengan 3 Singapur ✔ ✔ Westmins Presiden
a ter dan
istilah The Head of State Audit, dan lain-lain. Pada Perdana
negara dengan tipe ini, secara konseptual sangat Menteri
dimungkinkan general audit adalah pejabat 4 RRC ✔ ✔ Westmins Usul prime,
parlemen karena pola kerja SAI sangat terikat ter angkat
presiden
dengan parlemen. Karakteristik lainnya adalah dengan
subyek pengaturan dalam konstitusi dan undang- persetujuan
undang organik lebih condong mengatur hak, kongres
18
Widhya Mahendra Putra, Analisis Kewenangan DPR Supreme Audit Institution Di Beberapa Negara)
Dalam Pemilihan Pimpinan BPK Guna Mewujudkan (Jakarta, 2018).
Kemandirian BPK (Studi Perbandingan Dengan
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 397
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
yang ketiga yaitu capability sehingga menghasilkan yang dijalankan di negara lain. Bisa mencontoh
konsep disebut intergrated personality. Popularity dari, 5 (lima) negara dari 20 negara dimaksud yang
atau popularitas, dimaksudkan sebagai penilaian masuk dalam top ten leading SAIs. Negara tersebut
apakah seseorang itu dikenal atau tidak dikenal antara lain Amerika Serikat, Brazil, Korea Selatan,
dalam lingkungan anggota DPR.20 Dengan Afrika Selatan dan Belanda. Kelima negara ini
demikian dalam pemilihan anggota BPK, anggota dalam pemilihannya mengikutsertakan dua lembaga
DPR akan condong memilih calon yang dikenal yakni presiden dan parlemen/legislatif. Atau
olehnya. Sedangkan acceptability atau mengingat BPK termasuk dalam model
akseptabilitas, menunjuk pada kondisi penerimaan board/collegiate maka dapat mengikuti tren
terhadap seseorang oleh masyarakat. Dalam mekanisme pemilihan di rumpun negara-negara
konteks pemilihan atau rekruitmen yang dilakukan dengan board sistem. Seperti telah disampaikan
oleh DPR, penerimaan ini akan muncul bila ada pada sub bab sebelumnya, dari 7 (tujuh) negara, 5
kesesuaian kepentingan atau adanya kemampuan (lima) negara menyelengarakan pemilihan anggota
untuk menyuarakan kepentingan DPR.21 dewan tidak dilaksanakan sendiri oleh parlemen
melainkan mengikutsertakan lembaga lain yakni
Sedangkan sebagai lembaga yang mandiri,
Presiden untuk negara Korea Selatan, Republik
BPK membutuhkan pimpinan yang juga mandiri
Mesir, dan Rusia, Parlemen dan Governor untuk
dan tidak dapat diintervensi dalam mengambil sikap
Belanda serta Parlemen dan Komisi Penunjuk untuk
atau kebijakan yang diprediksinya dapat membawa
Filipina. Namun demikian, jika akan tetap
kemaslahatan bagi tujuan yang sudah ditetapkan.
mempertahankan mekanism pemilihan oleh DPR
Olehkarena itu perlu ada perbaikan pada
dan DPD seperti saat ini maka perlu mencontoh
mekanisme pemilihan anggota BPK. Dalam
praktik dinegara lain yang pemilihannya
perspektif internasional, salah satu cara untuk
dilaksanakan hanya oleh parlemen namun tetap
menjamin kemandirian dari supreme Audit
dapat menghasilkan pimpinan yang profesional.
Institution dalam hal pemilihan dilakukan oleh
Salah satu negara yang dapat dicontoh adalah
Parlemen maka harus dipastikan bahwa proses
spanyol walaupun memang terdapat perbedaan
pengangkatan anggota dewan bersifat transparan,
antara BPK dan The Court of Account Spanyol
politis netral dan menghasilkan pengangkatan
karena bentuknya adalah pengadilan. Pemilihan 12
orang-orang yang memiliki integritas. Hal ini
anggota The Court of Account dilaksanakan oleh
sebagaimana dinyatakan dalam Making SAI
Parlemen, enam Kongres Deputi dan enam oleh
independence a reality (some lesson from across the
Senat. Jadi Kedudukan Deputi dan Senat di Spanyol
commonwealth) yaitu:
sama-sama memilih, bukan dengan skema satu
“… For most boards, the majority of the lembaga memilih dan lembaga yang lain memberi
members would be non-executive members pertimbangan seperti yang diraktikkan pada
i.e. not employees of the SAI and therefore mekanisme pemilihan di Indonesia. Selain itu,
more likely to provide a constructive Spanyol juga mengatur bahwa salah satu syarat
challenge to the Auditor General and the untuk menjadi anggota adalah memenuhi
SAI’s Leadership Team. If such a board is kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
to be established, it is vital that the process yang menunjang.
of appointing board members is
Terkait dengan hal tersebut, kami
transparent, politically neutral and results
menegaskan bahwa mekanisme pemilihan
in the appointment of people of
pimpinan SAI bukanlah satu-satunya tolak ukur
integrity…”.22
keberhasilan yang mendasari penilaian kinerja SAI
Dalam kaitannya dengan hasil melainkan juga dipengaruhi faktor lain. Namun
perbandingan di subbab sebelumnya, untuk paling tidak dari prinsip mekanisme pemilihan
menyelesaikan persolan pemilihan BPK yang rawan pimpinan SAI, skema yang dipilih oleh negara
menghilangkan independensi BPK kedepannya, tersebut telah mampu menciptakan
Indonesia dapat mencoba menerapkan mekanisme
20
Riyadi, “Peninjauan Ulang Kewenangan DPR Dalam 22
Intosai, “No Title,” last modified 2016,
Seleksi Pengisian Jabatan Publik.” http://www.intosai.org/fileadmin/downloads/downloads/
21
4_documents/Commonwealth_Making_SAI_independe
Ibid. nce_a_reality.pdf.
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 399
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
SAIs. Negara tersebut antara lain Amerika Serikat, check and balances dilaksanakan dengan memberi
Brazil, Korea Selatan, Afrika Selatan dan Belanda. peran kepada lembaga lain untuk ikut serta pada
Sedangkan 2 negara lain yang masuk dalam top ten mekanisme pemilihan apabila memang diperlukan.
namun menggunakan 1 mekanisme pemilihan yakni Dari uraian tersebut kami menyarankan kepada
Portugal yang pemilihan anggota courtnya pemangku kepentingan publik maupun legislator
diserahkan kepada Presiden dan Polandia yang perundang-undangan untuk mengevaluasi dan
menyerahkan pemilihan anggota dewan kepada mengkaji kembali mengenai mekanisme pengisian
parlemen. Selain itu, dapat dicermati bahwa pimpinan BPK. Dalam pengisian jabatan
keberadaan lembaga selain parlemen dapat publik/pimpinan BPK di Indonesia keterlibatan dua
membantu untuk memberi rekomendasi dengan lembaga negara yaitu DPR dan Presiden cukup
mendasarkan pada pertimbangan yang sifatnya diperlukan sehingga mekanisme/prinsip check and
profesional sekaligus sebagai penyeimbang dalam balances antar organ negara dapat berjalan dengan
pemilihan pimpinan/anggota. baik, serta meminimalisir hal-hal negatif yang akan
berpengaruh terhadap independensi BPK. Selain
Selain itu, keterlibatan lembaga negara lain
itu, konsep pemilihan pimpinan BPK dapat
selain dari parlemen merupakan pelaksanaan dari
mengadopsi konsep negara lain yang menggunakan
proses berjalannya prinsip check and balances.
komisi tertentu sebagai penyeimbang. Komisi ini
Dalam konteks pemilihan pimpinan BPK, dapat
bertugas untuk memberikan usulan yang proses
dilakukan melalui keterlibatan lembaga negara lain
penyusunan daftar usulan ini dilakukan dengan
misalnya Presiden, sehingga pemilihan yang dapat
mekanisme yang profesional. Hal ini seperti yang
berjalan dilaksanakan secara netral dan bebas dari
dilakukan oleh Korea Selatan, Mesir. Mekanisme
nilai politis karena faktor penentu terpilihnya calon
selanjutnya DPR dapat menetapkan dengan
anggota BPK tidak semata ada pada tangan
persetujuan presiden atau sebaliknya, sehingga
Parlemen lagi Pelaksanaan check and balances
konsep pemilihan pimpinan BPK tidak terlihat di
dalam pemilihan anggota BPK juga akan
mengurangi potensi penyalahgunaan kewenangan dominasi oleh salah satu lembaga negara seperti
oleh Parlemen. saat ini.
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 401
Jurnal Penelitian Hukum p-ISSN 1410-5632
e-ISSN 2579-8561
Teruntuk Dewan Editor, Reviewer dan Peraturan DPR No. 1 Tahun 2014 tentang Tata
seluruh jajaran staf jurnal penelitian hukum De Jure Tertib. Republik Indonesia, 2014.
Balitbang Hukum dan HAM Kemenkumham RI,
Putra, Widhya Mahendra. Analisis Kewenangan
diucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak
DPR Dalam Pemilihan Pimpinan BPK Guna
terhingga karena telah berkenan mempublish
Mewujudkan Kemandirian BPK (Studi
naskah jurnal yang penulis kirimkan.
Perbandingan Dengan Supreme Audit
Akhir kata, penulis meyakini tulisan ini jauh Institution Di Beberapa Negara). Jakarta,
dari sempurna, untuk itu penulis akan menerima 2018.
saran dan kritik yang membangun demi perbaikan
Riyadi, Mochamad Taufik. “Peninjauan Ulang
di kemudian hari.
Kewenangan DPR Dalam Seleksi Pengisian
Jabatan Publik,” 2015.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Simanjuntak, Dumaria. “Pengisian Jabatan
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Act 98/97 on Organisation and Procedural Law of Untuk Mewujudkan BPK Yang Independen.”
the Court of Auditors (Republic of Argentina). Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke
Act Consolidation of Consolidating Act No. 3 of 7 47 47 No. 2 (2017).
January 1997 as amended by Act No. 590 of 13 Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum.
June 2006 as amended by Act No. 1272 of 21 Cetakan.3. Jakarta: UI Press, 1986.
December 2011 (Sweden).
Sunarto. “Prinsip Check and Balances Dalam
Asshidiqie, Jimly. Konstitusi Ekonomi. Jakarta: Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia.”
Kompas, 2010. Jurnal Masalah-Masalah Hukum Vol. 45 No
Bank, World. “Features and Functions of Supreme (2016): 160.
Audit Institutions.” Premnotes Public Sector The 1987 Constitution of The Republic of The
59 (2001). Philippines, 1987
China (People’s Republic of)'s Constitution of 1982 The Constitution of Argentina.
with Amendments through 2004.
The Constitution of Brazil.
Egypt's Constitution of 2014.
The Constitution of Kenya, 2010.
GAO act tahun 1980 (United States of America).
The Constitution of Netherland.
Hendra Nurtjahjo. Lembaga, Badan, Dan Komisi
Negara Independen (State Auxiliary The Constitution of Polandia.
Agencies) Di Indonesia: Tinjauan Hukum The Constitution of Singapore.
Tata Negara. Jakarta, 2005.
The Constitution of South Korea.
Intosai. “No Title.” Last modified 2016.
http://www.intosai.org/fileadmin/downloads/ The Constitution Of The Democratic Socialist
downloads/4_documents/Commonwealth_M Republic Of Sri Lanka.
aking_SAI_independence_a_reality.pdf. The Constitution Of The Russian Federation with
Law 2/1982 Organic Court of Audit (Spain). Amendments.
Madril, Oce. “Pemilihan Anggota Badan Final Constitution of the Republic of Vietnam
Pemeriksa Keuangan.” Koran Tempo, 2013. Tunisia's Constitution Amendment of 2014.
Mei Susanto, Rahayu Prasetianingsih, Lailani Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Sungkar. “Kekuasaan DPR Dalam Pengisian 1945
Pejabat Negara Dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia.” Jurnal De jure Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank
Kemenkumham 18 Nomor 1 (2018). Indonesia. Republik Indonesia, 1999.
Mexico's Constitution of 1917 with Amendments Undang-Undang No. 17 Tentang MPR, DPR dan
through 2015. DPD Tahun 2014. Republik Indonesia, 2014
Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank
Indonesia, 1999.
“Badan Pemeriksa Keuangan.” Last modified
2018. http://e-journal.uajy.ac.id/6942/3/
MIH201802.pdf, akses 3 Mei 2018.
“No Title.”
http://www.arsxm.org/EN/About/Organization/Do
cuments/LandsverordeningAlgemeneRekenkamer_
EN_final_111111 comments JDM 201211.pdf,
akses 12 November 2018.
Jurnal Penelitian Hukum DE JURE, Vol. 19 No. 3, September 2019: 385-403 403