Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 9

- Judul Bahan Kajian : Isi Dokumen Renstra & Tata Cara Pembuatannya

- Mata kuliah : RENCANA STRATEGIS INTERMEDIATE


(RENSTRA)
- Program Studi : Program Studi pada STIK Bina Husada (PSMKM)
- Beban Studi : 3 (tiga) SKS
- Waktu : TM = (3x 50 menit), BM (3x170 menit), TT (3x170
menit)
- Dosen pengampu : Martawan Madari, SKM, MM

- Mhs penyusun bahan : ELISA ROSANI. 22.13101.10.46. PSMKM1-RA1. 2023

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi dan informasi telah mengubah tatanan kehidupan manusia


secara mendasar. Masyarakat dunia tidak lagi tersekat dalam sebuah wilayah yang tidak
terkait dengan wilayah lain, namun masyarakat dunia menjadi masyarakat global. Dengan
menjadi masyarakat global, kehidupan masyarakat di belahan dunia yang lain berpengaruh
dan terpengaruh oleh tatanan kehidupan masyarakat di sisi belahan yang lain.
Keterpengaruhan kehidupan ini memberikan dampak berkembangnya peluang sekaligus
tantangan tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Di era globalisasi manusia dituntut untuk
mampu bersaing dengan manusia lain. Agar mampu bersaing dengan manusia lain, seseorang
dituntut untuk tidak saja memiliki pengetahuan dan ketrampilan saja, namun ia dituntut untuk
mampu berpikir secara mendalam dengan nuraninya dalam menentukan apakah pengetahuan
yang dihasilkan benar- benar berguna bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan lingkungan
sekitarnya. Menyadari arti penting peran pendidikan tinggi untuk mempersiapkan
sumberdaya manusia dalam menghadapi persaingan global, maka diperlukan sebuah
perencanaan strategis bagi pengembangan perguruan tinggi. Situasi yang mengglobal dan
tuntutan terhadap perguruan tinggi untuk mampu memberikan pendidikan berkualitas juga
disadari .

PEMBAHASAN

Bidang penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja (Renja)


menjadi bagian penting dari sebuah Organisasi Perangkat daerah (OPD). Renstra memuat
visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program kerja. Sedangkan Renja menafsirkan

1
Renstra dan menentukan rencana kerja agar sasaran dan target dapat tercapai. Renstra OPD
adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode lima (5) tahun, yang memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan
tugas dan fungsi OPD serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Renja
OPD adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat
kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Rencana strategis merupakan rencana yang didesain untuk memenuhi sasaran


organisasi secara luas. Menurut Sentot Imam Wahjoni, dkk dalam buku Pengantar
Manajemen (2019), rencana strategis terdiri dari enam tahap yang saling berkaitan, yaitu:
Penentuan visi, misi, dan tujuan Evaluasi diri Analisis lingkungan eksternal Pembuatan
keputusan strategis Implementasi strategi Evaluasi Penentuan visi, misi, dan tujuan Tahap
pertama dalam perencanaan strategis adalah menentukan visi, misi, dan tujuan. Dalam
tahapan ini, kemampuan top manajemen diuji untuk bisa mengimplementasikan nilai serta
norma menjadi visi, misi, dan tujuan. Biasanya pada tahapan ini dilakukan penentuan atas
etika kerja, macam produk jasa, cara pengoperasian usaha, dan skala usaha.

Manajemen Krisis Evaluasi diri Evaluasi diri bertujuan untuk membentuk sebuah
profil perusahaan dengan mengenali diri, serta mengidentifikasi berbagai tujuan yang telah
ditetapkan. Pada dasarnya, tahap ini hanyalah menganalisis faktor-faktor internal perusahaan.

Hasil akhir tahap evaluasi diri adalah jawaban terkait kekuatan dan kelemahan, atau
bentuk analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threats). Analisis lingkungan
eksternal Tidak hanya mengevaluasi faktor internal, berbagai faktor lingkungan eksternal
juga perlu diidentifikasi. Faktor eksternal yang memengaruhi rencana strategis bisa berasal
dari pihak luar serta kondisi di luar perusahaan. Pihak eksternal dapat berupa pemasok,
pesaing, pemerintah, pelanggan, serikat pekerja, dan media. Sedangkan kondisi eksternal bisa
berupa kondisi politik, ekonomi, sosial, dan perkembangan teknologi. Pembuatan keputusan
strategis Tahap selanjutnya adalah pembuatan rencana atau keputusan strategis. Umumnya
rencana yang dibuat tidak hanya satu, tetapi ada sejumlah alternatif pilihan. Pilihan tersebut
disajikan lewat tabel alternatif atau tabel SWOT yang menggambarkan kesempatan dan
ancaman dari tiap pilihan, dalam satu halaman analisis. Rencana strategis yang dipilih adalah
yang memiliki manfaat paling besar dan ancaman paling kecil.

2
Manajemen Strategi merupakan Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya Implementasi
strategi Implementasi strategi melibatkan penugasan dan pendelegasian wewenang ke tingkat
manajemen bawah. Contohnya, sebuah perusahaan akan meluncurkan suatu produk.
Pimpinan perusahaan sudah menentukan rancangan produk. Berikutnya, pimpinan akan
membagi tugas ke bawahannya. Divisi marketing bertugas mendesain tampilan produk dan
mengiklankan produk. Sementara divisi produksi mengurus proses produksi. Pendelegasian
ini biasanya akan turun hingga ke tingkat paling bawah. Dari direktur ke manajer, kemudian
dari manajer ke staf, dan seterusnya hingga rencana strategis terlaksana. Evaluasi Tahap
terakhir dalam penyusunan rencana strategis adalah evaluasi. Evaluasi berfungsi untuk
memastikan bahwa berbagai tahapan sebelumnya telah dilaksanakan dengan baik. Selain itu,
evaluasi juga menjadi catatan bagi penyusunan rencana strategis selanjutnya.

Manajemen strategis adalah proses manajemen yang mencakup penyertaan organisasi


dalam pembuatan rencana strategis, dan kemudian bertindak berdasarkan rencana tersebut.
Rencana strategis merupakan rencana yang didesain untuk memenuhi sasaran organisasi

Secara luas. Menurut Sentot Imam Wahjoni, dkk dalam buku Pengantar Manajemen
(2019), rencana strategis terdiri dari enam tahap yang saling berkaitan, yaitu:

1. Penentuan visi, misi, dan tujuan

2. Evaluasi diri

3. Analisis lingkungan eksternal

4. Pembuatan keputusan strategis

5. Implementasi strategi

6. Evaluasi

Penentuan visi, misi, dan tujuan

Tahap pertama dalam perencanaan strategis adalah menentukan visi, misi, dan tujuan.
Dalam tahapan ini kemampuan top manajemen diuji untuk biasa mengimplementasikan nilai
serta norma menjadi visi, misi, dan tujuan. Pada tahapan ini dilakukan penentuan atas etika

3
kerja, macam produk jasa, cara pengoperasian usaha, dan skala usaha.

Evaluasi diri

Evaluasi diri bertujuan untuk membentuk sebuah profil perusahaan dengan mengenali
diri, serta mengidentifikasi berbagai tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, tahap ini
hanyalah menganalisis faktor-faktor internal perusahaan. Hasil akhir tahap evaluasi diri
adalah jawaban terkait kekuatan dan kelemahan, atau bentuk analisis SWOT (strength,
weakness, opportunity, dan threats). Analisis lingkungan eksternal Tidak hanya mengevaluasi
faktor internal, berbagai faktor lingkungan eksternal juga perlu diidentifikasi. Faktor
eksternal yang memengaruhi rencana strategis bisa berasal dari pihak luar serta kondisi di
luar perusahaan. Pihak eksternal dapat berupa pemasok, pesaing, pemerintah, pelanggan,
serikat pekerja, dan media. Sedangkan kondisi eksternal bisa berupa kondisi politik, ekonomi,
sosial, dan perkembangan teknologi. Pembuatan keputusan strategis

Tahap selanjutnya adalah pembuatan rencana atau keputusan strategis. Umumnya


rencana yang dibuat tidak hanya satu, tetapi ada sejumlah alternatif pilihan. Pilihan tersebut
disajikan lewat tabel alternatif atau tabel SWOT yang menggambarkan kesempatan dan
ancaman dari tiap pilihan, dalam satu halaman analisis. Rencana strategis yang dipilih adalah
yang memiliki manfaat paling besar dan ancaman paling kecil.

Tahapan Penyusunan RENSTRA

1. Persiapan Penyusunan
2. Penyusunan Rancangan Awal
3. Penyusunan Rancangan
4. Pelaksanaan Forum Perangkat daerah atau lintas Perangkat Daerah
5. Perumusan Rancangan Akhir
6. Penetapan RENSTRA

Sistematika RENSTRA

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum


4
1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi PD

2.2. Sumber Daya PD

2.3. Kinerja Pelayanan PD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan

4.2. Sasaran

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

BAB VIII. PENUTUP

Analisis Isu-isu Strategis

5
Isu Strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan Daerah karena dampaknya yang signifikan bagi Daerah
dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka menengah/ panjang,
dan menentukan pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan Daerah di masa yang akan
datang.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi PD adalah permasalahan aktual/


krusial/penting yang dihadapi PD, diidentifikasi menggunakan pendekatan ilmiah
(teknokratik) melalui analisis data dan informasi gambaran pelayanan PD dalam upaya
menciptakan pelayanan publik dan mencapai visi, misi kepala daerah.

Perumusan isu strategis bertujuan mengungkapkan keadaan lingkungan internal dan


eksternal yang sangat mempengaruhi kinerja PD dalam pelayanan publik.

Isu-isu strategis dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi isu-isu strategis yang


terdapat dalam rancangan awal RPJMD yang disesuaikan dengan pelaksanaan tugas dan
fungsi PD dalam memberikan pelayanan publik, telaahan terhadap RTRW, KLHS, Renstra
Kementerian/Lembaga/Renstra PD provinsi.

Langkah Perumusan Isu Strategis

1. Mengidentifikasi permasalahan pembangunan daerah yang terkait dengan tugas dan


fungsi PD
2. Mengidentifikasi permasalahan pelaksanaan tugas dan fungsi PD dalam memberikan
pelayanan publik
3. Menelaah rencana tata ruang
4. Renstra Kementerian/Lembaga (K/L)
5. Renstra PD Provinsi
6. Identifikasi Faktor Pendorong dan Penghambat
7. Penentuan Isu-isu Strategis
8. Menyampaikan hasil penentuan isu-isu strategis PD kepada Bappeda cq. Tim
Penyusun RPJMD
9. Mengidentifikasi hasil perumusan isu-isu strategis dari Tim Penyusun RPJMD

Pemilihan Strategi

6
Pemilihan strategi yang paling tepat (efektif dan efisien) diantara berbagai alternatif strategi
yang dihasilkan melalui metode SWOT, dapat dilakukan melalui:

1. Dibahas kembali melalui Focussed Group Discussion (FGD) dengan melibatkan para
pakar yang memiliki pengalaman di bidang manajemen strategik.
2. Menggunakan metode pembobotan dengan cara seperti yang dilakukan terhadap
penentuan isu-isu strategis.
3. Menggunakan metode Balanced Score Card.
4. Menggunakan kombinasi antara FGD dengan metode lainnya untuk obyektifitas
pemilihan strategi.

PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA

Rancangan Renstra-PD disusun dengan menyempurnakan rancangan awal Renstra-PD


berdasarkan surat edaran Kepala Daerah tentang Penyusunan Rancangan RenstraPD.

1. Rancangan Renstra-PD dibahas dalam forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat


Daerah.

2. Hasil kesepakatan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah dirumuskan


dalam Berita Acara.

3. Rancangan Renstra_PD disempurnakan berdasarkan Berita Acara Hasil kesepakatan


forum Perangkat Daerah/ lintas Perangkat Daerah.

PENETAPAN RENSTRA

Rancangan Akhir Renstra-PD disampaikan kepala perangkat daerah kepada kepala


BAPPEDA untuk memperoleh pengesahan kepala daerah dengan Peraturan Kepala Daerah.

1. Rancangan Akhir Renstra-PD, disampaikan paling lambat 1 (satu) minggu setelah


Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan.

2. Renstra–PD yang telah ditetapkan dengan Perkada menjadi pedoman kepala


Perangkat Daerah dalam menyusun Renja Perangkat Daerah dan digunakan sebagai
bahan penyusunan rancangan RKPD.

3. BAPPEDA menyampaikan rancangan akhir Renstra-PD yang telah diverifikasi


kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah untuk ditetapkan dengan Perkada.
7
4. Penetapan Renstra-PD dengan Perkada, paling lambat 1 (satu) bulan setelah Peraturan
Daerah tentang RPJMD ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

8
A.A. Gde Manunjaya (1999) Manajemen Kesehatan, EGC-Jakarta.

Azrul Azwar (1988) Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi kedua, PPT Bina Rupa
Aksara.

Depkes RI (2002) Pedoman Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi (DRAFT),


tidak dipublikasikan, Jakarta.

Stanhope. M., dan Lancaster, J. (2000). Community health nursing: Process and practice
for promoting health, St.Louis: The C.V Mosby Co

Swanson, J.M., dan Nies, M.A. (1997). Community health nursing: Promoting the health
aggregates, 2nd Ed, Philadelphia: W.B Saunders

You might also like