Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 6
KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK ea 4 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA @ DAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Nomor : KEP-4(3WPJ.09/2017. Nomor : TENTANG PENGELOLAAN TAX CENTER UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pada hari ini Rabu , tanggal Sembilan belas, bulan Juli, tahun dua ribu tujuh belas bertempat di Bandung, ditandatangani Kesepakatan Bersama antara pihak-pihak: 1. Drs. Yoyok Satiotomo, MA. : Dalam jabatannya selaku Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat | Kementerian Keuangan Republik Indonesia, berkantor di Bandung, Jalan Asia Afrika Nomor 114 Bandung. Datam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia, berdasarkan Surat Keputusan Menteri_ ~Keuangan Noor: 1013/KMK.01/UP.11/2015 tanggal 16 Oktober 2015 untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA; 2 Prof. Dr. H.R. Asep Kadarohman, M.S. : Dalam jabatannya selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, diangkat berdasarkan Keputusan Majlis Wali Amanat Nomor O6/KEP/MWA UPI/2017 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Pengganti Antarwaktu Masa Bakti 2015-2020, oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas fama Universitas Pendidikan Indonesia, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa PIHAK PERTAMA mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan it standardisasi teknis di bidang perpajakan di wilayah kerja Jawa Barat |. 2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah lembaga pendidikan yang mengembangkan ilmu pengetahuan termasuk perpajakan yang berorientasi pada etika dan tanggung jawab sosial dalam perspektif nasional dan internasional. PARA PIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama tentang Kerja sama Pengelolaan Tax Center Universitas Pendidikan Indonesia untuk selanjutnya disebut Kesepakatan Bersama ‘dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: BABI DASAR KESEPAKATAN BERSAMA Pasal 1 ‘Yang menjadi dasar Kesepakatan Bersama ini adalah: 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan ‘sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang; ._Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional; . Undang-undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; . Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 31 Tahun 2012 tentang Pemberian dan Penghimpunan Data dan informasi yang Berkaitan dengan Perpajakan; Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2014 tentang Statuta UPI; Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan; Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik indonesia Nomor 14 Tahun 2014 tentang Kerja Sama Perguruan Tinggi, . Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-50/PJ/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Naskah Dinas Direktorat Jenderal Pajak; dan . Surat Edaran Jenderal Pajak Nomor SE-28/PW/2014 tentang Pedoman Penyusunan Kesepakatan Bersama Antara Direktorat Jenderal Pajak dengan Perguruan Tinggi atau Organisasi Nirlaba tentang Tax Center. © @ N OM BON BABII KETENTUAN UMUM DEFINISI Pasal 2 Yang menjadi dasar Kesepakatan Bersama ini adalah: a. Tax Center adalah pusat informasi, pendidikan dan pelatihan perpajakan yang mempunyai peran signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban perpajakannya sehingga pada akhimnya dapat mewujudkan kemandirian bangsa, b. Kanwil Direktorat Jenderal Pajak adalah unit vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang bertugas untuk melaksanakan koordinasi, bimbingan, pengendalian, analisis dan evaluasi, penjabaran kebijakan serta pelaksanaan tugas di bidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku; ¢. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi: d. Civitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. BABII MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 (1) Kesepakatan Bersama ini dimaksudkan sebagai landasan bagi PARA PIHAK untuk melakukan kerja sama dalam hal: a. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang perpajakan kepada Civitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia; b. Pelaksanaan sosialisasi perpajakan kepada Civitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia dan/atau masyarakat (2) Tujuan Kesepakatan bersamain adalah: Mewujudkan kesadaran dan kepedulian Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya di bidang perpaiekan, b. Meningkatkan Kerja sama dan kemitraan antara Direktorat Jenderal Pajak dengan kalangan Perguruan Tinggi demi tercapainya penerimaan perpajekan. BABIV RUANG LINGKUP Pasal 4 Rang tngkup Kesepakatan Bereama in meliput: Pelaksanaan sosialisasi perpajakan kepada Civitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia dan masyarakat; b. Konsultasi perpajakan di lingkungan Civitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia dan masyarakat; ._Dukungan narasumber dan sarana pendukung dalam kegiatan perpajakan yang dilaksanakan; Pelaksanaan pelatihan di bidang perpajakan kepada Civitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia dan/atau masyarakat; Penelitian bersama di bidang perpajakan; Kajian akademis atas peraturan perpajakan;< Data dan informasi yang bermanfaat bagi PARA PIHAK; Pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) mahasiswa PIHAK KEDUA di unit kerja dan/atau Unit vertikal dibawah PIHAK PERTAMA; Pembentukan Forum Koordinasi; dan ao zo7o J. Penunjukan Pejabat Penghubung. BABY PELAKSANAAN KESEPAKATAN BERSAMA Pasal5 PELAKSANAAN SOSIALISAS! PERPAJAKAN (1) PIHAK PERTAMA, dapat meminta PIHAK KEDUA untuk meleksanakan sosialisasi Perpajakan kepada Civitas Akademika Universitas Pendidikan indonesia dan masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sadar dan peduli pajak. (2) PIHAK KEDUA menyediakan lokasi, ruangan, dan sarana pendukung lainnya yang digunakan untuk menjalankan kegiatan sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasalé KONSULTAS! PERPAJAKAN (1) PIHAK KEDUA dapat meminta PIHAK PERTAMA untuk memberikan Konsultasi perpajakan dalam rangka memberikan penyulunan dan pelayanan kepada Civitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia dan masyarakat. (2) PIHAK PERTAMA atas permintaan PIHAK KEDUA dapat memberikan pengetahuan tentang perkembangan peraturan dan administrasi perpajakan. Pasal7 DUKUNGAN NARASUMBER DAN SARANA PENDUKUNG DALAM SOSIALISAS! DAN KEGIATAN PERPAJAKAN PARA PIHAK dapat memberikan bantuan berupa narasumber dan sarana pendukung lainnya dalam penyelanggaraan kegiatan sosialisasi di bidang perpajakan yang dilaksanakan. Pasal 8 PELAKSANAAN PELATIHAN DI BIDANG PERPAJAKAN PIHAK KEDUA dengan persetujuan PIHAK PERTAMA dapat menyelenggarakan pelatihan di bidang perpajakan kepada masyarakat. Pasal 9 PENELITIAN BERSAMA DI BIDANG PERPAJAKAN, (1) PIHAK KEDUA, dengan persetujuan PIHAK PERTAMA dapat menyelenggarakan penelitian bersama di bidang perpajakan. (2) Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada PARA PIHAK. Pasal 10 KAJIAN AKADEMIS ATAS PERATURAN PERPAJAKAN PIHAK KEDUA dengan persetujuan PIHAK PERTAMA dapat menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk melakukan kajian akademis atas peraturan perpajakan. Pasal 11 DATA DAN INFORMAS! YANG BERMANFAAT BAG! PARA PIHAK (1) PIHAK PERTAMA, berdasarkan permintaan PIHAK KEDUA, sepanjang tidak melanggar ketentuan perundang-undangan dapat membantu penyediaan data dan informasi di bidang perpaiekan untuk menjad behan kejian PIHAK KEDUA, (2) PIHAK KEDUA berdasarkan permintaan dari PIHAK PERTAMA wajib memberikan data dan inormest dalam rangka mendukung program kerja PIHAK PERTAMA. Pasal 12 PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) (1) Mahasiswa PIHAK KEDUA dengan persetujuan PIHAK PERTAMA dapat melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di unit kerja dan/atau unit vertikal di bawah PIHAK PERTAMA. (2) Pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) sebagaimana dimakeud pada ayat (1) di atas dilakukan dengan mengikuti ketentuan yang diatur oleh PIHAK PERTAMA. , { Pasal 13 PEMBENTUKAN FORUM KOORDINASI (1) PARA PIHAK sepakat untuk membentuk Forum Koordinasi; (2) Forum Koordinasi beranggotakan Pejabat Penghubung dari PARA PIHAK dan apabila diperlukan dapat ditambah anggota lain di luar Pejabat Penghubung atas persetujuan PARA PIHAK yang ditetapkan dengan surat keputusan. (3) Forum Koordinasi memiliki fungsi: a. Memperiancar pelaksanaan ketentuan dalam Kesepakatan Bersama ini; b. Menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam Kesepakatan Bersama it ©. Melaksanakan Evaluasi atas pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini. Pasal 14 PEJABAT PENGHUBUNG (1) Masing-masing PIHAK menunjuk Pejabat Penghubung yang bertugas sebagai penghubung dalam ranga pelaksanaan Kegiatan Kesepakatan Bersama ini. (2) Pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan sebagai berikut: a. PIHAK PERTAMA menunjuk Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat; b. PIHAK KEDUA menunjuk Ketua Tax Center Universitas Pendidikan Indonesia, BAB VI KERAHASIAAN Pasal 15 (1) PARA PIHAK bertanggung jawab atas kerahasiaan, penggunaan, dan keamanan data dan informasi yang diterima dari PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang bertaku. (2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas hanya dapat dimanfaatkan oleh PARA PIHAK untuk tujuan yang telah ditetapkan dalam Kesepakatan Bersama ini. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 16 ‘Segala biaya yang timbul dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama dibebankan pada anggaran PARA PIHAK sesuai dengan ketentuan atau dibebankan pada anggaran PIHAK yang menyelenggarakan kegiatan. BAB Vill JANGKA WAKTU Pasal 17 Kesepakatan Bersama ini bertaku selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Kesepakatan Bersama ini dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK. a) 2) @) @ 6) (’) @ BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Kesepakatan Bersama ini diatur lebih lanjut dengan ketentuan yang disepakati bersama oleh PARA PIHAK sebagai Kesepakatan Bersama tambahan (Addendum) yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Kesepakatan Bersama ini. Perubahan terhadap Kesepakatan Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat secara tertulis, ditandangani, dan berlaku pada tanggal yang ditentukan bersama PARA PIHAK. Apabila terjadi hal-hal di luar kemapuan dan kekuasaan PARA PIHAK atau keadaan memaksa (Force Majeure), dapat dilakukan perubahan pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini atas persetujuan PARA PIHAK. Apabila setelah ditandatanganinya Kesepakatan Bersama ini, terdapat suatu ketentuan dalam Kesepakatan Bersama ini yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan ketentuan dalam Kesepakatan Bersama ini menjadi tidak berlaku, maka ketentuan-ketentuan lainnya dalam Kesepakatan Bersama ini tetap berlaku serta mengikat PARA PIHAK. Setiap permasalahan yang mungkin timbul dalam petaksanaan isi Kesepakatan Bersama ini akan diselesaikan bersama PARA PIHAK melalui musyawarah mufakat dengan tetap mendasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BABX PENUTUP Pasal 19 Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermeterai cukup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK. Kesepakatan Bersama ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani PARA PIHAK. PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

You might also like