Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

2021 Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM) ISSN 2809-2767

Purwokerto, Indonesia, 06 Oktober 2021

Studi Kasus pada Keluarga Pasien Diabetes Mellitus


Tn. T dengan Resiko Ketidakstabilan Kadar Gula
Darah di Desa Rempoah
Baturaden

Agung Pamungkas1,*, Madyo Maryoto2, Noor Rochmah Ida Ayu Trisno Putri3
1,2,3
Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga, Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa
1
agungap814i@gmail.com*; 2madyomaryoto81@yahoo.com, 3noorrochmah@uhb.ac.id

ABSTRACT

Diabetes mellitus (DM) is one of the chronic diseases that has an increasing number of sufferers. This
disease is a metabolic disease characterized by increased blood sugar levels due to impaired insulin
production, resulting in an imbalance between insulin demand and production in the body. Indonesia
has an alert status because it ranks 7th out of 10 countries with the highest number of diabetic
patients. The purpose of this case study is to carry out the Family Nursing Care of Mr. T with the main
problem. The risk of unstable blood sugar levels in Mrs. Y with Diabetes Mellitus in Rempoah Village,
Baturaden. Data collection techniques were carried out by means of Observation, Interview,
Documentation. The results of the case studies conducted showed that Mr. T's family was unable to
care for sick family members with unstable blood sugar levels. The author takes management actions
by educating the family of Mr. T by means of a diabetes diet, namely using the five pillars of diabetes
mellitus, namely food planning education, physical exercise, pharmacological interventions and
regular blood sugar checks. After receiving diabetes diet therapy, the problem of risk of unstable
blood sugar levels was partially resolved and referred to five family tasks.

Keywords: five pillars of diabetes mellitus, diabetes mellitus, five family tasksof the
family to use the facilities. health.

ABSTRAK

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit kronis yang semakin banyak jumlah
penderitanya. Penyakit ini adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula
darah karena produksi insulin yang terganggu sehingga terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan
dan produksi insulin dalam tubuh. Indonesia berstatus waspada karena menempati urutan ke-7 dari
10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Tujuan dari studi kasus ini adalah melaksanakan
Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. T dengan masalah utama Resiko ketidak stabilan kadar gula
darah pada Ny. Y dengan Diabetes Mellitus di Desa Rempoah Baturaden. Tehnik pengumpulan data
dilakukan dengan cara Observasi, Wawancara, Dokumentasi. Hasil studi kasus yang dilakukan
menunjukan bahwa keluraga Tn. T tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan
ketidakstabilan kadar gula darah. Penulis melakukan tindakan penatalaksanaan dengan melakukan
edukasi kepada keluraga Tn. T dengan cara diet diabetes yaitu menggunakan lima pilar diabetes
mellitus, adalah edukasi perencanaan makanan, latihan jasmani, intervensi farmakologis dan
pemeriksaan gula darah teratur. Setelah mendapatkan terapi diet diabetes masalah resiko
ketidakstabilan kadar gula darah teratasi sebagian dan mengacu pada lima tugas keluarga.

Kata kunci : lima pilar diabetes mellitus, diabetes mellitus, lima tugas keluarga

PENDAHULUAN adalah penyakit metabolik yang ditandai


Diabetes mellitus (DM) merupakan dengan peningkatan kadar gula darah
salah satu penyakit kronis yang semakin karena produksi insulin yang terganggu
banyak jumlah penderitanya. Penyakit ini sehingga terjadi ketidakseimbangan

Pamungkas, Maryoto, & Putri 587


antara kebutuhan dan produksi insulin orang, usia 45-64 tahun ada 48 orang,
dalam tubuh (Tarwoto, 2012). usia >65 tahun ada 34 orang.
Berdasarkan data International Diabetes Diabetes merupakan penyakit kronis
Federation (IDF), Indonesia berstatus serius yang terjadi karena pankreas tidak
waspada karena menempati urutan ke-7 menhasilkan insulin (hormon yang
dari 10 negara dengan jumlah pasien mengatur gula darah atau glukosa), atau
diabetes tertinggi. Prevalensi pasien ketika tubuh tidak dapat secara efektif
pengidap diabetes di Indonesia mencapai menggunakan insulin yang dihasilkannya.
6,2 persen, yang artinya ada lebih dari Diabetes adalah masalah kesehatan
10,8 juta orang menderita diabetes per masyarakat yang penting. Jumlah kasus
tahun 2020. Pada 14 Mei 2020, dan pravelensi diabetes terus meningkat
International Diabetes Federation (IDF) selama beberapa dekade terakhir (WHO,
mencatat 463 juta orang dewasa di dunia 2016). Diabetes mellitus merupakan suatu
menyandang diabetes dengan prevalensi penyakit metabolisme dimana kadar
global mencapai 9,3 persen. Namun, glukosa darah dalam tubuh melebihi batas
kondisi yang membahayakan adalah 50,1 normal hingga mencapai ≥126 mg/dL
persen penyandang diabetes (diabetesi) (Darmansyah, 2013). Ketidaknormalan
tidak terdiagnosis. Ini menjadikan status kadar gula darah terjadi karena tubuh
diabetes sebagai silent killer masih tidak mampu menggunakan dan
menghantui dunia. Bahkan, sebanyak 75 melepaskan insulin secara adekuat
persen pasien diabetes pada tahun 2020 (Irianto, 2015). Kadar gula dalam darah
berusia 20-64 tahun. (Kompas, 2020). meningkat disebabkan karena pankreas
Hasil Riset Kesehatan Dasar tidak mampu lagi memproduksi insulin
(Riskesdas, 2018) menunjukkan maka penderitanya akan ketergantungan
peningkatan kejadian diabetes dari 6,9% insulin dari luar seumur hidup, jenis ini
pada 2013 menjadi 8,5% pada 2018. disebut dengan diabetes mellitus tipe 1.
Sementara itu prevalensi diabetes di Jawa Sedangkan apabila pankreas masih
Tengah adalah sebesar 2,1%, mampu menghasilkan insulin tetapi dalam
Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi jumlah yang sedikit, maka disebut dengan
Jawa Tengah 2018, prevalensi penyakit diabetes tipe 2 (Tandra, 2017).
diabetes mellitus sebanyak 20,57%, Penanganan pasien diabetes mellitus
dengan menampati proporsi terbesar sangat tergantung dari kepiawaian
kedua pada PTM setelah hipertensi dan seorang perawat atau (seorang
menjadikan prioritas pengendalian profesional) yang mempunyai kemampuan,
penyakit tidak menular di Jawa Tengah, tanggung jawab dan kewenangan
sedangkan di Kabupaten Banyumas melaksanakan pelayanan/asuhan
kasus diabetes mellitus tipe I atau Insulin keperawatan pada berbagai jenjang
Dependent Diabetes Melitus (IDDM) pelayanan keperawatan. Secara praktis
sebesar 3,960 kasus dan diabetes mellitus perawat mempunyai peran sebagai
tipe II atau Non-Insulin Dependent pemberi asuhan keperawatan dan
Diabetes Melitus (NIDDM) 2 Poltekkes pembuat keputusan klinis, sebagai
Kemenkes Yogyakarta sebesar 15,996 pelindung.
kasus. Pada Kecamatan Purwokerto
Selatan kasus DM tipe II atau Non-Insulin METODE PENELITIAN
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) Jenis penelitian ini adalah studi kasus,
yang ditangani di Puskesmas Purwokerto Subyek penelitian ini yaitu pasien resiko
Selatan sebesar 152 kasus sedangkan ketidakstabilan kadar gula darah
yang ditangani di Rumah Sakit sebesar berhubungan dengan ketidakmampuan
1.572 kasus. Tahun 2020 di Puskesmas keluarga merawat anggota keluarga yang
Baturaden II terdapat penderita diabetes sakit. Subjek dalam penelitian ini adalah
mellitus tergatung insulin usia 15-44 tahun keluarga Tn. T dilaksanakan pada tanggal
ada 2 orang sedangkan usia 45-64 tahun 16-18 November 2020 Lokasi peneitian
ada 10 orang. Diabetes mellitus tidak bertempat di desa Rempoah Baturaden.
tergantung insulin usia 15-44 tahun ada 4 Tahap pendekatan proses asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh peneliti

Pamungkas, Maryoto, & Putri 588


diantaranya yaitu: 1) pengkajian, 2) Proses glikogenesis (pembentukan
diagnosa keperawatan, 3) intervensi, 4) glikogen dari unsur glukosa ini dapat
implementasi, 5) evaluasi. mencegah hiperglikemia). Pada penderita
diabetes mellitus proses ini tidak dapat
HASIL DAN PEMBAHASAN berlangsung dengan baik sehingga
1. Berdasarkan asuhan glukosa banyak menumpuk di darah
keperawatan pada keluarga Tn.T (hiperglikemia). Pada kasus saat dilaukan
pada tanggal 26 - 28 November 2020. pengkajian kadar glukosa darah sewaktu
Saat dilakukan pengkajian diketahui Ny.Y yaitu 210 mg/dL. Dalam teori
bahwa Ny. Y berjenis kelamin perempuan, Sulistyo (2012) lingkup evaluasi pada
umur 56 tahun, pendidikan terakhir SD, ranah kognitif ini menitik tekanan pada
pekerjaan ibu rumah tangga, status pengetahuan dan pemahaman keluarga
imunisasi lengkap, hubungan dengan tentang masalahnya, misalnya:
kepala rumah tangga sebagai istri, pengetahuan keluarga tentang penyakit,
beragama islam. tekanan darah 110/90 penyebab, tanda dan gejala, komplikasi,
mmHg, pernapasan 21 kali permenit, nadi penatalaksanaan dan pencegahan. Dalam
82 kali per menit dan suhu 36,0°C, GDS teori muncul dalam kasus, diamana
210 mg/dL. Status kesehtan memiliki keluarga ny. Y belum memahami tentang
penyakit diabetes mellitus sudah satu diet diabetes mellitus.
tahun yang lalu mengalami sakit kepala, Pengkajian analisa data Ny. Y yang
pegal-pegal, mengalami kesemutan dan sesuai dengan teori, penelitian
mudah lelah. merumuskan masalah keperawatan
2. Berdasarkan perbandingan teori dari keluarga resiko ketidakstabilan kadar gula
data pengkajian di atas dapat darah berhubungan dengan ketidak
disimpulkan bahwa: mampuan keluarga merawat anggota
Gejala mudah lelah yang ada dalam keluarga yang sakit.
teori muncul pada kasus, dimana Ny.Y Resiko ketidakstabilan gula darah
sering merasa lelah. Menurut atun, M adalah hambatan kemampuan untuk
(2010) rasa lelah pada pasien diabetes mencegah gaya hidup atau perilaku dalam
mellitus disebabkan karena akibat memperbaiki tingkat kesejahteraan.
metabolism protein di otot dan ketidak Tanda dan gejala. yang muncul biasanya
mampuan sel untuk menggunakan gagal dalam melakukan tindakan
glukosa sebagai energy, sehingga pasien mencegah masalah kesehatan, dan gagal
mengalami penurunna energy yang mencapai pengendalian optimal
menjadikan mudah lelah. Dalam tori berdasarkan tinjauan kasus klien.
menurut Atun,M (2010) pasien mengalami Biasanya hal tersebut dikarenakan
diabetes mellitus biasanya akan kurangnya pemahaman dan kurang
mengalami kesemutan dibagian dukukungan sosial (Herdman, 2018).
ekstremitas yang disebabkan adanya Berdasarkan tinjauan kasus, klien belum
gangguan syaraf pada serabut syaraf tepi bisa mengubah gaya hidupnya yaitu
akibat dari kadar gula darah yang tinggi dengan kebiasaan makan- makanan yang
melebihi nilai normal. Pada kasus Ny. Y. bisa menyebabkan gula darahnya menjadi
merasakan kesemutan diekstremitas naik dan belum ada pantangan makanan,
bawah. Dalam teori menurut Riyadi dan hal ini dikarenakan kurang paham tentang
Sukarmin (2011) dalam keadaan insulin hal-hal yang dapat memperburuk maslah
normal asupan glukosa atau produksi anggota keluarganya.
glukosa dalam tubuh akan di fasilitasi Berdasarkan pengkajian yang telah
(oleh insulin) untuk masuk kedalam sel dilakukan pada tanggal 26 November
tubuh. Glukosa itu kemudian diolah untuk 2020, penulis melakukan skroning pada
menjadi bahan energy. Apabila bahan beberapa diagnosa yang telah diangkat
energi yang dibutuhkan masih ada sisa dengan skala prioritas Hasil dari skroning
akan disimpan menjadi glukogen dalam diagnosa masalah didapatkan pada
sel-sel otot (sebgai massa sel otot). diagnosa ketidakstabilan kadar gula darah
berjumlah 5 dan pada diagnosa utama
yang diambil ketidakmampuan keluarga

Pamungkas, Maryoto, & Putri 589


merawat anggota keluarga yang sakit 3,2 dukungan pengasuhan / Caregiver
sehingga diagnosa utama yang diambil support (7040). Intervensi tersebut
untuk diberikan asuhan keperawatan bertujuan untuk keluarga dapat melakukan
adalah resiko ketidakstabilan kadar gula perawatan yang tepat terhadap anggota
darah berhubungan dengan ketidak keluarga yang menderita Diabetes Mellitus.
mampuan keluarga merawat anggota TUK 4 keluarga mampu memodifikasi
yang sakit. Hal ini ditandai dengan adanya dan menciptakan lingkungan yang sehat
perilaku keluarga Tn. T yang dapat untuk menunjang kesehatan keluarga,
membahayaka kondisi Ny. Y dengan dengan kriteria hasil keamanan
diabtes mellitus dengan membiarkan Ny. lingkungan rumah (1910) yang
Y beraktivitas berat. Keluarga juga tidak direncanakan berdasarkan masalah.
peduli dengan makanan yang di konsumsi Intervensi yang penulis susun yaitu
oleh Ny. Y yang bisa membahayakan perlindungan lingkungan yang beresiko
penyakitnya. Perilaku tersebut (8880). Intervensi tersebut bertujuan untuk
dikarenakan Tn. T kurangnya keluarga mengerti tentang pengaruh
pengetahuan pada kepala keluarga lingkungan terhadap penyakit.
sebagai penanggung jawab atau merawat TUK 5 keluarga mampu menggunakan
Ny. Y. dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Intervensi yang dibuat berdasarkan yang ada, dengan kriteria hasil
lima tugas keluarga dilakukan selama 3x pengetahuan: Sumber-sumber
kunjungan. Penulis menggunakan kesehatan (1806) yang
pedoman pengelolaan pasien dengan direncanakan berdasarkan masalah.
resiko ketidak stabilan kadar gula darah Intervensi yang penulis susun yaitu
berhubungan dengan ketidak mampuan panduan sistem pelayanan kesehatan
keluarga merawat anggota keluarga yang (7400). Intervensi tersebut bertujuan untuk
sakit dengan diabetes mellitus sebagai keluarga dapat menggunakan
berikut: tempat pelayanan kesehatan yang tepat
TUK 1 keluarga mampu mengenal untuk mengatasi penyakit Diabetes
masalah diabetes mellitus dengan kriteria mellitus.
hasil Pengetahuan : Proses penyakit Implementasi keperawatan yang
(1803) yang direncanakan berdasarkan dilakukan oleh penulis sesuai dengan
masalah. Intervensi yang penulis susun rencana dan tujuan yang telah ditetapkan
yaitu pendidikan kesehatan (5510). sesuai dengan kondisi keluarga Tn. T.
Intervensi tersebut bertujuan untuk Implementasi pada diagnosa keperawatan
meningkatkan pengetahuan dan keluarga dengan resiko ketidakstabilan
pemahaman keluarga keluarga Ny. Y kadar gula darah pada Ny.Y dengan
mengenai pentingnya kesehatan. diabetes mellitus dilakukan pada tanggal
TUK 2 keluarga mampu memutuskan 26 november 2020 sampai dengan 28
untuk merawat anggota keluarga dengan november 2020. Implementasi yang
Diabetes Mellitus, dengan kriteria hasil dilakukan oleh peneliti kepada Ny. Y
partisipasi dalam keputusan perawatan sesuai dengan intervensi keperawatan
kesehatan (1606) yang direncanakan yang telah dirancang yaitu dengan
berdasarkan masalah. Intervensi yang mengacu pada 5 tugas kesehatan
penulis susun yaitu dukungan keluarga. Implementasi yang dapat
pengambilan keputusan (5250). Intervensi penulis lakukan pada klien dengan resiko
tersebut bertujuan keluarga dapat ketidakstabilan kadar gula darah dengan
mengetahui akibat lebih lanjut dari menerapkan lima tugas dan fungsi
penyakit Diabetes mellitus dan dapat keluarga yaitu, mengenal masalah
memilih tindakan pengobatan yang tepat. kesehatan keluarga terkait diabetes
TUK 3 keluarga mampu merawat mellitus, memotivasi keluarga dalam
anggota keluarga dengan diabetes mengambil keputusan terjkait anggota
Mellitus, dengan kriteria hasil dukungan keluarga yang sakit, mengajarkan
keluarga selama perawatan (2609) yang keluarga cara merawat anggota keluarga
direncanakan berdasarkan masalah. mengalami masalah diabetes mellitus,
Intervensi yang penulis susun yaitu membantu keluarga dalam memodifikasi

Pamungkas, Maryoto, & Putri 590


lingkungan rumah untuk meningkatkan menangani masalah kesehatan pada Ny.
kesehatan anggota keluarga yang sakit Y. Evaluasi keperawatan keluarga adalah
dan memotivasi kelaurga untuk proses untuk menilai keberhasilan
memenfaatkan pelayanan kesehatan keluarga dalam melaksanakan tugas
sesuai kebutuhan. kesehatannya sehingga memiliki
Evaluasi tindakan keperawatan produktivitas yang tinggi dalam
dilakukan pada tanggal 26 – 28 November mengembangkan setiap anggota keluarga.
2020, didapatkan data subjektif klien Sebagai komponen kelima dalam
mengatakan lebih paham apa itu diabetes proses keperawatan, evaluasi adalah
mellitus, tanda tanda diabetes mellitus dan tahap yang menetukan apakah tujuan
komplikasi diabetes mellitus, cara yang telah ditetapkan akan menentukan
mencegah agar gula darahnya tidak naik, mudah atau sulitnya dalam melaksanakan
klien mengatakan akan memantau evaluas i(Sudiharto,2012). Evaluasi
aktivitas yang di rekomendasikan oleh tinjauan pustaka dan tinjauankasus sama
perawat, klien mengatakan bisa menggunakan evaluasi SOAP sehingga
melakukan apa yang disarankan oleh terpantau respon pasien terhadap
perawat untuk menjaga kesehatan Ny. Y, intervensi keperawatan yang dilakukan.
klien mengatakan tidak pusing, dan klien Evaluasi disesuaikan dengan tujuan dan
mengatakan akan sering control kriteria hasil yang telah ditetapkan pada
kesehatan dipuskesmas atau klinik perencanaan. Hasil evaluasi didapatkan
terdekat. Data objektif didapatkan tekanan berdasarkan kondisi klien yang
darah Ny. Y 110/90 mmHg, nadi 82 x/ sebenarnya.
menit, GDS 210 mg/dl, keluarga Tn. T
mampu menjawab pertanyaan yang SARAN
diberikan terkait diskusi tentang tanda dan Lebih memperdalam pemahaman dan
gejala diabetes mellitus, cara pencegahan pengetahuan tentang bagaimana asuhan
apabila gula darahnya mengalami keperawatan keluarga dan
kenaikan, klien terlihat memahami memperbanyak referensi. Dapat
kegiatan apa yang direkomendasikan oleh menambah refrensi baik berupa jurnal
perawat, klien mampu mengulangi apa atau buku untuk mempermudah
yang diajarkan oleh perawat tentang cara mahasiswa atau peneliti selanjutnya
mengatasi gula darahnya stabil tidak dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
melebihi batas normal. Rencana dan pengembangan ilmu keperawatan.
selanjutnya yaitu memberikan pendidikan
kesehatan tentang diabetes mellitus, DAFTAR PUSTAKA
memonitor status fisik Ny. Y, memberikan Atun,M (2010). Diabetes mellitus. Bantul.
pendidikan kesehatan tentang diet Kreasi wacana.
diabetes mellitus dan pantangan makanan
untuk penderita penyakit diabetes mellitus, Darmansyah. 2013. “Efekttivitas Supportive
memotifasi klien untuk memeriksa dan Educative Terhadap Peningkatan Self
Regulation.” Ners 8
memonitor GDS secara rutin di fasilitas
kesehatan terdekat. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah,
(2018). Dinas Kesehatan Provinsi
SIMPULAN Jawa Tengah. Profil Kesehatan
Hasil evaluasi perilaku kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018.
keluarga Tn. T dengan resiko ketidak
stabilan kadar gula darah pada Ny. Y Hans Tandra. 2017. Segala Sesuatu Yang
dengan diabetes mellitus. Selama 3 hari Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes.
dari tanggal 26 november sampai dengan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
28 november 2020 didaptakan, keluarga
Tn. T telah mampu mengenal masalah IDF. International DIabetes Federation
Diabetes Atlas 8th ed 2020
yang dialami Ny. Y yang sedang sakit,
mampu meningkatkan kesehatan Ny. Y Irianto. 2015. Memahami Berbagai Macam
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan Penyakit. Bandung: ALFABETA.
dan pelayanan kesehatan untuk

Pamungkas, Maryoto, & Putri 591


Muhlisin Abi. 2012. Keperawatan Keluarga.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018).


Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/do
wnload/infoterkini/materi_rakorpop_20
18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf –
Diakses Agustus 2018.

Riyadi, S.,& Sukarmin, 2011. Asuhan


Keperawatan pada pasien dengan
Gangguan Eksokrin dan Endokrin
pada pankreas. Yogyakarta: Garah
Ilmu.

Riasmini, N. M., Permatasari, H., Chairani, R.,


Astuti, N. P., Ria, R. T. T. M., &
Handayani, T. W. (2017). Panduan
Asuhan Keperawatan Individu,
Keluarga, Kelompok, dan Komunitas
dengan Modifikasi NANDA, ICNP,
NOC dan NIC di Puskesmas dan
Masyarakat. (J. Sahar, Riyanto, & W.
Wiarsih, Eds.). Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.

Sudiharto. (2012). Asuhan Keperawatan


Keluarga Dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural. Jakarta :
EGC.

Tarwoto. 2012. keperawatan medikal bedah


gangguan sistem endokrin. Jakarta.

World Health Organization. (2016). World


Health Statistics. Dunia : WHO.

Pamungkas, Maryoto, & Putri 592

You might also like