Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TAPAK GUNUNG BERBASIS

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PPKN SEKOLAH DASAR

Waryuni Nurmiati1, Nina Nurhasanah2, Andi Ali Saladin3


Universitas Negeri Jakarta
waryuninurmiati@gmail.com1, nnurhasanah@unj.ac.id2, andialisaladin277@gmail.com3

Abstract: This research and development aim to produce a learning media through character
education-based on Tapak Gunung games and specifically introducing character values in
Strengthening Character Education in elementary schools. This study is a Research and Development
(R & D). The method of this study using the ADDIE development model. The subjects of this study
were the teacher of grade IV Elementary School Private Laboratory, Elementary School Teacher
Education, State University Jakarta, grade II and IV students of elementary school in total were 24
subjects. Sources of data obtained through interviews and questionnaires, which are then processed
using qualitative and quantitative analysis techniques. The results of the validation of this study
obtained an average value of 95% by material experts, 97.05% by media experts, and 96.43% by
linguists. Based on student trials, it was obtained an average score of 94.68% for one-to-one, 93.88%
for the small group, and 94.16% for the field test. In addition, the media assessment by the teacher
obtained a score of 98.21%. The results of this study indicate that the character education-based
tapak gunung game media is in a very good category, so it is suitable for use on civic-education
learning in elementary schools.
Keywords: Tapak Gunung Game, Character Education, Pancasila and Civics Education.

Abstrak: Tujuan penelitian dan pengembangan ini yaitu menghasilkan media pembelajaran
permainan tapak gunung berbasis pendidikan karakter, khususnya mengenalkan nilai karakter sesuai
Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah dasar. Metode penelitian ini menggunakan Research and
Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian ini yaitu guru kelas IV
Sekolah Dasar Swasta Laboratorium, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Jakarta,
siswa kelas II dan IV sekolah dasar sejumlah 24 siswa. Sumber data diperoleh melalui wawancara dan
kuesioner, yang selanjutnya diolah menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil
validasi penelitian ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 95% oleh ahli materi, 97,05% oleh ahli
media, dan 96,43% oleh ahli bahasa. Berdasarkan uji coba siswa diperoleh nilai rata-rata sebesar
94,68% untuk one to one, 93,88% untuk small group, dan 94,16% untuk field test. Selain itu,
penilaian media oleh guru memperoleh nilai sebesar 98,21%. Hasil penelitian ini menunjukkan media
permainan tapak gunung berbasis pendidikan karakter dalam kategori sangat baik, sehingga layak
digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah dasar.
Kata Kunci: Permainan Tapak Gunung, Pendidikan Karakter, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.

81
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 5 No. 2 Agustus 2021: 81-96
ISSN. 2615-1960

PENDAHULUAN Kasus lainnya dalam laman


suara.com, salah seorang murid sekolah
Pada era globalisasi ini, ilmu
dasar mengalami perasaan trauma dan
pengetahuan dan teknologi berkembang
depresi yang diakibatkan oleh bullying
dengan sangat pesat. Segala informasi
dari teman-teman di sekolahnya. Kejadian
dapat dengan mudah tersebar ke berbagai
ini terjadi di Sungai Ulak, Kabupaten
penjuru dunia. Hal ini menimbulkan
Merangin, Provinsi Jambi.
berbagai dampak, terutama menyebarnya
Contoh di atas merupakan sebuah
nilai-nilai budaya luar yang tidak sesuai
permasalahan yang cukup serius bagi
nilai bangsa Indonesia di kalangan siswa
siswa di Indonesia. Hal ini terjadi karena
sekolah akan mempengaruhi pola pikir dan
pembentukan karakter serta moral yang
moral para generasi muda sehingga jati diri
tidak berjalan maksimal baik di
bangsa akan mengalami kemerosotan serta
lingkungan keluarga, sekolah maupun
pengikisan.
dalam masyarakat. Melihat berbagai realita
Kenyataannya, dalam dunia yang cukup memprihatinkan tersebut,
pendidikan saat ini seringkali terjadi Pemerintah membuat Peraturan Presiden
berbagai permasalahan yang berkaitan Republik Indonesia Nomor 87 tahun 2017
dengan kemerosotan moral siswa di yaitu mengenai “Penguatan Pendidikan
sekolah dasar. Pada laman Karakter”.
kompasiana.com disebutkan contoh Menurut Thomas Lickona
perilaku siswa yang sering terjadi seperti “Character education is the deliberate
tawuran antarpelajar, banyaknya kejadian effort to cultivate virtue—that is
hamil di luar nikah, kasus bunuh diri yang objectively good human qualities—that are
disebabkan kegagalan saat melaksanakan good for the individual person and good
ujian nasional, perkelahian masal, serta for the whole society.” (Lickona, 2012).
demonstrasi mahasiswa yang dilakukan Pelaksanaan pendidikan karakter sangat
secara tidak santun merupakan bukti dari penting dalam satuan pendidikan dibantu
kegagalan pendidikan moral pada peserta dengan berbagai elemen lainnya.
didik.

82
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TAPAK GUNUNG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
WARYUNI NURMIATI1,
NINA NURHASANAH2,
ANDI ALI SALADIN3

Sejalan dengan yang diungkapkan Penguatan Pendidikan Karakter di


Purwanti bahwa Pendidikan Karakter sekolah dasar terintegrasi ke berbagai
merupakan semua usaha yang dilakukan muatan mata pelajaran, salah satunya
oleh personil sekolah, orang tua dan adalah pembelajaran Pendidikan Pancasila
masyarakat kepada anak-anak untuk dan Kewarganegaraan. Proses
mendidik, menanamkan, dan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
mengembangkan karakter luhur sehingga Kewarganegaraan pada dasarnya ialah
mereka dapat mengambil keputusan sebagai wahana pedagogis dalam
dengan bijak untuk mempraktikkan dalam membangun karakter. Mata pelajaran
kehidupannya dan memberikan kontribusi Pendidikan Pancasila dan
yang positif kepada lingkungannya Kewarganegaraan adalah sebuah
(Purwanti, 2017). pendidikan nilai yang artinya bahwa
Pendidikan karakter memberikan materi tidak hanya ditangkap dan diajarkan
bekal kepada para siswa dalam kepada siswa di dalam kelas, tetapi
menghadapi tantangan globalisasi dan prosesnya berjalan lebih jauh lagi yaitu
dinamika perubahan di masa yang akan dengan dicerna, di mana yang dimaksud
datang. Dengan pendidikan karakter dapat adalah ditangkap, diinternalisasi, dan
membekali siswa menjadi generasi emas dibakukan melalui proses pembelajaran
Indonesia yang memiliki akhlak mulia dan yang menempel pada kualitas diri siswa.
memiliki karakter kuat sesuai Pancasila Hal ini sejalan dengan Mariastutik bahwa
dan Undang-Undang Dasar 1945. Mulyasa Pendidikan Pancasila dan
dalam Putry menyebutkan pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
karakter bertujuan dalam meningkatkan pelajaran yang mengajarkan bagaimana
mutu proses dan hasil pendidikan bentuk perilaku yang baik untuk
mengarah pada pembentukan karakter dan diterapkan oleh siswa di masyarakat
akhlak mulia peserta didik secara utuh, (Mariastutik, 2015).
terpadu dan seimbang, sesuai dengan Pendidikan Pancasila dan
standar kompetensi lulusan pada setiap Kewarganegaraan dalam proses
satuan pendidikan (Putry, 2018). pembelajarannya di kelas memiliki tujuan
dalam membentuk siswa menjadi manusia
yang bermanfaat.

83
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 5 No. 2 Agustus 2021: 81-96
ISSN. 2615-1960

Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan bertujuan untuk Kesuksesan pelaksanaan pendidikan
membentuk warga negara yang baik, karakter yang digalakkan pemerintah ini
berkarakter, demokratis, amanah, jujur, perlu didukung oleh semua pihak mulai
cerdas, dan bertanggung jawab dari keluarga, sekolah, masyarakat, sampai
berdasarkan nilai-nilai Pancasila, Undang- pada negara. Salah satu pihak yang paling
Undang Dasar Negara Republik Indonesia berpengaruh pada pelaksanaan program ini
Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan adalah seorang guru. Guru memiliki
Negara Kesatuan Republik Indonesia otonomi dalam proses pembelajaran untuk
(Rahman & Suharno, 2019). Pembelajaran mengatur dan mengarahkan siswa agar
Pendidikan Pancasila dan tercipta suasana belajar yang efektif dan
Kewarganegaraan di sekolah membekali menyenangkan.
siswa untuk dapat menjalani kehidupannya Namun berdasarkan fakta di
saat mereka dewasa sebagai bagian dari lapangan, pembelajaran Pendidikan
masyarakat. Pancasila dan Kewarganegaraan masih
Selain itu, Manullang dan Purba belum optimal dalam penggunaan media.
menjelaskan bahwa pembelajaran Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
Pendidikan Pancasila dan kelas IV Sekolah Dasar Laboratorium
Kewarganegaraan bertujuan untuk Pendidikan Guru Sekolah Dasar
membina moral dan menjadikan warga Universitas Negeri Jakarta, menyebutkan
negara yang baik yang diharapkan bahwa pembelajaran Pendidikan Pancasila
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, dan Kewarganegaraan di sekolah dasar
baik di dalam dan di luar lingkungan sejatinya adalah pembelajaran awal
sekolah (Manullang & Purba, 2020). mengenai norma dan adab yang berlaku di
Pembelajaran Pendidikan Pancasila masyarakat mulai dari lingkungan paling
dan Kewarganegaraan di dalamnya dekat (keluarga) sampai lingkungan luar
memuat nilai-nilai serta moral sehingga (masyarakat umum). Pengajarannya tidak
apabila dipelajari dengan tepat maka siswa hanya melalui lisan tetapi juga praktek dan
akan menjadi warga negara yang penggunaan media yang tepat.
berkarakter dan menjadi generasi yang
mampu membawa Indonesia sebagai
bangsa yang maju.

84
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TAPAK GUNUNG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
WARYUNI NURMIATI1,
NINA NURHASANAH2,
ANDI ALI SALADIN3

Namun penggunaan media masih Media dalam proses pembelajaran


terbatas dan kurang optimal dalam mempunyai peran penting. Pembelajaran
menyampaikan materi pada pembelajaran akan berlangsung lebih optimal di saat
Pendidikan Pancasila dan pembelajaran dibantu dengan penggunaan
Kewarganegaraan. Tidak seperti yang media yang tepat. Penggunaan media
digunakan pada mata pelajaran Ilmu pembelajaran harus sesuai dengan kondisi
Pengetahuan Alam dan Matematika. dan kebutuhan masing-masing sekolah.
Beliau menyebutkan diperlukan alternatif Upaya yang dapat dilakukan guru
media untuk membantu siswa memahami dalam rangka membantu pemerintah
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan menerapkan pendidikan karakter pada
Kewarganegaraan khususnya pendidikan siswa sekolah dasar juga dapat melalui
karakter sesuai dengan perkembangan penggunaan media pembelajaran
kognitif, moral, psikomotorik, dan sosial berbentuk permainan tradisional. Menurut
emosional siswa sekolah dasar. Munawaroh, permainan tradisional sarat
Dalam proses pembelajaran, dengan nilai-nilai budaya bangsa. Namun
penggunaan media sangat penting dan demikian seiring dengan perkembangan
dapat membantu guru menyampaikan jaman permainan tradisional semakin lama
materi belajar. Menurut Jalinus dan semakin dilupakan oleh anak-anak
Ambiyar menyebutkan media terutama di perkotaan karena sudah
pembelajaran adalah segala sesuatu yang semakin banyaknya permainan modern
menyangkut software dan hardware yang (Munawaroh, 2017).
dapat digunakan untuk menyampaikan isi Padahal permainan tradisional
materi ajar dari sumber pembelajaran ke memiliki banyak sekali manfaat dan
peserta didik (individu atau kelompok), makna yang sama-sama harus dilestarikan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, agar keberadaannya tidak menghilang
perhatian, dan minat pembelajar begitu saja. Sukirman mengatakan bahwa
sedemikian rupa sehingga proses permainan tradisional anak merupakan
pembelajaran (di dalam / di luar kelas) unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat
menjadi lebih efektif (Jalinus & Ambiyar, dianggap remeh, karena permainan ini
2016). memberikan pengaruh yang tidak kecil
terhadap perkembangan kejiwaan, sifat,

85
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 5 No. 2 Agustus 2021: 81-96
ISSN. 2615-1960

dan kehidupan social anak di kemudian berbagai pengetahuan dan wawasan baru
hari (Andriani, 2012). yang belum mereka miliki sebelumnya.
Iswinarti menjelaskan permainan Selain itu, bermain dapat membentuk
tradisional adalah permainan yang kreativitas dan ketertarikan anak dalam
diwariskan, mengandung nilai-nilai belajar sehingga tujuan pembelajaran akan
kebaikan, dan bermanfaat bagi tumbuh tercapai.
kembang anak. Permainan tradisonal Salah satu permainan yang dapat
merupakan permainan dengan aturan dan digunakan dalam pembelajaran Pendidikan
dimainkan oleh lebih dari satu orang Pancasila dan Kewarganegaraan adalah
(Iswinarti, 2017). Penggunaan media permainan tapak gunung. Permainan tapak
berbentuk permainan tradisional akan gunung atau engklek menurut Sari
mengenalkan siswa pada kebudayaan yang merupakan permainan tradisional lompat-
ada di Indonesia, sehingga siswa akan lompatan pada bidang-bidang datar yang
lebih mencintai kebudayaan. Hasil digambar di atas tanah, dengan membuat
penelitian Kurniati bahwa permainan gambar kotak-kotak kemudian melompat
tradisional dapat menstimulasi anak dalam dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak
mengembangkan kerjasama, membantu berikutnya (Sari, 2015). Permainan ini
anak menyesuaikan diri, saling adalah satu dari sekian banyak permainan
berinteraksi secara positif, dapat tradisional yang tersebar di Indonesia yang
mengkondisikan anak dalam mengontrol memiliki nilai dan makna di dalamnya.
diri, mengembangkan sikap empati Asolihin mengungkapkan permainan
terhadap teman, menaati aturan, serta tapak gunung atau engklek memiliki nilai-
menghargai orang lain (Nur, 2013). nilai luhur dan makna filosofis sebagai
Media permainan cocok digunakan simbol usaha manusia untuk mencapai
bagi siswa sekolah dasar di mana sesuai keberhasilan dengan usaha sungguh-
dengan karakteristik siswa menurut sungguh secara bertahap mulai dari yang
Sumantri yaitu senang bermain, senang sederhana dan mudah hingga kepada yang
bergerak, senang bekerja dalam kelompok, sulit, dan dalam proses usaha tersebut tetap
dan senang merasakan atau menaati peraturan yang berlaku (Suryani,
melakukan/memperagakan sesuatu secara 2014).
langsung (Sumantri, 2015). Melalui Pada dasarnya, permainan tradisional
kegiatan bermain, anak akan memperoleh tidak hanya memiliki manfaat sebagai

86
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TAPAK GUNUNG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
WARYUNI NURMIATI1,
NINA NURHASANAH2,
ANDI ALI SALADIN3

hiburan. Sangat banyak manfaat yang akan menjadi sebuah alternatif media
dapat diperoleh siswa. Manfaat dari pembelajaran berbasis karakter yang di
permainan ini dapat memuat seluruh aspek dalamnya memuat nilai-nilai dan pesan
dalam diri siswa seperti aspek kognitif, moral untuk siswa dengan aspek-aspek
afektif, dan psikomotor. Selain itu juga pendukung seperti gambar-gambar dan
meningkatkan kreativitas siswa dalam warna yang bervariasi sehingga dapat
proses bermain, serta meningkatkan menarik perhatian siswa. Selain itu,
kemampuan bersosialisasi dengan teman- peneliti akan mempertimbangkan pendapat
teman yang ada di sekitarnya karena dari guru kelas IV mengenai kriteria media
permainan ini dimainkan bersama tanpa yaitu memiliki peraturan yang sederhana
membeda-bedakan. namun tidak ambigu dan tidak memakan
Seperti dalam penelitian yang waktu yang lama agar tidak membosankan,
dilakukan oleh Widyastuti, Malik, dan mudah dimainkan di tempat yang memiliki
Razak, menyatakan bahwa media lahan terbatas atau tidak terlalu luas, dan
permainan tradisional engklek atau tapak mudah anak-anak tiru untuk dimainkan di
gunung efektif dalam meningkatkan hasil luar sekolah (di rumah).
belajar matematika siswa Sekolah Dasar Dalam penelitian ini, harapan
Muhammadiyah 1 Anggana. peneliti adalah mengembangkan media
Peningkatan hasil belajar tersebut permainan tapak gunung berbasis
terjadi dari hasil perlakuan pada siswa pendidikan karakter dalam pembelajaran
dengan menggunakan media permainan Pendidikan Pancasila dan
tradisional engklek atau tapak gunung Kewarganegaraan di sekolah dasar,
sehingga siswa lebih antusias dalam khususnya untuk mengenalkan nilai
mengikuti pembelajaran dan lebih mudah karakter dalam Penguatan Pendidikan
memahami materi yang disampaikan oleh Karakter.
guru. Proses belajar dengan media tersebut
dilakukan di luar kelas sehingga suasana METODE
belajar akan lebih menyenangkan bagi
Metode penelitian yang digunakan
siswa (Widyastuti et al., 2020).
adalah Research and Development (R&D)
Dengan terciptanya media ini,
dengan model pengembangan ADDIE
peneliti mengharapkan pengembangan

87
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 5 No. 2 Agustus 2021: 81-96
ISSN. 2615-1960

yang terdiri dari tahap analyze, design,


development, implementation, dan Tabel 1. Skor Skala Likert
evaluation. Jawaban Skor
Penelitian dilakukan di Sekolah Sangat Baik 4
Baik 3
Dasar Swasta Laboratorium Pendidikan Kurang 2
Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Sangat Kurang 1

Jakarta untuk memperoleh data analisis Selanjutnya dilakukan perhitungan


kebutuhan. Uji coba produk dilakukan statistik sederhana untuk mengetahui
pada siswa kelas II dan IV sekolah dasar di kualitas media dengan rumus berikut ini.
lingkungan sekitar tempat tinggal peneliti Jumlah Perolehan Skor
×100%
dikarenakan terdampak pandemic Covid- Jumlah Skor Maksimum

19. Adapun waktu penelitian dilaksanakan Berdasarkan hasil perhitungan,


bulan Oktober 2020 – Maret 2021. peneliti menggunakan acuan untuk
Teknik pengumpulan data yang mengkategorikan kelayakan produk
digunakan yaitu wawancara dan kuesioner. menggunakan persentase (%) berdasarkan
Wawancara dilakukan pada guru dan siswa tabel sebagai berikut.
kelas IV Sekolah Dasar Swasta Tabel 2. Skor Kelayakan Produk
Laboratorium Pendidikan Guru Sekolah Skor Kategori
Dasar, Universitas Negeri Jakarta untuk 0 – 25% Sangat Kurang
26 – 50% Kurang
melakukan analisis kebutuhan. Sedangkan
51-75 % Baik
kuesioner digunakan untuk melakukan
76 – 100 % Sangat Baik
analisis kebutuhan, validasi produk oleh
ahli, penilaian produk oleh guru dan siswa.
Teknik analisis data pada penelitian HASIL
ini menggunakan analisis kualitatif dan Hasil penelitian media permainan
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari tapak gunung menggunakan model
uji validasi berupa masukan dan saran pengembangan ADDIE dengan 5 tahapan
yang diberikan expert review. Data sebagai berikut.
kuantitatif diperoleh dari angket expert Tahap pertama yaitu Analyze
review, penilaian guru, dan uji coba siswa (analisis). Pada tahap ini peneliti
diukur dengan teknik skala likert dengan melakukan analisis kebutuhan kepada
skala 1-4. guru dan siswa kelas IV di Sekolah Dasar

88
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TAPAK GUNUNG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
WARYUNI NURMIATI1,
NINA NURHASANAH2,
ANDI ALI SALADIN3

Swasta Laboratorium Pendidikan Guru Tahap kedua yaitu Design


Sekolah Dasar, Universitas Negeri Jakarta (Perencanaan). Pada tahap ini peneliti
melalui kuesioner dan wawancara. Hasil merancang fokus dan tujuan penelitian.
analisis kebutuhan guru dapat disimpulkan Peneliti merancang media sesuai dengan
bahwa pembelajaran Pendidikan Pancasila hasil analisis kebutuhan dan masukan
dan Kewarganegaraan menurut siswa dosen pembimbing. Media permainan
sangat menyenangkan. tapak gunung berbasis pendidikan
Dalam pengenalan 5 nilai karakter karakter memuat materi 5 karakter utama
utama pada Penguatan Pendidikan dalam Penguatan Pendidikan Karakter
Karakter, siswa di kelas IV mudah yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong
memahami. Hal ini dikarenakan pada saat royong, dan integritas. Peneliti merancang
proses pembelajaran siswa sering instrumen penilaian berbentuk kuesioner
mempraktekkan nilai-nilai karakter untuk memperoleh data saat expert
tersebut dalam setiap tindak nyata di review, penilaian guru kelas IV, dan uji
dalam kelas. Namun ada beberapa kendala coba siswa kelas II dan IV sekolah dasar.
dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila Tahap ketiga yaitu Development
dan Kewarganegaraan yang diungkapkan (pengembangan). Peneliti merealisasikan
oleh guru kelas IV bahwa media yang rancangan media. Pada tahap
digunakan masih belum cukup. pengembangan terdapat tiga tahapan yaitu
Media yang digunakan biasanya tahap pra produksi, tahap produksi, dan
adalah hasil dari kreatifitas guru saat tahap pasca produksi. Media yang
mengajar dan disesuaikan dengan materi dikembangkan terdiri dari beberapa
yang diajarkan. Hal ini sesuai dengan komponen sebagai berikut.
hasil analisis kebutuhan siswa yang - Arena permainan dengan ukuran 1,5
membutuhkan media dalam pembelajaran meter x 3 meter menggunakan bahan
Pendidikan Pancasila dan cetak Flexi Korea 440 Outdoor.
Kewarganegaraan sehingga proses belajar - Kartu karakter dengan ukuran 6 cm x 9
akan lebih menyenangkan dan cm menggunakan bahan cetak Art
menumbuhkan motivasi belajar di dalam Cartoon 260 gram.
maupun luar kelas. - Buku panduan dengan ukuran kertas
A5 menggunakan bahan cetak Art

89
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 5 No. 2 Agustus 2021: 81-96
ISSN. 2615-1960

Cartoon 230 gram (sampul buku) dan Ahli Sangat


2 97,05%
Media Baik
Art Paper 150 gram (isi buku).
Ahli Sangat
3 96,43%
- Gacu/Lemparan diameter 6 cm dengan Bahasa Baik
Sangat
kayu berlapis stiker chromo quantac. Rata-Rata 96,16%
Baik
Tahap keempat yaitu Implementation Setelah melalui tahap validasi,
(implementasi). Peneliti melakukan expert media permainan tapak gunung dinilai
review untuk mendapatkan skor kelayakan oleh guru dan mendapatkan persentase
produk serta saran untuk memperbaiki kelayakan produk sebesar 98,21% dengan
media. Expert review dilakukan kepada 3 kategori Sangat Baik (SB). Komentar
orang ahli, yaitu ahli materi, ahli media, yang diberikan yaitu media permainan
dan ahli bahasa. Setelah produk memenuhi tapak gunung sangat menarik untuk
kriteria kelayakan, media dinilai oleh guru digunakan pada saat proses pembelajaran
kelas dan diuji coba pada siswa kelas II serta mudah untuk digunakan.
dan IV. Media dinilai kreatif dan inovatif
Uji coba dilakukan tiga tahap, yaitu digunakan dalam pembelajaran.
tahap one to one terdiri dari 4 siswa, small Kemudian, media diuji coba kepada siswa
group terdiri dari 9 siswa, dan field test kelas II dan IV sekolah dasar dalam 3
terdiri dari 12 siswa. tahap yaitu one to one, small group, dan
Tahap kelima yaitu Evaluation field test. Berikut tabel hasil rekapitulasi
(evaluasi). Tahap evaluasi didapatkan dari uji coba kelayakan produk siswa.
expert review (validator), penilaian guru, Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Uji Coba
serta uji coba siswa yang terdiri dari tahap Siswa
Tahap Persentase Ket.
one to one, small group, dan field test.
Sangat
Hasil evaluasi digunakan sebagai acuan One to One 94,68%
Baik
peneliti melakukan perbaikan berdasarkan Small Sangat
93,88%
Group Baik
saran yang diberikan. Sangat
Field Test 94,16%
Berikut hasil rekapitulasi expert Baik
Sangat
review kelayakan produk dari para ahli. Rata-Rata 94,24
Baik
Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Expert Berdasarkan saran dan masukan
Review yang diberikan oleh ahli, peneliti
No. Validator Persentase Ket. melakukan perbaikan untuk media. Hasil
Ahli Sangat
1 95% akhir produk media permainan tapak
Materi Baik

90
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TAPAK GUNUNG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
WARYUNI NURMIATI1,
NINA NURHASANAH2,
ANDI ALI SALADIN3

gunung berbasis pendidikan karakter


sebagai berikut.

Gambar 4. Buku Panduan

Gambar 5. Gacu (Lemparan) Tapak


Gunung
Gambar 1. Arena Permainan Tapak
Gunung

Gambar 6. Pin Karakter Tapak


Gunung

Gambar 2. Kartu Karakter Kelas Awal


PEMBAHASAN
Tampak Depan dan Belakang
Penelitian dan pengembangan
menghasilkan media permainan tapak
gunung berbasis pendidikan karakter
dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan di sekolah dasar.
Gambar 3. Kartu Karakter Kelas Produk ini merupakan pengembangan
Lanjut Tampak Depan dan Belakang
permainan tapak gunung yang telah ada
sebelumnya disertai beberapa tambahan
komponen kartu karakter, gacu (lemparan),
pin karakter, dan buku panduan
penggunaan media. Di dalamnya memuat

91
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 5 No. 2 Agustus 2021: 81-96
ISSN. 2615-1960

materi yang ditujukan untuk mengenalkan Media Permainan Tapak Gunung


5 karakter Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Pendidikan Karakter yang
yaitu karakter religius, nasionalis, mandiri, dikembangkan memiliki kelebihan
gotong royong, dan integritas. Dengan diantaranya: (1) memuat ilustrasi yang
acuan hasil analisis kebutuhan yang menarik dan sederhana, (2) dapat
dilakukan pada guru dan siswa kelas IV, mengenalkan siswa kepada nilai-nilai
maka peneliti mengembangkan media karakter dalam Penguatan Pendidikan
permainan tapak gunung sebagai alternatif Karakter yang menjadi fokus utama
media pembelajaran yang dapat digunakan pemerintah dalam membentuk karakter
dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila siswa, (3) siswa dapat bermain sambil
dan Kewarganegaraan di sekolah dasar belajar sehingga proses pembelajaran akan
yang membantu dan memudahkan guru lebih menyenangkan dan bermakna, (4)
mengenalkan nilai karakter kepada siswa. media dapat digunakan oleh siswa kelas
Media permainan tapak gunung yang awal dan kelas lanjut karena terdapat dua
telah dikembangkan disukai oleh siswa versi kartu karakter di dalamnya, (5)
karena dapat dimainkan secara bersama- penggunaan media menekankan pada kerja
sama dan berkelompok, sehingga siswa sama kelompok, sehingga siswa dapat aktif
dapat berlatih bekerjasama dengan teman berinteraksi dengan teman-temannya, (6)
kelompoknya. Selain itu, media media dibuat menggunakan bahan-bahan
pembelajaran ini menciptakan interaksi cetak yang aman untuk siswa, sehingga
antar siswa sehingga siswa lebih aktif dapat meminimalisir kecelakaan, dan (7)
mengikuti proses pembelajaran yang media dapat digunakan di dalam kelas dan
dilakukan. luar kelas.
Hal ini sesuai dengan pendapat Media yang dikembangkan tak luput
Sumantri (2015) yang mengungkapkan dari kekurangan yang terdapat di
bahwa karakteristik siswa yaitu senang dalamnya. Kekurangan media
bermain, senang bergerak, senang bekerja pembelajaran ini yaitu memiliki ukuran
dalam kelompok, dan senang merasakan yang cukup besar dan berat, sehingga
atau melakukan / memperagakan sesuatu dalam penggunaannya siswa harus dibantu
secara langsung. Dengan media ini siswa oleh guru. Selain itu, penggunaan media
dapat memahami materi dengan baik. membutuhkan bimbingan dan pengawasan
dari guru. Saat siswa menjawab kartu

92
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TAPAK GUNUNG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
WARYUNI NURMIATI1,
NINA NURHASANAH2,
ANDI ALI SALADIN3

karakter, siswa membutuhkan bimbingan dan (3) tahap evaluasi dilakukan untuk
guru untuk menentukan jawaban yang mengetahui bagaimana pengembangan dan
tepat. kelayakan media sebagai media
Dalam penelitian dan pengembangan pembelajaran, peneliti tidak melakukan uji
ini, peneliti telah melakukan tahap efektivitas media dalam proses penelitian
pengembangan yang ditentukan dan telah dan pengembangan ini.
melakukan perbaikan produk sesuai
dengan saran dan masukan yang KESIMPULAN
didapatkan dari dosen pembimbing, para Penelitian dan pengembangan ini
ahli, guru dan siswa. menghasilkan media pembelajaran berupa
Namun penelitian dan permainan tapak gunung berbasis
pengembangan ini tidak terlepas dari pendidikan karakter dalam pembelajaran
kekurangan yang disebabkan keterbatasan Pendidikan Pancasila dan
yang peneliti miliki. Keterbatasan dalam Kewarganegaraan untuk siswa sekolah
penelitian dan pengembangan ini, di dasar.
antaranya yaitu: (1) uji coba tidak dapat Media ini memuat materi pengenalan
dilaksanakan di tempat penelitian yaitu nilai-nilai karakter dalam Penguatan
siswa di Sekolah Dasar Swasta Pendidikan Karakter yaitu religius,
Laboratorium Pendidikan Guru Sekolah nasionalis, mandiri, gotong royong, dan
Dasar, Universitas Negeri Jakarta, integritas yang dikemas dalam beberapa
melainkan produk diuji coba kepada siswa komponen dalam media ini di antaranya
yang berada di lingkungan sekitar rumah terdapat arena permainan, kartu karakter,
peneliti dikarenakan adanya pandemi gacu (lemparan), pin karakter, dan buku
Covid-19 pada saat penelitian berlangsung, panduan yang didesain dengan ilustrasi
(2) peneliti memiliki keterbatasan dalam menarik.
mengaplikasikan software Adobe Langkah-langkah penggunaan media
Ilustrator, sehingga peneliti menggunakan ini dikembangkan dengan cara bermain
illustrator yang membantu proses berkelompok dan menjawab pertanyaan
pembuatan ilustrasi pada media yang pada kartu, sehingga berbeda dengan
dikembangkan, langkah permainan yang terdahulu.

93
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 5 No. 2 Agustus 2021: 81-96
ISSN. 2615-1960

Berdasarkan penilaian dari ahli, guru Bagi peneliti selanjutnya, hasil


kelas IV dan hasil uji coba siswa terhadap penelitian ini dapat dijadikan sebagai
kualitas media, dapat disimpulkan bahwa referensi penelitian selanjutnya untuk
media permainan tapak gunung berbasis mengembangkan media pembelajaran
pendidikan karakter memiliki kualitas berbasis karakter atau materi yang relevan
sangat baik dan layak digunakan sebagai sehingga dapat memaksimalkan upaya
media pembelajaran Pendidikan Pancasila dalam pengembangan media pembelajaran
dan Kewarganegaraan sekolah dasar. yang inovatif.
Dengan adanya pengembangan
media pembelajaran ini, diharapkan dapat DAFTAR PUSTAKA
menjadi masukan kepada guru dalam
Andriani, T. (2012). Permainan
penggunaan media pembelajaran yang
Tradisional Dalam Membentuk
membantu memberi pemahaman materi
Karakter Anak Usia Dini. Jurnal
dan mengenalkan nilai-nilai karakter
Sosial Budaya, 9(1)
kepada siswa. Bagi siswa, media ini dapat
membantu untuk mengembangkan Iswinarti. (2017). Permainan Tradisional:

pengetahuan dan wawasan baru, serta Prosedur dan Analisis Manfaat

membangun aktivitas belajar yang Psikologis. Universitas Negeri

menarik dan menyenangkan. Diharapkan Malang.

siswa termotivasi untuk semangat dalam Jalinus, N., & Ambiyar. (2016). Media dan
melaksanakan aktivitas belajar di dalam Sumber Pembelajaran. Kencana.
maupun luar kelas, sehingga proses
Lickona, T. (2012). Character matters:
pembelajaran akan berjalan optimal. Hal
Persoalan Karakter. Terjemahan
ini mengimplikasikan bahwa media
Juma Wadu Wamaungu dan Jean
permainan tapak gunung dapat digunakan
Antunes Rudolf Zien dan editor Uyu
sebagai pertimbangan kepala sekolah
Wahyudin dan Dasim Budimansyah.
dalam meningkatkan variasi penggunaan
Bumi Aksara.
media pembelajaran khususnya mengenai
pendidikan karakter untuk perkembangan Manullang, M., & Purba, E. A. P. (2020).
moral siswa. Hubungan Pembelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
dengan Moral Siswa di SMA Swasta

94
PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN TAPAK GUNUNG
BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER
WARYUNI NURMIATI1,
NINA NURHASANAH2,
ANDI ALI SALADIN3

GKPS 1 Pematang Raya Tahun


2019/2020. Jurnal Pendidikan
Putry, R. (2018). Nilai Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan,
Karakter Anak di Sekolah Perspektif
2(1)
Kemendiknas. International Journal
Mariastutik, Z. (2015). Pengembangan of Child and Gender Studies, 4(1)
Alternasi Pembelajaran Pendidikan
Rahman, A., & Suharno. (2019).
Pancasila dan Kewarganegaraan
Pelaksanaan Pendidikan Politik
Melalui Modul Berbasis Kecakapan
Melalui Pembelajaran Pendidikan
Sosial (Social Skills). Jurnal
Pancasila dan Kewarganegaraan
Pendidikan Pancasila Dan
untuk Meningkatkan Kesadaran
Kewarganegaraan, Th. 28(1)
Politik Siswa. Jurnal Ilmiah
Munawaroh, H. (2017). Pengembangan Pendidikan Pancasila Dan
Model Pembelajaran dengan Kewarganegaraan, 4(2)
Permainan Tradisional Engklek
Sari, S. P. (2015). Efektivitas permainan
Sebagai Sarana Stimulasi
engklek untuk mengenal bilangan
Perkembangan Anak Usia Dini.
bagi anak tunagrahita sedang X DIII
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
C1 SLB Payakumbuh. E-Jupekhu
Anak Usia Dini, 1(2)
(Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus),
Nur, H. (2013). Membangun Karakter 4(1)
Anak Melalui Permainan Anak
Sumantri, M. S. (2015). Strategi
Tradisional. Jurnal Pendidikan
Pembelajaran Teori dan Praktik di
Karakter, III(1)
Tingkat Pendidikan Dasar.
Purwanti, D. (2017). Pendidikan Karakter Rajagrafindo Persada.
Peduli Lingkungan dan
Implementasinya.
DWIJACENDEKIA Jurnal Riset
Pedagogik, 1(2)

95
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Vol. 5 No. 2 Agustus 2021: 81-96
ISSN. 2615-1960

Suryani, A. (2014). PETE (Permainan


Tradisional Engklek) Sebagai
Alternatif Metode Pengajaran
Matematika Pada Kurikulum 2013.
Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Dasar “Membedah
Anatomi Kurikulum 2013 Untuk
Membangun Masa Depan
Pendidikan Yang Lebih Baik”.

Widyastuti, L. R., Malik, L. R., & Razak,


A. (2020). Efektivitas Permainan
Tradisional Engklek dalam
Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika. Jurnal PRIMATIKA,
9(1)

96

You might also like