Standar Operasional Prosedur Sop Inspeksi Sanitasi Tempat Tempat Umum Dan Tempat Pembuatan Dan Penjualan Makanan Minuman

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Nomor Dokumen:

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) Tanggal Terbit:
INSPEKSI SANITASI TEMPAT-
TEMPAT UMUM DAN TEMPAT Nomor Revisi:
PEMBUATAN DAN PENJUALAN
PUSKESMAS MAKANAN MINUMAN Halaman: 1/8
NGALIYAN
Disetujui oleh Disahkan oleh
Disusun oleh Koordinator Upaya Kesehatan Lingkungan Kepala Puskesmas Ngaliyan

Nabil Hajar Devi Andriyani R., SKM dr. Wahidah Nofridalia, M.Kes
NIP NIP
DEFINISI Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan
fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-hal yang
mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan
kelangsungan hidup. (WHO).
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan
kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus. (Dinkesprov Jabar,
2000)
Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang
dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh
karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan
penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan
produktif secara sosial ekonomis. (KEPMENKES No.
288/MENKES/SK/III/2003)
Jasaboga adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan
pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar
pesanan. (KEPMENKES No. 715/MENKES/SK/V/2003)
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin
makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap
santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
makan/restoran, dan hotel. (KEPMENKES No.

1
942/MENKES/SK/VII/2003)
Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahanya;
Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat
disebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan
peralatanan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan,
penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat
usahanya; (KEPMENKES No. 1098/MENKES/SK/VII/2003)

TUJUAN 1. Sebagai pedoman teknis pelaksanaan inspeksi sanitasi tempat-tempat


umum (TTU) dan tempat pembuatan dan penjualan makanan minuman
(TP2M).
2. Mengetahui kondisi sebenarnya mengenai kualitas sanitasi dan
meningkatkan pengendalian faktor risiko penyakit di TTU dan TP2M di
wilayah kerja Puskesmas.

SASARAN Tempat-tempat umum (TTU) antara lain:


1. Sarana pariwisata: hotel, kolam renang, bioskop, dan lain-lain
2. Sarana perhubungan: terminal, pelabuhan, dan lain-lain
3. Sarana komersial: salon kecantikan, pasar, dan lain-lain
4. Sarana sosial: masjid, gereja, sekolah, dan lain-lain.
5. Kantor-Kantor Pemerintahan dan Swasta termasuk Bank-
Bank Pemerintah dan Swasta. (Dinkesprov Jabar, 2000)

Tempat pembuatan dan penjualan makanan minuman (TP2M) antara lain:


1. Jasa boga
2. Rumah makan/restoran
3. Makanan jajanan

Petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Ngaliyan


PETUGAS Kualifikasi : ……………….. (SKM (Sarjana Kesehatan Masyarakat),
Sanitarian, Petugas yang dilatih, dll  siapa lg)
PERLENGKAPAN A. INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM
1. Peralatan
- Pengukuran pencahayaan (Lux Meter)
- Pengukuran kelembaban (Hygrometer)
- Pengukur kebisingan (Sound Level Meter)
- Pengukur mikroba dalam ruangan (Microbiological Test Kit)
- Pengukur kualitas udara (Air Pollution Test Kit)
- Sanitarian Kit
- Water Test Kit dan Vector Test Kit

2
- Sepatu safety
- Helm
- Peralatan pengambilan sampel air bersih, limbah, debu, dan
mikroba dalam ruangan
- Termometer
- Personal dust sampler
- Alat penghitung kepadatan lalat (Fly grill)
- Senter
- Thermo-anemometer
- Pengukur radiasi (Radiation Meter)
- Pengukur getaran (Vibration Meter)
- Kertas label
- Masker
- Sample Box
- Kamera
2. Bahan
- Surat tugas dari Dinas Kesehatan Kota Semarang/Puskesmas
Ngaliyan.
- Checklists inspeksi sanitasi TTU dan TP2M
- Alat Tulis Kantor (ATK)
- Alkohol
3. Dokumen perencanaan
- Jadwal Kerja (waktu, tempat, dan tenaga)
- Pemetaan (Pendataan TTU dan TP2M di wilayah kerja
Puskesmas Ngaliyan)

B. INSPEKSI SANITASI TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN


MAKANAN MINUMAN
1. Peralatan
- Food poison detection/food security kit
- Water test kit
- Lux meter
- Plastic sampel
- Penjapit makanan steril
- Label
- Cool box
- CO meter
- Thermos sampel
- Bunsen
- Formulir
- Alat tulis
- Sarung tangan
- Buku register
2. Bahan
- Surat tugas dari Dinas Kesehatan Kota Semarang/ Puskesmas
Ngaliyan
- Reagen
- Alkohol

3
- Kapas
- Lidi steril
- Carry blair
- Buku pemeriksaan
3. Dokumen perencanaan
- Jadwal Kerja (waktu, tempat, dan tenaga)
- Pemetaan (Pendataan TTU dan TP2M di wilayah kerja
Puskesmas Ngaliyan)

INSPEKSI SANITASI TEMPAT-TEMPAT UMUM


1. PERSIAPAN :
a. Petugas mengetahui TTU yang akan dilakukan inspeksi sanitasi
(pemetaan).
b. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan
c. Petugas memberitahukan kepada lurah setempat bahwa akan
dilakukan inspeksi sanitasi TTU di daerahnya, melalui surat maupun
alat komunikasi lainnya.
d. Petugas memberitahukan rencana kunjungan ke pimpinan TTU
melalui surat maupun alat komunikasi lainnya seminggu
sebelumnya.

2. PELAKSANAAN :
a. Petugas melapor pada kelurahan setempat dan pada pimpinan TTU.
b. Petugas menuju TTU.
c. Petugas memperkenalkan diri serta menyampaikan maksud dan
tujuan, selanjutnya melakukan wawancara kepada pimpinan TTU
untuk mengetahui sanitasi TTU.
d. Petugas melakukan inspeksi sanitasi berdasarkan checklist inspeksi
PROSEDUR
sanitasi TTU (lampiran 1) dan memberikan nilai berdasarkan kriteria
penilaian checklist (lampiran 2).
e. Mencatat semua hasil pemeriksaan di dalam buku catatan khusus
pemeriksaan di lapangan, yang meliputi : nama TTU, tanggal
inspeksi, jam, dan nama petugas.
f. Pelaporan nilai inspeksi sanitasi TTU disampaikan kepada sasaran
dan dilaporkan kepada kepala Puskesmas serta Dinas Kesehatan Kota
Semarang.
g. Apabila diperlukan pemeriksaan laboratorium, sampel dapat
dikirimkan ke laboratorium kesehatan masyarakat kota Semarang.
Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan sampel air dari laboratorium
kesehatan masyarakat kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota
Semarang, dicatat didalam buku laporan pemeriksaan dilapangan,

4
kemudian hasil tersebut dilaporkan ke kepala Puskesmas dan
disampaikan kepada sasaran.
h. Petugas memberikan kartu saran/kartu perbaikan kepada sasaran
apabila terdapat hal yang perlu diperbaiki oleh pimpinan TTU.
Saran/perbaikan tersebut ditulis dalam buku catatan khusus
pemeriksaan di lapangan.

3. MONITORING :
- Monitoring dilakukan secara berkala dengan melakukan inspeksi
sanitasi dan sampling.
- Hasil monitoring dan kajiannya disampaikan kepada lintas sektor
terkait.
- Untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat dilakukan
penyuluhan dan penerapan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

PROSEDUR INSPEKSI SANITASI TEMPAT PEMBUATAN DAN PENJUALAN


MAKANAN MINUMAN
PERSIAPAN
a. Petugas mengetahui TP2M yang akan dilakukan inspeksi sanitasi
(pemetaan).
b. Petugas menyiapkan peralatan dan bahan.
c. Petugas memberitahukan kepada lurah setempat bahwa akan
dilakukan inspeksi sanitasi TP2M di daerahnya, melalui surat
maupun alat komunikasi lainnya.
d. Petugas memberitahukan rencana kunjungan ke pimpinan TP2M
melalui surat seminggu sebelumnya.
PELAKSANAAN
1. Pendataan TP2M
- Pendataan dilakukan oleh petugas Puskesmas dengan mengisi
formulir pendataan (lampiran 3).
- Petugas mengisi formulir secara baik dan benar dengan
menyertakan tanda tangan.
- Formulir yang telah diisi diperiksa ulang oleh petugas Puskesmas
dan semua data dicatat ke dalam buku register pendataan.
- Formulir disimpan oleh petugas sebagai dokumen pendataan.
2. Sertifikasi TP2M
- Petugas memeriksa surat permohonan yang diserahkan pemilik
TP2M kepada kepala Puskesmas.
- Dilakukan pemeriksaan sanitasi TP2M menggunakan formulir

5
pemeriksaan sesuai jenis TP2M.
- Melakukan pemeriksaan sampel makanan.
- Analisis hasil pemeriksaan.
- Pemberian sertifikat layak hygiene sanitasi berdasarkan hasil
pemeriksaan dengan menggolongkan TP2M berdasarkan skor
hasil pemeriksaan.
3. Audit TP2M
- Petugas puskemas melakukan pemeriksaan lapangan dengan
melakukan kunjungan ke TP2M, dilakukan paling sedikit dua kali
dalam setahun.
- Pemeriksaan fisik.
- Melakukan pengambilan sampel dan spesimen terhadap jenis
makanan yang dicurigai.
- Pemeriksaan kesehatan penjamah makanan.
4. Pengawasan mutu TP2M
- Petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan secara berkala
terhadap TP2M dan mengisi formulir.
- Hasil pemeriksaan disebarluaskan kepada masyarakat sekitar
TP2M.
- Melakukan uji petik audit sewaktu-waktu untuk menilai TP2M.
- Bila hasil pemeriksaan tidak memenuhi syarat, dilakukan
pembinaan, jika tetap didak memenuhi syarat maka dilakukan
pencabutan izin usaha.
- Jika terjadi KLB atau kematian dari TP2M dilakukan
pemeriksaan lebih seksama.
5. Tata cara pengambilan dan pemeriksaan spesimen TP2M
- Petugas Puskesmas mengambil sampel makanan dan spesimen
TP2M yang terdiri dari sampel makanan, usap tangan, usap
dubur, dan usap alat masak dan sampel air.
- Sampel makanan dan spesimen dikirim ke laboratorium untuk
dilakukan pemeriksaan atau diperiksa sendiri di laboratorium
Puskesmas bila memiliki sumber daya yang mampu untuk
melakukan pemeriksaan.
- Tata cara pemeriksaan sampel mengacu kepada jenis parameter
yang akan diperiksa dan jenis alat/bahan yang dipakai. Ikuti
pemeriksaan dalam label alat pemeriksaan atau pedoman yang
baku di laboratorium.
- Analisis hasil pemeriksaan dan tindak lanjut ke pemilik TP2M.

UNIT TERKAIT Lintas program & lintas sektor


REFERENSI  KEPMENKES No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Kesehatan

6
Lingkungan Rumah Sakit
 KEPMENKES No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja dan Industri
 KEPMENKES No. 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
 Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Dirjen PPM & PL, Depkes
RI Tahun 2007
 PERMENKES RI Nomor 80/Menkes/PER/II/1990 tentang
Persyaratan Kesehatan Hotel (beserta keputusan Dirjen PPM & PL
pendukung)
 PERMENKES 061/MENKES/PER/I/1991 tentang Persyaratan
Kesehatan Kolam Renang dan Pemandian Umum
 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat Umum, Dirjen
PPM dan PLP, Depkes RI, 1993
 KEPMENKES No. 1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan
Kesehatan Rumah Makan dan Restoran
 KEPMENKES No. 715/Menkes/SK/XI/V/2003 tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Jasa Boga
 KEPMENKES No. 942/Menkes/SK/VII/2003 tentang Pedoman
Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan
 SOP Hygiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan/TPM (Jasaboga,
Ruang Makan/Restoran, Makanan Jajanan). Dirjen PP&PL
 SOP Pengawasan Hygiene Sanitasi Bangunan/Gedung Perkantoran,
Industri, dan Tempat-Tempat Umum. Dirjen PP&PL.

LAMPIRAN 1. Checklists Inspeksi Sanitasi TTU


2. Kriteria penilaian Checklist Inspeksi Sanitasi TTU
3. Buku Catatan Khusus Inspeksi Sanitasi TTU
4. Formulir Pendataan TPM (Form. JB.0) (hal 44)
5. Registrasi Pendataan TPM
6. Contoh Permohonan Laik Hygiene Sanitasi (Form.JB.1)
7. Surat Rekomendasi Laik Hygiene Sanitasi (Form.JB.2E)
8. Pengambilan/Pengiriman Contoh dan Spesimen TPM (Form.JB.2C)
9. Berita Acara Penelitian Pemeriksaan Contoh/Spesimen (Form.JB.2D)
10. Uji Kelaikan Fisik Untuk Hygiene Sanitasi Makanan Jasaboga
(Form.JB.2A)
11. Berita Acara Kelaikan Fisik
12. Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi TPM
13. Registrasi Laik Hygiene Sanitasi TPM
14. Laporan Pemeriksaan TPM (Form. JB.3)
15. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan Makanan TPM
(Form. JB.4)

7
16. Buku Pemeriksaan TPM
17. Buku Kesehatan Karyawan
TPM 18.

You might also like