Professional Documents
Culture Documents
Pedoman Magang
Pedoman Magang
Disusun oleh
Badan Pendidikan IAI Nasional
Revisi 04-04/2020
Pedoman dan tata cara Magang
Daftar isi
....................................................................................................................................................... 23
8.2. Tata cara perpindahaan atau pergantian mentor: ................................................................. 23
8.3. Tata cara pengevaluasian peserta magang: ........................................................................... 23
9. Biaya Registrasi Magang: .............................................................................................................. 24
9.1. Jumlah atau besaran biaya registrasi ................................................................................ 24
9.2. Penggunaan....................................................................................................................... 24
9.3. Akuntabilitas. .................................................................................................................... 24
10. Magang di Luar Negeri. ................................................................................................................. 24
10.1. Latar belakang Pendidikan. ............................................................................................... 24
10.2. Proses magang dengan mentor arsitek non-Indonesia. ................................................... 25
10.3. Proses mentoring dan Pengisian log book. ....................................................................... 25
11. Borang (Formulir) yang dibutuhkan. ............................................................................................. 26
11.1. Form 01 Pendaftaran- Lihat lampiran ............................................................................... 26
11.2. Form 02 Data Proyek- Lihat lampiran ............................................................................... 26
11.3. Form 03 Time Sheet- Lihat lampiran ................................................................................. 26
11.4. Form 04 Laporan Magang (Log Book)- Lihat lampiran...................................................... 26
11.5. Form 05 Penilaian- Lihat lampiran .................................................................................... 26
11.6. Borang/ Formulir peserta magang (Form 06). .................................................................. 26
11.7. Borang/ Formulir registrasi mentor (Form 07). ................................................................ 26
11.8. Borang/ Fomulir registrasi mentor non-Indonesia (Form 08- khusus peserta magang di
luar negeri). ................................................................................................................................... 26
11.9. Borang /Formulir penilaian dan rangkuman hasil magang (Form 09). ............................. 27
12. Lampiran........................................................................................................................................ 28
12.1. Form 01 Pendaftaran ........................................................................................................ 28
12.2. Form 02 Data Proyek......................................................................................................... 28
12.3. Form 03 Time sheet .......................................................................................................... 28
12.4. Form 04 Laporan Magang (log Book) ................................................................................ 28
12.5. Form 05 Penilaian ............................................................................................................. 28
Dalam membangun kepranataan profesi Arsitek yang baik dan benar di Indonesia, maka kita
perlu menjalankan banyak hal untuk menjamin kesetaraan Arsitek Indonesia dengan Arsitek di
lingkup regional & global. Untuk itu kita sudah mempunyai Undang Undang no. 6/2017 tentang
Arsitek sebagai pondasi yang kuat bahwa profesi Arsitek ini sekarang diatur oleh Negara sehingga
Arsitek sekarang disebut sebagai profesi teregulasi/ _regulated profession _. Akibatnya Arsitek akan
mempunyai posisi & otoritas yang lebih kuat dalam sebuah proyek arsitektur, sekaligus berkekuatan
hukum dan mempunyai konsekuensi hukum.
Untuk menyadari semua konsekuensi ini maka dibutuhkan sebuah sistem yang memastikan
semua kandidat Arsitek dalam proses menjadi Arsitek melalui proses yang mengikuti standar global
profesi Arsitek, yaitu Pendidikan Arsitektur yang diakui Negara, melakukan Program Magang dan
menjalankan Ujian Kompetensi. Semua ini diatur dan dikontrol oleh Dewan Arsitek Indonesia.
Khusus untuk Program Magang dilakukan oleh IAI.
Program Magang ini akan memerlukan infrastruktur yang disiapkan oleh IAI, yaitu
ketersediaan Mentor, logbook Program Magang dan semua standar pelaksanaan Program Magang
dari sejak penerimaan sampai persetujuan bahwa Peserta Magang sudah selesai melaksanakan
Program Magang dan boleh mengikuti Ujian Kompetensi Arsitek di Dewan Arsitek Indonesia.
Pelaksanaan Program Magang yang cukup rumit untuk menjamin standar kualitas keluaran
yang dapat dipertanggungjawabkan dihadapkan pada kondisi geografis Indonesia yang luas. Untuk
itu keterlibatan seluruh IAI Provinsi dalam penyelenggaraan Program Magang ini kita memerlukan
Buku Panduan Program Magang ini agar dapat membantu pengendalian Pelaksanaan Program ini
dengan baik di seluruh Indonesia.
Semoga semua upaya kita membangun profesi Arsitek di Indonesia akan membawa
perbaikan terus menerus untuk tugas kita sebagai Arsitek menjaga Indonesia.
1. Pendahuluan.
Magang merupakan suatu proses pendidikan arsitek melalui praktek kerja di bawah
pengawasan seorang arsitek yang telah memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Arsitek)
minimal 5 tahun dan dalam kesehariannya berpraktek sebagai seorang arsitek. Seorang
Arsitek yang sudah teregistrasi memiliki tanggungjawab dan wajib untuk menjadi seorang
mentor. Peserta magang akan belajar keseharian pekerjaan arsitektural yang dilakukan oleh
seorang arsitek. Proses magang harus dilakukan secara berturut-turut minimal dua (2) tahun
kerja atau setara dengan minimal empat ribu (4000) jam kerja. Magang merupakan
pendidikan arsitek karena itu memiliki sistem struktur pendidikan yang tersusun secara
sistematis berdasarkan proses dan tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam keseharian
1
Pendidikan 5 tahun di Indonesia merupakan penyesuaian dengan standar international yaitu UIA / UNESCO
(International Union of Architecs). Lihat: UIA/ UNESCO validation system revised EditionJune 2017.
praktek seorang arsitek. Proses magang ini perlu dilakukan secara terus menerus sesuai
dengan tahapan yang diminta dan harus tercatat melalui logbook. Logbook merupakan
catatan keseharian mentor didalam melakukan praktek kerja arsitekturalnya.
Magang sangatlah penting karena itu perlu diatur dan memiliki tata cara pengaturan
yang baku sehingga proses magang tidak lah menjadi kendala bagi seseorang untuk menjadi
Arsitek. Tata cara ini dibuat untuk semua pihak yang terkait baik peserta magang, para
mentor maupun IAI baik provinsi maupun nasional.
2. Landasan Hukum.
Pelaksanaan Magang merupakan amanat yang harus dilakukan oleh Arsitek dan IAI. Magang
dillakukan dengan berlandaskan hukum dan diatur dalam Undang Undang serta turunannya
dan konsensus sert aturan yang diratifikasi secara International.
Magang adalah pengalaman professional sebelum menjadi seorang Arsitek yang harus
dilakukan setelah menyelesaikan pendidikan arsitektur, sesuai dengan Pasal 7 dalam UU
No. 6 / 2017 tentang Arsitek
Magang merupakan istilah yang dilindungi undang-undang karena itu istilah magang
tidak diperkenankan dipergunakan diluar dari yang diatur oleh undang-Undang Arsitek.
Magang bukanlah atau tidak sama dengan kerja praktek yang dilakukan oleh universitas
atau sekolah didalam masa menyelesaikan pendidikan arsitektur.
Arsitek adalah seseorang yang melakukan Praktik Arsitek, yang didalam penyelenggaraan
kegiatan praktik Arsitek untuk menghasilkan karya Arsitektur yang meliputi perencanaan,
perancangan, pengawasan, dan/atau pengkajian untuk bangunan gedung dan lingkungannya,
serta yang terkait dengan kawasan dan kota.
IAI Provinsi adalah IAI yang berada di propinsi yang bertugas untuk menyelengarakan
kegiatan magang, baik proses pelaksanaan, pengumpulan, dan evaluasi, serta menjadi
mediator antara mentor dan peserta magang bila terjadi permasalahan dalam proses
magang
Badan Pendidikan adalah badan yang merupakan bagian dari struktur organisasi
dibawah naungan IAI Provinsi yang melakukan pengembangan pendidikan arsitek dan
hubungan dengan pendidikan arsitektur pada provinsinya.
Badan Keprofesian adalah badan yang merupakan bagian dari struktur organisasi
dibawah naungan IAI provinsi yang melakukan pelaksanaan magang secara keseluruhan
dan bersama-sama dengan Badan Pendidikan untuk melakukan pengembangan
keprofesian Arsitek.
Mentor adalah Arsitek yang melakukan kewajiban dalam pengabdian masyarakat untuk
membantu peserta magang dalam rangka memenuhi persyaratan pendidikan sebagai
calon Arsitek dalam bentuk pelatihan, pembimbingan professional profesi Arsitek
melalui pekerjaan proyek yang meliputi Manajemen Proyek dan Manajemen Pengelolaan
Biro Arsitek, Perencanaan dan Perancangan, Dokumentasi Produk Rancangan, Administrasi
Proyek dan mengevaluasi performa peserta magang
Pengulas (reviewer) adalah seorang Arsitek yang ditugaskan oleh IAI untuk melakukan
ulasan peserta magang maupun mentor dalam hal performa magang, kinerja peserta
magang dan mentor.
Peserta Magang adalah seorang calon arsitek yang telah menyelesaikan pendidikan
arsitekturnya dan melakukan proses magang sebagai pemenuhan persyaratan untuk
menjadi Arsitek yang ditentukan sesuai dengan UU no.6 tahun 2017.
5. Magang
Magang bersifat wajib bagi calon Arsitek, dilakukan secara perseorangan dan
merupakan tanggungjawab pribadi.
6.2.3. LOGBOOK
Definisi Logbook adalah catatan evaluasi kinerja peserta magang selama proses
magang dan diisi oleh mentor.
f. Seluruh isi, beserta kelengkapan dari Logbook adalah milik pemegang copyrights
yaitu Ikatan Arsitek Indonesia
g. Perubahan isi logbook hanya dapat dilakukan oleh IAI Nasional.
4. Mentor berhak menolak dan menggeluarkan peserta magang bila tidak sesuai
dengan kinerja yang diminta.
5 Peserta magang
berhak meminta
pengganti mentor.
Akhir
Rancangan
e. Penerapan Memahami peraturan Minimal 1 (satu) kali ikut Daftar hadir, serta
peraturan/sta dan persyaratan yang dalam pembahasan atau catatan maupun
ndar/pedoma berlaku untuk lokasi presentasi dengan diskusi.
n proyek yang dikerjakan Otoritas Pemberi Ijin
beserta permasalahan (Pemda setempat)
dalam penerapannya.
Figure 1: proses magang dari verifikasi data sampai dengan evaluasi /review
9.2. Penggunaan
Dalam melaksanakan magang seperti biaya administrasi, biaya sewa dan pemeliharaan
cloud storage atau biaya pencetakkan logbook, pencetakkan borang (formulir), biaya
publikasi, honorarium evaluator dan hal lain yang terkait dengan magang.
9.3. Akuntabilitas.
Biaya Registrasi ini harus dilaporkan pendapatan dan penggunannya dalam laporan
keuangan IAI Provinsi ke IAI Naasional.
a. Pendidikan arsitektur 5 tahun. Gelar yang didapat yang diakui untuk dapat mengikuti
proses registrasi Arsitek yaitu B. Arch atau M. Arch (professional) atau M. Arch
dengan konsentrasi perancanganan atau dengan melihat pengakuan gelar sarjana
melalui institusi arsitek professional didunia seperti:
Architects Registration Board - Royal Institue of British Architect (ARB - RIBA)
untuk Inggris dan negara yang tergabung dalam persemakmuran,
Diluar dari sistem yang telah disebutkan diatas harus dikonfirmasikan terlebih dahulu
dengan Institusi profesi Arsitek atau Board of Architect di negara dimana ijazah
diterbitkan.
Associate degree tidak diakui di Indonesia untuk mengajukan proses registrasi Arsitek.
associate degree adalah gelar antara pendidikan menegah (high school) dan bachelor
(undergraduate)
Company /Consultant:
Job postion:
Email/ phone:
Intern information:
Name of the intern:
Internship Duration:
Address/ local contact:
Email:
12. Lampiran
12.1. Form 01 Pendaftaran
A Nama Lengkap :
No. Anggota :
Alamat Rumah :
Telp / Fax :
E-mail :
B Periode Magang
C Perusahaan :
Alamat :
Telp / Fax :
E-mail :
D Nama Pembimbing
No Anggota
STRA *)
Catatan lain-lain
( ……………………………………..)
Nama Lengkap
No Anggota
Perusahaan
Pembimbing
Manajemen Perancangan
Rancangan Pelaksanaaan
Laporan Perancangan
Konsep Perancangan
Pengawasan Berkala
Pra Rancangan
Pelelangan
Jumlah lapis
diluar
Nama Proyek dan Jenis Bangunan Luas basement
( m2 )
Penjelasan Proyek
lampiran gambar :
Tanda tangan :
Tanggal :
FORM 03 TIME SHEET
Nama :
No Anggota :
Proyek :
Periode Pekerjaan :
Pembimbing / Mentor :
WAKTU
ITEM PENYERAPAN JUMLAH KOMULATIF KETERANGAN
RATA RATA
Manajemen Proyek dan
1
Manajemen Pengelolaan Biro
c Metoda presentasi /
penjelasan hasil rancangan
Melakukan proses
b
perancangan (disain
Penerapan
d
peraturan/standar/pedoman
4 Administrasi Proyek
a Rapat Lapangan
(pembimbing/mentor)
FORM 04
LAPORAN AKHIR
KERJA MAGANG
Calon arsitek profesional untuk menuliskan minimal 3 halaman atau sebanyak-banyaknya 10 halaman Laporan
Akhir Kerja Magang berisi hasil yang diperoleh selama 2 tahun kerja magang. Lapotan Akhir ini melengkapi
Daftar Pengalaman Kerja Perencanaan Arsitektur (Form 02) yang diserahkan kepada Sekretariat Ikatan Arsitek
Indonesia. Tulisan sedapat dapatnya mencakup semua pekerjaan arsitek yang diperoleh selama kerja magang
Nama lengkap :
No. Anggota :
Administrasi Proyek
Saya menyatakan apa yang saya tulis dalam Laporan Akhir Kerja Magang ini adalah benar sesuai apa yang saya
peroleh dan kerjakan selama kerja magang
Tanggal :
Tanda Tangan :
Nama :
FORM 05 PENILAIAN *UNTUK MENTOR
Nama :
No Anggota :
Proyek :
Periode Pekerjaan :
Pembimbing / Mentor :
Penerapan
d peraturan/standar/pedoman 5
(konsultasi dengan pemda)
4 Administrasi Proyek 10
a Rapat Lapangan 2
(pembimbing/mentor)
*) Tidak perlu semua item penyerapan diisi nilainya bila memang tidak terlibat.
( bisa terisi pada proyek yang lain)
Skala Nilai : 1 sd 5
KRITERIA
Programming dan penyusunan Design Brief Memahami proses membuat programming dan Minimal pernah menghasilkan 1 (satu) Program
menjelaskan kepada Pemilik Ruang yang disetujui Pemilik
Tahap-tahap perancangan Memahami dan menguasai proses dan Minimal menghasilkan 1 (satu) laporan produk
pelaksanaan tahap-tahap perancangan dari rancangan yang disetujui Pemilik pada setiap
Skematik, Pra Rancangan hingga Gambar Kerja tahapan dimana Pemagang ikut terlibat.
sesuai dengan penugasan proyek yang
ditangani.
Menguasai proses perancangan tahap Konsep Minimal menghasilkan 1 (satu) dokumen
dan Skematik Rancangan Konsep beserta gambar-gambar Skematik
Rancangannya.
Menguasai proses perancangan tahap Pra Minimal menghasilkan 1 (satu) dokumen
Rancangan Gambar Pra Rancangan yang digunakan guna
koordinasi dengan disiplin lain dan bahan
presentasi ke pihak terkait lain.
Menguasai proses perancangan tahap Minimal menghasilkan 1 (satu) gambar hasil
Pengembangan Rancangan koordinasi dengan Struktur dan MEP atau
disiplin lainnya, yang mempengaruhi hasil Pra
Rancangan Arsitektur
Menguasai proses perancangan tahap Gambar Minimal menghasilkan 1 (satu) dokumen
Kerja Gambar Kerja Arsitektur.
Memahami proses Tender Kontraktor Minimal ikut dalam acara Anwijzing (Penjelasan
Pelaksana Pekerjaan) pada saat proses Tender.
Aspek Teknis Perancangan Menguasai studi-studi yang harus dilakukan Minimal sudah melakukan proses studi dan
Arsitek dalam menemukan konsep/gagasan analisa beserta kebutuhan data data
rancangan pendukungnya.
Menguasai problem solving perancangan Minimal pernah menghasilkan 1 (satu) solusi
arsitektur rancangan dari satu permasalahan yang terjadi
dan sudah disetujui atau disepakati Pemilik.
Menguasai aspek-aspek teknis multi disiplin, Minimal pernah melakukan koordinasi dengan
khususnya yang mempengaruhi hasil disiplin lain, dan menghasilkan gambar
rancangan Arsitektur. superimpose antara Struktur dan MEP ke dalam
rancangan Arsitektur.
Memahami maksud/yujuan dan kegunaan Minimal membuat 1 (satu) Gambar Detail
pembuatan Detail Utama (misalnya Potongan Utama (Major Detail) yang digunakan dalam
Tipikal) dalam rangka proses perancangan koordinasi antar disiplin.
Menguasai Pembuatan Gambar Detail Minimal menghasilkan 1 (satu) dokumen
Arsitektur Gambar Detail yang sudah terkoordinasi dengan
disiplin lain.
Page 1
KRITERIA
Menguasai proses dan cara pemilihan materialMinimal membuat 1 (satu) Spesifikasi Umum
dalam pembuatan Spesifikasi Teknis yang dapat dimengerti oleh tim penyusun RKS
dan Cost Estimator
Penerapan peraturan/standar/pedoman Memahami peraturan dan persyaratan yang Minimal 1 (satu) kali ikut dalam pembahasan
berlaku untuk lokasi proyek yang dikerjakan atau presentasi dengan Otoritas Pemberi Ijin
beserta permasalahan dalam penerapannya. (Pemda setempat)
Estimasi biaya Memahami kedudukan dan fungsi dari Estimasi Minimal pernah mengikuti rapat baik internal
Biaya saat perancangan dalam upaya maupun bersama pihak Pemilik dan/atau tim
menghindari terjadinya budget over-run. Proyek yang membahas topik optimasi biaya
proyek.
Page 2
KRITERIA
Pengelolaan data rancangan (file management) Menguasai pola penggunaan dan penyimpanan Minimal pernah terlibat dalam koordinasi
data perancangan yang dilakukan selama dengan tim perancang yang membahas
proses perancangan Minimal pernah melakukan 1 dokumentasi
proyek yang sudah selesai dikerjakan, serta
dimasukkan ke dalam porto folio perusahaan
atau biro Arsitek
Dokumentasi hasil rancangan Menguasai penyusunan dokumen-dokumen Minimal pernah menangani atau ikut menangani
Persetujuan, For Tender,For Construction, dll penyusunan 1 (satu) dokumen Persetujuan dan
1 (satu) dokumen untuk Tender atau
Pelaksanaan.
Standar pengiriman dan penerimaan dokumen Menguasai format baku yang berlaku dalam Minimal pernah 1 (satu) kali menyusun
pengiriman dan penerimaan dokumen. dokumen yang akan dikirim ke pihak disiplin
terkait, Pemilik, MK, Pengawas atau Kontraktor
Pelaksana
atau
Minimal 1 (satu) kali membalas satu
penerimaan dokumen dari pihak terkait lain yang
meminta tanggapan baik berupa solusi
rancangan atau solusi lainnya.
Administrasi Proyek
Korespondensi dengan klien dan pihak terkait Menguasai proses dan SOP dalam melakukan Minimal melakukan komunikasi dan
lainnya komunikasi atau korespondensi dengan pihak korespondensi dengan pihak disiplin terkait lain
disiplin terkait dan atau Pemilik, MK, Pengawas atau dengan MK.
atau Kontraktor Pelaksana.
Penyusunan dokumen kontrak, penawaran, dll Mengetahui dan memahami format dokumen Minimal membuat 1 (satu) ringkasan tentang
dokumen yang diperlukan, beserta implikasi kondisi Kontrak Pekerjaan Perancangan.
penerapannya dalam pengerjaan satu proyek
perancangan.
Penyusunan Laporan Kerja Menguasai pembuatan Laporan Kerja sesuai Minimal menyusun laporan hasil Rancangan
tahapan yang diminta dalam penugasan Arsitektur dalam tiap tahapan.
(Kontrak)
Page 3