Professional Documents
Culture Documents
Kejang Demam Pada Anak
Kejang Demam Pada Anak
KELOMPOK 1
ABDUL AZIZ
(021.01.3765)
DIANA AFRILIA
(021.01.3849)
LULU FITRIATUL N.
(021.01.3801)
PUTRI AINA'UL M.
(021.01.3819)
PENGERTIAN
Faktor-faktor Gangguan
prenatal Demam sirkulasi
Malformasi otak Gangguan Penyakit
kongenital metabolisme degeneratif
Faktor genetika Trauma susunan saraf
Penyakit Neoplasma, Respon alergi atau
infeksi(ensefalitis, toksin keadaan imun
meningitis) yang abnormal
PATOFISIOLOGI
3 Pemeriksaan Darah
4 Skull Ray
5 Transiluminasi
KONSEP ASKEP KEJANG DEMAM
A. Pengkajian Keperawatan
Anamnesa :
Aktivitas atau Istirahat: Keletihan dan kelemahan umum, Keterbatasan dalam beraktivitas,
bekerja, dan lain-lain
Sirkulasi :
1. Iktal : Hipertensi, peningkatan nadi sinosis
2. Posiktal : Tanda-tanda vital normal atau depresi dengan penurunan nadi dan
pernafasan
Intergritas Ego : Stressor eksternal atau internal yang berhubungan dengan keadaan atau
penanganan, Perubahan dalam berhubungan
Eliminasi : Inkontinensia epirodik, Makanan atau cairan, Sensitivitas terhadap makanan,
mual atau muntah yang berhubungan dengan aktivitas kejang
Neurosensori : Riwayat sakit kepala, aktivitas kejang berulang, pingsan, pusing, riwayat
trauma kepala, anoreksia, infeksi serebal, Adanya area (rasangan visual, auditoris, area
halusinasi), Posiktal (Kelamaan, nyeriotot, area paratise atau paralisis)
Kenyamanan : Sakit kepala, nyeri otot, (punggung pada periode posiktal), Nyeri abnormal
proksimal selama fase iktal
Pernafasan : Fase iktal (Gigi menyetup, sinosis,pernafasan menurun cepat peningkatan
sekresimulus), Fase posektal (Apnea)
Keamanan : Riwayat terjatuh, Adanya alergi
Interaksi Sosial : Masalah dalam hubungan interpersonal dalam keluarga lingkungan
sosialnya
Pemeriksaan Fisik
Aktivitas : Perubahan tonus otot atau kekuatan otot, Gerakan involanter atau kontraksi
otot atau sekelompok otot
Integritas Ego : Pelebaran rentang respon emosional
Eleminasi : Iktal (penurunan tekanan kandung kemih dan tonus spinter), Posiktal (otot
relaksasi yang mengakibatkan inkonmesia)
Makanan atau cairan : Kerusakan jaringan lunak(cedera selama kejang), Hyperplasia ginginal
Neurosensori (karakteristik kejang)
1. Fase prodomal : Adanya perubahan pada reaksi emosi atau respon efektifitas yang tidak
menentu yang mengarah pada fase area.
2. Kejang umum : Tonik – klonik (kekakuan dan postur menjejak, mengenag peningkatan
keadaan, pupil dilatasi, inkontineusia urine)
3. Fosiktal : pasien tertidur selama 30 menit sampai beberapa jam, lemah kalau mental
dan anesia
4. Absen (patitmal) : periode gangguan kesadaran dan atau makanan
5. Kejang parsial : Jaksomia atau motorik fokal (sering didahului dengan aura, berakhir 15
menit tidak ada penurunan kesadaran gerakan bersifat konvulsif)
Kenyamanan : Sikap atau tingkah laku yang berhati-hati, Perubahan pada tonus otot,
Tingkah laku distraksi atau gelisah
Keamanan : Trauma pada jaringan lunak, Penurunan kekuatanatau tonus otot secara
menyeluruh
KONSEP ASKEP KEJANG DEMAM
B. Diagnosa Keperawatan
Hipertermi Berhubungan dengan proses penyakit
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan kerusakan sel neuron
otak
Resiko tinggi cedera berhubungan dengan spasme otot ektermitas
Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas tubuh
Kurang pengetahuan keluarga tentang cara penanganan kejang
berhubungan dengan kurangnya informasi.
C. Rencana Keperawatan