Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Materi poster gangguan makan

Pengertian
Gangguan makan adalah gangguan mental yang memengaruhi perilaku makan seseorang,
pola makan, dan hubungannya dengan makanan. Gangguan makan seringkali dikaitkan
dengan pemikiran dan perasaan yang tidak sehat terkait dengan makanan, berat badan, dan
citra tubuh. Gangguan makan dapat mengganggu kesehatan fisik dan emosional seseorang.
Dalam konteks psikologi abnormal, gangguan makan menjadi salah satu subyek yang
dipelajari karena melibatkan gangguan perilaku dan emosional yang serius
Penyebab gangguan makan
 Faktor sosial budaya (Sepanjang sejarah, standar yang ditetapkan masyarakat
mengenai tubuh ideal terutama tubuh ideal perempuan sangat bervariasi)
 Faktor prilaku kognitif (Teori perilaku kognitif tentang gangguan makan berfokus
pada pemahaman pikiran, perasaan, dan perilaku yang berkontribusi terhadap distorsi
citra tubuh, ketakutan terhadap lemak, dan hilangnya kendali atas makan,Orang
dengan gangguan makan mungkin memiliki skema maladaptif yang mempersempit
perhatian mereka terhadap pikiran dan gambaran yang berkaitan dengan berat badan,
bentuk tubuh, dan makanan )
 Faktor genetik (Baik anoreksia nervosa dan bulimia nervosa diturunkan dalam
keluarga. Kerabat tingkat pertama dari perempuan muda yang menderita anoreksia
nervosa sepuluh kali lebih besar kemungkinannya menderita kelainan tersebut
dibandingkan rata-rata)
 Faktor neurobiologis (Hipotalamus adalah pusat otak utama untuk mengatur rasa lapar
dan makan. Penelitian pada hewan dengan lesi pada hipotalamus lateral menunjukkan
bahwa mereka mengalami penurunan berat badan dan tidak nafsu makan (Hoebel &
Teitelbaum, 1966). Oleh karena itu, tidak mengherankan jika hipotalamus diduga
berperan dalam anoreksia. Kadar beberapa hormon yang diatur oleh hipotalamus,
seperti kortisol, memang tidak normal pada penderita anoreksia)
Macam – macam gangguan makanan
 Anoreksia Nervosa: Gangguan ini ditandai oleh ketakutan yang berlebihan terhadap
penambahan berat badan, yang mengakibatkan perilaku makan yang sangat dibatasi,
kehilangan berat badan yang signifikan, dan citra tubuh yang terdistorsi. Dan Bahkan
ketika mereka kurus, penderita anoreksia nervosa tetap menyatakan bahwa mereka
kelebihan berat badan dan bagian tubuh tertentu, khususnya perut, pinggul, dan paha,
terlalu gemuk. Untuk memeriksa ukuran tubuh mereka, mereka biasanya sering
menimbang diri mereka sendiri, mengukur ukuran berbagai bagian tubuh, dan
menatap secara kritis pantulan diri mereka di cermin. Harga diri mereka terkait erat
dengan menjaga ketipisan.
 Bulimia Nervosa: Pada bulimia nervosa, individu sering kali mengalami. Gangguan
ini melibatkan episode konsumsi makanan dalam jumlah besar secara cepat, diikuti
dengan perilaku kompensasi, seperti muntah, puasa, atau olahraga berlebihan, untuk
mencegah penambahan berat badan.
 Gangguan Makan Binge-Eating (BED): gangguan makan yang ditandai oleh pola
makan berlebihan yang tidak terkendali secara berkala. Orang dengan BED
mengalami episode makan berlebihan yang seringkali disertai perasaan
ketidakmampuan untuk menghentikan diri dari makan.
Penanganan Gangguan Makan
 Obat-obatan (Obat-obatan tertentu dapat digunakan dalam penanganan
gangguan makan, terutama untuk mengatasi gejala seperti depresi atau
ansietas yang sering menyertai gangguan makan. Namun, obat-obatan tidak
selalu digunakan dan harus diawasi oleh dokter)
 Perawatan psikologis (Terapi psikologis, terutama terapi kognitif perilaku
(Cognitive-Behavioral Therapy atau CBT), seringkali merupakan bagian
utama dari penanganan gangguan makan. Terapis membantu individu
mengidentifikasi pemikiran dan perilaku yang tidak sehat terkait dengan
makanan dan tubuh, dan mereka memberikan strategi untuk mengubah pola-
pola tersebut.)

Studi kasus di bawah ini adalah simulasi dan hanya bertujuan sebagai contoh ilustratif.
Namun, situasi ini mencerminkan beberapa aspek umum yang mungkin muncul dalam kasus
gangguan makan.
Nama: Sarah
Umur: 19 tahun
Latar Belakang: Sarah adalah seorang mahasiswa yang sedang belajar di perguruan tinggi. Ia
memiliki sejarah keluarga dengan tekanan yang tinggi dalam hal pencapaian dan penampilan
fisik.
Masalah Utama:
Sarah datang untuk konsultasi dengan seorang psikoterapis karena ia mengalami masalah
makan yang serius. Beberapa masalah utamanya adalah:
 Anoreksia Nervosa: Sarah telah kehilangan banyak berat badan dalam beberapa bulan
terakhir dan sering menolak untuk makan. Ia merasa sangat ketakutan untuk
bertambah berat badan dan menganggap dirinya gemuk meskipun berat badannya
sudah berada di bawah batas yang sehat.
 Kecemasan dan Depresi: Sarah merasa sangat cemas tentang penampilannya dan
sangat depresi akibat tekanan untuk mencapai standar kecantikan yang tinggi. Ia
merasa tidak mampu mencapai ekspektasi yang diberikan oleh keluarganya.
 Isolasi Sosial: Karena fokusnya pada berat badan dan makanan, Sarah telah
menjauhkan diri dari teman-temannya dan merasa semakin terisolasi sosial.
Diagnosa: Psikoterapis mengidentifikasi bahwa Sarah mengalami anoreksia nervosa dan
gangguan kecemasan serta depresi yang signifikan.
Pendekatan Penanganan:
Sarah menerima pendekatan penanganan yang holistik, yang mencakup berbagai aspek
berikut:
 Terapi Kognitif-Perilaku (CBT): Sarah mulai terapi CBT untuk membantu mengubah
pemikiran negatifnya tentang makanan, berat badan, dan citra tubuh. Terapis
membantu Sarah memahami bahwa obsesinya tentang berat badan dan penampilan
tidak realistis.
 Terapi Dukungan: Sarah juga mendapatkan dukungan emosional yang kuat dalam
terapi untuk mengatasi kecemasan dan depresi yang dia alami.
 Edukasi Gizi: Konselor dietitian membantu Sarah merencanakan makanan seimbang
yang dapat membantu mengembalikan berat badan dan kesehatan fisiknya.
 Dukungan Sosial: Terapis bekerja dengan Sarah untuk membantu membangun
kembali hubungan sosialnya dan merasa lebih terhubung dengan teman-temannya.
 Pengawasan Medis: Seorang dokter yang berkolaborasi dengan tim perawatan Sarah
memantau kesehatan fisiknya dan memberikan perawatan medis yang diperlukan.
Sarah mengalami kemajuan yang baik selama beberapa bulan terapi dan dukungan yang kuat.
Terapi berkelanjutan dan dukungan sosial akan terus menjadi bagian penting dalam proses
pemulihan Sarah dari gangguan makan dan masalah kesehatan mentalnya
Tentu, berikut beberapa pertanyaan tentang gangguan makan beserta jawabannya:
1. Apa itu gangguan makan?
Jawab: Gangguan makan adalah kondisi psikologis yang memengaruhi perilaku makan
seseorang, termasuk pola makan, pemikiran tentang makanan, dan hubungan dengan
makanan. Ini dapat mencakup gangguan seperti anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan
binge-eating disorder.
2. Apa perbedaan antara anoreksia nervosa dan bulimia nervosa?
Jawab: Anoreksia nervosa ditandai oleh penolakan untuk makan dengan tujuan untuk
menjaga berat badan yang sangat rendah. Sementara itu, bulimia nervosa melibatkan episode
makan berlebihan yang diikuti oleh perilaku kompensasi, seperti muntah atau olahraga
berlebihan.
3. Apa yang menyebabkan gangguan makan?
Jawab: Penyebab gangguan makan kompleks dan seringkali melibatkan faktor-faktor
psikologis, sosial, dan genetik. Tekanan sosial, ketidakpuasan terhadap citra tubuh, dan
gangguan emosional seringkali berperan dalam perkembangan gangguan makan.
4. Bagaimana cara mendeteksi tanda-tanda gangguan makan pada seseorang?
Jawab: Tanda-tanda gangguan makan dapat mencakup perubahan drastis dalam berat badan,
perubahan pola makan, perubahan emosi yang signifikan terkait makanan, isolasi sosial, atau
penampilan fisik yang menurun. Perubahan-perubahan ini dapat menjadi petunjuk adanya
gangguan makan.
5. Bagaimana gangguan makan dapat memengaruhi kesehatan fisik seseorang?
Jawab: Gangguan makan dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius, seperti kekurangan
gizi, masalah jantung, gangguan pencernaan, dan masalah lainnya. Anoreksia nervosa,
misalnya, dapat menyebabkan kelemahan, kerontokan rambut, dan masalah jantung.
6. Apa jenis perawatan yang tersedia untuk gangguan makan?
Jawab: Perawatan untuk gangguan makan sering melibatkan terapi psikologis, terapi nutrisi,
dukungan keluarga, dan kadang-kadang pengawasan medis. Terapi kognitif-perilaku (CBT)
adalah salah satu pendekatan terapeutik yang umum digunakan dalam penanganan gangguan
makan.
7. Apakah pemulihan dari gangguan makan mungkin?
Jawab: Ya, pemulihan dari gangguan makan mungkin. Dengan dukungan yang tepat dan
perawatan yang sesuai, banyak individu yang mengalami gangguan makan dapat mencapai
pemulihan dan memulihkan keseimbangan makan yang sehat.
Pastikan untuk selalu mencari panduan dari profesional kesehatan mental atau ahli kesehatan
jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah gangguan makan.

You might also like