Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 35

BAB V.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komposisi media

tanam dan pupuk organik cair berpengaruh terhadap pertumbuhan seledri (Apium

graveolens L). Faktor pertama adalah pemberian tanah dan pupuk kascing sera

pasir terdiri dari 4 taraf yaitu : M0: Tanah (100 %) M1: Tanah + Pupuk Kascing +

Pasir (50 % : 20 % : 30 % ) M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20

% ) M3: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (20 % : 50 % : 30 % ) Faktor kedua

adalah pemberian pupuk organik cair (POC) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : P0: 10

ml/L/Tanaman P1: 20 ml/L/Tanaman P2: 30 ml/L/Tanaman P3: 40 ml/L/Tanaman.

Indikator yang menjadi parameter pertumbuhan seledri yaitu Tinggi tanaman

(cm), Jumlah daun (helai), Panjang akar (cm), Berat segar tanaman di bawah

tanah (g), Berat segar tanaman di atas tanah (g), Total berat segar tanaman (g),

Berat kering oven tanaman di atas tanah (g), Berat kering oven tanaman (g), Total

berat kering oven tanaman (g), populasi mikroorganisme, dan analisis sifat kimia

tanah (pH, N, C-organik). Metode analisis yang digunakan yaitu analisis factorial.

Terdapat perbedaan rata-rata jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Setelah

dilakukan analisis factorial, selanjutnya dilakukan uji Duncan untuk mengetahui

rata-rata perlakuan yang berbeda. Berikut ini adalah hasil analisis dengan analisis

factorial:

5.1. Tinggi Tanaman (cm)


Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur mulai dari dari

permukaan media / tanah atau bagian batang terbawah sampai pada titik tumbuh

tertinggi.

Tabel 5.1. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Tinggi Tanaman

Tinggi Tanaman
Perlakuan
H14 H28 H42 H56 H70 Akhir
Media Tanam
M0 11.17b 18.46b 23.08b 26.92a 28.17a 28.67a
M1 9.67a 16.63b 24.17b 32.33b 33.50b 34.25b
M2 10.50a 16.54b 23.58b 33.08b 34.58b 35.33b
M3 9.96a 11.71a 19.67a 30.71b 34.50b 35.75b
Sig. 0.046 0.000 0.000 0.000 0.004 0.002
Pupuk Organik Cair
P0 9.75a 16.04a 24.50b 32.00a 33.92a 34.33a
P1 10.42a 16.21a 22.25a 29.08a 31.42a 32.50a
P2 10.42a 16.13a 22.00a 30.63a 32.50a 33.92a
P3 10.71a 14.96a 21.75a 31.33a 32.92a 33.25a
Sig. 0.350 0.546 0.004 0.169 0.595 0.764
Perlakuan Rerata Tinggi Tanaman
H14 H28 H42 H56 H70 Akhir
M0P0 23.00
M0P1 22.33
M0P2 24.33
M0P3 22.67
M1P0 24.33
M1P1 24.33
M1P2 23.33
M1P3 24.67
M2P0 26.33
M2P1 20.67
M2P2 25.00
M2P3 22.33
M3P0 24.33
M3P1 21.67
M3P2 15.33
M3P3 17.33
Sig. 0.775 0.141 0.000 0.082 0.377 0.464
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial

Pada hari ke 14, 28, 42, 56, 70 dan pengamatan terakhir, diperoleh

terdapat perbedaan rata-rata tinggi seledri berdasarkan media tanam. Berdasarkan

pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh bahwa pada hari penanaman awal

yaitu hingga hari ke 42 menunjukkan tinggi seledri paling tinggi yaitu pada media

tanam tanah 100%, namun pada pengamatan terakhir diperoleh bahwa tinggi

tanaman paling rendah dengan media tanah 100% dan paling tinggi pada media

Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (20 % : 50 % : 30 % ), namun secara keseluruhan

diperoleh bahwa media tanaman Tanah + Pupuk Kascing + Pasir dengan berbagai

komposisi menunjukkan rata-rata tinggi seledri yang tidak berbeda. Oleh karena

itu, media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir secara

signifikan mempengaruhi tinggi seledri.

Pada hari ke 14, 28, 56, 70 dan pengamatan terakhir, diperoleh tidak

terdapat perbedaan rata-rata tinggi seledri berdasarkan pupuk organik cair.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh bahwa tinggi seledri

tidak berbeda nyata antar perlakuan pupuk cair. Oleh karena itu, pupuk organik

cair secara signifikan tidak mempengaruhi tinggi seledri.

Pengujian interaksi diperoleh pada umumnya tidak terdapat interaksi

antara komposisi media tanam dan pupuk organik cair terhadap tinggi tanaman.

Berikut ini adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik

cair:
40.00 39.00
38.33
36.67 37.00
35.33 35.33 35.33
35.00 34.67 34.67 35.00
33.67 33.67 33.33 33.33 33.00 32.67
32.33 32.33 32.33
31.67
31.00 30.67
30.00 30.00
29.00 29.33 29.00
28.67
28.00
27.33
26.33 26.33
25.50
25.00 25.00
Tinggi Tanaman

24.33 24.33 24.33 24.67 24.33


23.67 23.33
23.00
22.33 22.67 22.33 H14
21.67
20.67
20.00 19.83 20.17 H28
18.67 19.17
17.33 17.33 H42
16.50 16.67 16.83
16.17
15.00 15.00 14.83 15.33 15.33 H56
13.50
H70
11.67 11.67 11.50 11.17 11.50 11.00
10.00 9.83 9.83 10.33 10.00
10.83
10.00 10.00
10.83
10.67
9.83
H80
9.17 9.33 9.33

5.00

0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Axis Title

Gambar 5.1. Grafik Tinggi Tanaman Berdasarkan Komposisi Media Tanam


Dan Pupuk Organik Cair

5.2. Jumlah daun (helai)


Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian, adapun daun yang diukur adalah dari

ketinggian 2 cm di atas permukaan tanah. Alat yang digunakan mengukur adalah

penggaris.

Tabel 5.2. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Jumlah Daun Tanaman
Jumlah daun Tanaman
Perlakuan
H14 H28 H42 H56 H70 Akhir
Media Tanam
M0 12.92a 27.42b 64.58c 125.83a 166.58a 174.75a
M1 12.75a 26.67b 68.25bc 152.92ab 209.00bc 220.25bc
M2 12.25a 25.92b 79.92c 182.67b 239.25c 250.67c
M3 11.50a 17.17a 43.33a 121.33a 187.50ab 197.33ab
Sig. 0.146 0.000 0.000 0.001 0.001 0.000
Pupuk Organik Cair
P0 12.75a 25.25a 67.67a 144.08a 204.50a 214.67a
P1 12.42a 25.42a 62.58a 153.67a 209.17a 219.17a
P2 12.25a 24.42a 64.33a 141.67a 204.92a 215.00a
P3 12.00a 22.08a 61.50a 143.33a 183.75a 194.17a
Sig. 0.704 0.492 0.766 0.865 0.394 0.415
Interaksi
Perlakuan Rerata Jumlah daun Tanaman
H14 H28 H42 H56 H70 Akhir
M0P0 12.33 152.00 158.67
M0P1 13.00 159.33 166.33
M0P2 12.33 160.00 170.67
M0P3 14.00 195.00 203.33
M1P0 12.00 216.00 226.67
M1P1 14.33 182.67 195.00
M1P2 12.00 253.00 263.67
M1P3 12.67 184.33 195.67
M2P0 12.33 248.33 260.33
M2P1 11.67 245.00 255.00
M2P2 13.33 259.67 271.33
M2P3 11.67 204.00 216.00
M3P0 14.33 201.67 213.00
M3P1 10.67 249.67 260.33
M3P2 11.33 147.00 154.33
M3P3 9.67 151.67 161.67
Sig. 0.033 0.484 0.201 0.424 0.027 0.026
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial

Pada hari ke 14 diperoleh tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah daun

seledri berdasarkan media tanam. Pada hari ke 28, 42, 56, 70 dan pengamatan

terakhir, diperoleh terdapat perbedaan rata-rata jumlah daun seledri berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh bahwa

pada hari penanaman awal yaitu hingga hari ke 14 menunjukkan jumlah daun

seledri paling jumlah daun yaitu pada media tanam tanah 100%, namun pada

pengamatan terakhir diperoleh bahwa jumlah daun tanaman paling rendah dengan

media tanah 100% dan paling jumlah daun pada media Tanah + Pupuk Kascing +

Pasir (50 % : 30 % : 20 % ), namun secara keseluruhan diperoleh bahwa media

tanaman M1: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 20 % : 30 % ) dan M2:


Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ) menunjukkan rata-rata

jumlah daun seledri yang tidak berbeda. Oleh karena itu, media tanam dengan

kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir secara signifikan mempengaruhi

jumlah daun seledri.

Pada hari ke 14, 28, 42, 56, 70 dan pengamatan terakhir, diperoleh tidak

terdapat perbedaan rata-rata jumlah daun seledri berdasarkan pupuk organik cair.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh bahwa jumlah daun

seledri tidak berbeda nyata antar perlakuan pupuk cair. Oleh karena itu, pupuk

organik cair secara signifikan tidak mempengaruhi jumlah daun seledri.

Pengujian interaksi diperoleh pada umumnya tidak terdapat interaksi antara

komposisi media tanam dan pupuk organik cair terhadap jumlah daun , namun

pada hari terakhir pengamatan diperoleh adanya interaksi. Berikut ini adalah

grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik cair:

300
271
264 260 260 260
253 255
250 248 245
250

227
216 216 213
203 204
200 195 195 196 198 196
202

183 184 186


Jumlah Daun

166 171 H14


165 162
159 159 160 159 158
150 152
146
151 152 154
147
152 H28
143
H42
122 120
116 117
106 H56
100 96
88 84 H70
79
73 72
65 70 66
72 68
64 H80
60
54
50 42
35 31 34 34
25 26 24 27 26 26 28 25 27
21 18 19
12 13 12 14 12 14 12 13 12 13 14 16 15
12 12 11 11 10
0
M0P0M0P1M0P2M0P3M1P0M1P1M1P2M1P3M2P0M2P1M2P2M2P3M3P0M3P1M3P2M3P3

Axis Title

Gambar 5.2. Grafik Jumlah Daun Tanaman Berdasarkan Komposisi Media


Tanam Dan Pupuk Organik Cair
5.3. Panjang Akar (cm)
Pengamatan panjang akar dilakukan pada akhir penelitian, dengan cara

meluruskan akar kemudian diukur dari leher akar sampai ujung akar terpanjang.

Tabel 5.3. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Panjang Akar Tanaman

Perlakuan Panjang Akar Tanaman


Media Tanam
M0 30.33a
M1 32.17a
M2 31.50a
M3 29.00a
Sig. 0.380
Pupuk Organik Cair
P0 31.75a
P1 30.83a
P2 29.33a
P3 31.08a
Sig. 0.638
Interaksi
Sig. 0.192
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial

Tidak terdapat perbedaan rata-rata panjang akar seledri berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh panjang

akar seledri tidak berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk

Kascing + Pasir. Oleh karena itu, media tanam secara signifikan tidak

mempengaruhi panjang akar seledri.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata panjang akar seledri berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh
panjang akar seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk organic cair. Oleh

karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi panjang akar seledri.

Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara komposisi

media tanam dan pupuk organik cair terhadap panjang akar. Berikut ini adalah

grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik cair:

40.00
35.67 36.00
35.00 33.00 33.00 33.67
31.33 32.33 31.67
30.00 28.33 28.67 28.33
30.00
28.33
Panjang Akar

27.67 26.67 27.33


25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.3. Grafik Panjang Akar Berdasarkan Komposisi Media Tanam


Dan Pupuk Organik Cair

5.4. Berat Segar Tanaman Di Bawah Tanah (g)


Berat segar tanaman di bawah tanah diperoleh dari bagian tanaman yang ada di

bawah tanah dengan mencabut secara hati-hati sehingga akarnya tidak rusak lalu

dibersihkan baru ditimbang. Pengamatan berat segar tanaman dibawah tanah

dilakukan pada akhir penelitian. Adapun yang dimaksud dengan berat segar

tanaman di bawah tanah adalah berat seluruh bagian tanaman yang terdapat di

bawah tanah sampai dengan leher akar.

Tabel 5.4. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Berat Segar Tanaman Di Bawah Tanah
Berat Segar Tanaman Di Bawah
Perlakuan
Tanah
Media Tanam
M0 42.17a
M1 49.67a
M2 62.42b
M3 51.75a
Sig. 0.003
Pupuk Organik Cair
P0 51.17ab
P1 56.00b
P2 44.08a
P3 54.75b
Sig. 0.084
Interaksi
Sig. 0.070
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial
Terdapat perbedaan rata-rata berat segar tanaman di bawah tanah

berdasarkan media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat segar tanaman di bawah tanah berbeda antar media tanam dengan

kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata

paling tinggi yaitu M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ).

Oleh karena itu, media tanam secara signifikan mempengaruhi berat segar

tanaman di bawah tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat segar tanaman di bawah tanah

berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat segar tanaman di bawah tanah seledri tidak berbeda antar

perlakuan pupuk organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak

mempengaruhi berat segar tanaman di bawah tanah.

Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara komposisi

media tanam dan pupuk organik cair terhadap berat segar tanaman di bawah

tanah. Berikut ini adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk

organik cair:
90.00
Berat Segar Tanaman Di Bawah 80.00 80.33

70.00
64.00
60.00 58.67 58.33 57.67
56.00 55.00
52.00 51.67
50.00 48.00
Tanah

47.00 45.00
41.67
40.00 39.00
36.00
33.67
30.00
20.00
10.00
0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.4. Grafik Berat Segar Tanaman Di Bawah Tanah Berdasarkan


Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair

5.5. Berat Segar Tanaman Di Atas Tanah (g)

Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian. Adapun berat segar tanaman di atas

tanah yang dimaksud adalah berat seluruh bagian tanaman yang terdapat di atas

permukaan tanah mulai dari pangkal batang sampai ujung titik tumbuh.

Tabel 5.5. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Berat Segar Tanaman Di Atas Tanah
Perlakuan Berat Segar Tanaman Di Atas Tanah
Media Tanam
M0 64.08a
M1 95.08b
M2 112.83c
M3 105.75bc
Sig. 0.000
Pupuk Organik Cair
P0 96.00a
P1 93.42a
P2 88.17a
P3 100.17a
Sig. 0.479
Interaksi
Sig. 0.509
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial
Terdapat perbedaan rata-rata berat segar tanaman di atas tanah

berdasarkan media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat segar tanaman di atas tanah berbeda antar media tanam dengan

kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata

paling tinggi yaitu M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ).

Oleh karena itu, media tanam secara signifikan mempengaruhi berat segar

tanaman di atas tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat segar tanaman di atas tanah

berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat segar tanaman di atas tanah seledri tidak berbeda antar perlakuan

pupuk organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat

segar tanaman di atas tanah.

Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara komposisi

media tanam dan pupuk organik cair terhadap berat segar tanaman di atas tanah.

Berikut ini adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik

cair:

140.00
Berat Segar Tanaman Di Atas

120.00 117.33 120.67


112.67 109.33 112.00 110.67 108.67
100.00 100.33 103.67
95.33
81.00 83.00
80.00 76.33
Tanah

60.00 60.67 59.33 60.00

40.00
20.00
0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.5. Grafik Berat Segar Tanaman Di Atas Tanah Berdasarkan


Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
5.6. Total Berat Segar Tanaman (g)
Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian. Total berat segar tanaman yang
dimaksud adalah berat seluruh bagian tanaman di atas tanah ditambah dengan
seluruh bagian tanaman di bawah tanah.
Tabel 5.6. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Total Bobot Segar Tanaman
Perlakuan Total bobot segar tanaman
Media Tanam
M0 106.25a
M1 144.75b
M2 175.25c
M3 157.50bc
Sig. 0.000
Pupuk Organik Cair
P0 147.17a
P1 149.42a
P2 132.25a
P3 154.92a
Sig. 0.479
Interaksi
Sig. 0.302
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial
Terdapat perbedaan rata-rata total bobot segar tanaman berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh total

bobot segar tanaman berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu

M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu,

media tanam secara signifikan mempengaruhi total bobot segar tanaman.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata total bobot segar tanaman berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh
total bobot segar tanaman seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk organic

cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi total bobot segar

tanaman.

Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara komposisi

media tanam dan pupuk organik cair terhadap total bobot segar tanaman. Berikut

ini adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik cair:

250.00

200.00 193.00
Total Bobot Segar

175.67 178.33 172.67


165.33 167.00 162.33
154.00
150.00 145.33 151.67
128.33 128.00
116.67
100.00 96.67 98.33 101.67

50.00

0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.6. Grafik Total Bobot Segar Tanaman Berdasarkan Komposisi


Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair

5.7. Berat Kering Oven Tanaman Di Atas Tanah (g)


Berat kering oven tanaman di atas tanah didapat dengan cara mengambil bagian
tanaman di aatastanah, kemudian di oven sampai mencapai berat konstan
kemudian ditimbang. Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian dan dioven
pada suhu 600C-850C selama 24 jam.
Tabel 5.7. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Berat kering Di Atas Tanah
Perlakuan Berat kering Di Atas Tanah
Media Tanam
M0 8.33a
M1 14.17b
M2 16.25b
M3 16.08b
Sig. 0.001
Pupuk Organik Cair
P0 14.25a
P1 14.42a
P2 12.33a
P3 13.83a
Sig. 0.685
Interaksi
Sig. 0.878
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial

Terdapat perbedaan rata-rata berat kering di atas tanah berdasarkan media

tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh berat kering di

atas tanah berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing

+ Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu M2: Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu, media tanam

secara signifikan mempengaruhi berat kering di atas tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat kering di atas tanah berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh

berat kering di atas tanah seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk organic cair.

Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat kering di atas

tanah.

Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara komposisi

media tanam dan pupuk organik cair terhadap berat kering di atas tanah. Berikut

ini adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik cair:
25.00
Berat Kering Tanaman Di Atas Tanah
20.00 19.67

17.00 17.00 16.67 16.67


16.00
15.00 15.33
14.33 14.00 14.00
13.00
12.33

10.00 10.33

8.00 7.67
7.33

5.00

0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.7. Grafik Berat Kering Di Atas Tanah Berdasarkan Komposisi


Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair

5.8. Berat Kering Oven Tanaman Di Bawah Tanah (g)

Berat kering oven tanaman di atas tanah didapat dengan cara mengambil bagian

tanaman di bawah tanah, kemudian di oven sampai mencapai berat konstan

kemudian ditimbang.

Tabel 5.8. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Berat kering Di Bawah Tanah
Perlakuan Berat kering Di Bawah Tanah
Media Tanam
M0 5.42a
M1 9.50bc
M2 12.17c
M3 7.92ab
Sig. 0.009
Pupuk Organik Cair
P0 9.33a
P1 10.50a
P2 6.50a
P3 8.67a
Sig. 0.207
Interaksi
Sig. 0.647
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial

Terdapat perbedaan rata-rata berat kering di bawah tanah berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh berat

kering di bawah tanah berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu

M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu,

media tanam secara signifikan mempengaruhi berat kering di bawah tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat kering di bawah tanah

berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat kering di bawah tanah seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk

organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat kering

di bawah tanah.

Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara komposisi

media tanam dan pupuk organik cair terhadap berat kering di bawah tanah.

Berikut ini adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik

cair:

20.00
Berat Kering Tanaman Di Bawah

18.00 17.67
16.00
14.00 13.67
12.00
10.67
Tanah

10.00 9.33 9.33 9.33 9.67 10.00


8.67
8.00 8.00 7.67
6.00 5.33
6.00 6.00
4.33 4.33
4.00
2.00
0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan
Gambar 5.8. Grafik Berat Kering Di Bawah Tanah Berdasarkan Komposisi
Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair

5.9. Total Berat Kering Oven Tanaman (g)


Berat total kering oven tanaman didapat dengan menjumlahkan berat kering oven

tanaman di atas tanah dan berat kering oven tanaman di bawah tanah.

Tabel 5.9. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Total Berat Kering Tanaman
Perlakuan Total berat kering tanaman
Media Tanam
M0 13.75a
M1 23.67b
M2 28.42b
M3 24.00b
Sig. 0.000
Pupuk Organik Cair
P0 23.58a
P1 24.92a
P2 18.83a
P3 22.50a
Sig. 0.247
Interaksi
Sig. 0.858
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial

Terdapat perbedaan rata-rata total berat kering tanaman berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh total

berat kering tanaman berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu

M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu,

media tanam secara signifikan mempengaruhi total berat kering tanaman.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata total berat kering tanaman berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh
total berat kering tanaman seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk organic

cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi total berat kering

tanaman.

Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara komposisi

media tanam dan pupuk organik cair terhadap total berat kering tanaman. Berikut

ini adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik cair:

40.00

35.00
33.33 33.67

30.00
Total Berat Kering Tanaman

26.33 26.67
25.67
25.00 24.67
23.67 23.67 23.33 23.33
21.67
20.00
18.33
16.33
15.00 14.00
12.67
12.00
10.00

5.00

0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.9. Grafik Total Berat Kering Tanaman Berdasarkan Komposisi


Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair

5.10. Penentuan Populasi Mikroorganisme (spk.g-1 x 106 )


Penentuan jumlah populasi mikroorganisme dilakukan pada saat akhir penetian
dengan metode cawan tuang.
Tabel 5.10. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Populasi Mikroorganisme
Perlakuan Populasi Mikroorganisme
Media Tanam
M0 40.00a
M1 58.83b
M2 64.33b
M3 42.50a
Sig. 0.000
Pupuk Organik Cair
Perlakuan Populasi Mikroorganisme
P0 47.42a
P1 65.08b
P2 50.75a
P3 42.42a
Sig. 0.002
Interaksi
M0P0 40.67
M0P1 40.00
M0P2 40.00
M0P3 39.33
M1P0 42.00
M1P1 79.67
M1P2 71.33
M1P3 42.33
M2P0 67.00
M2P1 100.00
M2P2 47.00
M2P3 43.33
M3P0 40.00
M3P1 40.67
M3P2 44.67
M3P3 44.67
Sig. 0.002
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial

Terdapat perbedaan rata-rata populasi mikroorganisme berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh populasi

mikroorganisme berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk

Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu M2:

Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu, media

tanam secara signifikan mempengaruhi populasi mikroorganisme.

Terdapat perbedaan rata-rata populasi mikroorganisme berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh

populasi mikroorganisme berbeda antar pupuk organic cair. Perlakuan yang


memberikan rata-rata paling tinggi yaitu P1: 20 ml/L/Tanaman. Oleh karena itu,

pupuk organic cair secara signifikan mempengaruhi populasi mikroorganisme.

Pengujian interaksi diperoleh terdapat interaksi antara komposisi media

tanam dan pupuk organik cair terhadap populasi mikroorganisme. Berikut ini

adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik cair:

120.00

100.00 100.00
Populasi Mikroorganisme

80.00 79.67

71.33
67.00
60.00

47.00
43.33 44.67 44.67
40.67 42.00 42.33 40.67
40.00 40.00 40.00 39.33 40.00

20.00

0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.10. Grafik Populasi Mikroorganisme Berdasarkan Komposisi


Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair

5.11. Analisis Sifat Kimia Tanah (pH, N, C-organik)

Setelah panen tanaman seledri, penelitian dilanjutkan dengan analisis tanah akhir

yang diawali dengan pengambilan sampel tanah pada perlakuan dan ulangan.

Sehingga jumlah sampel tanah adalah 48 sampel sesuai dengan jumlah perlakuan

media yang diberikan. Analisis tanah akhir meliputi N-total dengan metode

Kjeldahl, C-organik dengan metode Walkley and Black, pH tanah dengan

elektrode glass, populasi mikroorganisme dengan metode cawan tuang.

Tabel 5.11. Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
Terhadap Sifat Kimia Tanah
Sifat Kimia Tanah
Perlakuan
PH Tanah C organic (H80) N-total (H80)
Media Tanam
M0 6.51a 2.70a 0.12a
M1 6.57a 2.66a 0.11a
M2 6.68a 2.38a 0.12a
M3 6.57a 2.83a 0.15b
Sig. 0.477 0.409 0.020
Pupuk Organik Cair
P0 6.56a 2.63a 0.12a
P1 6.49a 2.54a 0.12a
P2 6.61a 2.76a 0.14a
P3 6.67a 2.64a 0.12a
Sig. 0.466 0.870 0.398
Interaksi
Sig. 0.987 0.287 0.804
Keterangan: angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan perlakuan
yang tidak berbeda signifikan deangan uji Duncan 5%; sig menunnjukkan nilai
signifikansi analisis faktorial

Tidak terdapat perbedaan rata-rata pH tanah berdasarkan media tanam.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh pH tanah tidak

berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir.

Oleh karena itu, media tanam tidak mempengaruhi pH tanah. Tidak terdapat

perbedaan rata-rata pH tanah berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan

pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh pH tanah tidak berbeda antar pupuk

organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi pH tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata c organic berdasarkan media tanam.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh c organic tidak

berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir.

Oleh karena itu, media tanam tidak mempengaruhi c organic. Tidak terdapat

perbedaan rata-rata c organic berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan


pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh c organic tidak berbeda antar

pupuk organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi c

organic.

Terdapat perbedaan rata-rata N total berdasarkan media tanam.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh N total berbeda antar

media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang

memberikan rata-rata paling tinggi yaitu M3: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (20

% : 50 % : 30 % ). Oleh karena itu, media tanam secara signifikan mempengaruhi

N total. Tidak terdapat perbedaan rata-rata N total berdasarkan pupuk organic cair.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh N total tidak berbeda

antar pupuk organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi

N total.

Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara komposisi

media tanam dan pupuk organik cair terhadap pH tanah, C organic, dan N total.

Berikut ini adalah grafik rata-rata berdasarkan media tanam dan pupuk organik

cair:

6.90

6.80 6.80 6.80

6.70 6.70 6.70


pH Tanah

6.60
6.57 6.57 6.57 6.57 6.57
6.53 6.53 6.53
6.50
6.47 6.47 6.47 6.47

6.40

6.30
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.11. Grafik Sifat Kimia Tanah Populasi Mikroorganisme


Berdasarkan Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair
4.00
3.50 3.35
3.00 2.88 2.88 2.85
2.99 2.88
2.66 2.76 2.75
2.62 2.63 2.61
2.50 2.50
C organic

2.00 2.06
1.92 1.95

1.50
1.00
0.50
0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.12. Grafik Sifat Kimia Tanah C Organic Berdasarkan Komposisi


Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair

0.20
0.18 0.17
0.16 0.15
0.14 0.13 0.13 0.13 0.13 0.13
0.13
0.12 0.12 0.12 0.12
N Total

0.11 0.10 0.11 0.10


0.10 0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00
M0P0 M0P1 M0P2 M0P3 M1P0 M1P1 M1P2 M1P3 M2P0 M2P1 M2P2 M2P3 M3P0 M3P1 M3P2 M3P3

Perlakuan

Gambar 5.13. Grafik Sifat Kimia Tanah N Total Berdasarkan Komposisi


Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair

5.12. Rekapitulasi Hasil Analisis


Berikut ini adalah rekapitulasi hasil uji factorial dari variabel pertumbuhan

seledri:

Tabel 5.12. Rekapitulasi Analisis Faktorial Komposisi Media Tanam Dan


Pupuk Organik Cair
Variabel Perlakuan
Media Tanam (M) POC (P) M*P
Tinggi Tanaman (H14) * TS TS
Tinggi tanaman (H28) * TS TS
Tinggi tanaman (H42) * * *
Tinggi tanamann (H56) * TS TS
Tinggi tanaman (H70) * TS TS
Tinggi tanaman (H80) * TS TS
Jumlah daun (H14) TS TS *
Jumlah daun (H28) * TS TS
Jumlah daun (H42) * TS TS
Jumlah daun (H56) * TS TS
Jumlah daun (H70) * TS *
Jumlah daun (H80) * TS *
Panjang Akar TS TS TS
Bobot Segar Di Bawah Tanah * TS TS
Bobot Segar Di Atas Tanah * TS TS
Total bobot Segar Tanaman * TS TS
Berat kering di atas tanah * TS TS
Berat kering di bawah tanah * TS TS
Total berat kering tanaman * TS TS
Populasi mikroorganisme (H80) (10x7) * * *
PH Tanah TS TS TS
C organic (H80) TS TS TS
N-total (H80) TS TS TS
Keterangan: * (signifikan pada alpha 5%); TS (tidak signifikan)
BAB VI. PEMBAHASAN

6.1. Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Seledri (Apium Graveolens


L.) Karena Perbedaan Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik
Cair Secara Vertikultur

Pada hari ke 14, 28, 42, 56, 70 dan pengamatan terakhir, diperoleh

terdapat perbedaan rata-rata tinggi seledri berdasarkan media tanam. Berdasarkan

pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh bahwa pada hari penanaman awal

yaitu hingga hari ke 42 menunjukkan tinggi seledri paling tinggi yaitu pada media

tanam tanah 100%, namun pada pengamatan terakhir diperoleh bahwa tinggi

tanaman paling rendah dengan media tanah 100% dan paling tinggi pada media

Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (20 % : 50 % : 30 % ), namun secara keseluruhan

diperoleh bahwa media tanaman Tanah + Pupuk Kascing + Pasir dengan berbagai

komposisi menunjukkan rata-rata tinggi seledri yang tidak berbeda. Oleh karena

itu, media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir secara

signifikan mempengaruhi tinggi seledri.


Pada hari ke 14, 28, 56, 70 dan pengamatan terakhir, diperoleh tidak

terdapat perbedaan rata-rata tinggi seledri berdasarkan pupuk organik cair.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh bahwa tinggi seledri

tidak berbeda nyata antar perlakuan pupuk cair. Oleh karena itu, pupuk organik

cair secara signifikan tidak mempengaruhi tinggi seledri.

Pada hari ke 14 diperoleh tidak terdapat perbedaan rata-rata jumlah daun

seledri berdasarkan media tanam. Pada hari ke 28, 42, 56, 70 dan pengamatan

terakhir, diperoleh terdapat perbedaan rata-rata jumlah daun seledri berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh bahwa

pada hari penanaman awal yaitu hingga hari ke 14 menunjukkan jumlah daun

seledri paling jumlah daun yaitu pada media tanam tanah 100%, namun pada

pengamatan terakhir diperoleh bahwa jumlah daun tanaman paling rendah dengan

media tanah 100% dan paling jumlah daun pada media Tanah + Pupuk Kascing +

Pasir (50 % : 30 % : 20 % ), namun secara keseluruhan diperoleh bahwa media

tanaman M1: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 20 % : 30 % ) dan M2:

Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ) menunjukkan rata-rata

jumlah daun seledri yang tidak berbeda. Oleh karena itu, media tanam dengan

kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir secara signifikan mempengaruhi

jumlah daun seledri.

Pada hari ke 14, 28, 42, 56, 70 dan pengamatan terakhir, diperoleh tidak

terdapat perbedaan rata-rata jumlah daun seledri berdasarkan pupuk organik cair.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh bahwa jumlah daun
seledri tidak berbeda nyata antar perlakuan pupuk cair. Oleh karena itu, pupuk

organik cair secara signifikan tidak mempengaruhi jumlah daun seledri.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata panjang akar seledri berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh panjang

akar seledri tidak berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk

Kascing + Pasir. Oleh karena itu, media tanam secara signifikan tidak

mempengaruhi panjang akar seledri.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata panjang akar seledri berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh

panjang akar seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk organic cair. Oleh

karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi panjang akar seledri.

Terdapat perbedaan rata-rata berat segar tanaman di bawah tanah

berdasarkan media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat segar tanaman di bawah tanah berbeda antar media tanam dengan

kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata

paling tinggi yaitu M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ).

Oleh karena itu, media tanam secara signifikan mempengaruhi berat segar

tanaman di bawah tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat segar tanaman di bawah tanah

berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat segar tanaman di bawah tanah seledri tidak berbeda antar

perlakuan pupuk organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak

mempengaruhi berat segar tanaman di bawah tanah.


Terdapat perbedaan rata-rata berat segar tanaman di atas tanah

berdasarkan media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat segar tanaman di atas tanah berbeda antar media tanam dengan

kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata

paling tinggi yaitu M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ).

Oleh karena itu, media tanam secara signifikan mempengaruhi berat segar

tanaman di atas tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat segar tanaman di atas tanah

berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat segar tanaman di atas tanah seledri tidak berbeda antar perlakuan

pupuk organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat

segar tanaman di atas tanah.

Terdapat perbedaan rata-rata total bobot segar tanaman berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh total

bobot segar tanaman berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu

M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 %). Oleh karena itu, media

tanam secara signifikan mempengaruhi total bobot segar tanaman.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata total bobot segar tanaman berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh

total bobot segar tanaman seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk organic

cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi total bobot segar

tanaman.
Terdapat perbedaan rata-rata berat kering di atas tanah berdasarkan media

tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh berat kering di

atas tanah berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing

+ Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu M2: Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu, media tanam

secara signifikan mempengaruhi berat kering di atas tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat kering di atas tanah berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh

berat kering di atas tanah seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk organic cair.

Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat kering di atas

tanah.

Terdapat perbedaan rata-rata berat kering di bawah tanah berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh berat

kering di bawah tanah berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu

M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu,

media tanam secara signifikan mempengaruhi berat kering di bawah tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata berat kering di bawah tanah

berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata

diperoleh berat kering di bawah tanah seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk

organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat kering

di bawah tanah.
Terdapat perbedaan rata-rata total berat kering tanaman berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh total

berat kering tanaman berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu

M2: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu,

media tanam secara signifikan mempengaruhi total berat kering tanaman.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata total berat kering tanaman berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh

total berat kering tanaman seledri tidak berbeda antar perlakuan pupuk organic

cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi total berat kering

tanaman.

Terdapat perbedaan rata-rata populasi mikroorganisme berdasarkan

media tanam. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh populasi

mikroorganisme berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk

Kascing + Pasir. Perlakuan yang memberikan rata-rata paling tinggi yaitu M2:

Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Oleh karena itu, media

tanam secara signifikan mempengaruhi populasi mikroorganisme.

Terdapat perbedaan rata-rata populasi mikroorganisme berdasarkan

pupuk organic cair. Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh

populasi mikroorganisme berbeda antar pupuk organic cair. Perlakuan yang

memberikan rata-rata paling tinggi yaitu P1: 20 ml/L/Tanaman. Oleh karena itu,

pupuk organic cair secara signifikan mempengaruhi populasi mikroorganisme.


Tidak terdapat perbedaan rata-rata pH tanah berdasarkan media tanam.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh pH tanah tidak

berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir.

Oleh karena itu, media tanam tidak mempengaruhi pH tanah. Tidak terdapat

perbedaan rata-rata pH tanah berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan

pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh pH tanah tidak berbeda antar pupuk

organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi pH tanah.

Tidak terdapat perbedaan rata-rata c organic berdasarkan media tanam.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh c organic tidak

berbeda antar media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir.

Oleh karena itu, media tanam tidak mempengaruhi c organic. Tidak terdapat

perbedaan rata-rata c organic berdasarkan pupuk organic cair. Berdasarkan

pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh c organic tidak berbeda antar

pupuk organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi c

organic.

Terdapat perbedaan rata-rata N total berdasarkan media tanam.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh N total berbeda antar

media tanam dengan kombinasi Tanah + Pupuk Kascing + Pasir. Perlakuan yang

memberikan rata-rata paling tinggi yaitu M3: Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (20

% : 50 % : 30 % ). Oleh karena itu, media tanam secara signifikan mempengaruhi

N total. Tidak terdapat perbedaan rata-rata N total berdasarkan pupuk organic cair.

Berdasarkan pengujian uji Duncan, nilai rata-rata diperoleh N total tidak berbeda
antar pupuk organic cair. Oleh karena itu, pupuk organic cair tidak mempengaruhi

N total.

6.2. Komposisi Media Tanam Dan Pupuk Organik Cair Yang Terbaik Untuk
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Seledri (Apium Graveolens L.) Secara
Vertikultur

Tinggi tanaman paling tinggi terdapat pada media Tanah + Pupuk

Kascing + Pasir (20 % : 50 % : 30 % ), namun secara keseluruhan diperoleh

bahwa media tanaman Tanah + Pupuk Kascing + Pasir dengan berbagai komposisi

menunjukkan rata-rata tinggi seledri yang tidak berbeda. Jumlah daun, Berat

segar tanaman di bawah tanah, berat segar tanaman di atas tanah, total bobot segar

tanaman, berat kering di atas tanah, berat kering di bawah tanah, total berat kering

tanaman , populasi mikroorganisme, dan N total paling tinggi terdapat pada

media Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Pada variabel

panjang akar, pH tanah, dan c organic menunjukkan bahwa semua jenis media

tanam memberikan hasil yang tidak berbeda.

Pada pupuk cair organic diperoleh bahwa komposisi pupuk cair

memberikan hasil yang sama pada Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai),

Panjang akar (cm), Berat segar tanaman di bawah tanah (g), Berat segar tanaman

di atas tanah (g), Total berat segar tanaman (g), Berat kering oven tanaman di atas

tanah (g), Berat kering oven tanaman (g), Total berat kering oven tanaman (g),

populasi mikroorganisme, dan analisis sifat kimia tanah (pH, N, C-organik).

6.3. Interaksi Antara Komposisi Media Tanam Dengan Pupuk Organik Cair

Pengujian interaksi diperoleh terdapat interaksi antara komposisi media

tanam dan pupuk organik cair terhadap tinggi tanaman H42 dan jumlah daun
(H14, H70, dan H80). Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara

komposisi media tanam dan pupuk organik cair terhadap tinggi tanaman (H14,

H28, H56, H70, H80), jumlah daun (H28, H56, H70, H80), panjang akar, berat,

segar tanaman di bawah tanah, berat segar tanaman di atas tanah, total bobot segar

tanaman, berat kering di atas tanah, berat kering di bawah tanah, total berat kering

tanaman, pH tanah, C organic, dan N total. Pengujian interaksi diperoleh pada

umumnya tidak terdapat interaksi antara komposisi media tanam dan pupuk

organik cair terhadap jumlah daun.


BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh komposisi media tanam dan

pupuk organik cair berpengaruh terhadap pertumbuhan seledri (Apium graveolens

L), dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apium Graveolens L.) karena

perbedaan komposisi media tanam dan pupuk organik cair secara vertikultur,

yaitu:

a. media tanam secara signifikan mempengaruhi tinggi seledri dan pupuk

organik cair secara signifikan tidak mempengaruhi tinggi seledri.

b. media tanam secara signifikan mempengaruhi jumlah daun seledri dan

pupuk organik cair secara signifikan tidak mempengaruhi jumlah daun

seledri.

c. media tanam secara signifikan tidak mempengaruhi panjang akar seledri

dan pupuk organic cair tidak mempengaruhi panjang akar seledri.

d. media tanam secara signifikan mempengaruhi berat segar tanaman di

bawah tanah dan pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat segar

tanaman di bawah tanah.

e. media tanam secara signifikan mempengaruhi berat segar tanaman di atas

tanah dan pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat segar tanaman di

atas tanah.

f. media tanam secara signifikan mempengaruhi total bobot segar tanaman

dan pupuk organic cair tidak mempengaruhi total bobot segar tanaman.
g. media tanam secara signifikan mempengaruhi berat kering di atas tanah dan

pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat kering di atas tanah.

h. media tanam secara signifikan mempengaruhi berat kering di bawah tanah

dan pupuk organic cair tidak mempengaruhi berat kering di bawah tanah.

i. media tanam secara signifikan mempengaruhi total berat kering tanaman

dan pupuk organic cair tidak mempengaruhi total berat kering tanaman.

j. media tanam secara signifikan mempengaruhi populasi mikroorganisme

dan pupuk organic cair secara signifikan mempengaruhi populasi

mikroorganisme.

k. media tanam tidak mempengaruhi pH tanah dam pupuk organic cair tidak

mempengaruhi pH tanah; media tanam tidak mempengaruhi c organic dan

pupuk organic cair tidak mempengaruhi c organic; media tanam secara

signifikan mempengaruhi N total dan pupuk organic cair tidak

mempengaruhi N total.

2. Komposisi media tanam dan pupuk organik cair yang terbaik untuk

pertumbuhan dan hasil tanaman seledri (Apium Graveolens L.) Secara

vertikultur diperoleh tinggi tanaman paling tinggi terdapat pada media Tanah +

Pupuk Kascing + Pasir (20 % : 50 % : 30 % ). Jumlah daun, Berat segar

tanaman di bawah tanah, berat segar tanaman di atas tanah, total bobot segar

tanaman, berat kering di atas tanah, berat kering di bawah tanah, total berat

kering tanaman, populasi mikroorganisme, dan N total paling tinggi terdapat

pada media Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % : 30 % : 20 % ). Pada

variabel panjang akar, pH tanah, dan c organic menunjukkan bahwa semua


jenis media tanam memberikan hasil yang tidak berbeda. Pada pupuk cair

organic diperoleh bahwa komposisi pupuk cair memberikan hasil yang sama

pada Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai), Panjang akar (cm), Berat segar

tanaman di bawah tanah (g), Berat segar tanaman di atas tanah (g), Total berat

segar tanaman (g), Berat kering oven tanaman di atas tanah (g), Berat kering

oven tanaman (g), Total berat kering oven tanaman (g), populasi

mikroorganisme, dan analisis sifat kimia tanah (pH, N, C-organik).

3. Pengujian interaksi diperoleh terdapat interaksi antara komposisi media tanam

dan pupuk organik cair terhadap tinggi tanaman H42 dan jumlah daun (H14,

H70, dan H80). Pengujian interaksi diperoleh tidak terdapat interaksi antara

komposisi media tanam dan pupuk organik cair terhadap tinggi tanaman (H14,

H28, H56, H70, H80), jumlah daun (H28, H56, H70, H80), panjang akar, berat,

segar tanaman di bawah tanah, berat segar tanaman di atas tanah, total bobot

segar tanaman, berat kering di atas tanah, berat kering di bawah tanah, total

berat kering tanaman, pH tanah, C organic, dan N total.

7.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh komposisi media tanam dan

pupuk organik cair berpengaruh terhadap pertumbuhan seledri (Apium graveolens

L), dapat diberikan saran sebagai berikut:

Penggunaan media tanam dengan media Tanah + Pupuk Kascing + Pasir (50 % :

30 % : 20 % ) memberikan hasil paling baik, sehingga penggunaan komposisi ini

dapat dilanjutkan.

You might also like