Professional Documents
Culture Documents
ModulUjiHipotesisBedaRata Rata
ModulUjiHipotesisBedaRata Rata
ModulUjiHipotesisBedaRata Rata
net/publication/333995288
CITATIONS READS
0 23,905
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Fathi Ikhwatun Hasanah on 25 June 2019.
Puji syukur penulis haturkan pada Tuhan Ynag Maha Esa yang telah memberi
kenikmatan kepada penulis sehingga mampu menyusun modul “Langkah SPSS : Uji Hipotesis
Perbedaan Rata-Rata atau Uji t”. Selain itu ucapan terima kasih kepada Ibu Nurisqi Amalia,
S.Pd, M.Sc. selaku dosen pembimbing mata kuliah Statistika Indukstif. Tak lupa terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran penyusnan modul ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
PENGERTIAN .......................................................................................................................... 3
A. Uji t ................................................................................................................................. 3
2
PENGERTIAN
A. Uji t
Hipotesis merupakan suatu anggapan yang memiliki kemungkinanan benar dan salah.
Adanya hipotesis ini dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan suatu permasalahan
dalam penelitian. Anggapan atau asumsi dalam hipotesis ini harus diuji dahulu menggunakan
data hasil observasi.
Terdapat penelitian yang mempunyai pendapat menganai rata-rata suatu populasi atau
lebih dari satu populasi. Alat yang digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata disebut juga
uji t. Uji hipotesis dua perbedaan merupakan salah satu teknik statistik parametrik (salah satu
ciri-ciri data parametrik adalah terdistribusi normal). Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis
perbedaan suatu populasi dengan sampel yang kecil dan varian populasi yang tidak diketahui
dengan membedaan rata-rata suatu kelompok. Uji hipoteis dua perbedan atau uji t digolongkan
sebagai berikut :
Uji t
Satu
Dua Populasi
Populasi
Paired Independet
sample t-test sample t-test
3
ONE SAMPLE T-TEST
One Sample T-Test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel
bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau
tidak dengan rata-rata sebuah sampel. Contoh :
Tinggi Tinggi
No No
Badan Badan
1 158 14 167
2 158 15 160
3 163 16 158
4 155 17 153
5 156 18 160
6 160 19 169
7 150 20 152
8 165 21 168
9 160 22 166
10 150 23 165
11 149 24 170
12 150 25 168
13 165
4
2. Masukkan data ke dalam SPSS.
5
5. Kemudian masuk ke bagian “plots’ pada
kotak dialog explore Pada kotak “normality
plots with test”, berikan tanda centang (v)
kemjudian klik “continue”
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Test of normality digunakan untuk menguji apakah data tersebut berdistribusi normal.
Berdasarkan tabel test of normality dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi
normal karena nilai signifikansi lebih besar dari alpha, yaitu 0,125 > 0,005.
6
Masukkan variabel “tinggi badan”
ke dalam kotak dialog Test Variable
seperti pada gambar disamping.
Kemudian untuk test value diisikan
160 karena ingin membandingkan
rata-rata tinggi badan mahasiswa ET
dengan tinggi badan 160 cm.
Kemudian klik Ok.
9. Setelah itu akan muncul output dari uji One Sample T-Test
One-Sample Statistics
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
One-Sample Test
Lower Upper
Dari hasil One Sample Test diketahui nilai t (t hitung ) sebesar -0,150. Nilai
df(degree of freedom) atau derajat kebebasan adalah sebesar 24. Nilai signifikansi(2-
tailed) atau nilai signifikansi dengan uji dua sisi adalah sebesar 0,882.
Hipotesis :
Ho : Nilai rata-rata tinggi badan Mahaiswa Ekonomika terapan sama dengan 160 cm.
Hi : Nilai rata-rata tinggi badan Mahasiswa Ekonomika terapan tidak sama dengan
160cm.
Pengambilan Keputusan :
1. Jika nilai Sig.(2-tailed) < 0,05, maka HO ditolak.
7
2. Jika nilai Sig.(2-tailed) > 0,05, maka HO diterima.
Kesimpulan :
Berdasarkan output tabel One Sample T-Test, diketahui nilai Sig.(2-tailed)
sebesar 0,0882> 0,05, maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan bahwa Ho
diterima dan menolak Hi. Dengan demikian, dapat diartikan jika nilai rata-rata tinggi
badan Mahasiswa Ekonomika Terapan sama dengan 160 Cm.
Pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai T :
1. Jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak
2. Jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima.
T tabel = 2,06390
T hitung = -0,150
Nilai t tabel> t hitung, maka Ho diterima artinya nilai rata-rata tinggi badan Mahasiswa
Ekonomika Terapan sama dengan 160 cm.
8
INDEPENDENT SAMPLE T-TEST
Independent sample t-test digunakan untuk menguji data tidak berpasangan atau 2 data
yang berbeda (tidak saling berhubungan).
Contoh :
Data ukuran sepatu mahasiswa ET 12 angkatan 2017 dan mahasiswa Akuntansi 43
40 40
39 38
40 39
37 38
40 40
40 38
40 38
40 40
36 43
39 43
38 41
40 40
37 40
40 37
41 38
37 40
39 40
40 40
40 37
40 38
40 39
41 39
39 36
37 36
39 40
Dilakukan dengan menggunakan uji Independent Sample T-Test untuk mengetahui apakah ada
perbedaan rata-rata ukuran sepatu mahasiswa ET 12 angkatan 2017 dan mahasiswa Akuntansi
43.
9
2. Kemudian pada “Values” kolom “kelompok” isikan seperti pada gambar dibawah ini
3. Kemudian isikan data pada SPSS seperti pada gambar dibawah ini
Pada kolom kelompok isikan angka “1” pada data pertama dan isikan “2” pada data
kedua. Kemudian jika klik pada maka angka “1” dan “2” tersebut akan berubah
menjadi nama kelompok.
10
Caranya dengan klik Analyze -> Compare Means -> Independent Sample T Test
6. Kemudian klik “Define Groups” maka akan muncul kotak dialog seperti pada gambar
dibawah ini.
Group Statistics
Interpretasi :
Diketahui jika rata-rata ukuran sepatu Mahasiswa Ekonomika Terapan 1.2 adalah 39,16
dengan standar deviasi 1,375 dan rata-rata ukuran sepatu Mahasiswa Akuntansi 4.3
adalah 39,12 dengan standar deviasi 1,787.
11
Independent Samples Test
Lower Upp
er
Equal
variances 1,309 ,258 ,089 48 ,930 ,040 ,451 -,867 ,947
Ukuran assumed
Sepatu Equal
variances not ,089 45,039 ,930 ,040 ,451 -,868 ,948
assumed
• UJI F
Hipotesis :
Jika nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak.
Jika nilai signifikansi atau Sig.(2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima.
Keputusan :
Dari hasil output independent sample T-test diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,258 yang berarti lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima
dan H1 ditolak, artinya TIDAK TERDAPAT PERBEDAAN yang signifikan antara
ukuran sepatu mahasiswa Ekonomika Terapan 1.2 angkatan 2017 dan mahasiswa
Akuntansi 4.3.
12
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ukuran sepatu mahasiswa
Ekonomika Terapan 1.2 dan mahasiswa Akuntansi 4.3.
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara ukuran sepatu mahasiswa
Ekonomika Terapan 1.2 dan mahasiswa Akuntansi 4.3.
T Hitung : 0,089
α = 5% : 2 =0,025
df =(n-2) = 48
Tabel t = 2,01063
Kriteria Pengujian :
Kesimpulan :
Karena nilai t hitung lebih kecil dari nilai tabel t, H0 diterima dan menolak H1,
artinya TIDAK TERDAPAT PERBEDAAN yang signifikan antara ukuran sepatu
mahasiswa Ekonomika Terapan 1.2 dan mahasiswa Akuntansi 4.3.
13
PAIRED SAMPLE T-TEST
Paired sample t test digunakan untuk menguji data berpasangan atau data yang saling
berhubungan. Contoh: :
Data jumlah jam belajar mahasiswa ET 12 Angkatan 2017 ketika ujian dan ketika tidak
ujian.
4 2
3 1
6 1
3 1
2 1
3 2
4 3
3 1
5 2
4 2
8 3
6 1,5
4 3
5 1
3 1
3 2
2,5 1
1 1
1 5
1,5 4
5 1
5 1
5 1
5 1
5 2
Dari data diatas peneliti ingin menguji apakah pada jumlah jam belajar mahasiswa
Ekonomi Terapan 1.2 angkatan 2017 terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah jam
belajar ketika ujian dan ketika tidak ujian.
Langkah-langkah dengan SPSS :
1. Buka SPSS, kemudian pada variabel view isikan data seperti pada gambar dibawah ini.
14
2. Kemudian isikan data pada lembar kerja SPSS seperti pada gambar di bawah ini.
15
6. Setelah itu akan muncul output seperti di bawah ini.
Interpretasi :
Dari tabel Paired Samples Statistic di atas, dapat diketahui rata-rata jumlah jam
belajar ketika ujian adalah 3,88 dengan standar deviasi 1,673. Dan rata-rata jumlah
jam belajar ketika tidak ujian adalah 1,78 dengan standar deviasi 1,081.
Tabel hasil korelasi atau hubungan antara kedua data atau variabel adalah sebagai
berikut :
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Interpretasi :
Dari hasil Paired Samples Correlation menunjukkan bahwa korelasi antara dua
variabel sebesar -0,188. Dengan signifikansi sebesar 0,368 hal ini menunjukkan
bahwa TIDAK ADA KORELASI antara jumlah jam belajar ketika ujian dan ketika
tidak ujian.
Paired Samples Test
Lower Upper
Pair KetikaUjian -
2,100 2,155 ,431 1,210 2,990 4,871 24 ,000
1 TidakUjian
Hipotesis :
H0 : terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah jam belajar ketika ujian dan
ketika tidak ujian
16
H1 : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah jam belajar ketika ujian
dan ketika tidak ujian
Dari tabel hasil Paired Samples Test diatas diketahui jika nilai t hitung 4,871 dan
probabilitas atau signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara
jumlah jam belajar ketika ujian dan ketika tidak ujian. Maka dapat disimpulkan jika Ho
diterima, artinya TERDAPAT PERBEDAAN yang signifikan pada jumlah jam belajar
mahasiswa Ekonomika Terapan 1.2 ketika ujian dan ketika tidak ujian.
17
DAFTAR PUSTAKA
Supratno, J. (2015). Statistik Teori & Aplikasi Edisi 8 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
18