Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY

di Kota Batam

ANALISIS INDUSTRI ROTI


MORNING BAKERY
DI KOTA BATAM
Ahmad Nafik
Tugas Bagian 1 Pelatihan Prakerja lms.bakingworld sesi webinar 1 peluang menghasilkan
produk roti; senin 26 juni 2023, 08;00 wib – 11:00 wib

ABSTRACT
Morning Bakery is a company that produces various types of bread, of course, in production the
company tries to optimize the use of all available resources. The morning bakery company requires raw
materials in the form of animal flour, sugar and butter. When the raw material is the main raw material
in the production process. While the auxiliary raw materials include calcium, gluten, salt and water. The
productivity level of bread production at morning bakery companies has experienced ups and downs
since it started in 2020. The level of sales index in the morning bakery industry is supported by sales
from several accompanying menus provided in the morning bakery shop. Over time, the morning bakery
company did not only sell bread to customers, but became a destination for consumers looking for food
and choosing places to just hang out or have business meetings. Sales techniques carried out by the
morning bakery company increase the asset value and sales value of the company and a high brand
image by opening widening wings in the industry to follow into different fields but within the same
industry.
ABSTRAK
Morning Bakery adalah salah satu perusahaan yang memproduksi berbagai macam jenis roti, tentunya
dalam berproduksi perusahaan berusaha mengoptimalkan penggunaan segala sumber daya yang ada.
Perusahaan morning bakery memerlukan bahan baku berupa tepung terigu ternak, gula dan mentega.
Ketika bahan baku tersebut merupakan bahan baku utama dalam proses produksi. Sedangkan bahan baku
pembantu diantaranya berupa kalsium, gluten, garam dan air. Tingkat produktivitas produksi roti pada
perusahaan morning bakery mengalami kenaikan pasang surut sejak dimulai pada tahun 2020. Tingkatan
indeks penjualan pada industri morning bakery ditopang dengan penjualan dari beberapa menu
pendamping yang disediakan di dalam toko morning bakery. Seiringnya waktu berjalan perusahaan
morning bakery tidak hanya menjual roti saja kepada pelanggan akan tetapi menjadi sebuah tempat
tujuan konsumen mencari makanan dan memilih tempat untuk sekedar nongkrong atau pertemuan bisnis.
Teknik penjualan yang dilakukan oleh perusahaan morning bakery meningkatkan nilai aset serta nilai jual
dari perusahaan dan Citra merek yang tinggi dengan membuka pelebaran sayap di dalam industrinya
untuk menyusul ke bidang yang berbeda tetapi dalam industri yang sama.

*korespondensi Penulis:

1|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Email : nafikfarel@gmail.com

PENDAHULUAN

Sebuah tuntutan yang secara umum dihadapi oleh banyak para industri yaitu untuk dapat
meningkatkan kinerja perusahaannya agar dapat mampu bersaing dengan para pesaingnya.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk dapat meningkatkan produktivitas
dalam menjalankan kegiatan usahanya. Peningkatan produktivitas merupakan salah satu faktor
penentu yang dapat memberikan pernyataan bahwa perusahaan tersebut sedang berkembang
(Wahyuni dan Setiawan, 2017). Untuk dapat mengetahui peningkatan kinerja perusahaan dapat
dilihat dari peningkatan omset serta penjualan produk dari perusahaan industri. Secara umum,
pendapatan dari industri roti tidak hanya dari penjualan roti tetapi juga dari penjualan produk
sampingannya.
Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan penjualan salah satunya yaitu adalah
faktor produksi di mana di dalamnya banyak terlibat sumber daya manusia, bahan baku, energi
dan mesin. Selain itu faktor penjualan juga sangat berpengaruh bagaimana perusahaan
melakukan promosi dan menyediakan tempat yang nyaman serta menyenangkan bagi para
konsumen. Jika beberapa faktor tersebut tidak digunakan secara efektif dan efisien selama
kegiatan operasional perusahaan dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan efektivitas
perusahaan. Pencapaian sebuah perusahaan terutama industri roti dapat dilihat dari hasil akhir
perhitungan baik produktivitas di dalam proses produksi produk serta penjualan produk baik
produk utama maupun produk sampingan yang dalam rentang waktu tertentu dapat dijadikan
sebagai pedoman perusahaan untuk semakin berkembang. Pengukuran-pengukuran tersebut
diperlukan agar perusahaan memperoleh peningkatan produktivitas yang dapat terkendali dan
stabil sesuai dengan target perusahaan.
Perusahaan morning bakery yang berada di Kota Batam dapat dikategorikan sebagai
salah satu perusahaan yang berproduksi menghasilkan berbagai jenis varian roti yang berlokasi
di Batam. Selain menjual berbagai macam hasil olahan roti perusahaan morning bakery juga
menjual berbagai macam jenis produk sampingan seperti minuman dan juga makanan berat.
Perusahaan morning bakery juga menyiapkan tempat yang nyaman dan efisien untuk dipilih oleh
konsumen demi untuk memuaskan kebutuhannya baik untuk konsumsi produk, melakukan
pertemuan dan hanya sekedar meluangkan waktu santai. Titik tertinggi dari perusahaan morning
bakery yaitu pada citra merk yang sudah terkenal bagi masyarakat terutama masyarakat sekitar
yaitu Kota Batam dan Kepulauan Riau, adalah sebagai tempat untuk menikmati dengan santai

2|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

sambil melakukan pertemuan. Meski perusahaan roti pada masa pandemi covid-19 pada tahun
2020 mengalami banyak penurunan akan tetapi industri pembuatan roti tetap berjalan dengan
melakukan berbagai inovasi baik dari segi pemasaran dan penjualannya.
Penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan bahan menjawab tugas dan sumber referensi
untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan sistem operasional industri roti
yang sukses. Pelebaran sayap di berbagai bidang dan berada dalam satu industri yang sama serta
berbagai macam inovasi baik dalam segi produksi, pemasaran dan penjualan akan dapat
meningkatkan produktivitas operasional dari perusahaan.

METODE PENELITIAN

Tempat Dan Waktu


Penelitian dilaksanakan di perusahaan morning bakery yang berada di kawasan ruko
Greenland blok d1 nomor 1-6, Batam center provinsi Kepulauan Riau pada hari Senin 26 Juni
2023.

Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dan observasi.
Wawancara dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner pada beberapa konsumen dan
karyawan yang berada di perusahaan. Observasi dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi dan data dengan pengamatan langsung selama proses penelitian.

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu melakukan survei pendahuluan,
menentukan perumusan masalah dan tujuan penelitian, pengumpulan data, perhitungan nilai,
perumusan hasil pembahasan.

3|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

PROSES PRODUKSI

Proses Produksi Perusahaan Morning Bakery

Dalam memproduksi suatu produk, perusahaan Morning Bakery mempunyai tahapan-

tahapan tentang bagaimana produk roti tersebut diproduksi. Mulai dari penggunaan bahan baku

sampai menjadi sebuah produk dan akhirnya dipasarkan ke konsumen. Kebutuhan bahan baku

untuk proses produksi disesuaikan dengan jumlah produk yang akan dihasilkan, dalam hal ini

bahan baku yang digunakan oleh perusahaan Morning Bakery yang diperoleh dari distributor

bahan baku roti adalah tepung terigu, gula dan mentega sebagai bahan baku utama, serta

calsium, gluten, garam dan air sebagai bahan baku pendukung.

Untuk memberikan gambaran mengenai penggunaan bahan baku yang erat kaitannya

dengan persediaan bahan baku, maka akan diberikan penjelasan tentang proses produksi roti

mulai dari data bahan baku yang diolah sampai menjadi suatu produk dapat dilihat pada

gambar 3.1 berikut ini :

Tepung Gula Mentega

Hasil Pengadukan
Mixer
Ragi Calsiu Garam Air
m

Kalis Rol

Mesin Pembagi

Masukkan ke Loyang
Masa Permentasi

Masukan Open

Roti Jadi

4|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Sumber : Perusahaan Roti Morning


Bakery

Gambar Proses Produksi Roti

Dari gambar di atas dapat dijelaskan, bahwa proses produksi dimulai dari penggunaan

bahan baku tepung terigu, gula, ragi, calsium dan air dicampurkan menjadi satu adonan.

Kemudian dimasukkan ke dalam tempat dan dihaluskan dengan menggunakan mesin pengaduk

(mixer) kurang lebih selama 15 sampai 30 menit. selanjutnya diamkan adonan tersebut hingga

30 menit atau tunggu sampai adonan tersebut tidak lengket di tangan (kalis), kemudian

masukkan ke dalam mesin

penghalus (rol) untuk membuktikan bahwa adonan campuran tersebut benar-benar

sudah halus. Kemudian masukkan ke dalam mesin pembagi untuk dibagi biar menjadi sebuah

roti. Kemudian masukkan ke loyang tunggu kurang lebih 30 menit sampai roti mengembang

(masa fermentasi) lalu masukkan ke oven tunggu kurang lebih 15 sampai 30 menit lalu

keluarkan. Jadilah roti dan kemudian diamkan sampai dingin lalu masukan ke dalam kemasan

plastik.

Proses produksi pada perusahaan Morning Bakery berdasarkan atas permintaan setiap

hari dan pesanan roti dengan ketentuan yang telah ada sebelumnya. Maksudnya bahwa proses

produksi pada perusahaan dilakukan dengan kapasitas yang telah ditentukan sesuai yang

diminta oleh para konsumen. Jika ada permintaan diluar dari permintaan yang biasanya maka

proses produksi ditingkatkan. Lain halnya dengan pesanan, jika ada pesanan maka pesanan

tersebut harus ditentukan jumlah pesanan, jenis dan waktu penyelesaian pemesan tersebut.

Sedangkan waktu penyelesaian pesanan tergantung dari banyaknya pesanan yang dipesan, bila

pesananannya cukup banyak, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya

memerlukan waktu tambahan. Pesanan dibuat setelah bagian produksi menerima pesanan dari

5|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

bagian pemasaran dan selanjutnya dikerjakan dengan waktu yang diminta dari pemesan.

Kebutuhan Data Masukan

a. Nama dokumen : Data Permintaan Roti

Sumber : Pelanggan
Fungsi : Berisi data-data berupa data data permintaan roti
b. Nama dokumen : Data Permintaan Bahan Baku
Sumber : Gudang
Fungsi : Berisi data-data permintaan bahan baku untuk produksi
c. Nama dokumen : Data Bahan Baku
Sumber : Supplier
Fungsi : Berisi data-data berupa bahan baku beserta jumlahnya

Kebutuhan Data Keluaran


a. Nama dokumen : Laporan Permintaan Roti
Sumber : Marketing
Distribusi : Produski
Fungsi : Berisi data-data Permintaan roti berdasarkan jumlah permintaan
b. Nama dokumen : Laporan Pemesanan Bahan Baku
c. Sumber : Gudang
Distribusi : Pimpinan
Fungsi : Berisi data laporan pemesanan bahan baku
d. Nama dokumen : Laporan Data Hasil Produksi
Sumber : Produksi
Distribusi : Pimpinan
Fungsi : Berisi data hasil produksi
e. Nama dokumen : Laporan Persediaan bahan baku
Sumber : Gudang
Distribusi : Pimpinan
Fungsi : Berisi data Laporan persediaan bahan baku

6|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Prosedur Penyediaan Bahan Baku Roti Pada Perusahaan Morning Bakery

Tanjungpinang Yang Sedang Berjalan

Prosedur penyediaan bahan baku roti pada perusahaan Morning Bakery yaitu :

a. Pelanggan merupakan toko-toko distributor penjual roti, dimana produk akan dipasakan

melalui Pelanggan. Pelanggan melakukan permintaan roti melalui marketing.

b. Marketing akan melakukan permintaan roti dengan membuat laporan permintaan roti yang

berisi jumlah permintaan roti yang diminta oleh Pelanggan, kepada bagian produksi.

c. Produksi akan melakukan permintaan kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk

melakukan proses produksi produk roti, kepada bagian gudang.

d. Gudang akan melakukan pengecekan persediaan bahan baku yang disimpan di gudang.

Apabila bahan baku yang diminta tersedia maka bahan baku akan langsung diberikan kepada

bagian produksi. Tetapi apabila bahan baku tidak ada atau kurang maka bagian gudang akan

membuat laporan pemesanan bahan baku.

e. Laporan pemesanan bahan baku tersebut akan diberikan kepada pimpinan, yang tujuannya

untuk meminta persetujuan pengadaan bahan baku. Laporan pemesanan bahan baku tersebut

selanjutnya akan diperiksa oleh pimpinan.

Apabila pengadaan bahan baku disetujui atau di acc, pimpinan akan memberikan data laporan

pemesanan bahan baku dan biaya ke bagian pengadaan. Untuk selanjutnya dilakukan proses

pembelian bahan baku apa saja yang dibutuhkan.

7|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

f. Pengadaan melakukan transaksi pembelian bahan baku ke distributor, Setelah melakukan

pembelian kemudian distributor bahan baku roti memberikan nota pembelian dan bahan baku

roti yang dibutuhkan kepada bagian penggadaan. Setelah bahan baku dibeli, oleh bagian

pengadaan lalu diserahkan ke bagian gudang dengan memberikan nota belanja beserta bahan

bakunya.

g. Kemudian bagian gudang akan membuat laporan persediaan bahan baku dan

menyerahkan data laporan laporan persediaan bahan baku tersebut kepada pimpinan, untuk

selanjutnya diperiksa ulang oleh pimpinan kemudian diarsipkan. Untuk memperjelas

prosedur penyediaan bahan baku roti yang sedang berjalan dalam perusahaan Morning

Bakery maka diperlukan suatu flowmap untuk penggambaran sistemnya. Flowmap atau

bagian alir dokumen merupakan bagian alir yang menunjukan arus dari laporan dan data-

data dari suatu pihak (entitas) ke pihak yang lainya. Dalam Flowmap berjalan terdapat 7

entitas yang terlibat

diantaranya adalah :

1. Pelanggan

2. Marketing

3. Produksi

4. Gudang

5. Pimpinan

6. Pengadaan

7. Ditributor

Berikut ini adalah gambar flowmap (bagan alir dokumen) prosedur penyedian bahan baku pada

perusahaan Morning Bakery :

8|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Pelanggan Marketing Produksi Gudang Pimpinan Pengadaan SUPPLIER

Surat
Laporan Data Permintaan Pemesanan
Permintaan Roti Bahan Baku Bahan Baku Surat
Pemesanan
Pemesanan
Bahan Baku
Data Pesanan Data Pesanan Bahan Baku
Roti Roti
Membuat
Data Acc
permintaan
bahan baku Proses
Cek Bahan T Pemesanan
Baku Y
Membuat Ada
Laporan
Permintaan Tidak TTP
Roti Data Pemintaan
Bahan Baku

Memenuhi Nota Pembelian


Surat
Laporan Pemesanan
permintaan Roti Bahan Baku
(Acc)
Bahan Baku
Produksi
Nota Pembelian

Bahan Baku Buat Surat


Produksi Pemesanan
Bahan Baku

Surat
Proses
Pemesanan
Produksi
Bahan Baku

Data Hasil
Hasil Produksi
Produksi

Membuat
Data Hasil
Produksi

Data Hasil
Produksi 1
Nota Pembelian

Laporan
Persediaan
Bahan Baku
Membuat
Laporan
Persediaan
Bahan Baku

Laporan 2
Persediaan
Bahan Baku

Gambar Flow Map Penyediaan Bahan Baku Roti Pada Perusahaan

Morning Bakery Yang Berjalan

Analisis Fungsional Sistem

Pada penelitian ini fungsional sistem berupa proses perhitungan penentuan jumlah

optimal penggadaan bahan baku mengunakan metode MRP. Untuk memperjelas perhitungan

penentuan jumlah optimal penggadaan bahan baku mengunakan metode MRP, akan diberikan

contoh sebagai berikut :

Langkah 1 :

9|Page
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Tentukan waktu (periode) perhitungan MRP, dalam penelitian ini periode bulanan, yang diuraikan

dalam empat minggu

Langkah 2 :

Hitung jumlah kebutuhan bahan baku utama yang harus dipenuhi pada bulan sebelumnya. Berupa

tepung terigu, gula dan mentega, yang dihitung dalam perbandingan masing-masing, untuk

menghasilkan 1 buah roti. Perhitungan persentase pemakaian dari setiap bahan baku untuk setiap

roti yang dihasilkan dengan perbandingan yang sudah ditetapkan yaitu tepung terigu sebanyak 25

kg, gula sebanyak 6 kg, dan mentega sebanyak 2 kg akan menghasilkan produk total sebanyak 1122

buah roti (sumber : Morning Bakery).

Tepung terigu : 25 kg / 1122 Unit = 0,02228 kg Gula : 6 kg/1122 unit = 0,005347 kg

Mentega : 2 kg/1122 unit = 0,001782 kg

Langkah 3 :

Hitung jumlah permintaan pada bulan sebelumnya dengan periode waktu per minggu dilihat pada

table dibawah ini :

Tabel Permintaan Konsumen

Deskripsi (Minggu) 1 2 3 4 Total

Permintaan (buah) 2586 2838 2371 2199 9994

Rencana Produksi (buah) 2586 2838 2371 2199 9994

Inventory (buah) 604 604 604 604 2416

Langkah 4 :

Penentuan jumlah produksi per hari (sumber : Morning Bakery) adalah : 480 buah roti.

Langkah 5 :

10 | P a g e
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Hitung On hand, Lot Size, Gross Requirement, Project on hand, project available

1. Tepung terigu

On Hand = Persediaan Akhir roti x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti

= 604 buah x 0,02228 kg = 13 kg

Lot Size = Produksi / hari x hari kerja x kebutuhan 1 buah roti


= 480 x 6 hari x 0,02228 = 64 kg

Gross Requirements = Permintaan per minggu x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti

Minggu ke 1 = 2586 x 0,02228 = 58 kg


Minggu ke 2 = 2838 x 0,02228 = 63 kg
Minggu ke 3 = 2371 x 0,02228 = 53 kg
Minggu ke 4 = 2199 x 0,02228 = 49 kg

Project On Hand = On Hand pada awal Periode + scheduled Receipts – Gross Requirements

Minggu ke 1 = 13 + 64 – 58 = 19 kg
Minggu ke 2 = 19 + 64 – 63 = 20 kg
Minggu ke 3 = 20 + 64 – 53 = 31 kg
Minggu ke 4 = 31 + 0 – 49 = -18 kg

Project Avialable = On hand pada awal periode + schedulled receipts + planned order receipts -

gross requirements

Minggu ke 1 = 13 + 64 + 0 - 58 = 19 kg
Minggu ke 2 = 19 + 64 + 0 – 63 = 20 kg
Minggu ke 3 = 20 + 64 + 0 – 53 = 31 kg
Minggu ke 4 = 31 + 0 + 64 – 49 = 46 kg

Tabel Perhitungan MRP Tepung Terigu

Lead Time = 1 minggu Lot Size = 64


On Hand = 13 Safety Stock = 0

lead Time Time Periods (week)


On head : 13 1 2 3 4
Gross Requirements 58 63 53 49
Schedule Receipts 64 64 64
Projected on hand 19 20 31 -18

11 | P a g e
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Projected Available 19 20 31 46
Net Requirements 18
Planned order recepts 64
Planned order Release 64

2. Gula

On Hand = Persediaan Akhir roti x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti

= 604 buah x 0,005347kg = 3 kg.

Lot Size = Produksi / hari x hari kerja x kebutuhan 1 buah roti

= 480 x 6 hari x 0,005347= 15 kg.

Gross Requirements = Permintaan per minggu x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti

Minggu ke 1 = 2586 x 0,005374 = 14 kg


Minggu ke 2 = 2838 x 0,005374 = 15 kg
Minggu ke 3 = 2371 x 0,005374 = 13 kg
Minggu ke 4 = 2199 x 0,005374 = 12 kg

Project On Hand = On Hand pada awal Periode + scheduled Receipts – Gross Requirements

Minggu ke 1 = 3 + 15 – 14 = 4 kg
Minggu ke 2 = 4 + 15 – 15 = 4 kg
Minggu ke 3 = 4 + 15 – 13 = 6 kg
Minggu ke 4 = 6 + 0 – 12 = -6 kg

Project Avialable = On hand pada awal periode + schedulled receipts + planned order receipts -

gross requirements

Minggu ke 1 = 3 + 15 + 0 - 14 = 4 kg
Minggu ke 2 = 4 + 15 + 0 – 15 = 4 kg
Minggu ke 3 = 4 + 15 + 0 – 13 = 6 kg
Minggu ke 4 = 6 + 0 + 15 – 12 = 9 kg

Tabel Perhitungan MRP Tepung Terigu

12 | P a g e
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Lead Time = 1 minggu Lot Size = 15

On Hand =3 Safety Stock = 0

lead Time Time Periods (week)


On head : 3 1 2 3 4
Gross Requirements 14 15 13 12
Schedule Receipts 15 15 15
Projected on hand 4 4 6 -6
Projected Available 4 4 6 9
Net Requirements 6
Planned order recepts 15
Planned order Release 15

3. Mentega

On Hand = Persediaan Akhir roti x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti

= 604 buah x 0,001782 kg = 1 kg.

Lot Size = Produksi / hari x hari kerja x kebutuhan 1 buah roti

= 480 x 6 hari x 0,001782 = 5 kg

Gross Requirements = Permintaan per minggu x kebutuhan terigu untuk 1 buah roti

Minggu ke 1 = 2586 x 0,001782 = 4,6 kg


Minggu ke 2 = 2838 x 0,001782 = 5 kg
Minggu ke 3 = 2371 x 0,001782 = 4,2 kg
Minggu ke 4 = 2199 x 0,001782 = 3,9 kg

Project On Hand = On Hand pada awal Periode + scheduled Receipts – Gross Requirements

Minggu ke 1 = 1 + 5 – 4,6 =1,4 kg


Minggu ke 2 = 1,4 + 5 – 5 = 1,4 kg
Minggu ke 3 = 1,4 + 5 – 4,2 = 2,2 kg
Minggu ke 4 = 2,2 + 0 – 3,9 = -1,7 kg

Project Avialable = On hand pada awal periode + schedulled receipts + planned order receipts -

gross requirements

Minggu ke 1 = 1 + 5 + 0 – 4,6 = 1,4 kg


Minggu ke 2 = 1,4 + 5 + 0 – 5 = 1,4 kg

13 | P a g e
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Minggu ke 3 = 1,4 + 5 + 0 – 4,2 = 2,2 kg


Minggu ke 4 = 2,2 + 0 + 5 – 3,9 = 3,3 kg

Tabel Perhitungan MRP Tepung Terigu

Lead Time = 1 minggu Lot Size =5

On Hand =1 Safety Stock = 0

lead Time Time Periods (week)


On head : 3 1 2 3 4
Gross Requirements 4,6 5 4,2 3,9
Schedule Receipts 5 5 5
Projected on hand 1,4 1,4 2,2 -1,7
Projected Available 1,4 1,4 2,2 3,3
Net Requirements 1,7
Planned order recepts 5
Planned order Release 5

Analisis Pengguna Sistem

Pengguna sistem terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a. Bagian Gudang

Sistem ini akan digunakan oleh bagian gudang untuk mengakses data perhitungan

pengadaan bahan baku, sesuai dengan permintaan produksi

b. Bagian Pengadaan

Sistem ini akan digunakan oleh bagian pengadaan untuk menghitung data kekurangan bahan

baku, yang akan digunakan untuk proses pembelian.

ANALISIS PEMASARAN DAN PENJUALAN

14 | P a g e
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Manajemen perusahaan morning bakery membawa konsep jajanan roti, cake, dan restoran.
Manajemen membanting bakery juga menggunakan standar kehalalan dari majelis ulama
Indonesia atau MUI. Penyediaan tempat yang digunakan oleh perusahaan morning bakery cukup
luas dan mempunyai nuansa klasik tapi mewah.

Berdasarkan konsep yang diterapkan setidaknya manajemen morning bakery bekerja sama
dengan 12 stan makanan untuk dapat membuka outletnya di toko morning bakery. Stand yang
didirikan mulai dari aneka roti manis dan varian jenis roti lainnya yang disediakan oleh morning
bakery, makanan sarapan pagi seperti lontong, bubur, Pratama hingga ke makanan berat dan
berbagai jenis varian minuman.

Kegiatan promosi berupa diskon juga kerap kali diterapkan oleh perusahaan morning
bakery seperti pada saat opening pembukaan cabang baru selama 10 hari pertama akan ada diskon
sebesar 50% untuk pembelian roti dan cake, 10 hari berikutnya akan mendapatkan 30% diskon
untuk pembelian roti, 10 hari berikutnya lagi akan diberikan pemberian diskon sebanyak 20%.
Namun batasan pembeliannya tetap dibatasi untuk menjaga ketersediaan.

Morning bakery telah membuka sebanyak 21 outlet yang berada di keseluruhan wilayah
Kepulauan Riau. Dengan banyaknya cabang yang telah dibuka Citra morning bakery memang
terlihat sangat baik apalagi bagi masyarakat sekitar Batam dan Kepulauan Riau. Dengan
banyaknya cabang serta Citra merek yang tinggi didukung dengan rasa yang enak dari buatan roti
industri omset yang diperoleh dari setiap outlet rata-rata berkisar mulai dari 12 juta rupiah per hari.
Omset tersebut dicapai dengan penggabungan dari usaha industri roti tersebut, minuman,
pelayanan dan sewa tenan.

KESIMPULAN

15 | P a g e
Ahmad Nafik Analisis Industri Roti MORNING BAKERY
di Kota Batam

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Tingkat produktivitas produksi roti oleh perusahaan morning bakery berada pada nilai
cukup tinggi dengan rincian dan manajemen produksi yang cukup baik meskipun alat
atau sistem yang digunakan masih memiliki kelemahan.
2. Pada analisis kelemahan sistem di perusahaan morning bakery di mana jumlah
persediaan yang kurang sama tidak baiknya dengan jumlah persediaan yang
berlebihan, sebab kondisi keduanya memiliki beban dan akibat masing-masing. Bila
persediaan kurang, maka perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua permintaan
sehingga akibatnya pelanggan akan kecewa dan beralih ke perusahaan lainnya.
Sebaliknya bila persediaan berlebih, ada beberapa beban yang harus ditanggung.
3. Pencapaian nilai omset yang tinggi tidak terlepas dari pelebaran usaha dengan
menyisir bidang-bidang yang sama di dalam satu industri. Daya tarik dan ciri khas
serta Citra merek sangat berpengaruh terhadap perkembangan produktivitas
operasional perusahaan.

16 | P a g e

You might also like