Professional Documents
Culture Documents
Contoh - Pedoman - Tata Naskah - Rsud
Contoh - Pedoman - Tata Naskah - Rsud
KABUPATEN PASURUAN
NOMOR : 33 TAHUN 2017
TANGGAL : 14 SEPTEMBER 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata naskah dinas di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Bangil Kabupaten Pasuruan diperlukan dalam mendukung tugas pokok
dan fungsi RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Salah satu komponen
penting dalam ketatalaksanaan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata
naskah penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata
ruang perkantoran.
Tata naskah dinas di lingkungan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan
tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang rumah sakit, logo,
stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
naskah serta pengelolaan regulasi.
Keterpaduan penyusunan tata naskah dinas di RSUD Bangil Kabupaten
Pasuruan sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi
tulis dalam penyelenggaraan tugas RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperlukan pedoman
Tata Naskah Dinas RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan sebagai acuan
dalam melaksanakan pembuatan naskah dinas dan pengendalian di
lingkungan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
2. Tujuan
Tata naskah dinas RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan bertujuan
menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan
berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi RSUD
Bangil Kabupaten Pasuruan.
1
C. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkugan RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dinas antar unit
kerja/unit pelayanan dan administrasi lainnya;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah dinas di RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan yang efisien dan efektif;
D. Asas
1. Asas Daya Guna dan Hasil Guna
Penyelenggaraan tata naskah dinas secara berdaya guna dan berhasil
guna dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah
dinas, penentuan spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan
bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.
2. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk
yang telah dibakukan, termasuk jenis, penyusun naskah dinas, dan
tata cara penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan
dari segi isi, format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan
keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan kegiatan
administrasi umum lainnya.
5. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi unit kerja atau unit
pelayanan, naskah dinas harus dapat diselesaikan tepat waktu dan
tepat sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan redaksional,
kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian dan distribusi.
6. Asas Keamanan
Naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari
penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak,
pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Tata Naskah Dinas RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
meliputi:
1. Pengaturan tentang jenis, bentuk dan penyusunan naskah dinas,
serta kelengkapan naskah dinas termasuk penggunaan logo, stempel
dan amplop, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum, ralat serta
kewenangan penandatanganan naskah.
2
2. Pengendalian dokumen internal yang meliputi kegiatan penyusunan,
pengesahan, pengidentifikasian, penerbitan, penggandaan,
pendistribusian, pemeliharaan, penarikan, perubahan atau revisi dan
pemusnahan dokumen.
3. Pengendalian dokumen eksternal yang meliputi pengidentifikasian,
pemeliharaan dan pendistribusian dokumen.
F. Pengertian
1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah dinas (tata persuratan, distribusi, formulir, dan
media), penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan
tata ruang perkantoran.
2. Amandemen adalah pengubahan beberapa bagian (minor) terhadap
suatu dokumen tanpa perlu mencabut dokumen yang ada.
3. Direktur adalah Direktur RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan
tata letk dan redaksional serta penggunaan lambang, logo, dan cap
dinas.
5. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kewajiban
yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab pada jabatannya.
6. Logo adalah tanda pengenal atau identitas dalam bentuk gambar
dan/atau tulisan.
7. Naskah Dinas adalah semua informasi tertulis sebagai alat
komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang.
8. Revisi adalah pengubahan signifikan terhadap suatu dokumen
sehingga dokumen yang ada tidak berlaku lagi (dicabut).
9. RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Bangil Kabupaten
Pasuruan.
10. Tanggal Efektif adalah tanggal yang sama dengan tanggal berlakunya
dokumen yang bersangkutan.
11. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah)
yang mencakup pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang
digunakan dalam komunikasi kedinasan.
12. Unit Kerja adalah unit-unit yang berada di bawah direktorat umum
dan keuangan seperti ketatausahaan, kerumahtanggaan, pelayanan
hukum dan kemitraan, pemasaran, kehumasan, pencatatan,
pelaporan dan evaluasi, penelitian dan pengembangan, sumber daya
manusia, pendidikan dan pelatihan dan lain sebagainya.
13. Unit Pelayanan adalah unit-unit yang berada di bawah direktorat
pelayanan seperti pelayanan medis, pelayanan keperawatan dan
penunjang medis.
3
BAB II
3) Panduan
4
a) Pengertian
Panduan adalah naskah dinas yang memuat petunjuk atau cara dalam
melakukan kegiatan termasuk urutan pelaksanaannya dan
dibuat dalam rangka menindaklanjuti kebijakan yang lebih
tinggi.
Panduan merupakan lampiran dari Peraturan.
b) Tata naskah dinas untuk panduan diatur tersendiri dalam
Peraturan Direktur.
b. Standar Prosedur Operasional (SPO)
1) Pengertian
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah dinas yang serangkaian petunjuk
tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional dan
administratif tertentu yang harus diikuti oleh individu atau unit
kerja.
Berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan UU Nomor
44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka pengertian SPO
adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu.
2) Tata naskah dinas untuk SPO diatur tersendiri dalam
Peraturan Direktur.
c. Instruksi
1) Pengertian
Instruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah berupa
petunjuk/arahan tentang pelaksanaan suatu kebijakan yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
instruksi adalah Direktur.
3) Susunan
a) Kepala
(1) Kop naskah instruksi terdiri atas nama, logo dan alamat
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
(2) Tulisan ‘Instruksi Direktur RSUD Bangil Kabupaten
Pasuruan’ dicantumkan di bawah logo RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan, ditulis simetris di tengah margin
dengan huruf kapital;
(3) Nomor Instruksi ditulis simetris di tengah margin
dengan huruf kapital;
Penomoran naskah instruksi adalah :
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun ditetapkan (4 digit)
Kode OPD RSUD
Nomor dokumen (4 digit)
Kode perihal dokumen
5
(5) Rumusan judul (kepala) Instruksi ditulis dengan huruf
kapital simetris di bawah tentang;
(6) Nama jabatan yang menetapkan instruksi ditulis dengan
menggunakan huruf kapital secara simetris dan diakhiri
dengan tanda baca koma.
b) Pembukaan
Bagian pembukaan instruksi memuat pertimbangan-
pertimbangan dan tujuan dibuatnya instruksi.
c) Batang Tubuh
Batang tubuh instruksi terdiri atas:
a) Kepada;
b) Untuk;
c) PERTAMA;
d) KEDUA dst.
d) Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat:
(1) tempat dan tanggal penetapan;
(2) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
(4) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan
huruf kapital;
(5) Stempel RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
4) Distribusi
Instruksi yang telah ditetapkan akan didistribusikan kepada
pihak yang berkepentingan secara cepat, tepat waktu, lengkap
dan aman. Pendistribusian diikuti dengan tindakan
pengendalian.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Naskah asli dan salinan instruksi yang diparaf harus
disimpan sebagai pertinggal.
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan instruksi tidak
dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
CONTOH FORMAT
INSTRUKSI
6
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
Kop RSUD Bangil
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL Kabupaten Pasuruan
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
Judul dan penomoran
yang berurutan sesuai
pola penomoran RS
INSTRUKSI DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
KABUPATEN PASURUAN
NOMOR: ........../.........../............/..........
Judul Instruksi ditulis
dengan huruf kapital
TENTANG
…………………………………………………………
.....................................................................
Memuat alasan
DIREKTUR RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN tentang perlu
ditetapkannya
Dalam rangka..........................,……………….. …………………………………... Instruksi
dengan ini menginstruksikan :
Untuk :
PERTAMA : ...........................................................................................
Memuat substansi
KEDUA : ......................................................................... tentang arahan yang
diinstruksikan
KETIGA : .........................................................................
dan seterusnya
d. Surat Edaran
7
1) Pengertian
Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat
pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap penting dan
mendesak.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
surat edaran adalah Direktur.
3) Susunan
a) Kepala
Kop naskah surat edaran terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan;
b) Pembukaan
Bagian pembukaan surat edaran memuat hal berikut:
(1) Sebelah kanan atas, ditulis:
(a) Nama tempat dan tanggal, bulan, tahun ditetapkan;
(b) Kepada
(c) Yth. pejabat yang dituju;
(2) Sebelah kiri atas, ditulis:
(a) Nomor;
(b) Sifat;
(c) Lampiran;
(d) Hal
(3) Penomoran naskah surat edaran adalah :
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun ditetapkan (4 digit)
Kode OPD RSUD
Nomor dokumen (4 digit)
Kode perihal dokumen
8
(4) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan
huruf kapital;
(5) Stempel RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
4) Distribusi
Surat edaran yang telah ditetapkan, akan didistribusikan
kepada pihak yang berkepentingan secara cepat, tepat waktu,
lengkap dan aman. Pendistribusian diikuti dengan tindakan
pengendalian.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Naskah asli dan salinan surat edaran yang diparaf harus
disimpan sebagai pertinggal.
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan surat edaran
tidak dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
9
CONTOH FORMAT
SURAT EDARAN
Pasuruan, …………….
SURAT EDARAN
Memuat alasan
tentang perlu
………………………………………………………………………………………
ditetapkannya Surat
…………………………………………………………………………………………………
Edaran
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………. Memuat peraturan
yang menjadi dasar
……………………………………………………………………………………… ditetapkannya Surat
………………………………………………………………………………………………… Edaran
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………..… Memuat isi edaran
mengenai
……………………………………………………………………………………… ditetapkannya hal
………………………………………………………………………………………………… tertentu yang dianggap
………………………………………………………………………………………………… mendesak
…………………………………………………
10
2. Naskah Dinas Penetapan (Keputusan)
askah dinas penetapan adalah naskah dinas yang memuat kebijakan yang bersifat
menetapkan, tidak bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan
kegiatan yang digunakan untuk:
a. menetapkan/mengubah status kepegawaian/personal/
keanggotaan/material peristiwa;
b. menetapkan/mengubah/membubarkan suatu kepanitiaan/tim;
dan
c. menetapkan pelimpahan wewenang.
Naskah dinas penetapan meliputi:
a. Keputusan
Keputusan adalah naskah dinas yang bersifat penetapan dalam rangka ketatalaksanaan,
penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya
penetapan organisasi dan tata kerja unit kerja, penetapan
ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran,
pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
b. Program
Program merupakan Lampiran dari Keputusan Direktur.
Tata naskah dinas untuk keputusan dan program diatur tersendiri
dalam Peraturan Direktur.
11
(2) diktum, dimulai dengan kata ‘memerintahkan’ ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris,
diikuti kata ‘kepada’ ditepi kiri serta nama, NIP/NRP dan
jabatan pegawai yang mendapat tugas;
(3) Di bawah kata jabatan ditulis kata ‘untuk’ disertai
tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c) Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat:
(1) tempat dan tanggal surat perintah;
(2) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
(4) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan
huruf kapital;
(5) Stempel RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
4) Distribusi
Surat perintah didistribusikan kepada pegawai yang mendapat
tugas dengan tembusan kepada unit kerja/unit pelayanan yang
terkait.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Naskah asli yang diparaf harus disimpan sebagai pertinggal.
b) Wewenang penetapan dan penandatanganan surat perintah
dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
c) Surat perintah tidak berlaku lagi setelah tugas yang
diperintahkan selesai dilaksanakan.
12
CONTOH FORMAT
SURAT PERINTAH
Judul dan
SURAT PERINTAH Penomoran yang
berurutan sesuai
NOMOR : ......../......../........./......... pola penomoran RS
MEMERINTAHKAN:
Untuk :
………………………………………………………………………… Memuat substansi
………………………………………………………………………………… arahan yang
………………………………………………………………………………… diperintahkan
………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………
NAMA JABATAN
Pencantuman tanda
tangan di antara nama
jabatan dan nama
lengkap
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
13
b. Surat Perintah Tugas
1) Pengertian
Surat perintah tugas adalah naskah dinas yang berisi
pemberitahuan dari atasan atau pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat lain yang diberi tugas untuk
melaksanakan tugas dalam daerah maupun ke luar daerah.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
surat perintah tugas adalah Direktur atau atasan pejabat yang
diperintah sesuai dengan lingkup tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat perintah tugas terdiri dari:
(1) Kop naskah surat perintah terdiri atas nama, logo dan
alamat RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
(2) kata ‘Surat Perintah Tugas’ ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
(3) Nomor, berada di bawah tulisan Surat Perintah Tugas.
b) Batang Tubuh
Batang tubuh surat perintah tugas terdiri atas:
(1) dasar, yang memuat ketentuan yang dijadikan landasan
ditetapkannya surat perintah tugas;
(2) diktum, dimulai dengan kata ‘memerintahkan’ ditulis
dengan huruf kapital dicantumkan secara simetris,
diikuti kata ‘kepada’ ditepi kiri serta nama, NIP/NRP,
Pangkat/golongan dan jabatan pegawai yang mendapat
tugas.
(3) Di bawah kata jabatan ditulis kata ‘untuk’ disertai
tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c) Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat:
(1) tempat dan tanggal surat perintah;
(2) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
(4) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan
huruf kapital;
(5) Stempel RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
4) Distribusi
Surat perintah tugas diberikan kepada yang mendapat tugas
untuk diserahkan kepada penyelenggara kegiatan serta dengan
tembusan kepada unit kerja/unit pelayanan yang terkait.
14
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar pegawai yang
ditugasi dapat dibuat menjadi satu dalam surat perintah
tugas atau terpisah dalam lampiran.
b) Naskah asli yang diparaf harus disimpan sebagai pertinggal.
c) Wewenang penetapan dan penandatanganan surat perintah
dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
d) Surat perintah tugas tidak berlaku lagi setelah tugas yang
diperintahkan selesai dilaksanakan.
15
CONTOH FORMAT
SURAT PERINTAH TUGAS
Memuat peraturan/
Dasar : 1 ……………………………………………………………………… dasar ditetapkannya
Surat Perintah Tugas
2…………………………………………………………………………
MEMERINTAHKAN:
Jabatan : ............................................................
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
16
CONTOH FORMAT
SURAT PERINTAH TUGAS BERKELOMPOK
NOMOR : ......../......../........./.........
Memuat peraturan/
Dasar : 1 ……………………………………………………………………… dasar ditetapkannya
Surat Perintah Tugas
2…………………………………………………………………………
MEMERINTAHKAN:
Kepada :
NAMA
NO PANGKAT/GOL JABATAN
NIP/NRP
Pejabat/ pegawai yang
menerima perintah
17
c. Surat Perintah Perjalanan Dinas
1) Pengertian
Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas sebagai
alat pemberitahuan dari pihak atasan yang ditujukan kepada
bawahannya sebagai perintah untuk melaksanakan tugas
dalam daerah maupun ke luar daerah.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
surat perintah perjalanan dinas adalah atasan pejabat yang
diperintah sesuai dengan lingkup tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya.
3) Susunan
a) Kepala
(1) Kop surat perintah perjalanan dinas terdiri atas nama,
logo dan alamat RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
(2) Tulisan Nomor di sebelah kanan atas;
Penomoran surat perintah perjalanan dinas adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode SKPD
Nomor surat
Kode perihal surat
18
(4) nama lengkap, pangkat dan NIP pejabat yang
menandatangani surat;
(5) stempel.
4) Distribusi
Surat perintah perjalanan dinas diberikan kepada yang mendapat tugas untuk
dimintakan tanda tangan pejabat di tempat
tujuan/penyelenggara.
5) Hal yang Perlu Diperhatikan
a) Surat perintah perjalanan dinas dibuatkan untuk setiap
pegawai yang melakukan perjalanan dinas.
b) Surat perintah perjalanan dinas digunakan sebagai
kelengkapan dalam pertanggungjawaban keuangan.
19
CONTOH FORMAT
SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS
8. Pengikut Nama
9. Pembebanan anggaran
a. Instansi
b. Kode rekening
10.Keterangan lain-lain
20
SPPD No :.......................... Nomor,
Berangkat dari tempat
(tempat :.......................... berangkat,
kedudukan) tanggal surat
Pada tanggal :.......................... disetujui,
Ke :.......................... tujuan,
pejabat
Kepala :..........................
pemberi
perintah
(........................)
Tempat
Tempat III. Tiba di :............................................... Berangkat dari :.......................... tujuan,
tujuan, tanggal,
Pada tanggal :............................................... Ke :.......................... pejabat yang
tanggal,
Kepala Pada tanggal :.......................... dituju
pejabat yang
dituju Kepala
V. Tiba kembali di :
Pada tanggal :...................................................... Tempat
Telah diperiksa, dengan keterangan bahwa kembali,
prjalanan tersebut di atas benar dilakukan atas tanggal,
pejabat
perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan
pemberi
jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
perintah
NAMA
Pangkat
NIP
VII. PERHATIAN
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD, pegawai yang melakukan perjalanan dinas,
para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/ tiba serta Bendaharawan bertanggung
jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara apabila Negara mendapat rugi
akibat kesalahan, kealpaannya
21
d. Surat Panggilan
1) Pengertian
Surat Panggilan adalah naskah dinas yang digunakan untuk memanggil pejabat
pada unit kerja/perorangan atau pihak lain, guna diminta
keterangan mengenai sesuatu permasalahan/ persoalan.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
surat panggilan adalah Direktur atau pejabat yang ditunjuk
sesuai dengan lingkup tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.
3) Susunan
Bentuk dan susunan surat panggilan adalah sebagai berikut
a) Kepala Surat Panggilan terdiri atas:
(1) Kop surat panggilan terdiri atas nama, logo dan alamat
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
(2) Tempat dan tanggal pembuatan surat panggilan ditulis
di sebelah kanan;
(3) Alamat tujuan surat panggilan diletakkan di bawah
tempat dan tanggal pembuatan surat panggilan;
(4) Nomor ditempatkan di sebelah kiri atas.
Penomoran surat panggilan adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
22
CONTOH FORMAT
SURAT PANGGILAN
Penomoran yang
Kepada
berurutan sesuai
Nomor :......./........./........./........... Yth. .................................................... pola penomoran RS,
sifat, lampiran jika
Sifat :........................................ ................................................... ada dan hal
Lampiran :........................................ di
Nama dan alamat
Hal : Panggilan ............................................. yang dituju
Tanggal :........................................................................
Pukul :........................................................................
Memuat isi naskah
Tempat :........................................................................ dinas
Alamat :........................................................................
Untuk :........................................................................
........................................................................................................
…………………………………………………………………………...
NAMA JABATAN
Pencantuman tanda
tangan di antara
nama jabatan dan
nama lengkap
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Tembusan bila
TEMBUSAN: diperlukan
1. ..............................
2. .............................
23
e. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas
1) Pengertian
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas adalah naskah dinas yang merupakan
keterangan dan sebagai tanda bukti dari pejabat yang
berwenang kepada pejabat/pegawai lain yang menyatakan
bahwa pejabat/pegawai tersebut telah mulai menjalankan
tugas.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani
surat panggilan adalah Direktur atau pejabat yang ditunjuk
sesuai dengan lingkup tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.
3) Susunan
Bentuk dan susunan surat pernyataan melaksanakan tugas
adalah sebagai berikut:
a) Kepala
(1) Kop surat pernyataan melaksanakan tugas terdiri atas
nama, logo dan alamat RSUD Bangil Kabupaten
Pasuruan;
(2) Tulisan ‘Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas’
seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan
di tengah margin;
(3) Tulisan Nomor ditempatkan di bawah tulisan Surat
Pernyataan Melaksanakan Tugas.
Penomoran surat pernyataan melaksanakan tugas adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
24
Kop RSUD Bangil
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kabupaten Pasuruan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
Penomoran yang
berurutan sesuai
SURAT PERNYATAAN MELAKSANAKAN TUGAS pola penomoran RS
NOMOR:............./............/............/.........
NAMA JABATAN
Pencantuman tanda
tangan di antara
jabatan dan nama
lengkap
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Tembusan bila
TEMBUSAN: diperlukan
1. ..............................
2. .............................
25
Naskah dinas korespondensi adalah naskah dinas yang digunakan untuk
menyampaikan maksud melalui surat atau bentuk lain yang sejenis dari
satu pihak kepada pihak lain dapat atas nama jabatan atau atas nama
perseorangan (individu).
1. Surat Dinas
a. Pengertian
Surat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat dalam
menyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan,
pernyataan, permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang,
atau hal kedinasan lainnya kepada pihak lain baik di dalam
maupun di luar rumah sakit.
b. Kewenangan
Surat dinas ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas,
fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat dinas terdiri dari:
a) Kop naskah surat dinas terdiri atas nama, logo dan alamat
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
b) Sebelah kanan atas terdiri atas:
(1) nama tempat ditetapkan;
(2) tanggal, bulan dan tahun;
(3) kepada, pejabat/alamat yang dituju;
(4) kata Yth. ditulis di bawah kepada agak ke kiri, diikuti
dengan nama atau jabatan yang dikirimi surat;
(5) alamat surat, ditulis di bawah Yth., agak ke kanan.
c) Sebelah kiri atas terdiri atas:
(1) nomor surat;
(2) sifat surat;
(3) lampiran surat;
(4) hal surat.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi dan penutup.
Batang tubuh surat dinas dirumuskan dalam bentuk uraian.
3) Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat:
a) tempat dan tanggal surat dinas;
b) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf
kapital;
e) Stempel RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
d. Distribusi
26
Surat dinas disampaikan kepada penerima yang berhak, secara
cepat, tepat waktu, lengkap serta aman.
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat
dinas;
2) Sifat surat dinas tidak dicantumkan apabila surat dinas bersifat
biasa;
3) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom lampiran
dicantumkan jumlahnya;
4) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin ditulis dengan huruf
awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca.
CONTOH FORMAT
27
SURAT DINAS
...................................(Alinea pembuka)......................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................
Memuat isi naskah
....................................(Alinea Isi)............................................... dinas
..................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................
.................................(Alinea Penutup)........................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................
Pencantuman tanda
NAMA JABATAN tangan di antara
nama jabatan dan
nama lengkap
NAMA PEJABAT
Pangkat
Tembusan bila
NIP.
diperlukan
TEMBUSAN:
1. ..............................
2. .............................
2. Surat Undangan
28
a. Pengertian
Surat undangan adalah naskah dinas yang memuat undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk
menghadiri suatu acara kedinasan tertentu seperti rapat,
pertemuan, pelatihan, upacara dan lain-lain.
b. Kewenangan
Surat dinas ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas,
fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari:
a) Kop naskah surat dinas terdiri atas nama, logo dan alamat
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
b) Sebelah kanan atas terdiri atas:
(1) nama tempat ditetapkan;
(2) tanggal, bulan dan tahun;
(3) kepada, pejabat/alamat yang dituju;
(4) kata Yth. ditulis di bawah kepada agak ke kiri, diikuti
dengan nama atau jabatan yang dikirimi surat;
(5) alamat surat, ditulis di bawah Yth., agak ke kanan.
c) Sebelah kiri atas terdiri atas:
(1) nomor surat;
(2) sifat surat;
(3) lampiran surat;
(4) hal surat.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari:
a) alinea pembuka;
b) isi undangan yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat dan
acara.
c) alinea penutup.
3) Kaki
Kaki sebelah kanan bawah memuat:
a) tempat dan tanggal surat dinas;
b) nama jabatan yang menandatangani, ditulis dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan huruf
kapital;
e) Stempel RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
d. Distribusi
Surat undangan disampaikan kepada penerima yang berhak,
secara cepat, tepat waktu, lengkap serta aman.
29
1) Format surat undangan sama dengan format surat dinas,
bedanya pada pihak yang dikirimi surat dapat ditulis tangan
atau ditulis pada lampiran;
2) Surat undangan untuk keperluan tertentu dapat berbentuk
kartu.
CONTOH FORMAT
30
SURAT UNDANGAN
Kepada
Penomoran yang
Nomor :......./........./........./........... Yth. .................................................... berurutan sesuai
Sifat :........................................ ................................................... pola penomoran RS
Lampiran :........................................ di
Hal : Undangan .............................................
Nama dan alamat
yang dituju
.....................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................pada:
Memuat isi naskah
dinas
Hari :............................................
Tanggal :...........................................
Pukul : ……………………………………
Tempat :............................................
Acara :............................................
..................................................................................
..................................................................................................................
.................................
3. Nota Dinas
31
Pengertian
Nota dinas adalah alat komunikasi tertulis internal antar pejabat rumah sakit guna
menyampaikan pemberitahuan, permintaan, penjelasan, laporan
dan sebagainya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan proses
penggarisan atau pematangan suatu kebijakan atau proses
penyesuaian persoalan/masalah.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani nota dinas
adalah:
1) antar pejabat struktural secara horizontal dalam lingkungan
internal rumah sakit;
2) pejabat vertikal dalam lingkungan internal rumah sakit sesuai
dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan surat dinas adalah sebagai berikut.
1) Kepala
Bagian kepala surat perintah tugas terdiri dari:
a) Kop naskah surat perintah terdiri atas nama, logo dan
alamat RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
b) Tulisan ‘Nota Dinas’ dalam huruf kapital diletakkan di
tengah margin atas;
c) Terletak di sebelah kiri berturut-turut tulisan:
(1) Kepada, yaitu pejabat/alamat yang dituju;
(2) Dari, yaitu pejabat yang mengirim nota dinas;
(3) Tanggal, yaitu tanggal, bulan dan tahun;
(4) Nomor nota dinas,
Penomoran naskah nota dinas adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
32
d) tembusan, apabila diperlukan.
d. Distribusi
Nota dinas diberikan kepada pejabat yang menjadi tujuan dari nota
dinas.
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Naskah asli yang diparaf harus disimpan sebagai pertinggal.
2) Nota dinas tidak perlu distempel dan tidak dapat ke luar dari
unit kerja pengolah nota dinas.
CONTOH FORMAT
33
NOTA DINAS
NOTA DINAS
Pejabat yang
dituju, pejabat
yang mengirim
Kepada :.............................................................. nota dinas,
Dari :.............................................................. tanggal, nomor
Tanggal :.............................................................. mengacu pola
penomoran RS,
Nomor : ..............................................................
sifat, lampiran
Sifat : .............................................................. jika ada dan hal
Lampiran : .............................................................. yang dibahas
Hal :..............................................................
......................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
................................... Memuat laporan
pemberitahuan,
pernyataan atau
......................................................................................................
permintaan yang
.................................................................................................................. bersifat rutin,
.................................................................................................................. berupa catatan
................................... ringkas
......................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
...................................
NAMA JABATAN
Pencantuman tanda
tangan di antara nama
jabatan dan nama
lengkap
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
Tembusan bila
TEMBUSAN: diperlukan
1. ..............................
2. .............................
34
4. Memo
Pengertian
Memorandum adalah bentuk naskah internal yang dibuat oleh seorang pejabat/pegawai
dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan pemberitahuan,
pernyataan atau permintaan pejabat lain. Memo memuat hal yang
bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan
penjelasan yang panjang dan dapat langsung dijawab dengan
disposisi oleh pejabat yang dituju. Memo dibuat dengan
menggunakan kertas setengah folio.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani memo
adalah pejabat vertikal dalam lingkungan internal rumah sakit
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan memo adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop memo terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan;
b) Kata memo ditulis di tengah margin dengan huruf kapital;
c) Nama pengirim memo ditempatkan di sebelah kiri atas
naskah memo;
d) Nama pejabat dan alamat yang dituju ditempatkan di
sebelah bawah nama pengirim.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh memuat pemberitahuan atas sesuatu permasalahan.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
a) tempat dan tanggal dikeluarkan memo
b) nama jabatan,
c) paraf atau tanda tangan pejabat,
d) nama, pangkat dan NIP,
e) memo dapat diketik atau cukup ditulis tangan.
CONTOH FORMAT
MEMO
35
Kop RSUD Bangil
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kabupaten Pasuruan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
MEMO
Pejabat yang
mengirim memo,
Pejabat yang dituju
Dari :................................................................................................
Kepada :................................................................................................
ISI : .................................................................................................................
.................................................................................................................
................................................................................................................. Memuat
................................................................................................................. Pemberitahuan
................................................................................................................. atas seusatu
................................................................................................................. permasalahan
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Tempat dan tanggal
pembuatan surat
Pasuruan,
NAMA JABATAN
Pencantuman tanda
tangan di antara
nama jabatan dan
NAMA PEJABAT nama lengkap
Pangkat
NIP.
5. Disposisi
36
Pengertian
Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak
lanjut/tanggapan atau perintah terhadap surat masuk yang
ditujukan kepada bawahan, ditulis jelas pada lembar disposisi,
tidak pada suratnya. Ketika diberikan disposisi maka lembar
disposisi merupakan satu kesatuan dengan surat masuk.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang memberikan disposisi adalah Direktur
kepada pejabat di bawahnya.
c. Susunan
Bentuk dan lembar disposisi adalah sebagai berikut.
1) Kepala
Kop disposisi terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat:
a) Tulisan lembar disposisi;
b) Surat dari;
c) Tanggal surat;
d) Nomor surat;
e) Hal;
f) Diterima tanggal;
g) Nomor agenda;
h) Sifat surat;
i) Diteruskan kepada.
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
a) Tulisan ‘isi disposisi’ ditempatkan di kolom kanan lembar
naskah;
b) Tulisan ‘informasi/telaah staf’ ditempatkan di kolom kiri
lembar naskah;
c) Isi disposisi dirumuskan dalam bentuk uraian;
d) Paraf atasan yang memberi disposisi beserta tanggalnya.
CONTOH FORMAT
DISPOSISI
37
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
Kop RSUD Bangil
Kabupaten
Pasuruan
Diterima Tgl :
:
Agenda :
:
: Diteruskan kepada:
:
Segera Rahasia 1. Wadir. Pelayanan
2. Wadir. Umum dan Keuangan
Penting Biasa
3. Kabag. Umum
: 4. Kabag. Pengembangan
5. Kabag. Keuangan
6. Kabid. Pelayanan Medik
7. Kabid. Pelayanan Keperawatan
8. Kabid. Penunjang Batang tubuh
disposisi
38
1. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat
sebagai tanda bukti kebenaran suatu hal.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani surat
keteragan adalah Direktur atau pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan surat keterangan adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat keterangan terdiri atas nama, logo dan alamat
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
b) Tempat, tanggal, bulan, tahun diletakkan di kanan atas
margin;
c) Tulisan surat keterangan seluruhnya menggunakan huruf
kapital dan diletakkan di tengah margin.
d) Nomor surat ditulis di bawah tulisan surat keterangan dan
diletakkan di tengah margin.
Penomoran surat keterangan
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat nama dan jabatan pihak yang memberikan keterangan dan
pihak yang diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkan
keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki, terletak pada bagian kanan bawah terdiri atas
a) nama jabatan;
b) tanda tangan;
c) nama pejabat yang membuat surat keterangan, dan
d) stempel instansi.
CONTOH FORMAT
SURAT KETERANGAN
39
Kop RSUD Bangil
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kabupaten Pasuruan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
SURAT KETERANGAN
Penomoran yang
NOMOR:............./............/............/.........
berurutan sesuai pola
penomoran RS
sura
NAMA JABATAN
Pencantuman tanda
tangan di antara nama
jabatan dan nama
NAMA PEJABAT lengkap
Pangkat
NIP.
2. Surat Izin
a. Pengertian
40
Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani surat
izin adalah Direktur atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan
lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan surat izin adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat izin terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD
Bangil Kabupaten Pasuruan;
b) Tulisan ‘Surat Izin’ ditempatkan di tengah margin;
c) Nomor surat ditempatkan di bawah tulisan Surat Izin;
Penomoran surat izin adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
41
Kop RSUD Bangil
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kabupaten Pasuruan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
Penomoran mengacu
pada Pola klasifikiasi
SURAT IZIN
arsip
NOMOR:......../........../........./.......
Dasar : a. ...................................................................................
Alasan pemberian izin
...................................................................................
b. ...................................................................................
...................................................................................
MEMBERI IZIN
Jabatan : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................
Untuk : ............................................................................................
Tempat dan tanggal
ditetapkan
Ditetapkan di Pasuruan
Pada tanggal.................
Pencantuman tanda
NAMA JABATAN tangan di antara nama
jabatan dan nama
lengkap
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP. Tembusan bila
diperlukan
TEMBUSAN:
1. ..............................
2. .............................
3. dst.
3. Surat Kuasa
42
a. Pengertian
Surat kuasa adalah naskah dinas sebagai alat pemberitahuan dan tanda bukti yang
berisi pemberian mandat atas wewenang dari pejabat yang
memberikan kuasa kepada pejabat yang diberi kuasa untuk
bertindak atas nama pejabat pemberi kuasa.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang menetapkan dan menandatangani surat
kuasa adalah Direktur, pejabat atau pegawai yang ditunjuk sesuai
dengan lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan surat kuasa adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat kuasa terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD
Bangil Kabupaten Pasuruan.
b) Tulisan ‘Surat Kuasa’ seluruhnya menggunakan huruf
kapital dan diletakkan di tengah margin.
c) Tulisan Nomor ditempatkan di bawah tulisan Surat Kuasa.
Penomoran surat kuasa adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
Penomoran mengacu
SURAT KUASA pola penomoran RS
NOMOR:.........../........../........../.........
MEMBERI KUASA
Pasuruan,..................
4. Surat Pengantar
44
Pengertian
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat
atau informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani surat
pengantar adalah Direktur atau pejabat rumah sakit sesuai dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan surat pengantar adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat pengantar terdiri atas nama, logo dan alamat
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
b) Alamat yang dituju diletakkan di kanan atas;
c) Kata ‘Surat Pengantar’ menggunakan huruf kapital
diletakkan di tengah margin.
d) Nomor surat tepat ditulis di bawah kata surat pengantar.
Penomoran surat pengantar adalah:
AAA/XXX/424.079/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
2) Batang Tubuh
Batang tubuh surat pengantar berbentuk kolom, dan memuat:
a) nomor urut;
b) jenis naskah/barang yang dikirim;
c) banyaknya naskah/barang; dan
d) keterangan.
3) Kaki
Bagian kanan terdiri atas:
a) nama jabatan pembuat pengantar;
b) tanda tangan;
c) nama, pangkat dan NIP; dan
d) stempel.
Bagian kaki terdiri atas:
a) tanggal penerimaan;
b) penerima;
c) tanda tangan;
d) nama, pangkat dan NIP/NRP; dan
e) stempel.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa surat pengantar dibuat rangkap dua, lembar
pertama untuk penerima, dan lembar kedua untuk pengirim.
CONTOH FORMAT
45
SURAT PENGANTAR
Kepada
Yth. ....................................................
................................................... Nama dan alamat
di yang dituju
.............................................
Penomoran mengacu
pada pola penomoran
SURAT PENGANTAR RS
NOMOR :......./......../......./.........
Pencantuman tanda
Diterima tanggal............... Pengirim tangan di antara
PENERIMA NAMA JABATAN nama jabatan dan
nama pejabat dari
pengirim dan
penerima
5. Telaah Staf
46
Pengertian
Telaah staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat
atau staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu
persoalan dengan memberikan jalan ke luar atau pemecahan yang
disarankan.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani telaah staf
adalah pejabat atau staf yang kedudukannya di bawah Direktur
atau Direktur untuk pejabat di atasnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan telaah staf adalah sebagai berikut.
1) Kepala
Bagian kepala memuat;
a) Kop berita acara terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD
Bangil Kabupaten Pasuruan;
b) Judul ‘Telaah Staf’ diletakkan di tengah margin;
c) kata kepada, dari, tanggal, nomor, lampiran dan hal
diletakkan di sebelah kiri margin diurut secara vertikal.
Penomoran telaah staf adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
3) Kaki
Bagian kaki terdiri atas
47
a) jabatan penelaah yang ditulis dengan huruf kapital;
b) tanda tangan;
c) nama lengkap;
d) tanpa menggunakan stempel;
e) tembusan, apabila diperlukan.
CONTOH FORMAT
TELAAH STAF
48
Kop RSUD Bangil
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kabupaten Pasuruan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
I. Pokok Persoalan :
IV. Analisis :
V. Pokok Persoalan :
NAMA JABATAN
Pencantuman tanda
tangan di antara
nama jabatan dan
nama pejabat
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
6. Rekomendasi
49
Pengertian
Rekomendasi adalah naskah yang berisikan keterangan/penjelasan
atau catatan dari pejabat yang berwenang tentang sesuatu hal
urusan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh atasan.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang memberikan rekomendasi adalah Direktur
atau pejabat rumah sakit sesuai dengan tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan rekomendasi terdiri atas :
1) Kepala
Bagian kepala memuat;
a) Kop surat rekomendasi terdiri atas nama, logo dan alamat
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
b) Tulisan “Rekomendasi “ dalam huruf kapital ditempatkan di
tengah margin;
c) Nomor ditempatkan di bawah tulisan “Rekomendasi “;
Penomoran rekomendasi adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
d) Tulisan “Tentang “;
e) Nama / Judul Rekomendasi.
2) Isi Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian.
3) Bagian Akhir Rekomendasi terdiri atas :
a) Nama tempat dan tanggal;
b) Nama Jabatan pembuat Rekomendasi;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama, Pangkat dan NIP;
e) Stempel.
CONTOH FORMAT
REKOMENDASI
50
Kop RSUD Bangil
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kabupaten Pasuruan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
Penomoran mengacu
REKOMENDASI pada pola
penomoran RS
NOMOR:......../........../........./.......
TENTANG
..................................................................... Judul rekomendasi
..........................................................................
..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
.........................................................
..........................................................................................................................
................................................................................................................................... ....................
.....................................
Tempat dan
Pasuruan,.................... tanggal ditetapkan
NAMA JABATAN
Pencantuman
tanda tangandi
antara nama
NAMA PEJABAT jabatan dan nama
Pangkat pejabat
NIP.
7. Pengumuman
51
Pengertian
Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang ditujukan pada unit
kerja/unit pelayanan, pegawai RSUD atau informasi kepada
masyarakat.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani
pengumuman adalah Direktur atau pejabat rumah sakit sesuai
dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan pengumuman adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop surat terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan
b) Kata ‘Pengumuman’ dicantumkan di tengah margin dan
ditulis dengan huruf kapital.
c) Nomor pengumuman dicantumkan di bawah tulisan
pengumuman.
Penomoran pengumuman adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
CONTOH FORMAT
52
PENGUMUMAN
Penomoran mengacu
pada pola penomoran
PENGUMUMAN
RS
NOMOR:......../........../........./.......
TENTANG
..................................................................... Judul pengumuman
..........................................................................
..........................................................................................................................
....................................................................................................................................
.........................................................
..........................................................................................................................
.................................................................................................................................... Isi pengumuman
.........................................................
..........................................................................................................................
................................................................................................................................... ....................
.....................................
NAMA JABATAN
Pencantuman tanda
tangan di antara
nama jabatan dan
NAMA PEJABAT nama pejabat
Pangkat
NIP.
8. Berita Acara
53
Pengertian
Berita Acara adalah naskah yang berisi pernyataan yang bersifat pengesahan atas
sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-lain bagi
suatu permasalahan baik berupa perencanaan, pelaksanaan
maupun pengendalian kebijakan pimpinan.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani berita
acara adalah pihak-pihak yang mengesahkan dan apabila
diperlukan dapat ditambah saksi-saksi.
c. Susunan
Bentuk dan susunan berita acara adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop berita acara terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD
Bangil Kabupaten Pasuruan;
b) Kata ‘Berita Acara’ ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
dan diletakkan di tengah margin;
c) Nomor berita acara diletakkan di bawah tulisan berita acara.
Penomoran berita acara adalah:
AAA/XXXX/424.202/YYYY
Tahun pembuatan
Kode OPD
Nomor surat
Kode perihal surat
2) Batang Tubuh
Batang tubuh memuat hal-hal berikut:
a) Kalimat pertama diawali dengan frasa ‘Pada hari ini’ diikuti
dengan tanggal, bulan, dan tahun;
b) Identitas para pihak yang melaksanakan kegiatan;
c) Kegiatan yang dilaksanakan;
d) Kalimat penutup dengan frasa ‘Demikian berita acara ini
dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya’.
3) Kaki
Bagian kaki memuat hal-hal berikut:
a) nama tempat;
b) tanggal, bulan, tahun;
c) tanda tangan para pihak;
d) nama jelas penanda tangan;
e) stempel instansi para pihak;
f) apabila diperlukan saksi maka saksi-saksi ditulis pada
bagian tengah bawah dengan mencantumkan nama dan
tanda tangan.
CONTOH FORMAT
BERITA ACARA
54
Kop RSUD Bangil
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kabupaten
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL Pasuruan
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
Penomoran
mengacu pada pola
BERITA ACARA
penomoran RSUD
NOMOR:......../........../........./.......
Dilakukan di hadapan:
NAMA JABATAN
Tanda tangan
saksi atau yang
mengesahkan
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP
9. Surat Perjanjian
55
Pengertian
Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang sesuatu hal
yang mengikat antar kedua belah pihak atau lebih untuk
melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum yang telah
disepakati bersama.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani surat
perjanjian adalah pejabat sesuai dengan tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya pada masing-masing pihak-pihak.
c. Susunan
Bentuk dan susunan naskah surat perjanjian adalah sebagai berikut
1) Kepala naskah perjanjian
a) Tulisan “Perjanjian” yang ditempatkan di tengah margin
naskah dinas;
b) Nomor dari masing-masing pihak yang melakukan
perjanjian;
c) Tulisan “tentang”;
d) Judul Surat Perjanjian.
2) Isi naskah perjanjian
a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;
b) Nama, jabatan dan alamat pihak-pihak yang terlibat dalam
perjanjian;
c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan,
dirumuskan dalam bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-
pasal dan dikemukakan yang menyangkut hak dan
kewajiban dari masing-masing pihak serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d) Masa berlaku perjanjian;
e) Sanksi–sanksi hukum;
f) Penyelesaian perselisihan.
3) Bagian akhir naskah perjanjian
a) Tulisan “Pihak ke ……..” yang membuat perjanjian;
b) Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian;
d) Meterai;
e) Nama jelas pihak-pihak penandatangan;
f) Pangkat dan NIP bagi PNS;
g) Stempel masing-masing pihak yang membuat perjanjian;
h) Saksi-saksi (apabila diperlukan).
CONTOH FORMAT
PERJANJIAN
56
Logo Instansi dan
nama instansi yang
Logo membuat perjanjian
pihak
I
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
.......................................................
DAN
........................................................ Judul perjanjian
TENTANG
..........................................................................................
NOMOR:................................ Penomoran mengacu
NOMOR:................................ pada pola penomoran
masing-masing pihak
Pada hari ini .................., tanggal..........., bulan..........., tahun............, bertempat Waktu dan tempat
di ..................., yang bertanda tangan di bawah ini kerja sama
bersepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang................... yang diatur dalam
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
.......................
...........................................................................................................................................
............................................................................................................................................. Memuat substansi
Pasal 2 yang
....................... dikerjasamakan
...........................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Pasal....
dst...
57
Daftar hadir adalah naskah yang digunakan untuk mencatat dan
mengetahui kehadiran seseorang.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang menandatangani daftar hadir adalah
pejabat/pegawai atau seseorang yang diundang mengikuti suatu
rapat/pertemuan.
c. Susunan
Daftar Hadir terdiri atas :
1) Kepala Daftar Hadir terdiri atas:
a) Kop daftar hadir terdiri atas nama dan logo RSUD Bangil
Kabupaten Pasuruan;
b) Kata “Daftar Hadir“ dalam huruf kapital ditempatkan di
tengah margin;
a) Hari, Tanggal, Waktu, Tempat dan Acara ditulis di bawah
tulisan Daftar Hadir sebelah kiri.
2) Isi Daftar Hadir terdiri atas:
a) Kolom nomor urut;
b) Kolom nama;
c) Kolom jabatan/unit kerja/instansi;
d) Kolom tanda tangan/paraf;
e) Keterangan.
3) Kaki
a) Nama tempat dan tanggal;
b) Nama jabatan pelaksana kegiatan;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama, Pangkat dan NIP;
e) Stempel, apabila diperlukan.
CONTOH FORMAT
DAFTAR HADIR
58
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kop RSUD / Unit
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL penyelenggara rapat
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
DAFTAR HADIR
Hari : Informasi
Tanggal : pelaksanaan rapat
Waktu :
Tempat :
Acara :
Keterangan dari
peserta rapat
Pasuruan,...................
NAMA JABATAN
Ditanda tangani oleh
pemimpin rapat
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
11. Notulen
Pengertian
59
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang, rapat,
mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan keputusan serta penutupan.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani notulen
adalah pejabat yang memimpin rapat/pertemuan sesuai dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya serta notulis.
c. Susunan
Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut.
1) Kepala
a) Kop daftar hadir terdiri atas nama, logo dan alamat RSUD
Bangil Kabupaten Pasuruan;
b) Pada bagian tengah margin berisi kata ‘Notulen’ yang ditulis
dengan huruf kapital;
c) Sebelah kiri di bawah kata notulen berisi jenis rapat, hari,
tanggal, waktu, tempat dan pemimpin rapat.
2) Notulen berisi uraian tentang pokok bahasan, usulan,
keputusan dan penanggung jawab tindak lanjut.
3) Kaki notulen memuat :
a) nama jabatan dan nama jelas pemimpin rapat,
b) nama jabatan dan nama jelas pembuat notulen.
CONTOH FORMAT
NOTULEN
60
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kop RSUD / Unit
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL penyelenggara rapat
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
NOTULEN
Jenis Rapat :
Hari :
Informasi
Tanggal :
pelaksanaan rapat
Waktu :
Tempat :
Pemimpin Rapat :
Penanggung
No Pokok Bahasan Usulan Keputusan Jawab Tindak Permasalahan yang
dirapatkan
Lanjut
1
2
Usulan penyelesaian
3 permasalahan
4
5
6 Keputusan yang
7 diambil untuk
menyelesaikan
8
permasalahan
9
10
Yang bertanggung
Dst
jawab atas
. keterlaksanaan
keputusan
12. Laporan
Pengertian
61
Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggungjawaban seorang
pejabat/pegawai kepada atasannya sehubungan dengan
pelaksanaan tugas yang diberikan/ dipercayakan kepadanya.
Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang
diserahi tugas.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani laporan
adalah pejabat/pegawai yang melaksanakan tugas sesuai dengan
tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan laporan adalah sebagai berikut.
1) Kepala Laporan
Pada kepala laporan memuat kata laporan dan judul laporan yang ditulis dengan
huruf kapital.
2) Isi laporan
a) Pendahuluan memuat latar belakang, landasan hukum dan
tujuan.
b) Materi laporan terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan,
hasil pelaksanaan kegiatan dan evaluasi hasil kegiatan dan
hal lain yang perlu dilaporkan.
c) Kesimpulan dan saran, memuat rangkaian perlu
disampaikan sebagai bahan pertimbangan.
d) Penutup merupakan akhir laporan yang memuat harapan
dan ucapan terima kasih.
3) Bagian akhir laporan, terdiri atas:
a) nama tempat dan tanggal laporan dibuat;
b) nama jabatan pembuat laporan;
c) tanda tangan pejabat pembuat laporan;
d) nama jelas dan NIP/NRP pejabat pembuat laporan;
e) stempel.
CONTOH FORMAT
LAPORAN
Judul Laporan
Memuat alasan
tentang perlu
disusunnya
laporan
Terdiri dari
konsepsi dasar/
pokok-pokok
Tempat dan
tanggal dibuatnya
laporan
63
Laporan perjalanan dinas adalah naskah yang berisi informasi mengenai
pertanggungjawaban seorang pejabat/pegawai kepada atasannya
sehubungan dengan pelaksanaan tugas perjalanan dinas yang
diberikan/dipercayakan kepadanya.
b. Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani laporan
perjalanan dinas adalah pejabat/pegawai yang melaksanakan
perjalanan dinas sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung
jawabnya.
c. Susunan
Bentuk dan susunan laporan adalah sebagai berikut.
1) Kepala Laporan
Pada kepala laporan memuat kata laporan perjalanan dinas yang ditulis dengan
huruf kapital di tengah margin.
2) Isi laporan
a) Dasar, memuat landasan hukum atau dasar surat untuk
melakukan perjalanan dinas.
b) Maksud tujuan, memuat maksud dan tujuan melakukan
perjalanan dinas.
c) Waktu pelaksanaan, yaitu tanggal pelaksanaan perjalanan
dinas.
d) Nama petugas adalah nama petugas (lebih dari satu) yang
melaksanakan perjalanan dinas.
e) Daerah tujuan/instansi yang dikunjungi yaitu tempat
dilakukannya kegiatan perjalanan dinas.
f) Hadir dalam pertemuan yaitu nama pertemuan yang diikuti
sesuai maksud tujuan perjalanan dinas.
g) Petunjuk/arahan yang diberikan yaitu hal-hal penting yang
disampaikan dalam pertemuan tersebut.
h) Masalah/temuan yaitu permasalahan yang ditemukan pada
saat pertemuan, bisa dikaitkan dengan kondisi rumah sakit
terkini.
i) Saran tindakan adalah usulan pemecahan terhadap
masalah/temuan yang ada.
j) Lain-lain adalah berisi hal-hal lain yang belum tercakup
dalam butir-butir isi laporan perjalanan dinas.
3) Bagian akhir laporan, terdiri atas:
a) nama tempat dan tanggal laporan dibuat;
b) nama jabatan pembuat laporan, jika lebih dari satu orang
maka dapat diwakili oleh satu orang pejabat/pegawai saja;
c) tanda tangan pejabat pembuat laporan;
d) nama jelas dan NIP/NRP pejabat pembuat laporan;
CONTOH FORMAT
LAPORAN PERJALANAN DINAS
64
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kop RSUD Bangil
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL Kabupaten
Pasuruan
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
Substansi hasil
V. Daerah Tujuan/ Instansi : yang perlu
dilaporkan setelah
Yang dikunjungi
mengikuti
perjalanan dinas
VI. Petunjuk/ Arah yang :
Diberikan
IX. Lain-lain :
Tempat dan
tanggal dibuatnya
laporan
Pasuruan,...................
65
a. Surat Dinas
Surat dinas digunakan untuk permohonan narasumber/pengajar
baik internal maupun eksternal. Format surat dinas menyesuaikan
dengan format yang ada.
b. Surat Undangan
Surat undangan digunakan untuk mengundang peserta pelatihan,
baik peserta di dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit.
Format surat undangan menyesuaikan dengan format yang ada.
c. Daftar Hadir
Daftar hadir digunakan untuk mencatat dan mengetahui kehadiran
peserta dan narasumber pelatihan. Format daftar hadir
menyesuaikan dengan format yang ada.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term of Reference (TOR)
1) Pengertian
KAK Pelatihan adalah suatu dokumen yang menginformasikan
gambaran umum dan penjelasan mengenai rencana
kegiatan pelatihan yang akan dilakukan unit kerja/unit
pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani KAK
pelatihan adalah pejabat yang akan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.
3) Susunan
Bentuk dan susunan KAK adalah sebagai berikut.
a) Kepala Kerangka Acuan Kerja
Pada kepala KAK memuat kata Kerangka Acuan Kerja dan
judul kegiatan yang ditulis dengan huruf kapital.
b) Isi KAK
(1) Latar Belakang
(2) Tujuan
(3) Sasaran/Peserta
(4) Materi
(5) Metode
(6) Narasumber
(7) Waktu
(8) Tempat
(9) Bahan dan Alat Bantu
(10) Evaluasi
(11) Sumber Dana
(12) Penutup
c) Bagian akhir KAK, terdiri atas:
(1) nama tempat dan tanggal KAK dibuat;
(2) nama jabatan pembuat KAK;
(3) tanda tangan pejabat pembuat KAK;
(4) nama jelas dan NIP/NRP pejabat pembuat KAK.
CONTOH FORMAT
KERANGKA ACUAN KERJA
66
Kop RSUD Bangil
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN Kabupaten
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL Pasuruan
Jl. Raya Raci - Bangil, Pasuruan Kode Pos 67153
Telp.(0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
Judul KAK
KERANGKA ACUAN KERJA pelatihan
............................................................
...........................................
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Sasaran/ Peserta
4. Materi Substansi yang
dibahas dalam
5. Metode
KAK
6. Narasumber
7. Waktu
8. Tempat
9. Bahan dan Alat Bantu
10. Evaluasi
11. Sumber Dana
12. Penutup
Tempat dan
tanggal dibuatnya
KAK
Pasuruan,...................
Tanda tangan di
NAMA PEJABAT
antara nama
jabatan dan nama
pejabat pembuat
KAK
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
e. Laporan Pelatihan
67
1) Pengertian
Laporan pelatihan adalah naskah yang berisi informasi mengenai
pertanggungjawaban seorang pejabat/pegawai kepada
atasannya sehubungan dengan pelaksanaan tugas
penyelenggaraan pelatihan yang diberikan/dipercayakan
kepadanya.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani laporan
pelatihan adalah pejabat yang melaksanakan kegiatan pelatihan
sesuai dengan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Dapat
ditambahkan tanda tangan Direktur.
3) Susunan
Bentuk dan susunan laporan pelatihan adalah sebagai berikut.
a) Kepala laporan
Pada kepala laporan memuat kata Laporan dan judul
laporan yang ditulis dengan huruf kapital.
b) Isi Laporan
(1) Latar Belakang
(2) Tujuan
(3) Sasaran/Peserta
(4) Materi
(5) Metode
(6) Narasumber
(7) Waktu
(8) Tempat
(9) Bahan dan Alat Bantu
(10) Evaluasi
(11) Sumber Dana
(12) Penutup
c) Bagian akhir laporan, terdiri atas:
(1) Sebelah kanan
(a) nama tempat dan tanggal laporan dibuat;
(b) nama jabatan pembuat laporan;
(c) tanda tangan pejabat pembuat laporan;
(d) nama jelas dan NIP/NRP pejabat pembuat laporan;
(e) stempel, jika ada.
(2) Sebelah kiri
(a) kata ‘mengetahui’;
(b) nama jabatan atasan pembuat laporan;
(c) tanda tangan atasan pejabat pembuat laporan;
(d) nama jelas dan NIP/NRP atasan pejabat pembuat
laporan;
(e) stempel.
CONTOH FORMAT
68
LAPORAN PELATIHAN
Tempat dan
tanggal
ditetapkannya
Pasuruan,................... laporan
Mengetahui,
NAMA PEJABAT NAMA PEJABAT Tanda tangan di
antara nama
jabatan dan nama
pejabat pembuat
laporan dan
NAMA PEJABAT NAMA PEJABAT
mengetahui
Pangkat Pangkat
atasannya
NIP. NIP.
f. Sertifikat
69
1) Pengertian
Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti kegiatan
pelatihan.
2) Kewenangan
Pejabat yang berwenang membuat dan menandatangani
sertifikat adalah Direktur. Untuk bagian belakang sertifikat
yang berisi materi yang diberikan, dapat ditandatangani oleh
narasumber pelatihan sesuai dengan tugas, wewenang dan
tanggung jawabnya.
3) Susunan
Bentuk dan susunan sertifikat pelatihan terdiri atas
a) Kop sertifikat berupa logo RSUD dan penyelenggara (jika
ada)
(1) Kepala yaitu tulisan “ Sertifikat”
(2) Isi Sertifikat Pelatihan berisi:
Sertifikat ini diberikan kepada;
nama peserta;
telah mengikuti pelatihan;
nama pelatihan;
yang diselenggarakan oleh RSUD Bangil;
pada tanggal.
(3) Bagian Akhir Sertifikat pelatihan terdiri atas :
(a) Tempat dan tanggal sertifikat terbit;
(b) Nama jabatan dan instansi;
(c) Tanda tangan;
(d) Nama jelas, pangkat dan NIP;
(e) Stempel.
70
CONTOH
FORMAT SERTIFIKAT
Logo dan
Judul Sertifikat
SERTIFIKAT
Nama Peserta
Diberikan kepada
.....................................................
..........................................................................
Pelaksana dan
Yang diselesaikan di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan tanggal pelatihan
pada tanggal.....................
Tempat dan tanggal
penerbitan sertifikat
Pasuruan,...................
NAMA JABATAN
Tanda tangan di
antara nama
jabatan dan nama
NAMA PEJABAT pejabat
Pangkat
NIP.
71
BAB III
72
8) Surat Perintah Perjalanan Dinas;
9) Surat Panggilan;
10) Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas;
11) Surat Dinas;
12) Surat Undangan;
13) Nota Dinas;
14) Memo;
15) Disposisi;
16) Surat Keterangan;
17) Surat Izin;
18) Surat Kuasa;
19) Surat Pengantar;
20) Rekomendasi;
21) Pengumuman;
22) Berita Acara;
23) Perjanjian;
24) Laporan; dan
25) Sertifikat Pelatihan.
b. Wakil Direktur menandatangani naskah dinas berikut:
1) Surat Perintah;
2) Surat Perintah Tugas;
3) Surat Perintah Perjalanan Dinas;
4) Surat Panggilan;
5) Surat Dinas;
6) Surat Undangan;
7) Nota Dinas;
8) Surat Izin;
9) Surat Kuasa;
10) Surat Pengantar;
11) Telaah Staf;
12) Berita Acara; dan
13) Laporan.
c. Kepala Bidang/Bagian menandatangani naskah dinas berikut:
1) Surat Perintah Tugas;
2) Surat Perintah Perjalanan Dinas;
3) Surat Panggilan;
4) Surat Dinas;
5) Surat Undangan;
6) Nota Dinas;
7) Surat Kuasa;
8) Surat Pengantar;
9) Telaah Staf
10) Berita Acara; dan
11) Laporan.
73
d. Kepala Seksi/Subbagian menandatanganai naskah dinas berikut:
1) Surat Dinas;
2) Nota Dinas;
3) Surat Kuasa;
4) Berita Acara; dan
5) Telaah Staf.
e. Wewenang untuk menandatangani keputusan yang menyangkut
masalah kepegawaian dan keuangan diatur tersendiri.
6. Pembubuhan Paraf
Naskah di lingkungan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruans sebelum
ditandatangani oleh Direktur harus diparaf terlebih dahulu oleh
maksimal tiga orang untuk ikut bertanggung jawab karena tugas
pokok dan fungsinya atau terkait dengan tugasnya, yakni disebelah
kiri bawah oleh pejabat eselon IV, sebelah kiri atas oleh pejabat eselon
III b dan di sebelah kanan atas oleh pejabat eselon III a.
7. Pelimpahan Wewenang
Pelimpahan wewenang hanya ditujukan untuk pejabat yang secara
struktural berada di bawahnya. Pelimpahan wewenang dimaksudkan
untuk menunjang kelancaran tugas dan ketertiban jalur komunikasi
yang bertanggung jawab. Pelimpahan harus mengikuti jalur struktural
dan paling banyak hanya dua rentang jabatan struktural di bawahnya.
a. a.n. (atas nama, di tulis a huruf kecil dan n huruf kecil)
merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan internal
antara atasan kepada pejabat setingkat di bawahnya. Tanggung
jawab tetap pada pejabat yang melimpahkan wewenang.
b. u.b. (untuk beliau, ditulis u huruf kecil dan n huruf kecil)
merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam hubungan internal
antara atasan kepada pejabat dua tingkat di bawahnya. Tanggung
jawab tetap pada pejabat yang melimpahkan wewenang.
c. Plt. (pelaksana tugas)
merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang
mendapat pelimpahan wewenang penandatangan naskah dinas
karena pejabat definitif belum dilantik. Pejabat yang ditunjuk harus
satu tingkat di atasnya atau sejajar dengan jabatannya. Tanggang
jawabnya sebatas pada naskah dinas untuk tujuan kelancaran
administrasi bukan merupakan kebijakan.
d. Plh. (pelaksana harian)
merupakan pejabat sementara pada jabatan tertentu yang
mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas
karena pejabat definitif berhalangan sementara. Pejabat yang
ditunjuk harus satu tingkat di atasnya atau sejajar dengan
jabatannya. Kewenangannya hanya mempertanggungjawabkan
pelaksanaan atas naskah dinas yang dilakukannya kepada pejabat
definitif.
74
Contoh:
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
75
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan
penulisan judul dokumen yang digunakan adalah posisi sejajar di
tengah.
e. Penulisan nomor halaman di tengah bawah, kecuali SPO, penulisan
nomor halaman di dalam kolom halaman.
2. Naskah Dinas Penugasan
a. Naskah dinas penugasan dibuat dengan menggunakan kertas HVS
ukuran folio (F4) ukuran 33 cm x 21,5 cm atau 13 inchi x 8,5 inchi
berat 70 gram berlogo RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
b. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah
Batas atas : 2,5 cm atau 1,0 inchi
kecuali halaman berlogo batas atasnya 1 cm atau 0,4 inchi
Batas bawah : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas kiri : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas kanan : 2 cm atau 0,8 inchi.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran font 12
dan lebar spasi sebesar 1,15 spasi.
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat lurus (block style) dan
penulisan judul dokumen yang digunakan adalah posisi sejajar di
tengah.
e. Dalam pelaksanaannya, penentuan batas tepi sebagaimana
tersebut di atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau
tidaknya isi suatu naskah surat. Penentuan ruang tepi (termasuk
juga jarak spasi dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek
keserasian dan estetika.
3. Naskah Dinas Korespondensi
a. Naskah dinas korespondensi dibuat dengan menggunakan kertas
HVS ukuran folio (F4) ukuran 33 cm x 21,5 cm atau 13 inchi x 8,5
inchi berat 70 gram berlogo RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan,
kecuali memo, disposisi menggunakan kertas dengan ukuran .
b. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah
Batas atas : 2,5 cm atau 1,0 inchi
kecuali halaman berlogo batas atasnya 1 cm atau 0,4 inchi
Batas bawah : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas kiri : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas kanan : 2 cm atau 0,8 inchi.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran font 12
dan lebar spasi sebesar 1,15 spasi.
d. Dalam pelaksanaannya, penentuan batas tepi sebagaimana
tersebut di atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau
tidaknya isi suatu naskah surat. Penentuan ruang tepi (termasuk
juga jarak spasi dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek
keserasian dan estetika.
76
3. Naskah Dinas Khusus
a. Pengesahan naskah dinas khusus dokumen perjanjian oleh
Direktur RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dan pihak lain dibuat
dengan menggunakan kertas HVS ukuran (kuarto) A4 ukuran 33
cm x 21,5 cm atau 13 inchi x 8,5 inchi berat 70 gram berlogo
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dan pihak lain.
b. Besar batas margin
Batas atas : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas bawah : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas kiri : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas kanan : 2 cm atau 0,8 inchi.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah bookman old style dengan
ukuran font 12 dan lebar spasi sebesar 1,15 lines.
d. Penulisan nomor halaman di tengah bawah.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan batas tepi sebagaimana tersebut di
atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi
suatu naskah produk hukum. Penentuan ruang tepi (termasuk juga
jarak spasi dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek
keserasian dan estetika.
C. Penulisan Naskah Bentuk Surat
Penulisan naskah surat di lingkungan RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
diatur sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan urusan kedinasan melalui surat-menyurat dinas
harus dilaksanakan secara cermat agar tidak menimbulkan salah
penafsiran.
2. Koordinasi antar pejabat terkait hendaknya dilakukan dengan
mengutamakan metode yang paling cepat dan tepat, misalnya diskusi,
kunjungan pribadi dan jaringan telepon lokal. Jika dalam menyusun
surat dinas diperlukan koordinasi, pejabat yang bersangkutan
melakukannya mulai tahap penyusunan draft, sehingga perbaikan
pada konsep final dapat dihindari.
3. Urusan kedinasan yang dilakukan dengan menggunakan tata cara dan
prosedur surat menyurat harus menggunakan sarana komunikasi
resmi.
4. Waktu penandatanganan surat harus memperhatikan jadwal pengirim
surat yang berlaku di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan dan segera
dikirim setelah ditandatangani.
5. Tingkat Kerahasiaan
Kerahasiaan adalah sifat yang diberikan terhadap suatu surat atau
dokumen dengan membubuhkan kode-kode tertentu yang isinya
berhubungan dengan itu.
Tingkat kerahasiaan dokumen dapat dibedakan menjadi:
a. Sangat Rahasia (SR)
Sangat rahasia (top secret) diberikan terhadap dokumen yang isinya
memuat keterangan yang jika jatuh kepada orang yang tidak berhak
dan/atau mengganggu kestabilan pemerintah, khususnya di bidang
keamanan dan moneter.
77
b. Rahasia (R)
Rahasia (secret) diberikan terhadap dokumen yang isinya memuat
keterangan yang jika disiarkan secara tidak sah dapat menurunkan
martabat dan kewibawaan rumah sakit atau kerugian bagi rumah
sakit, secara langsung atau tidak langsung dapat menimbulkan
keguncangan dalam kedinasan.
c. Konfidensial (K)
Konfidensial (terbatas) diberikan terhadap dokumen yang isinya
memuat keterangan yang bersifat rahasia dan permasalahannya
harus diproses atau diketahui oleh beberapa pejabat tertentu secara
terbatas dalam kedinasan.
d. Embargo (E)
Embargo diberikan terhadap dokumen yang isinya memuat
keterangan yang sifatnya harus dirahasiakan sampai waktu
tertentu.
e. Biasa (B)
Tingkat biasa diberikan terhadap dokumen yang isinya tidak
memuat keterangan yang bersifat rahasia yang digunakan untuk
kepentingan kedinasan.
6. Tingkat Kecepatan Pengiriman
Tingkat kecepatan pengiriman dokumen menurut keharusan sampai
atau tibanya kepada alamat yang dituju dengan mengingat faktor
waktu yang berhubungan dengan sifat pentingnya isi dokumen.
Macam tingkat kecepatan pengiriman adalah:
a. Kilat
Artinya bahwa isi dokumen harus dikirim atau disampaikan
seketika pada pejabat yang berkepentingan sehingga harus
mendapat prioritas utama demi kepentingan pelaksanaan tugas.
b. Sangat Segera
Artinya bahwa isi dokumen harus dikirim atau disampaikan pada
hari itu juga kepada pejabat yang berkepentingan.
c. Segera
Artinya bahwa isi dokumen harus dikirim atau disampaikan dalam
waktu 24 jam kepada pejabat yang berkepentingan.
d. Biasa
Artinya surat diproses dan dikirim menurut urutan waktu
penerimaan.
7. Batas Waktu Jawaban Surat
Batas waktu jawaban surat disesuaikan dengan sifat surat yang
bersangkutan :
a. Kilat/Sangat segera, dengan batas waktu 24 jam setelah surat
diterima;
b. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima; dan
c. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja.
78
8. Lampiran
Dalam kepala surat yang menunjukkan lampiran dimuat jumlah
sesuatu yang dilampirkan. Dalam hal yang dilampirkan terdiri dari
lembaran-lembaran cukup ditulis dengan berapa lembar (maksimum
10 lembar), tetapi jika yang dilampirkan itu banyak terdiri dari
kumpulan makalah atau laporan dalam satu bendel maka disebutkan
berapa berkas.
Contoh:
Lampiran : lima lembar
Lampiran : dua berkas.
9. Hal
Pada kepala surat yang menunjukkan hal dimuat masalah pokok yang
menjadi isi surat. Jika masalah pokok tersebut banyak dan panjang
kalimatnya, penyebutan tersebut dipersingkat tetapi tetap harus
menggambarkan secara menyeluruh isi surat.
10. Tembusan
Tembusan surat disampaikan kepada unit kerja terkait, sedangkan
lampiran hanya disampaikan kepada unit yang bertanggung jawab.
11. Penggandaan/Salinan Surat hanya diberikan kepada yang berhak dan
memerlukan, dinyatakan dengan memberikan alamat yang dimaksud
dalam “Tembusan”. Salinan surat dibuat terbatas hanya untuk
kebutuhan sebagai berikut :
a. Salinan Tembusan adalah Salinan surat yang disampaikan kepada
pejabat yang secara fungsional terkait.
b. Salinan Laporan adalah salinan surat yang disampaikan kepada
pejabat yang berwenang, dan.
c. Salinan untuk arsip adalah salinan surat yang disimpan untuk
kepentingan pengelolaan arsip.
12. Penggunaan Kertas Surat.
Kertas yang digunakan adalah HVS ukuran folio (F4) berat 70 gram
dan berlogo RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan atau disesuaikan
dengan kebutuhan, antara lain untuk kegiatan surat-menyurat,
penggandaan dan dokumen pelaporan;
13. Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran
b. Besar batas atas-bawah-kiri-kanan yang dipakai adalah
Batas atas : 2,5 cm atau 1,0 inchi
kecuali halaman berlogo batas atasnya 1 cm atau 0,4 inchi
Batas bawah : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas kiri : 2,5 cm atau 1,0 inchi
Batas kanan : 2 cm atau 0,8 inchi.
c. Jenis huruf yang digunakan adalah Arial dengan ukuran font 12
dan lebar spasi sebesar 1,15 spasi.
d. Bentuk yang dipakai adalah bentuk surat setengah lurus (semi
block style) dengan sedikit penyesuaian yaitu posisi rata kiri
kecuali untuk penulisan tanggal posisi yang digunakan adalah
posisi rata kanan dan penulisan judul pada jenis surat tertentu
maka yang digunakan adalah posisi sejajar di tengah.
79
e. Dalam pelaksanaannya, penentuan batas tepi sebagaimana
tersebut di atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau
tidaknya isi suatu naskah surat. Penentuan ruang tepi (termasuk
juga jarak spasi dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek
keserasian dan estetika.
D. Bentuk, Ukuran dan Isi Kop Naskah Dinas
Kop yang berlaku di RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan terdiri dari:
1. Kop RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan;
2. Kop Organisasi yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur,
meliputi Komite, Tim, SPI.
80
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL Logo
KOMITE MEDIK Komite/Tim/
Jl. Raya Raci Bangil Pasuruan, Kode Pos 67153 SPI
Telp. (0343) 744900, 747789 Faks. (0343) 744940, 747789
81
Contoh Stempel RSUD
2. Stempel Komite/Tim/SPI
Penggunaan stempel Komite/Tim/SPI berada di bawah tanggung jawab
Ketua masing-masing. Penempatan stempel Komite/Tim/SPI di
sekretariat masing-masing.
Pengaturan stempel Komite/Tim/SPI adalah sebagai berikut:
a. Bentuk
Bentuk stempel Komite/Tim/SPI adalah bulat.
b. Ukuran
1) Lingkaran luar dengan garis tengah 3,2 cm;
2) Lingkaran dalam dengan garis tengah 2,2 cm;
c. Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf Arial kapital dengan
ukuran yang disesuaikan dengan besarnya stempel serta jumlah
atau banyaknya huruf yang ada dalam stempel tersebut.
d. Isi tulisan pada stempel sebagai berikut:
1) Isi tulisan di lingkaran luar adalah nama RSUD BANGIL pada
bagian atas;
2) Di bagian bawah bertuliskan KABUPATEN PASURUAN;
3) Pemisah antara tulisan RSUD BANGIL dan KABUPATEN
PASURUAN diberikan dua tanda bintang bersudut lima pada
sisi kiri dan kanan;
4) Di dalam garis lingkaran kedua terdapat dua garis sejajar yang
di dalamnya bertuliskan Nama Komite/Tim/SPI.
e. Warna stempel adalah ungu.
82
Contoh Stempel Komite
0,9 cm
0,9 cm
5,5 cm
83
F. Bentuk, Ukuran dan Isi Sampul Naskah Dinas
Sampul/amplop yang diakui sebagai amplop RSUD Bangil Kabupaten
Pasuruan adalah:
1. Sampul/amplop naskah Dinas RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan
bertuliskan logo Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan logo RSUD
Bangil Kabupaten Pasuruan pada bagian tengah atas sebagaimana kop
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
2. Pojok kiri atas terdapat tulisan Nomor.
3. Pada kanan bawah terdapat tujuan surat.
Nomor :
Kepada
Yth. …………………………………………..
………………………………………….
………………………………………….
……………………………………...
84
b. Pejabat yang berhak menentukan perubahan, pencabutan dan
pembatalan adalah pejabat yang semula menandatangani naskah
dinas tersebut atau oleh pejabat yang lebih tinggi kedudukannya.
c. Ralat yang bersifat kekeliruan kecil misalnya salah ketik
dikeluarkan oleh pejabat yang menandatangani naskah dinas
atau dapat oleh pejabat setingkat lebih rendah.
85
BAB IV
PENGENDALIAN NASKAH DINAS
86
2) Pengarahan naskah dinas masuk dengan kategori
biasa/terbuka dilakukan dengan membuka, membaca dan
memahami keseluruhan isi dan maksud naskah dinas untuk
mengetahui unit pengolah/pejabat yang akan menindaklanjuti
naskah dinas tersebut.
e. Penyampaian
1) Naskah dinas masuk disampaikan kepada unit pengolah sesuai
dengan arahan disertai bukti penyampaian naskah dinas.
2) Bukti penyampaian naskah dinas masuk memuat informasi
tentang:
a) nomor urut pencatatan;
b) nomor dan tanggal naskah dinas;
c) asal naskah dinas;
d) isi ringkas naskah dinas;
e) unit kerja yang dituju;
f) waktu penerimaan; dan
g) tandatangan dan nama penerima di unit pengolah.
3) Bentuk bukti penyampaian naskah dinas dapat berupa:
a) Buku ekspedisi;
b) Lembar tanda terima penyampaian; dan/atau
c) Lembar Pengantar.
87
2) Sarana pengendalian naskah dinas keluar antara lain dapat
berupa:
a) Buku Agenda; dan/atau
b) Agenda Elektronik.
b. Penggandaan
1) Penggandaan naskah dinas adalah kegiatan memperbanyak
naskah dinas dengan sarana penggandaan yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan.
2) Penggandaan naskah dinas dilakukan setelah naskah dinas
keluar ditandatangani oleh pejabat yang berhak.
3) Penggandaan naskah dinas keluar yang kategori klasifikasi
keamanannya sangat rahasia, rahasia, dan terbatas harus
diawasi secara ketat.
4) Halaman pertama naskah dinas harus menggunakan kop asli
dan penandatangan menggunakan cap basah.
c. Pengiriman
1) Naskah dinas keluar yang akan dikirimkan oleh unit pengolah
dimasukkan ke dalam amplop dengan mencantumkan alamat
lengkap dan nomor naskah dinas sesuai dengan kategori
klasifikasi keamanan Sangat Rahasia (SR), Rahasia (R),
Terbatas (T), dan pembubuhan cap dinas.
2) Khusus untuk naskah dinas dengan kategori klasifikasi
keamanan Sangat Rahasia (SR), Rahasia (R), Terbatas (T),
dimasukkan ke dalam amplop kedua dengan hanya
mencantumkan alamat yang dituju dan pembubuhan cap
dinas.
d. Kecepatan penyampaian
1) Amat Segera/Kilat adalah surat dinas yang harus diselesaikan/
dikirim/disampaikan pada hari yang sama dengan batas waktu
24 jam.
2) Segera adalah surat dinas yang harus diselesaikan/dikirim/
disampaikan dalam waktu 2 x 24 jam.
3) Biasa adalah surat dinas yang harus diselesaikan/dikirim/
disampaikan menurut urutan yang diterima oleh bagian
pengiriman, sesuai dengan jadwal perjalanan caraka/kurir.
e. Penyimpanan
1) Kegiatan pengelolaan naskah dinas keluar harus
didokumentasikan oleh unit pengolah.
2) Naskah dinas keluar yang disimpan merupakan verbal, konsep
dan naskah dinas akhir (net) yang diparaf dan ditandatangani
oleh pejabat sesuai dengan jenjang kewenangannya.
3) Penyimpanan verbal, konsep dan naskah dinas akhir (net)
keluar diberkaskan menjadi satu kesatuan dengan naskah
dinas masuk yang memiliki informasi atau masalah yang sama.
88
BAB V
PENUTUP
89