Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN FARMASI RS, ADMINISTRASI LOGISTIK FARMASI RS Kelompok 21
MANAJEMEN FARMASI RS, ADMINISTRASI LOGISTIK FARMASI RS Kelompok 21
OLEH
KELOMPOK 21:
Dosen Pengampu :
Desy Gusmali,
BATAM
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhânahû wa Ta`âlâ yang telah memberikan karunia
dan rahmat-Nya kepada penulis, hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah dengan judul "MANAJEMEN FARMASI RS DAN ADMINISTRASI
LOGISTIK FARMASI RS ".
Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia ini.
Demikian pula dengan penulisan makalah ini. Kritik dan saran sangatlah penulis
harapkan dan dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Semoga
makalah ini menjadi tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.Latar Belakang...................................................................................................................4
2.Rumusan Masalah.............................................................................................................4
3.Tujuan...............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
1.Dasar Dasar Manajemen Logistik Rumah Sakit................................................................6
2.SIKLUS LOGISTIK RUMAH SAKIT........................................................................................6
3.RENCANA KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN LOGISTIK RUMAH SAKIT........................8
4. PENGADAAN LOGISTIK RUMKIT.......................................................................................9
5. PENGGUDANGAN DAN PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK RUMKIT........................................11
BAB II......................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................15
1.KESIMPULAN...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................16
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Berdasarkan UU No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, definisi rumah sakityaitu
suatu institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yangmeyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan rumahsakit pada saat ini merupakan
bentuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat sosioekonomi, artinya suatu usaha yang
walau bersifat social namun diusahakan agar bisamendapt surplus keuangan, serta mengelola
rumah sakit secara bisnis dan ekonomitanpa melupakan fungsi sosialnya. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara pengelolaanyang professional dengan memperhattikan prinsip-prinsip
ekonomi
Pelayanan di rumah sakit adalah kegiatan yang berupa pelayanan rawat jalan,
pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan
penunjang medik dan salah satu unit pelayanan yang mempunyai peranan yangsangat penting
adalah unit farmasi. Farmasi Rumah Sakit meurpakan bagian integral pelayanan kesehatan
yang di rumah sakit yang memberikan pelayanan kefarmasianyang efektif dan efisien serta
penyedia obat yang bermutu dengan harga terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Obat
merupakan barang yang penting di rumah sakitkarena Hampir 90% pelayanan kesehatan di
rumah sakit menggunakan perbekalanfarmasi, serta 50% dari pemasukan rumah sakit berasal
dari pengelolaan perbekalanfarmasi. Mengingat besarnya kontribusi Instalasi Farmasi dalam
kelancaran pelayanandan juga merupakan instalasi yang memberikan sumber pemasukan
terbesar di rumahsakit, maka perbekalan barang farmasi memerlukan suatu pengelolaan
secara cermat
Manajemen logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni dalam proses
perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan,
penghapusan dan pengendalian material/alat-alat. Manajemen logistik dapat menjawab tujuan
dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat
bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif. Keberhasilan suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya didukung oleh beberapa faktor yaitu Man, Money, Machine,
Method dan Material (Subagya,1996).
2.Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dasar dasar manajemen logistik
b. Apa pengertian fungsi Manajemen dan Siklus logistikrumah sakit
c. Apa pengertian renbut dan penganggaran logistik Rumkit
d. Apa pengertian pengadaan Logistik rumah sakit
e. Apa pengertian penggudangan dan pendistribusian logistik rumah sakit
f. Apa pengertian pengawasan dan pengendalian logistik rumah sakit
3.Tujuan
Mengetahui dasar dasar pengadaan dan perlengkapan alat dan bahan danj juga barang
logistic di rumah sakit
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen logistik merupakan suatu ilmu pengetahuan dan atau seni dalam proses
perencanaan dan penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan
pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat. Manajemen logistik mampu menjawab
tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan ketersediaan bahan logistik
setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif. Menurut bidang
pemanfaatannya, barang dan bahan yang harus disediakan di rumah sakit dapat
dikelompokkan menjadi: logistik obat, logistik alat kesehatan, Logistik Food and Beverages,
logistik habis pakai, logistic barang-barang kuasi, logistic peralatan medis dan non-medis,
logistic sarana dan prasarana gedung, logistic linen. Semua kegiatan dalam pelayanan ini
harus berpedoman pada :
b.Penganggaran ( Badjeting ).
3
Kegiatan yang dilaksanakan dalam penganggaran adalah merumuskan
perencanaan penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar tertentu yaitu skala mata uang
( rupiah ) dan jumlah biaya dengan menyertakan pengarahan dan pembatasan yang berlaku.
c.Pengadaan ( Procurement).
d.Penerimaan ( Receiving ).
e.Penyimpanan ( Strage ).
f.Penyaluran ( Pendistribusian ).
Penyaluran barang sering dilakukan berdasarkan prinsip First in first out ( FIFO )
barang yang datang lebih dulu dikeluarkan terlebih dahulu . dalam keadaan khusus, misalnya
barang yang datang terakhir expired date ( ED ) nya lebih pendek dari pada barang yang
datang sebelumnya, maka pengeluaran dilakukan berdasar prinsip first expired first out
( FEFO ) dalam setiap pengeluaran selalu ditulis jumlah dan sisa pada steling card.
g.Penghapusan ( Disposne).
Fungsi ini meliputi kegiatan kegiatan dan usaha usaha pembebasan barang dari
pertanggung jawaban yang berlaku atu usaha yang menghapuskan kekayaan karena
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi, dikatakan sudah tua dari segi ekonomis maupun
4
teknis, kelebihan hilang susut dank arena hal-hal lain menurut perundang undangan yang
berlaku.
h.Pemeliharaan ( Maintenance ).
Satuan pemakai, sesuai tingkatannya akan semakin meningkat jumlah dan jenis
matkesnya. Perencanaan dan perhitungan kebutuhan matkes tingkat satuan pemakai
merupakan dasar dari perencanaan dan perhitungan kebutuhan matkes tingkat selanjutnya,
oleh karena itu dituntut perhitungan yang benar dan akurat. Untuk tingkatan satuan pemakai
ini perencanaan matkes cukup dengan menghitung kebutuhan matkesnya berdasarkan
pemakaian rata – rata tiap bulan dan mengajukannya ke satuan atas.Pengajuan kebutuhan
matkes dilakukan tiap triwulan dengan rumus sebagai berikut :
5
Kebutuhan 1 Tw = 3 X pemakaian rata –rata perbulan + bufferstock 3 bulan – stok
terakhir.
b.Penghitungan Kebutuhan .
Untuk dapat menghitung secara tepat dan akurat sangat sulit, karena jenis pengunjung pasien
yang datang kerumah sakit juga tidak dapat diperkirakan dengan pasti, baik jenis penyakit
maupun cara pengobatan ( untuk obat dari bahan farmasi serta lauk pauk ) untuk bahan
logistic lainya relative lebih mudah diperkirakan atau dihitung kebutuhanya.
a.Pengadaan.
Terdapat berbagai cara yang dapat ditempuh dalam fungsi pengadaan bahn logistik
rumah sakit yaitu.
a.Pembelian yaitu dengan cara membeli baik dengan cara pengadaan langsung
( kurang dari 5 juata ), pemilihan langsung ( 5 – 50 juta ) atau dengan pelelangan
( lebih dari 50 juta ) hal ini berlaku untuk rumah sakit pemerintah / TNI sedangkan
rumah sakit swasta cara pembelian yang ditempuh tergantung kebijakan pemilik dan
atau direksi rumah sakit.
b.Produksi sendiri.
c.Sumbangan atau hibah, sumbangan berasal dari bdan social dan atau lembaga dari
luar negri yang tidak mengikat.
d.Meminjam yaitu meminjam dari rumah sakit lain tau lembaga lain.
b.Pemeliharaan.
6
Dalam melakukan penyelenggaraan pemeliharaan sarana dan prasarana dan peralatan
yang selalu berada dalam keadaan laik pakai dilakukan oleh suatu unit fungsional yaitu
instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit ( IPRS ).IPRS ini dibawah direktur / kepala rumah
sakit . dalam melaksanakan suatu kegitn pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan
peralatan rumah sakit memerlukan suatu sistem yang melibatkan bagian bagian yang
berhubungan satu sama lain yaitu :
a. Sistem Pengadaan :
b. Sistem Pemeliharaan .
2) Pemeliaharan secara rutin atau berkala dilakukan oleh tehnisi rumah sakit.
3) Melaksanakan perbaikan perbaikan dilakukan oleh tehnisi rumah sakit yang dianggap
cakap dan mampu
4) Melaksanakan Perbaikan di bengkel rujukan atau pihak latihan yang sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
c. Sistem Pembinaan.
1) Melakukan kebersihan terhadp sarana dan prasarana serta pelalatan rumah sakit yang
dilakukan secara rutin setip hari dan bekesenambungan .
7
2) Meningkatkan sistem pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan
rumah sakit melalui pendidikan, penataran dan pelatihan untuk menunjang dan
mengembangkan diri dalam rangka pelaksanaan program pelayanan kesehatan.
1) Untuk memperpanjang usia kegunaan asset. Hal ini penting terutama padarumah
sakit yang kekurangan sumber daya modal.
3) Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu.
1) Pemeliharaan terencana
Pemeliharaan pencegahan meliputi pemeriksaan yang berdasarkan pada lihat rasakan
dan dengan dengarkan dan pengantian komponen minor.Pemeliharaan kolektif meliputi
refosisi minor, overhaul terencana.
a. Tujuan Penyimpanan.
1) Memelihara mutu.
2) Menghindari penggunaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
8
3) Menjaga kelangsungan persediaan.
4) Memudahkan pencarian dan pengawasan.
5) Matkes aman dari pencurian.
b. Kegiatan Penyimpanan.
1) Pengaturan ruangan.
2) Penyusunan Stok
3) Pencatatan Stok.
4) Pengamatan Mutu.
Pengaturan Ruangan.
a. Kemudahan Bergerak.
e. Pencegahan Kebakaran .
Penyusunan Stok Obat.
Materiil kesehatan khusunya obat disusun menurut bentuk sediaan dan secara
alfabetis. Untuk memudahkan pengendalian stok maka dilakukan langkah-langkah sebag
berikut :
9
a. Gunakan prinsip FIFO (First In First Out)
b. Susun obat dalam kemasan besar di atas pallet secara rapi dan teratur.
e. Simpan materiil kesehatan dalam rak dan berikan nomor kode, khusus untuk
obat pisahkan obat dalam dengan obat-obatan untuk pemakalan luar.
i. Bentuk sirop dan cairan disimpan pada rak yang paling bawah.
Pencatatan Stok .
a. Fungsi
10
3) Tiap baris data hanya diperuntukkan mencatat 1 (satu) kejadian
mutasi materiil kesehatan.
11
BAB II
PENUTUP
1.KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13