Minyak Bumi

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

MINYAK BUMI

A. GOLONGAN

Minyak bumi adalah salah satu jenis bahan galian yang terbentuk dari sisa-sisa organisme laut
yang telah terkubur dan mengalami proses pengubahan secara alami selama jutaan tahun. Karena asal-
usulnya dari bahan organik, minyak bumi termasuk ke dalam jenis bahan galian A atau bahan galian
energi.

Bahan galian A adalah bahan galian yang digunakan sebagai sumber energi. Sementara itu, bahan
galian B adalah bahan galian yang tidak digunakan sebagai sumber energi, seperti logam dan mineral
lainnya.

Minyak bumi adalah salah satu sumber energi paling penting di dunia karena dapat digunakan
untuk menghasilkan bahan bakar seperti bensin, diesel, dan bahan bakar pesawat. Selain itu, minyak
bumi juga digunakan untuk menghasilkan bahan kimia, seperti plastik dan pupuk.

Dalam klasifikasi bahan galian, minyak bumi dikelompokkan ke dalam bahan galian A bersama
dengan batu bara dan gas alam karena semuanya digunakan sebagai sumber energi yang dapat
digunakan oleh manusia.

B. GANESA

Minyak bumi terbentuk melalui proses alami yang panjang dan kompleks yang melibatkan sisa-
sisa organisme laut yang terkubur di bawah tanah selama jutaan tahun. Berikut adalah tahapan utama
dalam proses terbentuknya minyak bumi:

1. Akumulasi Sisa Organisme Laut

Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa organisme laut seperti plankton dan hewan laut yang mati.
Setelah mati, sisa-sisa ini terakumulasi di dasar laut dan tertimbun oleh sedimen.

2. Pembentukan Lapisan Batuan Penutup

Sedimen yang menutupi sisa-sisa organisme laut ini kemudian mengalami tekanan dan
terkompresi menjadi lapisan batuan penutup yang padat.

3. Pembentukan Batuan Induk

Selama proses sedimentasi, lapisan sedimen dan batuan penutup yang terbentuk menjadi semakin
tebal dan padat. Tekanan dan panas yang dihasilkan oleh lapisan-lapisan ini membuat sisa-sisa
organisme laut mengalami proses pembusukan dan menghasilkan senyawa organik.
4. Terjadinya Proses Metamorfosis

Senyawa organik yang terbentuk kemudian mengalami proses metamorfosis atau perubahan kimia
karena tekanan dan panas yang semakin meningkat. Proses ini mengubah senyawa organik menjadi
senyawa hidrokarbon seperti minyak dan gas alam.

5. Migrasi dan Akumulasi

Minyak dan gas alam yang terbentuk kemudian bergerak menuju lapisan batuan yang lebih tinggi,
di mana mereka terperangkap dalam pori-pori dan celah-celah batuan. Proses ini disebut migrasi. Jika
terjadi akumulasi dalam jumlah yang cukup besar, maka minyak bumi dapat diekstraksi secara
ekonomis.

Proses terbentuknya minyak bumi ini memakan waktu yang sangat lama, bisa mencapai jutaan
tahun dan terjadi dalam kondisi lingkungan yang sangat khusus dan jarang terjadi. Oleh karena itu,
minyak bumi termasuk ke dalam sumber daya alam yang terbatas dan harus digunakan secara bijak.

C. KANDUNGAN MINERAL

Sebenarnya, mineral tidak terdapat di dalam minyak bumi karena minyak bumi sebagian besar
terdiri dari senyawa hidrokarbon dan hanya mengandung sedikit mineral. Kandungan mineral yang
lebih signifikan terdapat pada batuan yang mengandung minyak bumi atau formasi geologis tempat
minyak bumi terbentuk.

Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai kandungan mineral dalam minyak
bumi, saya akan menggantinya dengan kandungan kimia yang terdapat dalam minyak bumi. Beberapa
senyawa kimia yang terdapat dalam minyak bumi antara lain:

1. Hidrokarbon

Hidrokarbon adalah senyawa kimia yang terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Hidrokarbon
adalah komponen utama minyak bumi dan terbagi menjadi dua jenis, yaitu senyawa alifatik (linear)
dan senyawa aromatik (lingkaran).

2. Oksigen

Oksigen dapat ditemukan dalam bentuk senyawa organik seperti keton dan asam karboksilat yang
terdapat pada fraksi berat minyak bumi.

3. Belerang

Belerang ditemukan dalam bentuk senyawa organik seperti merkaptan dan sulfida, dan senyawa
anorganik seperti sulfat dan sulfida. Kandungan belerang dalam minyak bumi dapat menyebabkan
masalah lingkungan dan kesehatan jika terlepas ke udara atau air.
4. Nitrogen

Nitrogen ditemukan dalam bentuk senyawa organik dan anorganik dalam minyak bumi. Senyawa
nitrogen organik seperti amina dan amida dapat ditemukan pada fraksi berat minyak bumi, sementara
senyawa nitrogen anorganik seperti amonia dan nitril terdapat pada fraksi ringan.

Senyawa-senyawa ini memengaruhi sifat dan kualitas minyak bumi serta penggunaannya dalam
berbagai aplikasi, seperti bahan bakar, pelumas, dan bahan baku kimia. Oleh karena itu, pemrosesan
dan pemurnian minyak bumi dilakukan untuk memisahkan senyawa hidrokarbon dan senyawa lainnya
serta meningkatkan kualitas dan nilai ekonomi minyak bumi.

D. BENTUK ENDAPAN DAN METODE PENAMBANGAN NYA

Endapan minyak bumi dapat ditemukan dalam beberapa bentuk di bawah permukaan bumi. Setiap
bentuk endapan memerlukan metode penambangan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa
bentuk endapan minyak bumi dan metode penambangan yang digunakan untuk masing-masing
bentuk:

1. Endapan Reservoir Konvensional

Endapan reservoir konvensional adalah endapan minyak bumi yang terletak di formasi batuan
sedimen dan memiliki pori-pori dan celah yang cukup besar untuk menyimpan minyak bumi. Metode
penambangan yang umum digunakan untuk endapan reservoir konvensional adalah metode
pengeboran vertikal. Pengeboran dilakukan untuk mencapai formasi batuan yang mengandung
minyak bumi dan mengambil minyak bumi dengan menggunakan pompa.

2. Endapan Reservoir Non-Konvensional

Endapan reservoir non-konvensional adalah endapan minyak bumi yang memiliki pori-pori kecil
dan terjebak dalam batuan sedimen yang padat seperti batu pasir, batu bara, dan batuan serpih.
Metode penambangan yang umum digunakan untuk endapan reservoir non-konvensional adalah
metode hidrofrakturasi atau fraktur hidraulik. Metode ini melibatkan penyuntikan air bertekanan
tinggi ke dalam lapisan batuan untuk memecahkan batuan dan membebaskan minyak bumi.

3. Endapan Tar

Endapan tar adalah endapan minyak bumi yang terdiri dari bitumen atau minyak bumi mentah
yang sangat kental dan lengket. Metode penambangan yang umum digunakan untuk endapan tar
adalah metode penambangan terbuka atau tambang terbuka. Metode ini melibatkan penggalian dan
ekstraksi endapan tar dari permukaan tanah.
4. Endapan Laut Dalam

Endapan laut dalam adalah endapan minyak bumi yang terletak di dasar laut dan dalam di bawah
permukaan laut. Metode penambangan yang umum digunakan untuk endapan laut dalam adalah
pengeboran horisontal atau pengeboran dengan rig lepas pantai. Metode ini memungkinkan untuk
mengebor secara horizontal di bawah permukaan laut untuk mencapai endapan minyak bumi yang
terletak jauh dari pantai.

5. Endapan Gabungan

Endapan gabungan adalah kombinasi dari dua atau lebih jenis endapan minyak bumi. Metode
penambangan yang digunakan untuk endapan gabungan bergantung pada jenis endapan utama yang
terdapat dalam campuran tersebut.

Setiap bentuk endapan minyak bumi memiliki karakteristik yang unik dan memerlukan teknologi
dan metode penambangan yang berbeda-beda. Pemilihan metode penambangan yang tepat sangat
penting untuk mengoptimalkan produksi minyak bumi dan meminimalkan dampak lingkungan.

E. PROSES PENGOLAHAN

Pengolahan minyak bumi adalah proses pemurnian dan pemisahan berbagai komponen kimia dari
minyak bumi mentah yang dihasilkan dari pengeboran. Proses pengolahan minyak bumi dilakukan di
kilang minyak atau refineri minyak, di mana minyak bumi mentah diubah menjadi berbagai produk
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti bahan bakar, plastik, pupuk, dan kosmetik.
Berikut ini adalah langkah-langkah umum dalam pengolahan minyak bumi:

1. Distilasi Fraksional

Distilasi fraksional adalah proses awal dalam pengolahan minyak bumi. Minyak bumi mentah
dipanaskan dalam kolom distilasi untuk memisahkan komponen berdasarkan titik didihnya.
Komponen dengan titik didih rendah, seperti gas alam, propane, dan butana, akan menguap terlebih
dahulu dan terkondensasi menjadi cairan di bagian atas kolom distilasi. Sementara itu, komponen
dengan titik didih yang lebih tinggi, seperti bahan bakar diesel, bensin, dan minyak pelumas, akan
mengalir ke bagian bawah kolom distilasi.

2. Pemurnian

Setelah distilasi fraksional, produk-produk tersebut akan melalui proses pemurnian untuk
menghilangkan kotoran dan zat-zat yang tidak diinginkan seperti sulfur, nitrogen, dan oksigen. Proses
pemurnian melibatkan teknologi seperti hidrodesulfurisasi, hidrokraking, dan katalitik cracking.
3. Konversi

Setelah proses pemurnian, produk-produk tersebut dapat melalui proses konversi untuk mengubah
satu jenis produk menjadi jenis produk lainnya. Proses konversi melibatkan teknologi seperti
reforming, isomerisasi, dan alkylation.

4. Blending

Setelah proses konversi, produk-produk tersebut akan dikombinasikan dalam jumlah yang tepat
untuk menghasilkan produk akhir seperti bahan bakar jet, bensin, dan bahan bakar diesel.

5. Pengolahan akhir

Produk akhir kemudian melalui proses pengolahan akhir, termasuk proses pendinginan dan
penyimpanan, sebelum siap digunakan oleh konsumen.

Pengolahan minyak bumi adalah proses yang kompleks dan melibatkan banyak teknologi dan
peralatan khusus untuk memastikan produk akhir memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Pengolahan minyak bumi juga memerlukan perhatian yang besar terhadap aspek lingkungan dan
keselamatan kerja.

F. NILAI EKONOMIS

Minyak bumi memiliki nilai ekonomis yang sangat penting bagi banyak negara dan perusahaan di
seluruh dunia. Berikut ini adalah beberapa nilai ekonomis minyak bumi:

1. Bahan Bakar: Salah satu nilai ekonomis utama minyak bumi adalah sebagai sumber bahan
bakar yang sangat penting. Minyak bumi digunakan untuk menghasilkan bahan bakar seperti
bensin, diesel, bahan bakar pesawat terbang, dan bahan bakar untuk pembangkit listrik.
Permintaan akan bahan bakar ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan
industrialisasi di seluruh dunia.
2. Plastik: Minyak bumi adalah bahan dasar untuk produksi plastik, yang merupakan salah satu
industri terbesar di dunia. Plastik digunakan dalam berbagai produk, mulai dari mainan
hingga mobil dan peralatan elektronik. Permintaan akan plastik terus meningkat, terutama di
negara-negara berkembang.
3. Kimia: Minyak bumi digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai produk kimia
seperti pupuk, pestisida, dan obat-obatan. Bahan kimia ini sangat penting untuk pertanian dan
industri medis.
4. Pekerjaan: Industri minyak bumi menciptakan jutaan pekerjaan di seluruh dunia, baik
langsung maupun tidak langsung. Industri ini melibatkan berbagai jenis pekerjaan, mulai dari
pengeboran dan ekstraksi hingga pengolahan dan distribusi.
5. Pendapatan Negara: Negara-negara produsen minyak bumi menghasilkan pendapatan besar
dari ekspor minyak bumi. Pendapatan ini sering digunakan untuk pembangunan infrastruktur,
pendidikan, dan layanan kesehatan bagi warganya.

Meskipun minyak bumi memiliki nilai ekonomis yang sangat penting, penggunaannya juga
memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, penggunaan
sumber daya energi yang lebih berkelanjutan, seperti energi terbarukan, menjadi semakin penting
dalam upaya mengurangi dampak negatif dari penggunaan minyak bumi.

You might also like