Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT BERBASIS RUKUN WARGA (PMB-RW)

Fitria Ramadayani, Zaili Rusli dan Febri Yuliani


Program Studi Magister Ilmu Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas, Km 12,5 Panam Pekanbaru, 28293

Abstract: Effectiveness of Implementation of Community Empowerment Program Based


on Rukun Warga (PMB-RW). Community Empowerment Program based on Rukun Warga is a
program of poverty eradication conducted by Pekanbaru city government through the process of
approach of community empowerment pattern with financing from APBD Kota Pekanbaru,
Provincial APBD, State Budget, State-Owned Enterprise and Corporate Social Responsibility
(CSR) not binding. Therefore, through Mayor Regulation No. 44 of 2014 and Regional
Regulation No. 5 of 2016, the community-based community empowerment program (PMB RW)
has the goal of creating harmony, security and peace, realizing the prosperity of the people of
Pekanbaru City and creating a clean, healthy and beautiful environment . So with that purpose,
PMB RW Program has the main target, namely social solidarity, opportunity and employment as
well as facilities, infrastructure and environmental sustainability. The method used is descriptive
qualitative approach. Primary data obtained from interviews and observations, secondary data
obtained through data collection with documents. Data analysis uses data collection methods,
triangulation techniques and extends field involvement. The results of the research that the
effectiveness of the implementation of PMB RW program in Senapelan sub-district Pekanbaru
City is still running quite well. This is influenced by the factors of technical guidance, human
resources program implementer and the limitations of program budget.

Keywords: Effectiveness, effectiveness of policy implementation, community based community


empowerment program (PMB-RW).

Abstrak: Efektivitas Implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun


Warga (PMB-RW). Program Pemberdayaan Masyarakat berbasis Rukun Warga adalah
program penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Pekanbaru melalui
proses pendekatan pola pemberdayaan masyarakat dengan pembiayaan dari APBD Kota
Pekanbaru, APBD Provinsi, APBN, BUMN, BUMD dan Coorporate Social Responsibility
(CSR) perusahaan swasta serta bantuan lain yang tidak mengikat. Oleh karena itu melalui
Peraturan Walikota Nomor 44 Tahun 2014 dan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 program
pemberdayaan masyarakat berbasis rukun warga (PMB RW) ini memiliki tujuan menciptakan
kerukunan, keamanan dan kedamaian, mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kota Pekanbaru
dan menciptakan lingkungan bersih, sehat dan asri. Sehingga dengan tujuan tersebut, Program
PMB RW memiliki sasaran pokok, yaitu kesetiakawanan sosial, kesempatan dan lapangan kerja
serta sarana, prasarana dan kelestarian lingkungan. Metode yang digunakan yaitu pendekatan
deskriptif kualitatif. Data primer yang diperoleh dari wawancara dan observasi, data sekunder
diperoleh melalui pengumpulan data dengan dokumen. Analisa data menggunakan metode
pengumpulan data, teknik triangulasi serta memperpanjang keterlibatan dilapangan. Hasil
penelitian bahwa efektivitas implementasi program PMB RW di Kecamatan Senapelan Kota
Pekanbaru masih berjalan dengan cukup baik. Hal ini dipengaruhi oleh yaitu faktor bimbingan
teknis, faktor SDM implementor program dan faktor keterbatasan anggaran program.

Kata kunci: Efektivitas, efektivitas implementasi kebijakan, program pemberdayaan masyarakat


berbasis rukun warga (PMB-RW).

PENDAHULUAN pembangunan berbagai bidang, membuat ko-


Kota Pekanbaru sebagai salah satu kota ta ini harus siap menghadapi segala bentuk
di Indonesia yang mengalami perkembangan resiko yang akan muncul, salah satunya
dan pertumbuhan yang begitu cepat dalam mengenai kemiskinan perkotaan. Pemberda-

33
34 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 15, Nomor 1, Juli 2018 : 33-41

yaan ekonomi kerakyatan dengan dukungan agar tercapainya keberhasilan Program PMB
fasilitas yang memadai merupakan salah satu RW. Selanjutnya pengawasan serta pertang-
solusi dalam upaya menjawab permasalahan gungjawaban dana Program PMB RW ini
kemiskinan perkotaan. Pemerintah Kota Pe- dilakukan oleh masyarakat langsung serta
kanbaru harus mampu menyusun kebijakan BPKP yang membina Pemerintah Kota Pe-
dan program yang tepat dalam upaya me- kanbaru. Penggunaan dana program ini dite-
ningkatkan pemberdayaan ekonomi kerak- tapkan melalui rapat musyawarah RW. Da-
yatan. Fakta ini selanjutnya direspon oleh lam rapat musyawarah, RW akan menetap-
Pemerintah Kota Pekanbaru dengan mener- kan kemana dan apa yang harus dibangun
bitkan kebijakan melalui Peraturan Daerah sesuai keinginan masyarakat.
Nomor 5 Tahun 2016 tentang Program Pem- Program Pemberdayaan Masyarakat
berdayaan Masyarakat Berbasis Rukun War- Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) pada da-
ga (PMB RW) Kota Pekanbaru. Oleh karena sarnya merupakan ruh dari visi dan misi Pe-
itu program pemberdayaan masyarakat ber- merintah Kota Pekanbaru untuk mewujudkan
basis rukun warga (PMB RW) ini memiliki Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan
tujuan menciptakan kerukunan, keamanan dan madani yang dimulai dari tingkat RT dan
dan kedamaian, mewujudkan kesejahteraan RW. Namun dalam prakteknya masih banyak
masyarakat Kota Pekanbaru dan mencipta- kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Pro-
kan lingkungan bersih, sehat dan asri. Prog- gram PMB RW yang belum sesuai dengan
ram PMB RW memiliki sasaran pokok, yaitu peruntukkan, tujuan dan sasaran yang sudah
kesetiakawanan sosial, kesempatan dan lapa- ditetapkan. Apalagi pihak implementor juga
ngan kerja serta sarana, prasarana dan keles- masih belum mampu mempersiapkan unsur-
tarian lingkungan. Lingkup kegiatan Prog- unsur pelaksananya sesuai dengan ketentuan
ram PMB RW yang dituangkan dalam prin- peraturan yang sudah ditetapkan. Berdasar-
sip tridaya meliputi : kan uraian tersebut, maka dirumuskan per-
1. Pemberdayaan sosial, yaitu kegiatan masalahan penelitian ini adalah sebagai be-
yang berhubungan dengan upaya peni- rikut : Pertama, bagaimana efektivitas im-
ngkatan kerukunan, keamanan dan plementasi program pemberdayaan masya-
kedamaian masyarakat. rakat berbasis rukun warga (PMB-RW) di
2. Pemberdayaan ekonomi, yaitu kegiatan Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru ?. Ke-
yang berhubungan dengan membuka la- dua, apakah faktor-faktor yang menghambat
pangan kerja dan meningkatkan kesem- efektivitas implementasi program pember-
patan kerja menuju masyarakat sejahtera. dayaan masyarakat berbasis rukun warga
3. Pemberdayaan lingkungan, yaitu gerakan (PMB-RW) di Kecamatan Senapelan Kota
dan kegiatan yang dapat menciptakan Pekanbaru ?
lingkungan yang bersih, sehat dan asri. Menurut Hasel Nogi (2003) implemen-
Sasaran kegiatan Program PMB RW tasi kebijakan merupakan rangkaian kegiatan
adalah warga yang terdaftar dan berdomisili setelah suatu kebijakan dirumuskan. Tanpa
wilayah rukun warga LKM-RW. Kegiatan suatu implementasi maka suatu kebijakan
Program PMB RW pada prinsipnya merupa- yang telah dirumuskan akan sia-sia. Sedang-
kan kegiatan pemberdayaan swadaya masya- kan memurut Grindle (1980) implementasi
rakat yang pendanaannya berasal dari berba- kebijakan sesungguhnya bukan sekedar ber-
gai sumber, yaitu : APBD Kota Pekanbaru, hubungan dengan mekanisme penjabaran
APBD Provinsi, Program CSR dan sumber atau operasional dari keputusan politik ke
dana lainnya yang sah dan tidak mengikat. dalam prosedur-prosedur rutin lewat saluran
Dalam mengimplementasikan Program PMB birokrasi melainkan lebih dari itu yaitu me-
RW, pemerintah kota menyediakan sarjana nyangkut masalah konflik, keputusan dan
pendamping yang nantinya akan bekerja siapa yang akan memperoleh apa dan suatu
selama satu tahun untuk 12 kecamatan yang kebijakan. Kemudian Soluhuddin Kusuma-
ada di Kota Pekanbaru guna mendampingi negara (2010) menjelaskan implementasi
Fitria Ramadayani, dkk., Efektivitas Implementasi Program Pemberdayaan 35

merupakan sebagai proses administrasi dari menjadi informan sesuai dengan kriteria ter-
hukum (statuta) yang didalamnya tercakup pilih yang relevan dengan masalah penelitian
keterlibatan berbagai macam aktor, organi- tertentu. Informan penelitian ini dibagi men-
sasi, prosedur dan tehnik yang dilakukan jadi dua yaitu : a). informan kunci yaitu
agar kebijakan yang telah ditetapkan mem- LKM-RW (Lembaga Keswadayaan Masya-
punyai akibat yaitu tercapainya tujuan kebi- rakat Rukun Warga) yaitu Ketua, Sekretaris,
jakan. Selanjutnya Budi Winarno (2012) me- Ketua Bidang Data, Ketua Bidang Pember-
ngatakan implementasi dikonseptualisasikan dayaan Sosial, Ketua Bidang Pemberdayaan
sebagai suatu proses atau rangkaian keputu- Ekonomi, Ketua Bidang Pemberdayaan
san dan tindakan yang ditujukan agar kepu- Lingkungan dan Ketua Bidang Usaha. b). In-
tusan-keputusan diterima oleh lembaga legis- forman pelengkap yaitu Tim Koordinasi Ke-
latif bisa dijalankan. camatan yaitu Ketua, Tim Fasilitator yaitu
Efektivitas didefinisikan oleh para pa- pendamping dan masyarakat. Pengumpulan
kar dengan berbeda-beda tergantung pende- data dalam penelitian ini dilakukan dengan
katan yang digunakan oleh masing-masing metode wawancara dan observasi dalam upa-
pakar. Handoko (2011) mengatakan efek- ya memperoleh data primer dan data sekun-
tivitas adalah kemampuan untuk memilih der. Analisis data penelitian ini mengguna-
tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat kan analisa kualitatif yaitu prosedur pemeca-
untuk pencapaian tujuan yang telah dite- han masalah yang diteliti dengan mengguna-
tapkan. Efektivitas merupakan suatu pengu- kan cara memaparkan data yang diperoleh
kuran dalam arti tercapainya suatu sasaran dari pengamatan kepustakaan dan pengama-
atau tujuan yang telah ditetapkan sebelum- tan lapangan, kemudian dianalisa dan diin-
nya, jika sasaran atau tujuan tidak sesuai terprestasikan dengan memberikan kesim-
dengan waktu yang telah ditetapkan maka pulan.
suatu pekerjaan dikatakan tidak efektif.
Menurut Soetrisno (2007) efektivitas HASIL
suatu kegiatan atau aktivitas perlu diperha- Pemahaman Program
tikan beberapa indikator : Pemahaman program adalah kemam-puan
1. Pemahaman program implementor program dalam menge-tahui
2. Tepat Sasaran dengan jelas pelaksanaan program PMB RW
3. Tepat waktu yang akan diimplementasikan. Ke-mampuan
4. Tercapainya tujuan setiap implementor dalam mema-hami dan
5. Perubahan nyata mengetahui setiap tugas dan tang-gung
Jadi secara umum pandangan bahwa jawab yang dibebankan pada Program PMB
efektivitas implementasi kebijakan dimak- RW akan membantu terlaksananya program
sudkan atau didefinisikan dalam batas-batas dengan baik. Oleh karena itu, untuk menilai
dari tingkat pencapaian tujuan organisasi. kriteria yang ditetapkan terhadap pemaha-
Dengan demikian diartikan bahwa sejauh man program dalam efektivitas implementasi
mana suatu organisasi dapat merealisasikan program PMB RW di Kota Pekanbaru, penu-
tujuanya dalam pencapaian hasil. Penelitian lis melakukan wawancara penelitian kepada
ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas informan kunci penelitian ini yaitu Ketua
implementasi program pemberdayaan ma- LKM RW Kelurahan Sago, sebagai berikut :
syarakat berbasis rukun warga (PMB-RW) di “Memahami program PMB RW bagi
Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru. kami, membutuhkan waktu. Karena
program ini merupakan program baru
METODE yang melibatkan kami secara aktif se-
Penelitian ini dilaksanakan dengan bagai pelaksananya. Keterbatasan pe-
pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini ngetahuan yang kami miliki juga ter-
dipilih melalui tehnik purposive sampling, kadang menjadi kendala dalam mene-
yaitu menentukan kelompok peserta yang tapkan program PMB RW yang tepat
36 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 15, Nomor 1, Juli 2018 : 33-41

dan sesuai kebutuhan warga. Sehing- disediakan, kami tidak bisa mengim-
ga terkadang kami hanya bisa mem- plementasikan semua peruntukkan
buat program yang kami ingat dan program yang sudah ditetapkan. Ke-
mudah untuk dilakukan. Selain itu mudian untuk peserta dalam kegiatan
juga program inikan menetapkan ada yang ditetapkan seperti pelatihan-
usulan dan laporan, sebaiknya dilaku- pelatihan umumnya sudah mewakili
kan pelatihan teknis oleh Pemko un- warga yang membutuhkan. Walaupun
tuk pelaksana program dalam upaya tetap ada beberapa warga yang ikut
penyusunan usulan dan laporan prog- pelatihan belum sesuai dengan kebu-
ram. Supaya program ini tepat sasa- tuhannya. Hal ini tidak terlepas dari
ran dan tepat guna bagi warga”. keterbatasan dana yang dianggarkan
(Wawancara, 4 Oktober 2017) tentunya berefek kepada keterbatasan
Pernyataan yang sama juga disampai- peserta yang bisa diikutkan”.
kan oleh informan kunci lainnya, yaitu Ketua (Wawancara 5 Oktober 2017)
Bidang Pemberdayaan Lingkungan Kelura- Namun jawaban yang berbeda me-
han Sago, sebagai berikut : ngenai ketepatan sasaran disampaikan oleh
“Kemampuan kami memahami tuju- informan pelengkap yaitu masyarakat di Ke-
an, sasaran, prinsip, pelaksanaan dan lurahan Kampung Baru, sebagai berikut :
laporan secara membaca aturan “Program PMB RW sebenarnya kami
mungkin oke….tetapi praktek di la- kurang begitu mengetahuinya, karena
pangan terkadang tidak sesuai dengan tidak pernah ada sosialisasi tentang
pemahaman seperti yang dibaca da- program ini kepada kami. Program
lam aturan. Sehingga butuh bimtek ini dikerjakan sendiri oleh RW dan
dari pihak Pemko untuk bisa melak- perangkatnya, apa saja kegiatan yang
sanakan program sesuai dengan atu- akan dibuat juga hanya RW dan ko-
ran yang ditetapkan”. (Wawancara, 4 leganya saja yang tahu. Kami warga
Oktober 2017) tidak pernah diajak bermusyawarah
tentang peruntukkan program ini,
Tepat Sasaran ya…tiba-tiba program ini sudah ada
Tepat sasaran adalah kemampuan im- saja. Kegiatan yang berbentuk pelati-
plementor dalam mengimplementasikan pro- han juga kami tidak mengetahuinya
gram PMB RW kepada sasaran yang sudah dengan pasti. Sebab biasanya yang
ditetapkan dalam peraturan. Ketepatan para ikut pelatihan hanya warga-warga
implementor dalam mengimplementasikan yang dekat dengan RW saja. Ya…
program kepada sasaran yang sudah ditetap- kadang-kadang memang warga yang
kan menjadi langkah yang paling efektif un- membutuhkan, tetapi kebanyakan ju-
tuk mencapai keberhasilan program. Oleh ga warga yang kurang membutuhkan
karena itu, untuk menilai kriteria yang dite- atau warga yang itu-itu saja yang ikut
tapkan terhadap tepat sasaran dalam efekti- pelatihan”. (Wawancara 5 Oktober
vitas implementasi program PMB RW di 2017)
Kota Pekanbaru, penulis melakukan wawan-
cara penelitian kepada informan kunci pene- Tepat Waktu
litian ini yaitu Sekretaris LKM RW Kelu- Tepat waktu adalah kemampuan
rahan Kampung Baru, sebagai berikut : implementor dalam mengimplementasikan
“Pada dasarnya kegiatan yang dilaku- program PMB RW sesuai dengan waktu
kan melalui program PMB RW sudah ditetapkan dalam peraturan. Kemampuan
tepat sasaran sesuai dengan peruntuk- implementor dalam melaksanakan program
kan program, baik di bidang sosial, sesuai dengan waktu yang ditentukan
ekonomi maupun lingkungan. Namun menjadi sesuatu yang penting apabila ingin
karena keterbatasan anggaran yang mengukur ketercapaian atau keberhasilan
Fitria Ramadayani, dkk., Efektivitas Implementasi Program Pemberdayaan 37

program. Oleh karena itu, untuk menilai sanaan program. Oleh karena itu, untuk me-
kriteria yang ditetapkan terhadap tepat waktu nilai kriteria yang ditetapkan terhadap ter-
dalam efektivitas implementasi program capainya tujuan dalam efektivitas implemen-
PMB RW di Kota Pekanbaru, penulis mela- tasi program PMB RW di Kota Pekanbaru,
kukan wawancara penelitian kepada infor- penulis melakukan wawancara penelitian ke-
man kunci penelitian ini yaitu Ketua LKM pada informan kunci penelitian ini yaitu Ke-
RW Kelurahan Padang Terubuk, sebagai tua Bidang Pemberdayaan Lingkungan Ke-
berikut : lurahan Kampung Bandar, sebagai berikut :
“Ketepatan waktu dalam setiap me- “Fokus kami dalam melaksanakan
laksanakan program PMB RW sudah program PMB RW tentunya pada tu-
kami lakukan sebaik mungkin, karena juan yang sudah ditetapkan. Karena
apabila tidak tercapai maka akan jadi keberhasilan dalam pencapaian tujuan
bahan evaluasi bagi pihak Pemerintah merupakan kebanggaan bagi kami se-
Kota untuk kegiatan-kegiatan berikut- bagai pelaksana program. Namun de-
nya. Tetapi biasanya setiap kegiatan ngan banyaknya tujuan yang harus
fisik ataupun non fisik terlaksana se- dicapai, maka kami juga perlu mem-
suai dengan waktu yang ditetapkan. prioritaskan tujuan mana yang terle-
Yang sering molor terhadap waktu bih dahulu akan dicapai. Fokus kami
biasanya penyerahan laporan kegia- dalam pencapaian tujuan pada kegi-
tan-kegiatan yang sudah dilaksana- atan bidang ekonomi dan lingkungan.
kan”. (Wawancara 6 Oktober 2017) Kami mengadakan kegiatan pelati-
Pendapat yang sama juga disampai- han-pelatihan yang bisa merangsang
kan oleh informan kunci lainnya yaitu Sek- peningkatan ekonomi warga. Kami
retaris LKM RW Kelurahan Padang Teru- juga melakukan pembangunan fisik
buk, sebagai berikut : yang bisa menciptakan lingkungan
“Setiap kegiatan yang disetujui untuk menjadi bersih, sehat dan indah, se-
lingkungan kami, biasanya akan ber- perti pembangunan dan perbaikan sa-
jalan dengan tepat waktu. Baik itu ke- luran air parit di lingkungan warga”.
giatan yang bersifat fisik ataupun non (Wawancara 7 Oktober 2017)
fisik. Kalaupun ada keterlambatan bi- Pendapat yang sama juga disampai-
asanya terjadi karena adanya hamba- kan oleh informan kunci lainnya yaitu Ketua
tan-hambatan teknis, seperti kondisi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kelurahan
cuaca, pekerja yang mangkir dan se- Kampung Bandar, sebagai berikut :
bagainya. Yang jadi masalah bagi ka- “Kegiatan program PMB RW yang
mi, biasanya penyerahan laporan kami lakukan fokus kepada kegiatan
hasil kegiatan yang sudah dilaksana- di bidang lingkungan dan ekonomi.
kan. Ini sering sekali terlambat dalam Dalam bidang ekonomi kegiatan di-
penyerahannya, karena menyusun la- arahkan dalam bentuk pelatihan-pela-
poran kegiatan membutuhkan konsis- tihan yang dapat merangsang ekono-
tensi dalam mengerjakannya”. mi warga, seperti pelatihan menjahit,
(Wawancara 6 Oktober 2017) menyulam, salon, merangkai bunga
dan sebagainya. Sedangkan dalam bi-
Tercapainya Tujuan dang lingkungan kegiatan diarahkan
Tercapainya tujuan adalah kemampuan dalam perbaikan saluran air pada
implementor dalam merealisasikan tujuan setiap rumah warga”. (Wawancara 7
program PMB RW yang sudah ditetapkan Oktober 2017)
dalam peraturan. Setiap program kebijakan
pasti memiliki tujuan yang telah ditetapkan Perubahan Nyata
sebelumnya, bahkan ketercapaian tujuan Perubahan nyata adalah ketercapaian
menjadi tolak ukur bagi keberhasilan pelak- program PMB RW sesuai dengan outcome
38 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 15, Nomor 1, Juli 2018 : 33-41

yang sudah ditetapkan dalam peraturan. Se- Kota masih belum dengan sepenuh-
tiap program kebijakan yang diterbitkan oleh nya memberikan program ini kepada
pemerintah pasti memiliki dampak peruba- pengelola dan terkadang tidak berke-
han yang diharapkan. Perubahan-perubahan lanjutan dalam setiap tahunya. Aki-
yang ingin dicapai dalam implementasi pro- batnya sulit untuk memperoleh dam-
gram kebijakan, tentunya perubahan kearah pak yang baik dari setiap kegiatan
yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk me- yang dilakukan”.
nilai kriteria yang ditetapkan terhadap peru- (Wawancara 8 Oktober 2017)
bahan nyata dalam efektivitas implementasi
program PMB RW di Kota Pekanbaru, penu- PEMBAHASAN
lis melakukan wawancara penelitian kepada Berdasarkan hasil wawancara yang su-
informan kunci penelitian ini yaitu Ketua dah diperoleh menjelaskan bahwa kemam-
LKM RW Kelurahan Kampung Dalam, puan pihak pelaksana program PMB RW da-
sebagai berikut : lam memahami program secara teoritis sudah
“Dampak yang diperoleh dari prog- baik tetapi dalam tataran praktis masih be-
ram PMB RW pada dasarnya ada lum baik. Hal ini ditunjukkan dengan ba-
tetapi tidak terlalu signifikan. Hal ini nyaknya program PMB RW yang dilaksana-
dikarenakan oleh anggaran biaya kan masih belum sesuai dengan kebutuhan
yang disediakan dalam program PMB prioritas masyarakat, baik dalam bentuk pro-
RW terbatas. Kami sebagai pelaksana gram infrastruktur ataupun program non in-
program hanya bisa fokus mengerja- frastruktur. Kekurang mampuan pelaksana
kan kegiatan dalam setiap tahunnya program PMB RW ini tidak terlepas dari
pada satu atau dua bidang saja. Mi- bimbingan teknis yang diberikan oleh pihak
salnya bidang ekonomi, kemampuan- Pemerintah Kota dalam upaya mengimple-
nya hanya bisa membuat program mentasikan program dengan efektif.
pelatihan-pelatihan saja tanpa ada tin- Oleh karenanya, pemberian bimbingan
dakan yang nyata dari kegiatan pelati- teknis kepada setiap pelaksana program
han tersebut. Kegiatan sosial hanya PMBRW merupakan sesuatu yang panting
bisa dilakukan dalam membentuk fo- bagi suksesnya program ini. Modal penge-
rum bersama warga tanpa ada kegia- tahuan yang diperoleh, akan sangat memban-
tan yang bisa dikelola bersama antara tu pelaksana program PMB RW untuk bisa
warga. Dalam kegiatan bidang ling- menyusun laporan pengusulan kegiatan yang
kungan juga hanya bisa membangun akan dilakukan dalam setiap tahunnya. Ten-
infrastruktur pada titik-titik tertentu tunya bentuk usulan kegiatan yang dilakukan
tanpa bisa membangun secara keselu- sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang
ruhan walaupun dengan sistem berta- ada di lingkungan rukun warga. Namun se-
hap”. (Wawancara 8 Oktober 2017) baliknya apabila bimbingan teknis tidak ber-
Pandangan yang sama juga disam- jalan atau tidak diberikan oleh Pemerintah
paikan oleh informan kunci lainnya yaitu Kota, maka tidak semua pelaksana program
Sekretaris LKM RW Kelurahan Kampung PMB RW memahami secara teknis pelaksa-
Dalam, sebagai berikut : naan program tersebut. Sebab tidak semua
“Kami sudah berusaha melaksanakan RW yang ada di lingkungan masyarakat me-
program PMB RW sesuai dengan tu- miliki pengetahuan yang baik untuk bisa me-
juan dan sasaran yang diharapkan, mahami program PMB RW yang dicanang-
namun karena anggaran biaya yang kan oleh Pemerintah Kota untuk kepentingan
disediakan terbatas dan terus diselek- pemberdayaan sosial, pemberdayaan ekono-
si dalam setiap tahunnya membuat mi dan pemberdayaan lingkungan. Akibat-
ada perubahan yang signifikan dari nya dalam tataran implementasi program
kegiatan yang dilakukan masih sulit PMB RW yang dilaksanakan di Kota Pekan-
untuk terwujud. Karena Pemerintah baru, masih ditemukan RW yang tidak mam-
Fitria Ramadayani, dkk., Efektivitas Implementasi Program Pemberdayaan 39

pu mengusulkan kegiatan yang dibutuhkan PMB RW kepada warga. Padahal sosialisasi


oleh masyarakat yang ada di lingkungannya. yang dilakukan akan memberikan masukan
Berdasarkan hasil wawancara ketepatan sa- dan sumbangan pemikiran kepada pihak RW
saran yang dilakukan sudah sesuai dengan dalam menyusun dan mengusulkan kegiatan
peruntukkan program PMB RW yang di- sesuai dengan peruntukkan program. Karena
tetapkan, tetapi dalam implementasinya be- dengan demikian nantinya program PMB
lum mampu menyentuh seluruh masyarakat RW yang dilakukan di lingkungan rukun
atau warga yang ada di lingkungan rukun warga sesuai dengan kebutuhan warga yang
warga. Hal ini dikarenakan keterbatasan ang- ada di lingkungan tersebut.
garan yang disediakan melalui program PMB Ketepatan waktu para implementor da-
RW yang diimplementasikan oleh Pemerin- lam melaksanakan program PMB RW sudah
tah Kota Pekanbaru. Keterbatasan anggaran cukup baik, dimana implementor program
yang diberikan membuat setiap kegiatan PMB RW sudah dapat melaksanakan kegi-
yang diperuntukkan untuk setiap bidang pada atan-kegiatan yang berbentuk fisik ataupun
program PMB RW tidak bisa dilakukan non fisik dengan tepat waktu. Implementor
dengan baik. akan selalu berusaha konsisten dalam me-
Ketepatan sasaran program PMB RW nyelesaikan setiap kegiatan fisik ataupun non
yang dilakukan biasanya diukur oleh keter- fisik sesuai dengan waktu yang telah dite-
capaian pelaksanaan program. Misalnya da- tapkan. Sebab kegagalan dalam menyelesai-
lam kegiatan infrastruktur, maka ketepatan kan kegiatan yang dilakukan berdasarkan
sasaran adalah terselesaikannya kegiatan ukuran waktu, akan menjadi bahan evaluasi
pembangunan infrastruktur sesuai dengan dan pertimbangan bagi pihak Pemerintah
rancangan yang sudah ditetapkan. Contoh Kota Pekanbaru pada tahun-tahun berikut-
dalam kegiatan semenisasi jalan atau pem- nya. Ketepatan waktu implementor dalam
bangunan gorong-gorong, ketepatan sasaran menyelesaikan kegiatan akan menjadi uku-
akan tercapai apabila kegiatan pembangunan ran bagi pihak Pemerintah Kota untuk
semenisasi jalan atau gorong-gorong selesai mensetujui kegiatan-kegiatan berikutnya
dilakukan dan termanfaatkan oleh warga. yang diusulkan oleh para implementor pro-
Begitu juga dengan kegiatan yang non in- gram PMB RW. Oleh sebab itu dibutuhkan
frastruktur dalam bentuk pelatihan-pelatihan, komitmen bersama diantara para implemen-
akan tepat sasaran apabila kegiatan tersebut tor program PMB RW untuk bisa menye-
diikuti oleh warga yang ada di lingkungan lesaikan setiap kegiatan yang sudah disusun,
rukun warga untuk menambah pengetahuan baik dalam bentuk kegiatan fisik ataupun
dan penga-laman yang dimiliki warga. non fisik. Komitmen yang dimiliki akan
Namun tanggapan yang kontradiktif menjadi modal yang kuat bagi setiap im-
muncul dari informan pelangkap bahwa kete- plementor untuk dapat menyelesaikan kegi-
patan sasaran dalam implementasi program atan yang direncanakan dengan tepat waktu.
PMB RW masih belum baik atau efektif. Kendala bagi implementor dalam me-
Artinya ketepatan sasaran pelaksanaan prog- nyelesaikan kegiatan yang tepat waktu ada-
ram akan diukur dari keterlibatan warga da- lah pada proses penyusunan laporan kegiatan
lam mengikuti program, baik program yang yang sudah dilakukan. Hampir setiap pelak-
berbentuk infrastruktur ataupun non infra- sana program PMB RW mengeluhkan proses
struktur. Realita yang ada bahwa banyak penyusunan laporan penyelesaian kegiatan
warga yang tidak mengetahui keberadaan yang sudah dilakukan, karena tidak semua
program PMB RW yang diberikan oleh Pe- implementor memiliki kemampuan, penge-
merintah Kota Pekanbaru melalui RW di tahuan, pengalaman dan waktu yang cukup
setiap lingkungan rukun warga. Ketidakta- untuk menyelesaikan laporan kegiatan yang
huan warga akan adanya program ini tidak telah dilakukan. Faktor lain yang menjadi
terlepas dari ketiadaan sosialisasi yang dila- hambatan dalam penyusunan laporan per-
kukan oleh pihak RW terhadap program tanggung jawaban kegiatan adalah tidak
40 Jurnal Ilmu Administrasi Negara, Volume 15, Nomor 1, Juli 2018 : 33-41

tidak adanya bimbingan teknis yang di- nyulam, pelatihan salon dan sebagainya. Se-
berikan dalam penyusunan laporan yang di- dangkan pelatihan-pelatihan yang diberikan
bebankan. Padahal bimbingan teknis yang kepada kaum laki-laki yang tidak terlalu ba-
diberikan akan sangat membantu para im- nyak diberikan dalam peningkatan keahlian
plementor program PMB RW dalam me- di bidang perbengkelan, perikanan dan seba-
nyusun laporan pertanggung jawaban dari gainya.
setiap kegiatan yang dilakukan. Kemampuan implementor dalam men-
Fokus pencapaian tujuan yang telah capai tujuan program PMB RW yang sudah
ditetapkan oleh program PMB RW, lebih di- ditetapkan tidak terlepas dari pengetahuan
arahkan kepada bidang lingkungan dan eko- dan pengalaman yang dimiliki oleh penge-
nomi. Kemampuan para implementor prog- lola program PMB RW. Dengan pengeta-
ram PMB RW dalam merealisasikan tujuan huan dan pengalaman yang dimiliki, imple-
di bidang lingkungan dan ekonomi tidak mentor berusaha untuk merespon dan me-
terlepas dari ketepatan prioritas yang disusun nampung segala masukan dan aspirasi yang
terhadap kebutuhan masyarakat akan prog- disampaikan oleh warga kepada para penge-
ram PMB RW. Fokus ketercapaian tujuan lola program PMB RW. Setiap aspirasi yang
pada bidang lingkungan ditekan kepada per- disampaikan akan dikelola oleh implementor
baikan dan perawatan saluran air atau parit untuk dijadikan usulan prioritas yang nanti-
yang dimiliki oleh warga di lingkungannya. nya akan direalisasikan menjadi kegiatan-
Sebab apabila tidak dilakukan perawatan dan kegiatan yang dibiayai melalui program
perbaikan maka dapat menciptakan banjir PMB RW. Dalam mengelola usulan yang
dan genangan air pada saat musim penghujan masuk, pihak implementor program PMB
tiba. Kondisi ini akan membuat lingkungan RW memang lebih fokus kepada kebutuhan
kehidupan warga menjadi kurang sehat dan warga yang paling rill, seperti pada bidang
tidak bersih. Akibatnya banyak penyakit ekonomi dan lingkungan. Sehingga nantinya
yang akan muncul apabila keadaan tersebut program PMB RW ini dirasakan oleh ma-
tidak segera diperbaiki dan dicarikan jalan syarakat memang dapat membantu dalam
keluarnya. Oleh karena itu, pihak implemen- memecahkan sebagian permasalahan yang
tor program PMB RW lebih menekan pem- dihadapi. Oleh karena itu dalam melakukan
bangunan fisik atau infrastruktur yang dila- pengusulan program PMB RW kepada Pe-
kukan pada perbaikan saluran air atau parit merintah Kota Pekanbaru, pihak implemen-
untuk memperlancar pembuangan air di tor akan melakukan musyawarah kepada per-
sekitar lingkungan warga. Kemudian fokus wakilan warga seperti RT dan tokoh-tokoh
ketercapaian tujuan yang lain adalah di bi- masyarakat untuk memperoleh kegiatan-
dang ekonomi, dimana implementor program kegiatan yang menjadi prioritas pada lingku-
PMB RW memberikan pelatihan-pelatihan ngan rukun warganya. Melalui kegiatan mu-
yang sifatnya mengembangkan kemampuan syawarah yang dilakukan, diharapkan setiap
warganya untuk bisa merangsang kegiatan usulan kegiatan yang disampaikan merupa-
ekonomi yang dikelola. Kegiatan pelatihan kan bentuk aspirasi dari seluruh warga
yang dilakukan memang lebih fokus kepada masyarakat.
kaum perempuan dibandingkan dengan ka- Implementasi program PMB RW be-
um laki-laki. Hal ini disebabkan oleh prinsip lum berjalan dengan efektif, karena program
yang ingin memberikan ketrampilan dan ke- PMB RW yang dilakukan dalam setiap
ahlian kepada kaum perempuan dalam mem- tahunnya belum memberikan dampak peru-
bantu perekonomian keluarga. Oleh karena- bahan yang nyata dalam kehidupan warga di
nya, kegiatan pelatihan yang dilakukan lebih lingkungan rukun warga. Fakta perubahan
cenderung kepada peningkatan ketrampilan yang nyata dirasakan oleh warga hanya pada
dan keahlian bagi kaum perempuan seperti program kegiatan yang berbentuk fisik atau
pelatihan menjahit, pelatihan merangkai bu- pembangunan infrastruktur. Kondisi ini dise-
nga, pelatihan membuat kue, pelatihan me- babkan bahwa pembangunan fisik atau infra-
Fitria Ramadayani, dkk., Efektivitas Implementasi Program Pemberdayaan 41

struktur yang dilakukan barangnya nyata dan yang telah ditetapkan oleh program PMB
bisa dilihat oleh warga masyarakat. Selain itu RW, lebih diarahkan kepada bidang lingku-
juga warga masyarakat bisa merasakan lang- ngan dan ekonomi. Kelima, indikator peruba-
sung dampak perubahan yang terjadi melalui han nyata ditemukan bahwa dampak peruba-
kegiatan pembangunan fisik tersebut. Ma- han nyata yang diharapkan dari implementasi
syarakat bisa menggunakan langsung apa program PMB RW belum berjalan dengan
yang sudah dibangun oleh implementor efektif. Implementasi progam PMB RW
dalam program PMB RW. Beda halnya de- yang dilakukan dalam setiap tahunnya belum
ngan pembangunan yang sifatnya non fisik, memberikan dampak perubahan yang nyata
warga masyarakat tidak bisa merasakan dam- dalam kehidupan warga di lingkungan rukun
pak perubahannya secara langsung. Karena warga.
membutuhkan waktu dan proses yang berke-
lanjutan dan panjang untuk melihat peruba- DAFTAR RUJUKAN
han yang nyata. Grindle Merike S., 1980., Policy Content
Dari keseluruhan tanggapan informan and Context in Implementation
yang sudah disampaikan, maka dapat disim- Princeton., University Press., New
pulkan bahwa efektivitas implementasi prog- Jersey.
ram PMB RW di Kecamatan Senapelan Kota Handoko, T. Hani., 2001., Manajemen II.,
Pekanbaru masih berjalan dengan cukup ba- Yogyakarta: BPFE.
ik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya bebe- James E. Anderson., 1979.,”Public Policy
rapa indikator yang sudah berjalan dengan Making”., New York: Holt, Rinchard
baik dan ada indikator yang berjalan dengan & Winston.
kurang baik. John W. Creswell., 2012., Research Design :
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
SIMPULAN Mixed., Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Efektivitas implementasi program Kusumanegara Solahuddin., 2010., Model
PMB RW di Kecamatan Senapelan Kota Pe- dan Aktor dalam Proses Kebijakan
kanbaru masih berjalan dengan cukup baik. Publik., Yogyakarta: Penerbit Gava
Hal ini ditunjukkan dengan adanya beberapa Media.
indikator yang sudah berjalan dengan baik Tachjan., 2006., Implementasi Kebijakan
dan ada indikator yang berjalan dengan ku- Publik., Bandung: AIPI.
rang baik. Pertama, Indikator pemahaman Tangkilisan Hassel Nogi., 2003., Evaluasi
program ditemukan bahwa pihak pelaksana Kebijakan Publik, Penjelasan Analisis
program PMB RW dalam memahami prog- dan Transformasi Pikiran Nagel,
ram secara teoritis sudah baik tetapi dalam Yogyakarta: Balairung & Co.
tataran praktis masih belum baik. Kedua, Winarno Budi., 2012., Kebijakan Publik :
indikator ketepatan sasaran ditemukan pihak Teori, Proses dan Studi Kasus.,
implementor menyatakan bahwa ketepatan Jakarta: Pustaka Pelajar.
sasaran program PMB RW yang dilakukan
sudah baik, walaupun dalam prakteknya ma-
sih ada beberapa kekurangan-kekurangan da-
lam pencapaiannya. Ketiga, indikator kete-
patan waktu ditemukan bahwa ketepatan
waktu para implementor dalam melaksana-
kan program PMB RW sudah cukup baik.
Keempat, indikator tercapainya tujuan dite-
mukan bahwa ketercapaian tujuan dalam im-
plementasi program PMB RW di Kecamatan
Senapelan sudah berjalan dengan baik atau
efektif. Walaupun fokus pencapaian tujuan

You might also like