Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP) PENEMUAN KASUS PASIEN


KUSTA BARU

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD dr. Gustina Fitri, M.K.M
PUSKESMAS BIES NIP. 19800817 201412 2 001

1.PENGERTIAN Penyakit Yang menular menahun yang disebabkan kumam mycobactorium


leprac yang menyerang sarap tepi, kulit organ lain kecuali susunan saraf
pusat.

2. TUJUAN 1. Menemukan penyakit kusta secara dini


2. Memutus mata rantai penularan
3. Mengobati Dengan Lengkap
4. Mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang

3. KEBIJAKAN

4. REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001 Th 2008.

5. PROSEDUR Alat : Bengkok


Gunting

Bahan : Kapas Alkohol


Handscun
Kantong sampah medis
6.Langkah-langkah 1. Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan melakukan
kegiatan kontak penderita, survey case, RVS dan skrening
pada Masyarakat yang berkunjung ke posyandu yang sebelumya
sudah disosialisasikan tentang penyakit kusta.
2. Pada Masyarakat dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
3. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan periksa.
Pasien dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes
semsifitas pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang
disebut Cardinal Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati
rasa, penebalan saraf disertai gangguan fungsi, pemeriksaan
hapusan darah ditemukan hasil tahan asam.
4. Jika Sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku register pasien
dan buku pengobatan kusta.
5. Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
6. Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5,hanya satu saraf yang
terganggu,dan hasil tahan asamnya negative.
7. Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf yang
terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan asamnya positip.
8. Pengobatan type PB dengan MDT selama 6-9 bulan, jika type MB
dengan MDT selama 12- 18 bulan. Pasien sebelum pengobatan,
selama, dan sesudah pengobatan bias terjadi reaksi. Jika Timbul
reaksi pengobatannya dengan system tapering off prednisone 40
mg/hari selama 2 minggu, 30 mg/hari selama 2 minggu,20
mggg/hari selama 2 gangguan fungsi.
7. Alur
1. Dinas Kesehatan
2. Petugas P2 Kusta
9. Unit Terkait 3. Petugas Surveilans
4. Dokter Puskesmas

10. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Alat habis pakai (AHP)
3. Register Pasien
4. Alat Tulis Kantor

Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) PENGOBATAN
PASIEN PADA PENYAKIT KUSTA

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
dr. Gustina Fitri, M.K.M
PUSKESMAS
NIP. 19800817 201412 2 001
BIES
Penyakit Yang menular menahun yang disebabkan kumam mycobactorium
1.PENGERTIAN leprac yang menyerang sarap tepi, kulit organ lain kecuali susunan saraf
pusat.
1. Menemukan penyakit kusta secara dini
2. TUJUAN 2. Memutus mata rantai penularan
3. Mengobati Dengan Lengkap
4. Mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang

3. KEBIJAKAN

4. REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001 Th 2008.

Alat : Bengkok
5. PROSEDUR Gunting

Bahan : Kapas Alkohol


Handscun
Kantong sampah medis

6.Langkah-langkah 1. Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan melakukan


kegiatan kontak penderita, survey case, RVS dan skrening
pada anak sekolah.
2. Pasien datang ke loket minta nomor antrian diarahkan ke BP umum.
3. Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
4. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan periksa. Pasien
dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes semsifitas
pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang disebut Cardinal
Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi, pemeriksaan hapusan darah ditemukan hasil
tahan asam.
5. Jika Sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku register pasien
dan buku pengobatan kusta.
6. Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
7. Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5,hanya satu saraf yang
terganggu,dan hasil tahan asamnya negative.
8. Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf yang
terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan asamnya positip.
9. Pengobatan type PB dengan MDT selama 6-9 bulan, jika type MB
dengan MDT selama 12- 18 bulan. Pasien sebelum pengobatan,
selama, dan sesudah pengobatan bias terjadi reaksi. Jika Timbul
reaksi pengobatannya dengan system tapering off prednisone 40
mg/hari selama 2 minggu, 30 mg/hari selama 2 minggu,20 mggg/hari
selama 2 gangguan fungsi.
7. Alur
1. Dinas Kesehatan
2. Petugas P2 Kusta
9. Unit Terkait 3. Petugas Surveilans
4. Dokter Puskesmas

10. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Alat habis pakai (AHP)
3. Register Pasien (Kohort)
4. Alat Tulis Kantor

Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) PEMANTAUAN
KECACATAN PASIEN PADA
PENDERITA KUSTA

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
dr. Gustina Fitri, M.K.M
PUSKESMAS
NIP. 19800817 201412 2 001
BIES
Penyakit Yang menular menahun yang disebabkan kumam mycobactorium
1.PENGERTIAN leprac yang menyerang sarap tepi, kulit organ lain kecuali susunan saraf
pusat.
1. Menemukan penyakit kusta secara dini
2. TUJUAN 2. Memutus mata rantai penularan
3. Mengobati Dengan Lengkap
4. Mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang

3. KEBIJAKAN

4. REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001 Th 2008.

Alat : Bengkok
5. PROSEDUR Gunting

Bahan : Kapas Alkohol


Handscun
Kantong sampah medis

6.Langkah-langkah 1. Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan melakukan


kegiatan kontak penderita, survey case, RVS dan skrening
pada anak sekolah.
2. Pasien datang ke loket minta nomor antrian diarahkan ke BP umum.
3. Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
4. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan periksa. Pasien
dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes semsifitas
pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang disebut Cardinal
Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi, pemeriksaan hapusan darah ditemukan hasil
tahan asam.
5. Jika Sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku register pasien
dan buku pengobatan kusta.
6. Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
7. Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5,hanya satu saraf yang
terganggu,dan hasil tahan asamnya negative.
8. Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf yang
terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan asamnya positip.
9. Pengobatan type PB dengan MDT selama 6-9 bulan, jika type MB
dengan MDT selama 12- 18 bulan. Pasien sebelum pengobatan,
selama, dan sesudah pengobatan bias terjadi reaksi. Jika Timbul
reaksi pengobatannya dengan system tapering off prednisone 40
mg/hari selama 2 minggu, 30 mg/hari selama 2 minggu,20 mggg/hari
selama 2 gangguan fungsi.
7. Alur
1. Dinas Kesehatan
2. Petugas P2 Kusta
9. Unit Terkait 3. Petugas Surveilans
4. Dokter Puskesmas

10. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Alat habis pakai (AHP)
3. Register Pasien (Kohort)
4. Alat Tulis Kantor

Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) PENGAWASAN
MINUM OBAT PASIEN PENDERITA
PENYAKIT KUSTA

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
dr. Gustina Fitri, M.K.M
PUSKESMAS
NIP. 19800817 201412 2 001
BIES

1.PENGERTIAN Penyakit Yang menular menahun yang disebabkan kumam mycobactorium


leprac yang menyerang sarap tepi, kulit organ lain kecuali susunan saraf
pusat.

2. TUJUAN 1. Menemukan penyakit kusta secara dini


2. Memutus mata rantai penularan
3. Mengobati Dengan Lengkap
4. Mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang

3. KEBIJAKAN

4. REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001 Th 2008.

5. PROSEDUR Alat : Bengkok


Gunting

Bahan : Kapas Alkohol


Handscun
Kantong sampah medis
6.Langkah-langkah 1. Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan melakukan
kegiatan kontak penderita, survey case, RVS dan skrening
pada anak sekolah.
2. Pasien datang ke loket minta nomor antrian diarahkan ke BP umum.
3. Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
4. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan periksa. Pasien
dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes semsifitas
pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang disebut Cardinal
Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi, pemeriksaan hapusan darah ditemukan hasil
tahan asam.
5. Jika Sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku register pasien
dan buku pengobatan kusta.
6. Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
7. Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5,hanya satu saraf yang
terganggu,dan hasil tahan asamnya negative.
8. Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf yang
terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan asamnya positip.
9. Pengobatan type PB dengan MDT selama 6-9 bulan, jika type MB
dengan MDT selama 12- 18 bulan. Pasien sebelum pengobatan,
selama, dan sesudah pengobatan bias terjadi reaksi. Jika Timbul
reaksi pengobatannya dengan system tapering off prednisone 40
mg/hari selama 2 minggu, 30 mg/hari selama 2 minggu,20 mggg/hari
selama 2 gangguan fungsi.
7. Alur
Cari
Pasien Cardinal Tidak
Datang Sign Jelas

Rujuk Ke
1. Dinas Kesehatan
2. Petugas P2 Kusta
9. Unit Terkait 3. Petugas Surveilans
4. Dokter Puskesmas

10. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Alat habis pakai (AHP)
3. Register Pasien (Kohort)
4. Alat Tulis Kantor

Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
PENATALAKSANAAN REAKSI PADA
PASIEN PENDERITA PENYAKIT
KUSTA

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
dr. Gustina Fitri, M.K.M
PUSKESMAS
NIP. 19800817 201412 2 001
BIES
Penyakit Yang menular menahun yang disebabkan kumam mycobactorium
1.PENGERTIAN leprac yang menyerang sarap tepi, kulit organ lain kecuali susunan saraf
pusat.
1. Menemukan penyakit kusta secara dini
2. TUJUAN 2. Memutus mata rantai penularan
3. Mengobati Dengan Lengkap
4. Mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang

3. KEBIJAKAN

Sistem Manajemen Mutu ISO 90001 Th 2008.


4. REFERENSI
Alat : Bengkok
5. PROSEDUR Gunting

Bahan : Kapas Alkohol


Handscun
Kantong sampah medis

6.Langkah-langkah 1. Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan melakukan


kegiatan kontak penderita, survey case, RVS dan skrening
pada anak sekolah.
2. Pasien datang ke loket minta nomor antrian diarahkan ke BP umum.
3. Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
4. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan periksa. Pasien
dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes semsifitas
pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang disebut Cardinal
Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi, pemeriksaan hapusan darah ditemukan hasil
tahan asam.
5. Jika Sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku register pasien
dan buku pengobatan kusta.
6. Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
7. Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5,hanya satu saraf yang
terganggu,dan hasil tahan asamnya negative.
8. Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf yang
terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan asamnya positip.
9. Pengobatan type PB dengan MDT selama 6-9 bulan, jika type MB
dengan MDT selama 12- 18 bulan. Pasien sebelum pengobatan,
selama, dan sesudah pengobatan bias terjadi reaksi. Jika Timbul
reaksi pengobatannya dengan system tapering off prednisone 40
mg/hari selama 2 minggu, 30 mg/hari selama 2 minggu,20 mggg/hari
selama 2 gangguan fungsi.
7. Alur
Cari
Pasien Cardinal Tidak
Datang Sign Jelas

Rujuk Ke
Laboratoriu
Jelas m

Positif Lakukan Skin


Smear

Melakukan
Charting dan
Dokumentasi Lihat
Hasil

Menjelaskan
Prosedur
Pengobatan Negatif

Rujuk ke
Beri MDT Spesialis Kulit

Pasien
Pulang
1. Dinas Kesehatan
2. Petugas P2 Kusta
9. Unit Terkait 3. Petugas Surveilans
4. Dokter Puskesmas

10.Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Alat habis pakai (AHP)
3. Register Pasien (Kohort)
4. Alat Tulis Kantor

Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN
KONTAK PADA PASIEN PENDERITA
PENYAKIT KUSTA

No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
dr. Gustina Fitri, M.K.M
PUSKESMAS
NIP. 19800817 201412 2 001
BIES
Penyakit Yang menular menahun yang disebabkan kumam mycobactorium
1.PENGERTIAN leprac yang menyerang sarap tepi, kulit organ lain kecuali susunan saraf
pusat.
 Menemukan penyakit kusta secara dini
2. TUJUAN  Memutus mata rantai penularan
 Mengobati Dengan Lengkap
 Mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi berulang

3. KEBIJAKAN

4. REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001 Th 2008.

Alat : Bengkok
5. PROSEDUR Gunting

Bahan : Kapas Alkohol


Handscun
Kantong sampah medis

6.Langkah-langkah 1. Penemuan penderita dan suspek dilakukan dengan melakukan


kegiatan kontak penderita, survey case, RVS dan skrening
pada anak sekolah.
2. Pasien datang ke loket minta nomor antrian diarahkan ke BP umum.
3. Di BP umum dilakukan pemeriksaan pandang dan raba.
4. Diagnosis kusta didasarkan pemeriksaan pandang dan periksa. Pasien
dilihat ada kelainan kulit atau tidak, jika ada dilakukan tes semsifitas
pada bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti kusta yang disebut Cardinal
Sign yaitu lesi (kelainan,bercak) kulit yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi, pemeriksaan hapusan darah ditemukan hasil
tahan asam.
5. Jika Sudah ditemukan maka pasien dibuatkan buku register pasien
dan buku pengobatan kusta.
6. Tipe kusta ada 2; Type PB dan MB
7. Type PB bila jumlah bercak mati rasa 1-5,hanya satu saraf yang
terganggu,dan hasil tahan asamnya negative.
8. Type MB bila jumlah bercak yang mati rasa lebih dari 5, saraf yang
terganggu lebih dari satu saraf, dan basil tahan asamnya positip.
9. Pengobatan type PB dengan MDT selama 6-9 bulan, jika type MB
dengan MDT selama 12- 18 bulan. Pasien sebelum pengobatan,
selama, dan sesudah pengobatan bias terjadi reaksi. Jika Timbul
reaksi pengobatannya dengan system tapering off prednisone 40
mg/hari selama 2 minggu, 30 mg/hari selama 2 minggu,20 mggg/hari
selama 2 gangguan fungsi.

7. Alur
1. Dinas Kesehatan
2. Petugas P2 Kusta
9. Unit Terkait 3. Petugas Surveilans
4. Dokter Puskesmas

10.Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Alat habis pakai (AHP)
3. Register Pasien (Kohort)
4. Alat Tulis Kantor

Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

You might also like