Professional Documents
Culture Documents
Tutor Step 6
Tutor Step 6
Secara otomatis, faktor jenis kelamin dan usia sangat signifikan dalam proses pembentukan batu. Namun, angka
kejadian batu ureter dilapangan sering kali terjadi pada laki-laki dan pada masa usia dewasa. Hal ini karena pola
hidup, aktivitas, dan geografis.
2. Keluhan utama
Keluhan sangat bervariasi, terlebih jika terdapat penyakit skunder yang menyertai. Keluhan utama biasanya yang
sering muncul pada pasien dengan batu ureter adalah nyeri pada perut yang menjalar sampai ke pinggang dan nyeri
saat berkemih.
3. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan yang sering terjadi pada pasien batu ureter ialah nyeri pada saluran kemih yang menjalar, berat ringannya
tergantung pada lokasi dan besarnya batu, dapat terjadi nyeri/kolik renal. Pasien juga mengalami gangguan
gastrointestinal.
4. Riwayat penyakit dahulu
Batu ureter bukan merupakan penyakit menular dan menurun, sehingga silsilah keluarga tidak terlalu berpengaruh
pada penyakit ini.
6. Riwayat psikososial
Kondisi ini tidak selalu ada gangguan jika pasien memiliki koping adaptif. Namun biasanya, hambatan dalam interaksi
interaksi sosial dikarenakan adanya ketidaknyamanan (nyeri hebat) pada pasien, sehingga fokus perhatiannya hanya
pada sakitnya.
7. Kaji riwayat perkerjaan, aktivitas fisik rendah, lebih banyak duduk
8. Kaji akan adanya gejala yang berhubungan seperti mual, muntah dan riwayat diet tinggi purin.
9. Kaji akan adanya nyeri hebat pada fase akut, nyeri tekan pada ginjal yang sakit.
10. Obstruksi (berkemih sering dengan jumlah urine sedikit, oliguria atau anuria, disuria atau hematuria).
11. Faktor predisposisi penyebab terbentuknya batu mencakup Riwayat adanya batu dalam keluarga, kanker atau
gangguan pada sum-sum tulang, atau diet tinggi kalsium purine.
12. Pengetahuan pasien tentang Ureterolithiasis dan upaya untuk mencegah kejadian dan kekambuhan juga
dikaji.
(Bare, 2013)
9. Mahasiswa mampu menyusun diagnose
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (inflamasi) d.d nyeri pada bagian pinggang sebelah kanan, menjalar ke perut
bagian bawah dan kemaluan. (D.0077)
2. Gangguan eliminasi urine b.d iritasi kandung kemih d.d kencing kadang berwarna merah, klien menemukan ada
butir-butir seperti pasir keluar bersama air kencing. (D.0040)
(PPNI T. I., 2019)
10. Mahasiwa mampu menjelaskan intervensi
1. Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan intervensi 1) Manajemen nyeri (I.08238)
keperawatan selama 3 x 24 jam, Tindakan:
fisik (inflamasi) (D.0077) maka tingkat nyeri menurun, dengan Observasi
kriteria hasil : - Identifikasi skala nyeri
1. Keluhan nyeri menurun - Identifikasi respons nyeri
non verbal
2. Meringis menurun
- Identifikasi factor
- Fasilitasi istirahat
dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan
Edukasi
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Jelaskan penyebab,
2) Pemberian analgesic
(I.08243)
- Identifikasi karakteristik
nyeri (mis. Pencetus,
Pereda, kualitas,
lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi)
- Identifikasi Riwayat
alergi obat
- Monitor efektifitas
Terapeutik
- Diskusikan jenis
analgesic yang disukai
untuk mencapai analgesia
optimal, jika perlu
- pertimbangkan
penggunaan infus kontinu,
atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar
Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
dosis dan jenis analgesic,
sesuai indikasi
2. Gangguan eliminasi urine b.d Setelah dilakukan intervensi 1) Manajemen eliminasi urin
keperawatan selama 3 x 24
iritasi kandung kemih (I.04152)
jam, maka eliminasi urine
menurun, dengan kriteria hasil :
(D,0040)
1. Sensasi berkemih meningkat - Identifikasi tanda dan
gejala retensi atau
2. Desakan berkemih menurun inkontinesia urine
Edukasi
- Ajarkan tanda dan gejala
infeksi saluran kemih
- Ajarkan mengambil
specimen urine midstream
- Anjurkan mengurangi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat