Professional Documents
Culture Documents
Ervinaunipasby,+06 +AISYAH-PGPAUD+UNIPA
Ervinaunipasby,+06 +AISYAH-PGPAUD+UNIPA
Ervinaunipasby,+06 +AISYAH-PGPAUD+UNIPA
Aisyah
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Pedagogik dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Email : aisyah@unipasby.ac.id
Abstract
Cognitive as a thought process in the form of the ability to connect, assess and consider something. One
of the cognitive abilities that children can develop is to recognize the concept of shape, color and size.
Introducing the concept of shape, color, and size to children is important because color, shape and size
are the most visible features in the world around us and can help children solve problems in life and
adapt to their environment. There are 4 stages of child development, namely motor sensory, concrete pre-
operation, concrete operation, and formal operation. Through play activities that contain education,
children's thinking powers are stimulated to stimulate emotional, social and physical development.
Utilizing the surrounding environment as a means and source of learning by giving children the
opportunity to explore experiences gained orally or with creative media. The use of blocks in early
childhood education is intended to develop various abilities of children, in addition to providing
opportunities for children to explore. Educational game tools (APE) for early childhood are always
designed with in-depth thinking tailored to the child's age range. Game tools for children aged 4-5 years
are made simpler and not too difficult compared to games for children aged 5-6 years which are more
difficult to work on.
mengenal konsep bentuk, warna dan ukuran operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada
karena kegiatan di kelas masih berorientasi pada saat ini.egosentrisnya berkurang dan kemampuan
guru dan guru hanya memberikan kegiatan dan dalam tugas menjadi lebih baik.(d) tahap
permainan yang monoton sehingga anak kurang operasional formal, pada umur 12 tahun keatas,
tertarik dan cepat bosan. Sementara itu, timbul periode operasi baru. Periode ini anak
penggunaan alat permainan edukatif kurang dapat menggunakan operasi-operasi konkritnya
optimal dan keterbatasan media, guru hanya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks.
menggunakan lembar kerja siswa atau majalah (Matt jarvis,2011:111).
untuk memberikan kegiatan didalam kelas Teori kontruktivisme menegaskan bahwa suatu
sehingga anak cenderung pasif, kurang kreatif proses aktif di mana anak membangun konsep
dan kurang mandiri. atau gagasan baru berdasar pada pengetahuan
yang telah mereka peroleh. Anak memilih dan
2. PEMBAHASAN mengubah bentuk informasi, membangun
Artikel ini membahas secara teoritis hipotesis, dan membuat keputusan, bersandar
mengenai Kemampuan kognitif anak, tahapan pada suatu struktur teori untuk melakukanya.
perkembangan anak, manfaat kegiatan bermain Vygotsky, menjelaskan bahwa anak belajar dari
yang mengandung edukasi, pemanfaatkan benda nyata dan benda bergerak.
lingkungan sekitar sebagai sarana dan sumber Kemampuan kognitif merupakan salah satu dari
belajar, penggunaan balok dalam pendidikan bidang pengembangan kemampuan dasar yang
anak usia, dan alat permainan edukatif (APE) dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan
untuk anak usia dini. kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan
Usia dini atau prasekolah merupakan usia tahap perkembangannya. Pengembangan
yang efektif untuk mengembangkan berbagai kemampuan kognitif bertujuan agar anak mampu
potensi yang dimiliki anak-anak. 5 aspek mengolah perolehan belajarnya, menemukan
perkembangan yang dimiliki anak meliputi Nilai bermacam-macam alternatif pemecahan masalah,
Agama dan Moral, Fisik Motorik, Bahasa, pengembangan kemampuan logika matematika,
Kognitif, dan Sosial Emosional harus dapat pengetahuan ruang waktu, kemampuan memlilah
dikembangkan secara optimal. Upaya dan mengelompokkan, dan persiapan
pengembangan ini dapat dilakukan dengan pengembangan kemampuan berpikir teliti.
berbagai cara termasuk mengembangkan Melalui kegiatan bermain yang mengandung
kemampuan kognitif anak agar dapat edukasi, daya pikir anak terangsang untuk
menyelesaikan masalah sendiri dalam merangsang perkembangan emosi,
kehidupannya nanti. perkembangan sosial dan perkembngan fisik.
Tahap perkembangan menurut piaget terbagi Setiap anak mempunyai kemampuan dan
menjadi 4 tingkat perkembangan kemampuan ketertarikan bermain yang berbeda tergantung
otak untuk berpikir mengembangkan dari perkembangan anak. Dalam menentukan
pengetahuan kognitif, yaitu tahapan sensori permainan edukatif, orang tua atau pendidik
motorik, pra-operasional kongkrit, operasional harus memilih permainan dan menyediakan
kongkrit, dan operasional formal. Pada tahap ini media-media yang dapat mendukung
anak mengembangkan kemampuan untuk perkembangan kepribadian anak, yang
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan serta menyangkut fisik, intelektual, sosial, moral dan
mempersepsikan dengan gerakan-gerakan dan emosional anak.
tindakan fisik yaitu: (a) Tahap sensorimotor Salah satu permainan menggunakan kemampuan
sepanjang tahap ini mulai dari lahir hingga kognitif yaitu bermain dengan balok, anak-anak
berusia dua tahun, bayi belajar tentang diri mendapat kesempatan melatih kerja sama
mereka sendiri dan dunia mereka melalui indea mata,tangan, serta kordinasi fisik. Balok unit
mereka yang sedang berkembang dan melalui adalah potongan-potongankayu yang memiliki
aktivitas motor. (Diane, E. Papalia, sally wendkos bentuk beraneka ragam seperti segitiga,
Old and Ruth Duskin Fieldman, 2008:212). (b) segiempat, persegi panjang dansetengah
Tahap praoperasional, pada tingkat ini anak telah lingkaran. Bermain balok unit merupakan
menunjukkan aktivitas kognitif dalam kegiatan main dengan cara menyusun potongan-
menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Aktivitas potongan balok untuk membentuk suatu bentuk
berfikirnya belum mempunyai sistem yang bangunan sesuai dengan imajinasi dan
terorganisasikan. (c) Tahap operasional kemampuan anak dalam mendesain suatubentuk
kongkrit,pada tahap ini anak sudah cukup matang ruang dan bangunan. Permainan Balok
untuk menggunakan pemikiran logika atau merupakan potongan kayu yang memiliki
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (02) |39
seni. Pendidikan anak usia dini diberikan pada anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan
awal kehidupan anak untuk dapat berkembang pengasuhan dalam mendidik anak. Gaya
secara optimal. Supaya tercapai seluruh aspek pengasuhan dalam mendidik anak diukur
perkembangan pada anak usia dini dengan berdasarkan kategori positif dan negatif dengan
menggunakan prinsip belajar melalui bermain tolak ukur kontrol orang tua, kejelasan
dalam metode pembelajaran-nya.Terkait dengan komunikasi dan tuntutan orangtua menjadi
itu, orang tua dan guru perlu menyediakan matang.(Rini Harianti, 2016) Disamping pola
lingkungan yang benar untuk membebaskan asuh orang tua, gaya belajar anak juga
seluruh potensi kreatifnya. Di dalam pendidikan mempengaruhi perkembangan kreativitas anak.
anak usia dini, orang tua dan guru bukanlah semakin baik gaya belajar siswa maka semakin
pengajar, melainkan sebagai motivator, baik pula hasil belajarnya. Sebaliknya, semakin
fasilitator. Orang tua dan guru diharapkan buruk gaya belajar siswa maka semakin rendah
memberikan stimulus pada anak, sehingga terjadi hasil belajarnya. (Tanamir, 2016) hasil belajar
proses pembelajaran yang berpusat pada anak dalam penelitian ini terkait dengan kreativitas
(student centered). Biarkan anak dengan bebas anak usia dini.
melakukan, memegang, menggambar, Kreativitas biasanya diartikan sebagai
membentuk, ataupun membuat dengan caranya kemampuan untuk menciptakan suatu produk
sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri. baru, baik yang benar-benar baru sama sekali,
Bebaskan daya kreatif anak dengan membiarkan maupun merupakan modifikasi atau perubahan
anak menuangkan imajinasinya. Ketika anak dengan menggabungkan hal-hal yang sudah ada.
mengembangkan keterampilan kreatif, maka Jika konsep ini dikaitkan dengan kreativitas anak,
anak tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide anak yang bersangkutan mungkin menciptakan
yang inovatif dan jalan keluar dalam suatu karya yang benar-benar baru dan orisinil
menyelesaikan masalah serta meningkatkan (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan
kemampuan dalam mengingat sesuatu. modifikasi dari berbagai cara belajar yang ada
Lingkungan keluarga yang baik, sekurang- sehingga menghasilkan bentuk baru. Tumbuhnya
kurangnya mempunyai tiga ciri, yaitu: Pertama, kreativitas pada anak usia dini, memungkinkan
keluarga memberikan suasana emosional yang terwujudnya ide perubahan dan upaya
baik bagi anak-anaknya, seperti perasaan senang, peningkatan secara terus menerus, dan sesuai
aman, disayangi, dan dilindungi. Kedua, dengan situasi dan kondisi lingkungan di mana
mengetahui dasar-dasar kependidikan, terutama sekolah berada. Disamping itu, tuntutan untuk
berkenaan dengan kewajiban dan tanggung jawab meningkatkan kemampuan anak muncul dari
orang tua terhadap pendidikan anak serta tujuan dalam diri sendiri, tanpa menunggu ide ataupun
dari isi pendidikan yang diberikan kepadanya. perintah dari orang lain.
Ketiga, bekerjasama dengan pusat pendidikan Penggunaan balok dalam pendidikan anak usia
tempat orang tua mengamanatkan pendidikan dini dimaksudkan untuk mengembangkan
anaknya. berbagai kemampuan anak, di samping untuk
Proses pembelajaran pada pendidikan anak usia memberikan kesempatan bagi anak
dini menjadi permasalahan yang pelik di bereksplorasi. Permainan Balok termasuk Alat
Indonesia beberapa tahun terakhir. Hal ini Permainan Edukatif (APE).APE adalah alat
disebabkan karena pembelajaran yang permainan yang sengaja di rancang secarakhusus
dilaksanakan cenderung berorientasi akademik, untuk kepentingan pendidikan. Alat permainan
pembelajaran yang lebih menekankan pada edukatif (APE) untuk anak usia dini selalu di
pencapaian kemampuan anak dalam membaca, rancang dengan pemikiran yang mendalam
menulis, dan berhitung (baca: calistung). disesuaikan dengan rentang usia anak. alat
Seharusnya, pembelajaran di jenjang pendidikan permainan untuk anak usia rentang 4-5 tahun di
anak usia dini (0-6 tahun) lebih diarahkan untuk buat dengan lebih sederhana dan tidak terlalu sulit
mengembangkan berbagai potensi yang terdapat dibandingkan dengan alat permainan untuk anak
dalam diri anak, seperti: fisik, kognisi, bahasa, usia rentang 5-6 tahun yang lebih sulit
dan sosio-emosional. Kecenderungan tersebut pengerjaannya.
disebabakan antara lain karena pemahaman yang
keliru terhadap konsep pembelajaran awal pada 3. SIMPULAN DAN SARAN
anak. 3.1. Simpulan
Pola asuh orang tua terhadap anak memiliki peran Berdasarkan uraian di atas dapat
penting dalam upaya mengembangkan kreativitas disimpulkan sebagai berikut (1) Kemampuan
anak. Pola asuh belajar adalah interaksi antara kognitif merupakan salah satu dari bidang
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (02) |41