Ervinaunipasby,+06 +AISYAH-PGPAUD+UNIPA

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Volume 02 Nomor 02, Desember 2020 Page 37-41

Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini


Program Studi PG-PAUD Fakultas Pedagogik dan Psikologi
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/incrementapedia
e-ISSN: 2686-3146

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA


DINI MELALUI PERMAINAN BALOK

Aisyah
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Pedagogik dan Psikologi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Email : aisyah@unipasby.ac.id

Abstract

Cognitive as a thought process in the form of the ability to connect, assess and consider something. One
of the cognitive abilities that children can develop is to recognize the concept of shape, color and size.
Introducing the concept of shape, color, and size to children is important because color, shape and size
are the most visible features in the world around us and can help children solve problems in life and
adapt to their environment. There are 4 stages of child development, namely motor sensory, concrete pre-
operation, concrete operation, and formal operation. Through play activities that contain education,
children's thinking powers are stimulated to stimulate emotional, social and physical development.
Utilizing the surrounding environment as a means and source of learning by giving children the
opportunity to explore experiences gained orally or with creative media. The use of blocks in early
childhood education is intended to develop various abilities of children, in addition to providing
opportunities for children to explore. Educational game tools (APE) for early childhood are always
designed with in-depth thinking tailored to the child's age range. Game tools for children aged 4-5 years
are made simpler and not too difficult compared to games for children aged 5-6 years which are more
difficult to work on.

Keywords: Cognitive Ability, Early Childhood, Block Game

mengembangkan kemampuan kognitif serta


1. PENDAHULUAN mendapatkan pemahaman konsep-konsep
Kognitif sebagai suatu proses berpikir penting dalam pemecahan masalah, konsep
berupa kemampuan untuk menghubungkan, matematika dan geometri.
menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Salah Pengembangan kognitif yaitu satu
satu kemampuan kognitif yang dapat pengembangan kemampuan dasar anak, yang
dikembangkan anak yaitu mengenal konsep bertujuan agar anak mampu meningkatkan
bentuk, warna dan ukuran.Mengenalkan konsep kemampuan dan kreativitas sesuai dengan tahap
bentuk, warna, dan ukuran pada anak penting perkembangan. Di samping itu, anak dapat
dilakukan sebab warna, bentuk dan ukuran mengembangkan pengetahuan yang sudah
merupakan ciri yang paling terlihat dalam dunia diketahui dengan pengetahuan yang baru
sekeliling kita dan dapat membantu anak diperolehnya. Dalam pelaksanaan pengembangan
menyelesaikan masalah dalam kehidupan, serta kognitif, kegiatan harus disesuaikan dengan
beradaptasi dengan lingkungannya. kondisi lingkungan serta dikaitkan dengan tema.
Permainan balok adalah salah satu Bermain sambil belajar dapat mengembangkan
permainan edukatif yang menggunakan aspek perkembangan anak usia dini. Aspek
potongan-potongan kayu berbentuk geometri perkembangan yang dapat dikembangkan antara
yang dapat membuat anak mengekspresikan lain adalah Nilai agama moral, kognitif, fisik
imajinasinya yang bersifat abstrak menjadi motorik,bahasa, sosial-emosional, dan seni.
sesuatu yang konkrit dan kemampuan kognitif anak khususnya dalam
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (02) |38

mengenal konsep bentuk, warna dan ukuran operasi, tetapi hanya untuk objek fisik yang ada
karena kegiatan di kelas masih berorientasi pada saat ini.egosentrisnya berkurang dan kemampuan
guru dan guru hanya memberikan kegiatan dan dalam tugas menjadi lebih baik.(d) tahap
permainan yang monoton sehingga anak kurang operasional formal, pada umur 12 tahun keatas,
tertarik dan cepat bosan. Sementara itu, timbul periode operasi baru. Periode ini anak
penggunaan alat permainan edukatif kurang dapat menggunakan operasi-operasi konkritnya
optimal dan keterbatasan media, guru hanya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks.
menggunakan lembar kerja siswa atau majalah (Matt jarvis,2011:111).
untuk memberikan kegiatan didalam kelas Teori kontruktivisme menegaskan bahwa suatu
sehingga anak cenderung pasif, kurang kreatif proses aktif di mana anak membangun konsep
dan kurang mandiri. atau gagasan baru berdasar pada pengetahuan
yang telah mereka peroleh. Anak memilih dan
2. PEMBAHASAN mengubah bentuk informasi, membangun
Artikel ini membahas secara teoritis hipotesis, dan membuat keputusan, bersandar
mengenai Kemampuan kognitif anak, tahapan pada suatu struktur teori untuk melakukanya.
perkembangan anak, manfaat kegiatan bermain Vygotsky, menjelaskan bahwa anak belajar dari
yang mengandung edukasi, pemanfaatkan benda nyata dan benda bergerak.
lingkungan sekitar sebagai sarana dan sumber Kemampuan kognitif merupakan salah satu dari
belajar, penggunaan balok dalam pendidikan bidang pengembangan kemampuan dasar yang
anak usia, dan alat permainan edukatif (APE) dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan
untuk anak usia dini. kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan
Usia dini atau prasekolah merupakan usia tahap perkembangannya. Pengembangan
yang efektif untuk mengembangkan berbagai kemampuan kognitif bertujuan agar anak mampu
potensi yang dimiliki anak-anak. 5 aspek mengolah perolehan belajarnya, menemukan
perkembangan yang dimiliki anak meliputi Nilai bermacam-macam alternatif pemecahan masalah,
Agama dan Moral, Fisik Motorik, Bahasa, pengembangan kemampuan logika matematika,
Kognitif, dan Sosial Emosional harus dapat pengetahuan ruang waktu, kemampuan memlilah
dikembangkan secara optimal. Upaya dan mengelompokkan, dan persiapan
pengembangan ini dapat dilakukan dengan pengembangan kemampuan berpikir teliti.
berbagai cara termasuk mengembangkan Melalui kegiatan bermain yang mengandung
kemampuan kognitif anak agar dapat edukasi, daya pikir anak terangsang untuk
menyelesaikan masalah sendiri dalam merangsang perkembangan emosi,
kehidupannya nanti. perkembangan sosial dan perkembngan fisik.
Tahap perkembangan menurut piaget terbagi Setiap anak mempunyai kemampuan dan
menjadi 4 tingkat perkembangan kemampuan ketertarikan bermain yang berbeda tergantung
otak untuk berpikir mengembangkan dari perkembangan anak. Dalam menentukan
pengetahuan kognitif, yaitu tahapan sensori permainan edukatif, orang tua atau pendidik
motorik, pra-operasional kongkrit, operasional harus memilih permainan dan menyediakan
kongkrit, dan operasional formal. Pada tahap ini media-media yang dapat mendukung
anak mengembangkan kemampuan untuk perkembangan kepribadian anak, yang
mengorganisasikan dan mengkoordinasikan serta menyangkut fisik, intelektual, sosial, moral dan
mempersepsikan dengan gerakan-gerakan dan emosional anak.
tindakan fisik yaitu: (a) Tahap sensorimotor Salah satu permainan menggunakan kemampuan
sepanjang tahap ini mulai dari lahir hingga kognitif yaitu bermain dengan balok, anak-anak
berusia dua tahun, bayi belajar tentang diri mendapat kesempatan melatih kerja sama
mereka sendiri dan dunia mereka melalui indea mata,tangan, serta kordinasi fisik. Balok unit
mereka yang sedang berkembang dan melalui adalah potongan-potongankayu yang memiliki
aktivitas motor. (Diane, E. Papalia, sally wendkos bentuk beraneka ragam seperti segitiga,
Old and Ruth Duskin Fieldman, 2008:212). (b) segiempat, persegi panjang dansetengah
Tahap praoperasional, pada tingkat ini anak telah lingkaran. Bermain balok unit merupakan
menunjukkan aktivitas kognitif dalam kegiatan main dengan cara menyusun potongan-
menghadapi berbagai hal diluar dirinya. Aktivitas potongan balok untuk membentuk suatu bentuk
berfikirnya belum mempunyai sistem yang bangunan sesuai dengan imajinasi dan
terorganisasikan. (c) Tahap operasional kemampuan anak dalam mendesain suatubentuk
kongkrit,pada tahap ini anak sudah cukup matang ruang dan bangunan. Permainan Balok
untuk menggunakan pemikiran logika atau merupakan potongan kayu yang memiliki
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (02) |39

berbagai bentuk.Umumnya berbentuk segi empat matematika yaitu kemampuan mengembangkan


atau kubus. Pada perkembangannya, balok konsep bentuk, warna dan ukuran dengan
sebagai alat permainan tidak hanya dibuat dari permainan balok, mengenal bentuk lingkaran,
kayu.Beragam bahan dipergunakan, seperti silindris, segiempat, segitiga, Membedakan
misalnya karton, busa, karet, dan sebagainya. warna-warna pada balok dan dapat membedakan
Beragam balok dapat dipergunakan sebagai alat ukuran balok yang bermacam-macam. Melalui
permainan atau sarana belajar. Beberapa jenis permainan balok, anak akan belajar ukuran,
balok yang dipergunakan sebagai alat permainan bentuk, warna, jumlah, urutan, lokasi, panjang
antara lain adalah balok unit, balok besar, balok dan berat pada saat mereka membangun dan
berongga, balok pasak/lego, dan balok lainnya. merapikan balok.
(1) Balok unit merupakan balok yang memiliki Dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan
bentuk dan ukuran standar (2) Balok besar untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan
merupakan balok berukuran besar macro play, dan ia pikirkan. Anak mempraktikkan
dimana anak akan membangun rumah dengan keterampilan dan mendapatkan kepuasan dalam
skala sesuai dengan tinggi mereka. Tidak ada bermain, yang berarti mengembangkan dirinya
ukuran standar untuk balok besar ini, namun sendiri.Selanjutnya anak dapat mengembangkan
disyaratkan dibuat dari bahan yang ringan, otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran,
misalnya karton. Balok besar dapat juga dibuat dan memahami keberadaan lingkungannya,
dengan memanfaatkan karton bekas bungkus, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan
seperti misalnya bekas bungkus susu. Masukkan kreativitasnya.
kertas koran kedalam bekas bungkus agar lebih Metode yang dapat digunakan dalam
kuat dan awet dipakai bermain. Karton-karton mengembangkan kognitif meliputi : pemberian
bekas tadi dapat dibungkus kertas berwarna agar tugas, demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan
menarik. (3) Balok berongga pada prinsipnya sya’ir, percobaan, eksperimen, bercakap-cakap,
kegunaannya sama dengan balok besar, yaitu bercerita dan praktik langsung. Dalam
untuk bermain macro play. Bedanya hanya pada menggunakan metode seperti ini, guru dapat
bahannya, dimana balok berongga dibuat dari memilih salah satu atau gabungan dari beberapa
kayu/papan. (4) Balok pasak/lego. Balok pasak metode yang sesuai dengan kemampuan, fasilitas
merupakan balok yang setiap baloknya memiliki kegiatan belajar mengajar yang disajikan, serta
pasak pada bagian atas dan lobang pada bagian sesuai dengan bahan pengembangan dan
bawah. Bahan balok ini umumnya kayu atau kebutuhan, minat dan kemampuan serta
plastik. Contoh terkenal dari balok pasak ini lingkungan anak.
adalah lego. Balok pasak ini lebih disukai anak- Dalam memberikan kegiatan pengembangan
anak karena memberikan lebih banyak pilihan kognitif hendaknya mengacu kepada kompetensi
bentuk, yang tidak dapat dilakukan bila yang hendak dicapai dan sedapat mungkin
menggunakan jenis balok lainnya. (5) Balok dikaitkan dengan tema yang sedang dibahas.
lainnya. Jenis balok lainnya cukup banyak,seperti Pelaksanaan kegiatan pengembangan kognitif
balok alphabet, dan sebagainya. Penggunaan dapat menggunakan bermacam-macam metode
balok dalam pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan kompetensi yang hendak
dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai dicapai.Memanfaatkan lingkungan sekitar
kemampuan anak, di samping untuk memberikan sebagai sarana dan sumber belajar dengan
kesempatan bagi anak bereksplorasi. memberi kesempatan anak untuk mengeksplorasi
Manfaat permainan balok adalah pengalaman yang didapat secara lisan atau
mengembangkan konsep matematika dan dengan media kreatif, kegiatan yang diberikan
geometri, mengembangkan keterampilan hendaknya merupakan pengetahuan yang objektif
membedakan penglihatan. Dalam dan sesuai dengan kenyataan.
mengembangkan konsep matematika dan Mengingat pentingnya masa ini, maka peran
geometri, balok diciptakan dalam bentuk stimulasi berupa penyediaan lingkungan yang
matematis maka anak yang memainkannya kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik
dilatih memiliki pengertian konkret dari konsep- orang tua, guru, pengasuh ataupun orang dewasa
konsep penting dalam berpikir logis, termasuk lain yang ada disekitar anak, sehingga anak
kemampuan menggunakan klasifikasi (misalnya memiliki kesempatan untuk mengembangkan
meletakkan balok yang sama bentuknya, sama seluruh potensinya. Potensi yang dimaksud
warnanya, dan yang sama ukurannya), serial meliputi aspek moral dan nilai-nilai agama,
(misalnya, mengurutkan dari yang paling pendek sosial, emosional dan kemandirian, kemampuan
ke yang paling tinggi). Anak dapat belajar konsep berbahasa, kognitif, fisik/motorik, kreativitas dan
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (02) |40

seni. Pendidikan anak usia dini diberikan pada anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan
awal kehidupan anak untuk dapat berkembang pengasuhan dalam mendidik anak. Gaya
secara optimal. Supaya tercapai seluruh aspek pengasuhan dalam mendidik anak diukur
perkembangan pada anak usia dini dengan berdasarkan kategori positif dan negatif dengan
menggunakan prinsip belajar melalui bermain tolak ukur kontrol orang tua, kejelasan
dalam metode pembelajaran-nya.Terkait dengan komunikasi dan tuntutan orangtua menjadi
itu, orang tua dan guru perlu menyediakan matang.(Rini Harianti, 2016) Disamping pola
lingkungan yang benar untuk membebaskan asuh orang tua, gaya belajar anak juga
seluruh potensi kreatifnya. Di dalam pendidikan mempengaruhi perkembangan kreativitas anak.
anak usia dini, orang tua dan guru bukanlah semakin baik gaya belajar siswa maka semakin
pengajar, melainkan sebagai motivator, baik pula hasil belajarnya. Sebaliknya, semakin
fasilitator. Orang tua dan guru diharapkan buruk gaya belajar siswa maka semakin rendah
memberikan stimulus pada anak, sehingga terjadi hasil belajarnya. (Tanamir, 2016) hasil belajar
proses pembelajaran yang berpusat pada anak dalam penelitian ini terkait dengan kreativitas
(student centered). Biarkan anak dengan bebas anak usia dini.
melakukan, memegang, menggambar, Kreativitas biasanya diartikan sebagai
membentuk, ataupun membuat dengan caranya kemampuan untuk menciptakan suatu produk
sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri. baru, baik yang benar-benar baru sama sekali,
Bebaskan daya kreatif anak dengan membiarkan maupun merupakan modifikasi atau perubahan
anak menuangkan imajinasinya. Ketika anak dengan menggabungkan hal-hal yang sudah ada.
mengembangkan keterampilan kreatif, maka Jika konsep ini dikaitkan dengan kreativitas anak,
anak tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide anak yang bersangkutan mungkin menciptakan
yang inovatif dan jalan keluar dalam suatu karya yang benar-benar baru dan orisinil
menyelesaikan masalah serta meningkatkan (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan
kemampuan dalam mengingat sesuatu. modifikasi dari berbagai cara belajar yang ada
Lingkungan keluarga yang baik, sekurang- sehingga menghasilkan bentuk baru. Tumbuhnya
kurangnya mempunyai tiga ciri, yaitu: Pertama, kreativitas pada anak usia dini, memungkinkan
keluarga memberikan suasana emosional yang terwujudnya ide perubahan dan upaya
baik bagi anak-anaknya, seperti perasaan senang, peningkatan secara terus menerus, dan sesuai
aman, disayangi, dan dilindungi. Kedua, dengan situasi dan kondisi lingkungan di mana
mengetahui dasar-dasar kependidikan, terutama sekolah berada. Disamping itu, tuntutan untuk
berkenaan dengan kewajiban dan tanggung jawab meningkatkan kemampuan anak muncul dari
orang tua terhadap pendidikan anak serta tujuan dalam diri sendiri, tanpa menunggu ide ataupun
dari isi pendidikan yang diberikan kepadanya. perintah dari orang lain.
Ketiga, bekerjasama dengan pusat pendidikan Penggunaan balok dalam pendidikan anak usia
tempat orang tua mengamanatkan pendidikan dini dimaksudkan untuk mengembangkan
anaknya. berbagai kemampuan anak, di samping untuk
Proses pembelajaran pada pendidikan anak usia memberikan kesempatan bagi anak
dini menjadi permasalahan yang pelik di bereksplorasi. Permainan Balok termasuk Alat
Indonesia beberapa tahun terakhir. Hal ini Permainan Edukatif (APE).APE adalah alat
disebabkan karena pembelajaran yang permainan yang sengaja di rancang secarakhusus
dilaksanakan cenderung berorientasi akademik, untuk kepentingan pendidikan. Alat permainan
pembelajaran yang lebih menekankan pada edukatif (APE) untuk anak usia dini selalu di
pencapaian kemampuan anak dalam membaca, rancang dengan pemikiran yang mendalam
menulis, dan berhitung (baca: calistung). disesuaikan dengan rentang usia anak. alat
Seharusnya, pembelajaran di jenjang pendidikan permainan untuk anak usia rentang 4-5 tahun di
anak usia dini (0-6 tahun) lebih diarahkan untuk buat dengan lebih sederhana dan tidak terlalu sulit
mengembangkan berbagai potensi yang terdapat dibandingkan dengan alat permainan untuk anak
dalam diri anak, seperti: fisik, kognisi, bahasa, usia rentang 5-6 tahun yang lebih sulit
dan sosio-emosional. Kecenderungan tersebut pengerjaannya.
disebabakan antara lain karena pemahaman yang
keliru terhadap konsep pembelajaran awal pada 3. SIMPULAN DAN SARAN
anak. 3.1. Simpulan
Pola asuh orang tua terhadap anak memiliki peran Berdasarkan uraian di atas dapat
penting dalam upaya mengembangkan kreativitas disimpulkan sebagai berikut (1) Kemampuan
anak. Pola asuh belajar adalah interaksi antara kognitif merupakan salah satu dari bidang
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2019, 01 (02) |41

pengembangan kemampuan dasar yang


dipersiapkan oleh guru untuk meningkatkan 4. REFERENSI
kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan
tahap perkembangannya. (2) terdapat 4 tahapan Depertemen Pendidikan Nasional. (2007).
perkembangan anak yaitu sensori motorik, pra- Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-
operasional kongkrit, operasional kongkrit, dan Kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan
operasional formal. (3) Melalui kegiatan bermain Taman Kanak.
yang mengandung edukasi, daya pikir anak Fauziddin, Muhammad. (2016). Penerapan
terangsang untuk merangsang perkembangan Belajar Melalui Permainan Balok Unit
emosi, perkembangan sosial dan perkembngan untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Usia
fisik. (4) Memanfaatkan lingkungan sekitar Dini. Dalam Jurnal Manajemen Pendidikan
sebagai sarana dan sumber belajar dengan Vol 1 No.3, 2016. Diunduh pada hari Rabu,
memberi kesempatan anak untuk mengeksplorasi tanggal 20 Desember 2017 Pukul 17.14
pengalaman yang didapat secara lisan atau WIB.
dengan media kreatif. (5) Penggunaan balok Holis, Ade. (2016). Belajar Melalui Bermain
dalam pendidikan anak usia dini dimaksudkan untuk Pengembangan Kreativitas dan
untuk mengembangkan berbagai kemampuan Kognitif anak usia dini. Di dalam Jurnal
anak, di samping untuk memberikan kesempatan Manajemen Pendidikan. Vol 09 No-
bagi anak bereksplorasi.(6) Alat permainan 01,2016. Diunduh pada hari Rabu, tanggal
edukatif (APE) untuk anak usia dini selalu di 20 Desember2017 Pukul 17.20 WIB
rancang dengan pemikiran yang mendalam Ibda, Fatimah. (2015). Perkembangan kognitif
disesuaikan dengan rentang usia anak. Alat teori Jean Piaget. Dalam Jurnal Manajemen
permainan untuk anak usia rentang 4-5 tahun di Pendidikan. Vol 3 No-1, Januari-Juni 2015.
buat dengan lebih sederhana dan tidak terlalu sulit Diunduh pada hari Selasa, tanggal 19
dibandingkan dengan alat Desember 2017 Pukul 20.33 WIB
permainan untuk anak usia rentang 5-6 tahun Widyastuti, Sari. 2015. Permainan balok
yang lebih sulit pengerjaannya. berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
3.2. Saran anak. Universitas Muhammadiyah
Pendidik dan orangtua sebaiknya memahami Surakarta. Diunduh pada hari Senin,
perkembangan kognitif pada anak usia dini, tanggal 18 Desember 2017 Pukul 16.45
sehingga mampu memlilih metode pembelajaran WIB.
yang benar dan pola asuh yang tepat dalam proses
belajarnya, sehingga anak usia dini dapat
berkembang di sekolah dan berikan motivasi
belajar dalam segala hal kegiatan yang mereka
lakukan supaya anak dapat berkreasi dan
mengembangkan kemampuan kognitif sesuai
dengan pengalaman.

You might also like