Tugas Etika Bisnis - Muh Bintang Hariadinata

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 1

NAMA : MUHAMAD BINTANG HARIADINATA

NIM : 23160015
MATKUL : ETIKA PROFESI DAN HUKUM BISNIS

Pertanyaan :
- Analisa kasus tersebut dari sisi Etika bisnis,!
- Bagaimana dengan kontrak yang telah disepakati oleh para pihak?

Jawaban :

- Analisa kasus tersebut dari sisi Etika bisnis, !


Menurut Saya, Dalam praktik bisnis pada study case tersebut sangatlah tidak etis.
Mengapa ? karena dari praktik tersebut melanggar hukum moral. Memang dalam bisnis
mencari keuntungan adalah hal yang wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh
tersebut justru merugikan pihak lain dalam hal ini adalah Negara & Masyarakat (Karena
BUMN). Pada kasus ini, masalah yang terjadi adalah Tindakan gratifikasi dan penyuapan
untuk dapat mempengaruhi keputusan. Pejabat terkait juga melanggar prinsip integritas
moral dalam menjalankan kewenangannya sehingga dapat merusak citra Perusahaan di
mata Masyarakat. Dari kasus tersebut kita dapat mempelajari betapa pentingnya adab atau
etika dalam berbisnis, karena Etika Bisnis memiliki peran penting daam memberikan
kepercayaan terhadap individu atau kelompok (Masyarakat) yang berkepentingan dalam
jalannnya bisnis Perusahaan.

- Bagaimana dengan kontrak yang telah disepakati oleh para pihak?


Pada kasus ini , Kontrak dapat dilanjutkan karena dalam hukum pidana, KUHP telah
mengatur bahwa korporasi dapat melakukan tindak pidana, namun tanggungjawab untuk
itu dibebankan kepada pengurusnya. Hal ini dijelaskan dalam Pasal 35 UU No.3 Tahun
1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Pasal 35 ayat 1 menegaskan apabila tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam pasal-pasal 32, 33 dan 34 undang-undang ini dijatukan oleh
suatu badan hukum, penuntutan pidana dikenakan dan pidana dijatuhkan terhadap
pengurus atau pemegang kuasa dari badan hukum itu. Ayat 2 ketentuan ayat 1 dalam pasal
tersebut diperlakukan sama terhadap badan hukum yang bertindak sebagai atau pemegang
kuasa dari suatu badan hukum.

Selain pengurus atau pemegang kuasa dari badan hukum korporasi tersebut yang
bertanggung jawab atas semua tindak pidana, para pemberi perintah dan atau mereka
yang bertindak sebagai pimpinan turut mempertanggungjawabkan pidana yang dilakukan
oleh korporasi.

Dari ketentuan KUHP tersebut, dilihat bahwa kasus korupsi korporasi


membebankan pertanggungjawaban pidana kepada pengurus, pemegang kuasa dari badan
hukum, sekutu aktif dan badan wakil atau penerima kuasa.

You might also like