Professional Documents
Culture Documents
Metode Kerja Pengelasan Pipa
Metode Kerja Pengelasan Pipa
Metode Kerja Pengelasan Pipa
PENGELASAN PIPA
Rev.
Date Comment
No.
DAFTAR ISI
1.1 Tujuan
Tujuan dari Dokumen ini adalah menyediakan metode pelaksanaan Pengelasan
Pipa pada proyek Pipeline 10” PT. Parna Raya, Semare, Pasuruan – Jawa Timur
2. DEFINISI
PURCHASER / EMPLOYER PT Parna Raya Selaku Pemilik dan pengguna akhir proyek
PROYEK Pembangunan Pipa Baja Dia. 10” Sch 40 API 5L X42 Dari
GMS Parna Raya ke Offtake Station PT PGN
3. REFERENSI
• ASME B31.8, Gas Transmission and Distribution Piping System, Edisi Terakhir
• API- 1104, Welding of Pipelines and Related Facilities, Edisi Terakhir.
• American Welding Society (AWS) 3.0 - Welding Terms and Definitions
• ASME, Section IX, untuk Fasilitas Penunjang
b. Elektroda.
Elektroda yang digunakan untuk pengelasan pipa disesuaikan dengan jenis dan sifat dari
material pipa yang akan dilas serta kondisi pemakaian elektroda (temperatur, arus listrik,
voltage dll) seperti tercantum dalam WPS. Untuk pekerjaan ini menggunakan Kawat las
(Electrode) SMAW 60/10 & 70/10 .
Kemasan elektroda yang telah dibuka, harus disimpan ditempat yang kering dan aman untuk
menghindari pengurangan kualitas karena temperatur lembab/ basah. Khusus untuk
elektroda yang bersifat low hydrogen, maka pemanas / oven harus tersedia dilapangan dan
elektroda harus dipanaskan sesuai dengan rekomendasi manufaktur sebelum digunakan.
5. PERSIAPAN PENGELASAN
a. Bevel
Bentuk dan ukuran bevel pipa yang akan dilas disesuaikan dengan WPS yang telah disetujui.
Pembuatan bevel dilapangan dilakukan dengan menggunakan flame-cutting atau dengan
cara mekanis pada pipa atau pipe hot-bend yang selanjutnya dibentuk dan dihaluskan
dengan menggunakan mesin gerinda agar sesuai dengan sudut yang disyaratkan dalam
WPS.
Sebelum dimulainya pengelasan, maka bevel dan bagian dalam pipa (25 mm) harus bersih
dari kotoran dan oksida lainnya. Jarak antar bevel pipa yang akan disambung (welding gap)
disesuaikan dengan WPS yang telah disetujui.
b. Penyetelan
Pada saat penyetelan, seam (lipatan) pipa harus diletakkan di quadran lingkaran yang
berbeda dengan kondisi minimal untuk jarak antar seam pipa adalah 5 (lima) kali ketebalan
pipa atau minimal 75 mm.
Penyetelan pipa akan menggunakan penjepit (clamp) baik internal (internal clamp) atau
eksternal (external clamp). Untuk mencegah terjadinya kerusakan atau keretakan pada
lapisan pengelasan maka penjepit ini baru dilepas apabila lapisan root pass (root pass
welding) telah mencapai minimal 50% keliling diameter pipa.
Untuk penyetelan dengan menggunakan tack piece, maka pelepasan tack piece harus
menggunakan flame cutting atau mesin gerinda dan tidak diperbolehkan menggunakan
martil. Pelaksanaan pemasangan atau pelepasan tack piece harus dilakukan oleh tenaga
kerja yang handal sehingga tidak terjadi kerusakan pada permukaan material dan bevel pada
pipa.
Apabila terdapat perbedaan ketebalan antar pipa yang akan disambung, maka ujung pipa
dengan ketebalan yang lebih besar harus dilakukan penipisan (trimming) sehingga mencapai
perbedaan ketebalan sambungan sekeliling pipa adalah 1.6 mm.
c. Pengelasan
Pekerjaan pengelasan untuk pengelasan line-up dan pengelasan tie-in dibedakan sebagai
berikut :
• Pengelasan Line-Up
Adalah pengelasan yang dilakukan antara welded strung–up pipe (rangkaian pipa-
pipa yang telah tersambung) dengan sebuah pipa dengan panjang tertentu .
• Pengelasan Tie-In
Adalah pengelasan yang dilakukan antara 2 buah welded strung-up pipe atau
pengelasan welded strung –up pipe dengan pipe bend.
d. Lapisan Pengelasan
• Lapisan Root Pass
Root Pass dilakukan sesuai dengan WPS dan mengunakan metode pengelasan
SMAW
• Lapisan Hot Pass
Hot Pass dilakukan segera setelah root pass selesai dan tidak melebihi waktu
interpass yang telah ditentukan WPS (maksimum 5 menit) dan menggunakan metode
pengelasan SMAW. Setiap satu lapisan pengelasan selesai, maka lapisan tersebut
harus dibersihkan dahulu dari sisa oksida pengelasan sebelum dilakukan pengelasan
selanjutnya dilakukan.
• Lapisan Filler dan Capping
Sebelum pengelasan lapisan pengisi (filler) dilaksanakan, maka lapisan hot pass
harus dalam keadaan bersih. Demikian juga sebelum pengelasan lapisan penutup
(capping) dilaksanakan, maka lapisan filler harus dalam keadaan sudah bersih.
Dalam pengelasan ini menggunakan metode SMAW.
Untuk memulai pengelasan pada setiap lapisan/layer, maka pengelasan pada lapisan
sebelumnya harus telah selesai 100% sepanjang diameter/keliling pipa. Jumlah dan
lapisan harus dibuat sedemikian sehingga lapisan pengisi merata dalam area tegak
lurus sepanjang lingkaran pipa.
• Full thickness/Through thickness Repair : cacat yang terdapat pada lapisan root pass/hot
pass.
• Mid thickness & 2 and Mid thickness Repair : cacat yang terdapat pada lapisan pengisi
(filler)
• Cap repair : cacat yang terdapat pada lapisan penutup (capping).
QC Inspector dan personel NDT akan memberikan tanda yang jelas pada cacat yang
diketemukan. Sebelum diadakan perbaikan maka lokasi cacat harus dibersihkan dengan
menggunakan gouging atau gerinda.
Perbaikan untuk cacat las hanya diperbolehkan satu kali untuk semua lapisan (root hot-
filler-capping). Apabila setelah hasil NDT diketahui terdapat lagi cacat melebihi toleransi,
maka harus diadakan pemotongan (cut-out).