Professional Documents
Culture Documents
Pipa Bercabang (Amril 2110003423022)
Pipa Bercabang (Amril 2110003423022)
AMRIL
2110003423022
DOSENPENGAMPU:Ir.MUKNIZAR,MT
DISUSUNOLEH:
KELOMPOK 4
1.DAVID PUTRA RIZALD (2110003423036)
2.DALE CARNEGIE (2110003423020)
3. HARDIKNAS Y SAMGER (2110003423013)
4. IRWAN CANDRA (2110003423036)
5. M.AL AKRAM (2110003423024)
6. AMRIL (2110003423022)
7. SAIDI RAHMATULLAH (2110003423021)
2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan observasi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah
Praktek Prestasi Mesin (PPM) Oleh :
AMRIL 2110003423022
TioBonardo, ST Ir.Mukhnizar,MT
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Praktek Prestasi Mesin (PPM). Laporan ini penulis buat
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktek Prestasi Mesin
(PPM).
Padang,OKTOBER2023
Amril
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………...iv
DAFTAR TABEL.........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................3
A. Teori Dasar.......................................................................................3
B. Tujuan umum system perpipaam...................................................4
C. System peyambunga pipa................................................................4
D. Klasifikasi Alat Penyambung(Fitting)............................................5
BAB III METODOLOGI PRATIKUM......................................................9
A. Alat dan Bahan..................................................................................9
B. Cara Pengujian Pipa Bercabang......................................................9
BAB IV ANALISA DAN DATA…………………………………………10
A. Tabel Analisa dan Data Pipa Bercabang…………………………10
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………11
A. Kesimpulan………………………………………………………...11
B. Saran……………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….12
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Teori Dasar
1. Carbon steel
2. Carbonmoly
3. Galvanees
4. Ferro nikel
5. Stainlesssteel
6
6. Chrome moly
1. Vibreglass
2. Aluminium
3. Wroughtiron(besitanpatempa)
4. Copper (tembaga)
5. Redbrass(kuninganmerah)
7. Nickel Chromiron(besitimahchrom)
7
kembali. Selain proses-proses penyambungan pipa seperti diatas terdapat pula tipe
sambungan cabang.
a. Sambungan langsung(stubin)
b. Sambungan dengan menggunakan fittings(alat penyambung)
Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yang telah
dibuat sebelum mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan perhitungan
kekuatan, kebutuhan, dengan tidak melupakan faktor efektivitasnya. Sambungan
cabang itu sendiri merupakan sambungan antara pipa dengan pip, misalkan
sambungan antara header dengan cabang yang lain apakah memerlukan alat bantu
penyambung yang lainnya atau dapat dihubungkan secara langsung, Hal ini
tergantung kebutuhan serta perhitungan kekuatan. (Raswari, 1986).
D. KlasifikasiAlatPenyambung(fitting)
Gambar2.1:FittingEllbow90°
b. FittingTee
Tee dalam fitting digunakan untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting
yang memiliki cabang. Biasanya cabang ini ukurannya sama dengan ukuran pipa
utama, kita menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan kalau berbeda, kita
menyebutnya dengan reducing tee. Adapula tee yang tidak tegak lurus, ia
membentuk sudut 45derajat.Tee yang berbentuk seperti itu disebut dengan lateral
Tee, yang penggunaanya biasanya untuk pressure yang rendah.Fittingtee biasanya
diumpamakan sebagai pertigaan,Dalam fitting juga ada perempatan, kita
mengenalnya dengan crosses. Namun pengunaannya amat sangat jarang, karena
hanya digunakan untuk space yang terbatas.
8
Gambar2.2:FittingTee
c. FittingReducer (Pemerkecil)
Gambar2.3Reducer2”x1”
d. GateValve
Gatevalveadalahjenisvalvepadasisteminstalasiperpipaanyangberfungsi
untuk menghentikan dan meneruskan aliran. Untuk mencegah lewatnya aliran
fluida, jenis valve ini menggunakan lempengan(stopper) yang digerakkan secara
naik turun. Cara pemasangan gate valve scara prinsip sangat sederhana, dengan
menggunakan dua konektor berulir atau menggunakan dua flange yang
dihubungkankesistempipa.Sedangkancarakerjagatevalve,jika
9
handle(pegangan) diputar, bagian bonnet bergerak naik ke atas konektor dengan
area stopping wedge merubah dengan memaksa gerakan naik dan turun. Handle
yang menaikkan dan menurunkan stopper menempati ruang bonnet. Ketika handle
diputar maka stopper bergerak di dalam valve. Stopper masuk kedalam ruang
dimana cairan melewatinya. Casing gate valve yang sedikit lebih lebar dari pipa
yang terhubung memungkinkan stopper benar-benar menutupi ruang aliran dan
membuatnya benar-benar tertutup.
Gambar2.4Gate Valve
1
0
BAB III
METODOLOGI PRATIKUM
Peralatan yang dibutuhkan yaitu gelas ukur, pompa air, alat ukur gergaji,
gerinda potong, mesin bor. Bahan yang digunakan meliputi tangki penampungan,
pipa pvc, elbow,stop kran, verlub, selotip, pipa tee, lem pipa, kran, kompresor,
selang.
Gambar3.1DesainAlat
Gambar3.2DimensiAlat
1
1
5. Menghidupkan mesin pompa terlebih dahulu
6. Membukak ran dengan ukuran 15 derajat
7. Membuka katub1dengan menutup katub 2,3, 4
1
2
BAB IV
Tabel4.1AnalisadanDataPipa Bercebang
NO Pipa Waktu(s) DataAwal Data akhir Kubik Kubik
Awal Akhir
2.X.0,001 =9 2.X.0,001 =8
3.X.0,1 =7 3.X.0,1 =7
4.X.0,1 =5 4.X.0,1 =7
2.X.0,001 =5 2.X.0,001 =4
3.X.0,1 =7 3.X.0,1 =3
4.X.0,1 =9 4.X.0,1 =8
2.X.0,001 =2 2.X.0,001 =5
3.X.0,1 =5 3.X.0,1 =7
4.X.0,1 =1 4.X.0,1 =0
2.X.0,001 =1 2.X.0,001 =1
3.X.0,1 =4 3.X.0,1 =3
4.X.0,1 =2 4.X.0,1 =0
1
3
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pada diameter pipa yang sama dengan variasi pemasangan pipa tee, apabila
nilai debit nya besar maka nilai rugi belokannya kecil, sedangkan nilai debitnya
kecil maka nilai ruginya besar. Pada diameter pipa yang berbeda dengan
pemasangan pipa tee yang sama, apabila nilai debitnya besar maka nilai rugi
belokannya besar, sedangkan nilai debitnya kecil maka nilai ruginya kecil. Debit
pada variasi tee bawah paling besar dan debit pada variasi tee atas paling rendah.
Seluruh aliran yang melalui pipa tee merupakan aliran turbulen.
B. SARAN
1
4
DAFTAR PUSTAKA
Suhamo,K.,2015,MekanikaGerak Aliran
Fluida Dalam Pipa,
Magelang:JurusanTeknikMesinFakultasTeknikUniversitasTidarMagelang.
Limbong,I,2011,LaporanPraktikumLimnologiPengukuranDebitAir,
Pekanbaru.
1
5