Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kelompok 3 Psikologi Pendidikan.
Makalah Kelompok 3 Psikologi Pendidikan.
Makalah Kelompok 3 Psikologi Pendidikan.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Tentang
PERBEDAAN INDIVIDU
Dosen Pengampu
Disusun Oleh
Irfan : 2214010149
1444 H / 2022 M
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
PEMBAHASAN
KESIMPULAN ............................................................................................. 13
ii
PEMBAHASAN
1
"perbedaan individual" menurut Landgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik
variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
Setiap individu membawa karakter dan sifat nya sendiri - sendiri, tidak ada yang
sama. Perbedaan yang terjadi satu sama lain baik itu secara fisik yang tampak seperti berat,
tinggi, warna, penampilan, kecepatan merespon, maupun dalam berperilaku. Perbedaan
individu merupakan karakteristik dai semua organisme hidup, karena berjalan saling
bersilangan dalam segala hal. Mungkin kita akan menjumpai perbedaan yang ditunjukkan
dari perbedaan pertumbuhan dan perkembangan individu, akan dapat diamati dari variasi
usia, tinggi, berat, maupun bentuk tubuh, dalam beberapa hal ada yang tumbuh dengan
lebih cepat sementara ada bagian yang tumbuh lebih lambat.
Perbedaan individu juga ditunjukkan dari perilaku, walaupun dalam beberapa studi
menelaah bahwa perbedaan individu dari perilaku tak terbatas, tetapi perlu diketahui bahwa
kepribadian, kecerdasan, dan sikap tetap menjadi aktor utama dalam studi ilmiah oleh para
ilmuan psikologi. Perbedaan individu adalah perbedaan diantara individu-individu dalam
hal satu karakteristik yang menjadi penanda keunikan dirinya. Perbedaan yang terjadi
diantara individu menjadi pemisah satu dengan lainnya, dan membuat satu individu
memiliki keunikan dalam dirinya.
Menghargai perbedaan individu, karena setiap individu itu bermacam-macam
karakter dan watak lebih mudah dikatakan bahwa setiap individu itu unik dan berbeda
ditinjau dari aspek potensi, sosial, budaya, ekonomi dan kecerdasan yang di miliki oleh
setiap individu tersebut. Setiap individu bisa saling melengkapi dengan bekerja sama
dengan lingkungan internal maupun eksternal . Setiap individu menginternalisasi nilai,
norma, dan etika akademik, seperti: (disiplin, menghargai perbedaan, menghargai karya
orang lain, menunjukkan sikap bertanggung jawab). Proses ini akan berdampak terhadap
tiap perkembangan individu sebagai pribadi. Dalam menangani kasus-kasus yang
terdeteksi saat melakukan pelayanan terhadap idnvidu lain di lingkungan di mana individu
tersebut berada.
Idealnya setiap individu memperhatikan dan menerapkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan
teknologi sesuai dengan ruang lingkup perkembangan peserta didik, ditunjukan dalam
bentuk hasil kerja mandiri individu yang bermutu dan terukur.
2
Perbedaan individu dalam ranah psikologi sebagaimana dikatakan dalam slogan
"persis seperti apa yang tertulis dikemasannya!" ini adalah soal mengkaji dan menjelaskan
perbedaan-perbedaan antar individu. pembahasan dalam psikologi kepribadian yang
membahas tentang perbedaan-perbedaan dan persamaan secara psikologis antar-individu
dalam lingkungan sosialnya. Perbedaan individu dalam pendidikan menjelaskan
perbedaan-perbedaan yang berkaitan dengan perbedaan siswa dalam berfikir, berperasaan,
dan bertindak dalam satu kelas. Setiap orang, apakah ia seorang anak atau seorang dewasa,
dan apakah ia berada di dalam satu kelompok atau seorang dri, ia disebut individu. Individu
menunjukkan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat
individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perorangan, berkaitan dengan
perbedaan individual perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang
lain.perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual. Ini didasarkan
atas kenyataan bahwa di dunia ini tidak ada dua orang yang persis sama.
Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan perbedaan individual seperti
berikut:
1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan
kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Dengan memastikan bahwa setiap diri manusia memiliki esensi yang sama, yaitu
kandungan HMM dengan hakikat dan dimensi kemanusiaan serta pancadaya itu, bukanlah
berarti bahwa setiap diri manusia itu persis sama, sama dan sebangun, semua sama dalam
bentuk, rupa, ukuran, ciri, dan variabel lainnya. Dalam uraian tentang dimensi
keindividulan telah ditegaskan bahwa pada diri setiap individu ada potensi dan po- tensi
itu dapat berbeda antara individu yang satu dan individu lainnya. Perbedaan yang ada
dalam dimensi keindividualan itu mewujudkan apa yang disebut perbedaan individu
(individual differences) yang memberi- kan ciri tersendiri pada setiap individu; yang
membedakan individu satu dari individu lainnya. Dalam kenyataan perbedaan individu itu
dapat menyangkut kualitas potensi pancadaya, bakat, dan kondisi fisik serta hasil interaksi
3
kesemuanya itu. Lebih jauh, perbedaan kondisi lingkungan akan memperluas cakrawala
perbedaan individual yang berkembang pada masing-masing individu.
Berkenaan dengan energi pada diri individu, perbedaan individual yang ada pada
masing-masing individu itu dapat disertai perbedaan energi yang ada pada diri individu
yang bersangkutan. Termasuk di dalamnya perbedaan berkenaan dengan motif dan
motivasi, serta perbedaan dalam kaitannya dengan kondisi individu dalam fase-fase
perkembangannya. Di sini perlu dicatat bahwa semua perbedaan yang ada itu tidak seharus-
nya diartikan dalam dimensi dikotomi, yang satu pada dasarnya baik dan yang lainnya
jelek. Misalnya, individu A berbakat musik sedangkan indi- vidu B berbakat matematik.
Apabila berbakat musik adalah baik, tidaklah berarti yang tidak berbakat musik, dalam hal
ini berbakat matematik, pada dasarnya adalah jelek. Kedua bakat itu, bahkan bakat-bakat
yang lainpun, sama baiknya.
Perbedaan seperti C berbadan lebih tinggi dari-lainpun, sama baiknya. Perbedaan
seperti C berbadan lebih tinggi dari- pada D, itupun tidak perlu diartikan bahwa tinggi
badan C pada dasarnya lebih baik daripada D. Warna kulit E lebih putih sedangkan F hitam;
itu tidak berarti warna kulit E pada dasarnya lebih baik dari pada F, demikian seterusnya.
Bahkan, seseorang yang tidak berbakat apapun tidak dapat diartikan bahwa ia lebih jelek
atau kurang mutunya daripada mereka yang memiliki satu bakat, dua bakat, atau beberapa
bakat sekalipun.
Perbedaan dalam bibit, bebet, bobot, dan babad pun tidak perlu diartikan bahwa
kondisi yang satu pada dasarnya lebih baik daripada kondisi lainnya.Dari uraian di atas
dapatlah diketahui bahwa pada diri setiap in- dividu manusia, dalam perbandingan individu
yang satu dengan individu lainnya, terdapat dimensi kesamaan dan dimensi perbedaan;
yaitu kesamaan dalam HMM dan perbedaan dalam dimensi keindividualan. Kedua hal
tersebut menimbulkan tuntutan berkenaan dengan perlakuan yang tepat dalam hubungan
antar individu, terutama dalam relasi pendidikan antara pendidik dan peserta didik.
Para ahli psikologi menaruh perhatian yang besar ter- hadap proses belajar karena
terdapat kecenderungan baru dalam pembentukan watak melalui proses belajar sebagai
pelengkap untuk merumuskan teori-teori belajar. Dalam rangka kegiatan ilmiah ini, para
ahli menekankan betapa eratnya hubungan antara kegiatan belajar dengan motivasi. Suatu
studi laboratorium yang bersifat eksperimen berhasil meyakinkan para ahli psikologi
4
bahwa beberapa tingkat motivasi dapat ditumbuhkan melalui proses belajar, serta tidak
setiap individu dapat memperoleh motivasi berdasarkan rangsangan yang sama. Dari hasil
studi tersebut timbul pengakuan adanya motivasi individu serta perbedaan-perbedaan
pengalaman berdasarkan hasil belajar. Dengan demikian, setiap individu memiliki
kepribadian masing masing yang juga akan memengaruhi perilaku mereka dalam
menanggapi sesuatu.
5
yaitu 1) Perbedaan fisik atau fisiologis; 2) Perbedaan psikologis, kedua kategori tersebut
dibagi atas sub kategori pada masing- masing, yaitu sebagai berikut:
1) Perbedaan fisik. Penampilan yang ditunjukkan dari fisik individu seperti tinggi atau
pendek, kulit kuning, gelap, atau putih, gemuk dan kurus, atau lemah.
2) Perbedaan kecerdasan. Perbedaan yang ditunjukkan dari tingkat kecerdasan di antara
individu yang berbeda. Para ahli telah mengklasifikasi individu dari super- normal (IQ
di atas 120) sampai dengan idiot (IQ 0 sd 50).
3) Perbedaan sikap, keyakinan, dan pendapat. Perbedaan individu yang ditunjukkan pada
sikap yang berbeda-beda terhadap orang, objek, ide, kelompok, institusi, dan
otoritasyang berbeda.
4) Perbedaan prestasi. Para ahli menemukan bahwa tes prestasi yang dijalankan pada
individu adanya perbedaan dalam menentukan kategori kemampuan prestasinya.
Perbedaan tersebut tampak pada perilaku membaca, menulis, dan dalam
pembelajaran matematika. Hal ini dilaporkan adanya perbedaan faktor kecerdasan dan
perbedaan pengalaman, minat, dan latar belakang pendidikan individu yang mengerjakan
tes prestasi tersebut.
a. Perbedaan Kognitif Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan
dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar. Hasil belajar
dalam hal ini merupakan perpaduan antara pembawaan dengan pengaruh lingkungan.
Proses pembelajaran adalah upaya menciptakan lingkungan yang bernilai positif, diatur
dan direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang dimiliki oleh anak. Tingkat
kemampuan kognitif tergambar pada hasil belajar yang diukur dengan tes hasil belajar.
Tes hasil belajar menghasilkan kemampuan kognitif yang bervariasi, sebab pada
dasarnya setiap individu memiliki persepsi
b. Perbedaan dalam Kecakapan Bahasa Bahasa
adalah salah satu kemampuan individu yang penting sekali dalam
kehidupannya. Kemampuam berbahasa merupakan kemampuan individu untuk
menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang bermakna,
logis, dan sistematis. Kemampuan berbahasa setiap individu berbeda. Kemampuan ini
sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan termasuk faktor fisik
6
(organ untuk bicara). Lancar atau tidaknya kemampuan berbahasa seseorang
bergantung pada kondisi lingkungan dan pembiasaannya dalam berkomunikasi.
c. Perbedaan dalam Kecakapan Motorik Kecakapan motorik atau kemampuan
psikomotorik
merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja syaraf motorik yang
dilakukan oleh syaraf pusat (otak) untuk melakukan kegiatan. Kegiatan ini terjadi
karena kegiatan kerja syaraf yang sistematis. Alat indra menerima rangsangan,
rangsangan tersebut diteruskan melalui syaraf sensoris ke syaraf pusat (otak) untuk
diolah, dan hasilnya dibawa oleh syaraf motorik untuk memberikan reaksi dalam
bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan.
d. Perbedaan dalam Latar Belakang
Latar belakang individu dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar. Faktor
dari dalam misalnya, kecerdasan, kemauan, bakat, minat, emosi, perhatian, kebiasaan
bekerja sama, dan kesehatan yang mendukung belajar. Anak-anak juga berbeda
dipandang dari segi latar belakang budaya dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda
antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya. Perbedaan latar belakang, yang
meliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi
perkembangan anak. Akibatnya anak-anak padaumur yang sama tidak selalu berada
pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
e. Perbedaan dalam Bakat Bakat
kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Bakat dapat juga diartikan sebagai
kemampuan dasar yang menentukan sejauh mana keberhasilan seseorang untuk
memperoleh keahlian atau pengetahuan tertentu bilamana seseorang diberi latihan-
latihan tertentu.
Sumber perbedaan individu dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktor tersebut
adalah faktor bawaan dan faktor lingkungan Zimbardo dan Gerig dalam (Rahmat,
2021) yaitu:
a. Faktor Bawaan Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan
melalui pewarisan genetik oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai saat
terjadinya pembuahan. Penyatuan antara sebuah sperma dan sel telur hanya
menghasilkan satu diantara milyaran kemungkinan kombinasi gen. Salah satu
7
kromosom yaitu kromosom sex merupakan pembawa kode gen untuk
perkembangan karakteristik fisik laki-laki atau perempuan.
b. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan adalah faktor yang mengakibatkan
perbedaan individu yang berasal dari luar diri individu. Faktor lingkungan berasal
dari beberapa macam yaitu status sosial ekonomi orang tua, pola asuhorang tua,
budaya, dan urutan kelahiran.
a) Status sosial ekonomi orang tua
Meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan
penghasilan orang tua. Tingkat orang tua berbeda satu dengan lainnya.
Meskipun tidak mutlak tingkat pendidikan ini dapat memengaruhi sikap orang
tua terhadap pendidikan anak serta tingkat aspirasinya terhadap pendidikan
anak. Demikian juga dengan pekerjaan dan penghasilan orang tua yang
berbeda-beda. Perbedaan ini akan membawa implikasi pada berbedanya
aspirasi orang tua terhadap pendidikan anak, aspirasi anak terhadap
pendidikannya, fasilitas yang diberikan pada anak dan mungkin waktu
disediakan untuk mendidik anak-anaknya.
Demikian juga perbedaan status ekonomi dapat membawa implikasi
salah satunya pada perbedaan pola gizi yang diterapkan dalam keluarga. Anak-
anak berasal dari berbagai lingkungan keluarga. Anak dari keluarga berada
dengan pendidikan yang memadai biasanya datang ke sekolah dengan latar
belakang berbagai pengalaman lebih cenderung menjadi pembelajar yang
cepat. Sebaliknya, anak yang berasal dari keluarga kurang mampu dan dengan
latar belakang orang tua tanpa pendidikan cenderung menjadi pembelajar yang
lambat.
b) Pola asuh orangtua
Merupakan pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan dengan
anak-anak. Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan keluarga
lainnya. Terdapat tiga pola asuh dalam pengasuhan anak yaitu otoriter, permisif,
dan autoritatif. Pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh yang menekankan
pada pengawasan orangtua kepada anak untuk mendapatkan ketaatan atau
kepatuhan. Beberapa diantara kebutuhan-kebutuhan yang harus kita perhatikan
8
Memperoleh kasih sayang, Memperoleh harga diri,Untuk memperoleh
pengharapan yang sama ,Memperoleh prestasi dan posisi,Untuk dibutuhkan
orang lain, Merasa bagian dari kelompok, Rasa aman dan perlindungan diri.
c) Budaya Anak-anak juga berbeda diapandang dari segi latar belakang budaya
dan etnis. Motivasi untuk belajar berbeda antara budaya yang satu dengan
budaya yang lainnya, layaknya anak-anak tertarik dan menilai pencapaiannya
dalam suatu pendidikan. Adanya nilai-nilai dalam masyarakat memberitahu
pada anggotanya tentang apa yang baik dan atau penting dalam masyarakatnya.
Nilai-nilai tersebut terjabarkan dalam suatu norma-norma. Norma masing-
masing masyarakat berbeda, makaperilaku yang muncul dari anggota masing-
masing masyarakat berbeda satu dengan lainnya.
d) Urutan kelahiran Walaupun masih menjadi kontroversi akan tetapi karakteristik
kepribadian seseorang dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Anak yang lahir
sulung atau anak pertama cenderung lebih teliti, mempunyai ambisi, dan agresif
dibandingkan dengan adik- adiknya. Anak tengah sering menjadi mediator dan
pecinta damai.
Anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya menarik. Anak
tunggal atau si anak semata wayang biasanya sering merasa terbebani dengan
harapan yang tinggi dari orangtua mereka terhadap diri mereka sendiri. Mereka
lebih percaya diri, supel, dan memiliki imajinasi yang tinggi. Karakteristik yang
berbeda-beda pada individu dipengaruhi oleh perilaku orangtuanya berdasarkan
urutan kelahiran. Perbedaan individual secara umum adalah hal-hal yang
berkaitan dengan "psikologi pribadi" yang menjelaskan perbedaan psikologis
antara orang-orang serta berbagai persamaannya. Sumber perbedaan individu
disebabkan faktor bawaan dan faktor lingkungan.
C. MACAM-MACAM PERBEDAAN INDIVIDU
1. Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
Dalam perbedaan individual (siswa) adalah siswa perempuan dan siswa laki-laki
yang mempunyai perbedaan. Sehingga menjadi perhatian pada jenjang pendidikan.
Dalam pendidikan kebutuhan anak laki-laki perempuan sangatlah berbeda terkhusus
keberadaannya didalam kelas Sebagai seorang pendidik cenderung memandang laki-
9
laki dan perempuan sangat banyak perbedaannya. Jenis kelamin, bukanlah prediktor
yang baik untuk kemampuan-kemampuan akademik. minat, atou karakteristik
emosional, Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama
Jenis kelamin menunjuk pada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan,
sementara gender merupakan aspek psikososial dari laki-laki dan perempuart
perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang dibangun secara sosial budaya.
Perbedaan gender termasuk dalam hal peran, tingkah laku, kecenderungan, sifat
dan atribut lain yang menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam
kebudayaanyang ada. Perbedaan-perbedaan tersebut muncul dari apa yang diajarkan.
Barbara Mackoff (dalam Barendan Byrne, 2004) menyatakan bahwa perbedaan
terbesar antara laki- laki dan perempuan adalah cara memperlakukan mereka,
Perbedaan perlakuan ini dilakukan secara terus menerus, diturunkan secara kultural dan
terinternalisasi menjadi kepercayaan dari generasi ke gererani dan diyakini sebagai
ideologi. Ideologi ini pada akhimya mempengaruhi bogaimana anggota masyarakat
laki-laki dan perempuan harus bertingkah laku. Ben (dalam Baron dan Byrne, 2004)
mengembangkan inventori untuk mengukur perbedaan individual dalam hubungannya
dengan peran jenis kelamin.
2. Perbedaan kecerdasan
Gifted adalah seseorang yang memiliki skor tes kecerdasan di atas 130( Hoogeveen,
L. 2008). Sebuah penelitian penting tentang anak-anak gifted telah dilakukan dengan
menggunakan tes Stanford Binet Terman dan kawan-kawan melakukan tes kecerdasan
terhadap ribuan anak, kemudian melakukan penelitian lanjutan terhadap mereka yang
memiliki IQ di atas 140, Kelompok ini adalah 1% paling atas dari populasi, terdiri dari
lebih dari 1500 anak. Terman mengikuti perkembangan sebagian besar dari mereka
sejak tahun 1921 sampai dia meninggal pada tahun 1956. Penelitian tersebut
menemukan fakta tentang lingkungan rumah mereka. Sepertiga dari mereka merupakan
anak-anak para professional setengah mereka merupakan anak- anak para pengusaha.
Hanya 7 persen datang dari kelas pekerja/buruh. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
anak-anak gifted lebih banyak datang dari kelas sosial ekonomi yang tinggi Penemuan
10
lain dari Terman adalah bahwa anak-anak gifted menunjukkan kesuksesan dalamyang
cukup tinggi.
3. Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang menentukan
penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan (Atkinson, dkk, 1996), Kepribadian
juga menyiratkan adanya karakteristik yang membedakan satu individu dengan
individu yang lain. 1orang lain. Orang agreable juga memiliki pandangan yang optimis
tentang kemanusiaan. Mereka percaya bahwa pada dasamya setiap orang itu jujur,
sopan, dan dapat dipercaya. Individu greeble menempatkan keinginannya di atas orang
lain.
Mereka pada umumnya tidak memperhatikan keberadaan orang lain, sehingga tidak
mungkin memperluas diri mereka pada orang lain. Kadang-kadang keraguan mereka
terhadap orang lain menyebabkan mereka menjadi mudah curiga, tidak bersahabat,
serta kurang kooperatit. Agar dapat mencapai dan menjaga popularitas Di sisi lain galle
kurang pas untuk situasi yang membutuhkan keputusan keputusan yang objektif.
Disegrible dapat menjadi ilmuwan, kritikus, atau tentara yang baik.
Namun Pada hakikatnya setiap individu berbeda secara khas satu sama lain, baik
ciri-ciri fisik maupun dinamika psikisnya. Perbedaan ini dalam psikologi dikenal
dengan istilah individual differences (perbedaan individu). Perbedaan-perbedaan
individu tersebut menghendaki agar perlakuan pendidikan pada umumnya dan
bimbingan dan konseling khususnya menyesuaikannya secara spesifik, khususnya
11
dalam membantu individu mencapai perkembangan yang optimal. Perbedaan individu
ini dapat bersumber dari faktor pembawaan maupun lingkungan yang membentuk
pribadi individu tersebut.
1. Perbedaan bakat
2. Perbedaan kecerdasan.
3. kecakapan atau keterampilan.
4. Perbedaan prestasi.
5. Perbedaan minat.
6. Perbedaan tingkat kebutuhan.
7. Perbedaan irama dan tempo perkembangan.
8. Perbedaan sikap dan pandangan hidup.
9. Perbedaan cita-cita.
10. Perbedaan ciri-ciri jasmani.
11. Perbedaan sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian lainnya.
12
sensitifitas terhadap perbedaan individual. Garu dapat membuat variasi metode maupun
media dalam proses pembelajaran, Cura yang dapat mengakomodasi kebutuhan individual
menunjukkan bahwa mereka ingin merangkul seluruh siswa dalam seluruh proses
pembelajaran. Selanjutnya siswa memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk aktif
berpartisipasi dalam kelas ketika mereka tahu bahwa gura mereka mempertimbangkan
kebutuhan mereka sebagai individu. Banyak program pendidikan yang dapat dipilih oleh
guru sebagai implikasi dari adanya perbedaan individual diantara siswa.
13
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15