Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Agrimas, Desember 2022, Vol. 6 No.

2 pISSN 2580-8621

STRATEGI PEMASARAN TANAMAN HIAS AGLAONEMA PADA MASA


PANDEMI COVID-19
(Studi Kasus di Jalan Brawijaya, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto)

Nur Farida Kusumawati. Ahmad Farhan Zaed. Yuni Rosita Dewi. Ni Dewi Ambalika
Universitas Mayjen Sungkono
email:zaed@gmail.com

ABSTRACT
Aglaonema merupakan tanaman hias yang digemari selama masa pandemi Covid-19 bahkan
menjadi trand tanaman hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. faktor internal dan
eksternal usaha pemasaran tanaman hias Aglaonema di jalan Brawijaya Kota Mojokerto
dilihat dari analisis SWOT. 2. Menganalisis dan menentukan strategi pemasaran tanaman hias
pada masa pandemi covid 19. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif, Lokasi dalam penelitian ini berada di jalan brawijaya, Kota mojokerto. peneliti
akan mengambil sampel berdasarkan penlitian Putri, D. A. (2015) dengan sampel yang
diambil adalah 3 sampel, pada penelitian ini saya melebihan menjadi 5 sampel. Hasil dari
penelitian ini adalah: 1. memperbanyak jenis tanaman untuk memenuhi permintaan, harga
yang ditawarkan kompetitif, lokasi yang strategis, memberikan diskon dan bonus jika
melakukan pembelian dalam jumlah banyak. pengusaha juga memasarkan tanamannya di
media sosial seperti instagram, facebook, dan whatsapp, pegawai yang bekerja juga terampil
agar dapat memuaskan konsumen, semua tanaman diberikan pot yang bagus dan cantik,
tanaman juga dirawat secara teratur dengan melakukan pemupukan, penyiraman, dan
perawatan pada daun. 2. Strategi kuadran SWOT menyatakan bahwa Toko Sinar Berlian,
Cahaya Barokah Florist, Kiki Rahayu, dan Tiga Bersaudara berada pada kuadran 1. Hal ini
menyatakan bahwa usaha ini memiliki kekuatan dan peluang besar untuk di kembangkan
kedepannya. Strategi pemasaran yang tepat adalah strategi SO, Dimana usaha ini harus
memfokus pada strategi SO yaitu membuka cabang baru, memproduksi bunga-bunga yang
lebih unik dan lebih bervariasi, selalu menjaga kualitas bunga dan merawat bunga setiap hari
sehingga usaha ini tetap berjalan lancar dalam menjalankan usaha kedepanya. Sedangkan
Tegar Jelita berada pada kuadran 3, dikarenakan Tegar Jelita memiliki peluang dan
kelemahan yang besar, strategi pemasaran yang tepat adalah strategi WO, dimana pengusaha
hars memanfaatkan peluang yang ada untuk menutupi kelemahan yang dipunya.
Kata kunci : Tanaman Hias, Agaonema, IFAS, EFAS, Analisis SWOT

ABSTRACT
Aglaonema is an ornamental plant that is popular during the Covid-19 pandemic and has even become
an ornamental plant trend. This study aims to find out: 1. internal and external factors of Aglaonema
ornamental plant marketing efforts in Jalan Brawijaya Mojokerto city seen from SWOT analysis. 2.
Analyze and determine the marketing strategy of ornamental plants during the covid 19 pandemic. The
research method used is quantitative descriptive method, the location in this study is in brawijaya
Street, Mojokerto City. Researchers will take samples based on Penlitian daughter, D. A. (2015) with
the sample taken is 3 samples, in this study I exceeded to 5 samples. The results of this study are: 1.
multiply the types of plants to meet demand, competitive prices offered, strategic location, provide
discounts and bonuses if making purchases in large quantities. Instagram Facebook and whatsapp,
employees who work are also skilled in order to satisfy consumers, all plants are given a nice and
beautiful pot, plants are also regularly cared for by fertilizing, watering, and care on the leaves. 2. The
SWOT quadrant strategy states that Toko Sinar Berlian, Cahaya Barokah Florist, Kiki Rahayu, and
Tiga Bersaudara are in Quadrant 1. It is stated that this business has great strength and opportunities
to be developed in the future. The right marketing strategy is the SO strategy, where this business must
focus on the SO strategy, namely opening new branches, producing more unique and more varied

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 1
flowers, always maintaining the quality of flowers and caring for flowers every day so that this business
continues to run smoothly in running the business in the future. While Tegar Jelita is in Quadrant 3,
because Tegar Jelita has great opportunities and weaknesses, the right marketing strategy is the WO
strategy, where entrepreneurs must take advantage of existing opportunities to cover the weaknesses
they have.
Keywords: Ornamental Plants, Agaonema, IFAS, EFAS, SWOT Analysis

PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bekerja pada sektor pertanian, melalui sektor pertanian dinyatakan mampu mendukung
perekonomian Indonesia. Tak hanya itu, memiliki potensi sumber daya manusia yang
melimpah, ketersediaan teknologi dan pasar Indonesia juga turut mendukung
pengembangan usaha di sektor pertanian (Damanik 2021). Sektor pertanian memberikan
kontribusi yang sangat besar di dalam sebuah Negara, dikarenakan sektor pertanian memiliki
faktor yang membuatnya menjadi kontributor terbesar diantara lain adalah sebagai sumber
utama pasokan pangan bagi sebuah negara, Pada saat COVID-19 masuk ke Indonesia,
Permintaan pada Tanaman hias menjadi semakin meningkat. Selain mempercantik halaman
atau pekarangan rumah, gardening juga dapat menimbulkan beberapa manfaat baik bagi
yang melakukannya, beberapa manfaat tersebut adalah, Meningkatkan daya tahan tubuh,
Mengusir rasa jenuh dan stress, Sebagai sarana latihan fisik dan olahraga, Menjaga kesehatan
otak, dan Membuatmu terbiasa untuk mengonsumsi makanan sehat. (Nareza 2020)
Menurut Aryanti (2008) Tanaman hias atau juga bisa di sebut florikultura adalah
gabungan dari berbagai jenis tanaman hortikultura yang bagian atau keseluruhan tamannya
seperti daun, batang ataupun bunga dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk menciptakan
keindahan, keasrian dan kenyamanan didalam ruang tertutup atau terbuka. Tanaman
florikultura merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi Karena dapat diusahakan menjadi suatu bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan
besar dan memiliki prospek yang sangat cerah sebagai komoditas unggulan ekspor maupun
untuk pemasaran di dalam negeri.
Menurut Neurafarm Tanaman hias memang belum memiliki tingkat kebutuhan
ataupun tingkat permintaan yang lebih tinggi dibandingkan tanaman pangan. Namun seiring
meningkatnya peradaban, maka perkembangan kesejahteraan masyarakat seperti keindahan,
rekreasi, ketenangan, rasa hormat, dan atau kesejukan juga meningkat. Berdasarkan hal ini,
tanaman hias yang memiliki nilai tersendiri terkait konteks keindahan dan kegunaan
berpotensi untuk dijadikan suatu komoditas industri dalam dunia pertanian. Tanaman hias
banyak dimintai oleh masyarakat terutama untuk keperluan dekorasi, garden landscaping,
perhotelan, upacara seremonial, pesta, hari besar, dan lain-lain. Adapun bagian atau organ
dari tanaman hias yang umumnya dimanfaatkan dan memiliki nilai jual antara lain seperti
kanopi, tegakan, ataupun bunga
Di masa pandemi seperti ini omset penjualan tanaman hias meningkat hingga
mendapatkan untung berkali lipat dibandingkan sebelum pandemi. Sesuai dengan hukum
pasar, ketika peminatnya meningkat, harganya pun semakin menginkat hingga ratusan ribu
bahkan jutaan rupiah per potnya. Tanaman yang sebelum pandemi jarang dilirik oleh
konsumen, justru sedang banyak diburu. Adapun jenis tanaman yang paling laku keras yaitu
jenis tanaman hias aglonema, Untuk jenis aglonema yang paling banyak dicari yaitu Red
Anjamani, pink katerina, dan Snow White. Berbagai teknologi juga sudah berkembang pesat dan
semakin canggih, dan memungkinkan pengembangan tanaman hias menjadi lebih baik dari
segi warna yang semikin bervariasi dan bentuk yang bunga yang bervariasi dan unik. Serta
memungkinkan untuk melakukan persilangan antara satu jenis tanaman dengan jenis
tanaman lain untuk menciptakan tanaman jenis baru yang lebih menarik dan indah. Karena

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 2
bentuk dan warna tanaman yang semakin bervariasi, hal tersebut membuat kenaikan
permintaan tanaman hias menjadi semakin membludak.
Kenaikan permintan yang semakin membludak terhadap tanaman hias, membuat
ladang keuntungan bagi setiap petani tanaman hias, terutama toko Bunga yang menyediakan
berbagai jenis tanaman hias yang diperjual belikan untuk meraup untung semaksimal
mungkin, yang di ikuti dengan penerapan berbagai jenis strategi pemasaran, agar dapat
bersaing dengan toko yang lainnya, adapun beberapa cara strategi pemasaran adalah dengan
menyediakan varietas terbaru, memasang harga lebih rendah, menata tanaman agar lebih
terlihat cantik dan memasang promosi atau iklan pada berbagai media yang tersedia. Dari
fenomena diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian tentang “Strategi
Pemasaran Tanaman Hias aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19”
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: Mengetahui faktor
internal dan eksternal usaha pemasaran tanaman hias aglonema (aglaonema sp) di jalan
Brawijaya Kota Mojokerto dilihat dari analisis SWOT dan Menganalisis dan menentukan
strategi pemasaran tanaman hias pada masa pandemi covid 19.
METODE PENELITIAN
Lokasi yang dipakai untuk tempat penelitian yaitu toko tanaman hias di jalan
brawijaya, kecamatan prajurit kulon, kota mojokerto, Subyek dalam penelitian ini adalah toko
tanaman hias di Jalan Brawijaya, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah suatu
riset kuantitatif yang bentuk deskripsinya dengan angka atau numerik (statistik). Maksudnya
adalah penelitian tersebut berkaitan dengan penjabaran dengan angka-angka statistik. Dari
total 20 populasi yang terdapat pada Jalan Brawijaya, peneliti akan mengambil 5 sampel dari
keseluruhan sampel berdasarkan penlitian Putri, D. A. (2015) sampel yang diambil adalah 3
sampel, pada penelitian ini saya melebihan menjadi 5 sampel.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari: Data Primer.Data primer
diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan pengusaha tanaman hias, dan
Data Sekunder, Data sekunder diperoleh dari data yang bersumber dari beberapa instansi
terkait, internet, dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara melihat dan mengamati objek penelitian secara
langsung terhadap hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara memberikan tanya jawab secara langsung antara
peneliti dengan responden baik responden internal maupun responden eksternal
yang bertujuan untuk memperoleh keterangan yang sesuai dengan penelitian.
3. Memberikan Kuisioner
Responden yang dipilih adalah responden yang memiliki kontribusi besar terhadap
perumusan dan pelaksanaan strategi pemasaran perusahaan. Kuisioner ini berisi
kumpulan pertanyaan yang merupakan hasil dari beberapa pertanyaan yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu, diatur dalam urutan dan dikelola sendiri serta dalam
pengisiannya dipandu oleh peneliti.
Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif,
analisis IFAS dan EFAS, dan analisis SWOT (Rangkuti 2009),
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bauran Pemasaran toko tanaman hias aglaonema (Marketing Mix): Keberhasilan toko di
bidang pemasaran terkait dengan keberhasilannya dalam menentukan produk yang tepat,
harga yang layak, saluran distribusi yang baik, promosi yang efektif, SDM yang terampil,
kemasan yang menarik, serta perawatan secara rutin. Bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat, promosi, orang, kemasan, serta proses ditetapkan dengan cermat oleh
toko tanaman hias aglaonema kepuasan konsumen serta keberlanjutan usaha dapat terwujud:
menyediakan jenis bunga yang lebih banyak dan beragam, menjual tanaman
aglaonema pada berbagai ukuran mulai dari yang kecil sampai yang dewasa, pengusaha juga
meperhatikan tampilan pada tanaman hias yang mereka perjual belikan.
Penetapan harga merupakan salah satu elemen penting bagi manajemen perusahaan.
Harga ditentukan berdasarkan perhitungan dari harga yang di peroleh dari produsen
ditambah biaya perawatan tanaman hias aglaonema dan keuntungan yang diperoleh. Harga
yang diberikan cukup kompetitif, dengan membrikan harga lebih rendah dari pada toko yang
lain. Para pengusaha mencoba untuk mempercantik tampilan toko mereka dengan menata
tanaman yang mereka jual semenarik mungkin agar terlihat dan mengundang para
konsumen untuk datang. Pengusaha juga memperkenalkan produk mereka di media sosial
seperti Whatsapp, Facebook, dan Instagram.
Para pengusaha tanaman hias pada Jalan Brawijaya merekrut pegawai mereka dengan
mementingkan pengetahuan mereka tentang tanaman dan cara merawatnya, itu bertujuan
agar tanaman hias yang mereka jual tetap sehat dan terlihat cantik. tanaman juga diberi pot
yang bagus dan cantik agar lebih menarik perhatian konsumen.
Produk tanaman hias yang berada di dalam toko diberikan perawatan mulai dari
pemupukan, penyiraman, dan pemberian obat pencegah hama dan penyakit dan merawat
daun pada tanaman agar tetap terlihat cantik dengan melakukan pembersihan daun dengan
kain atau tisu basah dan mengoleskan cairan pengkilap daun agar terlihat lebih cantik.
Strategi pemasaran Tanaman Hias
Pelaksanaan strategi pemasaran tanaman hias oleh responden berjalan cukup baik, hal
ini dapat dilihat dari terlaksananya strategi pemasaran pada usaha tanaman hias, seperti
disajikan dalam Tabel 1. Hasil dari manajemen pemasaran oleh kelima toko menunjukkan
penerimaan (hasil kali antara produk terjual dengan harganya) yang berbeda. Penerimaan
terbesar adalah pada Cahaya Barokah Floris, diikuti oleh Sinar Berlian, Kiki Floris, Tiga
Bersaudara dan Tegar Jelita. Perbedaaan tersebut merupakan pengaruh dari 7P (product,
price, place, promotion, people, packeging, proses). Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa
pengaruh terbesar terletak pada kelengkapan produk, lokasi/ tempat dan promosi.

Sinar Berlian Tegar Jelita Cahaya Kiki Rahayu Tiga bersaudara


Borokah florist

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 4
Prod 1. Tana 1. Tana 1. Tanam 1. Tana 1. Tanama
uk man man an man n
aglaon aglaon aglaone aglaon aglaone
ema ema ma ema ma yang
yang yang yang yang dijual
dijual dijual dijual dijual adalah
adala adala adalah adala Siam
h Siam h Kocin, h aurora,
aura, Snow Sukso Sukso Diven
Kocin, white, m, Red m, Red tisue,
Lady Big anjama anjam Snow
valenti roy, ni, Pink ani, white,
ne, Siam katerin Pink Silver B
Venus, aurora a, Snow katerin 2. Variasi
Red , white, a, umur
anjam butterf Big roy, Snow yang
ani, ly, Big white, dijualad
Butterf dan papa, Big alah
ly, Dona Legasi, roy. remaja
Heng- carme 2. Varias dewasa
Flamin
heng, n. i
ggo,
Big 2. Varias umur
Siam
roy, i usia yang
aurora,
dan produ dijual
Dona
Dona k adala
carmen
carme yang h
, dan
n dijual kecil,
Red
2. Varias dalah remaj
sumatr
i usia kecil a dan
a
produ dan dewas
1. Variasi
k remaj a
umur
yang a
yang
dijual
dijual
adala
adalah
h
kecil,
kecil,
remaja
remaj
dan
a dan
dewasa
dewas
.
a

Tabel 1. Strategi Pemasaran Tanaman Hias jalan Brawijaya


Lanjutan Tabel 1. Strategi Pemasaran Tanaman Hias jalan Bra

Harg 1. Harga 1. Harga 1. Harga 1. Harga 1. Harga


a tanama tanam tanama tanama tanama
n hias an n hias n yang n yang
aglaon hias aglaon dijual dijual
ema aglaon ema bervari bervari
yang ema yang asi. asi.
dijual yang dijual 2. Harga 2. Harga
cukup dijual cukup yang yang
bervari cukup bervari ditawa ditawa
asi bervar asi rkan rkan
2. Harga iasi 2. Harga pada pada
yang 2. Harga yang konsue konsue
ditawa yang ditawa men men
rkan ditaw rkan bersifat bersifat
pada arkan pada fluktua fluktua
konsue pada konsue tif tif
men konsu men 3. Harga 3. Harga
bersifat men bersifat ditentu ditentu
fluktua selalu fluktua kan kan
tif tetap tif berdas berdas
3. Harga 3. Harga arkan arkan
ditentu ditentu perhitu perhitu
kan kan ngan ngan
berdas berdas dari dari
arkan arkan harga harga
perhitu perhitu yang di yang di
ngan ngan perole perole
dari dari h dari h dari
harga harga produs produs
yang di yang di en en
perole perole ditamb ditamb
h dari h dari ah ah
produs produs biaya biaya
en en perawa perawa
ditamb ditamb tan tan
ah ah tanama tanama
biaya biaya n hias n hias
perawa perawa aglaone aglaone
tan tan ma dan ma dan
tanama tanama keuntu keuntu
n hias n hias ngan ngan
aglaone aglaone yang yang
ma dan ma dan diperol diperol
keuntu keuntu eh eh.
ngan ngan
yang yang
diperol diperol
eh. eh.

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 6
wijaya
Lanjutan Tabel 1. Strategi Pemasaran Tanaman Hias jalan Brawijaya

Prom 1. Penjual 1. Penj 2. Penjual 1. Penjual 1. Penjual


osi melaku ual melakukan melaku melaku
kan mel promosi kan kan
promos aku dengan promos promos
i kan memasang i i
dengan pro papan nama dengan dengan
memas mos di lokasi toko. memas memas
ang i 3. Penjual ang ang
papan den mencantumka papan papan
nama di gan n tokonya nama di nama di
lokasi me pada google lokasi lokasi
toko. mas maps toko. toko.
2. Penjual ang dan memper 2. Penjual 2. Pejuar
membe pap kenalkan membe memas
rlakuka an produknya di rlakuka arkan
n nam media sosial n produk
potong a di instagram dan potong nya
an loka status an melalui
harga si whatsapp harga media
pada toko 4. Penjual pada sosial
konsu . memberlakuk konsu facebook
men an potongan men 3. Penjual
yang harga dan yang membe
membel bonus pada membel rlakuka
i dalam konsumen i dalam n
jumlah yang membeli jumlah potong
banyak. dalam jumlah banyak an
banyak. harga
pada
konsu
men
yang
membel
i dalam
jumlah
banyak.
Lanjutan Tabel 1. Strategi Pemasaran Tanaman Hias jalan Brawijaya

Te 1. Lokasi 1. Lokasi 1. Lokasi 1. Lokasi 1. Lokasi


mp toko di toko di toko di toko di toko di
at Jalan Jalan Jalan Jalan Jalan
Brawija Brawija Brawija Brawija Brawija
ya, ya, ya, ya, ya,
Kecam Kecam Kecam Kecam Kecam
atan atan atan atan atan
Prajurit Prajurit Prajurit Prajurit Prajurit
Kulon, Kulon, Kulon, Kulon, Kulon,
Kota Kota Kota Kota Kota
Mojoke Mojoke Mojoke Mojoke Mojoke
rto. rto. rto. rto. rto.
2. Penjuai 2. Penjuai 2. Penjuai 2. Penjuai 2. Penjuai
mema mema mema mema mema
sarkan sarkan sarkan sarkan sarkan
tanama tanama tanama tanama tanama
n n n n n
aglaon aglaon aglaon aglaon aglaon
ema ema ema ema ema
hanya hanya hanya hanya hanya
di di di di di
seitar seitar seitar seitar seitar
Kota Kota Kota Kota Kota
Mojoke Mojoke Mojoke Mojoke Mojoke
ro ro ro ro ro
3. Penjual 3. Penjual 3. Penjual 3. Penjual 3. Penjual
meneri meneri meneri meneri meneri
ma ma ma ma ma
pesan pesan pesan pesan pesan
antar. antar. antar. antar. antar.

Lanjutan Tabel 1. Strategi Pemasaran Tanaman Hias jalan Brawijaya

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 8
Orang 1. Jumlah 1. Jumla 1. Jumlah 1. Jumlah 1. Jumla
karya h karyaw karya h
wan karya an toko wan karya
toko wan ada dua toko wan
ada toko orang. ada toko
satu ada 2. Karyaw satu ada 5
orang. satu an orang. orang.
2. Karya orang memili 2. Karya
wan ki wan 1. Karya
memili pengeta memili wan
ki huan ki memil
penget lebih penget iki
ahuan tentang ahuan penge
lebih tanama lebih tahua
tentan n tentan n
g aglaone g lebih
tanam ma. tanam tentan
an an g
aglaon aglaon tanam
ema. ema. an
aglao
nema.

Kema 1. Tanam 1. Tana 1. Semuat 1. Tanam 1. Tana


san an man anaman an man
mengg hanay mengg mengg hanay
unaka meng unakan unaka meng
n pot gunaa pot n pot gunaa
yang n bagus yang n
bagus poliba dengan bagus poliba
dan g. warna dan g.
hanya 2. Daun putih hanya
sebagi diberi dan sebagi
an pengil hitam. an
yang ap 2. Daun yang
mengg daun diberi mengg
unaka agar pengila unaka
n lebih p daun n
poliba menar agar poliba
g. ik. lebih g.
1. Daun menari 2. Daun
diberi k. diberi
pengil pengil
ap ap
daun daun
agar agar
lebih lebih
menari menari
k. k.
Lanjutan Tabel 1. Strategi Pemasaran Tanaman Hias jalan Brawijaya

Pros 1. Produk 1. Penyir 1. Produk 1. Produk 1. Produk


es tanama aman tanama tanama tanama
n hias setiap n hias n hias n hias
diberik dua diberik diberik diberik
an hari an an an
perawa sekali. perawa perawa perawa
tan tan tan tan
mulai mulai mulai mulai
dari dari dari dari
pemup pemup pemup pemup
ukan, ukan, ukan, ukan,
penyir penyir penyir penyir
aman, aman, aman, aman,
dan dan dan dan
pembe pembe pembe pembe
rian rian rian rian
obat obat obat obat
penceg penceg penceg penceg
ah ah ah ah
hama hama hama hama
dan dan dan dan
penyak penyak penyak penyak
it. it. it. it.
2. Penyir 2. Penyir 2. Penyir 2. Penyir
aman aman aman aman
setiap setiap dilaku dilaku
dua dua kan 1 akan
hari hari mingg setiap
sekali. sekali. u sekali hari

3.000.000 800.000 5.000.000 2.000.000 1.000.000


Analisis Faktor IFAS dan EFAS
Internal dan Eksternal Dalam suatu perusahaan, apakah itu perusahaan besar ataupun
perusahaan kecil tentu memiliki suatu kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis
lingkungan internal yang dilakukan yaitu terhadap faktor-faktor strategi internal yang terdiri
dari kekuatan dan kelemahan dalam pemasaran tanaman hias. Analisis lingkungan ekternal
adalah suatu proses yang digunakan perencana strategi untuk memantau faktor lingkungan
eksternal dalam menentukan peluang dan ancaman terhadap perusahaan. Dengan demikian
perusahaan dapat memanfaatkan peluang secara efektif dan dapat menangani ancaman dari
luar.
Untuk menentukan kuadran posisi usaha tanaman hias dapat dilakukan dengan
menentukan terlebih dahulu menentukan strategi internal faktor analisis sumary (IFAS)
dengan memberikan bobot, rating dan komentar Kemudian selanjutnya strategi eksternal
faktor analisis sumary (EFAS) dengan memberikan bobot, rating dan komentar.. Setelah IFAS
dan EFAS ditentukan langkah selanjutnya adalah melihat selisih antara kekuatan dan
kelemahan dan selisih antara peluang dan ancaman:
Tabel 2. Matriks IFAS Sinar Berlian

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 10
Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor komentar

Kekuatan
a.SDM yang terampil 0,10 4 0,400
b. Jenis aglaonema yang beragam 0,10 3 0,300
c. Pelayanan yang berkualitas 0,20 4 0,600
d. Penetapan harga yang kompetitif 0,10 4 0,400
f. Menerima pesan antar 0,10 4 0,400
g. Tampilan tanaman 0,20 4 0,600
total kekuatan 0,70 23 2,700
Kelemahan
a. tidak ada kegiatan promosi 0,20 4 0,600
b. tidakmenerima orderan jarak jauh (toko online) 0,20 4 0,600
total Kelemahan 0,30 8 1,200
Total IFAS 1,00 31 3,900
S - W = hasil 1,500

Berdasarkan hasil analisis Tabel 2 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
internal Sinar Berlian sebesar 1,500 yang diperoleh dari Selisih antara kekuatan dan
kelemahan = nilai bobot rating kekuatan (S = 2,700) dikurangi dengan bobot rating kelemahan
(W = 1,200) sehingga diperoleh hasil = S – W = 2,700 – 1,200 = 1,500. Hal ini mengindikasikan
bahwa usaha pemasaran tanaman hias di Sinar Berlian berada pada posisi kuat, dimana
kekuatan yang dimiliki sudah digunakan secara optimal untuk mengatasi kelemahan yang
ada.
Tabel 3. Matriks EFAS Sinar Berlian

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor komentar

peluang
a. WFH menciptakan hobi baru 0,10 4 0,545
b. Respon masyarakat baik selama pandemi 0,10 4 0,545
c. lokasi strategis 0,10 4 0,545
d.Pandemi meningkatkan minat konsumen 0,10 4 0,545
Total Peluang 0,40 16 2,182
Ancaman
a. Rawan hama dan penyakit 0,10 3 0,273
b. Rawan pencurian tanaman 0,10 4 0,545
c. rawan perubahan cuaca 0,10 3 0,273
d. Persaingan dagang 0,10 4 0,545
Total Ancaman 0,50 14 1,636
Total EFAS 1,00 30 3,818
O - T = Hasil 0,545

Berdasarkan hasil analisis Tabel 3 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
eksternal Sinar Berlian sebesar 0,545 yang diperoleh dari selisih antara peluang dan ancaman
= nilai bobot rating peluang (O = 2,182) dikurangi dengan bobot rating ancaman (T = 1,636)
sehingga diperoleh hasil = 2,182– 1,636= 0,545. Hal ini mengindikasikan usaha pemasaran
tanaman hias di Sinar Berlian berada pada posisi eksternal kuat, dimana peluang yang
dimiliki sudah bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

kekuatan
a. penetapan harga yang kompetitif 0,14 2 0,278
b. pelayanan yang berkualitas 0,17 2 0,333

Total Kekuatan 0,31 4 0,889


kelemahan
a. SDM kurang terampil 0,14 4 0,556
b. Tidak ada kegiatan promosi 0,17 4 0,667
c. Tampilan tanaman kurang menarik 0,11 2 0,222
d. tidak menerima pesanan jarak jauh (online) 0,17 4 0,667
e. Tanaman kurang bervariasi 0,11 3 0,333
Total Kelemahan 0,69 17 2,444
Total IFAS 1,00 21 3,333
S - W = HASIL -1,56
Tabel 4. Matriks IFAS Tegar Jelita
Berdasarkan hasil analisis Tabel 4 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
internal Tegar Jelita sebesar -1,560 yang diperoleh dari Selisih antara kekuatan dan kelemahan
= nilai bobot rating kekuatan (S = 0,611) dikurangi dengan bobot rating kelemahan (W = 2,444)
sehingga diperoleh hasil = S – W = 0,889 – 2,444 = ̶ 1,560. Hal ini mengindikasikan usaha
pemasaran tanaman hias di Tegar Jelita berada pada posisi internal yang lemah, dimana
kekuatan yang dimiliki belum dimanfaatkan secara optimal untuk mengatasi kelemahan
yang dihadapi.
Tabel 5. Matriks EFAS Tegar Jelita

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor komentar

peluang
a. WFH menciptakan hobi baru 0,14 4 0,545
b. Respon masyarakat baik selama pandemi 0,14 4 0,545
c. lokasi strategis 0,14 4 0,545
d.Pandemi meningkatkan minat konsumen 0,14 4 0,545
Total Peluang 0,55 16 2,182
Ancaman
a. Rawan hama dan penyakit 0,09 3 0,273
b. Rawan pencurian tanaman 0,14 4 0,545
c. rawan perubahan cuaca 0,09 3 0,273
d. Persaingan dagang 0,14 4 0,545
Total Ancaman 0,45 14 1,636
Total EFAS 1,00 30 3,818
O - T = hasil 0,545

Berdasarkan hasil analisis Tabel 5 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
eksternal Tegar Berlian sebesar 0,545 yang diperoleh dari selisih antara peluang dan ancaman

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 12
= nilai bobot rating peluang (O = 2,182) dikurangi dengan bobot rating ancaman (T = 1,636)
sehingga diperoleh hasil = 2,182– 1,636= 0,545. Hal ini mengindikasikan usaha pemasaran
tanaman hias di Tegar Jelita berada pada posisi eksternal kuat, dimana peluang yang dimiliki
sudah bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.
Tabel 6. Matriks IFAS Cahaya Barokah Florist

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

kekuatan
a.SDM yang terampil 0,13 4 0,522
b. Jenis aglaonema yang beragam 0,13 4 0,522
c. Pelayanan yang berkualitas 0,13 4 0,522
d. Penetapan harga yang kompetitif 0,13 4 0,522
f. Menerima pesan antar 0,13 4 0,522
g. Tampilan tanaman 0,13 4 0,522
h. Mencantumkan toko pada google maps dan
Instagram 0,09 3 0,261
Total Kekuatan 0,87 27 3,391
kelemahan
a. Tidak menerima pemesanan jarak jauh (toko online) 0,13 4 0,522
Total kelemahan 0,13 4 0,522
Total IFAS 1,00 3,913
S - W = Hasil 2,869

Berdasarkan hasil analisis Tabel 6 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
internal Cahaya Barokah Floris sebesar 2,869 yang diperoleh dari Selisih antara kekuatan dan
kelemahan = nilai bobot rating kekuatan (S = 3,391) dikurangi dengan bobot rating kelemahan
(W = 0,522) sehingga diperoleh hasil = S – W = 3,391– 0,522= 2,869. Hal ini mengindikasikan
bahwa usaha pemasaran tanaman hias di Cahaya Barokah Floris berada pada posisi kuat,
dimana kekuatan yang dimiliki sudah digunakan secara optimal untuk mengatasi kelemahan
yang ada.
Tabel 7. Matriks EFAS Cahaya Barokah Floris

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor komentar

peluang
a. WFH menciptakan hobi baru 0,14 4 0,571
b. Respon masyarakat baik selama pandemi 0,14 4 0,571
c. lokasi strategis 0,1 3 0,286
d.Pandemi meningkatkan minat konsumen 0,14 4 0,571
Total Peluang 0,52 15 2
Ancaman
a. Rawan hama dan penyakit 0,1 3 0,286
b. Rawan pencurian tanaman 0,14 4 0,571
c. rawan perubahan cuaca 0,1 3 0,286
d. Persaingan dagang 0,14 4 0,571
Total Ancaman 0,48 14 1,714
Total EFAS 1,00 29 3,714
O - T = Hasil 0,286

Berdasarkan hasil analisis Tabel 7 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
eksternal Cahaya Barokah Floris sebesar 0,286 yang diperoleh dari selisih antara peluang dan
ancaman = nilai bobot rating peluang (O = 2,000) dikurangi dengan bobot rating ancaman (T
= 1,714) sehingga diperoleh hasil = 2,000– 1,714= 0,286. Hal ini mengindikasikan usaha
pemasaran tanaman hias di Cahaya Barokah Floris berada pada posisi eksternal kuat, dimana
peluang yang dimiliki sudah bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mengatasi ancaman
yang dihadapi.

Tabel 8. Matriks IFAS Kiki Rahayu

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan
a.SDM yang terampil 0,1 3 0,349
b. Jenis aglaonema yang beragam 0,1 3 0,279
c. Pelayanan yang berkualitas 0,1 4 0,558
d. Penetapan harga yang kompetitif 0,1 4 0,558
f. Menerima pesan antar 0,1 4 0,558
g. Tampilan tanaman 0,1 3 0,279
total kekuatan 0,7 21 2,581
Kelemahan
a. tidak ada kegiatan promosi 0,1 4 0,558
b. tidak menerima orderan jarak jauh (toko online) 0,1 4 0,558
Total kelemahan 0,3 8 1,116
Total IFAS 1 29 3,698
S - w = hasil 1,465

Berdasarkan hasil analisis Tabel 8 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
internal Kiki Rahayu sebesar 1,465 yang diperoleh dari Selisih antara kekuatan dan
kelemahan = nilai bobot rating kekuatan (S = 2,581) dikurangi dengan bobot rating kelemahan
(W = 1,116) sehingga diperoleh hasil = S – W = 2,581 – 1,116 = 1,465. Hal ini mengindikasikan
bahwa usaha pemasaran tanaman hias di Kiki Rahayu berada pada posisi kuat, dimana
kekuatan yang dimiliki sudah digunakan secara optimal untuk mengatasi kelemahan yang
ada.
Tabel 9. Matrik EFAS Kiki Rhayu

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor komentar

peluang
a. WFH menciptakan hobi baru 0,1 4 0,571
b. Respon masyarakat baik selama pandemi 0,1 4 0,571
c. lokasi strategis 0,1 3 0,286
d.Pandemi meningkatkan minat konsumen 0,1 4 0,571
Total Peluang 0,5 15 2
Ancaman

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 14
a. Rawan hama dan penyakit 0,1 3 0,286
b. Rawan pencurian tanaman 0,1 4 0,571
c. rawan perubahan cuaca 0,1 3 0,286
d. Persaingan dagang 0,1 4 0,571
Total Ancaman 0,5 25 1,714
Total EFAS 1 25 3,714
O - T = Hasil 0,286
Berdasarkan hasil analisis Tabel 9 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
eksternal Kiki Rahayu sebesar 0,286 yang diperoleh dari selisih antara peluang dan ancaman
= nilai bobot rating peluang (O = 2,000) dikurangi dengan bobot rating ancaman (T = 1,714)
sehingga diperoleh hasil = 2,000– 1,714= 0,286. Hal ini mengindikasikan usaha pemasaran
tanaman hias di Kiki Rahayu berada pada posisi eksternal kuat, dimana peluang yang
dimiliki sudah bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.
Tabel 10. Matrik IFAS Tiga Bersaudara

Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor

kekuatan
a.SDM yang terampil 0,14 4 0,545
b. Pelayanan yang berkualitas 0,14 4 0,545
c. Penetapan harga yang kompetitif 0,14 4 0,545
f. Menerima pesan antar 0,14 4 0,545
h. Mencantumkan toko pada facebook 0,09 3 0,273
Total Kekuatan 0,64 19 2,455
kelemahan
a. Tidak menerima pemesanan jarak jauh (toko online) 0,14 4 0,545
b.Tanaman kurang bervariasi 0,14 4 0,545
c. penampilan tanaman kurang menarik 0,09 3 0,273
Total kelemahan 0,36 11 1,364
Total IFAS 1 30 3,818
S - W = Hasil 1,091

Berdasarkan hasil analisis Tabel 10 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
internal Tiga Bersaudara sebesar 1,091 yang diperoleh dari Selisih antara kekuatan dan
kelemahan = nilai bobot rating kekuatan (S = 2,455) dikurangi dengan bobot rating kelemahan
(W = 1,364) sehingga diperoleh hasil = S – W = 2,455 – 1,364 = 1,091. Hal ini mengindikasikan
bahwa usaha pemasaran tanaman hias di Tiga Bersaudara berada pada posisi kuat, dimana
kekuatan yang dimiliki sudah digunakan secara optimal untuk mengatasi kelemahan yang
ada.
Tabel 11. Matriks EFAS Tiga Bersaudara

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor komentar

peluang
a. WFH menciptakan hobi baru 0,14 4 0,571
b. Respon masyarakat baik selama pandemi 0,14 4 0,571
c. lokasi strategis 0,1 3 0,286
d. Pandemi meningkatkan minat konsumen 0,14 4 0,571
Total Peluang 0,52 15 2,000
Ancaman
a. Rawan hama dan penyakit 0,1 2 0,19
b. Rawan pencurian tanaman 0,14 4 0,571
c. rawan perubahan cuaca 0,1 2 0,19
d. Persaingan dagang 0,14 4 0,571
Total Ancaman 0,48 12 1,524
Total EFAS 27 3,524
O - T = Hasil 0,476

Berdasarkan hasil analisis Tabel 11 dapat dilihat bahwa total skor pembobotan faktor
eksternal Tiga Bersaudara sebesar 0,476 yang diperoleh dari selisih antara peluang dan
ancaman = nilai bobot rating peluang (O = 2,000) dikurangi dengan bobot rating ancaman (T
= 1,524) sehingga diperoleh hasil = 2,000 – 1,524= 0,476. Hal ini mengindikasikan usaha
pemasaran tanaman hias di Tiga Bersaudara berada pada posisi eksternal kuat, dimana
peluang yang dimiliki sudah bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mengatasi ancaman
yang dihadapi.

Gambar 1. Kuadran Hasil Analisis SWOT


Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa faktor internal Sinar Berlian, Tegar
Jelita, Kiki Rahayu dan Tiga Bersaudara lebih kecil daripada Cahaya Barokah Floris yang
berada pada posisi pertumbuhan tinggi/posisi persaingan tinggi (the stars) dengan faktor
internal sebesar 2,8 sehingga dapat dikatakan bahwa Cahaya Barokah Floris telah mampu
memanfaatkan kekuatan secara optimal untuk mengatasi kelemahan yang ada. Sementara
itu, faktor eksternal Cahaya Barokah Floris berada pada posisi yang sama dengan Tegar Jelita
yaitu sebesar 0,2 yang artinya Cahaya Barokah Floris telah dapat memanfaatkan peluang
dengan baik untuk mengatasi ancaman yang ada. Artinya, perusahaan Putu Cahaya Barokah
Floris pada kondisi saat ini sangat memerlukan investasi dibandingkan dengan sempel yang
lainnya untuk dapat mempertahankan pelanggannya dan memenuhi kebutuhan konsumen
dalam menghadapi persaingan usaha pemasaran tanaman hias dengan keempat toko
tanaman hias tersebut. Untuk menempuh strategi tersebut Cahaya Barokah Floris harus lebih
meningkatkan kegiatan promosi dan kualitas layanan konsumen serta mengembangkan
kualitas tanaman yang dijual. Adapun alternatif strategi yang didapat dari hasil matriks

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 16
SWOT masing-masing perusahaan dirangkum dalam Tabel 12 dimana pada tabel tersebut
dihasilkan sebelas alternatif strategi baru.
Tabel 12. Diagram Matriks SWOT
IFAS STRENGTH (S) WEAKNESS (W)
1. SDM yang terampil 1. Kurangnya kegiatan
2. Jenis aglaonema yang promosi
beragam 2. Tidak menerima
3. Pelayanan yang pemesanan jarak
EFAS berkualitas jauh (toko online)
4. Penetapan harga yang
kompetitif
5. Menerima pesan antar

6. Tampilan tanaman

OPPORTUNITIES (O) SO WO
1. WFH 1. Menjaga kepuasan 1. Memilih gegitan
menciptakan konsumen ( S1, S2, S3, promosi yang tepat (
hobi baru S4, S5, S6, O1, O2, O3 ) W1, O1, O2, O3, O4 )
2. Respon 2. Menambah jenis 2. Memperbanyak
masyarakat baik tanaman hias ( S2, S3, kegitan promosi
selama pandemi S6, O4 ) (W1, O1, O3, 04)
3. lokasi strategis 3. Memperluas area
4. Pandemi perdangangan ( W1,
meningkatkan W2, O1, O3, O4)
minat konsumen
THREAT (T) ST WT
1. Rawan hama dan 1. Konsisten terhadap 1. Meningkatkan
penyakit kualitas pelayanan ( S1, kualitas produk (
2. Rawan pencurian S3, S4, S5, S6, T1, T2, T3, W1, T1, T3, T4 )
tanaman T4 ) 2. Membuat dan jual
3. Rawan 2. Mengenali permintaan tanaman secara
perubahan cuaca dan kebutuhan online ( W1, W2, T2,
4. Persaingan konsumen. ( S1, S2, S3, T4 )
dagang S6, T4 )
3. Meningkatkan
mutu/kualitas SDM (
S1, S3, S6, T1, T2, T3, T4)
4. Mempertahankan mutu
produk S2, S4 ,S6, T1,
T3, T4 )

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Faktor internal terdiri atas kekuatan dan kelemahan usaha tanaman hias di Kota
Mojokerto. Kekuatannya adalah: SDM yang terampil, beragamnya jenis tanaman hias
(aglaonema), pelayanan yang berkualitas, lokasi yang strategis, dan penetapan harga
yang kompetitif. Kelemahannya adalah: kurangnya kegiatan promosi, dan
manajemen pemasaran yang belum optimal. Faktor eksternal terdiri atas peluang dan
ancaman usaha tanaman hias di Kota Mojokerto. Peluangnya adalah: WFH
menciptakan hobi baru, Respon masyarakat baik selama pandemi, lokasi strategis,
dan Pandemi meningkatkan minat konsumen. Ancamannya adalah: Rawan hama dan
penyakit, Rawan pencurian tanaman, Rawan perubahan cuaca, dan Persaingan
dagang. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, diketahui bahwa Cahaya
Barokah Florist berada pada posisi persaingan tinggi dari ke lima sampel yang telah
diteliti, hal ini dikarenakan Cahaya Barokah Florist memiliki faktor internal sebesar
2,869 dan faktor eksternal sebesar 0,286, dan di susul oleh Sinar Berlian, Kiki Rahayu,
Tiga Bersaudara, dan yang terakhit Tegar jelita.
2. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah dengan memperbanyak jenis tanaman
Aglaonema yang dijual, dengan berbagai variasi ukuran dari yang kicil, remaja,
sampai yang besar, peng usaha memberikan harga tergantung dari harga produsen,
biaya perawatan dan untung yang di inginngkan, harga yang ditetapkan juga
terbilang kompetitif jika dibandingkan dengan toko yang lain, pengusaha juga
memberikan diskon dan bonus pada para pembeli yang membeli dalam jumlah besar,
selain memperkenalkan tanaman di lokasi pengusaha juga memasarkan produknya
pada media sosial seperti whatsapp, Instagram dan Facebook, karyawan di dalam toko
juga diharuskan untuk mengetahui tentang aglaonema, setiap tanaman di dalam toko
diberikan pot yang bagus dan cantik, begitu juga dengan daun Aglaonema, agar terlihat
lebih cantik daun pada tanaman aglaonema dibersikan secara rutin dan diberikan
pengkilap daun.
Saran
1. Pemerintah sebaiknya lebih sering melakukan pembinaan terhadap perkembangan
usaha tanaman hias khususnya yang ada di Kota Mojokerto agar perusahaan tanaman
hias tersebut lebih banyak mendapat inovasi dan dukungan untuk mengembangkan
usaha pemasaran tanaman hiasnya.
2. Pengusaha tanaman hias dapat memepertahankan posisi usaha yang ada dengan
mempertimbangkan faktor SWOT di bagian kesimpulan, lebih detail meningkatkan
produksi dan promosi produk secara lebih efektif seperti promosi secara langsung
pada konsumen, menggunakan perkembangan teknologi dalam memperkenalkan
produk, memperbaiki tampilan produk dan toko untuk menarik perhatian konsumen.
Dalam usaha tanaman hias sebaiknya juga memperhatikan perkembangan
permintaan konsumen di Kota Mojokerto, sebelum melakukan pemesanan kepada
produsen agar dapat memperkecil resiko tanaman hias tidak dapat terjual karena
tingginya harga.

Daftar Pustaka

Aryanti, R. D. (2008). Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Hias pada Ciapus Nurseri, Desa
Taman Sari, Bogor, Jawa Barat. [Skripsi]. IPB. Bogor.
Ayesha, I. (2017). Analisis Rantai Pasokan Komoditas Florikultura Sebagai UpayaPeningkatan
Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Bandung Barat. Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran
Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 1(2), 133-138.

Strategi Pemasaran Tanaman Hias Aglaonema Pada Masa Pandemi Covid-19, (Ahmad Farhan Zaed) 18
Damanik, A. L. (2021). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendapatan Petani Tanaman Hias
(Kasus: Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang).
Fakultas pertanian medan (2020). Tanaman hortikultra. (blog online:
https://pertanian.uma.ac.id/tanaman-hortikultura/ diakses tanggal 14 maret 2022)
Idris M. (2021) https://money.kompas.com/read/2021/10/08/160741926/apa-itu-
pemasaran-definisi-jenis-fungsi-dan-contohnya?page=all diakses tangga maret 2022
Khairi, F. (2021). Strategi Pemasaran Tanaman Hias Di Masa Pandemi Covid 19 di Kelurahan
Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan (Doctoral dissertation).
Kurniasih. W. (2021) (blog online : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-
pemasaran/ diakses tanggal 20 juli 2022)
Lubis, A. N. (2004). Strategi Pemasaran dalam persaingan bisnis. Universitas Sumatera Utara.
Marlina, N. (2016). Strategi Pemasaran Tanaman Hias Pada Citra Bunga Garden di Jalan Imam
Bonjol Desa Seneubok Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat (Doctoral dissertation,
Universitas Teuku Umar Meulaboh).
Mardia, M., Hutabarat, M. L. P., Simanjuntak, M., Sipayung, R., Saragih, L., Simarmata, H. M.
P., ... & Weya, I. (2021). Strategi Pemasaran. Yayasan Kita Menulis.
Mursito, B., & Prihmantoro, I. H. (2002). Tanaman hias berkhasiat obat. Penebar Swadaya Grup.
Nareza, N. (2020). Manfaat Berkebun dan Memelihara Tanaman Bagi Kesehatan. (blog online:
https://www.alodokter.com/manfaat-berkebun-dan-memelihara-tanaman-bagi-
kesehatan diakses tanggal 14 maret 2022)
Neurafarm. (2020) Tanaman Hias Dalam Perspektif Pertanian. ( blog online :
https://www.neurafarm.com/blog/InfoTania/Cerita%20Pertanian/tanaman-hias-dalam-
perspektif-pertanian diakses tanggal 15 maret 2022)
O.C. Ferrell (2014). Marketing Strategy: Text and Cases. South-Western Cengage Learning
Panuju, R. (2019). Komunikasi pemasaran: pemasaran sebagai gejala komunikasi komunikasi sebagai
strategi pemasaran. Prenada Media.
Putri, D. A. (2015). Strategi Pemasaran Tanaman Hias di Kota Mataram. Jurnal
Agrimansion, 16(3), 168-181.
Rangkuti F. 2009. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Umum.
Jakarta

You might also like