Professional Documents
Culture Documents
Syarhus Suduur Dan Terjemah
Syarhus Suduur Dan Terjemah
Syarhus Suduur Dan Terjemah
ْرَشُح الُّص ُد ْو ر
يف بيان ما ينفع ألهل القبور
وغريها من املسائل املتعلقة لألمــوات .فـأجبت هل وإ ن كنت لســت من فرســان هــذا امليــدان
وأسأل هللا الكرمي أن يوفقين وإ ايمه ومجيع املسلمني هبدى النيب المــبــيـن سيـدان محمد
صىل هللا عليه وعىل آهل وحصبه أمجعني آمني.
Lalu diterangkan didalam kitab Qurratul 'Ain: "sedekah dari keluarga mayit dan yang lainnya
memberi manfaat kepada Mayit, kemudian Imam Nawawi meng hikayat kan Ijma' para Ulama
Mujtahidin bahwa sedekah bermanfaat untuk mayit dan pahalanya sampai kepadanya dengan tanpa
meng qayid kannya dari anak Mayit tersebut atau yang lain.
Dan diriwayatkan dari Aisyah r.a.: "Bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw
sungguh Ibuku telah wafat (mendadak) dan aku bertekad seandainya ia berbicara tentu dia akan
bersedekah, apakah baginya pahala kalau aku bersedekah untuknya ? ", Nabi saw menjawab: "Iya,
sedekah bermanfaat dan pahalanya sampai kepadanya ". Muttafaq 'Alaih (disepakati sahihnya oleh Imam
Bukhari dan Muslim)
"اي رسـول هللا إن أيم تـوفيت أينفعهـا إن تصدقت:وعن ابن عباس أن رجال قـال
"فــإن يل خمرفــا (بفتح املمي وسكون اخلاء وفتح الــراء) بستاان فــإين: قــال," "نعم:عهنا؟" قــال
. رواه البخاري والرتمذي وأبو داود والنسايئ."اشهدك أين تصدقت به عهنا
Kemudian diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah:
"Wahai Rasulullah bahwa Ibuku telah meninggal, bermanfaatkah kalau aku bersedekah untuknya ?",
Rasulullah menjawab: "Iya, bermanfaat sedekah baginya ," lalu iapun berkata: "Aku memiiki kebun
kurma dan Aku menyaksikan kepada baginda Rasul untuk menyedekahkan kebun itu untuknya ". (HR:
Bukhari, Turmudzi, Abu Daud, dan Nasai)
ق ــال الن ــووي استحب العلامء ق ــراءة الق ــرآن عن ــد القرب استأنس ــوا ذلكل حبديث
اجلريــدتني وقــالوا إذا وصــل النفــع اىل امليت بتسبيحهام حال رطوبهتام فانتفــاع امليت بقــراءة
.القرآن عند قربه أوىل فإن قراءة القرآن من إنسان أعظم وأنفع من التسبيح من عود
Dan Imam Nawawi berkata: para Ulama mensunatkan membaca AlQur'an diatas kuburan
dengan dasar hadist dua dahan kurma yang di diletakkan oleh Rasulullah saw diatas kuburan, lalu
merekapun menerangkan apabila bermanfaat untuk mayit dengan bacaan tasbihnya dua dahan kurma
tersebut selama masih utuh, maka tentu lebih bermanfaat bacaan AlQur'an yang dibaca oleh manusia
sebab bacaan Al Quran dari manusia itu lebih mulia dan lebih bermanfaat dari pada bacaan tasbih
dahan Kurma.
4
" يس ثلث القــرآن ال يقرأهــا رجل يريــد هللا واّدل ار اآلخــرة:وحديث اإلمــام أمحد
."اّالغفر هل فاقرأوها عىل مواتمك
Sabda Rasulullah saw dari riwayat Imam Ahmad: " Surat Yaasin itu sepertiga al Qur'an,
tidaklah seorang laki-laki yang membacanya karena Allah dan Amal Akhirat, kecuali Allah
mengampuni dosanya, maka bacakanlah oleh kalian surat yaasin tersebut untuk mayit-mayit kalian ".
إن امليت ينتفع جبميع العبادات البدنية من الصالة والصوم والقـراءة كام:قال ابن تميية
.ينتفع ابلعبادات املالية من الصدقة وحنوها ابتفاق األمئة وكام لو دعا هل فاستغفر هل
Lalu Ibnu Taimiyah menerangkan: Bahwa mayit mengambil manfaat dari Ibadah
badaniyah,seperti shalat, puasa, dan bacaan Al-Qur'an dan ia pun mengambil manfaat dari ibadah
maliyah, seperti, sedekah dan sebagainya, sebagaimana Ittifaq semua Imam Mujtahidin seperti halnya
mendo'akannya dan memintakan ampunan untuknya.
5
:قــال النــووي يف اجملمــوع سئل القايض أبــو طيب عن خمت القــرآن يف املق ـابر فقــال
الثواب للقارئ ويكون للميت اكحلارضين ترىج هل الرمحة والربكة تستحب قــراءة القــرآن يف
.املقابر لهذا املعىن
Kemudian Imam Nawawi didalam kitab Majmu' menerangkan: bahwa al Qodi Abu Toyyib
ditanya tentang menghatamkan Alqur'an Kubur dikuburan, dan beliaupun menjawab: bahwa pahala
untuk yang membacanya, dan keadaan mayit sama dengan orang-orang yang hadir yang mengharapkan
limpahan Rahmat dan keberkahan baginya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: "Pernah datang seorang perempuan dari Kabilah Khots'am
kepada Rasulullah pada tahun Haji Wada", dan ia berkata : "Wahai Rasulullah, kewajiban Haji
membebani bapakku yang sudah amat tua dan tidak mampu untuk menetap duduk dikendaraan,
apakah Aku boleh melaksanakan haji untuknya ?" , Rasulullah menjawab: "iya, boleh". Dan pada salah
satu riwayat disebutkan: Rasulullah saw bertanya: " Kalau bapakmu mempunyai hutang apakah kamu
yang membayarnya?", iapun menjawab: "iya", kemudian Rasulullah saw berkata: "Hutang kepada Allah
itu lebih hak untuk dibayarnya". ( Riwayat dari golongan para Ulama Ahli Hadist ).
إن أيم نــذرت أن: فقــالت عن ابن عبــاس إن إمــرأة من هجينــة جائت اىل النــيب
أرأيت لــو اكن عىل أمــك دين أكنت قاضيته، نعم: قــال،حتج فمل حتج حىت مــاتت أفـأجح عهنا
. رواه البخاري والنسايئ.اقضوا هللا فاهلل أحق ابلوفاء
6
Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas: "Bahwa seorang perempuan dari Kabilah Juhainah
datang kepada Rasulullah saw, ia pun berkata: "Ibuku pernah bernadzar untuk melaksanakan haji,
tetapi ia tidak sempat untuk melaksanakannya karena wafat, apakah Aku boleh menghajikannya ? ", lalu
Rasul menjawab: "Iya boleh, seandainya Ibumu mempunyai hutang apakah kamu yang membayarnya,
bayarlah hak Allah sedangkan hak Allah itu lebih hak untuk dibayar ". HR: Imam Bukhari dan Nasai
فقــال اكن يل أبــوان أبرهام حال حياهتام أن رجال سـأل النــيب:وروى ادلارقطين
"إن من الرب بعد املوت أن تصيل هلام مع صالتك: فقال النيب،فكيف يل أبرهام بعد موهتام
."وتصوم هلام مع صيامك
Kemudian diriwayatkan oleh Imam Daruquthni: " Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada
Rasulullah, dan berkata: "Aku mempunyai ibu dan bapak, Aku berbakti kepada keduanya semasa
hidupnya, maka bagaimanakah cara untuk berbakti kepada keduanya sesudah mereka meninggal
dunia ?", Nabi saw menjawab: "Bahwa berbakti kepada ibu bapak sesudah meninggal, yaitu
melaksanakan shalat untuk keduanya dengan shalat mu, melaksanakan puasa untuk keduanya dengan
puasamu". artinya menghadiahkan shalat dan puasa untuk mereka.
اي رسـول هللا إان نتصدق عن مواتان: فقال الســائل، سئل أن النيب:وعن أنس
إنه ليصل إلهيم وإ هنم ليفرحون به كام، نعم: قال،وحنج عهنم وندعو هلم فهل يصل ذكل الهيم ؟
.يفرح أحدمك ابلطبق إذا أهدي اليه
Bisa sampai pahala Ibadah Badaniyyah kepada mayit menurut ulama mujtahidin:
1.Menurut madzhab Abu Hanifah: semua orang yang melaksanakan suatu ibadah, baik itu
sedekah, membaca Al Quran dan yang lainnya dari perbuatan taat, maka ia boleh memberikan
pahalanya kepada orang lain dan pahala itu akan sampai. Lalu didalam Kitab Fathul Qodir disebutkan,
diriwayatkan dari Sayidina Ali r.a dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda: "Barang siapa yang melewati
pekuburan lalu ia membaca Surat Al-Ikhlas 11 kali, dan menghadiahkan pahalanya untuk orang-orang
yang sudah meninggal (mayit), maka Allah akan memberi pahala kepada orang tersebut sebanyak
bilangan mayit yang ada". Dan diriwayatkan dari Anas r.a : Bahwa Nabi saw ditanya: "Wahai
Rasulullah kami suka bersedekah untuk para mayit kami dan berhaji untuk mereka dan begitu pula
mendoakannya, apakah akan sampai pahalanya kepada mereka ?". Rasul saw menjawab: "Iya, Sungguh
akan sampai kepada mereka dan sungguh mereka akan gembira seperti gembiranya salah satu dari
kalian dengan sebab hidangan yang di hadiahkan kepadanya".
أما عند املالكية أنه ال خالف يف وصول ثواب الصدقة إىل امليت واختلف يف جواز
وذهب املتأخرون مهنم اىل جوازها وهــو اذلي جــرى, فأصل املذهب كراههتا,القراءة للميت
.عليه العمل فيصل ثواهبا اىل امليت
ونقــل ابن فرحــون إنــه الــراحج كام ذكره ابن أيب زيــد يف الرســاةل وقــال اإلمــام ابن
حمل اخلالف ما مل خترج القراءة خمرج ادلعاء بأن يقول قبل قرائته اللهم اجعل ثــواب,رشدي
م ــا أقــرأه لفالن ف ــإذا خــرجت خمرج ادلعاء اكن الث ــواب للميت ق ــوال واحدا وجاز من غري
مث قال وعىل هذا ينبغي أن يقول القارئ ذكل قبل قرائته ليصل ثـواب القـراءة.خالف انهتى
.اىل امليت ابتفاق
2. Menurut Madzhab Maliki: Tidak ada pertentangan didalam sampainya pahala sedekah kepada
mayit, tetapi terjadi perbedaan pendapat mengenai pembacaan Al-quran kepada mayit, dan menurut
asal madzhab hukumnya makruh. Lalu ulama mutaakhirin golongan Malikiyah berpendapat bahwa
8
membacakan Al-qur'an untuk para mayit itu hukumnya boleh dan akan sampai pahalanya, cara
demikian merupakan pelaksanaan amal-amal para ulama, maka akan sampai pahalanya kepada mayit.
Kemudian Ibnu Farhun menukil bahwa itu adalah pendapat yang lebih unggul, sebagaimana
yang telah dikemukakan oleh Ibnu Abi Yazid didalam Risalahnya. Lalu Menurut Ibnu Rusydi dari
golongan ulama Malikiyah bahwa penyebab ikhtilaf membacakan Al-qur'an untuk mayit adalah selama
bacaan tersebut tidak berupa seperti doa, tetapi kalau berupa seperti doa seperti sebelumnya dibacakan
doa ishol yaitu "Ya Allah jadikan pahala yang akan saya baca kepada Fulan", maka hal demikian boleh
dengan tidak ada ikhtilaf lagi, oleh karena itu, orang yang membaca Al-qur'an untuk mayit, sangatlah
perlu sebelum membaca Al-qur'an membaca doa ishol terlebih dahulu supaya sampai pahala bacaannya
kepada mayit secara ittifaq (sepakat) para ulama.
Lihat kitab Fatawi Syeikh Hasanain Makhluf (halaman 57 juz 2)
يصل ثــواب القــراءة اىل امليت مث قــال وكــذكل:وقــال ابوحنيفــة وامحد بن حنبــل
الهتليــل (قــول ال اهل الا هللا ) اذلي اعتــاد النــاس معهل ومن هللا اجلود والاحســان هــذا هــو
.الالئق ابلعبد
Lalu Imam Abu Hanifah dan Imam Amad bin Hanbal berkata akan sampai pahala membaca
Al-qur'an kepada mayit begitu pula membaca tahlil ( )الاهل الا هللاyang biasa dilakukan oleh suatu
golongan, Allah yang maha pemurah dan pemberi kebaikan yang layak kepada cara tersebut
وأما القراءة فاخملتــار كــام.ومذهب الشافعية أن الصدقة يصل ثواهبا إىل امليت ابتفاق
وينبغي اجلزم به,يف رشح املهناج وصول ثــــواهبا إىل امليت
. 1 : ج53 : ماقاهل احلسنني خملوف يف فتاويه ص. إهـ.ألنه دعاء
وحىك النووي اإلجامع عىل أن الصدقة تنفــع امليت ويصل ثواهبا اليــه من غري تقييــد
. انظر اجملموع.بكوهنا من الودل
Dan menurut Madzhab Syafi'i bahwa sedekah untuk mayit itu akan sampai pahalanya
kepadanya secara ittifaq, sedangakan pembacaan Al-qur'an untuknya itu pendapat yang dipilih
9
sebagaimana dikemukakan didalam kitab syarah Minhaj sampai pahala kepadanya bahkan kalau
memakai doa ishol itu ittifaq (sepakat) hasil pahalanya dan sampai kepada mayit.
وذكر ابن قدامة يف املغين وهو من فقهاء احلنابةل ان امليت ينتفع بسائر القرابت ومهنا
.قراءة القرآن وأية قربة فعلها
Ibnu Qudamah dalam kitab Mughni beliau termasuk tokoh ulama dari golongan madzhab
Hambali menerangkan: Bahwa mayit mengambil manfaat dari segala pekerjaan ibadah, termasuk
membaca Al-qur'an dan dari pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh seseorang yang pahalanya
diberikan untuknya, maka itu akan memberi manfaat dengan izin Allah.
إن امليت ينتفــع جبميــع العبــادة البدنيــة من: وقال ابن تميية وهو أيضا من أمئة احلنابةل
.صالة وصوم وقراءة قرآن كام ينتفع ابلعبادات املالية من صدقة ودعاء واستغفار
Dan Ibnu Taimiyah Ia juga termasuk tokoh ulama Hanabilah menerangkan bahwa mayit bisa
mengambil manfaat dengan semua ibadah badaniyah seperti shalat, puasa, membaca Al-qur'an,
sebagaimana ia bisa mengambil manfaat dengan ibadah maliyah seperti sedekah, doa dan istigfar.
أفضل ما هيدى إىل:وقال تلميذه اإلمام ابن القمي صاحب زاد املعاد ورشح أيب داود
.امليت الصدقة واإلستغفار وادلعاء هل واحلج عنه
وأما قراءة القـرآن وإ هـداء الثـواب إليـه تطوعا بغري أجـر فهـذا يصل إليـه كام يصل
.ثواب الصوم
Lalu Ibnu Qoyyim murid utama Ibnu Taimiyah dan tergolong tokoh ulama Hanabilah
pengarang kitab Zadal Ma'ad dan Syarah Sahih Abi Daud 'Aunul Ma'bud menerangkan bahwa suatu
yang lebih utama yang dihadiahkan kepada mayit adalah sedekah, istigfar, do'a untuknya dan haji. Dan
10
sedangkan membaca Al-qur'an dan menghadiahkan pahala kepadanya karena Allah dengan tanpa
imbalan, maka hal tersebut menjadi penyebab bisa sampai pahala kepadanya seperti sampainya pahala
puasa.
تطلق الفتنة ويراد هبا وجــوه كثرية :مهنا معناهــا اإلبتالء واإلمتحان واإلختبــار وىه
املرادة هنـا ,وقـال اإلمـام أبـو محمد بن أيب زيـد يف الرسـاةل" :وإ ن املؤمنني يفتنـون يف قبـورمه
ويسألون ويثبت هللا اذلين آمنوا ابلقول الثــابت ،قــال يوســف بن معر يف رشح الرســاةل قوهل
تفتنون أي ختتربون ,وقوهل تسألون تفسري لقوهل تفتنون.
ومـــهنا مبعىن الكفر ،كام يف قولـــه تعاىل "والفتنــة أشــــد من القتل" قاهل
11
اجلزويل يف الرساةل ،ومهنا مبعىن اإلحرتاق كام يف قوهل تعاىل "يوم مه عىل النار يفتنون".
ومهنا مبعىن امليل كام يف قوهل تعاىل "وإ ن اكدوا ليفتنونك" ,ومهنا مبعىن الضالل كام يف
قوهل تعاىل "ان يه إال فتنتك" ,ومهنا مبعىن املرض كام يف قوهل تعـاىل "أ وال يرون أهنم يفتنـون
يف لك عام مرة أو مرتني" ,ومهنا مبعىن اإلختبــار حنو قوهل تعــاىل "وفتنــاك فتوان أي إختربانك"
وهو املراد يف هذا احلديث "املوىت يفتنون يف قبورمه سبعا" أي خيتربون.
Makna fitnah didalam bahasa Arab biasanya dimaksud untuk beberapa makna yang berbeda:
1.Makna cobaan atau ujian (evaluasi) yaitu yang dimaksud didalam hadits ini.
2.Ada juga yang memiliki makna kufur seperti didalam Ayat:
"الفتنة اشد من القتل"
قــال اإلمــام أمحد بن حنبــل يف كتــاب الزهــد :حدثنا هامش بن القامس قــال حدثنا
األجشعي عن سفيان قال قال طاوس" :إن املوىت يفتنون يف قبورمه
سبعا فاكنوا يستحبون أن يطعموا مهنم تكل األايم "
)Riwayat yang sanadnya kepada Thowus, ia berkata: "Bahwa mayit-mayit itu diuji (tanya
didalam kuburnya selama tujuh hari, maka oleh karena itu para sahabat menyukai untuk
melaksanakan sedekah makanan untuk mayit-mayit itu pada hari tersebut ".
روى, وأما احلارث فهو ابن عبد الرمحن بن عبد هللا بن سعد بن أيب ذايب ادلويس.ابن معر
وأما ابن جرجي قال اإلمام أمحد بن حنبــل.هل البخاري يف خلق أفعال العباد ومسمل يف حصيحه
، وقال ابن عيينة مسعت ابن جرجي يقول ما دون العمل تــدوين أحد.هو أول من صنف الكتب
.روى عن خلق من التابعني ومات سنة تسع وأربعني ومائة وقد جاوز املائة
Dan Penjelasan masalah ini dilihat dari berbagai tinjauan :
Tinjauan pertama: Rijal-Rijal Rawi yang meriwayatkan Hadist yang pertama adalah Rijal-Rijal
Hadist Sahih, dan Thowus adalah tergolong tokoh Tabi’in, lalu Abu Nua'im menyebutkan didalam
kitab al Hilyah beliau merupakan ulama peringkat pertama dari golongan Tabi’in dari negara Yaman.
Kemudian beliaupun meriwayatkan hadits darinya, bahwa beliau (Thowus) berkata: "Aku menjumpai
lima puluh orang dari golongan sahabat Rasulullah". Dan yang lainnya juga meriwayatkan darinya,
bahwa ia berkata: "Aku menjumpai tujuh puluh guru dari golongan sahabat Rasulullah ". Lalu Imam
Sa'ad menyebutkan beliau wafat pada umur lebih dari sembilan puluh tahun.
Dan adapun isnad riwayat Hadits yang kedua perawinya adalah Ubaid Bin Umair. Lalu
Imam Muslim pengarang Kitab Sahih Muslim menyebutkan bahwa ia dilahirkan dizaman Nabi
saw, dan yang lainnnya menyebutkan bahwa beliau pernah melihat Nabi saw, oleh karena itu ia
termasuk golongan sahabat bukan Tabi’in, dan wafatnya sebelum wafat Abdullah bin Umar bin
Khatab.
Lalu adapun Haris yang jadi periwayat Hadist tersebut adalah Harits bin Abdurrahman
bin Abdullah bin Said bin Abi Dayab Addausi.
Dan Imam Bukhari sendiri meriwayatkan Hadits darinya didalam penjelasan خلق أفعال العبادdan Imam
Muslim meriwayatkan didalam sahihnya.
Kemudian adapun Ibnu Juraij dengan nama asli al-Imam Abdul Malik bin Abdul Aziz bin
Juraij al-Umawi, Imam Ahmad bin Hanbal menyebutkan bahwa beliau adalah orang pertama yang
mengarang kitab-kitab di dalam Ilmu Fiqih, begitu juga menurut yang lainnya seperti yang terdapat
didalam kitab Al Mahalli bahwa beliau adalah guru para guru Imam Syafi’i, sebab Imam Syafi’i berguru
kepada Muslim bin Khalid, Muslim berguru kepada Ibnu Juraij, Ibnu Juraij berguru kepada orang yang
banyak dari golongan Tabi’in. Dan Ibnu 'Uyainah berkata, Aku mendengar Ibnu Juraij beliau berkata: "
". Lalu diriwayatkan dari khalq golongan Tabii'n bahwa beliau meninggal pada tahun 149 Hijriyah, dan
memiliki Usia lebih dari seratus tahun.
14
الوجه الثــاىن :املقــرر يف احلديث واألصــول أن مــا روي ال جمال للــرأي فيــه أكمور
الربزخ واآلخرة فإن حمكه الرفــع ال الوقــف وإ ن مل يرصح الــراوي بنسبته اىل النــيب قــال
اإلمــام خفر ادلين يف احملصول إذا قــال الصحايب قــوال ليس لإل جهتاد فيــه جمال فهــو محمول عىل
السامعي حتسينا للظن به.
وقــــال احلافــــظ ابن جحر يف نكتــــه عن ابن الصالح :مــــا قاهل الصحايب مما ال جمال
لإل جهتاد فيه حفمكه الرفع.
Tinjauan kedua: Sudah menjadi ketentuan didalam ilmu hadits dan ushul bahwa sesuatu
yang diriwayatkan dari urusan yang tidak bisa diatur dengan pemikiran seperti urusan kubur dan
akhirat itu hukumnya hadits marfu’ (yang diangkat sampai Rasulullah saw) walaupun rawinya Tabi’in,
jadi hadits fitnah kubur dan sedekah tujuh hari, meskipun haditsnya mursal Tabi’in tetapi hukumnya
sama dengan Hadist Marfu’.
الوجه الثـــالث :إذا تقـــرر أن أثر طـــاوس حمكه حمك احلديث املرفـــوع املرســـل
واسناده إىل التابعي حصيح اكن جحة عند األمئة الثالثة أيب حنيفة وماكل وأمحد مطلقــا من غري
رشط .أمــا عنــد إمامنــا الشــافعي ريض هللا عنــه فإنــه حيتج ابملرســل إذا اعتضــد بأحد أمــور
مقررة يف حملها مهنا جميء آخر أو حصايب يوافقه .واإلعتضاد ههنــا موجــود فإنــه روى مثهل عن
جماهد ،وعن عبيد بن معري وهام اتبعيان إن مل يكن عبيد حصابيا وامــا إذا قلنــا بثبــوت الصحبة
لعبيــد بن معري فــإن احلديث يكــون مرفوعا متصال من طريقــه وأثر طــاوس شــاهد قــوي هل
يرقيــه إىل مرتبــة الصحة .وقــد قــال النــووي يف رشح مســمل احلديث املرســل إذا روي من
طري ــق آخ ــر متصال تبني ب ــه حصة املرس ــل وجاز اإلحتجاج ب ــه ويصري يف املســأةل حديثان
حصيحان .فهذان مرسالن آخران يعضـدان ,املرسـل األول جفمةل ادلالئل هنـا ثالثـة مراسـل،
مرسل عطاء ومرسل عبيد ومرسل جماهد.
Tinjauan ketiga: Sudah jelas bahwa atsar yang di riwayatkan Thawus hukumnya adalah
hadits marfu’ dari mursal dan isnadnya kepada tabi’iy shahih, maka menurut madzhab yang tiga
yakni Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad bin Hambal, hadits Imam 'Atho tadi sudah
15
cukup untuk menjadi landasan hukum dan dalil yang kuat untuk melaksanakan sedekah tujuh hari.
Kalau menurut Imam Syafi’i hadits mursal bisa menjadi dalil, kalau mua’dlod, artinya di kuatkan
oleh mursal lain, sedangkan masalah sedekah tujuh hari dalilnya hadits mursal Imam 'Atho dan
dikuatkan oleh dua hadits mursal yang lainnya,yaitu:
1. Mursal Imam Ubaid bin Umair sedangkan Ubaid bin Umair itu menurut sebagian ulama adalah
sahabat karena di lahirkan dizaman nabi dan pernah melihat nabi, jadi kalau demikian, maka
haditsnya bukan mursal lagi tetapi hadits marfu’.
2. Mursal Imam Mujahid, maka dalil untuk menetapkan sunnah sedekah tujuh hari menurut Imam
Syafi’i sudah cukup kuat landasan hukum nya, karena hadits mursal 'Atho mua’dlod (dikuatkan)
oleh hadits mursal Imam Mujahid dan Imam Ubaid bin Umair, kalau Ubaid bin Umair bukan
tergolong sahabat, bahkan kalau Ubaid bin Umair tergolong sahabat maka hadits yang
menetapkan sunnah bersedekah tujuh hari bukan di tetapkan dengan hadits mursal saja bahkan
dengan hadist marfu’. Oleh karena itu cukup kuat menurut madzhab yang empat, yakni: Imam
Abi Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Muhammad bin Idris asy-
Syafi’i.
حدثنا هامش بن القامس قال حدثنا:قال اإلمام أمحد ريض هللا عنه يف كتاب الزهد هل
" إن املوىت يفتنــون يف قبــورمه سبعا فاكنوا يستحبون:األجشعي عن سفيان قال قــال طــاوس
.أن يطعم عهنم تكل األايم
Lalu Imam Ahmad RA Meriwayatkan didalam kitab zuhud : meriwayatkan kepada kami
Hasyim bin Qosim, ia berkata: meriwayatkan kepada kami al-Asyjai' dari sufyan, ia berkata:
Thawus berkata: "Bahwa orang orang yang mati itu di uji dengan pertanyaan di dalam kuburannya
selama tujuh hari, maka oleh karena karena itu para sahabat menyukai untuk bersedekah dengan
memberi makanan untuk mayit mayit itu pada hari tersebut ".
الوجه الرابــع قوهل اكنوا يستحبون من ابب قــول التــابعي اكنوا يفعلــون وفيــه قــوالن
أحدهام إنه أيضا من ابب املرفوع وإ ن معناه اكن الناس يفعلون ذكل،ألهل احلديث واألصول
والثاين أنه من ابب العزو إىل الصحابة دون انهتائــه إىل. ويعمل به ويقر عليه, يف عهد النيب
مث اختلف عىل هذا هل هو إخبار عن مجيــع الصحابة فيكــون نقال لإل جامع أو عن، النيب
16
،بعضهم ؟ عىل قولني أحصهام يف رشح مســمل للنــووي الثــاين أي عن بعضهم وسكوت البــاقني
. ومل ينكره اهـ وقيل يدل عىل فعل مجيع األمة أي فعلوا لكهم عىل وجه ظهر للنيب
ويكــون احلديث اشمتل عىل أمــرين أحدهام أصــل إعتقــادي وهــو فتنــة املوىت سبعة
والثــاين حمك رشعي فــرعي وهــو إستحباب التصدق واإلطعــام عهنم مــدة تكل األايم،أايم
وذكر أن سببه ورود فتنهتم يف تكل األايم ولهــذا فرعه عليــه ابلفــاء حيث قــال فاكنوا،السبعة
وأهنم اكنوا يفعلــون ذكل لقصد التثبيت عنــد الفتنــة يف،يستحبون أن يطعم عهنم تكل األايم
.تكل األايم السبعة
Tinjauan keempat: perkataan Imam Thowus " ”يستحبونsahabat menyukai artinya sama
dengan para sahabat mengerjakan, itu ada dua pendapat, menurut ahli hadits dan ushul:
- Pendapat pertama sama dengan mengatakan para sahabat mengerjakan dan diketahui oleh Rasulullah
Saw dan di setujui.
- Pendapat kedua hanya menjelaskan pekerjaan sahabat tanpa di jelaskan sampai kepada nabi. Dan
ikhtilaf dari ibarat tersebut sebagian ulama mengatakan memberitakan tentang pekerjaan sahabat, jadi
semua sahabat suka mengerjakan sedekah tujuh hari dan di ketahui oleh nabi dan di setujui, atau
memberitakan pekerjaan kebaikan para sahabat.
Hadits tadi mencakup kepada dua aspek hukum :
Aspek( األصول اإلعتقاديةkepercayaan).
Aspek ( الفروع الرشعيةpelaksanaan peribadahan).
Aspek األصــول اإلعتقاديــةadalah kepercayaan tentang pertanyaan didalam kubur selama
tujuh hari. Adapun aspek الفروع الرشعيةyaitu sunahnya melaksanakan sedekah diwaktu tujuh hari
dari hari wafat seorang mayit, dikarenakan supaya diberi keringanan didalam menjawab pertanyaan
didalam kubur, karena pertanyaan itu diulangi dalam tujuh hari. Oleh karena itu ibaratnya
memakai فاء, yang menunjukan kepada sabab
.إ ّن املوىت يفتنون يف قبورمه سبعا فاكنوا يستحبون أن يطعم عهنم سبعا
Artinya: "Bahwa mayit-mayit didalam kuburnya itu diberi fitnah (dicoba) dengan
ditanya oleh malaikat berulang-ulang didalam tujuh hari, maka oleh karena itu para sahabat
menyukai untuk memberikan sedekah makanan untuk para mayit dalam tujuh hari ". Dan mereka
melaksanakan itu mengharapkan supaya mayit-mayit ditetapkan didalam menjawab pertanyaan
selama tujuh hari itu.
17
الوجه اخلامس :قــال اإلمــام عبــد اجلليــل بن موىس القرص يف شعب اإلميان الربزخ
عىل ثالثــة أقســام :ماكن ،وزمــان ,وحال .فاملاكن من القرب اىل عليني تعمــره أرواح السعداء
ومن القرب اىل جسني تعمره أرواح األشقياء .وأما الزمان فهو مدة بقـاء اخللــق فيـه من أول من
مات أو ميوت من اجلن واإلنس إىل يوم يبعثون .وأما احلال فإما منعمة وإ ما معذبــة أوحمبوســة
حىت تتخلص ابلسؤال من امللكني الفتانني انهتى .
فقوهل حمبوســة حىت تتخلص من امللكني الفتــانني رصحي أو ظــاهر يف أن فتنــة القرب
تكـون يف مــدة حبيث ميكث حمبوسـا ألجلهـا إىل أن يتخلص مهنا وتكل املدة يه السبعة األايم
الواردة ،فهذه تأييد ذلكل ,ويؤيد أيضا ما ذكر احلافظ ابن رجب يف كتــاب أهــوال القبــور عن
جماهد قال :األرواح عىل القبور سبعة أايم من يوم دفن امليت ال تفارقه فهذه آاثر يؤيــد بعضها
بعضا.
Tinjauan kelima : Bahwa barzakh ada tiga bagian: tempat, waktu, dan keadaan atau
tingkah. Tempat barzakh yaitu dari alam kubur sampai surga ‘iliyyin yang dihuni oleh roh-roh
bahagia, atau dari alam kubur sampai neraka sijjin yang ditempati oleh roh-roh celaka. Dan waktu
barzakh yaitu dari mulai mati seorang manusia atau jin sampai kebangkitan dibangunkan dari
kubur, dan adapun keadaannya adakalanya yang menerima kenikmatan atau penyiksaan sampai
selamat dari pertanyaan-pertanyaan malaikat munkar dan nakir.
الوجه الســادس أطبــق العلامء عىل أن املراد بقوهل يفتنــون وبفتنــة القرب ســؤال
امللكني منكر ونكري واألحاديث رصحية فيه ولهذا سمي ملكا الــسؤال الفتانني
, yaitu ahliيفتنون Tinjauan keenam: para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan
kubur diberi fitnah berupa pertanyaan malaikat dua munkar dan nakir. Dan hadits-hadits yang
sahih jelas didalam menerangkan fitnah kubur artinya yaitu pertanyaan dua malaikat, dan malaikat
yang dua disebut dengan malikat yang memberi fitnah dua.
الوجه السابع إن قال قائل مل يرد يف ســائر األحاديث ترصحي بــذكر سبعة أايم (قلنــا)
وال ورد فهيا ترصحي بنفهيا وال تعرض لكــون الفتنــة مــرة أو أكرث بــل يه مطلقــة صــادقة ابملرة
18
وبأكرث فإذا ورد ذكر السبعة من طريـق مقبـول وجب قبوهل واكن من أهـل احلديث من ابب
.زايدات الثقة املقبوةل وعند أهل األصول من ابب محل املطلق عىل املقيد
Tinjauan ketujuh: kalau ada orang bertanya, tidak ada didalam hadits lain yang
menjelaskan ketentuan tujuh hari. Jawabannya: tidak ada juga keterangan yang menafikan tujuh
hari dan begitu pula tidak ada yang menjelaskan satu kali atau lebih.
Apabila ada keterangan lain yang bisa diterima keabsahannya yang menerangkan tujuh hari,
maka itu wajib diterima, dan tergolong tambahan dari rawi-rawi yang terpercaya yang diterima.
Sedangkan Menurut ilmu usul fiqih tergolong dari bab “ ”محل املطلــق عىل املقيــدartinya: "menyamakan
mutlak dengan muqayyad".
،الوجه الثــامن إن قيــل إعادة الســؤال بعــد اليــوم األول هــل هــو تأسيس أو تأكيــد
.فاجلواب إنه تأكيد
Tinjauan kedelapan apabila ada yang bertanya mengulangi pertanyaan sesudah yang kesatu
apakah mendasari atau penguat dari kesatu? Jawabannya itu adalah penguat.
ف ــاجلواب،الوجه التاس ــع إن قي ــل مفا احلمكة يف التكرير سبعا وهال اكتفي ابألول
: إمنا املقصود منــه أمــور مهنا،ليس املقصود من السؤال عمل ما عنده حىت حصل املقصود مرة
وماكنته وخصوصيته عىل سائر األنبياء بأن امليت يس ـأل عنــه يف قربه إظهار رشف النيب
"فأمــا فتنــة القرب فبـــي تفتنــون وعــين تسـألون" احلديث ومل يعــط ذكل نــيب قبهل كام قــال
ومهنا قــال بعضهم جعلت فتنــة القرب تكرمــة للمؤمنني وإ ظهــارا إلمياهنم ومتحيصا.أخرجه أمحد
.ذلنوهبم
Tinjauan kesembilan: apabila ada yang bertanya, apa hikmah pertanyaan diulang-ulang
kembali tujuh kali tidak cukup dengan satu kali? Jawabannya, yang dimaksud pertanyaan bukan
sekedar mengetahui keadaan mayit, sebab itu sudah diketahui sebelumnya cukup satu kali juga.
Tapi yang dimaksud pertanyaan disini untuk menjelaskan kemuliaan Nabi dalam derajatnya dan
keistimewaannya dari pada nabi-nabi yang lain.
19
Sabda Nabi saw : sesungguhnya pertanyaan didalam kubur, maka dari sebab aku kalian
akan ditanya didalam kubur, dan dari urusan aku kalian akan ditanya didalam kubur. Karena kita
akan ditanya tentang keadaan Nabi saw.
Sebagian hikmah dari pertanyaan diulangi tujuh kali yaitu untuk menghormati dan
memuliakan urusan-urusan orang mukmin dan penghapus dosanya, sebab untuk orang mukmin
kepayahan yang ada didalam barzakh menjadikan penghapus dosa.
الوجه العارش إن قي ــل مفا احلمكة يف ه ــذا الع ــدد خبصوص ــه ؟ ف ــاجلواب أن السبع
والثالث هلام نظر يف الرشع مفا أريد تكريره فإنه يكرر يف الغــالب ثالاث فــإذا أريــد املبالغــة يف
تكريره كرر سبعا ولهذا اكنت غسالت الوضــوء والغســل وتسبيحات الركوع والسجود وحنو
وملا أريد املبالغة يف طهارة النجاسة اللكبية كررت سبعا فاكن الســؤال يف القرب يف،ذكل ثالاث
واندر الوقوع يكــون سبعا ولهــذا. فغالب الوقوع يف األحاكم الرشعية يكون ثالاث.سبعة أايم
واشـــواط.اكنت غسالت الوضـــوء والغســـل وتسبيحات الركوع والسجود وحنو ذكل ثالاث
فلام اكن.الطــواف والسعي وتكبريات الركعــات األوىل من صالة العيــدين واإلستسقاء سبعا
إن.الســؤال ال يقــع يف ادلهر لإل نســان إال نوبــة واحدة كررسبعا ومبناسبته أي الســؤال سبعا
أايم األسبوع سبعة ومبناسبته أيضــا إن الســؤال إذا أحســن اجلواب عنــه ثبت إميانــه وخلص
بذكل من أن يكون من أهل هجمن ويه سبع طبقات لها سبعة أبواب فناسب أن يسأل سبعا
.وغري ذكل
Tinjauan ke sepuluh: apabila ada pertanyaan apa hikmahnya petanyaan didalam kubur
dengan bilangan tujuh? Jawab: Bilangan tujuh dan tiga itu memiliki pemikiran yang khusus didalam
agama, dan sesuatu yang dimaksud dalam agama untuk diulangi, maka diulanginya rata-rata tiga kali,
tetapi kalau yang dimaksud amat penting, maka diulanginya tujuh kali.
Kemudian oleh karena itu mensucikan hadas dalam wudlu dan mandi cukup dengan
mencuci anggota wudlu tiga kali, tasbih ruku, sujud dan sebagainya tiga kali, mengelilingi ka'bah waktu
thowaf dan sa'i tujuh kali, takbir shalat 'ied rakaat awal tujuh kali, dan sebagainya. Maka sangatlah
munasabah pertanyaan didalam kubur juga tujuh kali, hari dalam satu minggu juga tujuh hari. Dan
orang yang baik jawabannya, maka orang tersebut adalah orang mu'min yang selamat dari siksa neraka
jahanam yang memiliki tujuh lapis tingkatan.
20
﴿ خامتة ﴾ قال السيوطي إن سنة اإلطعــام سبعة أايم بلغــين أهنا مسمترة اىل اآلن
مبكة وابملدينــة فالظــاهر أهنا مل ترتك من عهــد الصحابة اىل اآلن وإ هنم أخذوها خلفــا عن سلف
إىل صدر األول .قال السيوطي ورأيت يف التوارخي كثريا يف ترامج األمئة يقولون وإ قام النــاس
عىل قربه أي بعض األمئة سبعة أايم يقـــرؤون القـــرآن وفامي نسـ ــب اىل اإلمـ ــام أيب احلسـ ــن
األشعري يقــول تــويف الشيخ نرص بن إبراهمي املقديس يف يــوم الثالاثء التاســع من احملرم سنة
تسعني وأربعامئة بدمشق وأمقنا عىل قربه سبع ليال نقرأ لك ليةل عرشين خمتة.
فإن قيل مقتىض كون الفتنة سبعة أايم مرشوعية التلقني يف األايم السبعة .فــاجلواب
ال ,ألن هذه أمور توقيفية ال مــدخل للــرأي فهيا ومل يرد التلقني إال ســاعة ادلفن خاصــة ,وورد
يف ســائر األايم اإلطعــام ف ـأتبع الــوارد يف ذكل ,وظهــر إلختصاص التلقني ابليوم األول حمكة
ويه أن اخملاطب بذكل من حرض ادلفن من املؤمنني الشفعاء وذكل امنا يكون يف اليــوم األول
فمل يرشع التلقني يف سائر األايم للمشقة .وكذا إن لك مبتدأ صعب وإ ذا اعتــاد ابلســؤال أول
يوم وألفه سهل عليه بقية األايم فمل حيتج اليه ورشع اإلطعام ألنــه قــد يكــون هل ذنــوب حيتــاج
اىل ما يكفرها من صــدقة وحنوهــا فاكن يف الصدقة عنــه معونــة هل عىل ختفيــف اذلنوب خلف
عنه هول السؤال وصعوبة خطاب امللكني واغالظهام وانهتارهام.
Terakhir: Syeikh Jalaluddin as-Suyuti berkata: sunat memberi makan didalam tujuh hari itu
adalah kebiasaan yang sudah biasa dilaksanakan di kota Mekah dan Madinah sampai sekarang dan
mereka mengikutinya turun-temurun dari zaman awal, yaitu zaman sahabat sampai zaman sekarang.
Dan iapun berkata lagi: Aku melihat didalam kitab tarikh, para Imam menyebutkan: banyak
manusia yang tinggal dikuburan para imam selama tujuh hari berturut-turut, dan mereka membaca Al-
qur'an diatas kuburan tersebut.
Lalu Imam Abi Hasan Al-Asy'ari tokoh ulama ahli aqo'id berkata: sewaktu wafatnya syaikh
Nasir bin Ibrohim al-Muqoddasi yang termasuk gurunya Imam Gozali pada hari selasa, 9 muharram
490 H di Damaskus, kami sekalian tinggal diatas kuburnya selama tujuh malam, dan kamipun
membaca Al-qur'an setiap malam dua puluh khotaman.
Dan kalau ada pertanyaan, seandainya pertanyaan didalam kubur itu tujuh hari, apakah
talqin juga disunnatkan harus tujuh hari? Tidak, sebab talqin urusan yang tawaqquf artinya mengikuti
yang sudah dilaksanakan oleh ulama sebelumnya, jadi tidak bisa disamakan dengan pemikiran tetapi
21
harus mengikuti yang sudah dilaksanakan. Lalu penentuan talqin pada hari yang pertama karena yang
diberi khitob dengan talqin adalah orang yang ikut hadir dalam prosesi pemakaman dari golongan
orang mu'min yang memberi syafa'at, sedangkan memberi sedekah makanan, hal ini perlu berturut-
turut selama tujuh hari sebab sebagiannya untuk kifarat dosa dan sebagian untuk kelancaran menjawab
pertanyaan didalam tujuh hari.
قال ابن جحر يف فتاويه الفقهية جوااب عن سؤال قيل أن املوىت يفتنون يف قبورمه أي
يسئلون كام أطبق عليه العلامء سبعة أايم هل هل أصل؟
فأجاب بقوهل نعم هل أص ــل أصيل فق ــد أخرجه جامعة عن ط ــاوس ابلسند الصحيح
وعبيد بن معري احتج به ابن عبـد الرب وهـو أكرب من طـاوس يف التـابعني بـل قيـل إنـه حصايب
ألنه ودل يف زمان النيب واكن بعض زمان معر مبكة وجماهد ,وحمك هــذه الرواايت الثالث
حمك املراسيل املرفوعة ألن مـــا ال يقـــال من هجة الـــرأي إذا جاء عن اتبعي يكـــون يف حمك
املرسل املرفــوع اىل النــيب كام بينــه أمئة احلديث ،واملرســل جحة عنــد األمئة الثالثــة وكــذا
عندان إذا اعتضد وقد اعتضد مرسل الطاوس ابلــــــمرسلني اآلخرين بل إذا قــلنا بثـــــبوت
حصبة عبيد بن معري اكن متصال ابلنيب .
وبقوهل األيت عن الصحابة اكنوا يستحبون اخل إن حمكه حمك املرفــــــوع عىل اخلالف
فيــه ويف بعض تكل الرواايت زايدة أن املنــافقني أربعني صباحا ومن مث حص عن طــاوس أيضــا
أهنم اكنوا يستحبون أن يطعم عن امليت تكل األايم .وهذا من ابب قول التــابعي اكنوا يفعلــون
وفيه قوالن ألهل احلديث واألصول أحدهام أنه أيضا من ابب املرفــوع وإ ن معنــاه اكن النــاس
يفعلون ذكل يف عهد النيب ويعمل به ويقر عليــه .والثــاين من ابب العــزو اىل الصحابة دون
انهتائه اىل النيب .وعىل هذا قيل إنــه اخبــار عن مجيــع الصحابة فيقــول نقال لإل جامع وقيــل
عن بعضهم ورحجه النووي يف رشح مسمل قال :وقال الرافعي مثل هذا اللفظ يراد بـه أنـه اكن
مشهورا يف ذكل العهد من غري نكري .اهـ فتاوي ابن جحر الفقهية ص ٣١- ٣٠ :اجلزء الثاين.
22
Syeikh Ibnu Hajar yang menjadi ( معدة املتأخرينtumpuan ulama mutaakhirin) didalam madzhab
Syafi'i di dalam kitab fatawi al-fikhiyahnya menerangkan sebagai jawaban pertanyaan-pertanyaan dari
para muridnya bahwa para mayit didalam kubur diberi fitnah (ditanya) selama tujuh hari, apakah ada
sumber dalilnya?
Lalu beliau menjawab: memang hal itu memiliki dasar yang kuat, yaitu hadits yang
diriwayatkan oleh golongan ulama dari Imam Thowus dengan sanad yang shohih, dan dari Ubaid bin
Umair yang menjadikan hujjah dengan hadits tersebut adalah Syeikh Ibnu Abdil Bar bahkan Ubaid bin
Umair lebih tahu dan lebih alim dari imam Thowus dan bahkan ada yang mengatakan beliau adalah
sahabat karena beliau dilahirkan pada zaman paduka Nabi Muhammad SAW, lalu diriwayatkan juga
hadits itu oleh Imam Mujahid.
Jadi, fitnah kubur dan sedekah tujuh hari itu berdasarkan hadits-hadits mursal yang
hukumnya sama dengan hadits marfu', dan perkara yang bukan perkara pemikiran seperti perkara
Barzakh maka hukumnya seperti hukum hadist marfu' seperti yang sudah dijelaskan oleh para ulama
ahli hadits.
Kemudian Hadits mursal menurut imam yang tiga yakni Imam Abu hanifah, Imam Malik
bin Anas dan Imam Ahmad bin Hambal, sah menjadi hujjah mutlaq, tetapi menurut Imam Syafi'i
hadits mursal sah menjadi hujjah apabila dikuatkan oleh hadits mursal yang lain, lalu hadits mursal
yang menerangkan bahwa difitnah (ditanya) didalam kubur selama tujuh hari dan para sahabat
melaksnakan sedekah pada hari tersebut, dikuatkan oleh hadits mursal lain, yaitu hadits mursal Imam
Ato' yang dikuatkan oleh hadits mursal Imam Ubaid bin 'Umair dan Imam Mujahid.
Maka hadits yang menerangkan fitnah kubur dan sedekah tujuh hari itu cukup untuk
dijadikan landasan hukum oleh empat madzhab. Dan penjelasan ini ditukil dari Ibnu Hajar dalam kitab
Fatawi Al-fiqhiyah sebagaimana yang dijelaskan oleh Syeikh Jalaluddin Assuyuti didalam kitab Al Hawi.
Dan cara demikian adalah dari ucapan Tabi'in :" Bahwa para sahabat pada mengerjakannya ", lalu pada
masalah ini terdapat dua pendapat, pendapat ulama Ahli Hadist dan ulama Ushuliyyin.
Pendapat yang pertama: bahwa masalah ini termasuk bab Hadits Marfu', maknanya adalah: "para
sahabat semuanya bersedekah pada hari pertama sampai hari ketujuh di zaman paduka Nabi saw
dan Nabipun mengetahui dan menyetujuinya.
Pendapat yang kedua: bahwa masalah ini termasuk bab uzwi kepada sahabat dengan tidak sampai
kepada Nabi. Kemudian apabila pendapat ini yang disetujui maka semua sahabat melaksanakan
sedekah selama tujuh hari, tetapi menurut sebagian tidak semuanya tapi kebanyakan sahabat
melaksanakan, seperti yang dijelaskan oleh Imam Nawawi didalam Sarah Muslim.
23
Kemudian menurut Imam Rafi'i penjelasan ini menunjukkan bahwa pelaksanaannya sudah
ada pada zaman sahabat dan sudah masyhur waktu itu, lalu tidak ada seorang sahabatpun yang
menentangnya, maka masalah merupakan ijma' para sahabat. Lihat Fatawi Kubro halaman 30/31 juz 2.
Syaikh Zainuddin Ismail al Yamani didalam kitab Rafu'l Isykal wa Ibthali al Mughallat
menerangkan tentang hukum walimah dari ahli mayit setelah wafat. Lalu pengarang kitab Misykat al
Mashabih didalam bab mu'jizat hal 544 menyebutkan: diriwayatkan dari Imam Ashim bin Kulaib dari
ayahnya dari seorang laki-laki golongan Anshar, ia berkata: "Kami para sahabat keluar beserta
Rasulullah saw mengantarkan satu janazah ke pekuburan, lalu aku melihat Rasulullah saw diatas
kuburan seraya berwasiat kepada penggali kubur: "lebarkanlah dari arah kaki dan kepalanya", sewaktu
Rasulullah SAW kembali dari pemakaman beliau dijemput oleh orang suruhan istri mayit tersebut
supaya Rasulullah saw berkunjung dahulu ke rumahnya, kemudian Rasulullah saw memenuhi
panggilannya dan kami para sahabat mengikutinya, sesampainya dirumah perempuan tersebut,
kamipun dihidangkan makanan, lalu Rasulullah saw mengambil makanan yang dihidangkan dan para
sahabat juga pada mengambilnya dan memakannya, dan kamipun melihat Rasulullah saw mengunyah
suapan makanan didalam mulutnya, lalu beliau berkata Aku merasakan daging kambing yang diambil
ini tanpa seizin pemiliknya, kemudian perempuan tersebut menyuruh seseorang untuk menerangkan
kepada Rasulullah saw bahwa aku telah mengutus seseorang untuk membeli kambing di Naqi' (suatu
tempat jual beli kambing) untuk membelikanku seekor kambing dan kebetulan kambingnya lagi
kosong, lalu aku mengutusnya kepada tetangga yang baru membeli kambing untuk dibeli kembali
olehku, dan kebetulan ia sedang tidak ada ,dan akupun mengutusnya kembali kepada istrinya kemudian
iapun mengirim kambing tersebut sesuai dengan harganya, lalu Rasulullah saw berkata: " suguhkanlah
domba ini kepada para tawanan". (HR: Abu Daud dan al-Baihaqi) didalam Kitab Dalailun Nubuwwah.
Jadi, kambing yang dipotong oleh perempuan tersebut belum sah akad jual belinya, karena suami
perempuan tersebut sedang tidak ada.
Maka berbicara mengenai hadits ini dari segi riwayat bahwa hadits tersebut sudah ditetapkan
pada sebagian pokok-pokok hadits yang mu'tabar dan telah diriwayatkan oleh para Imam hadits dan
para penghapal hadits bahkan tidak ada kecacatan baik didalam sanadnya, atau matannya, lalu semua
perawinya orang ( ثق ــاتorang terpercaya) yang menunjukkan bahwa Hadits tersebut tidak ada
kekurangan untuk dijadikan hujjah didalam penetapan hukum syara' antara halal dan haram, lebih-
lebih didalam urusan lain. Kemudian perawi hadits tersebut adalah Abu Karib Muhammad Ibnul Ala
Alhamdani beliau merupakan gurunya Imam Bukhari pengarang Sahih Bukhari, gurunya Imam Muslim
pengarang Sahih Muslim dan juga gurunya pengarang Sunan sittah yang lain yaitu Abi Daud,
Turmudzi, Annasa'i, Ibnu Majah.
Lalu Ibnu Hajar didalam Kitab Fathul Bari menyebutkan bahwa Muhammad Ibnu Karib
adalah orang yang صدوقartinya yang selamanya berkata dengan benar, wafatnya tahun 248 H, dan
25
disebutkan pula biografi nya oleh Ibnu Hajar didalam Kitab Tahdzibut Tahdzib juz 9 halaman 385,
Beliau diberi julukan Alhafidz. Jadi hadits yang menerangkan Rasulullah saw pernah dijamu makan
sehabisnya mengubur Mayit (menyusur tanah) oleh seorang istri mayit yaitu hadist ibnu Kulaib di sebut
lagi Abu Karib Alhamdani sah jadi hujjah dan dalil untuk manfaatnya sedekah nyusur tanah (sesudah
mengubur mayit).
قـال يف رفـع اإلشـاكل وأمـا من حيث ادلرايـة ففي احلديث فوائـد وأحاكم مهنا أن
فيه علام من أعالم نبوة سيد املرسلني ومعجزة من معجزات سيد اخللق أمجعني ويه اإلخبار
عن حال الشاة وأهنا أخذت ببيع فاسد غري حصيح لعدم رضا مالكها ومهنا أن بيع الفضــويل غري
حصيح .ومهنا أن ما اكن من العقود فيه شهبة ينبغي إجتنابه استرباء لدلين وبعدا عن وقوع يف
احلرم.
ومهنا مسأةل هممة وألجلها اكنت كتابة هذه الرسـاةل :ويه مـا يصنعه أهـل امليت من
الولمية ودعاء الناس الهيا لأللك فإن ذكل جائز كام يدل عليه احلديث املذكور بل هــو قربــة من
القـرب ألنـه إمـا أن يكـون بقصد حصول األجـر والثـواب للميت وذكل من أفضـل القرابت
اليت تلحق امليت ابتفاق .وإ ما أن يكون بقصد إكرام الضيف والتسيل عن املصاب وبعــدا عن
إظهــار احلزن وذكل أيضــا من القرابت والطاعات الــيت يرضــاها رب العــاملني .ويثيب فاعلهــا
ثوااب عظامي وســــواء اكن ذكل يــــوم الوفــــاة عقب ادلفن كام فعلتــــه زوجة امليت املذكورة يف
احلديث أو بعــد ذكل ،فاحلديث نص رصحي يف مرشوعية ذكل .وأمــا إستحســانه والرتغيب
فيــه وأنــه قربــة وطاعة مفستفاد من معــىن املرشوعية وحمكهتا جراي عىل قواعد أهــل الرشع
وأصوهلم.
Kemudian didalam kitab Raf'ul Isykal disebutkan: dan adapun mengenai hadits ini dilihat
dari segi dirayat (pengertian Hadits) maka didalam hadist tersebut terdapat beberapa faidah dan
hikmah, dan dari sebagiannya:
pertama: Hadits tersebut memberikan bukti dari tanda-tanda kenabian Nabi Muhammad saw
dan mu'jizatnya, yaitu: dikabarkannya keadaan kambing tersebut bahwa kambing tersebut tidak halal
,بيع فاسد(( karena belum sah akad jual belinya
kedua: bahwa hukum bai' fudhuli (menjual barang orang lain) itu tidak sah
26
ketiga: suatu makanan yang diambil dari jalan syubhat maka haruslah untuk menjauhinya
supaya bersih didalam agamanya dan jauh dari perkara yang haram.
Dan dari sebagiannya juga yaitu masalah penting karena untuknyalah sengaja risalah ini di
tulis, yaitu walimah yang diadakan oleh ahli mayit dengan mengundang orang lain untuk memakan
makanan yang disediakan, maka hal itu merupakan sesuatu yang boleh dilakukan dan pekerjaan yang
bagus, sebagaimana yang sudah dijelaskan didalam hadits Ibnu Kulaib diatas, bahkan hal demikian
termasuk perbuatan yang mendekatkan diri kepada Allah, karena hal demikian adakalanya bertujuan
hasil pahala kepada mayit yang sudah Ittifaq ulama hasil manfaatnya dan sampai kepada mayit, atau
pun tujuan menghormat tamu-tamu dan melegakan pikiran dari musibah, dan juga menghibur dari
memperlihatkan kesedihan, itu juga merupakan ibadah yang diridhoi oleh Allah, dan menghasilkan
pahala yang besar, baik dikerjakannya pada hari wafatnya mayit yaitu sesudah menguburkannya, seperti
yang dilaksanakan oleh seorang istri sahabat Anshor tadi yang memotong kambing yang dijelaskan
dalam hadits tadi atau sesudahnya. Maka hadits tersebut satu nash yang jelas bahwa sedekah kepada
mayit atau mengadakan walimah untuk mayit itu hukumnya bagus menurut Syara' dan dijalankan
pada jaman Rasulullah SAW dan sahabatnya, yaitu contohnya seorang sahabat anshor wafat, kemudian
Rasulullah SAW hadir didalam pemakamannya dan Rasulullah SAW memberi petunjuk dalam
penguburannya harus dilebarkan tempat penyimpanan kepala dan kaki mayit di dalam kuburannya.
kemudian Rasulullah SAW pulang dari pemakaman, dan Rasulullah SAW dijemput oleh seorang laki-
laki suruhan istri mayit, supaya singgah dulu di rumah istri mayit yang sudah menyediakan makanan,
selanjutnya Rasulullah SAW dijamu makan beserta para sahabat yang ikut kepadanya dengan daging
kambing, para sahabat pada makan daging kambing tersebut, hanya mereka melihat Rasulullah
mengunyah suapan daging seraya berkata: saya merasa daging kambing ini diambil dengan tidak seizin
yang punyanya'' lalu perempuan tersebut menerangkan bahwa kambing yang dipotong adalah kambing
tetangganya yang dibeli oleh istri mayit dari tetangga yang belum izin kepada suaminya.
"إصنعوا آلل جعفر طعاما فقــد جاهئم وال ينايف ذكل احلديث املشهور وهو قوهل
مــا يشغلهم ألن هــذا احلديث حيمتل أن يكــون خاصــا ب ـآل جعفــر ريض هللا عهنم أمجعني وأن
رأى من شدة حزهنم أهنم ال يستطيعون أن يصنعوا ألنفسهم طعاما فـأمر أهــل بيتــه النيب
قــال ذكل حيامن أن يصنعوا هلم ذكل الن اخلطــاب يف احلديث لبعض أزواج رســول هللا
حفينئد يكــون هــذا احلديث إمنا هــو خصوصية آلل جعفــر.بلغه حال آل جعفر ريض هللا عهنم
من ومل يقـل النــيب,وواقعة عني فال يهنض به الاستدالل عىل منـع الولمية من أهــل امليت
27
أهـل امليت مات هل ميت فال يـومل وال يطعم النـاس ومل جيئ يف احلديث هني رسـول هللا
بل اذلي جاء يف احلديث أن أهل امليت أوملوا وأطعموا ودعوا.عن الولمية وأ ن يطعموا غريمه
ومن معه فاجاب دعوهتم وأقّر مه عىل ذكل ومل ينكر علهيم إال أخذ الشاة بغري بيع الرسول
.حصيح وبغري رضا مالكها
Kemudian penjelasan diatas tidak bertentangan dengan hadits yang sudah masyhur, yaitu
sabda Rasulullah SAW: "buatlah oleh kalian makanan untuk keluarga ja'far, sungguh telah menimpanya
sesuatu yang menyibukkannya, dan sungguh Nabi saw melihat kesedihan yang luar biasa dan
merekapun tidak mampu untuk membuat makanan untuk pribadi mereka, karena kemungkinan hadits
tersebut khusus untuk keluarga Ja'far r.a, lalu Rasulullah SAW memerintahkan kepada keluarga
Rasulullah untuk membuatkan makanan.
Dan khitob (perintah) didalam hadits tersebut adalah kepada sebagian istri-istri Rasulullah
SAW sewaktu sampai berita kematian Ja'far dan keadaan keluarganya, Dengan demikian hadist إصنعوا
آلل جعفــر طعامــاitu adalah khusus kepada keluarga Ja'far, maka hadits ini tidak bisa diangkat untuk
menjadi hujjah yang melarang membuat walimah dari keluarga mayit, sedangkan Nabi tidak pernah
berkata: orang yang salah satu keluarganya ada yang meninggal tidak boleh memberi makanan kepada
orang lain, tetapi yang ada didalam hadits adalah bahwa keluarga mayit yang membuat walimah dan
memberi makanan lalu mengundang Rasulullah serta para sahabat, dan rasul pun memenuhi undangan
makan tsb, dan membiarkan sahabat-sahabat makan dalam walimah tersebut, hanya sewaktu Rasul
memakan daging kambingnya beliau tidak meneruskannya, dikarenakan kambing yang di suguhkan
belum sah jual belinya.
(lihat kitab quratul'ain karya syeikh Zain bin Ismail al-Yamani hal: 179).
وقـــد جاء أن:180 :وقـــال الشيخ زين بن إسامعيل الاميين يف رفـــع األشـــاكل ص
السيدة عائشة ريض هللا عهنا اكنت إذا مات امليت من أهلها فــاجمتعت النســاء مث تفــرقن إال
أهلهــا وخاصهتا أمــرت بربمــة من تلبيــة فطبخت مث صنع تريــد فصبت التلبيــة عليــه مث قــالت
.لكوه" احلديث كام يف البخاري
ومن ينظــر يف قواعد الرشع ابلنظر الصحيح يرى أن ال حمذور يف ولمية أهــل امليت
إذا صنعوها واطعم ــوا غريمه تقراب اىل هللا ع ــز وجل وتسليا عىل املصاب وإ كرام ــا للضيف
28
النــازلني علهيم للتعزيــة ولكن قيــده الفقهــاء رمحهم هللا تعــاىل ب ـأن ال يكــون من مــال الورثــة
القارصين وذكل لعــدم حصة تربعهم ال ألن الولمية مذمومــة من حيث يه بــل يه محمودة ويه
.إحدى الوالمئ املرشوعة وتسمى ابلوضمية ابلضاد املعجمة
Lalu terdapat suatu riwayat: bahwa sayyidah 'Aisyah R.A bila ada yang meninggal dari
keluarganya maka berkumpul para wanita, lalu merekapun bubar kecuali keluarga dan orang-orang
penting, iapun memerintahkan untuk memasak makanan di atas kuali dan membuat kuah yang di
campur susu, seraya Aisyah berkata "silahkan makan" sebagaimana terdapat didalam kitab al-Bukhori.
Dan orang-orang yang berpikir didalam qoidah-qoidah agama dengan pemikiran yang benar, maka
ia akan berpendapat bahwa tidak ada larangan ahli mayit untuk mengadakan walimah dengan
menyediakan makanan dan menjamu orang lain sesama muslim, dengan tujuan pendekatan kepada
Allah dengan sedekah, dan dengan tujuan menghibur lara dari musibah yang menimpa pada mereka,
juga dengan tujuan menghormati tamu-tamu yang datang untuk melayat, itu semua adalah pekerjaan
baik dan dipuji oleh agama, hanya ulama fuqoha memberi ketentuan biaya dan makanan-makanan yang
digunakan untuk acara tersebut, jangan diambil dari hak orang ahli waris yang belum dewasa seperti
yatim atau tidak sehat akalnya, atau ahli waris yang tidak menyetujuinya dari golongan ahli tabaru’,
bukan dengan makna walimahnya itu dilarang, sebaliknya mengadakan walimah sesudah mengubur
mayit itu dipuji oleh agama bahkan termasuk walimah yang disyari'atkan dan disebut dengan al
Wadhimah.
Al-hasil melaksanakan walimah sesudah kematian tidak ada larangan, terutama dengan
tujuan memberi sedekah yang pahalanya supaya disampaikan kepada mayit, adapun yang dilarang
adalah menggunakan harta ahli waris yang mahjur alaih seperti yatim atau kurang akal ataupun dari
ahli waris yang tidak menyetujuinya.
.)lihat kitab quratul'ain karya syeikh Zain bin Ismail al-Yamani hal: 180(
وما جاء عن جرير ريض هللا عنه من قوهل كنا نعد اإلجامتع إىل أهل امليت وصنعهم
الطعام من النياحة مفحمول عىل ما إذا اكن مــع إظهــار احلزن ووجــود اجلزع ويؤيــد ذكل قوهل
ألن ذكر النياحة يدل عىل أن اإلجامتع املذكور إمنا صار مذموما من حيث أن فيــه،من النياحة
أمــا إذا خال عن ذكل فال مريــة يف,شــائبة حــزن فصار بــذكل أكنــه نــوع من أنــواع النياحة
.إستحسانه مجعا بني األحاديث
29
Kemudian ini merupakan suatu keterangan yang ditukil dari Jurair r.a dari perkataannya:
kami menganggap berkumpulnya ahli mayit dan membuatnya makanan itu termasuk ( نياحةsesambat
atau mengeluh), maka hal demikian dimahmulkan apabila memperlihatkan penyesalan dan pengeluhan
(ngarasula), karena penyebutan lafadz نياحةmenunjukkan bahwa perkumpulan tersebut menjadi kurang
baik disebabkan didalamnya terdapat kesedihan yang sangat, sedangkan apabila tidak dicamuri dengan)
نياحةpenyesalan dan kesedihan yang sangat) maka tidak diragukan lagi baiknya berkumpul dan
membuat makanan tersebut karena bertujuan mengumpulkan tujuan hadits-hadits diatas (hadits 'Asim
bin Kulaib) dan karena dalam hadits tersebut terdapat ibarat:
إن أهل امليت أوملوا أو أطعموا ودعوا الرسول ومن معه
Artinya: "bahwa keluarga mayit sahabat Anshor yang wafat melaksanakan walimah dan
membuat makanan bahkan memotong kambing dan mengundang Rasul dan para sahabat lalu
Rasulullah melaksanakannya". Jadi, yang dilarang adalah memperlihatkan penyesalannya.
ومايــذكره الفقهــاء رمحهم هللا تعــاىل يف كتهبم يف مبحث: 180 قال يف رفع الاشــاكل ص
محمول,اجلنــائز من قــوهلم ويســن جلريان أهــل امليت هتيئــة طعـام يشبعهم يــوهمم وليلهتم انهتى
عىل ماذكرانه من أن ذكل يف حق من غلب عليــه احلزن آكل جعفــر ريض هللا عهنم وليس هلم
دليل عىل كراهة الولمية من أهل امليت مطلقا إال مــاورد من حديث آل جعفــر وحديث جرير
.وأكهنم مل يطلعوا عىل حديث عامص ابن لكيب عن أبيه اذلي هو نص يف اجلواز
.""وما اعتيد من جعل أهل امليت طعاما يدعوا الناس عليه بدعة مكروهة اكجابهتم كذكل
ويكــره كام يف األنــوار وغريه أخذا من الكم الــرافعي واملصنف: وعبارة هناية احملتاج
.أنه بدعسة الههل صنع طعام جيمعون الناس عليه قبل ادلفن وبعده
أمـا إصالح أهـل امليت طعامـا ومجع: قـال ابن الصباغ وغريه,وعبارة مغـين احملتـاج
.الناس عليه فبدعة غري مستحب
ويكره ألهل امليت صنع طعام جيمعون النــاس عليــه قبــل ادلفن: وعبارة فتح اجلواد
. وبعده وغريذكل
30
Dan ringkasan dari Ibarat diatas bahwa makruh untuk keluarga mayit membuat makanan
dan mengundang orang lain kepada makanan tersebut dan pekerjaan itu tergolong bid'ah makruhah.
Tetapi ibarat- ibarat tersebut tidak bisa dijadikan dalil untuk memakruhkan mengadakan
walimah, lebih-lebih sekedar beralasan dengan hadits keluarga Ja'far dan Jurair. Jadi, yang harus dilihat
adalah hadits 'Aasim bin Kulaib dari bapaknya yang menjadi dalil dibolehkannya.
Sedangkan kita harus ingat bahwa didalam ilmu ushul fiqih terdapat suatu kaidah " النّص مقدم
" عىل الظاهر, Jadi, yang bid'ah dan makruh itu adalah perkumpulan yang bertujuan untuk " عىل ما إذا اكن مع
" إظهار احلزن ووجود اجلزعyakni memperlihatkan kesedihan dan penyesalan, dan kalau bertujuan untuk
sedekah yang bermanfaat kepada mayit, maka itu sudah jelas,
وتنفع ميتا صدقة ابإلجامع
lalu tidak ada syarat " " عدم إجامتعهم وعدم صنعهم الطعام. Kemudian yang menjadi dalil pembolehannya adalah
hadist Asim bin Kulaib.
.فال حاجة اىل التنفري مما ظاهره القربة والطاعة وامنا األعامل ابلنيات وامنا للك امرئ ما نوى
Dan Hadist Ashim bin Kulaib itu sudah sakleuk membolehkannya dan Rasulullah pun
memberi contoh, bahwa tidak perlu bagi kita untuk melarang mengerjakan sesuatu yang dzohirnya
adalah ibadah dan ta'at, karena amal itu di hitung dari niat, yang penting melaksanakannya seperti apa
yang sudah di jelaskan, yaitu tidak boleh mengganggu hak mahjur alaih seperti yatim, dan hak orang
lain yang belum pasti ridhonya.
قال العالمة القــارى يف املرقــاة بعــد ذكر حديث عامص ابن لكيب:181 وقال يف ص
املذكور مـا نصه هـذا احلذيث بظـاهره يرد عىل مـا قـرره أحصاب مـذهبنا من أنـه يكـره إختاد
وذكر يف اخلالصــة أنــه ال,الطعــام يف اليــوم األول أو الثــالث أو بعــد األسبوع كام يف الزبازيــة
وقــال الــزيلعي وال ب ـأس للمصبية إىل ثالث من ارتاكب,يبــاح اختاذ الضيافة عنــد ثالثــة أايم
حمذور من فــرش البســط واألطعمــة من أهــل امليت وقــال ابن اهلامم يكــره إختاذ الضيافة من
روى. وقـال ويه بدعة مستقبحة,أهل امليت واللك عللوه بأنه رشع للرسور وال يف الرشور
اإلمام أمحد وابن حبان إبسناد حصيح عن جرير بن عبد هللا قال نعد اإلجامتع إىل أهــل امليت
.وصنيعه الطعام من النياحة اهـ
فينبغى أن يقيــد الكهمم بنــوع خاص من اجامتع يــوجب استحياء أهــل بيت امليت
ويطعموهنم كرها أو حيمل عىل كون بعض الورثة صغريا أو غائبــا أو مل يعـرف رضــاه أو مل يكن
31
وعليــه,الطعــام من عنــد أحد معني من مــال نفســه ال من مــال امليت قبــل قسمته وحنو ذكل
حيمــل قــول قايض خان يكــره إختاذ الضيافة يف أايم املصيبة ألهنا أايم تأســف فال يليــق هبا مــا
. الكم القارى رمحه هللا تعاىل.يكون للرسور وان اختذ طعاما للفقراء اكن حسنا انهتى
Lalu Imam Qori didalam kitab al-Mirqohm menerangkan (setelah menyebutkan hadits Asim
bin Kulaib): Bahwa dzhahir hadist ini ('Asim) menolak kepada apa yang sudah di jelaskan oleh ashab
madzhab kita, bahwa makruh membuat makanan di dalam hari pertama, hari ketiga atau hari ke tujuh
seperti yang di jelaskan didalam kitab Al Bajajiyyah.
Dan diceritakan didalam kitab Al khulasoh bahwa tidak di perbolehkan membuat jamuan
didalam waktu tiga hari dan seterusnya. Kemudian Imam az-Zaila'i berpendapat tidak apa-apa karena
musibah sampai tiga hari tanpa melaksanakan yang dilarang dari menyediakan hidangan dari ahli
mayit.
Lalu Ibnu al-Hamam berkata: makruh hukumnya membuat jamuan kepada tamu dari ahli
mayit, dan semua ulama membuat 'illat karena pekerjaan itu di lakukan sewaktu kondisi gembira bukan
sewaktu lara, dan perbuatan tersebut termasuk bid'ah mustakbahah.
Kemudian Imam Ahmad dan Ibnu Hibban meriwayatkan dengan sanad yang sahih, dari Jarir
bin Abdulloh, kami menganggap bahwa berkumpul kepada keluarga mayit dan membuat makan itu
tergolong niyahah [sasambat] yaitu memperlihatkan penyesalan.
Imam al-Qori berkata: sepantasnya harus di beri qayid perkataan para ulama tersebut dengan
suatu cara yang khusus, yaitu berkumpul yang memberi pengaruh kepada malunya keluarga mayit yang
mana mereka mesti mengeluarkan makanan secara terpaksa, atau di mahmulkan tentang keadaan
sebagian ahliwaris yang masih kecil atau yatim atau sedang tidak hadir dan tidak diketahui ridhonya,
atau pun keadaan makanannya bukan dari seseorang yang tertentu seperti dari harta miliknya tetapi
dari peninggalan mayit yang belum di bagi waris, dan bila mana membuat makanan untuk para fakir
itu bagus. Sekian perkataan Imam al-Qori r.a.
وهــذا لكه كام هــو ظــاهر فامي إذا مل يويص امليت يف:181 مث قــال يف رفــع الاشــاكل
اختاذ الطعـــام وإ طعامـــه للمعـــزين احلارضين وإ ال فيجب ذكل معال بوصيته وتكـــون الوصية
أثنــاء الكم ســاقه:208 ص3 قــال يف التحفــه جــزء.معتربة من الثلث أي ثلث تركــة امليت
ومن مث خالف ذكل بعضهم فــأفىت بصـــــحة
اهـ.الوصية إبطعام املعزين وانه ينفذ من الثلث وابلغ فنقهل عن األمئة
32
واعمتد ذكل العالمـ ــة البـ ــاجوري ففي اجلزء الاول من حواشيه عىل ابن قامس ص
369ما نصه :مسـأةل كثرية الوقــوع ويه أنــه مىت اكن يف الورثــة حمجــور عليــه بـأن اكن فهيم
قارص أو سفيه حــــرم الترصف يف يشء من الرتكــــة كنحــــو السبح وامجلع وغري ذكل إال إن
أوىص بــه وخرجــت من الثلث وعنــد املالكيــة تعترب العــادة مفا جارت بــه العــادة اكن مبزنةل
املوىص به .اهـ.
Ini kesemuanya seperti yang sudah dijelaskan, apabila mayit tidak berwasiat untuk
membagikan dan memberikan makanan kepada yang melayat dan para hadirin, tapi kalau mayit
berwasiat maka hukumnya wajib kepada keluarga mayit untuk melaksanakan dan memberikan
makanan kepada yang melayat tersebut dan wasiatnya dihitung dari sepertiga tirkah mayit . Berkata
Ibnu Hajar di dalam kitab Tuhfah halaman 208 juz 3, di tengah-tengah perkataannya, begitu juga Ibnu
Qosim dalam kitab al-Bajuri juz 1 halaman 369, bila mana ahli waris ada golongan mahjur alaih atau
sapih maka haram mentashorrupkan tirkah seperti untuk bersedekah atau berkumpul, kecuali kalau
mayit berwasiat dan harus dikeluarkan dari sepertiga tirkah.
قال يف رفع اإلشاكل ص : 182أقول فقول صــاحب املرقــاة فينبغي أن يقيــد الكهمم
اخل ,هــو جار عىل مــا عليــه أهــل السنة وامجلاعة من أن التحســني والتقبيح رشعيان وليســا
ابلعقــل وحينئ ــذ إذا مل يوجد م ــا ه ــو مستقبح رشعا يف الولمية املذكورة مثــل كوهنا من م ــال
القارصين أو بغري رضــا بعض الورثــة أو مــع إظهــار احلزن والتأســف فهي حينئــذ مستحسنة
رشعا ألهنا إمــا إكرام للضيف من املعــزين وغريمه وإ كرام الضيف فضيةل ,وإ ذا إستصحب معــه
قصد التسىل من املصاب اكن ذكل أفضــل ,وإ مــا لقصد التصدق عن امليت وإ يصال الثــواب
اليه فهي حينئذ مستحبة رشعا وفضيةل ابإلتفاق.
روى البخاري ومس ــمل عن عائش ــة ريض هللا عهنا أن رجال أىت الن ــيب فق ــال :اي
رسول هللا إن أيم إفتلتت روهحا وأظهنا لــو تلكمت تصدقت أتصدق عهنا ,قــال نعم تصدق
عهنا فلها أجر انهتى .ففي هذا دليــل واحض ونص رصحي فامي قلنــاه .وهــذا مطلــق بال قيــد قبــل
املوت أو بعده يف أي يــوم ويف أي ماكن ,ويف القاعدة الفقهيــة ":ترك اإلستفصال يف حاكيــة
احلال يزنل مزنةل العموم من املقال" ,ومنفعة الصدقة مل يفصلها ,احلديث.
33
4. Karena pertanyaan tersebut berlangsung selama tujuh hari, maka sedekah dilaksanakan tujuh hari
dan pelaksanaannya bukan pekerjaan yang bid'ah, terlebih dianggap tradisi agama hindu atau budha,
sebaliknya hal itu adalah pekerjaan yang dicontohkan oleh para sahabat minimal mayoritas sahabat,
bahkan menurut sebagian adalah semua sahabat, dasarnya yaitu hadits mursal mu'addlad, yaitu mursal
Imam 'Atho yang di kuatkan oleh mursal Imam Mujahid dan mursal Ubaid bin Umair, yang
kesemuanya meriwayatkan :
" "إ ّن املوىت يفتنون يف قبورمه سبعا فاكنوا يستحّبون أن يطعموا مهنم تكل األايم
dan pekerjaan itu di laksanakan turun temurun dari zaman awal sampai sekarang begitu pula membaca
Al-qur'an.
Berkata Abi Hasan Al-Asy'ari sewaktu wafatnya ulama besar syekh Nashir bin Ibrahim Al-
Muqaddasi, di atas kuburannya dibacakan Al-qur'an setiap malam dua puluh hataman selama tujuh hari
berturut-turut.
5. Sedekah nyusur tanah, ketiga dan ketujuh hari dari wafatnya mayit suatu pekerjaan yang terpuji dan
di laksanakan dizaman sahabat, dasar hukumnya adalah hadits Ashim bin Kulaib, diterangkan bahwa
Rasulullah menghadiri pemakaman seorang sahabat Anshar dan memberi petunjuk sewaktu
pemakamannya untuk dilebarkan tempat kepala dan kakinya, sepulangnya dari pemakaman Rasulullah
dan para sahabat di jemput supaya singgah dulu di rumah istri mayit yang di makamkan. Rasul dan
para sahabat di jamu dengan daging kambing.
6. Keterangan yang kita lihat di dalam kitab fiqih yang mengatakan makruh dan bid'ah bersedekah dan
membuat walimah sesudah penguburan itu, apabila keadaannya terpaksa seperti karena malu atau
karena memperlihatkan kesedihan dan penyesalan, ataupun yang di sedekahkannya itu adalah hak ahli
waris yang belum menyetujuinya, bukan di karenakan sedekah diwaktu itu adalah pekerjaan yang tidak
di anggap baik menurut agama.
.وهللا أعمل ابلصواب وإ ليه املرجع واملآب
35
هذا آخر ما يرسه هللا مبنه وكرمه واكن الفراغ من كتابة هذه الرساةل
ليـــةل امجلعة الرابعة وعرشين من شهر صفر اخلري سنة ألـــف
وأربعامئة وثالثني الهجرية لصاحهبا أفضل الصــــــالة
والسالم ,ونسأل هللا أن ينفع بــــها كـــــام نــــــفع
بأصلها ,وأن يـــــرمحنا بـــرمحته الــــواسـعة
وأن ينجينا من أهوال يــوم القـــــيامة,
وصىل هللا عىل ســـيدان حمـــمد
وعىل آلــــــــه وحصبه وسمل
بعدد لك حرف جرى به
القمل ,واحلــــــمد هلل
رب العاملـــني
آمـــني
م
فهرسات
حصيفة املوضوع الرمق
2 مقدمة 1
4 وصول ثواب الصدقة للميت 2
7 وصول ثواب الصوم للميت 3
8 وصول ثواب احلج للميت 4
11 وصول ثواب العبادة البدنية للميت عند العلامء اجملهتدين 5
14 قراءة القرآن والصدقة للميت عند الشافعية 6
15 القراءة للميت عند احلنابةل 7
16 قراءة القرآن عىل القرب مرشوعة أيضا 8
17 فتنة املوىت يف قبورمه سبعة أايم 9
19 املسأةل األوىل 10
36