Professional Documents
Culture Documents
Konsep Produk BIODISEL - Tria Luthfiana, Dkk-2-2
Konsep Produk BIODISEL - Tria Luthfiana, Dkk-2-2
Konsep Produk BIODISEL - Tria Luthfiana, Dkk-2-2
A. Latar Belakang
Cadangan dan produksi bahan bakar minyak bumi (fosil) di Indonesia mengalami
penurunan 10% setiap tahunnya, sedangkan tingkat konsumsi minyak rata-rata naik 6% per
tahun. Permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini yaitu produksi bahan bakar minyak
bumi tidak dapat mengimbangi besarnya konsumsi bahan bakar minyak, sehingga
Indonesia melakukan impor minyak untuk memenuhi kebutuhan energi bahan bakar
minyak setiap harinya. Hal ini dikarenakan tidak adanya perkembangan produksi pada
kilang minyak dan tidak ditemukannya sumur minyak baru (Kuncahyo, 2013). Solusi yang
bisa ditawarkan untuk mengatasi permasalahan minyak tersebut adalah dengan
menggunakan biodisel. Biodisel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono
alkil ester dari rantai Panjang asam lemak, dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar mesin
diesel dan terbuat dari sumber terbarui seperti minyak nabati. Selain itu biodisel juga dapat
diperoleh dengan cara pirolisis sampah plastik, dengan melihat bahwa sampah plastik
tersusun atas komponen hidrokarbon minyak bumi sehingga berpotensi dikonversi menjadi
BBM.
Salah satu desa yang berada di Ponorogo lebih tepatnya Desa Bulu Kecamatan
Sambit, merupakan desa yang dijadikan sentra industri kerajinan tas anyaman plastik.
Hampir semua ibu rumah tangga di desa bulu ini seorang pengrajin tas anyaman plastik.
Bahkan saat ini anyaman tas plastik tersebut sudah menjadi UMKM di desa Bulu.
Keberadaan UMKM ini sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
Disamping itu, UMKM kerajinan anyaman tas plastik juga masih menimbulkan limbah,
yaitu sisa potongan kecil-kecil dari anyaman plastik yang tidak bisa digunakan kembali
(Adetianingrum, 2020).
Sampah plastik merupakan jenis limbah anorganik yang sukar terurai dalam tanah
dan membutuhkan waktu sebanyak 50-80 juta tahun untuk terurai. Sehingga permasalahan
sampah plastik sangat membutuhkan perhatian dan penangganan khusus. Limbah plastik
yang ada pada saat ini pada umumnya hanya dibuang (lanffill), dibakar atau didaur ulang
(recycle). Sehingga proses tersebut belum menyelesaikan semua permasalahan limbah
plastik. Membakar sampah termasuk tindakan yang sering diambil masyarakat dalam
mengurangi sampah, padahal sampah yang terbakar akan mengalami perubahan kimia yang
memberikan dampak lebih berbahaya, terutama bagi kesehatan manusia dan lingkungan
(Yani, 2021).
Anyaman plastik yang digunakan untuk membuat kerajinan tas termasuk kedalam
jenis plastik Polipropilena. Polipropilena merupakan polimer kristalin yang dihasilkan dari
proses polimerisasi gas propilena. Polipropilena mempunyai Transisi gelas (Tg) yang
cukup tinggi (190ºC-200ºC), sedangkan titik kristalisasinya antara 130ºC-135ºC.
Polipropilena mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia (chemical resistance) yang
tinggi, tetapi ketahanan pukulnya rendah. Konduktivitas terhadap panas rendah (0,12 w/m),
tegangan permukaan yang rendah, kekuatan benturan yang tinggi, tahan terhadap pelarut
organik, bahan kimia anorganik, uap air, minyak, asam dan basa, isolator yang baik tetapi
dapat dirusak oleh asam nitrat pekat, dan mudah terbakar oleh nyala yang lambat. (Adoe,
2016).
Berdasarkan dari sifat plastik polipropilena sebagai isolator yang baik dan mudah
terbakar maka sampah plastik anyaman dapat berpotensi sebagai alternatif bahan bakar
minyak. Adanya alternatif ini dapat mengubah perspektif masyarakat terhadap sampah,
yang selama ini menganggap sebagai sumber pencemaran lingkungan berubah menjadi
sumber berkah, karena dari sampah dapat mengasilkan bahan bakar minyak yang bernilai
ekonomis, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Dari hasil pembuatan untuk menguji keberhasilan dari biodiesel yaitu dengan uji
nyala api, apabila didekatkan dengan api nyala berarti berhasil dan biodiesel yang kami buat
ketika didekati api nyala. Terlihat bentuk fisiknya menyerupai solar, yakni warnanya
kecoklatan dan teksturnya berminyak. Akan tetapi parameter keberhasilan dari segi
kandungan kami belum mengecek, hal ini bisa dijadikan sebagai rencana tindak lanjut.
C. Impact To Society
Produk bahan bakar minyak yang akan dikembangkan mempunyai sejumlah dampak
pada masyarakat di lingkungan sekitar, diantaranya:
a. Ramah lingkungan
Produk dikemas menggunakan botol bekas minuman. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi limbah botol.
b. Kepedulian terhadap lingkungan
Keberadaan UMKM ini sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan
masyarakat. Namun, masih menimbulkan limbah, yaitu sisa potongan kecil-kecil dari
anyaman plastik yang tidak bisa digunakan kembali. Dengan memanfaatkan sisa
potongan anyaman sebagai bahan baku pembuatan produk, sehingga dapat mengurangi
limbah plastik dan meningkatkan rasa peduli kita terhadap lingkungan yang bersih.
c. Menciptakan lapangan kerja baru
Penggunaan bahan dasar dari potongan limbah anyaman plastik memberikan
kesempatan pada beberapa pihak untuk menciptakan lapangan kerja baru. Pihak-pihak
terkait meliuti, masyarakat sekitar pengrajin anyaman tas, masyarakat umum dalam
bagian produksi, dan reseller.
Biaya operasional, biaya promosi Pendapatan melalui setiap produk yang terjual
Ramah lingkungan, dapat mengurangi limbah Menciptakan lapangan kerja baru. Pihak yang
plastik, memperhatikan kualitas lingkungan yang diuntungkan: masyarakat yang membuat tas
bersih anyaman, sehingga dapat menambah pemasukan.
Keuntungan juga dapat ditransformasikan dalam
bentuk Value Proposition sehingga mengurangi
intensitas limbah plastik
d. Strategi Marketing
Pemasaran produk melalui beberapa cara yaitu penjualan langsung, livechat,
media sosial, dan lain sebagainya. Cara mendapatkan konsumen pertama adalah dengan
mengunjungi masyarakat terdekat untuk melakukan testimori produk. Sedangkan,
untuk penjualan dengan konsistensi promosi dan pemasaran produk, dengan
memanfatkan berbagai media sosial, seperti Instagram, Facebook, dan Whatsapp
dengan menyertakan link marketplace.
Referensi:
Adetianingrum, Tiansi Evi. 2020. Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus Pada CV. Sido Mulyo Desa
Bulu Kec. Sambit Kab. Ponorogo). Skripsi: IAIN Ponorogo.
Adoe, Dominggus G.H. Dkk. 2016. Pirolisis Sampah Plastik PP (Polyprophylene) menjadi
Minyak Pirolisis sebagai Bahan Bakar Primer. LONTAR Jurnal Teknik Mesin
Undana. 3(1): 17-26.
Ermawati, Rahyani. (2011). Konversi Limbah Plastik sebagai Sumber Energi Alternatif.
Jurnal Riset Industri, 5(3), 257-263.
Kuncahyo, Priyohadi. Dkk. 2013. Analisa Prediksi Potensi Bahan Baku Biodiesel Sebagai
Suplemen Bahan Bakar Motor Diesel Di Indonesia. Jurnal Teknik Pomits. 2(1): 62-
66.
Yani. A, (2021). Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak Untuk Mengatasi
Sampah Plastik Di Kota Bontang. Jurnal Sains Terapan. 7(2). 36-41