Professional Documents
Culture Documents
Pemeliharaan PLTA PDF
Pemeliharaan PLTA PDF
Pemeliharaan PLTA PDF
3. PEMELIHARAAN PLTA
MAINTENANCE
PLANED UNPLANED
MAINTENANCE MAINTENENCE
Pemeliharaan yang dilakukan 1 tahun satu kali yang disebut Annual inspection, atau 3
tahun sekali biasa disebut General inspection atau 5 tahun sekali yang disebut Major
overhaul atau mengacu pada buku petunjuk atau sumber lain yang relevan
Tujuan pemeliharaan
Tujuan pemeliharaan secara umum antara lain adalah untuk mencegah terjadinya
kerusakan peralatan baik unit dalam keadaan beroperasi maupun stand by,
mempertahankan unjuk kerjanya.
A. Overhaul
Batasan jam kerja tersebut sebelumnya telah disepakati pada forum diskusi
pemeliharaan tanggal 06 Februani 1987, dimana pada diskusi tersebut batas selang
waktu untuk Major Overhaui (MO) dibagi tiga pola yaitu :
a. Pola A, pada pola ini unit pernbangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapai. interval 40.000 jam kerja.
b. Pola B. pada pola mi unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapai interval 60.000 jam kenja.
c. Pola C, pada pola ini unit pembangkit (PLTA) melaksanakan MO setelah unit
mencapal. interval 80.000 jam kerja
a. Annual lnspection :
Ruang lingkup kegiatan Annual Inspection meliIputi pemeriksaan, pengukuran
dengan_membuka manhole atau bagian lain tanpa melepaskan bagian utama,
penyetelan, perbatikan kecil dan dilakukan pengujian.
Al ini biasanya dilaksanakan setiap satu tahun sekali dalam satu tahun anggaran.
Karena ruang lingkup pekerjaan seperti tersebut di atau maka memenlukan waktu
relatif pendek.
b. General Inspection
Ruang lingkup kegiatan General Inspection meliputi pemeriksaan, pengukuran
dengan membuka manhole dan bagian lain tampa atau melepas bagian utama
bila perlu , penyetelan, perbaikan, penggantian (bukan peralatan utama) dan
dilakukan pengujian.
Dengan demikian pelaksanaan GI memenlukan waktu lebih lama dari Al dan
dilaksanakan pada pertengahan MO.
c. Major Overhaul
Ruang lingkup kegiatan Major Overhaul meliputi pembongkaran total, perbaikan,
pemeriksaan, pengukuran , penyetelan , penggantian peralatan dan dilakukan
pengujian . karena dilakukan pembongkaran dibagian utama maka waktu yang
diperlukan relative lebih lama dari GI
B. Pengujian
dilakukan dengan hati-hati. teliti dan tepat . Hasil pengujian harus dipelajari, dicatat
dan disusun dengan sebaik-baiknya.
Persiapan pengujian.
Sebelum pengujian dilakukan semua peralatan-peralatan pengukur yang diperlukan
harus dipersiapkan termasuk time schedule pengujian yang diterbitkan oleh Sektor.
Juga harus diketahui dengan hasil baik dari kegiatan pemeriksaan dan pengukuran
berikut :
- Pengukuran mutu tahanan isolasi stator generator. Pengukuran mutu tahanan
isolasi stator generator dapat dilakukan dengan menggunakan megger atau
mengukur sudut hilang dielectric (tangen delta). Pengukuran mutu tahanar isolasi
ini sangat penting guna mengetahui kondisi isolasi tersebut sebelum dan sesudah
pemeliharaan.
diperiksa dengan arus yang sebenarnya pada sisi primer. trafo arus (CT) yang
bersangkutan dengan hubungan rangkaian yang sebenarnya pula
- Kalibrasi meter-meter. Alat ukur besaran ternperatur, tekanan, vibrasi. dan lain-
lain harus dikalibrasi terIebih dahuiu sehIngga pencatatan data akan lebih akurat.
Pelaksanaan pengujian
- Putaran pengeringan (dray out running operation test) . Apabila percobaan. putar
telah selesai harus dilakukan pemutaran pengeringan. Pemutaran ini dilakukan
agar nilai tahanan isolasi stator generator meningkat.
Cara yang dilakukan biasanya adalah sebagal benikut :
Hubung singkat tiga phasa yang dilakukan antara pemutus beban (PMT) dan
terminal generator pada saat putaran nominal dengan tegangan generator
tertentu tanpa beban. Kemudian arus hubung singkat diperbesar sedikit demi
sedikit dan diatur sehingga suhu kumparan stator mencapai suhu tertentu dan
diusahakan suhu stator tersebut konstan. Selama pemutaran berjalan suhu
kumparan, suhu udara pendirigin, nilai tahanan isolasi diukur dengan interval
waktu tertentu. Nilai tahanan isolasi akan naik dan setelah mencapai titik jenuh
percobaan ini harus dihentikan.
- Pembebanan kejutan (sudden load increase test) Latar belakang percobaan ini
adalah untuk mengetahui bahwa tiap-tiap peralatan kontrol telah beroperasi
dengan baik dan pelaksanaannya tekanan air kejut penstock dijaga sampai
dengan harga yang diijinkan pada kondisi sudden load increase. PLTA tersebut
dioperasikan setelah tekanan penstock stabil, beban dinaikkan dengan tiba-tiba
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 35
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 3. Pemeliharaan PLTA
- Emergency stop test. Latar belakang percobaan ini adalah untuk mengetahui
bahwa emergency stop dapat dilakukan dengan pengoperasian peralatan kontrol
bila terjadi gangguan electrikel selama PLTA beroperasi. Caranya adalah sebagai
berikut, PLTA dioperasikan hingga beban 40% dan beban nominal. Emergency
stop relay (86-1) secara manual dikerjakan. Pencatatan pada percobaan ini
adalah waktu dan putaran.
- Over speed test . Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keandalan dari relay
over speed. Sebelum dilakukan pengujian relay over speed terlebih dahulu di
setting pada harga yang tel.ah ditentukan. Kemudian PLTA dioperasikari (diputar
tanpa beban) sampai relay over speed bekerja. Putaran pada saat relay over
speed kerja dicacat sampal dengan PLTA stop.
- Load test (temperatur rise test). Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa
unit dapat dioperasikan pada beban 100 % beban nominal dengan aman. PLTA
dioperasikari pada putaran, tegangan, dan beban nominal. Pengukuran bemacan-
macam besaran dilakukan dengan interval waktu tertentu. Pengukuran yang
dilakukan antara lain, temperatur bantalan, temperatur air pendingin, tegangan,
arus, frekuensi, factor daya (cos q), tekanan penstock, :runner dan juga level air.
Pada pengujian ini juga harus diperiksa kebocoran pelumas, air. dan lain-lain.
- Automatic start and stop operation. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
bahwa unit dapat dioperasikan dengan start dan stop secara automatis. PLTA
distart dengan menggunakan master kontrol switch, kemudian dilakukan
pencatatan waktu dan urutan start. Prosedure stop dilakukan dengan
menggunakan master kontrol switch juga dilakukan dengan catatan waktu dan
urutan stop.
Sasaran pengujian
Dengan dilakukannya pengujian-pengujian:sepertj. tersebut di atas diharapkan tujuan
dari pemeliharaan dapat dicapai diantaranya adalah :
- Dapat mengetahuj daya maksimum yang dicapai dengan aman dan andal suatu
PLTA
- Mengetahui titik kritis yang ada untuk dicari jalan keluar perbaikannya.
- Untuk mengetahui kecepatan reaksi unit terhadap setiap perubahan beban.
- MengetahuI efisiensi unit.
- dan lain-lain.
C. Predictive Maintenance
Pemeliharaan predictive adalah system pemeliharaan preventive berbasis kondisi
peralatan dengan cara memonitor peralatan secara terus menerus atau berkala pada
saat mesin operasi atau stop.
Hasil pemantauan dianalisa dan dievaluasi serta disimpulkan prakiraan kondisi untuk
dituangkan dalam rekomendasi pemeliharaan.
Analisa teknik menentukan sebab dan tingkat kerusakan. Analisa ini biasanya
dilakukan oleh tenaga ahli dibidangnya , seperi Engineer vibrasi , Engineer NDT,
Tribologi, Metalurgi, performance engineering dan lain-lain.
Obyek yang dipantau pada suatu mesin untuk keperluan pemeliharaan predictive
meliputi :
- Getaran
- Life assessment (NDT & DT)
- Kualitas air
- Unjuk kerja
- Termografi
- Tribologi.