Laporan Kemajuan

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Gambaran Umum Mitra ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 1
1.3 Alternatif Permasalahan Mitra ................................................................. 2
BAB 2. TARGET LUARAN .................................................................................. 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .................................................................... 3
3.1 Persiapan .................................................................................................. 3
3.2 Tahap Pelaksanaan ................................................................................... 5
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI .......................................................................... 5
4.1 Laporan Kemajuan ................................................................................... 5
4.2 Laporan Akhir .......................................................................................... 5
4.3 Buku Panduan........................................................................................... 5
4.4 Pocket Book ............................................................................................. 5
4.5 Video Edukasi .......................................................................................... 5
4.6 Pembentukan Komunitas .......................................................................... 6
BAB 5. POTENSI HASIL ...................................................................................... 6
5.1 Manfaat buku pedoman ............................................................................ 6
5.2 Manfaat Komunitas .................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 6

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Mitra
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK) RW 04,
Kelurahan Manggala merupakan kelompok masyarakat yang memberdayakan
wanita untuk berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia melalui program pokok
PKK. Mitra kami berlokasi di Jalan Lasuloro Dalam 7 RW 04, Kelurahan
Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga RW 04 Kelurahan
Manggala terdiri dari 15 orang yang berasal dari tujuh RT yang ada di RW 04,
Kecamatan Manggala. Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa program kerja
Tim PKK terkait pengelolaan sampah hanya mencakup pada pembuatan kerajinan
tangan dari sampah plastik dan pembuatan sarung tangan anti panas dari kain perca.
Mitra menjelaskan keresahan terkait belum adanya program pengelolaan sampah
organik mengingat jumlah sampah organik yang dihasilkan dari produksi kuliner
tradisional lebih banyak dari biasanya, sedangkan pengelolaan sampah hanya
terbatas pada pengelolaan sampah plastik. Berdasarkan hasil wawancara dengan
ketua PKK, tim mendapatkan bahwa sisa sampah rumah tangga (sayuran dan buah-
buahan) yang termasuk dalam kelompok sampah organik belum terkelola dengan
baik. Selain itu, pengelolaan sampah di RW 04 terbatas di sampah plastik yang
disetor ke bank sampah.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada mitra, didapatkan bahwa
pengolahan sampah rumah tangga terhitung masih terbatas, hanya pengolahan
sampah plastik yang dilakukan yaitu melalui bank sampah dan pembuatan kerajinan
tangan. Masih banyak warga yang membuang sampah rumah tangga khususnya
limbah sayuran atau buah-buahan tanpa diolah terlebih dahulu. Sampah organik
yang berkumpul dapat mengundang datangnya lalat dan bau yang menyengat serta
merusak keestetikan lingkungan. Salah satu ibu PKK menjelaskan bahwa sampah
rumah tangga yang dibuang tanpa diolah dalam jumlah yang besar. Hal ini
didukung dengan belum adanya kegiatan pengolahan sampah rumah tangga yang
dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Manggala RW 04.
Dampak dari penumpukan sampah organik tersebut menyebabkan adanya bau
tidak sedap akibat pembusukan dari sisa sayuran dan buah-buahan, serta
ketidaknyamanan pemandangan di sekitar lingkungan masyarakat. Oleh karena itu,
mitra menganggap perlu adanya pengolahan sampah organik agar mampu
mengurangi limbah sampah yang menumpuk. Hasil pengolahan sampah organik
tersebut dapat berupa pupuk kompos dan berbagai produk ramah lingkungan untuk
rumah tangga. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Puger (2018)
bahwa sampah organik yang menumpuk akan mengalami proses pembusukan
secara alamiah dan menghasilkan zat sisa hasil penguraian protein sampah organik
berupa bau busuk yang sangat menyengat.
2

1.3 Alternatif Permasalahan Mitra


Berdasarkan masalah tersebut mitra yakni Tim Penggerak Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (TP.PKK) yang berlokasi di Jalan Lasuloro dalam 7 RW
04, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
bekerja sama dengan Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) untuk melakukan
pemanfaatan sampah rumah tangga (sisa sayuran dan buah-buahan) menjadi produk
ramah lingkungan berbasis eco-enzyme dan pembentukan komunitas. Eco-
enzyme ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang
merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand. Eco-enzyme adalah cairan
fermentasi dari bahan-bahan organik sisa sayuran dan buah-buahan yang
ditambahkan gula merah/gula tebu (mol) dan air (Gunawan, Akhiroh dan Pramono,
2022). Hasil pemikiran proyek ini adalah untuk mengolah enzim dari sampah
organik yang biasanya kita buang ke tempat sampah sebagai pembersih organik.
Penelitian terdahulu melakukan pemberdayaan masyarakat dengan eco-enzyme
dan terbukti sangat komprehensif, di mana pelatihan pengolahan sampah organik
menghasilkan cairan antiseptik, pupuk organik di desa Citeras Rangkasbitung dan
beberapa produk lainnya (Chandra dkk., 2020). Mega dkk dalam Pribadi, Arin dan
Abilawa (2022) juga mengatakan bahwa larutan eco-enzyme dapat digunakan
sebagai cairan pembersih mulai dari piring, lantai, pakaian, kakus, sampai dengan
pencuci rambut dan sabun mandi, dan jika dibutuhkan mampu melancarkan saluran
air yang tersumbat. Alternatif ini dapat menjadi bekal untuk kebersihan sekitar di
lingkungan, melihat kelompok PKK wilayah ini membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan untuk pengolahan sampah organik (Nahdia dkk., 2022). Dilihat dari
manfaatnya, gas O3 yang dilepaskan pada proses fermentasi mengurangi gas rumah
kaca dan logam berat yang terkurung di atmosfer. Selain itu, NO3 dan CO3
bermanfaat untuk tanah sebagai nutrisi untuk tanaman (Sari, Susi dan Rizal, 2021).
Solusi selanjutnya adalah pembentukan komunitas. Tujuan dibentuknya
komunitas yaitu sebagai kelompok yang akan membantu dalam pelaksanaan
pengelolaan sampah organik dengan memberikan video edukasi dan buku panduan
sebagai pedoman dalam pembuatan eco-enzym. Pengelolaan sampah organik (sisa
sayuran dan buah-buahan) menjadi eco-enzym akan dibantu oleh kelompok kerja
bank sampah yang merupakan salah satu program dari PKK. Selain itu, komunitas
ini hadir sebagai solusi dari keresahan mitra terkait tidak adanya pengelolaan
sampah organik yang memiliki dampak negatif baik dari lingkungan maupun
kesehatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfajriah et al
(2021) bahwa banyaknya sampah organik yang dibuang secara sembarangan dapat
berdampak pada pencemaran udara akibat sampah organik yang membusuk
sehingga mengeluarkan gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta dapat
menjadi sumber penyakit bagi masyarakat sekitar akibat pembusukan sebagai
tempat bersarangnya nyamuk, lalat, kecoa, bakteri dan tikus.
3

BAB 2. TARGET LUARAN


Target luaran yang diharapkan setelah diadakannya pemberdayaan adalah
pembentukan komunitas. Komunitas ini terdiri dari ibu PKK yang akan membantu
pelaksanaan pengelolaan sampah organik dengan memberikan video edukasi dan
buku panduan pembuatan eco-enzyme sebagai pedoman dalam pembuatan eco-
enzyme. Kemudian pengolahan sampah organik (sisa sayuran dan buah-buahan)
menjadi eco-enzyme yang dilakukan di Kelurahan Manggala RW.04, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan akan dibantu oleh kelompok kerja bank sampah yang
merupakan salah satu program dari PKK. Proses pembuatan produk sabun cuci
piring dari olahan eco-enzyme dilakukan oleh komunitas yang telah dibentuk dan
dimonitor oleh ketua RT dengan memberdayakan Ibu Rumah Tangga (IRT) lainnya
untuk membangun kemandirian dalam memproduksi barang dan meningkatkan
perekonomian di wilayah tersebut. Selanjutnya proses pemasaran produk akan
dijalankan oleh kelompok pemuda (karang taruna) melalui media sosial
@Recocycle.id.
Target luaran lainnya yang mendukung program pemberdayaan hingga
terciptanya sebuah komunitas adalah dengan adanya Pocket Book sebagai pedoman
mitra selama mengikuti pemberdayaan, dan dapat digunakan seterusnya. Isi Pocket
Book diantaranya materi mengenai dampak penumpukan sampah, manajemen
sampah, eco-enzyme terkait pengertian, manfaat, cara pembuatan, produk olahan
dan cara mengolah eco-enzyme. Model Pocket Book berupa buku terkait eco-
enzyme disertai gambar-gambar yang menjelaskan langkah-langkah pembuatan
sehingga mitra lebih mudah mengerti dan paham poin-poin yang disampaikan.
Selanjutnya, target luaran yang ditentukan berdasarkan Buku Pedoman PKM-PM
Tahun 2023 yaitu laporan kemajuan, laporan akhir, buku pedoman mitra, dan akun
media sosial.
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Persiapan
Tahap persiapan yang telah dilakukan adalah melakukan perizinan dengan
pihak TP.PKK, rapat persiapan bersama mitra, pembuatan buku panduan,
pembuatan pocket book, pembuatan video edukasi, diskusi dengan dosen
pendamping, juga pembelian alat dan bahan untuk pelatihan pembuatan eco-
enzyme. Tahap persiapan dilakukan selama 1,5 bulan.
3.1.1 Rapat Persiapan
Tahap ini dilakukan secara hybrid (daring dan luring) yang didampingi oleh
dosen pendamping untuk membahas perencanaan dalam mempersiapkan pelatihan
pembuatan eco-enzyme. Selain itu, pembahasan lainnya adalah membahas alat dan
bahan yang akan dibeli serta sub-sub topik yang akan dimasukkan dalam video.
Rapat persiapan ini juga dilakukan untuk mendiskusikan kendala apa saja yang
akan terjadi kedepannya dan menentukan solusi jika hal tersebut terjadi.
4

3.1.2 Persiapan Buku Panduan


Tahap persiapan selanjutnya adalah merancang desain buku dan menyusun
isi yang berupa narasi dan gambar pada buku panduan. Selama melaksanakan
proses persiapan buku panduan, rapat tim dilakukan secara luring (offline). Hal
pertama yang dilakukan sebagai bentuk penindaklanjutan proses perancangan
desain dan penyusunan isi buku adalah dengan membagi tim untuk mencari ide
desain dan materi pada tanggal 24 Juli 2023. Masing-masing tim mencari materi
terkait pengenalan eco-enzyme, manfaatnya, alat dan bahan yang dibutuhkan,
langkah-langkah, dan produk yang dapat kembangkan dari eco-enzyme. Narasi
yang digunakan dalam buku panduan adalah narasi yang jelas singkat dan mudah
dipahami oleh mitra. Buku ini dijadikan sebagai acuan oleh mitra untuk mengolah
sampah organik (sisa sayuran dan buah) menjadi eco-enzyme. Selama proses
persiapan buku panduan, selalu dikonsultasikan dan dibahas bersama dengan dosen
pendamping.
3.1.3 Persiapan Video Edukasi
Tahap persiapan selanjutnya adalah pencarian video yang memuat tata cara
pembuatan eco-enzyme dan video ini sebagai bentuk media edukasi bagi mitra
untuk mempraktekkan pengolahan sampah organik menjadi eco-enzyme. Dalam
persiapan video edukasi, rapat tim dilakukan secara luring (offline) pada tanggal 1
Agustus 2023. Proses persiapan video edukasi dimulai dengan diskusi dan
perancangan alur video yang akan dibuat, tempat pembuatan video, sampai dengan
perancangan isi yang akan dimasukkan pada video.
3.1.4 Pembelian Alat dan Bahan untuk Video Edukasi
Tahapan persiapan yang dilakukan untuk membuat video edukasi adalah
mencari dan membeli alat dan bahan. Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah
sampah sisa buah dan sayur, gula merah, MES, air, jeriken 30 liter, corong, gelas
ukur, ember sebagai tempat hasil akhir produk eco-enzyme, dan timbangan
makanan. Alat pertama yang dibeli pada tanggal 7 Agustus 2023 yaitu corong,
ember, dan timbangan makanan. Kemudian dilakukan pencarian sampah sisa buah
dan sayur sebagai bahan utama eco-enzyme dan dilanjutkan dengan membeli gula
merah, gelas ukur, dan jeriken pada tanggal 15 Agustus 2023. Pencarian dan
pembelian alat dan bahan eco-enzyme dilakukan secara luring dengan langsung
mendatangi toko-toko.
3.1.5 Pocket Book
Proses pembuatan pocket book dikerjakan selama dua minggu. Pembuatan
pocket book terdiri dari tiga tahap yaitu pencarian materi, pendesainan pocket book,
penyusunan, lalu penyuntingan. Pada tahap pertama, yaitu pencarian materi
dilakukan dengan membagi tugas pada anggota tim dari jurnal-jurnal dan sumber
terpercaya lainnya, kemudian mencari gambar-gambar yang relevan dengan materi.
Tahap kedua yaitu mendesain tema dari pocket book dan kemudian tahap terakhir
dilakukan penyusunan. Struktur pocket book yang telah disusun yaitu sampul
depan, nama tim dan kata pengantar, daftar isi, materi penumpukan sampah
5

organik, materi eco-enzyme, langkah-langkah pembuatan dan pengolahan eco-


enzyme, daftar pustaka, dan note. Selama proses pembuatan pocket book, rapat
dilakukan secara luring (offline) dan dikonsultasikan dengan dosen pendamping.
3.2 Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, berikut ini adalah kegiatan yang telah dilaksanakan.
3.2.1 Sosialisasi
Tahap sosialisasi dilakukan secara luring di Posyandu RW. 04, Kelurahan
Manggala bersama dengan mitra pada tanggal 5 Agustus 2023. Kegiatan ini
disesuaikan dengan jadwal dari mitra yang bertepatan dengan kegiatan PKK
(arisan). Sosialisasi dilakukan sebagai bentuk pengenalan pengelolaan sampah
organik (sampah sisa buah dan sayur) menjadi produk rumah tangga. Adapun media
yang digunakan selama sosialisasi, yakni leaflet yang memuat materi terkait dengan
pembuatan dan pengolahan eco-enzyme.
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
Persiapan program ini dilaksanakan dengan mengobservasi masalah mitra
pada bulan Februari 2023. Sedangkan tahap pelaksanaan pemberdayaan dimulai
pada bulan Juli 2023. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program
dan seluruh anggaran yang dikeluarkan untuk pelaksanaan program telah tercatat
pada Simbelmawa Kemenristekdikti. Acuan implementasi program disesuaikan
berdasarkan luaran. Adapun rinciannya sebagai berikut.
4.1 Laporan Kemajuan
Laporan kemajuan yang disesuaikan dengan buku pedoman telah diselesaikan
sebesar 50%.
4.2 Laporan Akhir
Laporan akhir program ini belum dibuat dikarenakan pelaksanaan program
masih difokuskan pada luaran lainnya.
4.3 Buku Panduan
Pelaksanaan pembuatan buku panduan yang berjudul Peduli Bumi dengan Eco-
Enzyme telah diselesaikan sebesar 85% yaitu pengumpulan materi yang ingin
dimasukkan pada buku panduan. Hal-hal yang belum diselesaikan yaitu pada
penyusunan format.
4.4 Pocket Book
Pelaksanaan pembuatan Pocket Book sejauh ini telah 100% selesai. Pocket
book berjumlah 15 halaman yang berisi tentang dampak penumpukan sampah,
manajemen sampah, eco-enzyme, manfaat eco-enzyme, cara pembuatan eco-
enzyme, produk olahan eco-enzyme, serta cara mengolah eco-enzyme.
4.5 Video Edukasi
Pelaksanaan pembuatan video edukasi telah dirancang 70%. Pembuatan video
edukasi dimulai dengan diskusi dan perancangan alur video yang akan dibuat,
tempat pembuatan video, sampai dengan perancangan isi yang akan dimasukkan
pada video.
6

4.6 Pembentukan Komunitas


Pembentukan komunitas sampai saat ini masih belum dilaksanakan karena
pelatihan pembuatan eco-enzyme bersama mitra juga belum dilaksanakan.
BAB 5. POTENSI HASIL
5.1 Manfaat buku pedoman
Buku pedoman bermanfaat sebagai acuan dalam melaksanakan program
pengelolaan sampah organik menjadi produk ramah lingkungan berbasis eco-
enzyme. Selain itu, sebagai petunjuk operasional bagi mitra untuk keberlanjutan
program.
5.2 Manfaat Komunitas
Pembentukan komunitas diharapkan mampu menjadi pijakan awal bagi mitra
dalam meningkatkan kesadaran dalam mengolah sampah organik. Dengan hadirnya
komunitas, mampu meningkatkan pengetahuan mitra terkait manajemen sampah
melalui pemanfaatan eco-enzyme yang diolah menjadi berbagai produk
multifungsi. Selain itu, dengan meningkatnya pengetahuan pengolahan sampah
pada mitra, diharapkan mampu mendorong mitra untuk menerapkan pengolahan
sampah organik secara mandiri. Pembentukan komunitas juga dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan pengolahan eco-enzyme
menjadi berbagai produk rumah tangga. Hasil dari pengolahan eco-enzyme menjadi
berbagai produk rumah tangga nantinya akan dijual secara daring melalui instagram
komunitas maupun marketplace, sehingga dari sinilah mitra mendapat penambahan
pendapatan.
BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Adapun rencana kegiatan yang yang direncanakan untuk dilakukan agar dapat
mencapai 100% yaitu:
1. Melanjutkan serangkaian program yang telah dipersiapkan yaitu
mempersiapkan pelatihan serta pendampingan pembuatan dan pengolahan eco-
enzyme.
2. Menyelesaikan laporan kemajuan untuk agenda yang belum sempat
dilaksanakan.
3. Menyelesaikan video edukasi dengan melanjutkan perekaman video
pembuatan eco-enzyme dan pengolahannya serta dilanjutkan dengan
pengeditan video.
4. Membuat laporan akhir kegiatan pelaksanaan program.
5. Penyusunan buku pedoman program kegiatan sesuai dengan format yang telah
ditentukan.
6. Diskusi bersama mitra untuk pembentukan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Y. N. dkk. 2020. Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi
Bahan Pembersih Rumah Tangga. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian
Kepada Masyarakat. 16 Desember 2020, Jakarta, Indonesia. pp. 9–19.
Nahdia, I. R. dkk. 2022. Pelatihan Pengolahan Kulit Buah dan Sayuran menjadi
7

Eco-Enzyme sebagai Bahan Pembersih Peralatan Rumah Tangga.


PERTANIAN: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT. 3(3):111–118.
Nurfajriah, Mariati, F. R. I., Waluyo, M. R., & Mahfud, H. (2021). Pelatihan
Pembuatan Eco-Enzyme Sebagai Usaha Pengolahan Sampah Organik Pada
Level Rumah Tangga. Jurnal Ikraith-Abdiman, 4(3), 194–197.
Puger, I. G. N. (2018). SAMPAH ORGANIK, KOMPOS, PEMANASAN
GLOBAL, DAN PENANAMAN AGLAONEMA DI PEKARANGAN.
Agricultural Journal, 1(2), 127–136.
Pribadi, F., Arin, M. dan Abilawa, A. 2022. Pengelolaan Sampah Dan
Pemberdayaan Ekonomi Rumah Tanggamelalui Pembuatan Cairan
Serbaguna Eco-Enzyme. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Berkemajuan. 6(1):1–9.
Afgani, J. dkk. 2021. Production and Characterization of Eco-Enzyme from Fruit
Peel Waste. ICSST 2021: Proceedings of the 1st International Conference
on Social, Science, and Technology. 25 November 2021, Tangerang,
Indonesia. pp. 62–68.
Chandra, Y. N. dkk. 2020. Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi
Bahan Pembersih Rumah Tangga. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian
Kepada Masyarakat. 16 Desember 2020, Jakarta, Indonesia. pp. 9–19.
Gunawan, Akhiroh, N. S. dan Pramono, D. 2022. Pemanfaatan Sisa Panen Sayuran
Sebagai Bahan Pembuatan Eco-enzyme. Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat. 26(2):191–196.
Kusumawati, D. E. dan Sari, D. P. 2022. Pengujian Mutu dan Karakteristik Sediaan
Sabun Cair Ramah Lingkungan Berbasis Eco-Enzyme. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Biologi. 5 November 2022, Malang, Indonesia. pp.
567–571.
Muliarta, I. N. dan Darmawan, I. K. 2021. Processing Household Organic Waste
into Eco-Enzyme as an Effort to Realize Zero Waste. Agriwar Journal.
1(1):6–11.
Nahdia, I. R. dkk. 2022. Pelatihan Pengolahan Kulit Buah dan Sayuran menjadi
Eco-Enzyme sebagai Bahan Pembersih Peralatan Rumah Tangga.
PERTANIAN: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT. 3(3):111–118.
Nurfajriah. dkk. 2021. Pelatihan Pembuatan Eco-Enzyme Sebagai Usaha
Pengolahan Sampah Organik Pada Level Rumah Tangga. Jurnal Ikra-Ith
Abdimas. 4(3):194–197.
Novianti, A. dan Nengah Muliarta, I. 2021. Eco-Enzym Based on Household
Organic Waste as Multi-Purpose Liquid. Master of Agricultural Science
Warmadewa University. 1(1):12–17.
Pribadi, F., Arin, M. dan Abilawa, A. 2022. Pengelolaan Sampah Dan
Pemberdayaan Ekonomi Rumah Tanggamelalui Pembuatan Cairan
Serbaguna Eco-Enzyme. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Berkemajuan. 6(1):1–9.
Sari, V. I., Susi, N. dan Rizal, M. 2021. Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik
Sebagai Bahan Eco-Enzym Untuk Pembuatan Pupuk Cair, Desinfektan Dan
Hand Sanitizer. COMSEP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
2(3):323–330.
8

LAMPIRAN
Lampiran 1. Penggunaan Dana
No Tanggal Uraian Kuantitas Harga Jumlah
Satuan Harga

PEMASUKAN

1 5/07/2023 Dana Awal 5.625.000

PENGELUARAN

1 15/07/2023 Instagram 1 hari 100.003 100.003


Ads

2 24/07/2023 Canva 4 bulan 11.250 45.000


Premium

3 07/08/2023 Print 40 lembar 350 14.000


Proposal,
Surat
Perizinan,
dan MoU

4 07/08/2023 Corong 1 buah 5.900 5.900


plastik 20
cm

5 07/08/2023 Corong 4 buah 1.300 5.200


plastik 10
cm

6 07/08/2023 Ember 7 3 buah 18.000 54.000


Liter

7 07/08/2023 Timbangan 1 buah 37.000 37.000


makanan
manual

8 07/08/2023 Saringan 1 buah 4.000 4.000


plastik

9 15/08/2023 Instagram 6 hari 15.405 92.427


9

Ads

10 22/08/2023 Gula merah 2 kg 20.000 40.000

11 22/08/2023 Handscoon 1 kotak 129.271 129.271


latex

12 24/08/2023 Jerigen 2 buah 70.000 140.000


30L

13 24/08/2023 Gelas ukur 1 buah 10.000 10.000


500 ml

14 24/08/2023 Pisau 1 buah 20.000 20.000


Stainless

TOTAL PENGELUARAN 696.801

TOTAL PEMASUKAN 5.625.000

TOTAL PENGELUARAN 696.801

SISA DANA 4.928.199


10
11
12

Lampiran 2. Pelaksanaan Kegiatan


Diskusi Dengan Dosen Pendamping

Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik Menjadi Eco-enzyme


13

Perizinan Pelaksanaan

Pembuatan Pocket Book

Pembelian Alat dan Bahan

You might also like