Professional Documents
Culture Documents
Kontaminasi Mikroorganisme Pada Gulai Daun Singkong
Kontaminasi Mikroorganisme Pada Gulai Daun Singkong
Mikroorganisme
Pada Gulai Daun
Singkong
Pengalaman pribadi
Gulai daun singkong yang tidak dipisah (kuah dan sayurnya)
akan lebih cepat basi
Foodborne pathogens yang biasa terdeteksi dalam
makanan yang dijual di jalan adalah Bacillus cereus,
Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus dan
Salmonella spp. Orang-orang yang suka membeli
makanan yang dijual di jalan, kerap menderita
penyakit seperti diare, kolera, demam tifoid dan
keracunan makanan (Desenclos et al., 1991).
3 ikat daun singkong muda
1 bks santan
Bahan 1 batang sereh
1 ruas lengkuas
4 lembar daun jeruk
3 lembar daun salam
Garam dan gula
4 siung bawang putih
7 butir bawang merah
5 buah cabe merah
3 butir kemiri
1/2 sdm ketumbar
1/2 sdt merica
1 cm kunyit, bakar
1. Rebus daun singkong, tambahkan 1
sdt baking soda, agar daun
singkong cepat empuk ketika
Cara direbus, lalu buang airnya, peras
airnya dan potong2
Pembuatan 2. Tumis bumbu halus, sereh,
lengkuas, daun salam, daun jeruk
hingga harum, tambahkan air, aduk
rata, masak hingga mendidih
3. Masukkan daun singkong,
tambahkan gula, garam, kaldu
jamur
4. Tambahkan santan instant, aduk
rata, masak hingga mendidih,
koreksi rasa, matikan api
5. Gulai daun singkong siap disajikan
Day 0
Pengenceran Pertama Pengenceran Kedua
Day 2
Pengenceran Pertama Pengenceran Kedua
Media / air lebih keruh dari hari Media / air lebih keruh dari hari
pertama pertama
Day 4
Pengenceran Pertama Pengenceran Kedua
Bangunan dan
Fasilitas
Terletak di atas selokan
Kemungkinan besar, kontaminasi
berasal dari daun singkong dan
bukan gulainya.
Mengapa ?
Gulai mengandung bahan antimikroba
Daun sereh : Zat aktifnya efektif sebagai antimikroba pada Acinetobacter
baumanii (A. baumanii), Aeromonas veronii (A. veronii), Enterococcus faecalis (E.
faecalis), Escherichia coli (E. coli), Klebsiella pneumonia (K. pneumonia) ,
Salmonella enterica (S. enterica) serotype typhimurium, Serratia marcesens (S.
marcesens), Proteus vulgaris (P. vulgaris), Enterobacter aerogenes (E.
aerogenes) , Corynebacterium equii (C. equii) and Staphylococcus aureus (S.
aureus) (Naik et al., 2010).
Cabai : zat aktif capsaicin efektif terhadap foodborne pathogen, seperti
Helicobacter pylori, and Pseudomonas aeruginosa (Marini et al., 2015). Dan juga
efektif terhadap Vibrio cholerae, Staphylococcus aureus, dan Porphyromonas
gingivalis
Bawang Putih : Senyawa bioaktif pada bawang putih mampu menjadi antibiotic
yang efektif terhadap spektrum bakteri, jamur, dan virus (Low et al., 2008).
Gulai dimasak dengan suhu yang tinggi (hingga
mendidih)
Kebanyakan mikroba tidak tahan dengan suhu yang tinggi