Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

KTT ASEAN 2023 yang berlangsung di Jakarta telah resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)

di Jakarta Convention Center, hari ini. Hal itu juga menandai berakhirnya Keketuaan ASEAN oleh
Indonesia dan selanjutnya diserahkan ke Laos.

Menteri Perdagangan (Merdag) Zulkifli Hasan yang turut hadir dalam penutupan tersebut
mengatakan semua tamu yang hadir merasa senang dan memuji Indonesia. “Semua negara memuji
Indonesia dan Pak Jokowi atas keketuaan ASEAN, sukses luar biasa. Jadi kalau lulus sumacumlaude.
Sehingga kata kawan-kawan di ASEAN susah menyaingi-nya. Hampir semuanya teman-teman kita
(memuji) termasuk dari Kanada, Amerika, dan lain-lain,” ujar Zulkifli Hasan dalam keterangan, Kamis
(7/9/2023).

Suksesnya Indonesia dalam keketuaan ASEAN ditunjukkan bukan hanya dalam pelaksanaan rangkaian
acara saja, tetapi juga sukses dalam substansinya. Hal itu bisa dilihat dari berhasilnya merumuskan
perjanjian kerja sama ASEAN-CEPA dengan Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan negara lainnya.

“Kita juga berhasil, Kemendag paling depan, juga menandatangani ASEAN-Australia-New Zealand
Free Trade Area (AANZFTA) itu berhasil. Itu yang tadi disampaikan perdana menteri Australia, juga
tadi ditanggapi Singapura,” terang Mendag.

Kegiatan ini juga berhasil merumuskan kerja sama di bidang pangan, security, digitalisasi,
perdamaian di kawasan, konektivitas, dan perdagangan. “Ke depannya, perdagangan itu diharapkan
digital menjadi satu kesatuan, digital paperless, dan juga kerja sama di bidang keamanan dan
ketertiban,” pungkasnya.

Jokowi Tutup KTT ASEAN ke-43: Mari Kukuhkan Kawasan Indo-Pasifik Sebagai Teater Perdamaian
dan Inklusivitas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyerahkan keketuaan ASEAN Perdana


Menteri Laos Sonexay Siphandone, usai menututup Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) ke-43 ASEAN di JCC Senayan Jakarta, Kamis (7/9/2023)

Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2023. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN ini
berlangsung pada 5-7 September 2023. Penyelenggaraannya bertempat di Jakarta Convention Center
(JCC).

Hari ini, Kamis 7 September 2023 merupakan hari ketiga sekaligus hari terakhir KTT ASEAN 2023.
Setelah serangkaian pertemuan bilateral dengan negara anggota ASEAN dan mitra ASEAN, Jokowi
menutup perhelatan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
“Mari kita terus perkuat kolaborasi dan kerja sama untuk ASEAN yang damai dan makmur, serta
menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik untuk semua. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih
atas dukungan terhadap keketuaan Indonesia di 2003, dan dengan demikian KTP ke-43 ASEAN dan
KTT lainnya secara resmi saya tutu,” kata Jokowi dalam pidatonya di lokasi KTT di JCC seperti dikutip
dari siaran YouTube Sekretariat Presiden RI, Kamis (7/9/2023).

Jokowi kemudian menyerahkan tongkat keketuaan ASEAN ke-44 pada tahun 2024 kepada Laos
melalui Perdana Menteri Sonexay Siphandone.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan apresiasi atas dukungan pemimpin dan undangan yang hadir di
KTT ASEAN Jakarta. “Pertama-tama izinkan saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh
pemimpin dan undangan yang hadir. Selama 3 hari ini, 12 pertemuan KTT telah diselenggarakan dan
menghasilkan 90 outcome documents dan sejumlah kesepakatan-kesepakatan konkret. Selama
pertemuan saya menangkap optimisme dan energi yang positif dari seluruh yang hadir,” ucap Jokowi.

Jokowi menuturkan, “ini menguatkan harapan, ini menguatkan semangat untuk terus melanjutkan
perjuangan mewujudkan kawasan yang damai, kawasan yang stabil dan kawasan yang sejahtera.”

“Mari kita kukuhkan kawasan Indo-Pasifik sebagai teater perdamaian dan inklusivitas. Ini adalah
pondasi kunci yang akan mengantarkan ASEAN ke masa depan lebih baik untuk rakyat dan untuk
dunia. Inilah esensi yang dibangun keketuaan Indonesia menjadikan Asian Matters sebagai
Epicentrum of Growth,” imbuh Jokowi.

Tugas ASEAN belum selesai

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menutup KTT ASEAN 2023,


menyerahkan tongkat keketuaan selanjutnya ke Laos.
Jokowi mengatakan bahwa “tugas kita belum selesai, pekerjaan besar ASEAN
tidak mungkin selesai dalam 1 keketuaan saja, kita akan terus menghadapi
beragam dinamika dan kompleksitas tantangan global.”

“Untuk itu kita harus bahu-membahu menavigasi tantangan menjadi peluang, menavigasi rivalitas
menjadi kolaborasi, menavigasi eksklusifitas menjadi inklusivitas,dan menavigasi perbedaan
menjadi persatuan. Kita harus menjadi nahkoda kapal kita sendiri, dan ini saatnya tongkat
keketuaan diserahkan ke Laos,” paparnya.

You might also like