Tugas UTS Perencanaan Tata Ruang

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

PARADIGMA PERENCANAAN TATA RUANG BERKELANJUTAN

1. Jelaskan konsep perencanaan tata ruang berkelanjutan


2 . T:)#49! 54&+4.%)6(2%)! 84&(9%+%)!
+:)#49! #4-4&3%)%! )%8()! +:89.4+#0!
3. #431)**%! 94)*4&21%)! +454&.%)6(2%)! 9()! #%)*%2! 8(.21W-184)#1! -%)!
8(.21W
4. 1)24&9&42%#1;! X%8()! 94)*4&21%)! 9485%)*()%)! 54&+4.%)6(2%)! /%)*!
#4.%8%! 1)1!
5. 84)6%-1! %7(%)! %-%.%3! #45%*%18%)%! 24.%3! -1#49%+%21! T:81#1! L&()-
2.%)-! /%)*!
6. 84)/%2%+%)! 5%3$%! M9485%)*()%)! 54&+4.%)6(2%)! %-%.%3! 9485%)*()
%)! /%)*!
7. 8484)(31!+45(2(3%)!*4)4&%#1!#%%2!1)1! 2%)9%!84)*(&%)*1!+48%89(%)!
*4)4&%#1!
8. 84)-%2%)*! ()2(+! 8484)(31! +45(2(3%)! 84&4+%N! ?I%(J10! ABBKD;! ! <%9%2!
6(*%!
9. -1%&21+%)!5%3$%! 9485%)*()%)!54&+4.%)6(2%)! 84&(9%+%)!(9%/%!
24&(#W84)4&(#!
10. /%)*! 84&(9%+%)! 5%*1%)! -%&1! 9&:#4#! 84)(6(! +(%.12%#! +431-(9%)! *4)4&
%#1! +1)1!
11. -%)! 84)-%2%)*! /%)*! .4513! 5%1+! #47%&%! 4+:):81! -%)! #:#1%.! -%.%8!
5%2%#! -%/%W
12. -(+()*! #(9:&21=! #(854&-%/%! %.%8! -%)! -%/%W2%89()*! %#181.%21=! .1)*+
()*%)
1 3 . T:)#49!
54&+4.%)6(2%)! 84&(9%+%)! +:)#49! #4-4&3%)%! )%8()! +:89.4+#0!
14. #431)**%! 94)*4&21%)! +454&.%)6(2%)! 9()! #%)*%2! 8(.21W-184)#1! -%)!
8(.21W
15. 1)24&9&42%#1;! X%8()! 94)*4&21%)! 9485%)*()%)! 54&+4.%)6(2%)! /%)*!
#4.%8%! 1)1!
16. 84)6%-1! %7(%)! %-%.%3! #45%*%18%)%! 24.%3! -1#49%+%21! T:81#1! L&()-
2.%)-! /%)*!
17. 84)/%2%+%)! 5%3$%! M9485%)*()%)! 54&+4.%)6(2%)! %-%.%3! 9485%)*()
%)! /%)*!
18. 8484)(31!+45(2(3%)!*4)4&%#1!#%%2!1)1! 2%)9%!84)*(&%)*1!+48%89(%)!
*4)4&%#1!
19. 84)-%2%)*! ()2(+! 8484)(31! +45(2(3%)! 84&4+%N! ?I%(J10! ABBKD;! ! <%9%2!
6(*%!
20. -1%&21+%)!5%3$%! 9485%)*()%)!54&+4.%)6(2%)! 84&(9%+%)!(9%/%!
24&(#W84)4&(#!
21. /%)*! 84&(9%+%)! 5%*1%)! -%&1! 9&:#4#! 84)(6(! +(%.12%#! +431-(9%)! *4)4&
%#1! +1)1!
22. -%)! 84)-%2%)*! /%)*! .4513! 5%1+! #47%&%! 4+:):81! -%)! #:#1%.! -%.%8!
5%2%#! -%/%W
23. -(+()*! #(9:&21=! #(854&-%/%! %.%8! -%)! -%/%W2%89()*! %#181.%21=! .1)*+
()*%)
2 4 . T:)#49!
54&+4.%)6(2%)! 84&(9%+%)! +:)#49! #4-4&3%)%! )%8()! +:89.4+#0!
25. #431)**%! 94)*4&21%)! +454&.%)6(2%)! 9()! #%)*%2! 8(.21W-184)#1! -%)!
8(.21W
26. 1)24&9&42%#1;! X%8()! 94)*4&21%)! 9485%)*()%)! 54&+4.%)6(2%)! /%)*!
#4.%8%! 1)1!
27. 84)6%-1! %7(%)! %-%.%3! #45%*%18%)%! 24.%3! -1#49%+%21! T:81#1! L&()-
2.%)-! /%)*!
28. 84)/%2%+%)! 5%3$%! M9485%)*()%)! 54&+4.%)6(2%)! %-%.%3! 9485%)*()
%)! /%)*!
29. 8484)(31!+45(2(3%)!*4)4&%#1!#%%2!1)1! 2%)9%!84)*(&%)*1!+48%89(%)!
*4)4&%#1!
30. 84)-%2%)*! ()2(+! 8484)(31! +45(2(3%)! 84&4+%N! ?I%(J10! ABBKD;! ! <%9%2!
6(*%!
31. -1%&21+%)!5%3$%! 9485%)*()%)!54&+4.%)6(2%)! 84&(9%+%)!(9%/%!
24&(#W84)4&(#!
32. /%)*! 84&(9%+%)! 5%*1%)! -%&1! 9&:#4#! 84)(6(! +(%.12%#! +431-(9%)! *4)4&
%#1! +1)1!
33. -%)! 84)-%2%)*! /%)*! .4513! 5%1+! #47%&%! 4+:):81! -%)! #:#1%.! -%.%8!
5%2%#! -%/%W
34. -(+()*! #(9:&21=! #(854&-%/%! %.%8! -%)! -%/%W2%89()*! %#181.%21=! .1)*+
()*%)
T:)#49! 54&+4.%)6(2%)! 84&(9%+%)! +:)#49! #4-4&3%)%! )%8()! +:89.4+#0!
#431)**%! 94)*4&21%)! +454&.%)6(2%)! 9()! #%)*%2! 8(.21W-184)#1! -%)! 8(.21W
1)24&9&42%#1;! X%8()! 94)*4&21%)! 9485%)*()%)! 54&+4.%)6(2%)! /%)*! #4.%8%!
1)1!
84)6%-1! %7(%)! %-%.%3! #45%*%18%)%! 24.%3! -1#49%+%21! T:81#1! L&()-
2.%)-! /%)*!
84)/%2%+%)! 5%3$%! M9485%)*()%)! 54&+4.%)6(2%)! %-%.%3! 9485%)*()%)! /%)*!
8484)(31!+45(2(3%)!*4)4&%#1!#%%2!1)1! 2%)9%!84)*(&%)*1!+48%89(%)!*4)4&%#1!
84)-%2%)*! ()2(+! 8484)(31! +45(2(3%)! 84&4+%N! ?I%(J10! ABBKD;! ! <%9%2! 6(*%!
-1%&21+%)!5%3$%! 9485%)*()%)!54&+4.%)6(2%)! 84&(9%+%)!(9%/%!
24&(#W84)4&(#!
/%)*! 84&(9%+%)! 5%*1%)! -%&1! 9&:#4#! 84)(6(! +(%.12%#! +431-(9%)! *4)4&%#1!
+1)1!
-%)! 84)-%2%)*! /%)*! .4513! 5%1+! #47%&%! 4+:):81! -%)! #:#1%.! -%.%8! 5%2%#! -
%/%W
-(+()*! #(9:&21=! #(854&-%/%! %.%8! -%)! -%/%W2%89()*! %#181.%21=! .1)*+()*%)
Perencanaan Tata Ruang Berkelanjutan merupakan suatu proses penyusunan Rencana Tata
Ruang yang menghasilkan produk Rencana Tata Rang yang sepenuhnya mendapat
jaminan akan memberikan dampak positif dalam penerapannya dan sangat bermanfaat
bagi keteraturan ruang.
Perencanaan Tata Ruang Berkelanjutan merupakan suatu proses menghasilkan Rencana
Tata Ruang Masa Masa Depan, yang disusun melalui proses perencanaan dengan
menyertakan seluruh stakeholders yang terkait dengan penerima manfaat dari Rencana
Tata Ruang tersebut.

2. Jelaskan syarat perencanaan tata ruang berkelanjutan


A. Sumber Daya Manusia
1. Tenaga ahli yang profesional
2. Tenaga pendukung
3. Partisipasi Masyarakat
4. Partisipasi Perangkat Daerah
B. Data
1. Pemanfaatan ruang saat ini
2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
3. Kondisi lingkungan hidup
4. Kondisi infrastruktur
5. Kondisi sarana
6. Peraturan-peraturan terkait
7. Rencana Tata Ruang Nasional
8. Rencana Tata Ruang Wilayah sekitar
C. Metode Perencanaan
1. Sesuai kebutuhan analisis
2. Mudah dijelaskan dan mudah dipahami masyarakat
3. Dapat dipertanggungjawabkan
4. Proses perencanaan yang transparan

D. Sarana dan Prasarana


1. Tempat mengolah data
2. Perlengkapan survei
3. Perlengkapan kerja, dan perlengkapan pengolahan data
4. Transportasi
E. Dukungan Lingkungan
1. Koordinasi antar lembaga terkait
2. Kemudahan proses perencanaan hingga terwujudnya rencana
3. Dukungan masyarakat

3. Jelaskan ciri perencanaan tata ruang berkelanjutan


Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang yang Berkelanjutan dilakukan dengan
TRANSPARAN, sehingga semua pihak terkait dapat melihat dan memberi masukan pada
tim penyusun.

4. Jelaskan proses perencanaan tata ruang berkelanjutan


PERSIAPAN
1. Penyiapan Tim
2. Konsolidasi Tim
3. Pemberitahuan kepada masyarakat di wilayah yang akan direncanakan

PROSES PERENCANAAN TATA RUANG


1. Pengumpulan Data
2. Analisis Data
3. Membuat Alternatif Rencana
4. Menetapkan Rencana Terpilih
RENCANA TATA RUANG BERKELANJUTAN
Syarat dan Ciri terpenuhi

5. Jelaskan hasil dari proses perencanaan tata ruang berkelanjutan


Hasil dari suatu Perencanaan Tata Ruang yang Berkelanjutan, menghasilkan Rencana Tata
Ruang yang Berkelanjutan.

Produk Rencana Tata Ruang akan berada di tengah-tengah masyarakat.


Semua pihak terkait dapat mengakses dengan mudah, dan rencana mudah dipahami.

Rencana Tata Ruang yang dihasilkan menjamin terciptanya ruang masa depan yang makin
berkualitas, dan memudahkan kehidupan, meningkatkan kualitas hidup, ekologis, dan
teratur.

PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN TATA RUANG BERKELAANJUTAN (1)

1. Jelaskan Latar Belakang perlunya partisipasi dalam Proses Penyusunan Rencana Tata
Ruang
Perencanaan Tata Ruang Berkelanjutan yang menghasilkan Rencana Tata Ruang
Berkelanjutan harus merupakan suatu proses penyusunan yang dapat dipahami
kehadirannya oleh seluruh pemangku kepentingan di suatu wilayah yang direncanakan.
Maka proses penyusunan Rencana Tata Rang Berkelanjutan harus disusun melalui suatu
proses perencanaan dengan menyertakan seluruh stakeholders yang terkait dengan
penerima manfaat dari Rencana Tata Ruang tersebut.

Proses Perencanaan Tata Ruang perlu melakukan kegiatan yang melibatkan seluruh
stakeholders sepanjang penyusunan Rencana Tata Ruang, bahkan hingga penerapan,
monitoring, dan evaluasi Rencana Tata Ruang tersebut. Maka diperlukan partisipasi
seluruh stakeholders sepanjang proses Perencanaan Tata Ruang.
Kondisi yang perlu diperhatikan :
1. Kondisi Wilayah dan Kota di Indonesia saat ini sangat perlu ditingkatkan kualitasnya
menjadi wilayah dan kota yang aman, produktif, layak huni, serta berkelanjutan.
2. Diperlukan Rencana Tata Ruang yang Berkualitas, yaitu Rencana Tata Ruang yang
Berkelanjutan. Rencana Tata Ruang yang mengatur tata rang sat ini, dan.
memberikan jaminan tersedianya layanan dan keasrian lingkungan hidup masa dean.
3. Peningkatan kualitas wilayah dan kota yang diciptakan melalui Rencana Tata Ruang
bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan oleh perencana semata.
4. Pada tahap perencanaan hingga pelaksanaan dibutukan kolaborasi dengan berbagai
pihak, agar kelak yang terwujud sesuai harapan, dan juga agar yang telah tercapai dapat
dipelihara dan bahkan ditingkatkan kualitanya dari waktu ke waktu.
5. Diperlukan kemampuan perencana melakukan upaya pelibatan melibatkan seluruh
stakeholder yang kelak akan menjadi pengguna dari suatu proses perubahan yang akan
terjadì melalui Rencana Tata Ruang yang dihasilkan

2. Jelaskan Tujuan partisipasi dalam Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang


Partisipasi seluruh stakeholder dalam Perencanaan Tata Ruang Berkelanjutan bertujuan
agar:
1. Seluruh stakeholder memiliki rasa tanggung jawab menata masa kini dan menciptakan
masa depan melalui Rencana Tata Ruang Wilayah/Kota.
2. Seluruh stakeholder memahami berbagai permasalahan yang dihadapi terkait menata
ruang saat ini dan untuk itu berupaya mencari solusi guna mewujudkan Rencana Tata
Ruang yang berkualitas bagi masa depan di wilayah/kotanya.
3. Seluruh stakeholder mencari cara dan dan berkomitmen mewuiudkan tertib ruang untuk
semua.
4. Seluruh stakeholder memahami bahwa Rencana Tata Ruang sangat terkait dengan
penyediaan ruang untuk berbagai aktivitas, maka diperlukan keseriusan dalam hal
menetapkan pola ruang dan struktur ruang suatu wilayah/kota.
5. Seluruh stakeholder memahami bahwa masa depan harus diupayakan bersama dan hal
ini dimulai dengan bersama-sama menyusun Rencana Tata Ruang.

3. Jelaskan Manfaat partisipasi dalam Proses Penyusunan Recana Tata Ruang


Manfaat partisipasi seluruh stakeholder dalam Perencanaan Tata Ruang adalah:
1. Terkomunikasikan hal-hal penting terkait penataan ruang wilayah/kota.
2. Hadirnya kesepahaman yang akan dilakukan terkait dengan penataan ruang
wilayah/kota.
3. Terciptanya persepsi yang sama tentang rencana tata ruang yang dihasilkan.
4. Memudahkan pelaksanaan penataan ruang.
5. Memudahkan monitoring penyimpangan penataan ruang.

4. Jelaskan Sasaran partisipasi dalam Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang


Sasaran partisipan dalam proses Perencanaan Tata Ruang adalah seluruh stakeholder di
wilayah perencanaan, meliputi: pengelola wilayah (eksekutif, yudikatif, dan legislatif;
seluruh komponen masyarakat).
5. Jelaskan Indikator Keberhasilan partisipasi pada Penyusunan Recana Tata Ruang
1. Hadirnya Rencana Tata Ruang yang diketahui dan dipahami bersama.
2. Hadirnya komitmen bersama untuk menata rang yang diwujudkan dengan ketaatan
terhadap Rencana Tata Rang dan ketertiban dalam mewujudkan Rencana Tata Ruang,
termasuk hadirnya kesadaran untuk memanfaatkan ruang sesuai dengan Rencana Tata
Ruang.
3. Terwujudnya Tata Ruang Wilayah/Kota yang berkualitas, yaitu tata ruang yang makin
memudahkan kehidupan, makin meningkatkan kualitas hidup, tata rang yang ekologis, dan
teratur.

PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN TATA RUANG BERKELAANJUTAN (2)

1. Jelaskan syarat partisipasi dalam perencanaan tata ruang


Penyelenggaraan partisipasi pada suatu proses perencanaan Tata Rang memiliki syarat
yang harus dipenuhi, yaitu:
Syarat Umum
1. Materi-materi yang dibutuhican sepanjang proses partisipasi.
2. Orang yang cakap untuk memimpin proses partisipasi.
3. Tersedia waktu dan tempat untuk mela kukan setiap proses.
4. Berkomunikasi dengan pemimpin dan pemangku kepentingan di wilayah yang akan
direncanakan.
5. Tersedia biaya pelaksana an sesuai kewajaran suatu proses perencanaan.
6. Adanyan partisipan, yaitu para pemangku kepentingan di wilayah perencanaan.
7. Kapasitas partisipan: kecerdasan, pengetahuan, keterbukaan wawasan, sikap positif, dan
kemampuan berkomunikasi untuk dapat berpartisipasi.
Syarat Khusus
1. Tersedia kesempatan yang sama bagi setiap peserta untuk berpartisipasi yang
diwujudkan dengan kebebasan mengemukakan ide/ pendapat dalam proses perencanaan.
2. Proses dilakukan dengan transparan, sistematis dan tepat waktu untuk setiap tahapan.

2. Jelaskan setiap tahapan partisipasi dalam perencanaan tata ruang!


A. Tahap Persiapan
1. Memastikan jenis rencana tata ruang akan direncanakan
2. Memastikan lokasi wilayah/ kawasan perencanaan
3. Menyusun tim perencana disertai pembagian tugas yang jelas
4. Menyiapkan jadwal pelaksanaan
5. Menyiapkan mater yang dibutuhkan sepanjang proses pelaksanaan.
6. Menyiapkan biaya pelaksanaan.

B. Komunikasi Awal
Komunikasi Internal
1. Berkomunikasi antar sesama Tim Penyusun Rencana Tata Ruang yang (disiapkan
oleh Pemerintah/Pemda)
2. Membahas latar belakang, tujuan, sasaran, teknis pelaksanaan, serta waktu dan
tempat pelaksanaan.
3. Bersepakat untuk berkomunikasi dengan pemimpin di wilayah yang akan
direncanakan, yang dilanjutkan berkomunikasi dengan para pemangicu kepentingan di
wilayah tersebut.

Komunikasi Eksternal
1. Berkomunikasi dengan perimpin dan pemangku kepentingan di wilayah yang akan
direncanakan, dilanjutkan dengan berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan
di wilayah yang akan direncanakan.
2. Membahas latar belakang, tujuan, sasaran, teknis pelaksanaan, serta waktu dan
tempat pelaksanaan.
3. Mendapatkan kesepakatan untuk memulai proses perencanaan.

C. Partisipasi dalam Pengumpulan Data


Memulai Perencanaan Partisipatif
1. Perancanaan Partisipatif dimulai sesuai dengan jadwal dan tempat yang telah
ditentukan.
2. Pada tahap pengumpulan data, disepakati data-data yang akan digunakan.
3. Bersepakat untuk berbagi tugas mendapatkan data yang dibutuhkan, termasuk
menentukan sistem kordinasi dalam pengumpulan data.

Mengumpulkan Data
1. Data dikategorikan atas data-data yang telah tersedia atau data sekunder dan data-
data primer yang mash harus diperoleh.
2. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan pembagian tugas.
3. Melakukan pengumpulan data.
4. Data yang terkumpul dikompilasi.
5. Lakukan pertemuan untuk bicarakan data yang diperoleh.
6. Jika data cukup, maka dilanjutkan untuk dianalisis.
7. Namun dapat saja sambil melakukan analisis, dilakukan upaya pemenuhan data
yang kurang.

D. Partisipasi dalam Analisis Data


1. Data yang telah diperoleh dianalisis.
2. Menggunakan alat analisis yang sesuai.
3. Melakukan pembahasan dan diskusi sepanjang proses analisis dan hasil akhir
analisis.
4. Mencatat masukan-masukan dari diskusi yang terjadi.
5. Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas, disimpulkan kondisi terakhir tata
ruang suatu wilayah/ kota/ kawasan.

E. Partisipasi dalam Penyusunan Rencana


1. Membahas kondisi tata rang yang diharapkan tercipta di wilayah/kota/kawasan
tersebut.
2. Tampilkan kondisi terkini yang telah dianalisis dan sandingkan dengan kondisi yang
diharapkan tercipta di masa dean.
3. Melakukan pembahasan hal-hal yang menjadi 'gap' dalam mewujudkan masa depan.
4. Menyusun draft rencana (kondisi yang diharapkan tercipta dan hal-hal yang harus
dilakukan untuk menangani 'gap' yang terjadi).
5. Mengembangkannya langkah-langkah nyata mewujudRah masa depan.

F. Partisipasi dalam Penetapan Rencana


1. Membahas draft rencana.
2. Kaji ulang hasil analisis, masa depan yang dituju, dan 'gap' yang ada.
3. Pastikan rencana dan langkah-langkah mewujudkan rencana.
4. Penetapan draft rencana menjadi rencana.
5. Penetapan rencana disertai komitmen semua pemangku kepentingan untuk mentaati
rencana.

G. Partisipasi dalam Pelaksanaan Rencana


1. Rencana dilaksanakan ole semua pemangku kepentingan
2. Rencana diwujudkan dalam program dan kegiatan pembangunan.
3. Dokumen rencana merupakan tolok ukur dalam pelaksanaan rencana.
4. Semua hal yang tercantum dalam dokumen rencana wajib dilaksanakan melalui
program dan kegiatan pembangunan.

H. Partisipasi dalam Monitoring Pelaksanaan Rencana


1. Monitoring dilakukan sat rencana dieksekusi melalui program dan kegiatan
pembangunan.
2. Wakil Rakyat, dan seluruh Pemangku Kepentingan melakukan monitoring.
3. Monitoring berjalan sepanjang pelaksanaan program/ kegiatan pembangunan.
I. Partisipasi dalam Evaluasi Pelaksanaan Rencana
1. Evaluasi dilakukan sesudah program dan kegiatan pembangunan dilaksanakan.
2. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui capaian sepanjang pelaksanaan rencana.
3. Hasil evaluasi memperlihatkan tingkat capaian dan sekaligus memperbaiki
kekurangan, termasuk jika ada hal-hal yang harus diubah.

PENATAAN RUANG PERENCANAAN TATA RUANG DAN RENCANA


TATA RUANG DI INDONESIA

1. Jelaskan yang dimaksud penataan ruang.


Penataan Ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata rang, pemanfaatan ruang, dan
pengendalian pemanfaatan ruang.

2. Jelaskan yang dimaksud perencanaan tata ruang dan apa saja hasil perencanaan tata ruang!
Penyelenggaraan penataan rang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.

Perencanaan tata ruang dilakukan untuk menghasilkan:


1. Rencana umum tata ruang
2. Rencana rinci tata ruang.
3. Jelaskan jenis rencana tata ruang!
Rencana Umum Tata Ruang
Rencana umum tata ruang di Indonesia terdini atas:
1. Pencana Tata Ruang Wilayah Nasional,
2. Rencana tata ruang wilayah provinsi, dan
3. Pencana tata ruang willayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota

Rencana Rinci Tata Ruang


Rencana Rinci Tata Ruang terdiri atas:
1. Rencana tata ruang pula/kepulauan dan rencana tata rang kawasan strategis nasional;
2. Rencana tata ruang kawasan strategis provinsi; dan
3. Rencana detail tata rang kabupaten/kota dan rencana tata rang kawasan strategis
kabupaten/kota.

Rencana rinci tata ruang disusun sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang.
Rencana rinci tata ruang disusun apabila:
1. Rencana umum tata rang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau
2. Rencana mum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas dan skala peta
dalam rencana mum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum
dioperasionalkan.

4. Jelaskan cakupan rencana tata ruang, muatan tiap rencana tata ruang, fungsi, dan cakupan
waktu rencana tata ruang!
A. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional harus memerhatikan:
1. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional;
2. Perkembangan permasalahan regional dan global, seta hasil pengkajian implikasi
penataan ruang nasional;
3. Upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan serta stabilitas ekonomi.

Aspek lain yang harus menjadi perhatian dalam penyusunan Rencana Tata Ruang
Nasional adalah:
1. Keselarasan aspirasi pembangunan nasional dan pembangunan daerah;
2. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
3. Rencana pembangunan jangka panjang nasional;
4. Rencana tata ruang kawasan strategis nasional; dan
5. Rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.

Muatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional memuat:
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan rang wilayah nasional;
2. Rencana struktur ruang wilayah nasional yang meliputi sistem perkotaan nasional
yang terkait dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan sistem
jaringan prasarana utama;
3. Rencana pola rang wilayah nasional yang meliputi kawasan lindung nasional dan
kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional;
4. Penetapan kawasan strategis nasional;
5. Arahan pemanfaatan rang yang berisi indikasi program utama jangka menengah
lima tahunan; dan
6. Arahan pengendalian pemanfaatan rang wilayah nasional yang berisi indikasi arahan
peraturan zonasi sistem nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif,
serta arahan sanksi.

Fungsi
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menjadi pedoman untuk: penyusunan
rencana pembangunan jangka panjang nasional;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional;
3. Pemanfaatan rang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional;
4.Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
6. Penataan rang kawasan strategis nasional; dan
7. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Jangka Waktu
Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau
kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara yang ditetapkan dengan Undang-Undang.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam
5 (lima) tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional diatur dengan peraturan pemerintah.

B. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Provinsi


Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi mengacu pada:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
2. Pedoman bidang penataan ruang; dan
3. Rencana pembangunan jangka panjang daerah.

Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi harus memperhatikan:


1. Perkembangan permasalahan nasional dan hasil pengkajian implikasi penataan
ruang provinsi;
2. Upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi provinsi,;
3. Keselarasan aspirasi pembangunan provinsi dan pembangunan kabupaten/kota;
4. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
5. Rencana pembangunan jangka panjang daerah;
6. Rencana tata ruang wilayah provinsi yang berbatasan.
Muatan
Rencana tata rang wilayah provinsi memuat:
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah provinsi;
2. Rencana struktur rang wilayah provinsi yang meliputi sistem perkotaan dalam
wilayahnya yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya
dan sistem jaringan prasarana wilayah provinsi;
3. Rencana pola rang wilayah provinsi meliputi kawasan lindung dan kawasan budi
daya yang memiliki nilai strategis provinsi;
4. Penetapan kawasan strategis provinsi;
5. Arahan pemanfaatan rang wilayah provinsi yang berisi indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan; dan
6. Arahan pengendalian pemanfaatan rang wilayah provinsi yang berisi indikasi arahan
peraturan zonasi sistem provinsi, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif,
serta arahan sanksi.

Fungsi
Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk:
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
3. Pemanfaatan rang dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam wilayah provinsi;
4.Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah kabupaten/kota, serta keserasian antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
6. Penataan rang kawasan strategis provinsi; dan
7. Penataan ruang wilayah kabupaten/kota.

Jangka Waktu
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah provinsi adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud di atas ditinjau kembali 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara dan/atau wilayah provinsi yang ditetapkan dengan Undang-
Undang, rencana tata rang wilayah provinsi ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun.
Rencana tata ruang wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan daerah provinsi.
Rencana rinci tata ruang ditetapkan dengan peraturan daerah provinsi.

C. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten


Penyusunan rencana tata rang wilayah kabupaten mengacu pada:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan recana tata ruang wilayah provinsi;
2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan
3. Rencana pembangunan jangka panjang daerah.

Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten harus memperhatikan:


1. Perkembangan permasalahan provinsi dan hasil pengkajian implikasi penataan rang
kabupaten;
2. Upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kabupaten;
3. Keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten;
5. Rencana pembangunan jangka panjang daerah;
6. Rencana tata rang wilayah kabupaten yang berbatasan; dan
7. Rencana tata rang kawasan strategis kabupaten.

Muatan
Rencana tata rang wilayah kabupaten memuat:
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di
wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana
wilayah kabupaten;
3. Rencana pola rang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung kabupaten
dan kawasan budi daya kabupaten;
4. penetapan kawasan strategis kabupaten;
5. Arahan pemanfaatan rang wilayah kabupaten yang berisi indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan; dan
6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan rang wilayah kabupaten yang berisi ketentuan
mum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta
arahan sanksi.

Fungsi
Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi pedoman untuk:
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
3. Pemanfaatan rang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten;
4. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
6. Penataan rang kawasan strategis kabupaten.
Jangka Waktu
Jangka waktu rencana tata rang wilayah kabupaten adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kabupaten ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5. (lima)
tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara, wilayan provinsi, dan/atau wilayan kabupaten yang ditetackan
dengan Undang-Undang, rencana tata rang wilayah kabupaten ditinjau kembali lebih
dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kabupaten ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten.
Rencana rinci tata ruang ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten.

D. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kota


Penyusunan rencana tata ruang wilayah kota mengacu pada:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayah provinsi;
2. Pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang; dan
3. Rencana pembangunan jangka panjang daerah.

Penyusunan rencana tata ruang wilayah kota harus memperhatikan:


1. perkembangan permasalahan provinsi dan hail pengkajian implikasi penataan ruang
kota;
2. Upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kota;
3. Keselarasan aspirasi pembangunan kota;
4. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
5. Rencana pembangunan jangka panjang daerah;
6. Rencana tata rang wilayah kota yang berbatasan; dan
7. Rencana tata ruang kawasan strategis kota.

Muatan
Rencana tata ruang wilayah kota memuat:
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota;
2. Rencana struktur rang wilayah kota yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya
yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana wilayah kota;
3. Rencana pola rang wilayah kota yang meliputi kawasan lindung kota dan kawasan
budidaya kota;
4. Penetapan kawasan strategis kota;
5. Arahan pemanfaatan rang wilayah kota yang berisi indikasi program utama jangka
menengah lima tahunan; dan
6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan rang wilayah kota yang berisi ketentuan
umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, seta
arahan sanksi.

Fungsi :
Rencana tata ruang wilayah kota menjadi pedoman untuk:
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
3. Pemanfaatan rang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kota;
4. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
6. Penataan rang kawasan strategis kota.

Jangka Waktu
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah kota adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kota sebagaimana dimaksud ditinjau kembali 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara, wilayah. provinsi, dan/atau wilayah kabupaten yang ditetapkan
dengan Undang-Undang, rencana tata rang wilayah kota ditinjau kembali lebih dari 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kota ditetapkan dengan peraturan daerah kota.
Rencana rinci tata ruang ditetapkan dengan peraturan daerah kota.

You might also like