Professional Documents
Culture Documents
Tugas UTS Perencanaan Tata Ruang
Tugas UTS Perencanaan Tata Ruang
Tugas UTS Perencanaan Tata Ruang
Rencana Tata Ruang yang dihasilkan menjamin terciptanya ruang masa depan yang makin
berkualitas, dan memudahkan kehidupan, meningkatkan kualitas hidup, ekologis, dan
teratur.
1. Jelaskan Latar Belakang perlunya partisipasi dalam Proses Penyusunan Rencana Tata
Ruang
Perencanaan Tata Ruang Berkelanjutan yang menghasilkan Rencana Tata Ruang
Berkelanjutan harus merupakan suatu proses penyusunan yang dapat dipahami
kehadirannya oleh seluruh pemangku kepentingan di suatu wilayah yang direncanakan.
Maka proses penyusunan Rencana Tata Rang Berkelanjutan harus disusun melalui suatu
proses perencanaan dengan menyertakan seluruh stakeholders yang terkait dengan
penerima manfaat dari Rencana Tata Ruang tersebut.
Proses Perencanaan Tata Ruang perlu melakukan kegiatan yang melibatkan seluruh
stakeholders sepanjang penyusunan Rencana Tata Ruang, bahkan hingga penerapan,
monitoring, dan evaluasi Rencana Tata Ruang tersebut. Maka diperlukan partisipasi
seluruh stakeholders sepanjang proses Perencanaan Tata Ruang.
Kondisi yang perlu diperhatikan :
1. Kondisi Wilayah dan Kota di Indonesia saat ini sangat perlu ditingkatkan kualitasnya
menjadi wilayah dan kota yang aman, produktif, layak huni, serta berkelanjutan.
2. Diperlukan Rencana Tata Ruang yang Berkualitas, yaitu Rencana Tata Ruang yang
Berkelanjutan. Rencana Tata Ruang yang mengatur tata rang sat ini, dan.
memberikan jaminan tersedianya layanan dan keasrian lingkungan hidup masa dean.
3. Peningkatan kualitas wilayah dan kota yang diciptakan melalui Rencana Tata Ruang
bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan oleh perencana semata.
4. Pada tahap perencanaan hingga pelaksanaan dibutukan kolaborasi dengan berbagai
pihak, agar kelak yang terwujud sesuai harapan, dan juga agar yang telah tercapai dapat
dipelihara dan bahkan ditingkatkan kualitanya dari waktu ke waktu.
5. Diperlukan kemampuan perencana melakukan upaya pelibatan melibatkan seluruh
stakeholder yang kelak akan menjadi pengguna dari suatu proses perubahan yang akan
terjadì melalui Rencana Tata Ruang yang dihasilkan
B. Komunikasi Awal
Komunikasi Internal
1. Berkomunikasi antar sesama Tim Penyusun Rencana Tata Ruang yang (disiapkan
oleh Pemerintah/Pemda)
2. Membahas latar belakang, tujuan, sasaran, teknis pelaksanaan, serta waktu dan
tempat pelaksanaan.
3. Bersepakat untuk berkomunikasi dengan pemimpin di wilayah yang akan
direncanakan, yang dilanjutkan berkomunikasi dengan para pemangicu kepentingan di
wilayah tersebut.
Komunikasi Eksternal
1. Berkomunikasi dengan perimpin dan pemangku kepentingan di wilayah yang akan
direncanakan, dilanjutkan dengan berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan
di wilayah yang akan direncanakan.
2. Membahas latar belakang, tujuan, sasaran, teknis pelaksanaan, serta waktu dan
tempat pelaksanaan.
3. Mendapatkan kesepakatan untuk memulai proses perencanaan.
Mengumpulkan Data
1. Data dikategorikan atas data-data yang telah tersedia atau data sekunder dan data-
data primer yang mash harus diperoleh.
2. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan pembagian tugas.
3. Melakukan pengumpulan data.
4. Data yang terkumpul dikompilasi.
5. Lakukan pertemuan untuk bicarakan data yang diperoleh.
6. Jika data cukup, maka dilanjutkan untuk dianalisis.
7. Namun dapat saja sambil melakukan analisis, dilakukan upaya pemenuhan data
yang kurang.
2. Jelaskan yang dimaksud perencanaan tata ruang dan apa saja hasil perencanaan tata ruang!
Penyelenggaraan penataan rang adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang.
Rencana rinci tata ruang disusun sebagai perangkat operasional rencana umum tata ruang.
Rencana rinci tata ruang disusun apabila:
1. Rencana umum tata rang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau
2. Rencana mum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas dan skala peta
dalam rencana mum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum
dioperasionalkan.
4. Jelaskan cakupan rencana tata ruang, muatan tiap rencana tata ruang, fungsi, dan cakupan
waktu rencana tata ruang!
A. Perencanaan Tata Ruang Wilayah Nasional
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional harus memerhatikan:
1. Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional;
2. Perkembangan permasalahan regional dan global, seta hasil pengkajian implikasi
penataan ruang nasional;
3. Upaya pemerataan pembangunan dan pertumbuhan serta stabilitas ekonomi.
Aspek lain yang harus menjadi perhatian dalam penyusunan Rencana Tata Ruang
Nasional adalah:
1. Keselarasan aspirasi pembangunan nasional dan pembangunan daerah;
2. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;
3. Rencana pembangunan jangka panjang nasional;
4. Rencana tata ruang kawasan strategis nasional; dan
5. Rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.
Muatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional memuat:
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan rang wilayah nasional;
2. Rencana struktur ruang wilayah nasional yang meliputi sistem perkotaan nasional
yang terkait dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan sistem
jaringan prasarana utama;
3. Rencana pola rang wilayah nasional yang meliputi kawasan lindung nasional dan
kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional;
4. Penetapan kawasan strategis nasional;
5. Arahan pemanfaatan rang yang berisi indikasi program utama jangka menengah
lima tahunan; dan
6. Arahan pengendalian pemanfaatan rang wilayah nasional yang berisi indikasi arahan
peraturan zonasi sistem nasional, arahan perizinan, arahan insentif dan disinsentif,
serta arahan sanksi.
Fungsi
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menjadi pedoman untuk: penyusunan
rencana pembangunan jangka panjang nasional;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional;
3. Pemanfaatan rang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional;
4.Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
6. Penataan rang kawasan strategis nasional; dan
7. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Jangka Waktu
Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau
kembali 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara yang ditetapkan dengan Undang-Undang.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam
5 (lima) tahun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional diatur dengan peraturan pemerintah.
Fungsi
Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi pedoman untuk:
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
3. Pemanfaatan rang dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam wilayah provinsi;
4.Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah kabupaten/kota, serta keserasian antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi;
6. Penataan rang kawasan strategis provinsi; dan
7. Penataan ruang wilayah kabupaten/kota.
Jangka Waktu
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah provinsi adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana tata ruang wilayah provinsi sebagaimana dimaksud di atas ditinjau kembali 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara dan/atau wilayah provinsi yang ditetapkan dengan Undang-
Undang, rencana tata rang wilayah provinsi ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun.
Rencana tata ruang wilayah provinsi ditetapkan dengan peraturan daerah provinsi.
Rencana rinci tata ruang ditetapkan dengan peraturan daerah provinsi.
Muatan
Rencana tata rang wilayah kabupaten memuat:
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di
wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana
wilayah kabupaten;
3. Rencana pola rang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan lindung kabupaten
dan kawasan budi daya kabupaten;
4. penetapan kawasan strategis kabupaten;
5. Arahan pemanfaatan rang wilayah kabupaten yang berisi indikasi program utama
jangka menengah lima tahunan; dan
6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan rang wilayah kabupaten yang berisi ketentuan
mum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, serta
arahan sanksi.
Fungsi
Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi pedoman untuk:
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
3. Pemanfaatan rang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kabupaten;
4. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
6. Penataan rang kawasan strategis kabupaten.
Jangka Waktu
Jangka waktu rencana tata rang wilayah kabupaten adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kabupaten ditinjau kembali 1 (satu) kali dalam 5. (lima)
tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara, wilayan provinsi, dan/atau wilayan kabupaten yang ditetackan
dengan Undang-Undang, rencana tata rang wilayah kabupaten ditinjau kembali lebih
dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kabupaten ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten.
Rencana rinci tata ruang ditetapkan dengan peraturan daerah kabupaten.
Muatan
Rencana tata ruang wilayah kota memuat:
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota;
2. Rencana struktur rang wilayah kota yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya
yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana wilayah kota;
3. Rencana pola rang wilayah kota yang meliputi kawasan lindung kota dan kawasan
budidaya kota;
4. Penetapan kawasan strategis kota;
5. Arahan pemanfaatan rang wilayah kota yang berisi indikasi program utama jangka
menengah lima tahunan; dan
6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan rang wilayah kota yang berisi ketentuan
umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan disinsentif, seta
arahan sanksi.
Fungsi :
Rencana tata ruang wilayah kota menjadi pedoman untuk:
1. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
2. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
3. Pemanfaatan rang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah kota;
4. Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antarsektor;
5. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan
6. Penataan rang kawasan strategis kota.
Jangka Waktu
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah kota adalah 20 (dua puluh) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kota sebagaimana dimaksud ditinjau kembali 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun.
Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana alam skala
besar yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan dan/atau perubahan
batas teritorial negara, wilayah. provinsi, dan/atau wilayah kabupaten yang ditetapkan
dengan Undang-Undang, rencana tata rang wilayah kota ditinjau kembali lebih dari 1
(satu) kali dalam 5 (lima) tahun.
Rencana tata ruang wilayah kota ditetapkan dengan peraturan daerah kota.
Rencana rinci tata ruang ditetapkan dengan peraturan daerah kota.