Professional Documents
Culture Documents
5 +al
5 +al
ABSTRACT
Electric power source is a necessity in everyday life for lighting, electronic goods. In the presence of electricity, electronic
equipment such as lamps and others can be operated. But in such operations, it is sometimes difficult to do such as
opening the gate, turning on the water pump, because it is still done manually. One solution to overcome these problems
is to apply tools that can control from a distance easily by using the remote control. Remote Control is a portable device
that can be used to switch on or off and disconnect power from a remote without using a connecting cable. The remote
control equipment uses a set of transmitters and receivers and drives a relay that acts as a circuit breaker and connects
the power supply, while the transmitter and receiver act as the sender and receiver of the digital signal data to the radio
control remote. The results showed that remote control application on hoist machine in cement mill indarung IV. Padang
cement can replace the manual switch to become more efficient in the process of moving the motor Hoist in the cement
mill. The results of comparison analysis between the use of push button by using a regular switch and radio remote
control can save the use of cable about 27 meters.
ABSTRAK
Sumber daya listrik merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari baik untuk penerangan, barang-barang
elektronik. Dengan adanya listrik maka peralatan elektronik seperti lampu dan yang lainnya dapat dioperasikan Namun
dalam pengoperasian tersebut terkadang sulit dilakukan seperti menyala hidupkan lampu, membuka tutup pintu gerbang,
memati hidupkan pompa air, karena masih dilakukan secara manual. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan cara menerapkan alat yang dapat mengontrol dari jarak jauh dengan mudah yaitu dengan
menggunakan remote control. Remote Control adalah suatu alat portable yang dapat digunakan untuk memati hidupkan
atau menyambung dan memutuskan aliran listrik dari jarak jauh tanpa menggunakan kabel penghubung. Peralatan remote
control menggunakan seperangkat pemancar dan penerima dan menggerakkan suatu relay yang berfungsi sebagai
pemutus dan menyambung aliran listrik, sedangkan pemancar dan penerima berfungsi sebagai pengirim dan penerima
data signal digital ke remot radio kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi remote kontrol pada mesin
hoist di cement mill Indarung IV PT. Semen Padang dapat menggantikan saklar manual sehingga menjadi lebih efisien
dalam proses menggerakan motor Hoist di cement mill. Hasil analisis perbandingan antara penggunaaan push button
dengan menggunakan saklar biasa dan remote radio control dapat menghemat penggunaan kabel sekitar 27 meter.
Manuscript received June 18, 2017; Revised June 30, 2017; Accepted July 20, 2017. Date of publication July 26, 2017.
Digital Object Identifier 10.21063/JTE.2017.3133620. Copyright © 2017 ITP Press.
147 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017
Sinyal keluaran yang dihasilkan dari remote perioda 24,50𝜇s, dan Vpp 680mV.
radio control pada osiloskop bertujuan untuk Untuk merubah nilai frekuensi osilator terlebih
menguji berapakah frekuensi dari remote radio dahulu harus merubah nilai resistor osilator pada IC
control yang digunakan. Pengujian pengukuran ini TX-2B dan IC RX-2B. pada pengujian diatas
dilakukan dengan cara menghubungkan Q1 9014 dan menggunakan nilai resistor 220kΩ pengujian
ground pada sehingga menghasilkan nilai frekuensi 40.82MHz
berikutnya menggunakan nilai resistor 220kΩ,
rangkaian transmitter remote radio control 270kΩ, 330kΩ, 390kΩ, 470kΩ, dan 560kΩ, dan
dengan probe osiloskop. Pada Gambar 3.6 dibawah 680kΩ menampikan nilai frkuensi seperti tabel
merupakan tampilan dari hasil pengukuran sinyal berikut,
dari remote control dengan menggunakan osiloskop.
Jarak
Frekuensi Pancar
pengukura Frekuensi Pada
Nilai n Pada Remot
N Resisto Pada Perhitunga Kontro
0 r Osiloskop n l
40,82 40,96 30
1 220 kΩ MHz MHz Meter
Gambar 3.6 Sinyal keluaran dari rangkaian
transmitter 33,46 33,60 27
2 270 kΩ MHz MHz Meter
Pada Gambar 4.14 di atas memperlihatkan
sinyal frekuensi dari transmitter remote radio 27,50 27,64 23
control. Hasil pengukuran sinyal transmitter dengan 3 330 kΩ MHz MHz Meter
osiloskop menampilkan frekuensi 40.82 MHz, 23,34 23,48 19
perioda 24,50𝜇s, dan Vpp 740mV. 3 390 kΩ MHz MHz Meter
Pada pengujian ini juga dilakukan pengukuran
terhadap sinyal masukan pada rangkaian receiver 19,41 19,55 16
dengan osiloskop yang bertujuan untuk mengetahui 4 470 kΩ MHz MHz Meter
frekuensi yang ditangkap oleh rangkaian receiver. 16,31 16,45 13
Rangkaian receiver ditala terlebih dahulu hingga 5 560 kΩ MHz MHz Meter
dapat menangkap frekuensi dari remote radio
control. Setelah hal itu dilakukan, maka pengukuran 13,44 13,58 10
dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pin 5 6 680 kΩ MHz MHz Meter
IC pada rangkaian receiver remote radio converter
dan ground dengan probe pada osiloskop. Gambar
3.7 dibawah merupakan pengukuran dan hasil
Tabel 3.1 frekuensi osilator perhitungan dan
tampilan sinyal masukan pada rangkaian receiver
hasil ukur R(12) variabel
dengan osiloskop.
Gambar 3.8 Pengukuran satu gelombang Gambar 3.9 Skema rangkaian penguat akhir
Vpp = Vmax – Vmin pada rangkaian remote radio control
= 340mV – (–340mV) Dari gambar di atas setelah dilakukan
= 340mV + 340mV pengukuran menggunakn multitester di ketahui
= 680 mV data sebagai berikut :
𝑉𝑚 R1 = 1KΩ I1 = 2A
Vrms =
√2 R2 = 1KΩ I2 = 1,3A
340𝑚𝑉
= RC = 180Ω IB = 1,7A
√2
= 240,416 mV RE =180Ω IC = 2A
1 diman :
F =
T IE = Arus Emitor
1
= IC = Arus Collector
24.50μs
1 IB = Arus basis
=
24.50×10−6 s
= 40816,32653 Hz 4. PEMBAHASAN
= 40,81632653 MHz Pengujian pertama adalah pengujian
= 40,82 MHz pengukuran besar frekuensi dari transmitter
1
T = remote radio control yang digunakan. Sinyal dari
𝑓
1 remote radio control mempunyai frekuensi yang
= selalu berubah-ubah dan berada dalam kisaran
40816,32653 Hz
= 2.45 × 10−5 s sebesar 40,82 MHz sampai dengan 41,00 MHz,
= 𝟐𝟒. 𝟓𝟎𝛍𝐬 salah satu penyebab dari hal ini adalah
ketidakstabilan dari osiloskop dalam mengukur
Untuk menghitung panjang gelombang remote frekuensi. Namun kisaran frekuensi ini masih dalam
radio control pada transmitter adalah sebagai rentang frekuensi yang seharusnya yaitu sebesar
𝝂
berikut : 𝝂 = 𝝀 . 𝒇 → 𝝀 = 40,82 MHz. Pengujian kedua adalah pengujian
𝒇
𝝂 = Cepat rambat gelombang elektromagnetik (m/s) pengukuran besar frekuensi dari sinyal masukan
pada rangkaian receiver. Hasil dari pengujian kedua
(3×10 8m/s) ini bertujuan untuk menguji bahwa sinyal dari
𝝀 = Panjang gelombang (m) remote radio control telah diterima oleh rangkaian
𝒇 = Frekuensi (Hz)
153 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI 2017
penguat awal receiver. Rangkaian receiver yang masukan osilator yang telah ditoleransi, nilai tersebut
telah menerima sinyal dari remote radio control masih dapat digunakan dalam pengujian.
kemudian akan memproses sinyal tersebut. Berdasarkan pengujian perangkat maka diperoleh
Frekuensi sinyal pengujian kedua sama atau spesifikasi prototype sebagai berikut : Frekuensi
mendekati dengan frekuensi sinyal pada hasil osilator 40,82 MHz. Tegangan sumber 9V 2,3 A.
pengujian pertama. Hal ini menunjukan bahwa Daya 9V× 2,3A = 20,7 Watt, dengan daya pancar
rangkaian receiver telah menangkap sinyal dari 30 Meter.
transmitter remote radio control. Kondisi pengujian
pertama, frekuensi sinyal masukan pada rangkaian 6. DAFTAR PUSTAKA
radio konverter yang selalu berubah-ubah, salah satu [1] Sunggono Asi, K. Amien S. 1994. Teknik
penyebab dari hal ini adalah ketidakstabilan dari Komunikasi Elektronika, Solo : CV. ANEKA.
osiloskop dalam mengukur frekuensi. [2] Anonim, 2009. konsep remote
control,http://electronicschema.blogspot.com
Dari keseluruhan Pengujian dapat disimpulkan
/2009/12/konsep remote-control.html diakses
sinyal radio kontrol dapat diterima oleh rangkaian tanggal 28 Mei 2010.
transmitter. Dalam hal ini transmitter berfungsi [3] Bhatia, B.E, A Electric Overhead Traveling (EOT)
sebagai media transmisi sinyal radio kontrol hasil Cranes and Hoists www.PDHcenter.com 2012.
keluaran dari rangkaian transmitter menuju sisi [4] D Chattopadhyay , 1989. Dasar Eektronika , Jakarta
penerima. Sedangkan antenna tranmitter berfungsi : Universitas Indonesia (UI - Press).
untuk memancarkan sinyal, pulsa, dan frekuensi [5] Drs RM Francis D. Yuri, 1995. Teknik Merakit dan
menuju antenna receiver. Sinyal-sinyal keluaran Service Radio Remote Control.
dari rangkaian mixer yang terdiri dari 4 channel [6] Millman, Jakob; Mikroelektronika, Sistem Digital
tersebut akan di hubungkan terlebih dahulu ke mixer dan Rangkaian Analog, jilid 1 dan jilid 2; Penerbit
Erlangga, 1986.
trafo IF untuk memperkuat sinyal keluaran sebelum
[7] Ropeworks, United, 1970. Induction Motor
diteruskan menuju antenna transmitter. Performance When Fed From Single To Three Phase
Converter. IEEE. England: University Of Newcastle
5. KESIMPULAN DAN SARAN Upon Tyne.
Telah diperoleh hasil disain gelombang radio [8] Superheterodyne Radio Receiver Basics. Artikel
dengan frekuensi pembawa 40,82 MHZ untuk Intrnet: http://www.electronics-
aplikasi pengendali mesin hoist tanpa kabel dengan radio.com/articels/radio/receivers/superheterodyne-
kemampuan pancaran 27-30 meter. Osilator yang radio/superheterodyne.
digunakan sistem ini harus stabil agar mendapatkan [9] Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri
sinyal frekuensi keluaran pada rangkaian transmitter Mikrokontroller AVR Seri ATMega 8535 Simulasi
Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Office.
radio control konstan sebagai masukan menuju
[10] Zuhal, 1985, Dasar Tenaga Listrik, cetakan ketiga,
rangkaian receiver. Gelombang radio control ini terbitan kedua, penerbit ITB, Bandung.
sangat tergatung pada kestabilan nilai masukan dari [11] Zuhal, 1991. Mengupas Tuntas Berbagai Motor.
osilator, selama masih dalam range frekuensi nilai