Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Nama : Liya Trihartini

Nim : 2311102411148
Matkul : Kep. Dewasa

LAPORAN PENDAHULUAN
MALARIA

1. Pengertian
Penyakit malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan parasit dari
kelompok Plasmodium yang berada di dalam sel darah merah, atau sel hati
yang ditularkan oleh nyamuk anopheles. Sampai sat ini telah teridentifikasi
sebanyak 80 spesies anopheles dan 18 spesies diantaranya telah
dikonfirmasi sebagai vektor.
Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sporozoa
dari genus plasmodium yang berada di dalam sel darah merah, atau sel hati.
Sampai saat in dikenal cukup banyak spesies dari plasmodia yang terdapat
pada burung, monyet, kerbau, sapi, binatang melata. Malaria adalah
penyakit yang dapat bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh protozoa
genus Plasmodium ditandai dengan demam, anemia, dan splenomegali.
2. Etiologi
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri
dari empat spesies, yaitu :
1. Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika
Memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang
cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan
malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam)
2. Plasmodium ovale penyebab malaria oval
Dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, di Indonesia dijumpai
di Nusa Tenggara dan Iran, memberikan infeksi yang paling ringandan
dapat sembuh spontan tapa pengobatan, menyebabkan malaria
3. Plasmodium viva penyebab malaria tertiana
Merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria
tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).
4. Plasmodium malaria penyebab malara Quartanu
Jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malaria (demam
tiap hari empat) Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia
maupun vertebra lainnya, dan rosper definitif yaitu nyamuk anopheles.
3. Patofisiologi
a. Malaria Tropika (Plasmodium Falcifarum)
Malaria tropika/ falciparum malaria tropika merupakan bentuk
yang paling berat, ditandai dengan panas yang ireguler, anemia,
splenomegali, parasitemia yang banyak dan sering terjadi
komplikasi. Masa inkubasi 9-14 hari. Malaria tropika menyerang
semua bentuk eritrosit. Disebabkan oleh Plasmodium falciparum.
Plasmodium ini berupa Ring/ cincin kecil yang berdiameter 1/3
diameter eritrosit normal dan merupakan satu-satunya spesies yang
memiliki 2 kromatin inti (Double Chromatin). Klasifikasi
penyebaran Malaria Tropika: Plasmodium Falcifarum menyerang
sel darah merah seumur hidup. Infeksi Plasmodium Falcifarum
sering kali menyebabkan sel darah merah yang mengandung parasit
menghasilkan banyak tonjolan untuk melekat pada lapisan endotel
dinding kapiler dengan akibat obstruksi trombosis dan iskemik
lokal. Infeksi ini sering kali lebih berat dari infeksi lainnya dengan
angka komplikasi tinggi40 (Malaria Serebral, gangguan
gastrointestinal, Algid Malaria, dan Black Water Fever).
b. Malaria Kwartana (Plasmoduim Malaria)
Plasmodium Malariae mempunyai tropozoit yang serupa dengan
Plasmoduim vivax, lebih kecil dan sitoplasmanya lebih kompak/
lebih biru. Tropozoit matur mempunyai granula coklat tua sampai
hitam dan kadang-kadang mengumpul sampai membentuk pita.
Skizon Plasmodium malaria mempunyai 8-10 merozoit yang
tersusun seperti kelopak bunga/ rossete. Bentuk gametosit sangat
mirip dengan Plasmodium viva tetapi lebih kecil. Ciri-ciri demam
tiga hari sekali setelah puncak 48 jam. Gejala lain myeri pada kepala
dan punggung, mual, pembesaran limpa, dan malaise umum.
Komplikasi yang jarang terjadi namun dapat terjadi seperti sindrom
nefiotik dan komplikasi terhadap ginjal lainnya. Pada pemeriksaan
akan di temukan edema, asites, proteinuria, hipoproteinemia. tampa
uremia dan hipertensi.
c. Malaria Ovale (Plasmodium Ovale)
Malaria Tersiana (Plasmodium Ovale) bentukya mirip
Plasmodium malariae, skizonnya hanya mempunyai 8 merozoit
dengan masa pigmen hitam di tengah. Karakteristik yang dapat di
pakai untuk identifikasi adalah bentuk eritrosit yang terinfeksi
Plasmodium Ovale biasanya oval atau ireguler dan fibriated.
Malaria ovale merupakan bentuk yang paling ringan dari semua
malaria disebabkan oleh Plasmodium ovale. Masa inkubasi 11-16
hari, walau pun periode laten sampai 4 tahun. Serangan paroksismal
3-4 hari dan jarang terjadi lebih dari 10 kali walau pun tapa terapi
dan terjadi pada malam hari. 4.
d. Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax)
Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax) biasanya menginfeksi
eritrosit muda yang diameternya lebih besar dari eritrosit normal.
Bentuknya mirip dengan plasmodium Falcifarum, namun siring
dengan maturasi, tropozoit vivax berubah menjadi amoeboid.
Terdiri dari 12-24 merozoit. Ovale dan pigmen kuning tengguli.
Gametosit berbentuk oval hampir memenuhi seluruh eritrosit,
kromatinin eksentris, pigmen kuning. Gejala malaria jenis in secara
periodik 48 jam dengan gejala klasik trias malaria dan
mengakibatkan demam berkala 4 hari sekali dengan puncak demam
setiap 72 jam. Dari semua jenis malaria dan jenis plasmodium yang
menyerang system tubuh, malaria tropika merupakan malaria yang
paling berat di tandai dengan panas yang ireguler, anemia,
splenomegali, parasitemis yang banyak, dan sering terjadinya
komplikasi.
4. Manifestasi Klinis
Gejala dari penyakit malaria terdiri atas beberapa serangan demam dengan
interval tertentu (parokisme), yang diselingi oleh suatu periode (periode
laten) dimana penderita bebas sama sekali dari demam. Jadi gejala klinis
utama dari penyakit malaria adalah demam, menggigil secara berkala dan
sakit kepala disebut "Trias Malaria" (Malaria paroxysm). Secara berurutan.
Kadang-kadang menunjukkan gejala klinis lain seperti : badan terasa lemas
dan bucat Karena Kekurangan sel daran meran dan berkeringat. Napsu
makan menurun, mual-mual, kadang-kadang diikuti muntah, sakit kepala
dengan rasa berat yang terus menerus, khususnya pada infeksi dengan
falsiparum. Dalam keadaan menahun (kronis) gejala tersebut diatas disertai
dengan pembesaran limpa. Pada malaria berat, gejala-gejala tersebut diatas
disertai kejang-kejang dan penurunan kesadaran sampai koma. Pada anak,
makin muda usa makin tidak jelas gejala klinisnya, tetapi yang menonjol
adalah diare dan anemia serta adanya riwayat kunjungan atau berasal dari
daerah malaria.
a. Stadium menggigil
Dimulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin, nadi cepat
lemah, bibir dan jari pucat/kebiruan. Penderita mungkin muntah dan
pada anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung
antara 15 sampai 1 jam.
b. Stadium demam
Setelah merasa kedinginan penderita merasa kepanasan, muka
merah, kulit kering, dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit
kepala, nadi lebih kuat. Penderita merasa sangat haus dan suhu tubuh
bisa mencapai 41 °C. Stadium ini berlangsungantara 2-4 jam.
c. Stadium berkeringat
Penderita berkeringat banyak, suhu badan menurun dengan cepat,
kadang-kadang samapai di bawah suhu normal, dapat tidur nyenyak
dan setelah bangun tidur badan terasa lelah tetapi tidak ada gejala
lain. Stadium ini berlangsung antara 2-4 jam. Beberapa keadaan
klinik dalam perjalanan infeksi malaria adalah : (Departemen
Kesehatan RI, 2000).
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah tepi, pembuatan preparat darah tebal dan tipis
dilakukan untuk melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti
tropozoid berbentuk cincin.
6. Komplikasi
Menurut Gandahusa, Ilahude dan Pribadi (2000) beberapa komplikasi yang
dapat terjadi pada penyakit malaria adalah
1) Malaria otak
Malaria oak merupakan penyulit yang menyebabkan kematian tertinggi
(80%) bila dibandingkan dengan penyakit malaria lainnya. Gejala
klinisnya dimulai secara lambat atau setelah gejala permulaan.
Sakit kepala dan rasa ngantuk disusul dengan gangguan kesadaran,
kelainan saraf dan kejang-kejang bersifat fokal atau menyeluruh.
2) Anemia berat
komplikasi in ditandai dengan menurunnya hematokrit secara
mendadak (< 3 mg/ dl. Seringkali penyulit ini disertai edema paru.
Angka kematian mencapai 50%. Gangguan ginjal diduga disebabkan
adanya, penurunan aliran darah keginjal, yang dikarenakan sumbatan
kapiler, sebagai akibatnya terjadi penurunan filtrasi pada glomerulus.
3) Edema paru
Komplikasi ini biasanya terjadi pada wanita hamil dan setelah
melahirkan. Frekuensi pernapasan meningkat. Merupakan komplikasi
yang berat yang menyebabkan kematian. Biasanya disebabkan oleh
kelebihan cairan dan Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
7. Penatalaksanaan Medis
1). obat anti malaria:
a. skizontisid jaringan primer yang membasmi parasit praeritrosit,
yaitu proguanil, pirimetamin.
b. Skizontisid jaringan sekunder yang membasmi ekso eritrosit, yaitu
primakuin.
c. Skizontisid darah yang membasmi parasit fase eritrosit, yaitu kina,
klorokuin dan amodiakuin.
d. Gametazoid yang menghancurkan bentuk seksual. Primakuin adalah
gametazouid yang ampuh bagi ke-4 spesies. Gametazoid untuk
plasmodium vivax, plasmodium malaria, plasmodum ovale adalah
kina, klorokuin dan amodia kuin
e. Sporontosid mencegah gametosid dalam darah untuk membentuk
ookista dan sporozoid dalam nyamuk anopheles yaitu prima kuin
dan proguanin.
Penggunaan obat anti malaria tidak terbatas pada pengobatan kuratif
tetapi juga termasuk:
a) pengobatan pencegahan (profilaksis): mencegah infeksi atau
timbulnya gejala klinis. Penyembuhan dapat diperoleh dengan terapi
jenis ini pada infeksi malaria oleh plasmodium palsifarum karena
parasit ini tidak ada fase eksoeritrosit.
b) Pengobatan kuratif dapat dilakukan dengan obat malaria jenis
skizontisid
c) Pencegahan transmisi bermanfaat untuk mencegah infeksi pada
nyamuk atau mempengaruhi sporozonik nyamuk, obat yang dapat di
gunakan jenis gametosid dan sporotosid.

2). Antipiretik
3). Resustasi cairan
4). Anticonvulsan
8. Diagnosa Keperawatan
1) hipertermia b/d proses inflamasi skunder terhadap fase eritrosit oleh
palciparum
2) (resiko) ganguan perfusi jaringan cerebral/perifer b/d penurunan suplai
O2 ke otak / perifer
3) (resiko) kekurangan volume cairan b/d output berlebih sekunder
terhadap muntah dan berkeringat banyak
4) pola napas tidak efektif b/d penurunan HB dalam darah
5) (resiko) kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan
muntah
6) Intoleren aktivitas b/d kelemahan fisik
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler AC.,(1999),RENCANA ASUHAN


KEPERAWATAN EDISI 3,Ahli Bahasa: I Made Kariasa, S.Kp.; Ni Made
Sumarwati, S.Kp., Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran;

Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R. Wardhani, WI., Setiowulan,


W.,(1999),KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN EDISI TIGA JILID SATU,
Jakarta:FKUI;

Prof.dr. Tjokronegoro,A., Ph.D., dr.Utama,H.,(1996),BUKU AJAR ILMU


PENYAKIT DALAM JILID I EDISI 3, Jakarta: FKUI;

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (1"
ed.) Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (Ist
ed.) Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Keperawatan
Indonesia (1ª ed.) Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia

You might also like