Professional Documents
Culture Documents
Kajian Penyebab Keterlambatan Dan Rencana Percepatan (Action Plan) Pekerjaan Pondasi Borepile (Studi Kasus Rekonstruksi Jembatan Palu 4)
Kajian Penyebab Keterlambatan Dan Rencana Percepatan (Action Plan) Pekerjaan Pondasi Borepile (Studi Kasus Rekonstruksi Jembatan Palu 4)
Rizal Anggiawan
Satker PJN Wilayah I Sulawesi Tengah, BPJN Sulawesi Tengah, Kementerian PUPR
rizal.anggiawan@pu.go.id
Abstract
It is hoped that the reconstruction of the Palu 4 Bridge can revive accessibility so that the
economy and social life of the people of Palu City can more easily and quickly rise. Work must
be planned and carried out properly, especially from the initial stages, namely foundation work.
Good foundation planning that meets the standards needs to be followed up with good
implementation as well. The foundation used in this project is using a bored pile foundation
with a diameter of 1.8 m with an average depth of 68 meters with a total of 44 bored pile
points. Therefore foundation work is one of the critical paths in this entire project. Foundation
work is inseparable from various identified and unidentified problems which result in delays in
the overall work.
Delays can occur due to various factors including internal factors (construction actors),
external factors (outside construction actors) and other factors (such as natural disasters,
management factors, material factors and environmental factors). The purpose of this study
was to identify the factors causing delays in the bored pile foundation work on the Temporary
Embankment Pier 2 with a total of 16 bored pile points. The methods used in this study were
literature studies, discussions, and direct field observations. The results of this study found
that the factors causing delays included: The mobilization of the bored pile tool was not
according to plan, the condition of the tool was not good (damaged), there was still material
left over from the existing bridge that interfered with drilling, and delays in supplying materials.
Keywords: Delay, bored pile
Abstrak
Rekonstruksi Jembatan Palu 4 diharapkan dapat menghidupkan kembali aksesibilitas sehingga
perekonomian dan social masyarakat Kota Palu lebih mudah dan cepat bangkit. Pekerjaan
harus direncanakan dan dilaksanakan dengan baik khususnya dari tahapan awal yaitu
pekerjaan pondasi. Perencanaan pondasi yang baik yang memenuhi standar perlu
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan yang baik pula. Pondasi yang digunakan dalam proyek ini
adalah menggunakan pondasi bored pile dengan diameter 1,8 m dengan rata-rata kedalam 68
meter dengan jumlah total 44 titik bored pile. Oleh karena itu pekerjaan pondasi merupakan
salah satu critical path dalam keseluruhan proyek ini. Pekerjaan pondasi tidak lepas dari
berbagai permasalahan yang teridentifikasi maupun tidak teridentifikasi yang mengakibatkan
keterlambatan pekerjaan secara keseluruhan.
Keterlambatan dapat terjadi akibat berbagai faktor diantaranya faktor internal (pelaku
konstruksi), faktor eksternal (diluar pelaku konstruksi) dan faktor lainnya (seperti bencana
alam, faktor manajemen, faktor material dan faktor lingkungan). Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan pekerjaan pondasi bored pile pada
Temporary Embankment Pier 2 dengan total 16 titik bored pile. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi Pustaka, diskusi, dan peninjauan langsung di lapangan. Hasil
penelitian ini didapatkan bahwa faktor yang menyebabkan keterlambatan antara lain:
Mobilisasi alat bored pile tidak sesuai rencana, Kondisi alat yang kurang baik (rusak), Masih
adanya sisa material jembatan eksisting yang mengganggu pengeboran, dan Keterlambatan
penyediaan bahan.
Keterlambatan merupakan hal yang sering terjadi dalam pekerjaan konstruksi dan tidak
diharapkan oleh pelaku konstruksi. Keterlambatan dapat terjadi akibat berbagai faktor
diantaranya faktor internal (pelaku konstruksi), faktor internal (diluar pelaku konstruksi) dan
faktor lainnya (seperti bencana alam, faktor manajemen, faktor material dan faktor
lingkungan). Keterlambatan akan menimbulkan kerugian bagi Penyedia Jasa, Owner dan
masyarakat baik dari segi waktu (time), mutu (quality) dan yang paling utama adalah biaya
(cost).
2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti adalah terlambatnya penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
pondasi bored pile pada Temporary Embankment Pier 2 Rekonstruksi Jembatan Palu 4, dan
faktor-faktor penyebabnya.
Penyebab Keterlambatan
Menurut Antill (1989), bahwa keterlambatan proyek disebabkan oleh beberapa faktor dan
faktor-faktor tersebut dari kontraktor, pemilik, maupun selain dari kedua belah pihak.
1. Keterlambatan akibat kesalahan kontraktor, antara lain:
a. Terlambatnya memulai pelaksanaan proyek;
b. Pekerja kurang berpengalaman;
c. Terlambat mendatangkan peralatan;
d. Pengawas dari pelaksana kurang aktif;
e. Perencanaan kerja kurang baik.
2. Keterlambatan akibat kesalahan pemilik, antara lain:
a. Terlambatnya angsuran pembayaran pada kontraktor;
b. Terlambatnya penyediaan bahan;
c. Mengadakan perubahan yang besar;
d. Pemilik menugaskan kontraktor lain untuk mengerjakan proyek tersebut.
3. Keterlambatan yang diakibatkan selain oleh kedua belah pihak diatas, antara lain:
a. Akibat kebakaran yang bukan kesalahan kontraktor, konsultan dan owner;
b. Akibat adanya perang, gempa, banjir, bencana alam lainnya (force majeure);
c. Perubahan moneter.
Setelah melakukan survei awal didapatkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
keterlambatan proyek pada pekerjaan bored pile:
1. Penyediaan alat
Jumlah alat yang tersedia masih kurang dibandingkan dengan alat yang dibutuhkan di
lapangan.
2. Penyediaan material
Adanya keterlambatan pengantaran/pengiriman bahan dan alat, perubahan-perubahan
pemakaian material, kerusakan-kerusakan material dan pabrikasi bahan-bahan.
3. Lokasi kerja
Keadaan wilayah Sulawesi Tengah didominasi oleh pegunungan dan kondisi jalan yang
sering terjadi banjir dan longsor di waktu musim hujan sehingga dapat mempengaruhi
waktu mobilisasi material.
4. Keahlian tenaga kerja
Masih minimnya keahlian yang dimiliki oleh tenaga kerja yang ada.
Kurva S merupakan bentuk penyajian yang sering digunakan dalam pekerjaan konstruksi
untuk mengetahui progress suatu pekerjaan. Kurva S berguna untuk mengetahui suatu proyek
mengalami keterlambatan atau tidak sehingga dapat diantisipasi sejak dini.
NO URAIAN VOL SATUAN JENIS ANGKUTAN ETD ETA DAYS VIA STATUS
Man Power
1 Tim Pembesian 6 pesawat (smg - palu) 16-Oct 17-Oct 1 ON SITE 17-Oct
3 Operator Crane 1 pesawat (sby - palu) 25-Oct 25-Oct 1 Est Onsite 25-Oct
Equipment
1 RCD S 550 28T 1 unit RORO (jkt - mks) 26-Sep 30-Sep 5 Kalla Line JKT - MKS (KM Aishakamilah) ON SITE 05-Oct
Darat (mks - palu) 30-Sep 05-Oct 6
2 Kelly Bar 20 T 2 unit RORO (jkt - mks) 30-Sep 05-Oct 6 Kalla Line JKT - MKS (KM Aishakamilah) ON SITE 08-Oct
Darat (mks - palu) 05-Oct 08-Oct 4
4 Drilling Accessories 2 container 40ft Kapal Cargo (jkt-palu) 16-Oct 24-Oct 9 KM Warih Mas On Delivery Est Onsite
TEGU 681 0884 45G1 Pantoloan Port 27-Oct
TEGU 681 2803 45G1
4 container 20ft Kapal Cargo (jkt-palu) 16-Oct 24-Oct 9 KM Tasik Mas On Delivery Est Onsite
TEGU 297 6310 22G1 Pantoloan Port 27-Oct
TEGU 290 2513 22G1
TEGU 298 640622G1
TEGU 296 2847 22G1
5 Bentonite 22,5T 1 container 20ft Kapal Cargo (jkt-palu) 16-Oct 24-Oct 9 KM Tasik Mas On Delivery Est Onsite
Meratus CPSU 130 1751 22G1 Pantoloan Port 27-Oct
6 Excavator PC 200 1 unit RORO (jkt - mks) 14-Oct 18-Oct 5 Kalla Line JKT - MKS (KM Aishakamilah) ON SITE 23-Oct
Darat (mks - palu) 18-Oct 24-Oct 7
7 Crawler Crane 7080 1 unit RORO (sby - mks) 16-Oct 18-Oct 3 KM Dharma Kencana VII Mamuju (24okt) Est Onsite
Darat (mks - palu) 18-Oct 25-Oct 8 26-Oct
8 Accessories Crane 4 container 40ft Kapal cargo (sby - palu) 24-Oct 30-Oct 7 Temas Line On Delivery Est Onsite
Shipping 30-Oct
Dari gambar diatas menggambarkan bahwa terdapat 12 bored pile telah selesai dilaksanakan,
sisa 4 bored pile yang belum bisa dilakukan pengeboran karena pada titik-titik tersebut masih
tersisa material jembatan kuning sehingga pekerjaan pengeboran tidak bisa dilaksanakan
menggunakan metode seperti biasa. Titik bored pile yang tidak dapat dilakukan seperti biasa
adalah bored pile no. 14, 13, 10, 12. Penggalian perlu dilakukan untuk mengevakuasi sisa
material tersebut sehingga membutuhkan waktu penyelesaian yang lebih lama.
Kronologi kegiatan pengeboran tercatat dalam diagram dan akibat adanya sisa material
tersebut waktu yang terbuang sebanyak 4 hari seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah
ini:
Dia 1.8m
Auger
A1
6 piles
West
Dia 1.8m RCD No.2
P1
16 piles
Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 General
Preliminary Survey
Site Office
2 Temporary Work 2E+09
Left Side Bank
Pond Dewatering
Temporary Yard
Installation Removal
Temporary Embankment in River
Right Side Bank
Temporary Yard
Pile Cap
Backfilling
P1
plant
Cast-in-place Concrete Piles
Driving Extraction
Temporary cofferdam
1.5E+09
Structural Excavation
Pile Cap
Pier
Backfilling
Pier Head
P2
plant Obstacle removal
Cast-in-place Concrete Piles
Driving Extraction
Temporary cofferdam
Structural Excavation
Pile Cap
Pier
Backfilling
Structural Excavation
Segment(P1 side )
Segment(P2 side )
Catch Up Plan
Bearing
Wheel Guard Expansion Joint
Wheel Guard
Others
Waterproofing
Asphalt Pavement
Drainage Pipe
Road Facilities
4 Embankment
Embankment(Left Side Bank)
Sub-grade
Road Drainage
500000000
Bank Protection
Concrete Curb
Pavement
Road Facilities
Embankment(Right Side Bank)
Board Pile Concrete Structure
L-Type retaining Wall
H-beam Driving Concrete Panel
Temporary retaining Wall
Sub-grade
Road Drainage
Bank Protection
Concrete Curb
Catch Up Plan
Subbase & Base Course
- Cast in Plece Pile with 3 teams (RCD 2 teams, Auger 1 team)
Pavement
- Construction of P1 and P2 substructure and superstructure in day and night time.
Road Facilities
Temporary Traffiic Detour Permanent Traffiic Detour
Traffiic Detour
0
0 6 12 18 24
Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Planed Progress (JPY) 17,933,321 52,171,694 74,672,989 130,885,254 130,885,254 151,978,182 173,071,111 38,710,580 55,936,071 76,918,783 62,636,252 31,831,286 40,494,882 55,872,456 19,768,219 62,400,645 118,727,358 121,112,253 116,956,843 139,302,371 137,927,413 116,321,761 42,013,939 57,471,080
Cumulative Plan (JPY) 17,933,321 70,105,015 144,778,004 275,663,258 406,548,512 558,526,695 731,597,806 770,308,386 826,244,457 903,163,240 965,799,492 997,630,778 1,038,125,661 1,093,998,117 1,113,766,336 1,176,166,981 1,294,894,339 1,416,006,592 1,532,963,436 1,672,265,807 1,810,193,221 1,926,514,981 1,968,528,921 2,026,000,000
Plan
Planed Ratio (%) 0.9% 2.6% 3.7% 6.5% 6.5% 7.5% 8.5% 1.9% 2.8% 3.8% 3.1% 1.6% 2.0% 2.8% 1.0% 3.1% 5.9% 6.0% 5.8% 6.9% 6.8% 5.7% 2.1% 2.8%
Cumulative Ratio (%) 0.9% 3.5% 7.1% 13.6% 20.1% 27.6% 36.1% 38.0% 40.8% 44.6% 47.7% 49.2% 51.2% 54.0% 55.0% 58.1% 63.9% 69.9% 75.7% 82.5% 89.3% 95.1% 97.2% 100.0%
Achived Progress (JPY) 23,853,618 41,608,833 31,298,367 10,155,780 55,056,042 148,680,073 196,087,577 131,573,458 74,728,848 72,844,666 65,424,407 40,753,769 48,524,204 46,403,586 39,578,596 67,704,229 124,372,301 119,686,253 117,564,141 140,725,799 138,268,620 119,436,816 85,141,221 86,528,796
23,853,618 65,462,451 96,760,819 106,916,599 161,972,641 310,652,714 506,740,291 638,313,749 713,042,597 785,887,263 851,311,670 892,065,439 940,589,643 986,993,230 1,026,571,825 1,094,276,055 1,218,648,355 1,338,334,608 1,455,898,749 1,596,624,548 1,734,893,168 1,854,329,984 1,939,471,204 2,026,000,000
Progress Ratio (%) 1.2% 2.1% 1.5% 0.5% 2.7% 7.3% 9.7% 6.5% 3.7% 3.6% 3.2% 2.0% 2.4% 2.3% 2.0% 3.3% 6.1% 5.9% 5.8% 6.9% 6.8% 5.9% 4.2% 4.3%
Cumulative Ratio (%) 1.2% 3.2% 4.8% 5.3% 8.0% 15.3% 25.0% 31.5% 35.2% 38.8% 42.0% 44.0% 46.4% 48.7% 50.7% 54.0% 60.2% 66.1% 71.9% 78.8% 85.6% 91.5% 95.7% 100.0%
Deviation 0.3% -0.2% -2.4% -8.3% -12.1% -12.2% -11.1% -6.5% -5.6% -5.8% -5.7% -5.2% -4.8% -5.3% -4.3% -4.0% -3.8% -3.8% -3.8% -3.7% -3.7% -3.6% -1.4% 0.0%
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan pondasi bored pile
khususnya di sisi timur pada Temporary Embankment Pier 2 meliputi: Mobilisasi
alat bored pile tidak sesuai rencana, Kondisi alat yang kurang baik (rusak), Masih
adanya sisa material jembatan eksisting yang mengganggu pengeboran, dan
Keterlambatan penyediaan bahan.
2. Faktor utama yang mengakibatkan keterlambatan yang cukup lama adalah
Mobilisasi alat bored pile tidak sesuai rencana, hal tersebut mengakibatkan
schedule pelaksanaan awal harus berubah menyesuaikan kondisi yang ada.
3. Rencana action plan telah dibuat dengan skema menggunakan 3 team untuk
pekerjaan bored pile dan menambah jam kerja hingga malam hari untuk
menyelesaikan Pengeboran di Temporary Embankment Pier 2.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmi, F. & Elida, Y. 2001. Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan Pelaksanaan Proyek dari
Persepsi Pemilik Proyek pada Proyek Jalan dan Jembatan di Kabupaten Lombok
Timur. Tugas Akhir. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Surat Tokyu Construction Co.Ltd. Catch-Up Plan for the Reconstruction of Palu 4 Bridges.
nomor: OA/PL4/2212/JY/025. Tanggal 19 Desember 2022.
Surat Tokyu Construction Co.Ltd. Report of Obstruction During Cast In Place Pilling Work.
nomor: OE/PL4/2212/JY/083. Tanggal 5 Desember 2022.
Surat Tokyu Construction Co.Ltd. The Clarification of Obstruction During Piling Work Report.
nomor: OE/PL4/2212/JY/099. Tanggal 23 Desember 2022.
Surat Tokyu Construction Co.Ltd. The Clarification of Catch Up Plan for The Construction Work
nomor: OE/PL4/2212/JY/104. Tanggal 23 Desember 2022.
Mengetahui,
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Palu, April 2023
Wilayah I Provinsi Sulawesi Tengah Yang membuat,