Professional Documents
Culture Documents
Proposal Miza
Proposal Miza
Proposal Miza
PROPOSAL
Oleh:
Mizatul Akmal
NIM: 0101.19.0044
FAKULTAS TARBIYAH
TAFAQQUH FIDDIN
DUMAI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
kepada umatnya dan memberi motivasi untuk selalu menjadi yang lebih baik.
mengikuti seminar proposal pada program studi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dalam proses penyusunan proposal ini banyak sekali bimbingan, bantuan, dan
dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu
i
3. Bapak Dr. H. Muhammad Rizal Akbar, S.Si, M.Phill Selaku Ketua
4. Bapak Dr. H. Ahmad Roza’i Akbar, S.Ag, M.H Selaku Rektor Institut
5. Bapak Faizal Nurmatias, S.Si, M.E Selaku Wakil Rektor I Institut Agama
7. Bapak Dr. Rasyidi, M.Pd.I Selaku Wakil Rektor III Institut Agama Islam
10. Bapak Deni Suryanto, M.Pd Selaku Ketua Program Studi Institut Agama
11. Ibu Herni Hartati, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Proposal yang telah
mungkin.
12. Bapak dan Ibu Dosen Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai yang
ii
13. Ibu Dwi Juwita Ningsih, S. Pd Selaku kepala sekolah dan para guru serta
staf karyawan di SD Negeri 002 Bagan Besar yang telah memberi izin dan
14. Teman-teman Pendidikan Agama Islam tahun 2019, terima kasih atas
segala bantuan selama ini semoga selalu sukses dan cita-citanya tercapai.
15. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya proposal ini yang
penyusunan Proposal ini. Akhirnya, semoga proposal ini dapat menambah ilmu
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
MIZATUL AKMAL
NIM: 0101.19.0044
iii
DAFTAR ISI
iv
3.1.1 Tempat Penelitian ............................................................................................37
3.1.2 Waktu Penelitian .............................................................................................37
3.2 Populasi dan Sampel .............................................................................................. 37
3.2.1 Populasi ...........................................................................................................37
3.2.1 Sampel.............................................................................................................38
3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................... 39
3.4 Teknik Analisa Data ............................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 48
v
BAB I
PENDAHULUAN
demikian, proses belajar mengajar akan memiliki tujuan tertentu sehingga dalam
pelaksanaannya akan berjalan sistematis dan terarah. Hasil belajar adalah proses
untuk melihat sejauh mana siswa dapat menguasai pembelajaran yang ditandai
dengan bentuk angka, huruf, atau simbol tertentu yang disepakati oleh pihak
penyelenggara pendidikan.
tujuan, yaitu diperolehnya hasil belajar pada diri siswa. Hasil belajar itu berupa
dipengaruhi beberapa faktor, bisa dari dalam diri siswa maupun dari luar diri
siswa. Salah satu faktor dari luar adalah faktor guru. Segala sesuatu yang
1
2
Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan
pula oleh kemampuan guru sebagai perancang belajar-mengajar. Untuk itu guru
dituntut menguasai taksonomi hasil belajar yang selama ini dijadikan pedoman
dalam perumusan tujuan instruksional yang tidak asing lagi bagi setiap guru di
Nana Sudjana mengatakan Hasil dari proses belajar yang dilakukan oleh
siswa adalah hal yang diukur dalam proses evaluasi, atau dengan kata lain hasil
belajar tersebut dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum.
siswa ditujukan pada klasifikasi yang dilakukan oleh Benjamin Bloom. Bloom
membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan
Islam. Pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting
Negeri 002 Bagan Besar, salah satu kasus yang penulis temukan di kelas V masih
banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran Pendidikan Agama Islam , misalnya
siswa di Sekolah Dasar mereka merasa pelajaran ini mudah dan tidak perlu
dipelajari. Mereka tidak menyadari bahwa hasil belajar Pendidikan Agama Islam
itu sangat penting, karena bidang studi Pendidikan Agama Islam mempengaruhi
hasil nilai kelulusan atau kenaikan kelas. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran
siswa dan minimnya motivasi belajar yang diberikan oleh guru mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Hal ini akan berdampak pada hasil yang tidak
memuaskan bahkan pada saat kelulusan masih ada siswa yang tidak lulus pada
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Guru merupakan faktor terpenting untuk
Motivasi belajar setiap siswa, satu dengan yang lainnya bisa jadi tidak
sama. Hal ini muncul karena perbedaan individual yang berkaitan dengan
seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi
4
akan diberikan hadiah oleh orang tuanya. Contoh lainnya, seorang mahasiswa
mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cumlaude.
Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. Akan tetapi, motivasi belajar setiap siswa bisa
faktor (Sri Narwati, Creative Learning Menjadi Guru Kreatif dan Favorit, 2017).
motivasi akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar akan menjadi
rendah. Motivasi belajar pada diri peserta didik perlu diperkuat terus menerus,
agar peserta didik memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga hasil belajar
Selain motivasi, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar
tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar melainkan sangat dipengaruhi oleh
kreativitas peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Kreativitas peserta didik
dalam proses pembelajaran akan menyebabkan aktivitas yang timbul dari peserta
5
“Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri
siswa antara lain sikap, perhatian, kreativitas, intelegensi, minat, motivasi dan
aktivitas belajar. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa antara lain
keadaan keluarga, keadaan awal, tempat tinggal, guru yang mengajar, cara
peserta didik. Hal tersebut sesuai jika diterapkan dan dikembangkan dalam
peserta didik itu sangat penting. Seorang guru harus bisa menumbuhkan semangat
kepada peserta didik. Karena dengan motivasi belajar dan kreativitas peserta
didik, guru akan lebih mudah dalam mencapai tujuan belajar mengajar dan tujuan
pendidikan.
namun pada kenyataannya berbagai upaya yang dilakukan oleh peserta didik
dan kreativitas peserta didik itu sangat penting. Seorang guru harus bisa
dan kreativitas belajar peserta didik, guru akan lebih mudah dalam mencapai
Hasil observasi sementara dari data penelitian selama PPL kurang lebih 2
motivasi belajar siswa yang tidak terbentuk, siswa seperti tidak antusias dalam
guru. Keempat siswa lebih suka mengobrol dan menyebabkan suasana kelas
menjadi berisik. Dan kelima rata-rata hasil belajar studi Pendidikan Agama Islam
siswa yang masih dalam kategori cukup. Apabila dalam kegiatan belajar mengajar
terus terjadi hal yang demikian, tentunya akan memberikan dampak yang tidak
baik.
Motivasi belajar siswa itu dapat muncul dari diri siswa sendiri maupun
dari faktor luar. Pada kenyataannya dalam kegiatan belajar mengajar, terkadang
motivasi siswa tidak terbentuk. Siswa juga akan terus menerus tidak memiliki
motivasi dalam belajar dan akan berpengaruh pada hasil belajarnya. Karena
motivasi belajar itu merupakan faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar
siswa. Ketika siswa tidak senang mengikuti pembelajaran atau memiliki motivasi
yang kurang, tentunya guru harus membangun dan menciptakan motivasi belajar
siswa. Guru dapat membangun dan menciptakan motivasi siswa itu dengan
model pembelajaran, penataan ruangan, penataan tempat duduk siswa dan media
mata pelajaran PAI adalah 78. Namun ternyata terdapat masalah terhadap proses
dalam capaian hasil belajar siswa, diantaranya siswa selalu diberikan model
ada. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru hendaknya memilih stategi dan
kreatif siswa sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 002
Bagan Besar. Salah satu solusinya adalah guru dapat menggunakan Model
BESAR”.
Motivasi Belajar, Kreativitas Siswa, dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Bagan Besar.
Bagan Besar.
a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk tugas akhir dari perkuliahan
Islam yang sekarang bergelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada pada fakultas
Bagan Besar.
TINJAUAN PUSTAKA
memerlukan kerja sama dalam memecahkan masalah. Untuk itu perlu disusun
tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Akan tetapi, motivasi belajar
seseorang untuk melakukan sesuatu. Para ahli dan psikologi sependapat bahwa
11
12
menyatakan motif adalah daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan
“Kebahagiaan adalah mereka yang berani bermimpi dan berani berkorban demi
motivasi adalah:
penyelesaian sendiri.
PBM adalah:
memiliki motivasi tinggi dan ada pula motivasi rendah. Cara menumbuhkan
a. Sukses akademis
c. Kepuasan belajar
a. Sukses akademis
yang efisien, maka tidak sulit untuk mendapatkan nilai diatas rata-rata.
Jika anda selalu mendapat nilai tinggi, maka akan lebih mudah memasuki
perguruan tinggi atau sekolah favorit yang lebih luas dan lengkap, lebih
c. Kepuasan Belajar
Kalau anda belajar merasa dipaksa, pertanda anda kurang punya motivasi.
tersendiri.
Temukan teknik, waktu dan lingkungan belajar yang member hasil yang
maksimal bagi anda. Anda mungkin mengatakan dalam hati “Ah, buang
waktu saja melakukan evaluasi seperti itu” Mungkin anda benar. Bukankah
meskipun anda sudah bekerja nanti, anda masih tetap akan belajar untuk
Apakah anda berada pada sepuluh persen terbaik, 25% teratas, 50%
ditengah atau 25% terbawah. Dengan mengetahui posisi anda, anda dapat
menentukan target objektif yang harus anda capai. Kalau anda sekarang ada
pada rank ke - 35, anda bisa buat target untuk berada di rank ke 20 pada
diantaranya:
hasrat seksual
b. Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan
intelektual
Selain itu, ada dua faktor yang juga berpengaruh terhadap motivasi
internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang
(Nursalim dkk, 2007: 97). Minat adalah keinginan dan kegairahan yang
pada hal-hal tertentu adalah karena mereka merasa tertarik pada hal-hal
bakat- bakat peserta didik seawal mungkin sangat penting, agar mereka
2. Motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari
berasal dari kondisi luar diri siswa. Kondisi yang berasal dari luar diri
keluarga yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa, antara lain pola
asuh orang tua, cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga
digunakan guru (misalnya berpusat pada guru atau berpusat pada siswa),
siswa, waktu sekolah (misalnya masuk pagi atau masuk siang), keadaan
atau tidak berpartisipasi dalam kegiatan apa pun), teman bermain siswa
(misalnya status sosial, jenjang sekolah sama lebih tinggi atau lebih
diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Di dalam diri siswa tersebut ada
Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily, Ditinjau dari asal katanya,
kreativitas berasal dari bahasa Inggris creativity yang berarti “daya cipta”.
baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang
ada sebelumnya.
yang berbeda satu sama lain. Kegiatan pembelajaran seyogyanya didesain agar
Secara harfiah, makna kata kreativitas berisi tentang kata kreatif yang
menghasilkan sesuatu yang bersifat original baik berupa ide-ide, kegiatan dan
performa unik yang dapat menarik minat banyak orang atau sebagai
melahirkan sesuatu yang baru,baik berupa gagasan maupun kerja nyata, yang
Menurut Francis H.Cartier juga mengatakan ,”hanya ada satu cara saat
penyatuan dua ide atau lebih yang di milikinya ke dalam suatu penjajaran
baru. Motivasi ini di landasi sejauh mana anda menginginkan perbaikan dalam
21
hidup atau sejauh mana anda sedang mengalami kesulitan. (Sri Narwati,
kombinasi baru dari hal yang telah ada sehingga menghasilkan sesuatu yang
baru. (Sri Narwati, Creative Learning Menjadi Guru Kreatif dan Favorit, 2017)
dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri, yaitu sebagai
berikut:
22
3. Panjang akal.
8. Berpikir fleksibel.
lebih banyak.
memiliki kreativitas dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
b. Berpikir fleksibel.
c. Imajinatif.
d. Ulet.
23
(2016:58-65), materi kreativitas pada anak usia sekolah dapat dibedakan dalam
b) Kemampuan Berbicara.
c) Kemampuan Berpikir/Menalar.
d) Kemampuan Berperilaku.
f) Kemampuan Berimajinasi.
antara lain:
a) Pembiasaan.
b) Latihan
e) Pembelajaran Formal.
Menurut Slameto, berikut ini merupakan cara mengajar guru yang dapat
(Handoyo, 2018).
Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga
belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
Menurut Bloom dan Krathwohl, hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan
belajar mengajar. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa hasil belajar dapat terlihat
dari tingkah laku siswa. Hal ini memberikan pula petunjuk bagi guru dalam
Menurut Dr. Nana Sudjana, beberapa aspek yang dapat dilihat dari hasil
pengalaman belajarnya.
d) Hasil belajar tahan lamadiingat dan dapat digunakan sebagai dasar dalam
1) Informasi verbal.
2) Keterampilan intelektual.
3) Strategi kognitif.
4) Keterampilan motorik.
5) Sikap
26
tampak, dapat dilihat, teramati dan dapat diukur sebagai ciri penunjuk bahwa
kompetensi dasar.
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris (2018: 15) beberapa hal yang
Selain itu, menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010: 411), indikator yang
dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan hasil belajar seseorang
yang wajib dipelajari oleh setiap murid/siswa dari mulai mengenal pendidikan
beriman dan beramal serta berakhlak sesuai dengan ajaran Islam dengan
bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap
mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri
hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga bersifat praktis. Ajaran Islam tidak
memisahkan antara iman dan amal shaleh, oleh karena itu pendidikan Islam
Pendidikan Islam yang diberikan oleh para pendidik kepada peserta didik ada
3, yaitu :
adalah:
didik, maka semakin besar pula peluangnya untuk mencapai tujuan dari
kreativitas yang dimilikinya. Selain itu, dalam buku Utami Munanadar (2014;
aktualisasi diri.
hubungan yang erat terhadap hasil belajar siswa, sebab anak yang kreatif
selalu memiliki minat belajar yang tinggi, rasa percaya diri serta tidak
pada mata pelajaran PAI adalah 78. Namun ternyata terdapat masalah terhadap
proses dalam capaian hasil belajar siswa, diantaranya siswa selalu diberikan
penyelesaian masalah yang ada. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru
meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri 002 Bagan Besar. Salah satu
teoritis. Agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang
teori yang masih abstrak ke dalam konsep operasional yang lebih konkrit sehingga
beberapa maksud dari sub judul dengan tujuan agar diperoleh pengertian yang
tabel=0,161 dan X Lo =
0.0974).Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa
persamaan regresi
Y=a+bx=29,65+0,605x.
siswa).
pendekatan
kuantitatif,sedangkan populasi
26 siswa.
2017-2018.
2.6 Hipotesis
dianggap benar, untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan
anggapan dasar.
itu, hipotesis dibuat berdasarkan hasil penelitian masa lalu atau berdasarkan data-
data yang telah ada sebelum penelitian dilakukan secara lebih lanjut yang
Untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh variabel X.1 (motivasi belajar,
dan variabel Y hasil belajar), variabel X.2 (kreativitas peserta didik, dan variabel
1. Hipotesa 1:
Belajar Siswa.
Belajar Siswa.
2. Hipotesa 2:
Belajar Siswa.
3. Hipotesa 3:
Siswa.
hubungan yang signifikan secara Motivasi Belajar Siswa dan Kreativitas Peserta
METODOLOGI PENELITIAN
Adapun lokasi atau tempat penelitian yang akan diteliti penulis yaitu di
SD Negeri 002 Bagan Besar yang beralamatkan di Jalan Panti Asuhan Takdir
Bagan Besar untuk melakukan survei awal dan meminta izin untuk
Februari 2023 saya menemui dosen pembimbing untuk bimbingan kedua. Pada
ketiga.
3.2.1 Populasi
yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
dalam penelitian. Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk
hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan
37
38
hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan
tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau
Oleh karena itu, populasi yang diambil dari penelitian ini adalah Semua
siswa kelas V di SD Negeri 002 Bagan Besar, yang terdiri dari kelas VA, VB,
Jumlah
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 VA 11 9 20
2 VB 10 11 21
3 VC 12 12 24
Total 33 32 65
3.2.1 Sampel
individu yang menjadi objek penelitian. Tujuan penentuan sampel ialah untuk
Suharsimi, apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil
Populasi pada penelitian ini kurang dari 100 maka peneliti mengambil seluruh
dari populasi.
gunakan antara lain teknik kuesioner atau angket, teknik wawancara , teknik
teknik- teknik tersebut, diperlukan alat bantu instrumen dalam penelitian penulis
a. Observasi
peneliti bisa melihat dan mengamati sendiri serta mencatat perilaku, dan
b. Wawancara
diharapkan secara maksimal dan runtun. Dalam penelitian ini, peneliti juga
berpatokan pada sebuah yang telah tertulis, namun masih tetap bertanya
kenakalan remaja.
c. Angket
dijawab atau direspon oleh responden. Untuk memperoleh data yang akan
d. Dokumentasi
tentang jumlah karyawan dan data tentang gambaran umum. Dengan cara
memberikan kode -kode tertentu, mengolah dan menafsirkan data hasil penelitian
menjadi bermakna.
a. Uji Instrumen
dan hasil yang diperoleh dapat diukur dengan menggunakan standar yang
telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Dalam hal ini terdapat dua macam
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
1) Uji Validitas
suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu instrumen
Validitas diuji dengan rumus kolerasi product moment. Uji ini dilakukan
dengan melihat kolerasi atau skor masing- masing item pernyataan. Adapun
rumusnya adalah
∑xy
rxy=
√(∑x2 )(∑𝑦 2)
Keterangan:
2) Uji reliabel
keterpercayaan, kestabilan, dan lain sebagainya, namun ide utama dari konsep
dipercaya. Jadi fokus utama dalam uji reliabilitas adalah data yang dihasilkan
penelitian, karena dari data lah analisis dan kesimpulan dibuat. Jika data yang
digunakan adalah data yang handal maka hasil dari sebuah penelitian akan
reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Bila digabungkan,
pengambilan keputusan.
44
lah sebuah data dapat dipercaya kebenarannya. Jadi sebuah instrumen dapat
dalam waktu yang berbeda asalkan karakteristik dari subjek adalah sama.1
reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama hasil pengukuran yang diperoleh relative
konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reabilitas suatu tes pada
𝑘 1 − ∑ 𝜎𝑏2
𝑟𝐼𝐼 = ( )( )
𝑘−1 𝑏𝑡 2
Keterangan :
1) Uji Normalitas
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Dalam hal ini pengujian
c. Analisis Deskriptif
yang diteliti maka penulis menggunakan teknik angket. Kemudian data yang
menggunakan rumus :
P =𝐹/𝑁 × 100 %
46
Keterangan :
P = nilai presentasi
F = frekuensi responden
NO Interval Kriteria
d. Analisis Regresi
sederhana adalah apabila terdapat hubungan kausal (sebab akibat) antara satu
Y = a + bX
Keterangan :
variabel terikat. Jika b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi
penurunan.
47
Echols, John M. Dan Shadily, Hassan. 1995. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
Jihad, Asep dan Abdul Aziz. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Middia Botty dan Ari Handoyo. 2018. “Hubungan Kreativitas Dengan Hasil
Belajar Siswa Kelas V Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di MI Ma’had
Islamy Palembang.” JURNAL Ilmiah PGMI (2).
48
49
Sabrin. 2011. Hubungan Antara Kreativitas Siswa Dengan Hasil Belajar Akutansi
Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kendari. Prodi Ekonomi FKIP Universitas
Haluoleo.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sri Narwati. 2017. CREATIVE LEARNING Kiat Menjadi Guru Kreatif dan
Favorit. Yogyakarta: Familia.
Warti, Erlis. 2013. “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa di SD Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta
Timur.” JURNAL Pendidikan Matematika STKIP Garut (1).
Zakiah Daradjat. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, cet. X.
Http:/eprints.ums.ac.id/38670/11/BAB%203.pdf.