Professional Documents
Culture Documents
Pendapat Akhir F-DB TTG P-Apbk 2021
Pendapat Akhir F-DB TTG P-Apbk 2021
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
1
Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, karena atas bimbingan beliau kita semua dapat
membedakan antara yang benar dan salah.
(tiga puluh lima milyar sembilan ratus satu juta dua puluh tujuh ribu
tiga ratus tiga puluh dua rupiah Sembilan puluh tujuh sen)
3. Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan pembiayaan : Rp. 42.045.667.332,97
(empat puluh dua milyar empat puluh lima juta enam ratus enam
puluh tujuh ribu tiga ratus tiga puluh dua rupiah Sembilan puluh
tujuh sen)
b. Pengeluaran Pembiyaan : Rp. 6.144.640.000,00
(enam milyar seratus empat puluh empat juta enam ratus empat
puluh ribu rupiah)
2
Pembiyaan Netto : Rp. 35.901.027.332,97
(tiga puluh lima milyar sembilan ratus satu juta dua puluh tujuh ribu
tiga ratus tiga puluh dua rupiah Sembilan puluh tujuh sen)
4. SILPA Tahun Berkenaan : Rp. 0,00
3
penyampaian rancangan KUA PPAS kepada DPRK dan
menunjukkan kelemahan sistem perencanaan anggaran yang
dilaksanakan oleh Pemko Lhokseumawe. Hal ini berdampak
terhadap substansi anggaran yang di bahas oleh Banggar. Demi
mengejar target waktu akibatnya tidak optimal. Oleh karena itu,
kami meminta dengan sungguh–sungguh kepada Saudara
Walikota Lhokseumawe agar tahapan perencanaan anggaran itu
benar–benar dipatuhi dan dijalankan sebagaimana mestinya.
Terlebih lagi kita tidak lama lagi akan memasuki tahapan
perencanaan Anggaran Tahun Anggaran 2022.
2. Dalam kondisi Wabah Covid-19 yang sampai saat ini belum juga
berakhir Pemko Lhokseumawe telah melakukan kebijakan
realokasi dan refocusing anggaran, disini Kami berharap dampak
dari pandemic Covid-19 baik dari sisi kesehatan, ekonomi dan
sosial dapat tertangani dengan baik dan menjadi keinginan
seluruh lapisan masyarakat Kota Lhokseumawe agar wabah ini
segera berakhir sehingga kehidupan kembali normal. Termasuk
didunia pendidikan, mengingat masih ada beberapa tingkatan
sekolah yang belum sepenuhnya melakukan kegiatan belajar
mengajar.
4
akibat pandemic Covid-19 ini sehingga berdampak pada daya beli
masyarakat.