Professional Documents
Culture Documents
Farmakognosi 8-15
Farmakognosi 8-15
Pertemuan 9 MK Farmakognosi
PENDAHULUAN
• Menurut Farmakope :
• “Karbohidrat diartikan: semua bentuk
senyawa yg terdiri dari monosakarida,
disakarida, trisakarida, dan polisakarida”
PENDAHULUAN KARBOHIDRAT 2
KARBOHIDRAT
PENDAHULUAN KARBOHIDRAT 3
Bidang non-farmasi:
Makanan (amilum)
Pakaian (Selulosa)
Pemukiman (Kayu, Selulosa)
Bahan kertas (Selulosa)
Bidang Farmasi:
bahan sirup
bahan pensuspensi
kultur media bakteri
bahan pembantu tablet
KLASIFIKASI
Arabinosa (pectin sugar) • Kegunaan: pereaksi fermentasi pada kultur media preparat mikroorganisme
Laktosa
tablet, Saccharum lactis
• Berguna u/memelihara flora usus, krn mrpkn
substrat u/ Laktobasilus
Fungsi : Sbg pengisi serbuk tabur, pengisi tablet, pengikat dan bahan
penghancur tablet
20
Ikatan Glikosida (2)
Terkadang, terdiri dari 2 bagian :
- Glikon : Bagian gula
- Aglikon : Bagian non gula
21
Perbedaan Amilosa
dan Selulosa
22
BIOSINTESIS
KARBOHIDRAT
23
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
Produksi primer karbohidrat berlangsung
pada organisme autotrof
Proses yang berperan dalam biosintesis
karbohidrat: FOTOSINTESIS (Proses
biologis yang merubah energi
elektromagnetik menjadi energi kimia)
Memiliki 2 jenis biosintesis :
1. Biosintesis sukrosa
2. Biosintesis pati (starch)
1. BIOSINTESIS SUKROSA
31
Hasil Metabolisme Karbohidrat
32
S U M B E R
K A R B O H I D R A T
33
1. Sumber fruktosa
dan Dekstrosa
• Buah – buahan banyak mengandung
fruktosa dan Dekstrosa (Anggur >> 20
– 30%)
• Hidrolisis amilum + asam encer, lalu
dinetralkan.
34
2. Sumber Arabinosa dan Rhamnosa
35
3. Sumber Sukrosa
• Batang tebu (Saccharum officinarum)
umbi bit (Beta vulgaris).
• Produksi: Batang tebu dihancurkan
cairan + Ca(OH)2 lalu disaring, + CO2,
dipekatkan, dan dikristalisasi.
36
3. Sumber
Sukrosa (2)
• Sumber: Lebah (Apis mellifera) fam.
Appidae
• Inversi sukrosa dari nektar bunga.
• Sifat: cairan kental, warna coklat kuning
muda hingga coklat merah, rasa manis,
bau khas.
• Komponen penyusun: dekstrosa dan
fruktosa, sedikit sukrosa, dan sejumlah
kecil karbohidrat lain.
• Kegunaan: bahan pembantu dan
pembawa (seperti sirup). Dapat
digunakan pada obat batuk sediaan
cair.
37
4 . S U M B E R
L A K T O S A
D A N
M A L T O S A
38
5 . S U M B E R P A T I
39
THANK
YOU
Apt. V inda Maha ra ni Pa tricia , M. Si
08523 1 6 3 5 3 5 3
40
LIPID
Farmakognosi – Semester Ganjil 2022/2023
POKOK BAHASAN
Pendahuluan
Sumber Lipid pada Bahan Alam &
Pemanfaatan Lipid dalam Bidang Farmasi
Asam Lemak (fatty acid),
Lemak (fat),
Minyak (oil),
Lilin (wax)
PENDAHULUAN
DEFINISI LIPID
Merupakan komponen senyawa yg tdk larut air namun dpt larut dlm pelarut organik
(ex: benzen, aseton, kloroform)
Sinonim “lipid” adalah“fat” atau “lemak”, terdiri dari fospholipid, sterol, dll.
A. Lipid Tersabunkan
Definisi: Bahan yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik
(eter/kloroform) dan jika dipanaskan dengan basa membentuk sabun yang larut dalam
air
Sabun merupakan garam asam lemak rantai panjang, sehingga setiap lipid tersabunkan
harus mempunyai komponen asam lemak
Golongan utamanya:
Asam Lemak
Lipid Sederhana (ester asam lemak)
Fosfolipid
Glikolipid
Jenuh (Saturated Fatty • Tidak memiliki rantai ganda pada ikatan karbonnya
Acid = SFA) • Banyak terdpat di hewan
Dalam farmasi:
Asam Stearat (> 40% as. Stearat dan > 40% as. Palmitat; jumlah keduanya > 90%).
Asam stearat yang telah dimurnikan ( >90% as. Stearat; total as. Stearat + as. Palmitat >96%)
Organoleptis:
Padatan/serbuk yang keras, berwarna putih atau kuning pucat, praktis tidak larut dalam air.
Kegunaan:
Bahan tambahan pada produk kosmetik (sampo, sabun, dll), bahan pembantu pada emulsi dan
pelincir tablet
C18:1 : asam 9-oktadesenoat (C18 tak jenuh omega-9)
Sumber alami:
Diperoleh dari lemak dan minyak yg dapat dimakan
Seringkali diperoleh dari hasil samping pada produksi as. Stearat
Komponen utama minyak zaitun
Asam lemak terbanyak dalam adiposa manusia
Emisi alamiah serangga yang telah mati [4]
Organoleptis:
Cairan berminyak yang tidak berwarna atau kuning pucat, praktis tidak
larut air, tapi dapat bercampur dengan alkohol
Tidak berbau khas
Di udara terbuka warnanya menjadi gelap
Kegunaan:
Bahan pembantu sediaan emulsi aerosol
Merupakan Asam Oktadesenoat (C18 tak jenuh)
C18:2 : asam 9,12-oktadekadienoat (asam linoleat – dua ikatan ganda)
C18:3 : asam 9,12,15-oktadekatrienoat (asam linolenat – tiga ikatan ganda)
Sumber:
Minyak kedelai atau minyak sayur lainnya (lihat tabel)
Kegunaan:
Nutrisi asam lemak esensial
Antiinflamasi, reduksi jerawat, pelembab pada penggunaan topikal
Kosmetik
Emulsifier
Sumber alami Asam Linoleat dan Asam Linolenat [4]
Sumber % Sumber % Sumber %
Safflower oil 78 Walnut oil 51 Linseed oil 15
Grape seed oil 73 Sesame oil 45 Lard 10
Poppy seed oil 70 Rice bran oil 39 Olive oil 10
Sunflower oil 68 Pistachio oil 32,7 Palm oil 10
Hemp oil 60 Peanut oil 32 Cocoa butter 3
Corn oil 59 Canola oil 21 Macadamia oil 2
Wheat germ oil 55 Chicken fat 18-23 Butter 2
Cottonseed oil 54 Egg yolk 16 Coconut oil 2
Soybean oil 51
Sumber Lipid pada Bahan Alam (2)
LEMAK (FAT)
Ester dari asam lemak dengan gliserol (TAG)
Kompleks senyawa ester lilin, alkohol, asam, dan
hidrokarbon lanolin
Sumber:
Diperoleh dari bulu domba (Ovis aries)
Kandungan:
Kolesterol dan isokolesterol.
Mengandung juga lanopalmitat, lanoserat, oleat, miristat, dan asam lemak lain
Organoleptis:
putih kekuningan, seperti salep, beraroma ringan yang khas
Kegunaan:
sebagai basis salep, dapat pula sebagai zat tambahan pada krim kulit &
kosmetik, bahan dasar produksi vit.D
Sumber:
Diperoleh dari biji Kakao (Theobroma cacao).
Dikenal dengan cocoa butter
Kandungan:
campuran gliserida dan asam oleat (37%), stearat (34%), palmitat
(26%), linoleat (2%). Kandungan utama oleopalmitostearin
Organoleptis:
Padatan putih kekuningan, rasa seperti coklat, sedikit beraroma.
Leleh pada suhu 30-35oC
Kegunaan:
Sebagai basis suppositoria, kosmetik
Sumber Lipid pada Bahan Alam (3)
MINYAK (OIL)
Ester dari asam lemak dengan gliserol (TAG). Lemak dalam bentuk cair.
Karakteristik Kimia Minyak (USP) Karakteristik Fisika Minyak
Kadar asam: jumlah mg KOH yg Berat Jenis
digunakan untuk menetralisasi asam Titik Leleh
lemak bebas pada 1 g bahan uji
kadar asam lemak bebas Indeks Bias
Putaran Optik pada alat polarimeter
Kadar saponifikasi: menunjukkan jumlah
mg KOH yg digunakan untuk
menetralisasi asam lemak bebas dan
menyabunkan ester yang ada pada 1 g
bahan uji.
Jumlah iodium: jumlah g iodium yang
diserap dalam kondisi tertentu dari 100
g bahan uji ketidakjenuhan
Minyak jarak : minyak nabati dari biji tanaman Jarak (Ricinus communis).
Biji Jarak mengandung 45-55% minyak; 20% protein terdiri dari globulin,
albumin, nukleoalbumin, glikoprotein dan ricin (toxic); alkaloid ricinin; dan
juga enzim. Trigliserida pada castor oil: 75% triricinolein
Organoleptis:
Warna kuning pucat atau hampir tidak berwarna, transparan, kental. Aroma lemah dan
rasa yang khas.
Kegunaan:
Aditif pada makanan, penambah rasa, produksi gula-gula
Laksatif diare berlebihan
Kosmetik sampo, lipstick, lipbalm
Anti-inflamasi
Eksipien & bahan tambahan lain pada produk farmasi
Efek laksatif minyak biji jarak karena:
Triricinolein dihidrolisis oleh lipase di usus menjadi asam
ricinoleat yang memiliki efek pencahar
Dosis: sebagai pencahar dosis: 15-60 ml
Pada dosis tinggi dapat menginduksi persalinan pada wanita
hamil
Pemanfaatan lain:
Minyak jarak dan turunannya (derivat) sangat luas digunakan di
berbagai industri: pelumas, minyak rem dan hidrolik, cat, pewarna,
plastik tahan dingin, pelindung (coating), tinta, malam dan semir,
serta nilon
Minyak zaitun: minyak nabati dari buah zaitun (Olea europaea)
Organoleptis:
warna kuning pucat/kuning kehijauan, aroma lemah tapi khas, rasa lemah.
Kandungan:
Varietas Turki mengandung 75% asam oleat, 10% asam palmitat, 9% asam
linoleat, dan sisanya campuran asam stearat, miristat, hexadesenoat, dan
asam arachidonat.
Varietas Itali mengandung 65% asam oleat, 15% asam palmitat, 15% asam
linoleat dan senyawa lainnya.
Kandungan lain meliputi squalene (0,7%), sterol (0,2% terdiri dari fitosterol
dan tokosterol dan senyawa-senyawa organik yang berpotensi sebagai
antioksidan
Kegunaan:
Minyak dapat digunakan untuk memasak, kosmetik (pelembut),
obat-obatan (obat gosok/liniment, pencahar), dan sabun, dan juga
sebagai bahan bakar untuk lampu minyak
Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang sehat karena
mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleat)
dan polifenolsehingga banyak digunakan sebagai minyak salad
Aktifitas antioksidan membantu menurunkan resiko penyakit
jantung dan stroke
Kosmetik kulit
dll
Minyak kedelai: minyak nabati dari biji kedelai (Glycine max)
dikenal juga sebagai vegetable oil yang utama
Kedelai banyak digunakan sebagai bahan pangan untuk pasien
diabetes dan banyak pula diolah sebagai bahan pangan
Kandungan:
Campuran gliserida dengan asam linoleat (50%), oleat (30%),
linolenat (7%), asam jenuh terutama palmitat dan stearat (14%).
Kegunaan:
Banyak digunakan sebagai minyak untuk memasak
Campuran nutrien parenteral dan sumber lesitin
Sering digunakan pada industri minyak pernis dan cat untuk printer
Sebagai fiksatif untuk formulasi pengusir serangga
Minyak biji kapas: minyak nabati dari biji Gossypium hirsutum dan
Gossypium herbaceum
Organoleptis:
Berwarna kuning pucat, cairan berminyak, tidak beraroma, rasa lemah
Kandungan:
Campuran gliserida + asam linoleat (45%), asam oleat (30%), asam palmitat
(20%), asam miristat (3%), asam stearat (1%) & asam arachidat (1%)
Kegunaan:
Pelarut injeksi
Produksi sabun
Konstituen minyak untuk memproses makanan
Masalah: Gosipol (toksin alami)
Minyak wijen : minyak nabati dari biji wijen (Sesamum indicum)
Organoleptis:
Warna kuning pucat (cold pressed), keemasan, atau coklat (roasted), cairan berminyak, hampir
tidak beraroma dan rasa lemah. Rasa pada minyak cold pressed berbeda dengan roasted
Kandungan:
Campuran gliserida dengan oleat dan linoleat (masing-masing 43%), palmitat (9%) dan
stearat (4%). Juga senyawa fenolat, sesamol.
Kegunaan:
Sebagai zat tambahan dan juga sebagai pelarut pada injeksi i.m
Memiliki sifat penutrisi (bergizi – sumber vit.E), laksatif dan pelembut
Minyak pembawa pada kosmetik
Antioksidan dan antistres
Cat: laksatif
Minyak almond: minyak nabati dari biji Almond
(Prunus amygdalus = Prunus dulcis). Dari biji almond dapat
diperoleh minyak dengan kadar 45 – 50%.
Kandungan:
Campuran gliserida + asam Oleat (77%), asam Linoleat (17%), asam
Palmitat (5%), asam Miristat (1%)
Kegunaan:
Almond pahit (Bitter Almond) : Pengaroma (mengandung racun);
Almond manis (Sweet Almond) : Makanan
Minyak Almond: Emolient dan penyusun sediaan kosmetik
Minyak pijat, dapat mensubtitusi minyak zaitun
Sumber vit.E, nutrien penutrisi otak dan sistem saraf
Minyak kelapa diperoleh dari biji kelapa (Cocos nucifera) sering
disebut dengan minyak laurat [1]
Organoleptis:
pada suhu 20 C bentuk semipadat
Kandungan:
campuran gliserida dengan 80-85% asam lemak jenuh, yaitu laurat (50%) dan
miristat (20%). Juga mengandung asam kaprilat dan kaproat
Secara komersil terdapat dalam dua bentuk (berasal dari proses
produksi yang berbeda)
Virgin coconut oil (fermentasi)
Minyak kelapa biasa (pemanasan)
Kegunaan:
Kuliner: minyak goreng, food processing (kue2, dll)
Kosmetik: pelembab dan pelembut kulit
Minyak safflower diperoleh dari biji bunga safflower/kesumba
(Carthamus tinctorius L.) tanaman mesir
Kandungan secara umum mirip kandungan minyak biji bunga
matahari (ada dua varietas safflower):
Mengandung asam oleat tinggi
Mengandung asam linoleat tinggi
Organoleptis:
tidak berasa dan tidak berwarna, mirip dengan minyak dari biji bunga
matahari
Kegunaan:
kosmetik dan digunakan untuk memasak
Minyak bunga matahari : minyak nabati dari biji bunga matahari
(Helianthus annuus)
Kandungan:
Campuran gliserida yang kaya akan asam lemak tak jenuh.
Mengandung asam linolenat (44-75%).
Umumnya mengandung 66% asam linoleat dan 23% asam oleat, juga asam
palmitat (4-9%)
Organoleptis:
Larutan jernih, berwarna amber, sedikit beraroma lemak
Kegunaan:
Sebagai zat tambahan pada suplemen, dapat digunakan untuk memasak
Sumber vit.E, pelembab kulit
Cat: cancer potential
Sumber Lipid pada Bahan Alam (4)
LILIN (WAX)
Ester dari asam lemak dengan alkohol monohidrik yang memiliki berat molekul lebih tinggi
Diperoleh dari cairan putih di kepala paus (Physeter
macrocephalus – sperm whale & Hyperoodon restrains –
bottle nose whale)
Kandungan spermaceti:
campuran heksadesil ester dari asam lemak yang disebut cetyl
laurate, cetyl myristate, cetyl palmitate, cetyl stearate
Organoleptis:
Berwarna putih, transparan, membentuk kristal pada suhu kamar
yang berminyak ketika disentuh, aroma dan rasa lemah
Kegunaan:
Sebagai komponen utama krim dingin, bahan tambahan
supositoria pada iklim panas
Kegunaan industri produk kulit
Diperoleh dari sarang dari lebah madu (Apis mellifera)
Kandungan utama: myricyl palmitate. Konstituen lain
diantaranya palmitoleat, hidroksipalmitat, triakontanilpalmitat
[4]. Mengandung juga diester dan triester [1]
P R E S EN T A T I ON T I T L E
Kelompok senyawa organik bernitrogen yg
rumit dgn BM tinggi yg sangat penting bagi
kehidupan; terdiri dari beratus-ratus atau
beribu-ribu asam amino.
Vinda M Patricia
2/4/20XX
2
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Vinda M Patricia
Sebutkan
Perbedaan
kedua
protein
dibawah ini!
2/ 4/ 2 0 X X
3
HEWANI: NABATI:
Protein merupakan komponen Protein disimpan dalam bentuk
sel butiran Aleurone
Sulit diisolasi dlm bentuk Mudah diisolasi
PRESENTATIONTITLE
Peptida
Vinda M Patricia
Protein Peptida
Senyawa yang tersusun atas banyak Senyawa yang tersusun atas
asam amino (polimer = polipeptida) beberapa asam amino (<50)
2/4/20X
8
X
P R E S EN T A T I ON T I T L E
9
Vinda M Patricia
2 /4 /2 0 X X
Fungsi
PRESENTATIONTITLE
• Enzim, membantu reaksi metabolism
Protei • Pertahanan, antibody, racun tanaman
n •Komponen structural : kulit, tanduk,
rambut, protein membrane sel,
dinding sel, ribosom, dll
P R E S EN T A T I ON T I T L E
Vinda M Patricia
2 /4 /2 0 X X
12
Vinda M Patricia
13
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Vi nda M Patricia
P R E S EN T A T I ON T I T L E
Protein di
Tanaman
Vinda M Patricia
Protein dan
Enzim
2 /4 /2 0 X X
15
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Vinda M Patricia
2/ 4/ 2 0 X X
16
Struktur Protein
P R E S E N T A T I ON T I T LE
(2)
• 2. Sekunder
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Protein (3)
• 3. Tersier
•Lapisan yang tumpang tindih di atas pola
struktur sekunder yang terdiri atas
pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan
antara rantai samping (gugus R) berbagai
asam amino.
19
kovalen, dan ikatan hidrofobik.
2/ 4/ 2 0 X X
Bentuk struktur tersier dari protein denitrificans cytochrome C550 pada bakteri Paracoccus
denitrificans (Timkovich and Dickerson, 1976).
Protein Berdasarkan Fungsinya
P R E S EN T A T I ON T I T L E
Vinda M Patricia
2 /4 /2 0 X X
21
Komponen Protein Sederhana
P R E S E N T A T I ON T I T LE
protein yang larut dalam air dan larutan garam encer; Terdapat dalam putih telur,
Albumin darah, susu, dan sayur- sayuran.
protein yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan encer garam encer.
Globulin Terdapat di dalam tubuh sebagai zat antibodi dan fibrinogen. Vinda M Patricia
protein basa karena banyak mengandung asam amino bermuatan positip, seperti lisin
Histon dan arginin. Karena bersifat basa, histon cenderung berikatan dengan senyawa
asam di dalam sel yaitu asam nukleat.
mengandung arginin dan tritofan dalam jumlah sama, banyak mengandung histidin,
Globin tetapi tidak mengandung isoleusin. Contoh hemaglobin.
2/ 4/ 2 0 X X
22
Komponen Protein
PRESENTATIONTITLE
Majemuk
Glikoprotein
•Gugus prostetik protein ini ialah karbohidrat atau turunan
karbohidrat. Contohnya : musin yang terdapat dalam air liur,
mengandung asam uronat dan mukoid pada serum, telur
mengandung polisakarida glukosamin manosa
ENZIM
2/ 4/ 2 0 X X
25
Enzim
P R E S E N T A T I ON T I T LE
•Biomolekul yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia.
27
Vinda M Patricia
28
Vinda M Patricia
30
Klasifikasi
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Enzim
2/ 4/ 2 0 X X
31
Enzim – Enzim Antioksidan
P R E S E N T A T I ON T I T LE
1. Superoksida Dismutase (SOD)
Metaloenzim yang mengkatalis reaksi reduksi radikal anion superoksida (O2*) menjadi
hidrogen peroksida (H2O2) dan oksigen (O2).
Bersifat tidak stabil terhadap panas, cukup stabil pada kondisi basa, dan masih
mempunyai aktivitas walaupun disimpan sampai 5 tahun pada suhu 5oC.
Aktivitasnya tergantung pada kofaktor logam Cu, Fe, Zn dan Mn. Vinda M Patricia
Cu/Zn-SOD ditemukan dalam sitosol, kloroplas tanaman tingkat tinggi dan kemungkinan
juga di ekstraseluler Mn-SOD ditemukan dalam mitokondria sel eukariot dan peroksisom
2/4/20XX
32
Papain
Asal: getah buah pepaya (Carica papaya)
Mengandung enzim proteolitik peptidase
(proteindipeptida&polipeptida), enzim yg dapat
mengkoagulasi kasein susu, enzim amilolitik dan enzim
dengan aktivitas lemah terhadap lemak.
Digunakan untuk melunakan daging. Penggunaan lain
sebagai bahan pada pembersih lensa kontak
Tripsin
Asal: kelenjar pankreas sapi jantan (Bos taurus)
Pemerian: warna putih sampai kekuningan, tidak
beraroma, bentuk serbuk atau kristal.
Sifat: stabil pada bentuk kristal (kering) dan cepat
rusak dalam bentuk larutan
Penyimpanan: pada tempat tertutup rapat terhindar
dari panas langsung
Merupakan enzim
proteolitik
Dapat diberikan secara
oral, topikal, inhalasi
ataupun injeksi lokal
Penggunaan: umumnya
digunakan untuk pembersih
luka yang diberikan dengan
sediaan aerosol
Sutilain
Asal: bakteri Bacillus subtilis
Merupakan enzim proteolitik (kasein)
Pemerian: serbuk beVrinwdaaMrPnatariciakrem
Pemberian: diberikan secara topikal
dalam bentuk salep untuk luka pada
kulit
085231635353
solanum.tuberosum89@gmail.com
Simplisia
= Bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya
atau belum mengalami perubahan bentuk
“Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang
telah dikeringkan” (Farmakope Indonesia III)
Definisi Simplisia (2)
“Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar
matahari, diangin-angin atau menggunakan oven, kecuali
dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih dari 60o.”
Nabati
Hewani
(tumbuhan)
Mineral
(Pelikan)
SIMPLISIA NABATI
Adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman.
Eksudat tanaman : isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau
zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
SIMPLISIA
menyimpang
kotoran hewan,
dari bau dan
pengotor, batu,
warna
dan bahan
asing lainnya.
Tidak boleh
Tidak boleh
mengandung
mengandung
bahan lain yang
lendir,
beracun atau
cendawan
berbahaya
Nama Latin Bagian Tanaman
Tata Nama Simplisia
Nama
Ilmiah
Nama
simplisia
Nama
bagian
tanaman
Tata Nama Simplisia (2)
Cara Pengucapan Huruf pada
Bahasa Latin
Cara Pengucapan Huruf pada
Bahasa Latin (2)
Simplisia nabati mengandung zat aktif yang umumnya
merupakan zat-zat organik hasil metabolisme sekunder
tumbuhan.
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Setiap tahapan proses harus menggunakan metoda dan teknik tertentu sehingga pada
akhir proses diperoleh simplisia yang awet secara fisika, kimia, dan farmakologi
Proses Pembuatan Simplisia
Kultivasi
Metabolit
Tumbuhan
Liar
Daerah tempat tumbuh sekunder
Pengumpul
Pengumpulan Waktu panen
Bagian tumbuhan yang dipanen
PROSES
Pencucian Cara pencucian
Cara penyimpanan
Penyimpanan
Tempat
Microwave drying
• Sortasi kering merupakan tahap akhir
penyiapan simplisia.
• Sortasi di sini bertujuan untuk
memisahkan benda-benda asing,
seperti bagian-bagian tumbuhan yang
tidak diinginkan dan pengotor-pengotor
lain yang masih ada atau tertinggal
pada simplisia kering.
• Proses ini dilakukan sebelum simplisia
dibungkus dan disimpan
• Mutu simplisia menjadi turun kalau
kondisi penyimpanan tidak diperhatikan.
• Tujuan penyimpanan yang baik dari
suatu simplisia adalah mencegah
menurunnya mutu simplisia selama
penyimpanan akibat pengaruh luar atau
karena faktor lingkungan sekeliling di
dalam penyimpanan.
• Wadah yang bersih kedap udara
diperlukan untuk simplisia. Kekedapan
terhadap udara luar diperlukan untuk
mencegah masuknya kelembaban udara
yang tinggi dari luar ke dalam wadah
Karakteristik ideal R. penyimpanan:
- Suhu rendah
- Kelembaban relatif rendah
- Tekanan udara dalam ruang dan sistem
sirkulasi udara yang baik.
Struktur:
Vitamin D3 Vitamin D2
Fungsi:
Berperan dalam absorpsi dan metabolisme kalsium
Vitamin D
Sumber:
Hewan: telur, hati dan ikan, susu
Tumbuhan: sereal, roti, margarine yang diperkaya dengan vitamin D
Dapat diproduksi dengan adanya sinar matahari
Kebutuhan:
10 mikro-gram/hari = 400 unit per hari
(1 unit = 0,025 μg cholecalciferol atau ergocalciferol)
Pengobatan:
DOSIS:
• Untuk defisiensi: 1.000 – 4.000 unit per hari.
• Untuk ricketsia: 3.000 – 10.000 unit/hari
• Untuk hypophosphatemia: 50.000 – 100.000 unit per hari
• Untuk hypoparathyroidism: 50.000 – 200.000 unit /hari
PEMBERIAN:
• Vitamin D diberikan Oral
• Ergocalciferol diberikan Injeksi untuk kasus tertentu
BENTUK OBAT:
• Tablet, kapsul, larutan oral ataupun injeksi
= Calcifediol
= Calcitrol
Vitamin D
Hipovitaminosis:
Tulang tidak dapat mengeras (tulang lemah seperti tulang
bengkok akibat berat badan).
menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan
tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul.
merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan
otot.
Ricketsia (Anak) atau Osteomalacia (Dewasa)
Hipervitaminosis (toksik):
Peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah.
Kalsium dapat membentuk batu ginjal juga dapat menyebabkan
pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri
pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal.
Kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga
yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu
Vitamin E
Komponen:
α-Tocopherol dan isomernya (tocotrienol, dll)
Struktur:
Fungsi:
Merupakan antioksidan.
Membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi
oksidasi dan berfungsi sebagai kofaktor beberapa enzim
Sumber:
Sayuran dan minyak biji-bijian, seperti:
Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai
konsentrasi vitamin E yang tertinggi
Minyak jagung dan minyak biji bunga matahari
Kuning telur dan daging; Lemak hewani seperti butter
dan susu hampir tidak mengandung vitamin E
Struktur Kimia
Vitamin E
Hipovitaminosis:
Gangguan sistem syaraf dan otot yang dapat
menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan
nyeri pada otot betis
Hipervitaminosis:
> 800 unit per hari meningkatkan perdarahan
Vitamin K
Komponen:
2-methyl-3-phytyl-1,4-naphthoquinone
Struktur:
Fungsi:
Berperan dalam sintesis beberapa protein dan juga dalam
proses pembekuan darah
Dibutuhkan juga untuk pembentukan tulang
Sumber:
Sumber utama didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri
di dalam sistem pencernaan (mikroflora usus).
Sumber dari makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau
yang berdaun banyak (bayam), sayuran sejenis kubis (kol) dan
susu
Sediaan farmasi:
Tablet (5 mg). Dosis umum 2,5 – 10 mg dan dapat diulang
setelah 12 – 48 jam jika diperlukan
Vitamin K
Hipovitaminosis:
Darah tidak dapat membeku
Jarang terjadi kecuali pada bayi karena sistem
pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan
tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis
vitamin K, air susu ibu mengandung hanya
sejumlah kecil vitamin K
Hipervitaminosis:
Gejalanya adalah hemolisis sel darah merah,
penyakit kuning dan kerusakan otak
Vitamin C
Komponen:
Asam Askorbat (2-oxogulonolactone)
Struktur:
Fungsi:
Berperan pada proses penyembuhan luka serta daya tahan
tubuh melawan infeksi dan stress
Berperan juga pada pembentukan kolagen dan jaringan-
jaringan intraseluler, terutama pada tulang, kulit dan gigi
Sumber:
Sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Buah
mentah lebih banyak kandungan viamin C dibanding buah yang
tua
Buah-buahan: Jeruk mengandung vit C yang tinggi. Lainnya:
buah berries, tomat, nanas, dan jambu
Sayuran: bayam, brokoli, cabe hijau dan kubis
ASI juga mengandung vitamin C
Vitamin C
Hipovitaminosis:
Penyakit sariawan, perdarahan disekitar gusi dan gigi
Anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan
kegagalan dalam menyembuhkan luka
Nyeri otot
Hipervitaminosis:
Mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan
susah tidur
Dapat membentuk batu ginjal
Vitamin B
Vitamin B
Vitamin Kegunaan Sumber utama
Vitamin B1 (Tiamin) Mencegah beri-beri Kacang, daging
Vitamin B2 (Riboflavin) Mencegah bbrp penyakit kulit Ragi, telur, kacang, daging
Vitamin B3 (Niasin) Mencegah pelagra Daging tanpa lemak, ikan.
Vitamin B5 (Asam Komponen – CoA Organ hewan atau tanaman
pantotenat) serealia
Vitamin B6 (Piridoksin) Katalis enzim Daging, pisang, kacang,
kentang, sereal
Vitamin B7 (Biotin) Membantu katalisis Kacang, hati, kuning telur,
protein&karbohidrat, membantu pisang, jamur, semangka,
sintesis hormon juga diproduksi oleh flora
normal usus halus
Vitamin B9 (Asam folat) Mengatur transfer CH3 Sayuran hijau, hati
Vitamin B 12 Memperbaiki pertumbuhan sel Daging, seafood, telur,
(Sianokobalamin) makanan fermentasi
Vitamin B
Vit. Hipovitaminosis Hipervitaminosis
B1 Beriberi
B2 Retensi cairan tubuh, sakit tenggorokan, inflamasi lidah
dan mulut, bibir pecah2 dan berwarna merah
B3 Pellagra, aterosklerosis Kulit gatal, kering, eksim,
gangguan pencernaan,
keracunan hati, dll
B5 - Burning feet syndrome
B6 Gangguan iritabilitas, insomnia, rasa lemas, gangguan Numbness dan permasalahan
fungsi saraf, melemahnya sistem imun saraf lain
B7 Kerontokan rambut
B9 Gangguan sintesis nukleotida, fosfolipid, metabolisme
asam amino
B12 Gangguan pembentukan darah yang dikenal dengan istilah
pernicious anemia
• Zat yang dalam jumlah tertentu diperlukan oleh tubuh
untuk proses metabolisme normal yang diperoleh melalui
makanan sehari-hari
• Mineral Mayor
kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klor and
sulfur/belerang
• Mineral Minor
besi, mangan, tembaga, iodium, zinc, kobal, molybdenum,
selenium, kromium, aluminum, nickel, fluor, silicon,
vanadium
Komposisi Garam Mineral Di Dalam
Cairan Tubuh (5)
Poin Penting :
1. Wajib ada nama - nama kelompok dan NPM
2. Wajib ada outline (pokok/topik bahasan yang ingin di bahas)
3. Foto tumbuhan
4. Penulisan nama latin
5. Struktur dan nama senyawa
6. Khasiat/kegunaan di bidang farmasi
7. Kesimpulan (Dalam bentuk tabel) dan daftar pustaka
8. Menuliskan minimal 3 tumbuhan (1 tumbuhan bisa tdd dari berbagai senyawa)