Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 208

K A R B O H I D R A T

FARMASI UNISBA - 2022

Pertemuan 9 MK Farmakognosi
PENDAHULUAN
• Menurut Farmakope :
• “Karbohidrat diartikan: semua bentuk
senyawa yg terdiri dari monosakarida,
disakarida, trisakarida, dan polisakarida”

• Biomolekul yang paling banyak terdapat di


alam
• Dikenal sebagai sakarida
• Dari Namanya >> Molekul yang terdiri dari
Carbon (C) dan hydrate (air > H2O)
• Gugus fungsionalnya: alkohol & aldehid
atau keton

PENDAHULUAN KARBOHIDRAT 2
KARBOHIDRAT

Merupakan produk metabolit primer pertama yg


terbentuk dari proses fotosintesa (Glukosa  C6H12O6)

Merupakan zat pembentuk bbg konstituen lain (lemak,


asam amino, dll)

PENDAHULUAN KARBOHIDRAT 3
 Bidang non-farmasi:
 Makanan (amilum)
 Pakaian (Selulosa)
 Pemukiman (Kayu, Selulosa)
 Bahan kertas (Selulosa)

 Bidang Farmasi:
 bahan sirup
 bahan pensuspensi
 kultur media bakteri
 bahan pembantu tablet
KLASIFIKASI

Cat:Klasifikasi di atas merupakan sistem klasifikasi yang umum digunakan. Ada


beberapa klasifikasi lain berdasarkan konformasi molekul, putaran optik, dan
sebagainya.
Sakarida Contoh
 Dekstrosa
Monosakarida  Fruktosa
 Arabinosa
 Sukrosa
Disakarida  Laktosa
 Pati
 Gom & mucilago:
• Tragakan
• Gom arab
Polisakarida • Algin
• Agar-agar
• Karageenan
• Pektin
• Xantan
Campuran • Madu
MONOSAKARIDA
• Gula paling sederhana
• Rumus molekul : (CH2O)n
• Terdapat dalam 2 bentuk : Aldosa dan
Ketosa
• Monosakarida yang paling sederhana
memiliki jumlah karbon 3 :
Gliseraldehida dan dihidroksiaseton

JENIS – JENIS KARBOHIDRAT 7


MANFAAT MONOSAKARIDA
• Digunakan dalam larutan anti-koagulan untuk menyimpan darah, nutrien yang
diberikan oral atau injeksi s.c/i.v, pengganti laktosa

Dekstrosa (D-Glukosa) • Sediaan farmasi:


• - Injeksi dekstrosa,
• - Antikoagulan dekstrosa, Na-sitrat & asam sitrat.
• - Tablet dekstrosa + NaCl

• Digunakan sebagai pelengkap nutrisi secara parenteral ataupun oral, makanan


penderita diabetes & untuk mencegah pecahnya es krim saat berbentuk krim yg
halus
Fruktosa (Levulosa) • Sediaan farmasi:
• - Injeksi fruktosa
• - Tablet fruktosa (Frutabs)

Arabinosa (pectin sugar) • Kegunaan: pereaksi fermentasi pada kultur media preparat mikroorganisme

• Kegunaan: pereaksi fermentasi pada kultur media bakteri


Ramnosa (isodulcitol)
JENIS – JENIS KARBOHIDRAT 8
DISAKARIDA
• Karbohidrat yang terdiri dari 2 unit
monosakarida
• Terdiri dari :
• Maltosa > Hasil hidrolisis pati, tersusun atas
2 molekul glukosa yang saling berikatan,
umumnya terdapat pada umbi
• Sukrosa > Dikenal sebagai gula meja,
Sukrosa tersusun atas molekul fruktosa dan
glukosa yang berikatan dengan ikatan
glikosidik, biasanya terdapat di tebu dan bit
• Laktosa > Dikenal sebagai gula susu,
tersusun atas molekul glukosa dan galaktosa

JENIS – JENIS KARBOHIDRAT 9


MANFAAT DISAKARIDA
• Produksi gula dari tebu (Batang tebu dihancurkan  cairan +
Ca(OH)2 lalu disaring, + CO2, dipekatkan, dikristalisasi

Sukrosa • Digunakan sebagai korigensia saporis (Zat tambahan perasa


manis), syrupus simplex, bakteriostatik dan pengawet
(>60%), bahan penyalut tablet, dan bhn pembantu granulasi

• Digunakan sebagai sbg pengencer (bahan pengisi)

Laktosa
tablet, Saccharum lactis
• Berguna u/memelihara flora usus, krn mrpkn
substrat u/ Laktobasilus

JENIS – JENIS KARBOHIDRAT 10


POLISAKARIDA
• Karbohidrat yang terdiri dari
ratusan/ribuan unit monosakarida
• Sering dinamakan senyawa bukan
gula karena tidak manis
• Contohnya : amilosa (polimer
glukosa melalui ikatan α-1,4),
selulosa (polimer glukosa melalui
ikatan β-1,4), amilopektin (polimer
glukosa melalui ikatan α-1,4) yang
diselingi percabangan melalui ikatan
α-1,6 melalui ikatan glikosidik

JENIS – JENIS KARBOHIDRAT 11


AMILUM
Cadangan makanan tumbuhan yang dapat diperoleh dari batang, biji,
maupun umbi. Amilum tersusun atas banyak molekul glukosa yang
berikatan dengan ikatan alfa 1,4 glikosidik.

Selain itu, terdapat juga didalam biji, empulur, jari-jari empulur,


kulit batang, dan akar .

Sumber: jagung (Zea mays), beras (Oryza sativa), gandum (Triticum


aesticum), kentang (Solanum tuberosum), akar singkong (Manihot
utilissima).

Fungsi : Sbg pengisi serbuk tabur, pengisi tablet, pengikat dan bahan
penghancur tablet

JENIS – JENIS POLISAKARIDA 12


Amilum

Pati = campuran 2 polisakarida


(20% amilosa–larut air dan
80% amilopektin–tdk larut air)
SELULOSA
• Struktural karbohidrat utama pada
tumbuhan berkayu dan berserat
• Bentuk seperti fiber/serat lurus yang
memanjang
• Komponen penyusun dinding sel
tumbuhan dan bakteri.
• Selulosa dalam sayuran dikenal
dengan istilah serat makanan.
• Selulosa tersusun atas molekul
glukosa yang disatukan dengan
ikatan beta 1,4 glikosidik.

JENIS – JENIS POLISAKARIDA 14


SELULOSA PADA TUMBUHAN

• Salah satu sumber: Biji kapas


(Gossypium barbadense).
• Sebagai alat kesehatan (kapas),
pengikat tablet (etil selulosa),
penstabil (hidroksi propil selulosa)
atau bahan pengemulsi (selulosa
modifikasi: CMC)

JENIS – JENIS POLISAKARIDA 15


GOM & MUSILAGO
• Gom = hidrokoloid alami, diklasifikasikan sbg
garam polisakarida anionik/nonionik
• Perbedaan: Gum: mudah larut air, Mucilago: tidak
larut air, membentuk lendir
• Komposisi beragam, hidrolisis  arabinosa,
galaktosa, glukosa, manosa, xilosa dan berbagai
asam uronat
• Penggunaan: sebagai pengikat tablet,
pengemulsi, pembentuk gel, pensuspensi,
stabilizer, pengental
• Sumber: Eksudat pohon (gom arab, tragakan),
Gom laut (agar, algin, karagenan), Ekstrak
tumbuhan (pektin), Derivat pati dan selulosa,
Gom mikrobial (dektran, xantan), Gom biji (guar
gum, locust bean)

JENIS – JENIS POLISAKARIDA 16


GLIKOGEN
• Polimer glukosa dengan struktur
yang mirip dengan amilopektin >
tetapi memiliki banyak cabang
dan lebih pendek
• Merupakan cadangan makanan
pada hewan, yang disimpan
dalam hati dan otot.
• Glikogen tersusun atas molekul
glukosa yang diatukan dengan
ikatan alfa 1,4 glikosidik.

JENIS – JENIS POLISAKARIDA 17


KITIN
• Merupakan polimer N-asetil-β,D-
glukosamin
• Terhubung dengan ikatan β 1→4
glikosidik, sehingga memiliki struktur
mirip selulosa, kecuali pada gugus
OH, atom C2 diganti dengan gugus
amino yang terasilasi
• Terdistribusi luas dibanyak
organisme, terutama Menyusun
eksoskeleton di beberapa moluska
dan artropoda.

JENIS – JENIS POLISAKARIDA 18


OLIGOSAKARIDA
• Karbohidrat yang memiliki 2-10 rantai
monosakarida dan dihubungkan dengan
ikatan kovalen glikosida
• Ikatan glikosida terbentuk dari reaksi
dehidrasi yang mengakibatkan
hilangnya atom hydrogen dari
monosakarida yang satu dan gugus
hidroksil (OH) dari monosakarida yang
lainnya.
• Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul
disebut disakarida, bila 3 molekul
disebut triosa

JENIS – JENIS KARNOHIDRAT 19


Ikatan Glikosida
Terbentuk dari eliminasi air antara
gugus hidroksil dari suatu
monosakarida berbentuk siklis
dengan gugus hidroksil senyawa
yang lain.

20
Ikatan Glikosida (2)
Terkadang, terdiri dari 2 bagian :
- Glikon : Bagian gula
- Aglikon : Bagian non gula

21
Perbedaan Amilosa
dan Selulosa

-Amilosa dapat dengan mudah di cerna


oleh tubuh, sedangkan selulosa tidak
- Oleh sebab itu selulosa pada makanan
akan menumpuk di usus besar dan
sangat bermanfaat untuk memadatkan
feses dan mempermudah keluarnya
feses.

22
BIOSINTESIS
KARBOHIDRAT

23
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
Produksi primer karbohidrat berlangsung
pada organisme autotrof
Proses yang berperan dalam biosintesis
karbohidrat: FOTOSINTESIS (Proses
biologis yang merubah energi
elektromagnetik menjadi energi kimia)
Memiliki 2 jenis biosintesis :
1. Biosintesis sukrosa
2. Biosintesis pati (starch)
1. BIOSINTESIS SUKROSA

Karbohidrat yang diproduksi disimpan dalam bentuk


PATI (di daun) dan ditransportasikan dalam bentuk
SUKROSA (ke bagian tumbuhan lainnya)
Sukrosa:
 disakarida GLUKOSA-FRUKTOSA, bentuk
pengiriman karbohidrat ke luar sel fotosintetik
 Sakarida pertama yang menjadi produk fotosintetik
yang dikeluarkan dari sel fotosintetik
 Diawali pada Siklus Calvin (Reaksi gelap fotosintesis) 
dihasilkan senyawa G3P (3-P-gliseraldehid)  suatu
triosa
 Pembentukan Fruktosa-6-P dari G3P
 Pembentukan sukrosa dari:
• Fruktosa-6-P + UDP-glukosa  sukrosa-P 
sukrosa
• Fruktosa + UDP-glukosa  sukrosa
Regulasi Biosintesis Sukrosa
Biosintesis Sukrosa
2. Biosintesis Pati
Regulasi Biosintesis Pati
Perbedaan Sintesis pati dan sintesis
sukrosa

31
Hasil Metabolisme Karbohidrat

32
S U M B E R
K A R B O H I D R A T

33
1. Sumber fruktosa
dan Dekstrosa
• Buah – buahan banyak mengandung
fruktosa dan Dekstrosa (Anggur >> 20
– 30%)
• Hidrolisis amilum + asam encer, lalu
dinetralkan.

34
2. Sumber Arabinosa dan Rhamnosa

Jelatang / Poison Ivy (Rhus


toxicodendron)
Gum (Acacia senegal) • Mengandung Rhamnosa
• Mengandung Arabinosa • Produksi: Hidrolisis glikosida
tertentu (kuersitrin/ ramnosida)
• Produksi: Gum dididihkan
dengan asam sulfat encer 
Arabinosa + Araban (hidrolisis
tak sempurna)

35
3. Sumber Sukrosa
• Batang tebu (Saccharum officinarum)
umbi bit (Beta vulgaris).
• Produksi: Batang tebu dihancurkan 
cairan + Ca(OH)2 lalu disaring, + CO2,
dipekatkan, dan dikristalisasi.

36
3. Sumber
Sukrosa (2)
• Sumber: Lebah (Apis mellifera) fam.
Appidae
• Inversi sukrosa dari nektar bunga.
• Sifat: cairan kental, warna coklat kuning
muda hingga coklat merah, rasa manis,
bau khas.
• Komponen penyusun: dekstrosa dan
fruktosa, sedikit sukrosa, dan sejumlah
kecil karbohidrat lain.
• Kegunaan: bahan pembantu dan
pembawa (seperti sirup). Dapat
digunakan pada obat batuk sediaan
cair.

37
4 . S U M B E R
L A K T O S A
D A N
M A L T O S A

38
5 . S U M B E R P A T I
39
THANK
YOU
Apt. V inda Maha ra ni Pa tricia , M. Si

s ola num. tub e ro s um 8 9 @g ma i l. Com

08523 1 6 3 5 3 5 3

40
LIPID
Farmakognosi – Semester Ganjil 2022/2023
POKOK BAHASAN

 Pendahuluan
 Sumber Lipid pada Bahan Alam &
Pemanfaatan Lipid dalam Bidang Farmasi
 Asam Lemak (fatty acid),
 Lemak (fat),
 Minyak (oil),
 Lilin (wax)
PENDAHULUAN
DEFINISI LIPID

 Merupakan komponen senyawa yg tdk larut air namun dpt larut dlm pelarut organik
(ex: benzen, aseton, kloroform)

 Sinonim “lipid” adalah“fat” atau “lemak”, terdiri dari fospholipid, sterol, dll.

 Struktur kimia: gliserol + asam lemak


Struktur Dasar Lipid
SIFAT-SIFAT LIPID

SIFAT FISIKA SIFAT KIMIA


 Tak larut dalam air  Lipid dapat mengalami reaksi oksidasi,
 Larut dalam pelarut organik, seperti yang dipicu oleh beberapa faktor:
kloroform, heksana dan dietil eter suhu tinggi, cahaya, bahan asing seperti
logam atau pencetus oksidasi lainnya
 Berat jenisnya lebih ringan daripada air (Guston, et al,. 2007)
 Lemak hewan: mengandung asam lemak
jenuh lebih banyak dari pada tak jenuh.
Pemerian pada suhu kamar : padat.
Lemak tumbuhan: lebih banyak asam
lemak tak jenuhnya. Pemerian pada
suhu kamar : cair (minyak)
KLASIFIKASI LIPID

 sederhana: asam lemak yg berikatan dg gliserol, contohnya lemak atau


gliserida dan lilin (waxes).
 compound: strukturnya sama dg lipid sederhana namun berikatan dg
komponen lain, contohnya fosfolipid, cerebrosida
 phospholipid: lemak yg mengandung asam fosfat dan nitrogen (lecithin)
 glycolipids: asam lemak yg berikatan dg CHO, namun tdk dg N
 derivat lipids: substansi atau komponen lipid yg didapat melalui hidrolisis,
contohnya asam lemak, gliserol dan sterol
 sterols: senyawa dg berat molekul yg besar, misalnya alkohol yg secara alami
dpt berikatan dg asam lemak (cholesterol)
KLASIFIKASI LIPID (2)
Berdasarkan Sifat Kimianya :

A. Lipid Tersabunkan
 Definisi: Bahan yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik
(eter/kloroform) dan jika dipanaskan dengan basa membentuk sabun yang larut dalam
air
 Sabun merupakan garam asam lemak rantai panjang, sehingga setiap lipid tersabunkan
harus mempunyai komponen asam lemak
 Golongan utamanya:
 Asam Lemak
 Lipid Sederhana (ester asam lemak)
 Fosfolipid
 Glikolipid

B. Lipid Tak Tersabunkan


 Berkaitan erat dengan asam lemak rantai panjang, namun sangat berbeda dalam
Sebagian besar sifat kimianya
Asam Lemak Lemak Minyak Lilin
Asam Stearat Theobroma Oil Castor oil Spermaceti Sintetik
Asam Oleat Hydrogenated Vegetable Oil Olive oil Beeswax
Asam linoleat Lanolin Peanut oil Carnauba Wax
Asam Linolenat Soybean oil
Natrium Morrhuat Cottonseed oil
Sesame oil
Almond oil
Coconut oil
Safflower oil
Sunflower oil
SUMBER LIPID PADA BAHAN ALAM &
PEMANFAATAN PADA BIDANG FARMASI
Asam Lemak, Lemak, Minyak, dan Lilin
Sumber Lipid pada Bahan Alam (1)

ASAM LEMAK (FATTY ACID)


Asam lemak jenuh dan tak jenuh
Asam C Struktur Asal
ASAM LEMAK JENUH
Kaprilat 8 CH3(CH2)6COOH Lemak mentega,
(oktanoat) minyak kelapa
Kaprat 10 CH3(CH2)8COOH Minyak kelapa
Laurat 12 CH3(CH2)10COOH Minyak kelapa
Miristat 14 CH3(CH2)12COOH Minyak biji sayuran
Palmitat 16 CH3(CH2)14COOH Lemak hewani dan nabati
Stearat 18 CH3(CH2)16COOH Lemak hewani dan nabati
Arakidat 20 CH3(CH2)18COOH Minyak kacang, mentega
ASAM LEMAK TAK JENUH
Palmitoleat 16 CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH Lemak hewani dan nabati
Oleat 18 CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH Lemak hewani dan nabati
Linoleat 18 CH3(CH2)4CH=CH–CH2–CH=CH(CH2)7COOH Minyak nabati
Linolenat 18 CH3CH24CH=CH–CH2–CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH Minyak biji rami
Arakidonat 20 CH3(CH2)4(CH=CH–CH2)3CH=CH(CH2)3COOH Minyak ikan dan nabati
Penamaan Asam Lemak

 Penamaan asam lemak menunjukkan lokasi rantai ganda


 Digunakan sbg penamaan yg umum (ex: oleat, stearat,
palmitat)
 linoleat dikenal dengan 18:2 n-6
 Artinya asam lemak ini memiliki panjang 18 karbon, 2 rantai
ganda, rantai ganda pertama terletak pada karbon ke-6
 arachidonic = 20:4 n-6
Klasifikasi Asam Lemak Berdasarkan sumbernya

Asam Lemak • Dapat disintesis dlm tubuh dan berperan


dlm pertumbuhan
Esensial • Contoh : kolesterol dan fosfolipid

Asam Lemak • Didapat dari makanan dan banyaknya dari


hewan laut
Non- • Contoh : Asam linoleate, asam linolenat,
esensial asam arakhidonat, dll.
Klasifikasi Asam Lemak Berdasarkan Ikatannya

Jenuh (Saturated Fatty • Tidak memiliki rantai ganda pada ikatan karbonnya
Acid = SFA) • Banyak terdpat di hewan

Tak jenuh • Terdapat rantai ganda pada ikatan karbon, minimal 1


(Unsaturated Fatty (MUFA)
Acid = UFA) • Banyak terdapat di tumbuhan

Tak jenuh ganda • Terdapat rantai ganda dlm jumlah banyak


(Poliunsaturated Fatty • Banyak terdapat di tumbuhan
Acid = PUFA) • Contoh : Asam oleat, linoleat dan asam linolenat
Fatty Acids Commonly Found in Lipids
CONTOH SENYAWA ASAM LEMAK
 Merupakan asam oktadekanoat (C18 jenuh)
 Sumber alami:
 Tersebar dalam lemak & minyak hewan & tumbuhan
 Terdapat terutama pada lemak hewan
 Sumber tumbuhan terutama cocoa butter & shea butter (28-45% asam stearat) [4]

 Dalam farmasi:
 Asam Stearat (> 40% as. Stearat dan > 40% as. Palmitat; jumlah keduanya > 90%).
 Asam stearat yang telah dimurnikan ( >90% as. Stearat; total as. Stearat + as. Palmitat >96%)

 Organoleptis:
 Padatan/serbuk yang keras, berwarna putih atau kuning pucat, praktis tidak larut dalam air.

 Kegunaan:
 Bahan tambahan pada produk kosmetik (sampo, sabun, dll), bahan pembantu pada emulsi dan
pelincir tablet
 C18:1 : asam 9-oktadesenoat (C18 tak jenuh omega-9)
 Sumber alami:
 Diperoleh dari lemak dan minyak yg dapat dimakan
 Seringkali diperoleh dari hasil samping pada produksi as. Stearat
 Komponen utama minyak zaitun
 Asam lemak terbanyak dalam adiposa manusia
 Emisi alamiah serangga yang telah mati [4]

 Organoleptis:
 Cairan berminyak yang tidak berwarna atau kuning pucat, praktis tidak
larut air, tapi dapat bercampur dengan alkohol
 Tidak berbau khas
 Di udara terbuka warnanya menjadi gelap

 Kegunaan:
 Bahan pembantu sediaan emulsi aerosol
 Merupakan Asam Oktadesenoat (C18 tak jenuh)
 C18:2 : asam 9,12-oktadekadienoat (asam linoleat – dua ikatan ganda)
 C18:3 : asam 9,12,15-oktadekatrienoat (asam linolenat – tiga ikatan ganda)

 Sumber:
 Minyak kedelai atau minyak sayur lainnya (lihat tabel)

 Kegunaan:
 Nutrisi asam lemak esensial
 Antiinflamasi, reduksi jerawat, pelembab pada penggunaan topikal
 Kosmetik
 Emulsifier
Sumber alami Asam Linoleat dan Asam Linolenat [4]
Sumber % Sumber % Sumber %
Safflower oil 78 Walnut oil 51 Linseed oil 15
Grape seed oil 73 Sesame oil 45 Lard 10
Poppy seed oil 70 Rice bran oil 39 Olive oil 10
Sunflower oil 68 Pistachio oil 32,7 Palm oil 10
Hemp oil 60 Peanut oil 32 Cocoa butter 3
Corn oil 59 Canola oil 21 Macadamia oil 2
Wheat germ oil 55 Chicken fat 18-23 Butter 2
Cottonseed oil 54 Egg yolk 16 Coconut oil 2
Soybean oil 51
Sumber Lipid pada Bahan Alam (2)

LEMAK (FAT)
Ester dari asam lemak dengan gliserol (TAG)
 Kompleks senyawa ester lilin, alkohol, asam, dan
hidrokarbon lanolin
 Sumber:
 Diperoleh dari bulu domba (Ovis aries)

 Kandungan:
 Kolesterol dan isokolesterol.
 Mengandung juga lanopalmitat, lanoserat, oleat, miristat, dan asam lemak lain

 Organoleptis:
 putih kekuningan, seperti salep, beraroma ringan yang khas

 Kegunaan:
 sebagai basis salep, dapat pula sebagai zat tambahan pada krim kulit &
kosmetik, bahan dasar produksi vit.D
 Sumber:
 Diperoleh dari biji Kakao (Theobroma cacao).
 Dikenal dengan cocoa butter
 Kandungan:
 campuran gliserida dan asam oleat (37%), stearat (34%), palmitat
(26%), linoleat (2%). Kandungan utama oleopalmitostearin
 Organoleptis:
 Padatan putih kekuningan, rasa seperti coklat, sedikit beraroma.
Leleh pada suhu 30-35oC
 Kegunaan:
 Sebagai basis suppositoria, kosmetik
Sumber Lipid pada Bahan Alam (3)

MINYAK (OIL)
Ester dari asam lemak dengan gliserol (TAG). Lemak dalam bentuk cair.
Karakteristik Kimia Minyak (USP) Karakteristik Fisika Minyak
 Kadar asam: jumlah mg KOH yg  Berat Jenis
digunakan untuk menetralisasi asam  Titik Leleh
lemak bebas pada 1 g bahan uji 
kadar asam lemak bebas  Indeks Bias
 Putaran Optik pada alat polarimeter
 Kadar saponifikasi: menunjukkan jumlah
mg KOH yg digunakan untuk
menetralisasi asam lemak bebas dan
menyabunkan ester yang ada pada 1 g
bahan uji.
 Jumlah iodium: jumlah g iodium yang
diserap dalam kondisi tertentu dari 100
g bahan uji  ketidakjenuhan
 Minyak jarak : minyak nabati dari biji tanaman Jarak (Ricinus communis).
 Biji Jarak mengandung 45-55% minyak; 20% protein terdiri dari globulin,
albumin, nukleoalbumin, glikoprotein dan ricin (toxic); alkaloid ricinin; dan
juga enzim. Trigliserida pada castor oil: 75% triricinolein

 Organoleptis:
 Warna kuning pucat atau hampir tidak berwarna, transparan, kental. Aroma lemah dan
rasa yang khas.

 Kegunaan:
 Aditif pada makanan, penambah rasa, produksi gula-gula
 Laksatif  diare berlebihan
 Kosmetik  sampo, lipstick, lipbalm
 Anti-inflamasi
 Eksipien & bahan tambahan lain pada produk farmasi
 Efek laksatif minyak biji jarak karena:
 Triricinolein dihidrolisis oleh lipase di usus menjadi asam
ricinoleat yang memiliki efek pencahar
 Dosis: sebagai pencahar dosis: 15-60 ml
 Pada dosis tinggi dapat menginduksi persalinan pada wanita
hamil
 Pemanfaatan lain:
 Minyak jarak dan turunannya (derivat) sangat luas digunakan di
berbagai industri: pelumas, minyak rem dan hidrolik, cat, pewarna,
plastik tahan dingin, pelindung (coating), tinta, malam dan semir,
serta nilon
 Minyak zaitun: minyak nabati dari buah zaitun (Olea europaea)
 Organoleptis:
 warna kuning pucat/kuning kehijauan, aroma lemah tapi khas, rasa lemah.
 Kandungan:
 Varietas Turki mengandung 75% asam oleat, 10% asam palmitat, 9% asam
linoleat, dan sisanya campuran asam stearat, miristat, hexadesenoat, dan
asam arachidonat.
 Varietas Itali mengandung 65% asam oleat, 15% asam palmitat, 15% asam
linoleat dan senyawa lainnya.
 Kandungan lain meliputi squalene (0,7%), sterol (0,2% terdiri dari fitosterol
dan tokosterol dan senyawa-senyawa organik yang berpotensi sebagai
antioksidan
 Kegunaan:
 Minyak dapat digunakan untuk memasak, kosmetik (pelembut),
obat-obatan (obat gosok/liniment, pencahar), dan sabun, dan juga
sebagai bahan bakar untuk lampu minyak
 Minyak zaitun dianggap sebagai minyak yang sehat karena
mengandung lemak tak jenuh yang tinggi (utamanya asam oleat)
dan polifenolsehingga banyak digunakan sebagai minyak salad
 Aktifitas antioksidan membantu menurunkan resiko penyakit
jantung dan stroke
 Kosmetik kulit
 dll
 Minyak kedelai: minyak nabati dari biji kedelai (Glycine max)
dikenal juga sebagai vegetable oil yang utama
 Kedelai banyak digunakan sebagai bahan pangan untuk pasien
diabetes dan banyak pula diolah sebagai bahan pangan
 Kandungan:
 Campuran gliserida dengan asam linoleat (50%), oleat (30%),
linolenat (7%), asam jenuh terutama palmitat dan stearat (14%).

 Kegunaan:
 Banyak digunakan sebagai minyak untuk memasak
 Campuran nutrien parenteral dan sumber lesitin
 Sering digunakan pada industri minyak pernis dan cat untuk printer
 Sebagai fiksatif untuk formulasi pengusir serangga
 Minyak biji kapas: minyak nabati dari biji Gossypium hirsutum dan
Gossypium herbaceum
 Organoleptis:
 Berwarna kuning pucat, cairan berminyak, tidak beraroma, rasa lemah
 Kandungan:
 Campuran gliserida + asam linoleat (45%), asam oleat (30%), asam palmitat
(20%), asam miristat (3%), asam stearat (1%) & asam arachidat (1%)
 Kegunaan:
 Pelarut injeksi
 Produksi sabun
 Konstituen minyak untuk memproses makanan
 Masalah: Gosipol (toksin alami)
 Minyak wijen : minyak nabati dari biji wijen (Sesamum indicum)
 Organoleptis:
 Warna kuning pucat (cold pressed), keemasan, atau coklat (roasted), cairan berminyak, hampir
tidak beraroma dan rasa lemah. Rasa pada minyak cold pressed berbeda dengan roasted

 Kandungan:
 Campuran gliserida dengan oleat dan linoleat (masing-masing 43%), palmitat (9%) dan
stearat (4%). Juga senyawa fenolat, sesamol.

 Kegunaan:
 Sebagai zat tambahan dan juga sebagai pelarut pada injeksi i.m
 Memiliki sifat penutrisi (bergizi – sumber vit.E), laksatif dan pelembut
 Minyak pembawa pada kosmetik
 Antioksidan dan antistres
 Cat: laksatif
 Minyak almond: minyak nabati dari biji Almond
(Prunus amygdalus = Prunus dulcis). Dari biji almond dapat
diperoleh minyak dengan kadar 45 – 50%.
 Kandungan:
 Campuran gliserida + asam Oleat (77%), asam Linoleat (17%), asam
Palmitat (5%), asam Miristat (1%)
 Kegunaan:
 Almond pahit (Bitter Almond) : Pengaroma (mengandung racun);
Almond manis (Sweet Almond) : Makanan
 Minyak Almond: Emolient dan penyusun sediaan kosmetik
 Minyak pijat, dapat mensubtitusi minyak zaitun
 Sumber vit.E, nutrien penutrisi otak dan sistem saraf
 Minyak kelapa diperoleh dari biji kelapa (Cocos nucifera) sering
disebut dengan minyak laurat [1]
 Organoleptis:
 pada suhu 20 C bentuk semipadat
 Kandungan:
 campuran gliserida dengan 80-85% asam lemak jenuh, yaitu laurat (50%) dan
miristat (20%). Juga mengandung asam kaprilat dan kaproat
 Secara komersil terdapat dalam dua bentuk (berasal dari proses
produksi yang berbeda)
 Virgin coconut oil (fermentasi)
 Minyak kelapa biasa (pemanasan)
 Kegunaan:
 Kuliner: minyak goreng, food processing (kue2, dll)
 Kosmetik: pelembab dan pelembut kulit
 Minyak safflower diperoleh dari biji bunga safflower/kesumba
(Carthamus tinctorius L.)  tanaman mesir
 Kandungan secara umum mirip kandungan minyak biji bunga
matahari (ada dua varietas safflower):
 Mengandung asam oleat tinggi
 Mengandung asam linoleat tinggi
 Organoleptis:
 tidak berasa dan tidak berwarna, mirip dengan minyak dari biji bunga
matahari
 Kegunaan:
 kosmetik dan digunakan untuk memasak
 Minyak bunga matahari : minyak nabati dari biji bunga matahari
(Helianthus annuus)
 Kandungan:
 Campuran gliserida yang kaya akan asam lemak tak jenuh.
 Mengandung asam linolenat (44-75%).
 Umumnya mengandung 66% asam linoleat dan 23% asam oleat, juga asam
palmitat (4-9%)
 Organoleptis:
 Larutan jernih, berwarna amber, sedikit beraroma lemak
 Kegunaan:
 Sebagai zat tambahan pada suplemen, dapat digunakan untuk memasak
 Sumber vit.E, pelembab kulit
 Cat: cancer potential
Sumber Lipid pada Bahan Alam (4)

LILIN (WAX)
Ester dari asam lemak dengan alkohol monohidrik yang memiliki berat molekul lebih tinggi
 Diperoleh dari cairan putih di kepala paus (Physeter
macrocephalus – sperm whale & Hyperoodon restrains –
bottle nose whale)
 Kandungan spermaceti:
 campuran heksadesil ester dari asam lemak yang disebut cetyl
laurate, cetyl myristate, cetyl palmitate, cetyl stearate
 Organoleptis:
 Berwarna putih, transparan, membentuk kristal pada suhu kamar
yang berminyak ketika disentuh, aroma dan rasa lemah
 Kegunaan:
 Sebagai komponen utama krim dingin, bahan tambahan
supositoria pada iklim panas
 Kegunaan industri produk kulit
 Diperoleh dari sarang dari lebah madu (Apis mellifera)
 Kandungan utama: myricyl palmitate. Konstituen lain
diantaranya palmitoleat, hidroksipalmitat, triakontanilpalmitat
[4]. Mengandung juga diester dan triester [1]

 Organoleptis: pertama kali diproduksi berwarna jernih, setelah


mengalami proses alamiah menjadi padatan dengan warna
bervariasi dari kuning hingga coklat keabuan. 1 gram berasal
dari 1100 butir beeswax yang dihasilkan lebah pekerja [4]
Aroma seperti madu, rasa yang khas.
 Kegunaan:
zat tambahan pada salep, kosmetik perawatan kulit, aditif
makanan (E901), pengkilap
 Diperoleh dari daun Copernicia prunifera, dikenal juga dengan nama queen
of wax
 Kandungan utama: myricyl cerotate dan alkohol monohidrat bebas (ester
alifatik (40%), diester asam 4-hidroksisinnamat (21.0%), asam 9-
hidroksikarboksilat (13.0%), alkohol asam lemak (12%). Salah satu kekhasan
carnauba wax adalah kandungan asam metoksisinnamat)[4]
 Organoleptis: butiran keras berwarna kuning-coklat
 Kegunaan:
 Dental floss, penyalut gula-gula, penyalut tablet, tambahan pada aerosol, kosmetik kulit,
produk kecantikan, berbagai produk kuliner
 Industri lilin, pernis lilin, kulit dan bahan pengkilap mebel, bahan peledak seperti RDX dan
TNT
1. Gunstone, F.D., J.L. Harwood, A.J. Dijkstra. 2007. The Lipid Handbook The
3rd Edition. CRC press. USA
2. Robinson, T. Alih Bahasa Kosasih Padmawinata. 1995. Kandungan
Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB. Bandung
3. Heinrich, M., et al. Alih Bahasa Winny R. Syarief. 2005. Farmakognosi dan
Fitoterapi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
4. www.wikipedia.org
TERIMA KASIH
Vinda M Patricia

Protein dan Enzim apt. Vinda Maharani


Patricia, M. Si
Definisi Protein

P R E S EN T A T I ON T I T L E
Kelompok senyawa organik bernitrogen yg
rumit dgn BM tinggi yg sangat penting bagi
kehidupan; terdiri dari beratus-ratus atau
beribu-ribu asam amino.
Vinda M Patricia

Makromolekul yang mengandung nitrogen


dgn BM antara 5.000 - >1.000.000, yang
merupakan unsur selular utama, meliputi kira-
kira 50% berat kering dari sel tumbuhan
ataupun hewan.

2/4/20XX
2
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Vinda M Patricia
Sebutkan
Perbedaan
kedua
protein
dibawah ini!
2/ 4/ 2 0 X X
3
HEWANI: NABATI:
 Protein merupakan komponen  Protein disimpan dalam bentuk
sel butiran Aleurone
 Sulit diisolasi dlm bentuk  Mudah diisolasi

protein bebas Vinda M PatrSiciaumber protein:


 Sumber protein: kedelai, gandum, beras, jagung,
daging, ikan, udang, telur, susu almond, kacang-kacangan
dan keju

Tyler dkk (1988: 280) 4


•Sesungguhnya Allah hanya
mengharamkan bagimu
bangkai, darah, daging babi,
dan binatang yang (ketika
disembelih) disebut (nama)
selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan
Vinda M Patricia terpaksa (memakannya)
sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak
(pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya.
Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Vinda M Patricia
Perbedaan Protein dan

PRESENTATIONTITLE
Peptida

Vinda M Patricia

Protein Peptida
Senyawa yang tersusun atas banyak Senyawa yang tersusun atas
asam amino (polimer = polipeptida) beberapa asam amino (<50)

2/4/20X
8
X
P R E S EN T A T I ON T I T L E
9
Vinda M Patricia

2 /4 /2 0 X X
Fungsi

PRESENTATIONTITLE
• Enzim, membantu reaksi metabolism
Protei • Pertahanan, antibody, racun tanaman
n •Komponen structural : kulit, tanduk,
rambut, protein membrane sel,
dinding sel, ribosom, dll

• Protein transport (Hemoglobin)


Vinda M Patricia
• Protein kontraktil (aktin, myosin dalam
otot,
dll)

• Protein cadangan (pada umbi)

• Protein pengatur hormon 1


1
2/4/20XX
Fungsi Protein (2)

P R E S EN T A T I ON T I T L E
Vinda M Patricia

2 /4 /2 0 X X
12
Vinda M Patricia

13
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Vi nda M Patricia

Sintesis Protein pada Tanaman


2/ 4/ 2 0 X X
14
Pembentukan

P R E S EN T A T I ON T I T L E
Protein di
Tanaman

Vinda M Patricia

Protein dan
Enzim

2 /4 /2 0 X X
15
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Vinda M Patricia

2/ 4/ 2 0 X X
16
Struktur Protein

P R E S E N T A T I ON T I T LE
(2)
• 2. Sekunder

•kombinasi antara struktur primer yang linear


distabilkan oleh ikatan hidrogen antara gugus
=CO dan =NH di sepanjang tulang belakang
polipeptida.

•Salah satu contoh struktur sekunder adalah α-


heliks dan β- pleated

•Struktur ini memiliki segmen-segmen dalam


polipeptida yang terlilit atau terlipat secara
berulang.
2/ 4/ 2 0 X X
18
Struktur

P R E S E N T A T I ON T I T LE
Protein (3)

• 3. Tersier
•Lapisan yang tumpang tindih di atas pola
struktur sekunder yang terdiri atas
pemutarbalikan tak beraturan dari ikatan
antara rantai samping (gugus R) berbagai
asam amino.

•Struktur ini merupakan konformasi tiga


dimensi yang mengacu pada hubungan
spasial antar struktur sekunder. Struktur ini
distabilkan oleh empat macam ikatan,
yakni ikatan hidrogen, ikatan ionik, ikatan

19
kovalen, dan ikatan hidrofobik.

2/ 4/ 2 0 X X
Bentuk struktur tersier dari protein denitrificans cytochrome C550 pada bakteri Paracoccus
denitrificans (Timkovich and Dickerson, 1976).
Protein Berdasarkan Fungsinya

P R E S EN T A T I ON T I T L E
Vinda M Patricia

2 /4 /2 0 X X
21
Komponen Protein Sederhana

P R E S E N T A T I ON T I T LE
protein yang larut dalam air dan larutan garam encer; Terdapat dalam putih telur,
Albumin darah, susu, dan sayur- sayuran.

protein yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan encer garam encer.
Globulin Terdapat di dalam tubuh sebagai zat antibodi dan fibrinogen. Vinda M Patricia

protein basa karena banyak mengandung asam amino bermuatan positip, seperti lisin
Histon dan arginin. Karena bersifat basa, histon cenderung berikatan dengan senyawa
asam di dalam sel yaitu asam nukleat.

mengandung arginin dan tritofan dalam jumlah sama, banyak mengandung histidin,
Globin tetapi tidak mengandung isoleusin. Contoh hemaglobin.

2/ 4/ 2 0 X X
22
Komponen Protein

PRESENTATIONTITLE
Majemuk

Fosfoprotein •Hasil hidrolisis fosfoprotein adalah amino dan asam fosfat.


Sebagai contoh: kasein susu, dan ovovitein kuning telur.
Vinda M Patricia

Glikoprotein
•Gugus prostetik protein ini ialah karbohidrat atau turunan
karbohidrat. Contohnya : musin yang terdapat dalam air liur,
mengandung asam uronat dan mukoid pada serum, telur
mengandung polisakarida glukosamin manosa

Kelompok yang mempunyai bentuk karakteristik yang merupakan


Khromoprotein gabungan dari protein sederhana dengan kelompok prospetik
pewarna. Contoh : Hemoglobin, sitokrom,flavorotein, /visual
purple pada retina mata dan enzim katalase.
2/4/20X
X
2
4
P R E S E N T A T I ON T I T LE
Vinda M Patricia

ENZIM

2/ 4/ 2 0 X X
25
Enzim

P R E S E N T A T I ON T I T LE
•Biomolekul yang berfungsi sebagai katalis
(senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia.

• Hampir semua enzim merupakan


protein (katalitik)

•Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim,


molekul awal reaksi disebut sebagai substrat,
dan enzim mengubah molekul tersebut
menjadi molekul-molekul yang berbeda,
disebut produk.
2/ 4/ 2 0 X X
26
Vinda M Patricia

27
Vinda M Patricia

28
Vinda M Patricia

30
Klasifikasi

P R E S E N T A T I ON T I T LE
Enzim

2/ 4/ 2 0 X X
31
Enzim – Enzim Antioksidan

P R E S E N T A T I ON T I T LE
1. Superoksida Dismutase (SOD)

Metaloenzim yang mengkatalis reaksi reduksi radikal anion superoksida (O2*) menjadi
hidrogen peroksida (H2O2) dan oksigen (O2).

Bersifat tidak stabil terhadap panas, cukup stabil pada kondisi basa, dan masih
mempunyai aktivitas walaupun disimpan sampai 5 tahun pada suhu 5oC.

Aktivitasnya tergantung pada kofaktor logam Cu, Fe, Zn dan Mn. Vinda M Patricia

Cu/Zn-SOD ditemukan dalam sitosol, kloroplas tanaman tingkat tinggi dan kemungkinan

juga di ekstraseluler Mn-SOD ditemukan dalam mitokondria sel eukariot dan peroksisom

Fe-SOD ditemukan berikatan dengan kloroplas

EC-SOD pada cairan ekstraseluler mamalia

2/4/20XX
32
 Papain
 Asal: getah buah pepaya (Carica papaya)
 Mengandung enzim proteolitik peptidase
(proteindipeptida&polipeptida), enzim yg dapat
mengkoagulasi kasein susu, enzim amilolitik dan enzim
dengan aktivitas lemah terhadap lemak.
 Digunakan untuk melunakan daging. Penggunaan lain
sebagai bahan pada pembersih lensa kontak

Tyler dkk (1988: 276) 36


Contoh Enzim dari Tumbuhan
 Bromelain atau bromelin
 Asal: buah Nanas (Ananas comosus)
 Penggunaan: mengurangi peradangan pada
luka dan mempercepat pemulihan jaringan
yang rusak. Digunakan pula untuk
melunakan daging dan juga digunakan pada
industri kulit.

Tyler dkk (1988: 277-278) 37


Contoh Enzim dari Hewan

 Tripsin
 Asal: kelenjar pankreas sapi jantan (Bos taurus)
 Pemerian: warna putih sampai kekuningan, tidak
beraroma, bentuk serbuk atau kristal.
 Sifat: stabil pada bentuk kristal (kering) dan cepat
rusak dalam bentuk larutan
 Penyimpanan: pada tempat tertutup rapat terhindar
dari panas langsung

Tyler dkk (1988: 278) 38


Contoh Enzim dari Hewan (TRIPSIN)

 Merupakan enzim
proteolitik
 Dapat diberikan secara
oral, topikal, inhalasi
ataupun injeksi lokal
 Penggunaan: umumnya
digunakan untuk pembersih
luka yang diberikan dengan
sediaan aerosol

Tyler dkk (1988: 278) 39


Contoh Enzim dari Mikroba

 Sutilain
 Asal: bakteri Bacillus subtilis
 Merupakan enzim proteolitik (kasein)
 Pemerian: serbuk beVrinwdaaMrPnatariciakrem
 Pemberian: diberikan secara topikal
dalam bentuk salep untuk luka pada
kulit

Tyler dkk (1988: 279) 40


Thank You
Vinda Maharani Patricia, M. Si., Apt

085231635353

solanum.tuberosum89@gmail.com

Universitas Islam Bandung


page 41
SIMPLISIA dan
PRODUKNYA

Prodi Farmasi Unisba – 2022


KBK Farmasi Bahan Alam
Definisi Simplisia
Simplisia
= Bentuk jamak dari Simpleks dari kata Simple (sederhana).

Simplisia
= Bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya
atau belum mengalami perubahan bentuk

“Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang
telah dikeringkan” (Farmakope Indonesia III)
Definisi Simplisia (2)
“Simplisia adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar
matahari, diangin-angin atau menggunakan oven, kecuali
dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih dari 60o.”

“Simplisia segar adalah bahan alam segar yang belum dikeringkan.”

(Farmakope Herbal Edisi II, 2017)


Sinonim Simplisia : Obat Gubal
(Crude Drug / Raw Material)
• Segala sesuatu yang natural/alami
• Senyawa yang belum diolah
• Berasal dari sumber organik ataupun anorganik, seperti
tumbuhan, hewan, bakteri, organ atau keseluruhan organisme
• Ditujukan untuk diagnosis, pengobatan, meringankan, atau
mencegah penyakit pada manusia atau hewan (Soderlund
Pharmacy Museum)
Sumber Simplisia

Nabati
Hewani
(tumbuhan)

Mineral
(Pelikan)
SIMPLISIA NABATI
 Adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau
eksudat tanaman.
Eksudat tanaman : isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman
atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau
zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari
tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.

Simplisia Kunyit Ekstrak Kering Belladone


Serbuk Simplisia Nabati
• Bentuk serbuk simplisia nabati, dengan ukuran derajat kehalusan
tertentu
• Sesuai dengan derajat kehalusannya, dapat berupa serbuk sangat
kasar, kasar, agak kasar, halus, dan sangat halus
• Tidak boleh mengandung fragmen jaringan dan benda asing yang
bukan merupakan komponen asli dari simplisia yang bersangkutan
(telur nematoda, bagian sari serangga atau hama, serta sisa tanah)
• Sebagian besar simplisia nabati merupakan produk hasil pertanian
tumbuhan obat  standardisasi simplisia
• Setelah melalui proses pascapanen dan proses preparasi sederhana
 dihasilkan produk farmasi siap pakai atau siap proses lanjutan
SIMPLISIA HEWANI
 Adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan
atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan
belum berupa zat kimia murni

Wax (Cetaceum) dari Rongga


Kepala Paus Sperm
Lemak Bulu Domba
(Adeps Lanae)
SIMPLISIA MINERAL (PELIKAN)
 Adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum
diolah atau diolah dengan cara sederhana dan belum berupa
zat kimia murni.

Kalsium Karbonat Kaolin dari


dari Cangkang Tanah Liat
Harus bebas
SYARAT serangga,
fragmen hewan,
Tidak boleh

SIMPLISIA
menyimpang
kotoran hewan,
dari bau dan
pengotor, batu,
warna
dan bahan
asing lainnya.

Tidak boleh
Tidak boleh
mengandung
mengandung
bahan lain yang
lendir,
beracun atau
cendawan
berbahaya
Nama Latin Bagian Tanaman
Tata Nama Simplisia

Nama
Ilmiah

Nama
simplisia
Nama
bagian
tanaman
Tata Nama Simplisia (2)
Cara Pengucapan Huruf pada
Bahasa Latin
Cara Pengucapan Huruf pada
Bahasa Latin (2)
Simplisia nabati mengandung zat aktif yang umumnya
merupakan zat-zat organik hasil metabolisme sekunder
tumbuhan.

Secara fisika dan kimia, metabolit sekunder dapat


bersifat stabil ataupun labil (mudah terurai atau rusak) 
Contoh: Minyak Atsiri labil terhadap paparan UV

Pengrusakan ini dapat mengurangi bahkan


menghilangkan khasiat simplisia tersebut

Jadi penyiapan simplisia harus menggunakan cara-cara


yang dapat menghindari perusakan atau peruraian zat
aktif dalam simplisia
Penyebab Variasi Kandungan Metabolit
Metabolit
Sekunder
Faktor Penentu Kualitas Simplisia

• Berasal dari tanaman liar atau dari tanaman


Bahan Baku yang dibudidayakan  keseragaman umur,
masa panen, galur(asal usul, garis keturunan)

Proses • Dimulai dari Pengumpulan hingga

Pembuatan Pengepakan dan Penyimpanan


Proses Penyiapan Simplisia
Pengumpulan atau panen

Sortasi awal atau sortasi basah

Pencucian

Perajangan

Pengeringan

Setiap tahapan proses harus menggunakan metoda dan teknik tertentu sehingga pada
akhir proses diperoleh simplisia yang awet secara fisika, kimia, dan farmakologi
Proses Pembuatan Simplisia
Kultivasi
Metabolit
Tumbuhan
Liar
Daerah tempat tumbuh sekunder

Pengumpul
Pengumpulan Waktu panen
Bagian tumbuhan yang dipanen

Sortasi basah Cara sortasi

PROSES
Pencucian Cara pencucian

Perajangan Cara perajangan


Pengeringan Cara pengeringan
Sortasi kering Cara sortasi

Pengepakan Cara pengepakan


Wadah

Cara penyimpanan
Penyimpanan
Tempat

Simplisia Terjamin; Cemaran, Fisika,


Kimia,Farmakologi
 Paling berperan  MASA PANEN!
 Waktu panen yang tepat adalah saat bagian tanaman
tersebut mengandung zat aktif dalam jumlah yang
terbesar
Bag. Tanaman Masa Panen
Biji Saat buah mulai mengering
Buah Tergantung tujuan & manfaat zat aktifnya
Bunga Menjelang penyerbukan, bunga masih kuncup/bunga mulai
mekar
Daun/Herba Saat fotosintesis berlangsung maksimal
Pucuk: saat warna pucuk berubah jadi daun tua
Kulit Batang Awal musim kemarau
Umbi Lapis Saat akhir pertumbuhan
Rimpang Awal musim kemarau
Akar Saat proses pertumbuhan berhenti  mati
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan
pengotor sebelum dilakukan tahapan pencucian

Pengotor pada sortasi ini dapat dibagi jadi 2:


- pengotor luar
- pengotor dalam

Pengotor luar bisa berupa tanah, kerikil,


tumbuhan lain dan sebagainya
Pengotor dalam merupakan bagian dari
tumbuhan tersebut yang bukan bagian yang
diambil
Ini merupakan tahapan kedua
dalam pasca panen yang
bertujuan untuk
menghilangkan tanah atau
pengotor lain yang tersisa
setelah sortasi basah.

Yang dimaksud dengan air


Pencucian sebaiknya bersih disini adalah lebih
menggunakan air bersih ditujukan kepada air yang
seperti air dari mata air, air bening dan sedikit mungkin
sumur atau air PAM. mengandung mikroba yang
tidak diharapkan.
Tujuan utama dari perajangan adalah
untuk mempermudah pengeringan
sehingga lama waktu pengeringan dapat
dihemat.

Selain itu proses ini juga akan


mempermudah pengepakan atau
penggilingan simplisia setelah proses
pengeringan.

Ukuran tebal rajangan perlu diperhatikan


karena ini juga akan menentukan
kandungan zat aktif simplisia.
Pengeringan simplisia bertujuan untuk mendapatkan
simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan
atau disimpan dalam jangka relatif lama.

Dari hasil penelitian kemudian diketahui bahwa reaksi


enzimatik dapat dicegah apabila kadar air sel pada
simplisia dapat diusahakan sampai kurang dari 10%.

Selain itu pertumbuhan mikroba juga dapat dicegah


pada kondisi kadar air tersebut
Alami
Pengeringan
Buatan
1. Dengan panas dari cahaya matahari langsung.
Cara ini dilakukan untuk mengeringkan simplisia yang
relatif keras (kayu, kulit kayu, biji, dll), dan mengandung
zat aktif yang relatif stabil

2. Dengan cara dianginkan dan tidak kena cahaya matahari


langsung.
Cara ini banyak digunakan untuk pengeringan organ
tumbuhan yang lunak (bunga, daun, dll) dan mengandung
zat atau kandungan aktif yang mudah menguap dan tidak
tahan panas sinar matahari
Pada pengeringan secara buatan digunakan alat yang
dapat diatur suhu, kelembaban, tekanan ataupun
sirkulasi udaranya.

Beberapa metoda selain oven dalam pengeringan


buatan ini adalah freeze drying, microwave drying, dan
Freeze-drying impingement drying.

Metoda yang digunakan sangat tergantung pada kondisi


bahan yang akan dikeringkan. Misalnya untuk bahan-
bahan yang sangat tidak stabil dengan pemanasan bisa
dikeringkan dengan menggunakan freeze drying.

Microwave drying
• Sortasi kering merupakan tahap akhir
penyiapan simplisia.
• Sortasi di sini bertujuan untuk
memisahkan benda-benda asing,
seperti bagian-bagian tumbuhan yang
tidak diinginkan dan pengotor-pengotor
lain yang masih ada atau tertinggal
pada simplisia kering.
• Proses ini dilakukan sebelum simplisia
dibungkus dan disimpan
• Mutu simplisia menjadi turun kalau
kondisi penyimpanan tidak diperhatikan.
• Tujuan penyimpanan yang baik dari
suatu simplisia adalah mencegah
menurunnya mutu simplisia selama
penyimpanan akibat pengaruh luar atau
karena faktor lingkungan sekeliling di
dalam penyimpanan.
• Wadah yang bersih kedap udara
diperlukan untuk simplisia. Kekedapan
terhadap udara luar diperlukan untuk
mencegah masuknya kelembaban udara
yang tinggi dari luar ke dalam wadah
Karakteristik ideal R. penyimpanan:
- Suhu rendah
- Kelembaban relatif rendah
- Tekanan udara dalam ruang dan sistem
sirkulasi udara yang baik.

Untuk menyediakan ruangan dengan


kondisi tersebut cukup sulit dalam industri
herbal, maka standar minimal adalah
kebersihan ruangan penyimpanan
(terhindar dari kotoran tikus, kecoak dan
serangga lain) dan mencegah kontaminasi
langsung dari lingkungannya.
• Irisan / Serbuk Simplisia Ekstrak dari Simplisia
SIMPLISIA

1. Rebusan 2. Seduhan 3. Serbuk 4. Pil

5. Kapsul 6. Tablet 7. Sirup


 Memenuhi 3 parameter mutu, yaitu kebenaran
jenis, kemurnian, serta aturan penstabilan
 Memenuhi 3 paradigma produk farmasi, yaitu
Quality-Safety-Efficacy (Mutu-Aman-
Manfaat)  memenuhi persyaratan monografi
MMI
 Memiliki spesifikasi kimia, yaitu informasi
komposisi (jenis dan kadar) senyawa
kandungan.
 Simplisia sebagai bahan baku  harus memenuhi persyaratan
monografi MMI dan Farmakope Herbal Indonesia
 Simplisia sebagai produk yang langsung dikonsumsi (serbuk
jamu)  harus memenuhi persyaratan produk kefarmasian
sesuai dengan peraturan yang berlaku
URAIAN MONOGRAFI
SIMPLISIA
Judul
Pemerian
Makroskopik
Mikroskopik
Identifikasi
Reaksi Kimia
Pola KLT
Parameter Spesifik & Non-Spesifik
Kadar abu total dan kadar abu tdk larut asam
Kadar sari larut air dan kadar sari larut alkohol
Bahan organik asing
Kandungan kimia
Penyimpanan
Penggunaan
URAIAN MONOGRAFI SIMPLISIA
(2)
Judul
Pemerian
Makroskopik
Mikroskopik
Identifikasi
Pola KLT dilengkapi foto hasil KLT
Parameter Spesifik & Non-Spesifik
Susut pengeringan
Kadar abu total dan kadar abu tdk larut asam
Kadar sari larut air dan kadar sari larut
alkohol
Kandungan Kimia
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Dirjen POM. 1985. Cara Pembuatan Simplisia. Jakarta
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia III. Jakarta
Gunawan, D. Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid
1. Penebar Swadaya, Jakarta
Heinrich, Michael et al. 2004. Fundamentals of Pharmacognosy and
Phytotherapy. Churchill Livingstone – Elsevier, London
Mahendra, B. 2006. Panduan Meracik Herbal. Penebar Swadaya,
Jakarta
Tyler, V.E., L.R. Brady, J.E. Robbers, 1988, Pharmacognosy, 9 Ed,
Lea&Febiger, Philadelphia
THANK YOU
Farmakognosi
2022-2023
Definisi Vitamin

Merupakan senyawa organik yang tidak dapat


disintesa oleh tubuh tetapi sangat diperlukan
untuk memelihara fungsi metabolisme dan
pertumbuhan normal  Esensial [1][3]
Berperan sebagai: prekursor enzim dan hormon,
koenzim dan antioksidan [3]

Memiliki variasi kimiawi dan fungsi metabolik [1]

Dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit


(mikro/miligram per hari) [1]

Vitamin tidak menghasilkan energi dan bukan


bahan pembangun struktur sel.
VITAMIN (lanjutan)
Sejarah nama “Vitamin”:

• Awal abad ke-20  percobaan Hopkins  kajian


nutrisi tikus  terdapat “accessory growth
factors” dalam susu yang ditambahkan pada
pakan tikus [1]
• Tahun 1911 Casmir Funk menyembuhkan beri-
beri dengan senyawa amina, yaitu thiamine 
“vital amine” = vitamin

Struktur Kimia Bervariasi: dapat


berupa molekul sederhana ataupun
molekul kompleks

Digolongkan berdasarkan kelarutan


dalam air atau lipid [1]
VITAMIN (lanjutan)
• Vitamin sebagai tambahan
untuk kebutuhan spesial,
dan tidak diperlukan pada
saat menetapkan pola makan
seimbang

• Vitamin digunakan untuk


mengobati kondisi defisiensi
vitamin atau untuk
mencegah penyakit
Penggolongan Vitamin
Vitamin A
• Komponen:
Retinoid (Retinol dan senyawa sejenis 
umumnya 20 C)
Carotenoid (β-caroten dan senyawa sejenis  40
C)
• Struktur: Retinol (Alkohol/ROH) – Retinal
(Aldehid/RCHO)

Retinal aktivitasnya hampir sama dengan Retinol


β-caroten dapat berubah menjadi Retinol

Dikenal RE (Retinol Equivalent) : aktivitas vitamin A


yang sebanding dengan 1 μg retinol atau 6 μg β-
caroten
Biosintesis Retinol
Vitamin A
Fungsi:
Penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari
penglihatan.
Membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan
gigi.
Berperan dalam pembentukan dan pengaturan hormon
Membantu melindungi tubuh terhadap kanker
Berperan dalam diferensiasi jaringan selular
Sumber:
Retinol (hewani):
Minyak ikan, susu, keju mentega dan telur
β-caroten (nabati):
Wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon
Vitamin A
Hipovitaminosis:
Kebutaan di malam hari (gejala awal)
Xerophthalmia
Kebutaan
Gangguan pada gigi
Anemia
Mempengaruhi sistem tulang dan syaraf, dan dapat
mengakibatkan kelumpuhan
Gangguan pertumbuhan
Hipervitaminosis (toksik):
Mual, muntah, nyeri perut, diare dan kehilangan berat
badan
Sistem syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi,
menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan,
sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit
kepala dan lemah otot
Vitamin D
Komponen:
Hewan: Cholecalciferol (Vit. D3)
Tanaman: Ergocalciferol (Vit. D2)

Struktur:
Vitamin D3 Vitamin D2

Fungsi:
Berperan dalam absorpsi dan metabolisme kalsium
Vitamin D
Sumber:
Hewan: telur, hati dan ikan, susu
Tumbuhan: sereal, roti, margarine yang diperkaya dengan vitamin D
Dapat diproduksi dengan adanya sinar matahari
Kebutuhan:
10 mikro-gram/hari = 400 unit per hari
(1 unit = 0,025 μg cholecalciferol atau ergocalciferol)
Pengobatan:
DOSIS:
• Untuk defisiensi: 1.000 – 4.000 unit per hari.
• Untuk ricketsia: 3.000 – 10.000 unit/hari
• Untuk hypophosphatemia: 50.000 – 100.000 unit per hari
• Untuk hypoparathyroidism: 50.000 – 200.000 unit /hari
PEMBERIAN:
• Vitamin D diberikan Oral
• Ergocalciferol diberikan Injeksi untuk kasus tertentu
BENTUK OBAT:
• Tablet, kapsul, larutan oral ataupun injeksi
= Calcifediol

= Calcitrol
Vitamin D
Hipovitaminosis:
Tulang tidak dapat mengeras (tulang lemah seperti tulang
bengkok akibat berat badan).
menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan
tungkai, punggung, torax (rongga dada) dan panggul.
merusak sistem syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan
otot.
Ricketsia (Anak) atau Osteomalacia (Dewasa)
Hipervitaminosis (toksik):
Peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah.
Kalsium dapat membentuk batu ginjal juga dapat menyebabkan
pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri
pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal.
Kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga
yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu
Vitamin E
Komponen:
α-Tocopherol dan isomernya (tocotrienol, dll)
Struktur:

Fungsi:
Merupakan antioksidan.
Membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi
oksidasi dan berfungsi sebagai kofaktor beberapa enzim
Sumber:
Sayuran dan minyak biji-bijian, seperti:
Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai
konsentrasi vitamin E yang tertinggi
Minyak jagung dan minyak biji bunga matahari
Kuning telur dan daging; Lemak hewani seperti butter
dan susu hampir tidak mengandung vitamin E
Struktur Kimia
Vitamin E
Hipovitaminosis:
Gangguan sistem syaraf dan otot yang dapat
menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan
nyeri pada otot betis

Hipervitaminosis:
> 800 unit per hari  meningkatkan perdarahan
Vitamin K
Komponen:
2-methyl-3-phytyl-1,4-naphthoquinone
Struktur:
Fungsi:
Berperan dalam sintesis beberapa protein dan juga dalam
proses pembekuan darah
Dibutuhkan juga untuk pembentukan tulang
Sumber:
Sumber utama didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh bakteri
di dalam sistem pencernaan (mikroflora usus).
Sumber dari makanan adalah hati, sayur-sayuran berwarna hijau
yang berdaun banyak (bayam), sayuran sejenis kubis (kol) dan
susu
Sediaan farmasi:
Tablet (5 mg). Dosis umum 2,5 – 10 mg dan dapat diulang
setelah 12 – 48 jam jika diperlukan
Vitamin K
Hipovitaminosis:
Darah tidak dapat membeku
Jarang terjadi kecuali pada bayi karena sistem
pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan
tidak mengandung bakteri yang dapat mensintesis
vitamin K, air susu ibu mengandung hanya
sejumlah kecil vitamin K
Hipervitaminosis:
Gejalanya adalah hemolisis sel darah merah,
penyakit kuning dan kerusakan otak
Vitamin C
Komponen:
Asam Askorbat (2-oxogulonolactone)
Struktur:

Fungsi:
Berperan pada proses penyembuhan luka serta daya tahan
tubuh melawan infeksi dan stress
Berperan juga pada pembentukan kolagen dan jaringan-
jaringan intraseluler, terutama pada tulang, kulit dan gigi
Sumber:
Sayuran dan buah-buahan, terutama buah-buahan segar. Buah
mentah lebih banyak kandungan viamin C dibanding buah yang
tua
Buah-buahan: Jeruk mengandung vit C yang tinggi. Lainnya:
buah berries, tomat, nanas, dan jambu
Sayuran: bayam, brokoli, cabe hijau dan kubis
ASI juga mengandung vitamin C
Vitamin C
Hipovitaminosis:
Penyakit sariawan, perdarahan disekitar gusi dan gigi
Anemia, sering terkena infeksi, kulit kasar dan
kegagalan dalam menyembuhkan luka
Nyeri otot
Hipervitaminosis:
Mual, kejang perut, diare, sakit kepala, kelelahan dan
susah tidur
Dapat membentuk batu ginjal
Vitamin B
Vitamin B
Vitamin Kegunaan Sumber utama
Vitamin B1 (Tiamin) Mencegah beri-beri Kacang, daging
Vitamin B2 (Riboflavin) Mencegah bbrp penyakit kulit Ragi, telur, kacang, daging
Vitamin B3 (Niasin) Mencegah pelagra Daging tanpa lemak, ikan.
Vitamin B5 (Asam Komponen – CoA Organ hewan atau tanaman
pantotenat) serealia
Vitamin B6 (Piridoksin) Katalis enzim Daging, pisang, kacang,
kentang, sereal
Vitamin B7 (Biotin) Membantu katalisis Kacang, hati, kuning telur,
protein&karbohidrat, membantu pisang, jamur, semangka,
sintesis hormon juga diproduksi oleh flora
normal usus halus
Vitamin B9 (Asam folat) Mengatur transfer CH3 Sayuran hijau, hati
Vitamin B 12 Memperbaiki pertumbuhan sel Daging, seafood, telur,
(Sianokobalamin) makanan fermentasi
Vitamin B
Vit. Hipovitaminosis Hipervitaminosis
B1 Beriberi
B2 Retensi cairan tubuh, sakit tenggorokan, inflamasi lidah
dan mulut, bibir pecah2 dan berwarna merah
B3 Pellagra, aterosklerosis Kulit gatal, kering, eksim,
gangguan pencernaan,
keracunan hati, dll
B5 - Burning feet syndrome
B6 Gangguan iritabilitas, insomnia, rasa lemas, gangguan Numbness dan permasalahan
fungsi saraf, melemahnya sistem imun saraf lain
B7 Kerontokan rambut
B9 Gangguan sintesis nukleotida, fosfolipid, metabolisme
asam amino
B12 Gangguan pembentukan darah yang dikenal dengan istilah
pernicious anemia
• Zat yang dalam jumlah tertentu diperlukan oleh tubuh
untuk proses metabolisme normal yang diperoleh melalui
makanan sehari-hari
• Mineral Mayor
kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klor and
sulfur/belerang
• Mineral Minor
besi, mangan, tembaga, iodium, zinc, kobal, molybdenum,
selenium, kromium, aluminum, nickel, fluor, silicon,
vanadium
Komposisi Garam Mineral Di Dalam
Cairan Tubuh (5)

Cairan Ekstraseluler Cairan Intraseluler


Natrium & Klorida (dalam Kalium (paling banyak)
jumlah besar)
Bikarbonat (tidak terlalu Fosfat organik (banyak)
banyak)
Kalium, Kalsium & Natrium, magnesium, dan
Magnesium (jumlah kecil bikarbonat (sejumlah kecil)
namun penting)
Klorida (sedikit)
Kalsium (sangat sedikit)
Mineral Mayor

Mineral Kegunaan Sumber Defisiensi


Mineral dalam tulang produk olahan pertumbuhan
dan gigi, kontraksi susu terhambat (pada
dan relaksasi otot, anak-anak),
pertahanan tubuh, osteoporosis
pengaturan
permeabilitas
membran
fosfolipid membran protein tinggi, hilang nafsu makan,
sel, transfer energi seperti daging, nyeri tulang, lemah
juga berperan pada unggas, ikan otot, pertumbuhan
pembentukan tulang dan telur tidak normal
& gigi
Mineral Mayor

Mineral Kegunaan Sumber


Kation penting dlm cairan Garam
ekstraseluler: mengatur (17,1 mmol/g)
osmolaritas Makanan alami
(0,1-3,0 mmol/100 g)
Konsentrasi normal= 150 Buah2an: 0,1 mmol/g
mmol/L (~ 9 g NaCl): Sayuran: 0,3 mmol/g
menstabilkan rasio Na/K Daging, ikan, telur: 3,0
utk potensial membran sel mmol/100 g
(konduksi sel saraf &
kontraksi sel otot) [5] Makanan olahan:
Roti: 20 mmol/100 g
Kebutuhan(5): Keju: 30 mmol/100 g
70-250 mmol/hari Mentega asin 40 mg/100 g
• Kekurangan natrium di dalam tubuh secara abnormal
dapat disebabkan oleh(5):
– Pengeluaran dari keringat: 15 L/hari dgn [Na] = 50 mmol/L
– Kehilangan cairan usus akibat diare atau kolera (18 L/hari)
– Pengeluaran berlebih melalui urine krn. Ginjal gagal menyimpan
natrium
• Kelebihan natrium dapat terjadi pada(5):
– Gagal jantung (congestive heart failure)
– Defisiensi albumin dlm plasma
– Kegagalan ginjal utk merespon hormon2 yg menstimulasi
pengeluaran Na dr dlm tubuh
Mineral Mayor

Mineral Kegunaan Sumber Defisiensi


Mirip dengan Na. bekatul, kopi, Dehidrasi,
K&Na membantu coklat, khamir pelunakan otot.
menjaga tekanan
osmotik dan Kebutuhan:
keseimbangan asam sekitar 4 – 7 g KCl
basa. Terutama pada
intraseluler
Mineral Minor
Mineral Kegunaan Sumber Defisiensi
(5) Membantuproses: Garam beriodium Penyakit gondok,
- pertumbuhan Seafood(5) Cretinism
- metabolisme Rumput laut(5)
Komponen dari Roti
hormon Thyroid(5)
Daging merah, telur, ikan(5) Lemas, sakit kepala,
Bagian dari Protein Biji-bijian(5), makanan yang Sering terkena
Hemoglobin dikeringkan infeksi
Membawa O2 pada Buah-buahan: jambu biji, Tidak dapat
darah lemon, jeruk, pepaya, konsentrasi,
Bagian dari Protein tomat(5) Toleransi terhadap
Myoglobin pada Otot dingin rendah,
Kontraksi otot Sayuran: brokoli, kol, Anemia(5)
kembang kol, labu besar(5)
ASI(5)
Membantu Air minum(5) Gigi keropos(5)
pembentukan tulang Tanaman (daun teh) (5)
dan gigi Ikan & Seafood
• Hasil penelitian pd thn 1971(6):
– Air zam-zam memiliki karakter fisik khusus yg
membuatnya bermanfaat
– Kandungan garam kalsium & magnesium sedikit
lebih tinggi dari air ledeng
– Kandungan flouride yg memiliki efek germisida
(antibakteri) → kondisinya steril
• Di dalam sumur air zam-zam tidak ditemukan
pertumbuhan organisme(6)
TDS: Total Dissolve Alkalinity
1. Bender, D.A. 2003. Nutritional Biochemistry of The Vitamins 2nd edition.
Cambridge University Press. New York-USA.
2. Fox, P.F. and McSweeney, P.L.H. 1998. Dairy Chemistry and Biochemistry.
Blackie Academic & Professional. London
3. Koolman, J. and K.H. Roehm. 2005. Color Atlas of Biochemistry 2nd edition,
revised and enlarged. Thieme. Stuttgart
4. Reinhard, Tonia. 1998. The Vitamin Sourcebook. Contemporary Publishing
Group. Illinois-USA
5. Robinson, J. 2002. Water, Electrolytes and Acid-Base Balance. In Essentials of
Human Nutrition. Second edition. J. Mann & A. S. Ttruswell (editor). Oxford
University Press, New York.
6. Al Zuhair, N. and R. Khounganian. 2011. A comparative study between the
chemical composition of potable water and Zamzam water in Saudi Arabia.
http://faculty.ksu.edu.sa/khounganian/Interns%20Seminar/Zamzam-
waterpublicationarticle.pdf (180411)
KELOMPOK PRESENTASI
MATA KULIAH FARMAKOGNOSI
TA 2022/2023
Tugas: Makalah & Presentasi

Poin Penting :
1. Wajib ada nama - nama kelompok dan NPM
2. Wajib ada outline (pokok/topik bahasan yang ingin di bahas)
3. Foto tumbuhan
4. Penulisan nama latin
5. Struktur dan nama senyawa
6. Khasiat/kegunaan di bidang farmasi
7. Kesimpulan (Dalam bentuk tabel) dan daftar pustaka
8. Menuliskan minimal 3 tumbuhan (1 tumbuhan bisa tdd dari berbagai senyawa)

Slide minimal 10 dan maksimal 25

NPM Nama Kelompok Materi


10060321146 DALIFA FATHIANA TARTILA 1
10060321154 LUTHFINA ADHWA SAFITRI 1
10060321163 NISRINA AZ ZAHRA AL ANSORI 1
Minyak Atsiri
10060321173 IRHAM MAULANARRASYID 1
10060321183 CHOIRUN NISAA AL MUJAHIDAH 1
10060321157 MUHAMAD INZAGHI DIVI WIJAYA 1
10060321147 HILMI FAUZAN NURHAKIM 2
10060321155 SAVIOLA 2
Diterpen dan
10060321164 MAIMANAH SALSABILA RAHMATIKA 2
tetraterpenoid
10060321174 FAHRE WICAKSONO RIYANTO 2
10060321181 ZAIHAN NUR FITRI 2
10060321148 IMA MUNATUL MAULA 3
10060321156 NOVITA SYAFA RAMADHANTY 3
10060321165 RIFA FADHILAH 3 Saponin
10060321176 NENCY OKTAVIA SRI MULYANI 3
10060321185 SALMA AWALYA PUTRI YULIANI 3
10060321149 AMALIA YUSGIAWATI 4
10060321191 AZZAHRA RAHMANITA 4
10060321166 ADILAH NURHALIZA 4 Alkaloid
10060321177 VENNY SAFITRIANI 4
10060321186 BINTANG ARFIAN HADISTA 4
10060321150 CAHYANING PERTIWI 5
10060321158 TITA HAERANI 5
Antraquinon
10060321168 FATIKA HIRA WINDA SABAHA 5
dan / lignin
10060321179 HAWA AGREEABLE 5
10060321187 MUHAMMAD YEOH VALENT 5
10060321151 INKA SITI RABIAH 6
10060321160 MUHAMMAD RACHMAN ALVIANNUDIN 6 Tanin
10060321169 INDAH PRAYESTI 6
10060321180 ROHMAYATI 6
10060321188 DWI FAHIRA 6
10060321152 MIYAZAKI UMAR 7
10060321161 VIE ANGEL JULIA 7
10060321171 ANGELICA KHUSUMA WARDANI 7 Flavonoid
10060321184 RASYID FADHILAH 7
10060321189 SALMA NUR SAHARA 7
10060321153 RIFA TAZKIATUL KUSMAWAN 8
10060321162 KHANSA DIFA UFAIRAH 8
Steroid dan
10060321172 MUHAMMAD FAUZAN MUTAQIEN 8
Triterpenoid
10060321182 MEIDA SEPTIARA MAULIDA 8
10060321190 SILVI NUR SUNDARI 8

You might also like