Perjalanan Pendidikan Nasional Dari Perspektif Ki Hajar Dewantara Di Era Digital

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL DARI PERSPEKTIF KI HAJAR

DEWANTARA DI ERA DIGITAL


Pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak zaman prasejarah, dimana masyarakat
pada masa itu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh secara turun-temurun.
Pendidikan formal di Indonesia baru dimulai pada masa penjajahan oleh Belanda.
Dewasa ini Pendidikan di Indonesia sedang menghadapi berbagai masalah, hal ini
terbukti dari banyak peristiwa yang terjadi dalam proses pendidikan kita menandakan bahwa
pendidikan di negara kita tercinta sedang melalui proses yang kritis. Dalam UUD 1945 dapat
digambarkan bahwa setiap warga negara berhak dalam mendapatkan pendidikan yang
sempurna secara manusiawi. (Suryana, C., & Muhtar, T.) (2022). Namun saat ini
kelihatannya seperti kehilangan arah dalam proses pendidikan ini. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di masa ini tentu ikut andil besar mempengaruhi pendidikan di
negara kita. Seiring dengan perkembangan tersebut, kita menyadari bahwa kita telah ada abad
ke-21 dimana negara kita dihadapkan dengan berbagai peluang dan tantangan masa depan
pendidikan di Indonesia. Dalam konteks sosiologi Pendidikan merupakan alat pengembangan
diri (Rasyid, 2015).
Seiring berkembangnya waktu berkembang pula kebutuhan manusia dan tentu saja
manusia membutuhkan teknologi untuk mendukung dan mempermudan perjaan mereka, pun
dengan Pendidikan dari masa kemasa terus mengalami upgrade mungkin duli saat zaman
prasejarah masih menggunakan batu untuk belajar lalu menggunakan kertas dan juga
boilpoint atau pensil untuk era modern ini wajib hukumnya belajar menggunakan gadged
serperti halnya smartphone dan komputer.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat memengaruhi perubahan
cepat yang terjadi pada dunia pendidikan. Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, membuat dunia pendidikan harus terus ikut agar tidak tertinggal. Dari berbagai
permasalahan yang muncul dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
memengaruhi dunia pendidikan salah satunya merosotnya karakter generasi muda (Asa,
2019).
Pendidikan merupakan jalan bagi proses pengembangan karakter siswa. Sekolah adalah
tempatnya. Oleh sebab itu, hanya dengan pendidikan yang baik maka proses pendidikan
karakter di sekolah akan baik pula. Tuntutan tersebut begitu berat, namun tentu akan
memberikan dampak baik bagi karakter anak bangsa (Atmaja et al., 2020). Era digital
menuntut manusia Indonesia yang berkualitas, SDM yang tangguh, berwawasan unggul, dan
terampil. Hal ini dimungkinkan karena di abad 21 bangsa Indoneisa harus kompetitif
sehingga dapat menunjang pembangunan nasional. (Budiana, 2021).
Di era digital dewasa ini, kita mengenal pendidikan nilai sebagai pendidikan karakter.
Puskur dalam (Subardhini., 2021). Di era digital sekarang perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sangat pesat. Informasi hanya seper sekian detik dapat sampai dengan alat
komunikasi (handphone canggih) (Budiana, I 2021). pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang
dapat diterapkan dalam proses pendidikan karakter di sekolah dasar pada era digital.
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang sangat relevan diterapkan dalam pendidikan karakter di
sekolah dasar pada era digital (Alfarisi, Z. (2015). Teori yang terkenal adalah teori trikon
yang meliputi teori kontinuitas, teori konvegen, teori konsentris (Rachmi & Kuswanto, 2021),
Ki Hadjar Dewantara menilai jika bangsa Indonesia meniru sistem pendidikan yang
diterapkan di barat, akan sangat merusak kepribadian bangsa Indonesia (Apriliani 2021),
karna ki hajar dewantara mempunyai trilogy kepemimpinana (Wiryopranoto et al., 2017)
berikut pemaparan dari saya tentang implementasi pendidikan ki Hajar dewantara di era
digitalisi.

DAFTAR PUSTAKA

Suryana, C., & Muhtar, T. (2022). Implementasi Konsep Pendidikan Karakter Ki Hadjar
Dewantara di Sekolah Dasar pada Era Digital. Jurnal Basicedu, 6(4), 6117-6131.

Asa, A. I. (2019). Pendidikan Karakter Menurut Ki Hadjar Dewantara Dan Driyarkara. Jurnal
Pendidikan Karakter, 9(2), 245–258. https://doi.org/10.21831/jpk.v9i2.25361

Atmaja, T. S., Dewantara, J. A., & Utomo, B. B. (2020). Penguatan Pendidikan Karakter
Berbasis Sekolah Menengah Atas Perbatasan Entikong Kalimantan Barat. Jurnal
Basicedu, 4(4), 1257–1266. https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.545

Budiana, I. (2021). Menjadi guru profesional di era digital. JIEBAR: Journal of Islamic
Education: Basic and Applied Research, 2(2), 144–161.
https://doi.org/10.33853/jiebar.v2i2

Subardhini, M. (2021). Bab 8 Pembentukan Karakter Nasionalisme. Yogyakarta: Idea Press.

Budiana, I. (2021). Menjadi guru profesional di era digital. JIEBAR: Journal of Islamic
Education: Basic and Applied Research, 2(2), 144–161.
https://doi.org/10.33853/jiebar.v2i2

Alfarisi, Z. (2015). Pemikiran Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara.


Rachmi, R. N. Y., & Kuswanto, K. (2021). Pendidikan Humanistik Kunci Sukses
Guru Sekolah Dasar Sejalan dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara. Journal of
Multiliteracies. https://ejournal.multiliterasi.com/index.php/journal-multiliterasi/
article/view/13

Apriliyanti, F., Hanurawan, F., & Sobri, A. Y. (2021). Keterlibatan Orang Tua dalam
Implementasi Nilai-nilai Luhur Pendidikan Karakter Ki Hadjar Dewantara. Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), 1–8.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i1.595

Wiryopranoto, S. et al. (2017). Ki Hajar Dewantara: Pemikiran dan Perjuangannya. Jakarta :


Mueum Kebangkitan Nasional Dirjen Kemdikbud.

Rasyid, M. R. (2015). Pendidikan Dalam Perspektif Teori Sosiologi. Rasyid Tarbiyah Dan
Keguruan UIN

You might also like