Professional Documents
Culture Documents
JPAI Eka Wahyu Permatasari
JPAI Eka Wahyu Permatasari
Corresponding Author:
Syira Fatharani Taena
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
Email: 2220202133@radenfatah.ac.id
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif.Metode ini difokuskan pada permasalahan atas dasar fakta yang
dilakukan dengan cara pengamatan/observasi, wawancara, dan mepelajari
dokumen-dokumen. Metode kualitatif ini juga, di lakukan dengan penulis yang
menjadi instrumen dalam penelitian dan analisis dilakukan secara terus menerus
dari awal penelitian hingga analisis data.1
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi guna memecahkan masalah
yang ada. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan kualitatif yang melakukan observasi mencatat, wawancara serta
dokumentasi.2
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اْسَتِع ْيُنْو ا ِبالَّصْبِر َو الَّص ٰل وِة ِاَّن َهّٰللا َم َع الّٰص ِبِرْيَن
manusia. Akhlak juga mencakup aspek etika, moralitas, dan tata krama
yang diatur oleh ajaran agama Islam. Akhlak adalah bagian penting dari
ajaran Islam yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Allah
dan hubungan antara manusia dengan sesama manusia.3
Dalam tafsir al-Mishbah, Quraish Shihab menafsirkan Surah Al-
Baqarah ayat 153 sebagai berikut. Ayat ini mengajak orang-orang yang
beriman agar dapat menjadikan shalat sebagaimana yang diajarkan Allah
SWT dan menghadap ke kiblat serta sabar menjadi penolong untuk
menghadapi cobaan dalam kehidupan.4
Menurut Wahbah az-Zuhaili dalam tafsir Al-Munir menafsirkan
Surah Al-Baqarah ayat 153 sebagai berikut. Allah SWT menjelaskan
bahwa nikmat terkadang disertai dengan cobaan dan berbagai musibah,
namun dengan meminta pertolongan (kepada Allah) yaitu dengan sabar
dan shalat, karena dengan sabar dapat meneguhkan keinginan dan
memperkuat tekad saat berada dalam kesulitan, dan Allah bersama
orang-orang sabar, yaitu dengan memberi pertolongan, perhatian, dan
dukungan.5
Buya Hamka menafsirkan surah Al-Baqarah ayat 153 bahwa
semakin tinggi dan mulia tujuan seseorang, maka semakin banyak juga
kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu, seseorang harus mempunyai
berbagai pengorbanan yang besar, hati yang teguh, dan semangat yang
kokoh. Tanpa hal tersebut tujuan pun tidak dapat terwujud. Para nabi
yang dahulu seperti Rasulullah SAW juga sudah melewati berbagai
halangan dan ritangan yang sulit. Mereka menjalaninya dengan penuh
kesabaran. Sehingga, jika orang yang beriman kepada Nabi Muhammad
wajib bersabar yaitu sabar menderita dan sabar menunggu hasil yang
dicita-citakan.6
َو َم ٓا ُاِم ُر ْٓو ا ِااَّل ِلَيْعُبُدوا َهّٰللا ُم ْخ ِلِص ْيَن َلُه الِّدْيَن ۙە ُحَنَفۤا َء َو ُيِقْيُم وا الَّص ٰل وَة َو ُيْؤ ُتوا الَّز ٰك وَة َو ٰذ ِلَك ِد ْيُن
اْلَقِّيَم ِۗة
3
Hadi Yasin, “Ayat -Ayat Akhlak Dalam Al-Quran: Membangun Keadaban Menuju Kemuliaan
Peradaban,” Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam 2, no. 2 (2019): 3, https://uia.e-
journal.id/Tahdzib/article/view/509/308.
4
Quraish Shihab, “Sejarah dan Ulum Al-Quran” (Pustaka Firdaus, 2001).
5
Az-Zuhaili W, Tafsir Al-Munir Jilid I: Aqidah, Syariah dan Manhaj (Gema Insani, 2013).
6
Amrullah A A, Tafsir Al- Ahzar Jilid I (Pustaka Nasional PTE LTD, 2001).
Surah ini terdiri dari 128 ayat, termasuk surah Makkiyah, kecuali
tiga ayat terakhir. Surah ini diturunkan antara Mekah dan Madinah ketika
Rasulullah SAW kembali dari perang Uhud. Surat ini disebut juga Surah
An-Ni'am yang artinya keberkahan, karena di dalam surat tersebut Allah
SWT menyebutkan beberapa nikmat kepada hamba-hambanya. Berkah
Allah yang dijelaskan dalam ayat ini antara lain hujan, matahari,
berbagai buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan dan banyak kesenangan
lainnya.
Allah menyatakan, “Sesungguhnya Allah selalu menyuruh semua
hamba-Nya untuk berlaku adil dalam ucapan, sikap, tindakan, dan
perbuatan mereka, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, dan Dia
juga memerintahkan mereka berbuat kebajikan, yakni perbuatan yang
melebihi perbuatan adil; memberi bantuan apa pun yang mampu
diberikan, baik materi maupun non-materi secara tulus dan ikhlas,
kepada kerabat, yakni keluarga dekat, keluarga jauh, bahkan siapa pun.
Dan selain itu, Dia melarang semua hamba-Nya melakukan perbuatan
keji yang tercela dalam pandangan agama, seperti berzina dan
membunuh; melakukan kemungkaran yaitu hal-hal yang bertentangan
dengan nilai-nilai dalam adat kebiasaan dan agama; dan melakukan
permusuhan dengan sesama yang diakibatkan penzaliman dan
penganiayaan. Melalui perintah dan larangan ini Dia memberi pengajaran
dan tuntunan kepadamu tentang hal-hal yang terkait dengan kebajikan
dan kemungkaran agar kamu dapat mengambil pelajaran yang berharga.”
Surah juga ini berisi petunjuk tentang tindakan apa yang harus
diambil oleh orang beriman untuk menciptakan perdamaian. Salah satu
etika yang diambil penegakan keadilan di dalam surah an nahl ayat 90
berisi perintah Allah SWT untuk membawa keadilan bagi umat Islam. Isi
ayat ini adalah tentang perintah-perintah Allah, sehingga manusia dapat
7
Devy Habibi Muhammad, Fitria Anggraeni, dan M Jadid Khadavi, “Nilai Pendidikan Akhlaq
tentang Sikap dalam Persfektif Islam,” Edumaspul: Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (2022): 1054–60,
doi:10.33487/edumaspul.v6i1.2150.
8
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Pesan, kesan dan Keserasian Al-Quran (Jakarta: Lentera
Hati, 2005).
9
Muhammad Mutawalli Al-sya, “Tasawuf,” n.d.
didahului sesuatu sebab dan ada ayat yang diturunkan tanpa didahului
oleh sebab.10 Mengenai asbabun nuzul pada surat An-Nahl ayat 90-91,
hanya terdapat pada ayat 91. Ketika itu, Rasulullah apabila menerima
seseorang memeluk agama Islam, langsung dibaiat (diadakan janji setia).
Ayat ke-91 diturunkan untuk memberi perintah agar kaum muslimin
berbaiat kepada Rasulullah SAW yakni berjanji setia untuk
mempertahankan panji-panji Islam dan memeluk Islam dengan penuh
konsekuen.11
KESIMPULAN
10
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Ilmu-Ilmu Al Qur-an Ilmu-Ilmu Pokok dalam
Menafsirkan Al Qur-an, ed. oleh Pustaka Rizki Putra (Semarang, 2002).
11
A. Mudjab Mahali, Asbabun Nuzul Studi Pendalaman Al-Quran (Jakarta: PT. Raja Grafindo,
2002).
DAFTAR PUSTAKA
A, Amrullah A. Tafsir Al- Ahzar Jilid I. Pustaka Nasional PTE LTD, 2001.
Al-sya, Muhammad Mutawalli. “Tasawuf,” n.d.
Boru, Jel. “Metodologi Peneitian,” 20144, 34–48.
Mahali, A. Mudjab. Asbabun Nuzul Studi Pendalaman Al-Quran. Jakarta: PT.
Raja Grafindo, 2002.
Muhammad, Devy Habibi, Fitria Anggraeni, dan M Jadid Khadavi. “Nilai
Pendidikan Akhlaq tentang Sikap dalam Persfektif Islam.” Edumaspul:
Jurnal Pendidikan 6, no. 1 (2022): 1054–60.
doi:10.33487/edumaspul.v6i1.2150.
Ramdhan, Muahammad. Metode Penelitian. Surabaya: Cipta Media Nusantara
(CMN), 2021.
Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi Ash. Ilmu-Ilmu Al Qur-an Ilmu-Ilmu
Pokok dalam Menafsirkan Al Qur-an. Diedit oleh Pustaka Rizki Putra.
Semarang, 2002.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah, Pesan, kesan dan Keserasian Al-Quran.
Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Shihab, Quraish. “Sejarah dan Ulum Al-Quran.” Pustaka Firdaus, 2001.
W, Az-Zuhaili. Tafsir Al-Munir Jilid I: Aqidah, Syariah dan Manhaj. Gema
Insani, 2013.
Yasin, Hadi. “Ayat -Ayat Akhlak Dalam Al-Quran: Membangun Keadaban
Menuju Kemuliaan Peradaban.” Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan
Islam 2, no. 2 (2019): 3.
https://uia.e-journal.id/Tahdzib/article/view/509/308.