mengerti bagaimana isu-isu mengenai_perbedaan
memengaruhi konseprualisasi dari perilaku abnormal
dan juga memengaruhi disgnosis dan penanganan
‘gangguan-gangguan psikologis. Kami juga percaya bahwa
‘cakupan bahasan mengenai perbedaan harus langsung
dlintegrasikan di dalam teks, tidak rerpisah di dalam
firur kolom tersendii
Mengintegrasikan Perspektif-Perspektif
Teoretis
Mahasswa terkadang merasa seolah-olah sebuah prespekif
teoretis pasti benar sementara perspektf yang lainnya salah,
Kami memeriksa berbagai perspekti teoretis berbeda yang
‘menginformasikan pemahaman teekini mengenai psikologi
abnormal dan membantu mahasiswa mengintegraskan
pandangan-pandangan berbeda ini ke dalam firur Melihat
Benang Merahnya. Kami juga mengeksplorasi jalurjalur
penyebab utama yang melibatkan interaks-interaksi dati
faktor-faktor psikologis, sosiobudaya, dan biclogis. Kami
betharap dapat menanamkan kesan kepada mahsiswa
akan pentingnya mengambil sudue pandang yang lebih
fuas tethadap permasalahan yang kompleks, dengan
‘memperhatikan adanya pengaruh multfaktor dan interaksi
ancara faktorfaktor tersebut.
Mengintegrasikan Pemikiran Kritis
Kami mendorong mahasiswa untuk berpikir lebih
dalam mengenai konsep-konsep urama dalam psikologi
abnormal dengan menyertakan dua hal berkenaan
dengan berpikir krtis di setiap bab. Pertama, fieur @i
menyoroti kontroversi-kontroversi terkini di lapangan
dan memasukkan pertanyzan-peranyaan berpikir kritis
yang menantang mahasiswa untuk memikirkan is
yang didiskusikan di dalam teks secara lebih jauh. Kedua,
[Pertanyaan-pertanyaan berpikir kritis di akhir setiap bab
menantang mahasiswa untuk berpikir secara seksama
ddan kits mengenai konsep-konsep yang didiskusikan di
dalam bab dan untuk merefleksikan bagaimana konsep-
konsep ini berhubungan dengan pengalaman pribadi
mereka atau pengalaman dari orang yang mereka kenal.
‘Untuk mengintegrasikan cujuan menulis-lintas-kurikulum
(cerising-acrss-the-curriculum, WAC), pengajar mungkin
dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan berpikirkrits
di tur @Zu dan pertanyaan-pertanyaan berpikir kritis di
akhirsetap bab sebagai tugas wajib atau cugas tambahan.
BARU! Mengintegrasikan Tujuan Belajar
dengan Taksonomi Bloom
Pada edisi ini, rujuan pembelajaran diperkenalkan di
awal setiap bab. Tujuan pembelajaran dalam ceks ini
terintegrasi dengan model penilaian kuliah IDEA, yang
rmenckankan empat poin kemampuan yang dibutuhkan
pada studi psikologi abnormal yang disingkar menjadi
akronim, IDEA adalah:
1, Identify (Mengidentiftkasi).. kriceria ini digunakan
uncuk menentukan apakah suatu perilaku abnormal,
kkaregori psikotropika dan obat-obatan paikiatr,tipe
spesifk dari gangguan di antara kategori-kategori
diagnosis, faktor-faktorrisiko dalam bunuh diri di
Aealangan remaja, dan lain-lain
2. Define (Mendefinisikan) atan Describe
(Mendeskripsikan) ... ficut-ivur utama berbagai
sgangguan psikologis yang berbeda dan pemahaman
teori, dan lain-lain,
3.Explain (Menjelaskan) atau Evaluate
(Mengevatuasi).. perspektif mayor pada psikologi
abnormal, kefektifan psikoterap, bagaimana kokain
‘memengaruhi otak, dan lain-ain.
4. Apply (Mengaplikasikan)... ficur-ficur kunci
dalam pemikiran kritis, pengetahuan mengenai
kebiasaan tidur yang schat, model diatesis-sres bagi
perkembangan skiaofrenia, dan lain-lain,
‘Model IDEA terintegrasi dengan taksonomi rujuan
pembelajaran yang paling sering digunakan yang
dlkembangkan oleh peneliti pendidikan ternama Benjamin
Bloom. Taksonomi Bloom disusun dengan peningkatan
level yang disesuaikan dengan kompleksitas kognitif. Level
terendah menckankan pengetahuan dasar dan pemahaman.
Level menengah melibatkan aplikasi pengetahuan dan
level yang lebih tinggi melibatkan kemampuan analiss
yang lebih tinggi, sintesis, dan evaluas.
Tujuan pembelajaran yang diidentifikasikan
dalam model IDEA merepresentasikan tiga level dasar
kemampuan kognitif pada taksonomi Bloom. Tyjuan
pembelajaran Mengidentifikasi, Mendeskripsikan, dan
‘Mendefinsikan merepresentasikan leve-level dasar dari
kemampuan kognitif (misalnya, pengetahuan dan
pemahaman terhadap taksonomi Bloom yang asli atau
mengingat dan memahami taksonomi Bloom yang
telah direvisi). Tujuan pembelajaran Mengaplikasikan
‘merefleksikan level menengah dari kemampuan kognitif
yang melibatkan pengaplikasian konsep-onsep psikologis.
Tujuan pembelajaran Mengevaluasi dan Menjelasken
menilai kemampuan yang lebih tinggi dan kompleks
di dalam hierarki yang melibatkan analisis, sintesis, dan
cevaluasi pengetahuan psikologi (atau menganalisis dan
mengevaluasi domain-domain yang direpresentasikan
dalam taksonomi yang telah direvs). Dengan membangun
ujian berdasarkan rujuan pembelajaran ini, pengajar dapat
‘menilai tidak hanya keseluruhan pengecahuan mahasiswa,
tetapi juga pemerolehan kemampuan pada level kerumican
kognitif yang berbeda di dalam taksonomi Bloom.