Curriculum Management in Improving The Quality of Education

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL INDOPEDIA (Inovasi Pembelajaran dan Pendidikan)

Volume 1, Nomor 2, Juni 2023


E-ISSN 2985-7309

MANAJEMEN KURIKULUM DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

CURRICULUM MANAGEMENT IN IMPROVING THE QUALITY OF EDUCATION


1
Anis Zohriah, 2Machdum Bachtiar, 3Eman Sulaeman
123
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
aniszohriah18@gmail.com, machdum.bachtiar@uinbanten.ac.id ,
222625227.eman@uinbanten.ac.id

ABSTRACT
The nature of schooling won't be palatable assuming that instructive parts that incorporate
establishment, objectives, educational program, ability and educator amazing skill,
instructor understudy relationship designs, learning procedure framework, assessment,
supporting and different components are overseen as is without cautious preparation. In the
mean time To accomplish decent and quality schooling is essential the presence of a decent
administration particularly in educational plan that will be instructed to understudies both
in regards totargets, content or showing materials, execution as well as assessment of the
educational plan. By applying educational plan the board in an expert foundation schooling
instruction will deliver qualified graduates who can shape graduates to procure
fundamental abilities. In addition, curriculum management also plays an important role in
integrating innovative educational technologies and relevant learning resources. In the digital
era, the use of educational technology can improve the quality of teaching and learning.
Curriculum management should ensure that teachers and students have adequate access to the
necessary technologies and support resources, and train teachers in the effective use of these
technologies. Lastly, curriculum management involves coordination and communication
between all education stakeholders, including teachers, students, parents, and school
administration. Through good collaboration, curriculum management can incorporate diverse
perspectives to ensure successful curriculum implementation and overall improvement of
education quality. In conclusion, curriculum management plays an important role in improving
the quality of education. By ensuring that the curriculum meets educational standards, is
responsive to change, integrates educational technology, and involves good collaboration,
curriculum management can help create an optimal learning environment and improve the
overall quality of education.

Keywords: Management, Curriculum, Education Quality

ABSTRAK

Sifat pendidikan tidak akan menyenangkan dengan asumsi bahwa bagian-bagian pendidikan
yang mencakup pendirian, tujuan, program pendidikan, kemampuan dan keterampilan luar
biasa pendidik, desain hubungan guru siswa, kerangka prosedur pembelajaran, penilaian,
pendukung dan komponen lainnya diawasi apa adanya tanpa persiapan yang hati-hati.
Sementara itu untuk mewujudkan pendidikan yang layak dan bermutu sangat diperlukan
adanya administrasi yang layak khususnya dalam rencana pendidikan yang akan diarahkan
kepada siswa baik dalam hal sasaran, isi atau materi tayangan, pelaksanaan serta penilaian
rencana pendidikan. Dengan menerapkan rencana pendidikan dewan di sebuah yayasan
ahli instruksi sekolah akan disampaikan lulusan berkualitas yang dapat membentuk lulusan

614
untuk pengadaan kemampuan dasar. Selain itu, manajemen kurikulum juga memainkan peran
penting dalam mengintegrasikan teknologi pendidikan yang inovatif dan sumber daya
pembelajaran yang relevan. Dalam era digital, penggunaan teknologi pendidikan dapat
meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Manajemen kurikulum harus memastikan
bahwa guru dan siswa memiliki akses yang memadai ke teknologi dan sumber daya pendukung
yang diperlukan, serta melatih guru dalam pemanfaatan teknologi tersebut secara efektif.
Terakhir, manajemen kurikulum melibatkan koordinasi dan komunikasi antara semua pemangku
kepentingan pendidikan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan administrasi sekolah. Melalui
kolaborasi yang baik, manajemen kurikulum dapat menggabungkan perspektif yang beragam
untuk memastikan implementasi kurikulum yang sukses dan peningkatan mutu pendidikan secara
menyeluruh. Dalam kesimpulan, manajemen kurikulum berperan penting dalam meningkatkan
mutu pendidikan. Dengan memastikan bahwa kurikulum memenuhi standar pendidikan, responsif
terhadap perubahan, mengintegrasikan teknologi pendidikan, dan melibatkan kolaborasi yang
baik, manajemen kurikulum dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang
optimal dan meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.

Kata Kunci: Manajemen, Kurikulum, Mutu Pendidikan

Submitted Accepted Published


June 10th 2023 June 18th 2023 June 20th 2023

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah sebuah usaha untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat
baik dari lembaga formal maupun informal untuk memperoleh manusia yang berkualitas . Agar
kualitas yang diharapkan dapat tercapai, diperlukan penentuan tujuan pendidikan yang tepat .
Tujuan pendidikan inilah yang akan menentukan keberhasilan dalam proses pembentukan
pribadi manusia yang berkualitas, dengan tanpa mengesampingkan peranan unsur-unsur lain
dalam pendidikan.
Pendidikan adalah proses yang melibatkan transfer pengetahuan, keterampilan, nilai-
nilai, dan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ini melibatkan pengajaran dan
pembelajaran di berbagai institusi seperti sekolah, perguruan tinggi, universitas, dan lembaga
pendidikan lainnya.
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi individu secara holistik, baik secara
intelektual, emosional, sosial, maupun fisik. Melalui pendidikan, individu dapat memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam kehidupan dan berkontribusi
secara positif terhadap masyarakat.
Selain pengetahuan akademik, pendidikan juga mencakup aspek moral dan etika.
Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan nilai-nilai yang baik, seperti rasa tanggung
jawab, etika kerja, toleransi, dan rasa saling menghargai.
Pendidikan memiliki peran penting dalam mempersiapkan individu untuk masa depan
dan memainkan peran kunci dalam pembangunan masyarakat. Dengan meningkatkan kualitas
pendidikan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih berpengetahuan, kritis, dan inovatif.
Pendidikan juga merupakan alat untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
Dengan memberikan akses pendidikan yang setara bagi semua individu, kita dapat memperbaiki
kesempatan hidup dan memerangi kemiskinan.

615
Dalam era modern, pendidikan juga terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi
dan tantangan global. Pendidikan digital dan pembelajaran jarak jauh semakin penting, dan
pendidikan berkelanjutan menjadi semakin diperlukan untuk mengikuti perkembangan dunia
kerja yang terus berubah.
Secara keseluruhan, pendidikan adalah proses yang penting dan tak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Ini memberikan fondasi bagi perkembangan pribadi dan kemajuan
masyarakat, serta merupakan kunci untuk mencapai potensi penuh individu dan masyarakat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka (library research)
yang menggunkan buku-buku dan literatur-literatur lainnya sebagai objek yang utama. Dalam
penelitian kepustakaan, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian
berupa data-data kepustakaan yang telah dipilih, dicari, disajikan dan dianalisis. Studi
pustaka di sini adalah studi pustaka tanpa disertai uji empirik.
Dalam penelitian kualitatif studi pustaka, peneliti tidak mengumpulkan data baru melalui
pengumpulan langsung seperti wawancara, observasi, atau eksperimen. Namun, saya
mengandalkan data sekunder yang ada dalam literatur yang telah ditulis sebelumnya. Penelitian
kualitatif studi pustaka dapat digunakan sebagai metode penelitian mandiri atau sebagai bagian
dari penelitian yang lebih besar.Data yang disajikan adalah data yang berbentuk kata yang
memerlukan pengolahan supaya ringkas dan sistematis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Manajemen merupakan suatu ilmu/seni yang berisi aktivitas perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling)dalam
menyelesaikan segala urusan dengan memanfaatkan semua sumberdaya yang ada melalui orang lain agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Dedi Lazuardi, 2017). Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta bahan yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (Rusman, 2009). (Ansari et al., 2022).
Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif,
komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum
secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi
lembaga pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan (Rusman,
2009).(Ansari et al., 2022).
Berkenaan dengan pendidikan, rencana pendidikan berarti jalan yang diambil oleh
instruktur atau pendidik dengan siswa untuk mengembangkan informasi, kemampuan dan perspektif
serta nilai-nilai. Sesuai Al-Khauly menyebutkan bahwa “Program pendidikan adalah sekumpulan
rencana dan media untuk menyampaikan lembaga-lembaga pendidikan dalam mengetahui tujuan-
tujuan yang diinginkan persekolahan.
Dalam Sistem Pendidikan, dinyatakan bahwa “Program pendidikan adalah sekumpulan
rencana dan pengaturan berkenaan dengan substansi bahan pelajaran dan strategi yang digunakan
sebagai aturan pelaksanaan pendidikan dan latihan pembelajaran. Program pendidikan adalah tujuan
dan amanah yang telah berlalu sebagai suatu susunan atau program pembelajaran yang harus
dilaksanakan oleh pengajar di sekolah.

616
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan disekolah, yang berarti bahwa
kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran. Dalam
melaksanakan kurikulum ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: (1) tingkat dan jenjang
pendidikan. Dengan adanya tingkat dan jenjang pendidikan berarti pula terdapat perbedaan
dalam hal tujuan institusional, perbedaan isi dan struktur pendidikan, perbedaan strategi pelaksanaan
kurikulum,perbedaan sarana dan lain-lain. (2) proses belajar mengajar adalah kegiatan guru sebagai
penyampai pesan/materi pelajaran, dan siswa sebagai penerima pelajaran. Dalam proses belajar
mengajar tersebut kedua-duanya dituntut aktif sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang
harmonis demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Rencana pendidikan memiliki situasi fokus di seluruh siklus instruktif. Rencana pendidikan
memandu semua struktur latihan instruktif untuk mencapai tujuan instruktif. Rencana pendidikan
jugamerupakan pengaturan instruktif, memberikan aturan dan aturan tentang jenis, perluasan, dan
urutan isi dan interaksi instruktif.
Depdiknas dalam Syafarudin menjadi ciri khas pengurus program pendidikan sebagai suatu
siklus mengkoordinasikan agar pembelajaran interaksi berjalan dengan baik sebagai tolak ukur
tercapainya tujuan pertunjukan oleh pendidik. Selain itu dimaknai bahwa gerakan pengurus
program pendidikan ini merupakan kerjasama antara kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
bersama para pendidik dalam melakukan latihan-latihan administrasi sehingga penataan berjalan
dengan baik.
Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum Dalam melaksanakan manajemen kurikulum,
sedikitnya ada 5 (lima) prinsip13 yang harus menjadi perhatian penting, yaitu:
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan
aspek yang harusdipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan
bagaimana agar
2. peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum
harus menjadi sasarandalam manajemen kurikulum.
3. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan
demokrasi yangmenempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada
posisi yang seharusnya
4. dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan
kurikulum.
5. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum perluadanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
6. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum
sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna
dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatifsingkat.
7. Mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses
manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan
tujuan kurikulum.
Dalam siklus pembelajaran penting untuk melaksanakan rencana pendidikan
administrasi untuk memberikan rencana pendidikan yang lebih layak, produktif dan
ideal dengan melibatkan berbagai sumber dan bagian program pendidikan. Jadi
jangan heran dengan anggapan bahwa programpendidikan ini memiliki banyak
kemampuan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya rencana pendidikan; aset-aset
yang menarik dan bagian-bagian rencana pendidikan dapat digarap melalui
penyelenggaraannya yang tertata dan berkesinambungan.

617
2. Memperluas nilai dan kesempatan bagi siswa untuk mencapai hasil maksimal;
Kemampuan tersebut terbesar dapat dicapai oleh siswa melalui latihan-latihan
intrakurikuler, selain itu juga melalui latihan-latihan ekstra dan ko-kurikuler yang
dibimbing secara terpadu dalam mencapai tujuan program pendidikan.
3. Meningkatkan signifikansi dan kecukupan pemahaman sesuai kebutuhan siswa
dan iklim umum siswa; rencana pendidikan yang diawasi benar-benar dapat
memberikan pintu terbuka yang berlaku dan hasil dengan kebutuhan siswa dan
iklim umum.
4. Mengusahakan kecukupan pelaksanaan dan latihan pendidik

5. siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran; Dengan perencanaan yang kompeten,


berkesinambungan dan mendidik para pelaksana yang terkoordinir dapat
memberikan inspirasi pada pelaksanaan pendidik serta latihan peserta didik dalam
pembelajaran.
6. Mengusahakan produktivitas dan kecukupan mendidik dan menambah
pengalaman; pengalamanpendidikan senantiasa diperiksa secara bersama-sama
melihat konsistensi antara rencana yang telah disusun dengan pelaksanaan
pembelajaran. Maka kesalahan antara perencanaan dan pelaksanaan dijauhkan.
Demikian pula para pendidik dan peserta didik senantiasa terpacu untuk
melakukan pembelajaran yang sukses dan produktif, mengingat bantuan keadaan
positif yang dilakukan dalam program pendidikan para pelaksana latihan.
7. Memperluas kerjasama kelompok masyarakat untuk membantu pembuatan
rencana pendidikan; ahli rencana pendidikan pengawas akan mencakup daerah
setempat secara khusus pengisian materi pelatihan atau aset pembelajaran harus
diubah dengan atribut dan kebutuhan teritorial pergantian peristiwa lingkungan.

Implementasi Manajemen Kurikulum


Salah satu sasaran dari kebijakan desentralisasi pendidikan adalah
kemandirian setiap satuanpendidikan, termasuk dalam implementasi serta
pengembangan kurikulum. Dalam hal ini, pemerintah hanya menetapkan kerangka
dasar dan struktur kurikulum, sedangkan dalam pengembangannya diserahkan
kepada masing-masing satuan pendidikan. Secara terperinci Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 38 Ayat (1) dan
(2) menyebutkan sebagai berikut:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah
ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervise dinas pendidikan atau
kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Provinsi
untuk pendidikan menengah.
Untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut, secara keseluruhan
beberapa kegiatan yangberkaitan dengan program pendidikan kemampuan
pelaksananya harus diketahui oleh satuan persekolahan, khususnya pada langkah-
langkah pelaksanaan apalagi pelaksanaan program pendidikan. Antara langkah-

618
langkah pelaksanaan dan pelaksanaan rencana pendidikan yang dapat dilakukan oleh
satuan pelajaran/sekolah melalui empat tahap, yaitu:
Perencanaan Kurikulum
Merencanakan pada dasarnya adalah mencari tahu latihan mana yang ingin
dilakukan mulai saat ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengatur berbagai
sumber daya agar hasil yang diharapkan tercapai. Perencanaan adalah proses mencari
tahu tujuan atau sasaran yang perlu dicapai dan mencari jalan terbaik dan sumber
daya untuk sampai ke sana. Proses mengantisipasi apa yang perlu dilakukan,
bagaimana, dan oleh siapa disebut sebagai perencanaan.
Perencanaan kurikulum ini berfungsi sebagai pedoman atau alat manajemen
yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber individu yang diperlukan, media
pembelajaran yang digunakan, tindakan-tindakan yang perlu dilakukan, sumber
biaya, tenaga dan sarana yang diperlukan, sistem monitoring dan evaluasi, peran
unsur-unsur ketenagaan untuk mencapai tujuan manajemen lembaga pendidikan. Di
samping itu, perencanaan kurikulum juga berfungsi sebagai pendorong untuk
melaksanakan sistem pendidikan sehingga mencapai hasil optimal.
Perencanaan kurikulum berkaitan dengan bagaimana materi pelajaran disusun
sehingga peserta didik atau siswa memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai. Semua materi dan kegiatan belajar perlu direncanakan dan
disusun sebaik-baiknya agar terbentuk program belajar mengajar yang sistematis.
Oleh karena itu guru sebagai manajer pembelajaran harus melakukan berbagai
pilihan menuju tercapainya tujuan. Guru harus mampu mengambil keputusan yang
tepat untuk mengelola berbagai sumber, baik sumber daya, sumber dana, maupun
sumber belajaruntuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yakni materi yang
disampaikan bisa diterima dengan baik oleh siswa sehingga siswa memahami apa
yang telah diajarkan. Pengorganisasian Kurikulum.
Organisasi adalah suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan yang
dilakukan denganpenuh kesadaran, didalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan
satu sama lain dengan suatu carayang terkoordinasi dan kooperatif guna mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Menurut LouisA.Allen organisasi dipandang
sebagai “identifikasi dan pengelompokan pekerja atau menetapkan datakerja bagi
tercapainya tujuan pekerjaan agar mereka bekerjasama lebih efektif untuk mencapai
tujuanbersama.
Pemilahan adalah langkah paling vital menuju eksekusi yang telah diatur
sebelumnya. Pelaksanaan kemampuan koordinasi ini akan menghasilkan sebuah
asosiasi yang dapat bergerak sebagai satu kesatuan dalam upaya casing untuk
mencapai tujuan yang tidak sepenuhnya ditentukan oleh pengaturan yang tidak
ditetapkan. Kesuksesan atau ketidakberhasilan administrasi internal dalam
melaksanakan kemampuan berbenah dapat dilihat dari kemampuan melakukan
pergaulan yang baik.
Organisasi kurikulum juga merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang
tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta
mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran
dapat di capai secara efektif.

619
Pelaksanaan Kurikulum
Implementasi kurikulum merupakan penerapan atau pelaksanaan program
kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian
diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil senantiasa dilakukan
penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik
perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya. Implementasi ini juga sekaligus
merupakan penelitian lapangan untuk keperluan validasi sistem kurikulum itu sendiri.
Maka dalam hal ini, pembelajaran di dalam kelas merupakan tempat yang
tepat untuk melaksanakan dan menguji validasi kurikulum. Dalam kegiatan
pembelajaran semua konsep, prinsip,nilai, pengetahuan, metode, alat, dan
kemampuan guru diuji dalam bentuk perbuatan, yang akan mewujudkan bentuk
kurikulum yang nyata.
Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek kurikulum tersebut seluruhnya
terletak pada kemampuan guru sebagai implementator kurikulum. Oleh karena itu,
gurulah kunci pemegang pelaksana dan keberhasilan kurikulum. Gurulah yang
bertindak sebagai perencana, pelaksana, penilai,dan pengembang kurikulum yang
sebenarnya.
Untuk itu, dalam mengelola implementasi kurikulum aspek kemampuan atau
kompetensi guruperlu mendapat perhatian yang serius. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pada pasal
28 ayat 3 disebutkan bahwa kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: (1)
kompetensi pedagogik; (2) kompetensi professional; (3) kompetensi kepribadian; dan
(4)kompetensi sosial.
Memperhatikan masalah kompetensi seorang guru secara profesional
merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu
pemahaman tentang pembelajaran,kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk
gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan
kompetensi professional akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk
menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya
mendengarkan. Metode yang digunakan oleh seorang guru tersebut sudah tidak
relevan lagi dengan kondisi saat ini yang menuntut siswa aktif dan kreatif.
Kemudian dalam tahap pelaksanaan kurikulum atau proses belajar mengajar, tugas
kepala sekolah adalah melakukan supervisi dengan tujuan untuk membantu guru
merencanakan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan cara itu guru akan
merasa didampingi sehingga akan meningkatkansemangat kerjanya. Untuk
melaksanakan kurikulum itu sebaiknya diperlukan adanya kemauan dan kecakapan
guru-guru dibawah bimbingan dan pengawasan kepala sekolah.
Evaluasi Kurikulum

Yang dimaksud dengan penilaian rencana pendidikan adalah suatu proses yang
tepat dalam mengumpulkan, meneliti dan menguraikan data/informasi untuk
menentukan sejauh mana siswa dapatmencapai tujuan pembelajaran. Pengkajian
program pendidikan diharapkan dapat melihat pemaparan rencana pendidikan secara
keseluruhan menyangkut aturan yang berbeda. Pointer presentasi yang dinilai adalah

620
kecukupan program, produktivitas, signifikansi, dan keterjangkauan. Evaluasi
kurikulum merupakan salah satu bagian dari evaluasi pendidikan yang
memusatkan perhatian pada program-program pendidikan untuk anak didik,
lingkup evaluasi pendidikan mulai daritahap perencanaan, pelaksanaan, pembinaan,
dan pengembangan program. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik
dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada
pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat
digunakanoleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya,
dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran,
memilih
metode dan alat-alat bantupelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
Penilaian rencana pendidikan ini tidak sekedar menilai hasil belajar siswa dan
pengalaman yang berkembang, tetapi juga rencana dan pelaksanaan rencana
pendidikan, kapasitas dan pelaksanaan pendidik, kapasitas dan kemajuan siswa,
kantor, kantor dan aset cari tahu lebih lanjut. Rencana pendidikan sebagai program
pendidikan atau program pembelajaran bagi peserta didik memerlukan evaluasi
sebagai bahan kritik dan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan
masyarakat, mahasiswa dan peningkatan ilmu informasi dan inovasi.
Pengawasan atau evaluasi ini bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai
sesuai dengan rencana atau tujuan yang ditetapkan. Dalam proses manajerial yang
terakhir ini guru sebagai manajerpembelajaran harus mengambil langkah-langkah
atau tindakan perbaikan apabila terdapat perbedaanyang signifikan atau adanya
kesenjangan antara proses pembelajaran aktual di dalam kelas dengan yang telah
direncanakan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Manajemen kurikulum merupakan kegiatan pengaturan yang meliputi perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi agar proses pendidikan dapat berjalan dan
berhasil dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam melaksanakan manajemen kurikulum, sedikitnya lima prinsip yang harus
menjadi perhatian penting, yaitu: pertama, produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam
kegiatan kurikulummerupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam manajemen
kurikulum. Kedua, Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan
demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tujuan
kurikulum. Ketiga, Kooperatif, untuk memperoleh hasil yangdiharapkan dalam kegiatan
manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang
terlibat. Keempat, efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga
kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna dengan biaya,
tenaga, dan waktu yang relatif singkat. Kelima, mengarahkan visi, misi, dan tujuan yang
ditetapkan dalam kurikulum, proses manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan
mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum.

621
Untuk peneliti selanjutnya kami harapkan bisa menyempurnakan kekurangan kami
dan bisa mengembangkan hasil penelitian ini sehingga dapat lebih bermanfaat untuk orang
banyak. Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, A. R. (2023). Konsep Landasan Dasar Pendidikan Karakter di Indonesia. Journal on


Education, 6(1), 2361-2373.
Ramdhan, Muhammad. Metode penelitian. Cipta Media Nusantara, 2021.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2007
Moedjiarto. Karakteristik Sekolah Unggul, Jakarta: Duta Graha Pustaka, 2002
Muhaimain. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2005
Nurdin, Syafruddin. Basyiruddin Usman. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,
Jakarta:Ciputat Press, 2002
Purwanto, M. Ngalim. Administrasi Pendidikan, Jakarta: Mutiara, 1984
Sahertian, Piet A. Dimensi Administrasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1994
Sanjaya,
Kurikulum dan Pembelajaran: Teori & Praktek KTSP, Jakarta: Kencana, 2009 Sudarsyah.
Asep dan
Diding Nurdin, Manajemen Implementasi Kurikulum, dalam Tim Dosen
Adminstrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan Bandung: Alfabeta, 2009
Sudjana, Nana. Pembinaan dan Pengembangan kurikulum di Sekolah, Bandung: PT Sinar
Baru, 1989
Syafarudin. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press
Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek, Bandung: PT
RemajaRosda Karya, 1997
Tim Redaksi Pustaka Fokus Media, Standar Nasional Pendidikan (SNP), Bandung: Fokusmedia,
2005
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bandung: Citra Umbara, 2010.
Aziizu, B. Y. A. (2015). Tujuan besar pendidikan adalah tindakan. Prosiding Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2).
Muslim, H. U. (2023). Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar pada Lembaga Pendidikan Islam:
Tinjauan Teoritis. Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer, 3(01), 65-70.

622

You might also like