Glu Kosa

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA


SERUM SEGERA DAN DITUNDA SELAMA 24 JAM

Annisa Nasri Rahmatunisa1, Yusup Ali2, Ela Melani MS3


Program Studi Analis Kesehatan, Politeknik Piksi Ganesha Bandung
annisarahmatunisa24@gmail.com1, yusupali598@gmail.com2

ABSTRACT
Clinical laboratory services are the most important part of the services needed to establish a
diagnosis. The most commonly performed examination is a glucose examination with a widely used
specimen is serum. This is because the level of glucose in the serum is more stable. If there is a delay
in the specimen on glucose examination, glycolysis will occur which can cause glucose levels in
serum to decrease by 10 mg / dl per hour. This study aims to find out the picture of the results of
blood glucose using serum that is checked directly and stored for 24 hours. The study used an
experimental observation method that checks blood glucose levels using serum that is directly
examined and stored for 24 hours in a temperature of 2-8 ° C with a number of specimens as many as
25 samples. The result of glucose examination with serum that were immediately examined had an
average of 119,4 mg/dL while the results of glucose examinations stored for 24 hours had an average
of 84,9 mg/dL. There is a difference between the result of the glucose test and the serum which is
immediately examined and stored for 24 hours. Therefore, for laboratory workers it is advisable not
to delay the specimen so that the results of the examination are maximal and accurate in accordance
with the patient's condition.

Keywords : Delays ; Glucose levels ; Serum

ABSTRAK
Pelayanan laboratorium klinik merupakan bagian terpenting dari pelayanan yang diperlukan untuk
menegakan diagnosis.Pemeriksaan yang sering dilakukan adalah pemeriksaan glukosa dengan
spesimen yang banyak digunakan adalah serum. Hal ini dikarenakan kadar glukosa dalam serum yang
lebih stabil. Jika terjadi penundaan spesimen pada pemeriksaan glukosa maka akan terjadi glikolisis
yang dapat menyebabkan kadar glukosa dalam serum berkurang 10 mg/dl per jam. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil dari glukosa darah menggunakan serum yang diperiksa
langsung dan disimpan selama 24 jam. Penelitian ini menggunakan metode observasi eksperimental
yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan serum yang diperiksa secara langsung dan
disimpan selama 24 jam dalam suhu 2-8°c dengan jumlah spesimen sebanyak 25 sampel. Hasil
pemeriksaan glukosa dengan serum yang segera diperiksa memiliki rata-rata 119,4 mg/dL sedangkan
hasil pemeriksaan glukosa yang disimpan selama 24 jam memiliki rata-rata 84,9 mg/dL. Adanya
perbedaan antara hasil pemeriksaan glukosa dengan serum yang langsung diperiksa dan disimpan
selama 24 jam. Maka dari itu, bagi tenaga kerja laboratorium disarankan agar tidak menunda
spesimen agar hasil pemeriksaan maksimal dan akurat sesuai dengan keadaan pasien.

Kata Kunci : Penundaan ; Kadar Glukosa ; Serum

PENDAHULUAN kewaspadaan dini, monitoring pengobatan,


pemeliharaan kesehatan, dan pencegahan
Pelayanan laboratorium klinik timbulnya penyakit (Permenkes RI nomor
merupakan bagian terpenting dari 43 tahun 2013). Laboratorium klinik
pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk sebagai bagian dari pelayanan kesehatan
menegakkan diagnosis, dengan menetapkan sangat diperlukan dalam diagnostik. Data
penyebab penyakit, menunjang sistem hasil pemeriksaan laboratorium merupakan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1180


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

informasi yang penting digunakan untuk merupakan penyakit metabolisme yang


menegakkan diagnosis oleh klinisi ditandai dengan suatu kumpulan gejala
berdasarkan anamnase dan riwayat pada seseorang diakibatkan peningkatan
penyakit pasien. Hasil uji laboratorium juga kadar glukosa darah di atas nilai normal
merupakan bagian integral dari penapisan (Kemenkes RI, 2013).
kesehatan dan tindakan preventif Spesimen yang banyak digunakan
kedokteran (Tuntun, dkk. 2018). untuk pemeriksaan glukosa darah saat ini
Pemeriksaan glukosa darah merupakan adalah serum. Hal ini dikarenakan kadar
pemeriksaan yang paling sering dilakukan glukosa dalam serum lebih stabil. Jika
karena memiliki peran yang penting dalam serum tidak segera dipisahkan dari sel-sel
proses metabolisme di dalam tubuh. Peran darah maka terjadi glikolisis yang dapat
glukosa menjadi karbohidrat paling penting menyebabkan kadar glukosa dalam serum
yang banyak diserap kedalam aliran darah dapat berkurang 10 mg/dl per jam (Yulia
sebagai glukosa, dan gula lain diubah Agustin, 2018).
menjadi glukosa di bagian hati Ketepatan dalam pemeriksaan kadar
(Ramadhani, 2019). Glukosa merupakan glukosa dapat dipegaruhi oleh banyak
sumber energi bagi manusia, terbentuk dari faktor seperti persiapan sampel,
karbohidrat yang dikonsumsi kemudian pengumpulan sampel (sampling), preparasi
disimpan menjadi glikogen di hati dan otot. sampel, sampai dengan metode
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pemeriksaan yang digunakan. Pemeriksaan
kadar glukosa antara lain faktor endogen glukosa dapat diambil dari sampel darah
yaitu humoral faktor contohnya hormon lengkap (whole blood), serum, serta plasma
insulin, glukagon dan kortisol yang menjadi dengan antikoagulan Natrium Fluorida
sistem reseptor pada otot maupun sel hati (NaF), Na oxalat, Na sitrat, dan Li-heparin
(Fitriani, 2019). (Kahar H, 2018). Pemeriksaan glukosa
Glukosa darah puasa mempunyai kadar darah disebutkan akan lebih akurat jika
normal bila kadarnya berkisar antara 75- menggunakan sampel serum, dan umumnya
115 mg/dl. Di antara 115-140 mg/dl pemeriksaan tidak langsung dikerjakan
dianggap sebagai nilai batas (borderline). melainkan dikumpulkan terlebih dahulu
Gula darah pp (setelah makan) dianggap untuk dikerjakan bersama sampel yang lain
normal bila di bawah 140 mg/dl dan DM (Apriani, 2018).
bila kadarnya diatas 200 mg/dl serta Penundaan pemeriksaan merupakan
toleransi glukosa terganggu bila kadarnya salah satu masalah yang dapat terjadi di
diantara 140-200 mg/dl (Fitriani, 2019). Laboratorium. Hal ini dikarenakan
Pengukuran glukosa darah dengan banyaknya sampel yang akan di periksa,
spektrofotometer menggunakan prinsip proses pengiriman yang memakan waktu,
enzimatik yang khusus untuk glukosa, keterbatasan tenaga kerja maupun reagen
menyebabkan terjadinya perubahan serta kerusakan alat. Selain itu, umumnya
enzimatik glukosa sehingga menghasilkan sampel darah pada pasien rawat inap tidak
produk yang dinilai berdasarkan reaksi langsung diperiksa, Namun dikumpulkan
perubahan warna (kolorimetri) sebagai terlebih dahulu dengan sampel pasien lain
reaksi akhir dari serangkaian reaksi kimia. untuk dilakukan pemeriksaan secara
(Firginsyah, 2016). bersama-sama, sehingga sampel pertama
Pemeriksaan laboratorium yang dapat seringkali terjadi penundaan waktu
dilakukan untuk mengetahui kadar gula pemeriksaan. Hal tersebut dilakukan untuk
adalah dengan pemeriksaan glukosa darah. mengefisienkan waktu, tenaga dan reagen
Salah satu tujuannya adalah agar dapat pemeriksaan (Apriani dan Umami, 2018).
mencegah kemungkinan terjadinya Pengumpulan darah dalam tabung untuk
komplikasi akibat penyakit diabetes pemeriksaan kimiawi serum
mellitus (Fitriani, 2019). Diabetes Mellitus memungkinkan terjadinya metabolisme

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1181


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

glukosa dalam sampel oleh sel-sel darah sampel pertama dan kedua dibandingkan
sampai terjadi pemisahan melalui dengan taraf signifikansi α = 0,05
sentrifugasi (Trisyani, dkk., 2020). menggunakan uji t-dependent. Hasil
Pada pemeriksaan laboratorium perlakuan terhadap serum dan pemeriksaan
seharusnya dilakukan segera. Akan tetapi disajikan dalam bentuk tabel kemudian
sampel harus disimpan bila digunakan dianalisa secara statistik.
untuk penyimpanan spesimen, pengiriman
dan penundaan pemeriksaan seperti HASIL
pemadaman listrik, kerusakan alat, reagen
yang habis dan jumlah sampel yang banyak Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian
(Hartini, 2016). Namun penundaan pada Karakteristik N %
pemeriksaan glukosa darah dapat
Jenis Kelamin
mengakibatkan terjadinya glikolisis pada Laki-laki 10 40
komponen darah seperti sel eritrosit, sel Perempuan 15 60
darah putih (WBCs) dan trombosit. Umur
Glikolisis dapat terjadi karena pengaruh 20-40 tahun 6 24
suhu, lama penyimpanan, dan juga 40-60 tahun 14 56
60-80 tahun 5 20
disebabkan oleh kontaminasi bakteri
(Kasimo, 2020). Maka dari itu, penelitian
Karakteristik subjek penelitian dilihat
bertujuan untuk mengetahui gambaran
dari jenis kelamin dan umur. Populasi
hasil dari glukosa darah menggunakan
subjek penelitian lebih banyak perempuan
serum yang diperiksa langsung dan
sebanyak 15 orang (60%) sedangkan laki-
disimpan selama 24 jam.
laki sebanyak 10 orang (40%). Rata-rata
umur subjek penelitian sebesar 52,64
METODE
(Tabel 1).
Penelitian ini menggunakan metode
Tabel 2. Kadar Glukosa Subjek Penelitian
observasi eksperimental yaitu pemeriksaan Kadar Terendah Tertinggi Rata-
kadar glukosa darah menggunakan serum Glukosa (mg/dL) (mg/dL) rata
yang diperiksa secara langsung dan Darah (mg/d
disimpan selama 24 jam dalam suhu 2-8°c. L)
Pemeriksaan ini dilakukan di Laboratorium Tabung 1 67 214 119,4
Tabung 2 42 194 84,9
Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Piksi
Ganesha bulan Juli 2021. Teknik sampling
yang dipakai pada penelitian ini adalah Tabel 2 memperlihatkan rerata hasil
accidental sampling, dengan menggunakan pemeriksaan kadar glukosa serum pada
25 sampel. Sampel yang diambil sebagai tabung pertama yaitu serum yang langsung
sampel penelitian adalah sampel darah diperiksa glukosa darahnya, dan tabung
glukosa sewaktu. Sampel serum diperoleh kedua merupakan serum yang disimpan
dari darah vena yang diambil 2,5 cc yang pada suhu 2-8°c selama 24 jam.
kemudian di sentrifuge lalu dilakukan
Tabel 3. Perbandingan Pengaruh
pemeriksaan secara fotometris, dengan
Penundaan Waktu Terhadap Hasil
tahapan preparasi, pembuatan blanko, Kadar Glukosa Darah
standart, dan sampel. Pemeriksaan sampel Waktu Mean Std. Nilai p
serum dilakukan sebanyak 2 kali yaitu Pemeriksaan Deviasi
pemeriksaan langsung dan pemeriksaan 0 jam 119,4 39,3
0,004
setelah disimpan selama 24 jam dengan 24 jam 84,9 38,9
menggunakan sampel yang sama. Dengan
dua jenis sampel yang diukur dengan Perbandingan hasil kadar glukosa darah
metode yang sama, hasil pengukuran pada penundaan waktu pemeriksaan antara

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1182


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

pemeriksaan segera dan disimpan selama selama beberapa jam didalam darah. Pada
24 jam mendapatkan nilai p 0,004 yang suhu kamar diperkirakan mengalami
berarti nilai p < 0,05. Oleh karena nilai p penurunan kadar 1 sampai 2 % per jam.
lebih kecil dari 0,05 maka berarti terdapat Penurunan ini tidak terjadi jika
perbedaan terhadap kedua jenis spesimen Laboratorium segera memproses darah
tersebut. (Tabel 3). yang baru diambil. Namun, apabila sampel
darah dikirim ke Laboratorium rujukan
PEMBAHASAN yang terletak jauh, dapat terjadi penurunan
glukosa akibat glikolisis.
Setelah dilakukan pemeriksaan glukosa Dalam penelitian ini, lemari pendingin
darah menggunakan serum segera dan yang digunakan bercampur dengan
disimpan dapat disimpulkan bahwa penyimpanan reagen, maka lemari
penyimpanan serum selama 24 jam dalam pendingin tidak dapat bekerja secara
suhu 2-8°c mempengaruhi hasil kadar optimal sehingga mengganggu stabilitas
glukosa darah. Dengan analisis data kadar glukosa. Dapat diketahui jika suhu
statistik yang telah dilakukan diketahui ruangan merupakan salah satu faktor yang
rata-rata kadar glukosa darah menggunakan berpengaruh dalam pemeriksaan glukosa
serum segera adalah 119,4 mg/dL serum. Adapun faktor-faktor yang
sedangkan rata-rata yang menggunakan mempengaruhi stabilitas spesimen yaitu
spesimen serum yang telah disimpan terkontaminasinya spesimen oleh bahan
selama 24 jam sebesar 84,9 mg/dL. Hasil kimia maupun kuman, terjadi metabolisme
penelitian ini didukung oleh penelitian sel hidup dalam spesimen, adanya pengaruh
sebelumnya oleh Apriani dan Alfita Umami suhu, serta terkena paparan sinar matahri
pada tahun 2017 telah dilaporkan bahwa (PERMENKES, 2013).
nilai rata-rata kadar glukosa dengan Penurunan kadar glukosa dapat juga
menggunakan serum segera adalah 92,20 dikarenakan penyimpanan serum yang
mg/dL sedangkan serum setelah disimpan terlalu lama. Sadikin (2002) seperti yang
selama 3 jam adalah 89,54 mg/dL. Hasil dikutip oleh Purbayanti (2015) mengatakan
penelitian lain yang dilakukan oleh Kasimo bahwa sedikit penurunan yang terjadi pada
pada tahun 2017 diketahui juga bahwa nilai sampel serum dapat disebabkan karena
rata-rata kadar glukosa pada serum setelah didalam serum terdapat sejumlah jenis
dilakukan penundaan selama 12 jam enzim seperti Enzim lipase. Enzim ini
cenderung menurun. merupakan enzim hydrolase yang
Hasil penelitian lain yang mendukung menguraikan ikatan ester dan lemak yang
penelitian ini di antaranya menyebutkan terbentuk antara gliserol dan lemak rantai
bahwa sampel akan stabil dalam waktu 24 panjang dan hanya mengolah lemak yang
jam pada suhu 4(-1) °C dan 48 jam pada bersinggungan dengan permukaan air.
suhu 23(-1) °C. Pada sampel serum steril Maka sangat tidak dianjurkan untuk
non hemolisis, konsentrasi glukosa menyimpan serum terlalu lama.
umumnya stabil selama 8 jam pada 25 °C Akibat yang ditimbulkan dalam
dan dan dapat stabil selama 72 jam pada pemeriksaan glukosa menggunakan serum
penyimpanan 4 °C. Telah dilaporkan nilai yang tidak langsung diperiksa adalah
rata-rata kadar glukosa pada serum segera glikolisis. Seperti yang dikemukakan oleh
adalah 197,95 mg/dL dan turun setelah Agung, (2017) yang dikutip oleh kasimo
dilakukan penyimpanan selama 12 jam (2020), Pemeriksaan glukosa darah yang
menjadi 188,00 mg/dL. melalui tahap penundaan dapat
Penurunan kadar glukosa dapat mengakibatkan glikolisis 5 - 7 % pada
disebabkan oleh beberapa faktor, salah sampel per jam. Pemeriksaan glukosa darah
satunya adalah suhu lemari pendingin. Pada jika terjadi penundaan dapat terjadi karena
suhu lemari pendingin, glukosa tetap stabil terhambatnya pengiriman sampel ke

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1183


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Laboratorium, keterbatasan tenaga analis, UCAPAN TERIMAKASIH


alat dan bahan. Zat-zat yang terkandung
dalam sampel serum tidak mengalami Peneliti Mengucapkan terimakasih
perubahan yang signifikan pada penundaan kepada semua pihak yang telah
pemeriksaan selama 24 jam dan disimpan berkontribusi dalam penelitian dan
pada suhu 3-38 °C. penulisan artikel ini khususnya kepada
Untuk mengetahui kemaknaan Kepala Program Studi Analis Kesehatan
perbandingan hasil pemeriksaan glukosa Politeknik Piksi Ganesha yang telah
yang segera diperiksan dan disimpan membimbing kami dalam proses
selama 24 jam maka dilakukan uji statistik. penyusunan jurnal ini.
Hasil pemeriksaan kadar glukosa
menggunakan serum yang segera diperiksa DAFTAR PUSTAKA
dan disimpan selama 24 jam didapatkan
nilai p = 0,004 (p < 0,05). Terdapat Tuntun, Maria dkk.(2006). Kendali Mutu.
perbedaan bermakna antara glukosa serum Kementrian Kesehatan RI. Tersedia
segera diperiksa dan ditunda. Terlihat pada dari bppsmdk.kemkes.go.id.
rata-rata antara kedua sampel memiliki PERATURAN MENTERI KESEHATAN
rentang yang cukup jauh. Perbedaan ini 2013 Tentang Cara Penyelenggaraan
mungkin terjadi karena adanya glikolisis in Laboratorium Yang Baik dan Benar
vitro dikarenakan tidak adanya Ramadhani, Qurotul Aini Nur dkk.(2019).
antiglikolisis yang terdapat di dalam serum. Perbedaan Glukosa Darah Sewaktu
Berdasarkan hasil penelitian ini, Menggunkan Serum dan Plasma
sebaiknya pemeriksaan glukosa EDTA.Jurnal Kesehatan Poltekkes
menggunakan serum dikerjakan lansung Palembang.18(2), 80-84.
tanpa dilakukan penundaan dan Kasimo, Elfred R. (2020). Perbedaan
menggunakan peralatan yg steril sesuai Glukosa Serum dan Darah Plasma NaF
Standar Operasional Prosedur (SOP) agar dengan Penundaan 12 Jam pada Pasien
hasil yang didapat maksimal sesuai dengan Diabetes Melitus.Jurnal Kedokteran
keadaan pasien. dan Kesehatan.16 (1), 20-24.
Apriani dan Umami, Alfita.(2018).
KESIMPULAN Perbedaan Kadar Glukosa Darah Pada
Plasma EDTA dan Serum Dengan
Terdapat perbedaan yang signifikan Penundaan Pemeriksaan.Jurnal Vokasi
terhadap hasil pemeriksaan kadar glukosa Kesehatan.
antara kelompok sampel yang segera Agung, Albert dkk.Perbedaan Kadar
Glukosa Serum dan Plasma Natrium
diperiksa dan disimpan selama 24 jam
Fluorida (NaF) dengan Penundaan
dalam suhu 2-8°c. Perlu dilakukan Pemeriksaan.Jurnal Kedokteran
penelitian dengan sampel yang lebih Diponegoro. 6 (2), 188-195.
banyak dengan memperhatikan suhu dan Agustin, Y. (2018). Perbandingan Hasil
waktu yang lebih bervariasi. Bagi tenaga Pemeriksaan Glukosa Darah Sewakti
kerja laboratorium disarankan agar tidak Pada Serum Yang Diperiksa dan Yang
menunda spesimen agar hasil pemeriksaan Ditunda Selama 2 Jam Menggunakan
Tabung Vakum Gel Separator Tahun
maksimal dan akurat sesuai dengan
2018. Poltekkes Kemenkes Palembang.
keadaan pasien. Kahar, H. (2018). Peningkatan Mutu
Pemeriksaan di Laboratorium Klinik
Rumah Sakit Indonesia Journal of
Clinical Pathology and Medical
Laboratory. 12 (1), 38-40.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1184


Volume 5, Nomor 2, Oktober 2021 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)

Hartini, Supri dan Suryani, Maria Sakit Konawe Selatan.Jurnal MediLab


Eka.(2016). Uji Kualitas Serum Mandala Waluya Kendari. 3 (1), 21-26.
Simpanan Terhadap Kadar Kolesterol Firgiansyah A. (2016). Perbandingan Kadar
Dalam Darah Di Poltekkes Kemenkes Glukosa Darah Menggunakan
Kaltim.Jurnal Ilmiah Manuntung. 2 Spektrofotometer dan Glukometer.
(1), 65-69. Skripsi.
Fitriani, Ani dan Purnama, Titi.(2019). Trisyani, Novie dkk (2020). Perbandingan
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Kasar Glukosa Darah Pada Sampel
Glukosa Darah Pada Sampel Whole Yang Mengalami Variasi Lama
Blood, Plasma EDTA (Ethylen Diamin Penundaan Pemisahan. Jurnal Media
Tetra Acid) dan Serum Pada Pasien Analis Kesehatan, 11 (1).
Diabetes Mellitus Di Blud Rumah
Purbayanti, D. (2015). Pengaruh Waktu Pemeriksaan Kolesterol Total. Jurnal
Pada Penyimpanan Serum Untuk Surya Medika, 1 (1)

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 1185

You might also like