Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 29

Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen...............

(Nur’aeni)

PENGARUH MOTIVASI, KOMPETENSI DAN KOMITMEN


TERHADAP KINERJA DOSEN PERGURUAN TINGGI SWASTA
DI KOPERTIS WILAYAH II PALEMBANG
(Survey pada Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah II Palembang)

THE INFLUENCE OF MOTIVATION, COMPETENCE AND


COMMITMENT ON LECTURER’S PERFORMANCE AT PRIVATE
HIGHER EDUCATION IN KOPERTIS REGIONAL II PALEMBANG
( Survey on Private Higher Education In Kopertis Regional II Palembang )

NUR’AENI
Dosen Fak. Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai
Jln. Imam Bonjol No. 468 Bandar Lampung 35154.
Tel. 0721-265734 Fax. 0721-257838 Hp. 081321897249

ABSTRACT

Condition of Private Higher Education lecturers in Region II, Palembang have new
academic levels amounted to 1954 people or 16.82%. Many lecturers are not yet fully do the
Tridharma activities but only in education and teaching activities. There are still many
faculty who conduct research dharma and devotion only to take care of any academic level.
Not to be used as a target of the performance of the lecturers themselves. Motivation,
competence and commitment often as major to influence lecturers private higher education
performance. The objectives of this research are : to determine the influences of motivation,
competence and commitment on performance lecturers. The research methods are use
descriptive and explanatory survey with questionnaires as an instrument of the primary data
collection. Sample size is 300 lecturers that be taken sample quota which information centre
the head of department in 41 universities regional II Palembang environment, data analysis
is using the structural equation model (SEM). Analysis results showed that ; level of
motivation in the higher category, level of competence in the competent category, ; level of
commitment in the higher category, level of lecturer performance in the higher category.
Motivation, competence and commitment have a meaningful relationship to the lecturers
performance.

Key words : Motivation, Competence, Commitment, Performance.

ABSTRAK

Kondisi dosen Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah II Palembang yang memiliki jenjang
akademik baru berjumlah 1.954 orang atau 16,82%. Banyak dosen yang belum melakukan
kegiatan tridharma secara penuh, baru sebatas pada kegiatan pendidikan dan pengajaran saja.
Masih banyak dosen yang melakukan darma penelitian dan pengabdian hanya untuk

101
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

mengurus jenjang akademik saja. Belum dijadikan sebagai target dari kinerja para dosen itu
sendiri. Motivasi, kompetensi dan komitmen merupakan faktor utama yang mempengaruhi
kinerja dosen perguruan tinggi swasta. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil
kajian mengenai motivasi, kompetensi, komitmen dan kinerja dosen serta untuk
mengungkapkan analisis tentang pengaruh motivasi, kompetensi dan komitmen terhadap
kinerja dosen. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan eksplanatory survei
dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Ukuran sample 300 dosen yang
diambil melalui teknik pemetaan jumlah sampel, dengan sumber informasi ketua jurusan
yang tersebar di 41 perguruan tinggi swasta di lingkungan Kopertis Wilayah II Palembang.
Analisis data menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil analisis menunjukkan
bahwa tingkat motivasi dalam katagori tinggi ; tingkat kompetensi dalam katagori kompeten ;
tingkat komitmen dalam katagori tinggi dan tingkat kinerja dalam katagori tinggi. Motivasi,
kompetensi dan komitmen mempunyai pengaruh yang berarti terhadap kinerja dosen.

Kata kunci : Motivasi, Kompetensi, Komitmen,Kinerja.

PENDAHULUAN tersedianya tenaga ahli dan tenaga terampil


dengan tingkat dan jenis kemampuan yang
sangat beragam.
Perguruan tinggi merupakan salah satu
instrumen pendidikan nasional. Merupakan Salah satu faktor internal perguruan tinggi
wahana tenaga ahli, diharapkan mampu yang sangat mempengaruhi kinerja pergu-
menjadi pusat penyelenggara dan pengem- ruan tinggi adalah kinerja dosen. Berbagai
bangan ilmu pengetahuan, teknologi dan indikator membuktikan bahwa kemerosotan
kesenian dengan memberikan pelayanan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia aki-
yang maksimal kepada para mahasiswanya. bat kondisi-kondisi internal perguruan tinggi
Sebagai masyarakat ilmiah yang penuh cita- itu sendiri, antara lain adalah kinerja dosen
cita luhur, serta mampu memberikan yang rendah jika dilihat dari berbagai
sumbangan kepada pembangunan. Dengan kegiatannya. Kegiatan yang dilakukan
demikian maka Perguruan Tinggi turut hanya terfokus pada salah satu kegiatan
ambil bagian dalam kegiatan pelayanan mengajar saja. Untuk itu berbagai upaya
sesuai dengan tema era penguatan pelayanan perlu terus dilakukan oleh semua Perguruan
(periode 2010-2014) yang telah dicanang- Tinggi baik Perguruan Tinggi Negeri
kan. Penyelenggaraan pendidikan tinggi di maupun Perguruan Tinggi Swasta agar
Indonesia dilakukan oleh pemerintah perguruan tingginya semakin lebih baik.
melalui Perguruan Tinggi Negeri, Perguruan Kondisi saat ini berdasarkan data yang
Tinggi Kedinasan, Perguruan Tinggi Agama diperoleh dari Kopertis Wilayah II Palem-
maupun Perguruan Tinggi Swasta dengan bang, bahwa dosen-dosen yang mengajar di
mengikuti Peraturan Pemerintah tentang lingkungan perguruan tinggi swasta sebgian
Standar Nasional Pendidikan. Perguruan besar belum mempunyai jabatan akademik
tinggi merupakan salah satu lembaga pendi- dan belum tersertifikasi. Keadaan ini meru-
dikan yang secara formal diserahi tugas dan pakan indikasi bahwa kinerja dosen masih
tanggung jawab mempersiapkan mahasiswa rendah, karena untuk mendapatkan jabatan
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, akademik harus terpenuhinya unsur tridhar-
yaitu mengisi kebutuhan masyarakat akan ma perguruan tinggi yang meliputi penga-

102
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

jaran, penelitian dan pengabdian kepada jumlahnya sedikit, yang banyak justru dari
masyarakat. Jumlah dosen yang mengajar di non PNS seperti terlihat pada Tabel 1 di
Perguruan Tinggi Swasta Wilayah II bawah ini.
Palembang yang berstatus PNS Dpk

Tabel 1. Rekapitulasi Jumlah Dosen PNS Dpk dan Non PNS berdasarkan Jabatan Akademik
Tahun 2009/2010
No. Jabatan PNS Dpk % Non PNS % Jumlah %
1. Guru Besar 2 0,31 3 0,02 5 0,04
2. Lektor Kepala 196 29,74 198 1,80 394 3,39
3. Lektor 259 39,30 602 5,49 861 7,41
4. Asisten Ahli 167 25,34 527 4,83 694 5,97
5. Tidak punya Jabatan 35 5,31 9.629 87,86 9.664 83,18
Akademik
JUMLAH 659 100 10.959 100 11.618 100
Sumber : Direktori Kopertis Wilayah II Palembang. 2010

Beberapa fenomena menunjukkan kondisi yang tentunya akan berdampak pada mutu
pada Perguruan Tinggi Swasta di wilayah II lulusan serta dapat meningkatkan citra
Palembang, dosen yang memiliki jenjang perguruan tinggi swastanya tersebut.
akademik baru berjumlah 1.954 orang atau Berdasarkan uraian diatas maka dapat
16,82%. Banyak dosen yang belum mela- dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
kukan kegiatan tridharma secara penuh, 1) Bagaimana tingkat motivasi, komitmen,
baru sebatas pada kegiatan pengajaran saja, kompetensi dan kinerja dosen di Perguruan
mengajar sebanyak-banyaknya, serta mem- Tinggi Swasta di lingkungan Kopertis
bimbing mahasiswa sebanyak-banyaknya, Wilayah II Palembang? 2) Bagaimana
tanpa menghiraukan darma yang lain. pengaruh motivasi, kompetensi dan komit-
Banyak dosen yang melakukan darma men dosen terhadap kinerja dosen baik
penelitian maupun pengabdian hanya untuk secara parsial maupun simultan? Adapun
mengurus jenjang akademik saja. Belum tujuan penelitian ini adalah untuk: 1)
dijadikan sebagai target dari kinerja para Memperoleh hasil kajian tentang tingkat
dosen itu sendiri.
motivasi, komitmen, kompetensi dan kinerja
Djohan Syarif (2003:86) menyatakan bahwa dosen di Kopertis Wilayah II Palembang, 2)
kunci utama untuk meningkatkan mutu Mengungkapkan hasil analisis tentang
pendidikan tinggi ialah lembaga/pimpinan pengaruh motivasi, kompetensi dan komit-
harus meningkatkan mutu dosen yang men dosen terhadap kinerja dosen baik
memiliki motivasi tinggi untuk memajukan secara parsial maupun simultan.
perguruan tinggi tempatnya bekerja, memi- Kerangka Pemikiran. Dengan diterbit-
liki kompetensi di bidangnya, dan memiliki kannya Peraturan Menteri Pendidikan
komitmen yang tinggi terhadap institusinya. Nasional Republik Indonesia No. 19 Tahun
Dengan meningkatnya mutu dosen yang ada 2008 tentang perguruan tinggi penye-
pada perguruan tinggi swasta akan sangat lenggara sertifikasi dosen, dan Peraturan
berpengaruh terhadap kinerja para dosen No. 20 Tahun 2008 tentang penetapan
inpassing pangkat dosen bukan pegawai

103
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

negeri sipil yang telah menduduki jabatan pelaksanaan profesinya, mengingat profesi
akademik pada perguruan tinggi yang dosen berbeda dengan profesi bidang yang
diselenggarakan oleh masyarakat dengan lain. Selain memerlukan ilmu pengetahuan
pangkat pegawai negeri sipil, telah mem- juga harus menyampaikan ilmunya kepada
buat gairah para dosen khususnya di mahasiswa. Dengan tenaga dosen yang
lingkungan perguruan tinggi swasta pada mempunyai motivasi, berkompeten dan
Kopertis Wilayah II Palembang untuk berkualitas akan memudahkan penyampaian
memulai memperhatikan jenjang akade- ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
miknya. Karena jenjang akademik adalah apa yang disampaikan kepada mahasiswa
merupakan salah satu bentuk penilaian dapat diterima dan dikembangkan sesuai
pemerintah atas kinerja seorang dosen. dengan kemampuan mahasiswa dengan
Terlebih lagi dengan adanya program serti- kajian bidang ilmu yang dipilihnya.
fikasi bagi mereka yang telah mempunyai Disamping itu dosen juga harus mempunyai
jenjang akademik. komitmen yang tinggi yang ditunjukkan
dengan kehadiran pada waktu kerja, juga
Dalam buku pedoman sertifikasi dosen
mempunyai rasa tanggung jawab terhadap
tahun 2010 yang dimaksud dengan sertifi-
ilmu yang diberikan kepada mahasiswa.
kasi dosen adalah proses pemberian serti-
fikasi pendidik kepada dosen. Program ini
Motivasi Dosen.
merupakan upaya meningkatkan mutu Motivasi merupakan rangsangan atau
pendidikan nasional, dan memperbaiki dorongan terhadap dosen untuk bekerja
kesejahteraan dosen, dengan mendorong sebaik-baiknya. Rangsangan atau dorongan
dosen untuk secara berkelanjutan mening-
tersebut bersifat intern dan ekstern serta
katkan profesionalismenya, sertifikat pendi- harus dapat dirasakan manfaatnya yaitu
dik yang diberikan kepada dosen melalui dapat merubah sikap dosen dalam pelak-
proses sertifikasi adalah bukti formal sanaan tugasnya sehingga dapat dicapai
pengakuan terhadap dosen sebagai tenaga hasil yang maksimal. Robbins dan Judge
profesional pada jenjang pendidikan tinggi. (2007:166) mendefinisikan: “Motivasi seba-
Sertifikasi dosen merupakan program yang gai proses yang menjelaskan intensitas,
dijalankan pada Undang-undang No. 20 arah, dan ketentuan seorang individu untuk
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan mencapai tujuannya (motivation as the
Nasional, Undang-undang No. 14 Tahun process that account for an individual’s
2005 tentang Guru dan Dosen, dan intensity, direction, and persistence of effort
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia toward attaining a goal)”. Menurut Gibson
No. 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi (2010;175): “Motivasi adalah kekuatan
Pendidik untuk Dosen. dalam diri seseorang yang mampu mendo-
Bagi suatu perguruan tinggi, salah satu rongnya melakukan sesuatu yang menim-
pihak yang berperan strategis dalam bulkan dan mengarahkan perilaku”.
meningkatkan kemajuan dan kualitas Menurut Anwar Prabu Mangkunegara
lembaga tersebut adalah kinerja dosen (2007;103): “Motivasi berprestasi dapat
(lecturer). Abdurrachman dan S. Marten diartikan sebagai suatu dorongan dalam diri
Yogaswara (2003;34) bahwa “Nilai keber- seseorang untuk melakukan atau menger-
hasilan pendidikan sangat tergantung dari jakan suatu kegiatan atau tugas dengan
mutu pengajarnya. Dosen adalah orang yang sebaik-baiknya agar mencapai prestasi
sangat berperan dalam proses belajar dengan predikat terpuji”. Dapat juga
mengajarnya”. Dosen harus mempunyai diartikan motivasi adalah keinginan dan
beberapa kualifikasi yang diperlukan bagi kesungguhan seseorang pekerja untuk

104
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

mengerjakan pekerjaan dengan baik serta “Kompetensi adalah kapasitas pengetahuan


berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja dan ketrampilan yang relevan dengan
yang maksimal. standar pekerjaan yang akan dilakukan
pekerja”. Sedangkan Mulyasa (200337)
Penelitian empiris mengenai kompetensi,
mengemukakan: “Kompetensi adalah perpa-
motivasi, dan kepuasan dalam kaitannya
duan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai
dengan kinerja telah banyak dilakukan.
dan sikap yang direfleksikan dalam kebia-
Stoner (1996 ; 134): ”Motivasi merupakan
saan berfikir dan bersikap”.
karakteristik psikologi manusia yang mem-
berikan kontribusi pada tingkat komitmen Konsep kompetensi yang digunakan dalam
seseorang”. Sedangkan Cascio (2003;117) penelitian ini adalah konsep yang dikemu-
menyatakan bahwa: ”Abilitas dan motivasi kakan Spencer and Spencer (1993) yang
sebagai faktor-faktor yang berinteraksi mengemukakan bahwa: ”Kompetensi indi-
dengan kinerja. Abilitas ditentukan oleh vidu merupakan karakter sikap dan perilaku,
skill dan pengetahuan, sedangkan skill atau kemampuan individu yang relatif
dipengaruhi oleh kecakapan, kepriba-dian bersifat stabil ketika menghadapi suatu
dan pengetahuan yang terbentuk oleh pendi- situasi di tempat kerja yang terbentuk dari
dikan, pengalaman latihan, dan minat, yang sinergi antara watak, konsep diri, motivasi
seluruhnya terangkum dalam teori internal, serta kapasitas pengetahuan
kompetensi. kontekstual”. Selanjutnya, Spencer dan
Spencer (1993 : 25-89) mengemukakan
Kompetensi Dosen bahwa, kompetensi yang dimiliki individu
Konsep Kompetensi. Judge (2007): “Menje- dapat dibedakan menjadi enam kelompok
laskan konsep kompetensi sebagai gabungan atau kluster dan 18 indikator kompetensi.
dari bakat (attitude) dan kemam-puan Tabel 2 menjelaskan keenam kluster dan ke-
(ability)”. Bakat menunjukkan kapabilitas 18 indikator yang dimaksud.
untuk belajar sesuatu, sifatnya potensial, Sedangkan dimensi kompetensi yang digu-
untuk kemampuan merujuk pada kapasitas nakan adalah berpedoman Buku Pedoman
individu, untuk mengerjakan berbagai tugas Sertifikasi Dosen yang meliput : kompetensi
dalam suatu pekerjaan kemampuan dibina pedagogik, kompetensi profesional, kompe-
oleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam tensi kepribadian, kompetensi sosial. Hal ini
konteks ini, kompetensi atau modal manusia sejalan dengan yang dikemukakan oleh
dipandang sebagai kombinasi dari penge- Spencer and Spencer tentang enam kluster
tahuan, keterampilan, keinovasian dan kompetensi. Dari kluster yang dikemukakan
kemampuan (ability) individu anggota orga- oleh Spencer and Spencer terdapat banyak
nisasi yang dapat digunakan untuk mengha- kesamaannya dengan kompetensi berda-
silkan layanan profesional (Mayo, 2002, sarkan Serdos 2010. Untuk kompetensi
Fitzewz & Davison, 2000). Spencer & pedagogik senada dengan kluster pertama,
Spencer (1993;9) mengemukakan: “Kompe- kompetensi profesional dengan kluster yang
tensi adalah kemampuan individual yang kelima, kompetensi kepribadian dengan
relatif tetap ketika menghadapi suatu peker- kluster yang ketiga dan keenam, kompetensi
jaan”. Kompetensi terbentuk dari sinergi sosial dengan kluster yang kedua dan
antara watak, konsep diri, motivasi internal keempat.
dan kapasitas pengetahuan kontekstual.
Menurut Ainswort et. al. (2002;61):

105
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Tabel 2. Model Kompetensi Spencer dan Spencer


Kluster Kompetensi Indikator
Kompetensi berprestasi Orientasi prestasi (achievement orientation)
dan bertindak Perhatian terhadap kerapihan, mutu, dan ketelitian
(Achievement and (concern for order, quality and accuracy)
Action) Inisiatif (initiative)
Kompetensi pelayanan Empati (interpersonal understanding)
(Helping and Human Orientasi pelayanan dan kepuasan (customer service
Service) orientation)
Kompetensi Mendukung dan mempengaruhi (impact and infuence)
mempengaruhi orang Kesadaran berorganisasi (organizational awareness)
lain (The Impact and Membangun hubungan kerja (relationship building)
Inflluence)
Kompetensi manajerial Mengembangkan orang lain (developing others)
(Managerial) Pengarahan (directiveness)
Kerja kelompok dan bekerjasama (teamwork and
cooperation)
Kompetensi keahlian Berpikir analitis (analytical thinking)
(Cognitive) Berpikir konseptual (conceptual thinking)
Keahlian teknis (expertise)
Efektivitas diri (Personal Pengendalian diri (self-confidence)
Effectiveness) Percaya diri (self-confidence)
Fleksibilitas (flexibility)
Sumber : Diadaptasi dari Spencer dan Spencer (1993).

Karakteristik Kompetensi. Spencer and Watak (traits), yaitu karakteristik mental


Spencer mengemukakan bahwa kompetensi dan konsistensi respon seseorang terhadap
individu merupakan karakter sikap dan rangsangan, tekanan, situasi, atau informasi.
perilaku, atau kemampuan individual yang Konsep diri (self concept), yaitu tata nilai
relatif bersifat stabil ketika menghadapi luhur yang dijunjung tinggi oleh seseorang,
suatu situasi di tempat kerja yang terbentuk yang mencerminkan tentang bayangan diri
dari sinergi antara watak, konsep diri, moti- atau sikap diri terhadap masa depan yang
vasi internal, serta kapasitas pengetahuan dicita-citakan atau terhadap suatu fenomena
kontekstual. Lima karakteristik utama dari yang terjadi di lingkungannya.
kompetensi yang dapat mempengaruhi Pengetahuan (knowledge), yaitu informasi
kinerja individu karyawan, yaitu : yang memiliki makna yang dimiliki sese-
Motif (motives), yaitu sesuatu yang orang dalam bidang kajian tertentu.
dipikirkan atau diinginkan oleh seseorang Keterampilan (skill), yaitu kemampuan
secara konsisten dan adanya dorongan untuk untuk melakukan suatu pekerjaan fisik atau
mewujudkannya dalam bentuk tindakan- mental. Keterampilan adalah aspek perilaku
tindakan. Motif akan mengarahkan dan yang bisa dipelajari melalui latihan yang
menyeleksi sikap menjadi tindakan atau digunakan untuk memenuhi tuntutan
mewujudkan tujuan. pekerjaan.

106
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Kelima karakteristik kompetensi di atas elemen kompetensi individu disajikan pada


saling berinteraksi dan bersinergi memben- Gambar 1.
tuk kompetensi individu. Interaksi kelima

Pengetahuan

Motif Kompetensi Watak


individu

Konsep diri Ketrampilan


n

Sumber : Spencer and Spencer (1993 : 9)

Gambar 1. Elemen Pembentuk Kompetensi Individual

Kompetensi pengetahuan dan ketrampilan puan memanfaatkan hasil penelitian untuk


adalah bagian kompetensi yang lebih nyata meningkatkan kualitas pembelajaran.
(visible), berada di permukaan dan mudah Kompetensi Profesional, meliputi : pengua-
untuk dikembangkan melalui pelatihan dan saan materi pelajaran secara luas dan
pengalaman. Kompetensi motif dan watak mendalam, merancang, melaksanakan dan
cenderung lebih tersembunyi (hidden) dan menyusun laporan penelitian, kemampuan
sulit untuk dinilai dan dikembangkan. mengembangkan dan menyebarluaskan ino-
Berdasarkan undang-undang guru dan dosen vasi, serta kemampuan merancang, melak-
dijelaskan bahwa kompetensi guru dan sanakan dan menilai pengabdian kepada
dosen adalah seperangkat pengetahuan, masyarakat.
ketrampilan dan perilaku yang harus dimi- Kompetensi Kepribadian, meliputi : empati
liki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau (empathy), berpandangan positif terhadap
dosen dalam melaksanakan tugas keprofe- orang lain, berpandangan positif terhadap
sionalan. Jenis kompetensi yang akan digu- diri sendiri, genuine (authenticity) dan
nakan dalam disertasi ini adalah kompetensi berorientasi kepada tujuan.
yang mengacu pada Pedoman Sertifikasi
Pendidikan untuk Dosen Tahun 2010. Kompetensi Sosial, meliputi : kemampuan
Kompetensi yang harus dimiliki dalam menghargai keragaman sosial, menyam-
bidang jasa pendidikan dosen sesuai dengan paikan pendapat dengan runtut, efisien dan
Pedoman Sertifikasi Pendidik untuk Dosen jelas, menghargai pendapat orang lain,
Tahun 2010, terdiri dari : membina suasana kelas serta kemampuan
mendorong peran serta masyarakat.
Kompetensi Pedagogik, meliputi: kemam-
puan untuk merancang pembelajaran, Strategi Meningkatkan Kompetensi.
melaksanakan proses pembelajaran, menilai Menurut Ulrich secara garis besar ada lima
proses dan hasil pembelajaran serta kemam- alat untuk meningkatkan kompetensi dalam

107
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

suatu organisasi yang disebut dengan 5B ngaruh dalam pengambilan keputusan, dan
(buy, build, borrow, bounce and bind). kemampuan memprediksi pengaruh suatu
situasi-kondisi terhadap nasib individu atau
Kompetensi Dosen. Dihubungkan dengan
kelompok dalam organisasi, 3) membangun
upaya peningkatan mutu pendidikan tinggi,
hubungan kerja.
kompetensi dosen mempunyai peran yang
strategis. Spencer & Spencer sebagaimana Keempat, kemampuan manajerial dengan
mengelompokkan kompetensi dalam enam cakupan kompetensi sebagai berikut: 1)
kelompok, dan masing-masing kelompok Kemampuan memberi dukungan merupakan
tersebut memuat sejumlah kompetensi kemampuan mendorong pengembangan
sebagai berikut : atau proses belajar orang lain, 2) Kebera-
nian memberi perintah dan memanfaatkan
Pertama, semangat untuk berprestasi dan
kekuasaan jabatan yaitu kemampuan meme-
bertindak (achievement and action) yang
rintah dan mengarahkan orang lain baik
meliputi kompetensi: 1) Orientasi untuk
karena kemampuan diri maupun karena
berprestasi, merupakan derajat kepedulian
kekuasaan jabatannya untuk melakukan
atau upaya seseorang untuk berprestasi
sesuatu sesuai dengan sasaran organisasi, 3)
dalam pekerjaannya sehingga ia berusaha
Kerja kelompok dan kerjasama adalah
bekerja dengan baik atau di atas standar, 2)
kemampuan dan kemauan bekerja sama
Perhatian terhadap kerapian; mutu; dan
dengan orang lain dalam suatu kelompok
ketelitian, merupakan dorongan dalam diri
kerja atau menjadi bagian suatu kelompok
seseorang untuk mengurangi ketidakpastian
kerja, dan 4) Kepemimpinan kelompok
di lingkungan kerjanya khususnya berke-
merupakan kemampuan dan kemauan untuk
naan dengan ketersediaan dan akurasi data
berperan sebagai pemimpin kelompok,
serta informasi, 3) Inisiatif, yaitu keinginan
biasanya ditunjukkan dalam posisi otoritas
atau derajat usaha untuk bertindak melebihi
formal.
yang diharapkan oleh pekerjaan, melakukan
sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dulu, Kelima, memiliki kemampuan/daya pikir
4) Pencarian dan pengumpulan informasi. yang mencakup kompetensi-kompetensi, 1)
Berpikir analitik, yaitu kemampuan untuk
Kedua, kemampuan pelayanan yang meli-
memahami situasi atau permasalahan
puti kompetensi-kompetensi empati dan
dengan cara menguraikan menjadi bagian-
orientasi pada kepuasan pelanggan. Empati
bagian yang lebih rinci, atau kemampuan
bermakna kemauan untuk : 1) mendengar-
untuk mengamati implikasi suatu keadaan
kan, 2) memahami, dan 3) mendengarkan
tahap demi tahap berdasarkan pemahaman
hal-hal yang tidak terkatakan, atau pema-
dan pengetahuan masa lalu, 2) Bersikap
haman atas pemikiran dan perasaan orang
konseptual; ialah kemampuan memahami
lain.
situasi atau permasalahan dengan cara
Ketiga, kemampuan mempengaruhi orang memandangnya sebagai satu kesatuan, men-
lain yang meliputi kompetensi-kompetensi : cakup kemampuan untuk mengidentifikasi
1) Mendukung dan mempengaruhi meru- pola keterkaitan antara masalah yang
pakan kemampuan untuk membujuk, meya- bersifat tidak tampak, atau kemampuan
kinkan, mempengaruhi atau menim-bulkan mengidentifikasi masalah mendasar dalam
kesan baik pada orang lain sehingga orang situasi kompleks, 3) Keahlian teknis yaitu
lain mau mendukung gagasannya, 2) penguasaan pengetahuan eksplisit berupa
Kesadaran berorganisasi yaitu kemampuan keahlian atau keterampilan untuk menye-
untuk memahami hubungan kekuasaan atau lesaikan suatu pekerjaan serta motivasi
posisi dalam organisasi, mengidentifikasi untuk mengembangkan, menggunakan, dan
orang-orang yang berperan atau berpe-

108
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

mendistribusikan pengetahuan dan keteram- Konsep komitmen dalam penelitian ini


pilan pada orang lain. menggunakan konsep yang dikemukakan
Keenam, efektivitas individu yang menca- Burr and Girardi (2002:80) yaitu: ”Sikap
kup kompetensi-kompetensi : 1) Pengenda- kerja atau keyakinan yang kuat dan pene-
lian diri merupakan kemampuan mengen- rimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi,
dalikan emosi diri sehingga mampu mence- kesediaan untuk berbuat terbaik untuk
gah perilaku negatif, khususnya ketika organisasi, dan adanya keinginan untuk
menghadapi tantangan atau penolakan dari tetap bertahan dalam organisasi”.
orang lain atau pada saat bekerja di bawah Dimensi Komitmen. Dimensi komitmen ini
tekanan, 2) Kepercayaan diri keyakinan digunakan dalam penelitian : Burr and
seseorang pada kemampuannya untuk Girardi (2002). Ketiga dimensi tersebut
menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, secara rinci adalah sebagai berikut:
3) Fleksibilitas merupakan kemampuan Komitmen Afektif, yaitu bagian komitmen
menyesuaikan diri secara efektif pada berba- organisasi yang lebih menekankan pada
gai situasi, kemampuan untuk mema-hami sejauh mana karyawan mengenal dan meli-
dan menghargai perbedaan perspektif batkan diri dalam pencapaian tujuan orga-
dengan sesuatu hal; kemampuan untuk nisasi. Komitmen afektif adalah tingkat
berubah atau kemudahan untuk menerima dimana individu terkait secara psikologis
suatu perubahan dalam organisasi maupun terhadap organisasi melalui perasaan : loya-
pekerjaan, dan 4) Komitmen pada organisasi litas, kasih sayang, dan memiliki perasaan
berupa kemauan seseorang untuk menye- cinta terhadap organisasi.
suaikan sikap atau perilakunya, atau mela-
kukan tindakan yang menunjang kebutuhan, Komitmen Kontinyu/Rasional, yaitu bagian
prioritas, dan tujuan organisasi. komitmen organisasi di mana karyawan
akan bertahan atau meninggalkan organisasi
Komitmen karena melihat adanya pertimbangan rasio-
nal yaitu adanya keuntungan untuk tetap
Konsep Komitmen. Banyak pengertian bertahan pada organisasi. Komitmen konti-
komitmen yang menekankan suatu orga- nyu merupakan perasaan cinta pada orga-
nisasi sebagai objek dari komitmen. Namun nisasi karena karyawan menghargai besar-
objek komitmen dapat juga berupa orang nya biaya yang dikorbankan seandai-nya ia
(person), kelompok orang (group of meninggalkan organisasi.
person), gagasan (idea), praktik (practice),
Komitmen Normatif adalah satu bagian dari
pekerjaan (work) dan seterusnya. Pada
komitmen organisasi dimana karyawan
dasarnya komitmen merupakan pernyataan
yang tumbuh dari lubuk hati yang dalam bertahan dalam organisasi karena adanya
ikatan emosional terhadap organisasi.
untuk melaksanakan kewajibannya dengan
Komitmen normatif merupakan refleksi dari
sungguh-sungguh. Menurut Hornby (2002 :
perasaan wajib pekerja untuk tinggal dalam
242): ”Komitmen adalah kerelaan karyawan
organisasi.
untuk bekerja keras dan memberikan energi
serta waktu untuk sebuah pekerjaan atau Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komi-
aktivitas”. Lee and Olshfki (2002 : 109) tmen. Lima faktor penting yang mem-
mengemukakan bahwa: ”Komitmen adalah pengaruhi keberadaan komitmen organisasi
konstruk multidimensional yang berhu- pekerja, yaitu : a) karakteristik kerja, b) sifat
bungan dengan berbagai cara individu untuk imbalan yang diterima, c) keberadaan
mencapai sesuatu yang superior”. kesempatan kerja alternatif, d) perlakuan
pada pendatang baru dalam organisasi, dan

109
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

e) karakteristik pribadi. (Greenberg and dicapai karyawan berdasarkan standar dan


Baron, 1995 : 216). ukuran penilaian yang telah ditetapkan.
Banyak konsep kinerja yang disampaikan
Model Pengukuran Komitmen. Secara
para ahli, beberapa diantaranya adalah
umum dapat diterima, bahwa komitmen
(Robbins, 2008;171) yang mengemukakan
karyawan terhadap organisasi dapat memi-
bahwa: ”Kinerja karyawan merupakan inter-
liki berbagai bentuk pengukuran. Komitmen
aksi antara kemampuan (ability), motivasi
pada hakikatnya merupakan suatu pernya-
(motivation) dan peluang (opportunity)”.
taan pikiran seseorang dalam berhubungan
Sedangkan (Bernardin Russell, 2006:379)
dengan pihak lain, komitmen seperti ini
mengemukakan bahwa: ”Kinerja adalah
disebut sebagai affective commitment.
pencatatan outcome yang dihasilkan pada
Bentuk kedua dari komitmen adalah calcu-
fungsi atau aktivitas pekerjaan secara
lative commitment yaitu komitmen yang
khusus selama periode waktu tertentu”.
muncul dari evaluasi kognitif seseorang,
Kinerja dimaksudkan adalah: ”Kuantitas
sebagai hasil dari perhitungan untung-rugi,
dan kualitas tugas-tugas yang diselesaikan
kalah-menang, lebih kurang, manfaat atau
oleh individu, kelompok, dan organisasi”.
pengorbanan. Suatu komitmen kalkulatif
(Schermerhorn, Hunt, & Osborn, 2008).
(calculative commitment) akan tetap berta-
Dalam Mangkunegara (2006:15): ”Kinerja
han, manakala biaya-biaya internal relatif
individu adalah hasil kerja karyawan baik
masih lebih rendah dibandingkan dengan
dari segi kualitas maupun kuantitas berda-
biaya-biaya eksternalnya.
sarkan standar kerja yang telah ditentukan”.
Berikutnya dalam penelitian Meyer & Smith Untuk konsep kinerja yang dipergunakan
(2003 : 320-321) mendefinisikan dan dalam penelitian ini adalah berdasarkan
mengembangkan ukuran komitmen orga- buku pedoman Sertifikasi Dosen bahwa
nisasi dari tiga bentuk komitmen, yaitu : kinerja adalah pelaksanaan tugas tridharma
komitmen afektif, continuance (berke- perguruan tinggi yang terdiri dari bidang
lanjutan), dan normatif. Komitmen afektif pendidikan dan pengajaran, bidang pene-
mencerminkan ikatan emosional, identifi- litian, dan bidang pengabdian kepada
kasi dengan dan keterlibatan dalam orga- masyarakat.
nisasi. Komitmen berkelanjutan dida-sarkan
pada biaya-biaya yang dirasakan terkait Pentingnya Pengukuran Kinerja. Ketika
dengan pemecatan karyawan. Sedangkan mengukur kinerja, adalah penting bahwa
komitmen normatif untuk mempertahankan kriteria yang relevan digunakan. Umumnya
keanggotaan dalam organisasi. kriteria itu relevan ketika difokuskan pada
aspek yang paling penting dari pekerjaan
Pengaruh Komitmen terhadap Kinerja pekerja. Selanjutnya dikemukakan oleh
Individu. Komitmen berhubungan signi- Mondy and Noe (2005 : 257) bahwa untuk
fikan dengan aktivitas dalam organisasi. menetapkan kriteria kinerja, yang perlu
Pekerja-pekerja dengan komitmen yang kuat diperhatikan, adalah : a) Traits (Karakter) :
akan tetap berada dalam organisasi, karena meliputi sikap, penampilan dan inisiatif, b)
mereka merasakan bahwa mereka sebaiknya Behavior (Perilaku): meliputi kepemim-
bekerja demikian. pinan, pengembangan, kerja sama, koope-
rasi dan pelayanan, dan c) Competencies
Kinerja Dosen
meliputi kontribusi strategik, pengetahuan
Konsep Kinerja dan Faktor-faktor yang bisnis, kredibilitas personal. Dengan meng-
Mempengaruhinya. Kinerja merupakan acu pada ketiga kriteria yang disebutkan di
prestasi atau pencapaian hasil kerja yang atas, maka kinerja dapat diukur dan meme-

110
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

nuhi standar kualitas maupun kuantitas dan disetujui oleh karyawan sendiri. 4)
seperti yang diharapkan dalam organisasi. Personal adjustment; melihat bagaimana
Menurut Gibson terdapat empat faktor yang kemampuan karyawan (dari sisi emosional)
menjadi dimensi kinerja yang akan diukur untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
dalam penilaian performansi kerja sebagai kerjanya.
berikut : 1) Performance; menyangkut Indikator Kinerja Dosen. Dosen mempu-
kemampuan untuk promosi karyawan, nyai tugas pendidikan dan pengajaran,
prestasi dalam menyelesaikan pekerjaan, 2) penelitian dan pengembangan, serta
Conformance; merefleksikan bagaimana pengabdian masyarakat. Kinerja dosen
individu bekerja sama dengan atasan dan berdasarkan tugasnya berikut indikator
rekan-rekan, serta kepatuhan terhadap standard kinerja dosen dapat dilihat pada
peraturan perusahaan, 3) Dependability: Tabel 3.
melihat sejauh mana tingkat kedisiplinan
karyawan terhadap aturan yang ditetapkan

Tabel 3. Standar Kinerja Dosen berdasarkan Tugasnya


Tugas dosen Standar Kinerja Dosen
Pendidikan dan Pengajaran 1. Usaha kreatif
2. Dampak perubahan
3. Disiplin
4. Keteladanan
5. Keterbukaan terhadap kritik.
Penelitian dan Pengembangan 1. Produktivitas ilmiah
Ilmu 2. Makna dan kegunaan
3. Usaha inovatif
4. Konsistensi
5. Target kerja
Pengabdian pada Masyarakat 1. Implementasi kegiatan pengabdian
2. Perubahan
3. Dukungan masyarakat
4. Kemampuan komunikasi
5. Kemampuan kerjasama
Sumber: Pedoman Sertifikasi Pendidik untuk Dosen tahun 2010.

Kinerja dosen dalam bidang pendidikan dan keasliannya dapat dipertanggungjawabkan,


pengajaran dilakukan dalam bentuk meng- atau menerjemahkan karya orang lain,
ajar, membimbing dan melatih keteram- membuat/menciptakan karya seni desain,
pilan mahasiswa. Kinerja dosen dalam menyajikan karya tulis dalam pertemuan
bidang penelitian dilakukan dalam bentuk ilmiah atau karya seni/desain dalam pentas
keterlibatannya dalam berbagai kegiatan seni/pameran, dan menulis buku ilmiah.
ilmiah, seperti: melakukan kegiatan peneli- Untuk dapat melaksanakan kegiatan pene-
tian/kegiatan ilmiah, menulis atau menyu- litian ini, diperlukan kompetensi dan
sun karya ilmiah, menulis buku yang keprofesionalan dosen secara keseluruhan.

111
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Sedangkan kinerja dosen dalam pengabdian disiplin ilmu dalam bidang pendidikan dan
pada masyarakat ditujukan dan diarahkan pengembangan masalah penelitian pada sisi
untuk menunjang pembangunan di berbagai lain.
lapisan masyarakat. Pengabdian masyarakat Berdasarkan uraian di atas dapat digambar-
juga merupakan kegiatan yang menghu- kan paradigma penelitian pada Gambar 2.
bungkan hasil penelitian dan penguasaan

MOTIVASI
- Kebutuhan berprestasi Mello (2002)
Cascio (2003)
- Kebutuhan untuk kekuatan
- Kebutuhan berhubungan
dengan orang lain
Spencer (1993)

KOMPETENSI KINERJA DOSEN


- Kompetensi Pedagogik - Pendidikan
Stoner (1996 )

- Kompetensi Profesional Burrus (2003) pengajaran


- Kompetensi kepribadian. - Penelitian
- Kompetensi Sosial - Pengabdian kepada
masyarakat
Ulrich (1998)

KOMITMEN
- Afektif
- Kontinyu Hornby (2002)
- Normatif

Gambar 2. Paradigma Penelitian Pengaruh Motivasi, Kompetensi dan Komitmen


terhadap Kinerja Dosen

Berdasarkan uraian pada latar belakang, Swasta di Kopertis Wilayah II Palembang


permasalahan dan kerangka pemikiran dapat baik secara parsial maupun simultan.
dikemukakan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1: Dosen Kopertis Wilayah II
memiliki tingkat motivasi yang tinggi. METODE PENELITIAN
Hipotesis 2: Dosen Kopertis Wilayah II
memiliki tingkat kompetensi yang
Metode penelitian yang digunakan dalam
kompeten.
penelitian ini adalah metode deskriptif
Hipotesis 3: Dosen Kopertis Wilayah II
survei dan ekplanatori survei (explanation
memiliki komitmen yang tinggi.
research). Penelitian ini menggunakan 3
Hipotesis 4: Dosen Kopertis Wilayah II
variabel independen yakni Motivasi (X1),
memiliki kinerja yang tinggi.
Kompetensi (X2), dan Komitmen (X3) serta
Hipotesis 5: Motivasi, kompetensi dan
1 variabel dependen yakni Kinerja Dosen
komitmen dosen berpengaruh signifikan
(Y).
terhadap kinerja dosen Perguruan Tinggi

112
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Motivasi (X1) meliputi: kebutuhan untuk komitmen afektif, komitmen kontinyu dan
berprestasi (Need for Achievement), kebu- komitmen normatif, dan Kinerja Dosen
tuhan untuk kekuatan (Need for Power), (Y) meliputi: pendidikan dan pengajaran,
dan kebutuhan untuk berafiliasi (Need for penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Affiliation); Kompetensi (X2) meliputi : Secara operasional untuk dimensi, indikator
kompetensi pedagogik, kepribadian, profe- dan pengukuran untuk masing-masing
sional dan sosial; Komitmen (X3) meliputi: variabel disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Operasionalisasi Variabel


Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala
Variabel
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. Kebutuhan  Berorientasi pada  Tingkat orientasi pen-
1.Motivasi Dorongan
untuk ber- tujuan capaian tujuan Ordinal
(X1) 1 untuk me-
prestasi atau  Berorientasi masa  Tingkat orientasi masa
(David Mc. lakukan
mencapai depan depan
Clelland, kegiatan
1993) atau peker-
sesuatu  Bertanggung  Tingkat tanggung
jaan yang Jawab jawab
memiliki  Berani mengambil  Tingkat keberanian
nilai. risiko mengambil risiko
 Aspiratif  Tingkat Aspiratif
 Pemanfaatan  Tingkat Pemanfaatan
waktu waktu
 Keorisinilan  Tingkat keorisinilan
kerja

2. Kebutuhan  Suka menolong  Tingkat keinginan


untuk menolong Ordinal
kekuatan  Mampu  Tingkat kemampuan
meyakinkan orang menyakinkan
 Mobilitas vertikal
 Tingkat mobilitas
 Suka memerintah vertikal
 Tingkat keinginan
memerintah

3. Kebutuhan  Suka bekerjasama  Tingkat kerjasama


untuk ber-  Demokratif  Tingkat demokratif
hubungan  Tidak suka me-  Tingkat ketidaksu- Ordinal
dengan nyendiri kaan sendiri
orang lain  Suka Bersahabat  Tingkat kesenangan
bersahabat

113
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala


Variabel
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
2.Kompetensi Karakter sikap 1. Kompeten-  Kesiapan membe-
(X2) 2 dan perilaku, si Pedago- rikan kuliah dan  Tingkat kesiapan Ordinal
(Spencer & atau kemauan gik (Buku atau praktek/ memberikan kuliah
Spencer, dan kemampu- Pedoman praktikum. dan atau praktek/
praktikum.
1993) an yang relatif Serdos II,  Keteraturan dan
bersifat stabil 2010) ketertiban penye-  Tingkat keteratur-
menghadapi perkuliahan an dan ketertiban
situasi di tem- perkuliahan
 Kemampuan
pat kerja yang menghidupkan  Tingkat kemampu-
terbentuk dari suasana kelas an menghidupkan
sinergi antara suasana kelas
 Kejelasan pe-
watak, konsep
nyampaian materi  Tingkat kejelasan
diri, dan kapa- penyampaian
sitas pengeta- dan jawaban
terhadap perta- materi dan jawaban
huan terhadap
kontekstual. nyaan di kelas
pertanyaan di kelas
 Pemanfaatan
media dan tekno-  Tingkat peman-
logi pembela- faatan media dan
jaran. teknologi pembe-
lajaran.
 Keanekaragaman
cara pengukuran  Tingkat keanekara-
hasil belajar gaman cara pengu-
kuran hasil belajar
 Pemberian umpan
balik terhadap  Tingkat pemberian
tugas umpan balik
terhadap tugas
 Kesesuaian materi
ujian dan/atau  Tingkat kesesuaian
tugas dengan tuju- materi ujian dan
an mata kuliah atau tugas dengan
tujuan mata kuliah
 Kesesuaian nilai
yang diberikan  Tingkat kesesuaian
dengan hasil nilai yang diberi-
belajar kan dengan hasil
belajar
2. Kompeten  Kemampuan
menjelaskan  Tingkat kemam- Ordinal
si Profesi-
puan menjelas-
onal(Buku pokok bahas-
kan pokok bahas-
Pedoman an/topik secara
an/topik secara
Serdos II, tepat
tepat
2010)  Kemampuan
 Tingkat kemam-
memberi contoh
puan memberi
relevan dengan
contoh relevan
konsep yang
dengan konsep
diajarkan.
yang diajarkan.

114
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala


Variabel
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
 Kemampuan  Tingkat kemam-
memberi contoh puan memberi
relevan dengan contoh relevan
konsep yang dengan konsep
diajarkan. yang diajarkan.
 Kemampuan  Tingkat kemam-
menjelaskan ke- puan menjelas-
terkaitan bidang kan keterkaitan
/topik yang di- bidang/topik
ajarkan dengan yang diajarkan
konteks kehi- dengan konteks
dupan kehidupan
 Penguasaan  Tingkat pengua-
akan isu-isu saan akan isu-isu
mutakhir dalam mutakhir dalam
bidang yang bidang yang
diajarkan. diajarkan.
 Penggunaan  Tingkat penggu-
hasil-hasil naan hasil-hasil
penelitian untuk penelitian untuk
meningkatkan meningkatkan
kualitas perku- kualitas perku-
liahan. liahan.
 Pelibatan maha-  Tingkat pelibatan
siswa dalam pe- mahasiswa dalam
nelitian/kajian penelitian/ kajian
dan atau dan atau pengem-
pengembangan/ bangan/rekayasa/
rekayasa/desain desain yang dila-
yang dilakukan kukan dosen.
dosen. Tingkat
 Kemampuan kemampuan
menggunakan menggunakan
beragam tekno- beragam tekno-
logi komunikasi logi komunikasi

115
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala


Variabel
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
3. Kompeten  Kewibawaan  Tingkat kewiba- Ordinal
si kepriba- sebagai pribadi waan sebagai
dian(Buku dosen. pribadi dosen.
Pedoman  Kearifan dalam  Tingkat kearifan
Serdos II, mengambil dalam mengam-
2010) keputusan bil keputusan
 Menjadi contoh  Tingkat kemam-
dalam bersikap puan menjadi
dan berperilaku contoh dalam
bersikap dan
berperilaku
 Satunya kata dan  Tingkat kemam-
tindakan puan melakukan
satunya kata dan
tindakan
 Kemampuan  Tingkat kemam-
mengendalikan puan mengendali-
diri dalam berba- kan diri dalam ber-
gai situasi dan bagai situasi dan
kondisi kondisi
 Adil dalam  Tingkat kemam-
memperlakukan puan adil dalam
mahasiswa memperlakukan
mahasiswa
4. Kompetensi  Kemampuan  Tingkat kemam-
Sosial menyampaikan puan menyam- Ordinal
(Buku pendapat paikan pendapat
Pedoman  Kemampuan me-  Tingkat kemam-
Serdos II, nerima kritik, sa- puan menerima
2010) ran, dan pendapat kritik, saran, dan
orang lain pendapat orang
 Mengenal dengan  Tingkat pengenal-
baik mahasiswa an dengan baik
yang mengikuti mahasiswa yang
kuliah mengikuti kuliah
 Mudah bergaul di  Tingkat kemu-
kalangan sejawat, dahan bergaul di
karyawan, dan kalangan sejawat,
mahasiswa karyawan, dan
mahasiswa
 Toleransi terha-  Tingkat toleransi
dap keberagaman terhadap keberaga-
mahasiswa man mahasiswa

116
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala


Variabel
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
1. Komitmen Sikap kerja 1. Komitmen  Kepercayaan  Tingkat kepercaya- Ordinal
Dosen atau keyakinan Afektif dosen terhadap an dosen terhadap
(X3) 3 yang kuat dan (Cohen, institusi yang institusi yang
(Burr and penerimaan 1999) dimiliki. dimiliki.
Girardi, terhadap nilai Komitmen  Kepercayaan  Tingkat kepercaya-
2002) dan tujuan or- afektif yaitu dosen secara an dosen secara
ganisasi, kese- tingkat pe- emosional dalam emosional dalam
diaan untuk ngenalan dan berhubungan berhubungan
berbuat terbaik keterlibatan dengan institusi dengan institusi.
bagi organisasi, dosen dalam  Perasaan dosen  Tingkat perasaan
dan keinginan pencapaian terhadap institusi dosen terhadap
untuk tetap ber- tujuan. sebagai bagian institusi sebagai
tahan dalam dari hidupnya. bagian dari
organisasi hidupnya.
 Keikhlasan dosen  Tingkat keikhlasan
dalam mengha- dosen dalam
biskan masa menghabiskan
hidupnya untuk masa hidupnya
bekerja pada untuk bekerja pada
institusi. institusi.

2.Komitmen  Kecintaan dosen  Tingkat kecintaan Ordinal


Kontinyu terhadap institusi dosen terhadap ins-
(Cohen, karena secara ra- titusi karena secara
1999) sional bermanfaat rasional berman-
Komitmen baik dari segi psi- faat baik dari segi
Kontinyu kologis maupun psikologis maupun
yaitu komit- ekonomi ekonomi
men dosen  Kesukaan dosen  Tingkat kesukaan
akan berta- bertahan dengan dosen bertahan
han pada pekerjaannya. dengan peker-
organisasi jaannya.
karena per-  Pengorbanan pri-  Tingkat pengor-
timbangan badi dosen jika banan pribadi
rasional. menunda peker- dosen jika menun-
jaan da pekerjaan.
 Ketertarikan  Tingkat keterta-
dosen pada peker- rikan dosen pada
jaan yang ada pekerjaan yang ada
 Gangguan kehi-  Tingkat gangguan
dupan dosen jika kehidupan dosen
meninggalkan pe- jika meninggalkan
kerjaan sekarang pekerjaan
sekarang.

117
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala


Variabel
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
3.Komitmen  Kesetiaan dosen  Tingkat kesetiaan Ordinal
Normatif untuk tetap dosen untuk tetap
(Cohen, tinggal dalam tinggal dalam
1999) institusi. institusi
Komitmen  Kebahagiaan  Tingkat kebaha-
normatif dosen untuk giaan dosen untuk
yaitu ko- bekerja bekerja.
mitmen  Kebanggaan  Tingkat kebang-
dosen un- dosen bekerja gaan dosen bekerja
tuk berta- pada institusi. pada institusi.
han pada
organisasi  Keikhlasan dosen  Tingkat keikhla-
karena untuk bertahan san dosen untuk
adanya pada pekerjaan bertahan pada pe-
ikatan sekarang. kerjaan sekarang.
psikologis  Rasa memiliki  Tingkat rasa me-
organisasi miliki organisasi.

2. Kinerja Kinerja Dosen 1. Aspek  Ketepatan jadwal  Tingkat ketepatan Ordinal


Dosen (Y) adalah pelaksa- Pendidikan perkuliahan jadwal perkuliahan
1(Buku naan tugas tri- dan  Memenuhi waktu  Tingkat pengguna-
darma perguru- Pengajaran perkuliahan an waktu perkuliah-
Pedoman
Serdos II, an tinggi yang secara efektif an secara efektif
2010) terdiri dari: bi-  Pengetahuan  Tingkat pengeta-
dang pendidik- dosen tentang huan dosen tentang
an dan penga- materi kuliah materi kuliah
jaran, bidang  Kesesuaian  Tingkat kesesuaian
penelitian, dan metode yang metode yang
bidang pengab- digunakan dalam digunakan dalam
dian pada ma- mengajar mengajar
syarakat  Kemampuan  Tingkat kemam-
dosen dalam puan dosen dalam
menyampaikan menyampaikan
materi materi
 Ketepatan materi  Tingkat ketepatan
ajar dengan silabi materi ajar dengan
silabi
 Ketepatan penggu-  Tingkat ketepatan
naan handout penggunaan hand-
dalam mengajar out dalam me-
ngajar
 Kemampuan  Tingkat kemampu-
dosen sebagai an dosen sebagai
motivator motivator

118
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala


Variabel
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
 Kemampuan  Tingkat kemampu-
dosen sebagai an dosen sebagai
fasilitator fasilitator
 Kebermanfaatan  Tingkat keberman-
materi yang faatan materi yang
diajarkan diajarkan
 Keakuratan  Tingkat keakurat-
materi ajar an materi ajar
 Keakuratan  Tingkat keakuratan
evaluasi evaluasi
 Menggunakan  Tingkat pengguna-
berbagai media an berbagai media
dalam mengajar dalam mengajar
 Kemampuan  Tingkat kemampu-
membimbing an dosen membim-
mahasiswa dalam bing mahasiswa
kegiatan akade- dalam kegiatan
mik. akademik.

2. Aspek  Merancang &  Tingkat keseringan


Penelitian mengadakan merancang & Ordinal
penelitian baik mengadakan
kelompok mau- penelitian baik
pun mandiri. kelompok maupun
mandiri.
 Membuat laporan  Tingkat keseringan
karya ilmiah atau menterjemahkan,
penelitian secara menyadur atau
tepat berdasarkan membuat laporan
syarat keilmuan karya ilmiah berda-
sarkan syarat
keilmuan
 Menyajikan karya  Tingkat kesering-
tulis dalam disku- an menyajikan kar-
si ilmiah, seminar ya tulis pada disku-
jurusan, fakultas, si ilmiah, seminar
regional, nasional jurusan, fakultas,
dan internasional. regional, nasional
dan internasional.
 Menulis buku  Tingkat keseringan
ilmiah. menulis buku
ilmiah.
 Membimbing  Tingkat kemampu-
penelitian an membimbing
mahasiswa penelitian maha-
siswa

119
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Variabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala


Variabel
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
 Mengkaji bahan-  Tingkat kemam-
bahan ilmiah puan membuat
mutakhir seperti karya teknologi dan
hasil-hasil pertunjukan seni
penelitian. sebagai hasil
penelitian lmiah
3. Aspek  Melakukan pe-  Tingkat keseringan
Pengabdian ngabdian masya- mengembangkan
pada rakat dengan me- hasil penelitian,
Ordinal
Masyarakat ngembangkan hasil sehingga
penelitian yang bermanfaat bagi
bermanfaat bagi masyarakat
masyarakat.
 Melakukan kegiat-  Tingkat keseringan
an penyuluhan melakukan kegiatan
yang bermanfaat penyuluhan yang
bagi kehidupan di bermanfaat bagi
masyarakat. masyarakat.
 Keterampilan me-  Tingkat keseringan
nulis karya pe- menulis karya pe-
ngabdian masyara- ngabdian masyara-
kat dan dipublika- kat dan dipublikasi-
sikan sehingga kan sehingga ma-
masyarakat menik- syarakat menikmati
mati karya tulisan. karya tulisan.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jenis dan Sumber Data

Jenis Data Sumber Data


1. Perkembangan Jumlah Perguruan DIKTI
Tinggi di Kopertis Wilayah II
2. Daftar nama Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah II Palembang
3. Daftar Dosen Perguruan Tinggi Swasta Kopertis Wilayah II Palembang dan
yang telah memiliki jabatan fungsional Perguruan Tinggi Swasta
4. Gambaran tentang motivasi, kompetensi Dosen dengan jenjang akademik pada
dan komitmen dosen Kopertis Wilayah II Palembang
5. Gambaran kinerja dosen Dosen dengan jenjang akademik pada
Kopertis Wilayah II Palembang yang
menjadi sampel penelitian

120
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Populasi dalam penelitian ini adalah dosen Teknik pengumpulan data dalam penelitian
yang telah memiliki jenjang akademik yang menggunakan: observasi, wawancara, doku-
berjumlah 1.854 orang. Mengacu pada mentasi dan kuesioner. Validitas menun-
ukuran sampel minimal, juga mengacu pada jukkan sejauhmana suatu kuesioner atau alat
penentuan jumlah sampel dari populasi ukur mengukur apa yang ingin diukur
tertentu dengan taraf kesalahan 5% dimana (Singarimbun & Effendi, 1995). Dalam
populasi yang berjumlah 1.854 orang penelitian ini uji validitas yang digunakan
dengan N = 294 (Sugiyono, 2009:126), adalah Tipe validitas yang digunakan
untuk itu peneliti menetapkan jumlah adalah validitas konstruk (validity
sampel berjumlah 300 orang dosen. construct) yang menentukan validitas
Adapun distribusi untuk perguruan tinggi dengan cara mengkorelasikan antar skor
swasta penulis mengacu pendapat Gay yang diperoleh masing-masing item yang
dalam (Husein Umar, 2008:79) menyatakan dapat berupa pertanyaan maupun pernya-
bahwa ukuran minimum sampel yang taan dengan skor totalnya dengan menggu-
menggunakan metode deskriptif minimal nakan rumus korelasi product moment. Uji
10% untuk populasi relatif kecil minimum reliabilitas data penelitian ini mengunakan
20% dari populasi, untuk itu penulis rumusan koefisien Alpha Cronbach's.
tetapkan 20% dari jumlah perguruan tinggi Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah
swasta yang ada. 20% dari 203 perguruan sebagai berikut : Untuk variabel motivasi
tinggi swasta diperoleh 40,6 PTS dibulatkan seluruhnya valid dengan kisaran nilai r =
menjadi 41 PTS. Karena bentuk perguruan 0,345–0,780. Pengujian reliabilitas instru-
tinggi swasta terdiri dari bermacam bentuk men diperoleh nilai alpha sebesar 0,916.
(tidak sama), maka peneliti berikutnya Nilai ini menunjukkan bahwa instrumen
menggunakan teknik stratified random adalah handal. Untuk variabel kompetensi
sampling pada 41 perguruan tinggi swasta seluruhnya valid dengan kisaran nilai r =
tersebut yang terklasifikasi menjadi 5; maka 0,334–0,865. Pengujian reliabilitas instru-
untuk penentuan sampel perguruan tinggi men diperoleh nilai alpha sebesar 0,967.
tersebut, selanjutnya ditentukan berdasarkan Nilai ini menunjukkan bahwa instrumen
alokasi proporsional dengan menggunakan adalah handal. Untuk variabel Komitmen
rumus : Dosen seluruhnya valid dengan kisaran nilai
r = 0,653–0,842. Pengujian reliabilitas
Ni instrumen diperoleh nilai alpha sebesar
ni  xn 0,956. Nilai ini menunjukkan bahwa instru-
N
men adalah handal. Untuk variabel Kinerja
Keterangan : Dosen. seluruhnya valid dengan kisaran
nilai r = 0,448 – 0,801. Pengujian reliabilitas
N = Ukuran Populasi keseluruhan
instrumen diperoleh nilai alpha sebesar
N = Ukuran sampel keseluruhan
0,957. Nilai ini menunjukkan bahwa
Ni = Ukuran populasi pada setiap universitas.
instrumen adalah handal.
Ni = Ukuran sampel yang harus diambil.
Metode Analisis. Pada penelitian ini,
Berdasarkan perhitungan dengan menggu- digunakan dua metode analisis yaitu :
nakan formulasi di atas didapati 5 yang Metode Analisis Kualitatif dan Metode
berbentuk universitas, 20 yang berbentuk Analisis Kuantitatif. Untuk menguji
sekolah tinggi, 14 yang berbentuk aka- hipotesis satu, dua, tiga dan empat
demik, serta yang berbentuk politeknik 2 digunakan Metode Analisis Kualitatif
yang menjadi tempat penelitian. yaitu dengan memberikan deskripsi data

121
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

hasil kuesioner yang sudah diskoring HASIL DAN PEMBAHASAN


dan membandingkan dengan standar
kreteria sehingga dapat diketahui Analisis Kualitatif
tingkat kondisi masing-masing variabel.
Berdasarkan tabulasi data hasil kuesioner yang
Untuk menguji hipotesis kelima digu-
sudah dilakukan skoring maka dapat disajikan
nakan Metode Analisis Kuantitatif
deskripsi tentang kondisi masing-masing variabel
dengan alat Uji-t untuk uji parsial dan
serta hasil perbandingan dengan standar kreteria
Uji-F untuk uji simultan. Untuk perhi-
sehingga dapat diketahui tingkat motivasi,
tungan pada analisis kuantitatif digu-
kompetensi, komitmen, dan kinerja dosen Pergu-
nakan model persamaan struktural atau
ruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah II
Struktural Equation Modeling (SEM).
Palembang yang masing-masing dapat dilihat pada
Tabel 6, 7, 8,dan 9.

Motivasi Dosen Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah II Palembang

Tabel 6. Tingkat Motivasi Dosen PTS di Kopertis Wilayah II Palembang


(Item = 15, n = 300)
No Dimensi Skor Aktual Skor Ideal % Skor Kriteria
1 Kebutuhan Berprestasi 8467 10500 80,64% Tinggi
2 Kebutuhan Bekerjasama 4062 6000 67,70% Cukup tinggi
3 Kebutuhan Memperoleh 4658 6000 77,63% Tinggi
Kewenangan
Akumulasi 17921 22500 79,65% Tinggi
Sumber : Hasil kuesioner yang telah diolah, 2010.

Secara keseluruhan motivasi yang dimiliki sebesar 79,65%, namun dari dimensi kebu-
para dosen pada Kopertis Wilayah II tuhan untuk bekerjasama hanya dalam kate-
Palembang sudah tinggi, hal ini tercermin gori cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa
dari persentase akumulasi skor tanggapan motivasi dosen cenderung individual.
responden dari masing-masing sub variabel

Kompetensi Dosen Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah II Palembang

Tabel 7. Tingkat Kompetensi Dosen PTS Kopertis Wilayah II Palembang


(Item = 27. n = 300)
No Dimensi Skor Aktual Skor Ideal % Skor Kriteria
1 Kompetensi Pedagogik 10651 13500 78,90% Kompeten
2 Kompetensi Profesional 9260 12000 77,17% Kompeten
3 Kompetensi Kepribadian 6622 9000 73,58% Kompeten
4 Kompetensi Sosial 5646 7500 75,28% Kompeten
Akumulasi 32179 42000 76,62% Kompeten
Sumber : Hasil kuesioner yang telah diolah, 2010.

122
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Secara keseluruhan kompetensi yang dimi- sebenarnya sudah kompeten namun untuk
liki para dosen pada Kopertis Wilayah II kompetensi kepribadian yang memiliki skor
Palembang sudah pada tingkat kompeten, hal terendah jika dikaitkan dengan motivasi
ini tercermin dari persentase akumulasi skor afiliasi kurang, nampaknya ada kecende-
tanggapan responden dari masing-masing rungan relatif sama antara motivasi afiliasi
sub variabel sebesar 76,62%, dengan kondisi dengan kompetensi kepribadian.
ini kompetensi yang dimiliki para dosen

Komitmen Dosen Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah II Palembang

Tabel 8. Tingkat Komitmen Dosen PTS Kopertis Wilayah II Palembang


(Item = 14. n = 300)
No Dimensi Skor aktual Skor ideal % skor Kriteria
1 Komitmen Afektif 4730 6000 78,83% Tinggi
2 Komitmen Kontinyu 7066 9000 78,51% Tinggi
3 Komitmen Normatif 5966 7500 79,55% Tinggi
Akumulasi 17762 22500 78,94% Tinggi

Sumber : Hasil kuesioner yang telah diolah, 2010.

Secara keseluruhan komitmen yang dimiliki responden dari masing-masing sub variabel
para dosen pada Kopertis Wilayah II sebesar 78,94%. Pada tingkat komitmen ini
Palembang sudah tinggi, hal ini tercermin ternyata kriterianya relatif sama dari tiga
dari persentase akumulasi skor tanggapan dimensi yang ada.

Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Swasta di Kopertis Wilayah II Palembang

Tabel 9. Tingkat Kinerja Dosen PTS Kopertis Wilayah II Palembang


(Item = 14. n = 300)
No Dimensi Skor Aktual Skor Ideal % Skor Kriteria
1 Pendidikan dan Pengajaran 15367 21000 73,17% Tinggi
2 Penelitian 5195 9000 57,72% Cukup Tinggi
3 Pengabdian Masyarakat 5056 7500 67,41% Cukup Tinggi
Akumulasi 25618 37500 68,31% Tinggi
Sumber : Hasil kuesioner yang telah diolah, 2010.

Kinerja yang dimiliki para dosen pada menunjukkan pada posisi tinggi masih
Kopertis Wilayah II Palembang tinggi, hal diperlukan adanya upaya-upaya untuk
ini tercermin dari persentase akumulasi skor meningkatkan kinerjanya pada bidang
tanggapan responden dari masing-masing penelitian dan pengabdian masyarakat.
sub variabel sebesar 68,31%, Hal ini berarti
kinerja dosen walaupun secara akumulasi

123
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Analisis Kuantitatif pengukuran dan model struktural, terlebih


dahulu dilakukan uji normalitas terhadap
Untuk menguji pengaruh motivasi, kompe-
variabel manifes (indikator), baik secara
tensi dan komitmen terhadap kinerja dosen
univariat maupun multivariat. Berikut disa-
baik secara parsial maupun simultan digu-
jikan disajikan hasil uji normalitas variabel
nakan model Structural Equation Modeling
manifes.
(SEM). Sebelum dilakukan estimasi model

Tabel 10. Persamaan Struktural Antar Variabel Laten

Endegenous Exogenous Constructs


Error
Constructs Ξ1 ξ2 ξ3
Η 0,4270 0,2371 0,3022 +
0,4610
(8,7715) (4,7441) (6,1402)
Keterangan: Angka dalam kurung adalah nilai statistik uji-t.

Dari hasil penggabungan model pengukuran dan dan model struktural diperoleh diagram
jalur full model antar variabel yang dapat dilihat pada Gambar 3.

0.4438 X1
0.7458
0.2285 X2 0.8783 1
0.8428
0.2896 X3
0.4270 
0.3565
0.1925 X4 Y1 0.2027
0.8986 0.4610 0.8929
0.1202
0.3177

X5 0.9380
0.8172 2 0.2371  0.9612 Y2 0.0760
0.3322 X6
0.8686
0.8973
Y3 0.2456
0.1948 X7
0.3842
0.3022
0.3204 X8
0.8244

0.3267 X9 0.8205 3
0.9499
0.0978 X 10

Gambar 3. Diagram Jalur Model Lengkap (Full Model) Antar Variabel

Melalui diagram jalur full model selan- dijelaskan bagaimana hubungan antara
jutnya akan dilakukan pengujian hipotesis sesama variabel eksogen tersebut. Untuk
penelitian yang terbagi menjadi 3 sub lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 11.
struktur, tetapi sebelumnya terlebih dahulu

124
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Tabel 11. Besar Pengaruh Variabel Motivasi (1), Kompetensi (2), dan
Komitmen dosen (3) Terhadap Kinerja dosen (η)
Pengaruh Tidak
Variabel Laten Koefisien Jalur Pengaruh Langsung Langsung Total

1 0,4270 18,23% 7,71% 25,94%


2 0,2371 5,62% 6,36% 11,98%
3 0,3022 9,13% 6,85% 15,98%
Total Pengaruh Secara Bersama-sama = 53,90%

Pengaruh Motivasi, Kompetensi, dan kinerja dosen diuji melalui hipotesis statis-
Komitmen terhadah Kinerja Dosen. tik sebagai berikut.
Secara bersama-sama variabel motivasi, Ho: Semua 11 = 0 : Motivasi, Kompe-
kompetensi, dan komitmen dosen mampu tensi, dan Komitmen secara simultan
menjelaskan atau mempengaruhi perubahan tidak berpengaruh signifikan terhadap
yang terjadi pada kinerja dosen sebesar Kinerja Dosen. Ha: Semua 11 0 :
53,90% dan sisanya sebesar 46,10% Motivasi, Kompetensi, dan Komitmen
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang secara simultan berpe-ngaruh signifikan
tidak diteliti. Diantara ketiga variabel terhadap Kinerja Dosen.
eksogen, motivasi memberikan kontribusi Jika Fhitung > Ftabel pada tingkat keperca-
yang paling besar terhadap kinerja dosen. yaan 95%, maka Ho ditolak dan Ha dite-
Pengaruh secara bersama-sama motivasi, rima dan jika Fhitung < Ftabel pada tingkat
kompetensi, dan komitmen dosen terhadap kepercayaan 95%, maka Ha ditolak dan
Ho diterima

Tabel 12. Uji Signifikansi Pengaruh Motivasi, Kompetensi dan Komitmen Dosen
Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Dosen.
Pengaruh Bersama-sama Fhitung F0,05 (3;296) Kesimpulan
terdapat pengaruh yang
53,90% 115,361 2,635
signifikan

Pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa nilai Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja
Fhitung 115,361 > Ftabel 2,635, pada tingkat Dosen.
kepercayaan 95% maka Ho ditolak dan Ha
Ho. 11 = 0: Motivasi tidak berpengaruh
diterima. Ini berarti Motivasi, Kompetensi,
signifikan terhadap Kinerja Dosen.
dan Komitmen berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Dosen. Ha. 11  0: Motivasi berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Dosen.

125
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Tabel 13. Uji Signifikansi Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Dosen.


Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
0,4270 8,7715 1,96 Terdapat pengaruh yang
signifikan

Pada Tabel 13 dapat dilihat koefisien jalur Motivasi berpengaruh signifikan terhadap
motivasi terhadap kinerja dosen sebesar Kinerja Dosen.
0,4270 dengan arah positif. Koefisien jalur
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja
bertanda positif menunjukkan bahwa dosen
Dosen.
yang memiliki motivasi yang tinggi
cenderung kinerjanya juga lebih baik. Ho. 11 = 0: Kompetensi tidak berpengaruh
Selanjutnya nilai t-hitung 8,7715 lebih besar signifikan terhadap Kinerja Dosen.
dari tkritis 1,96. Ini menunjukkan bahwa Ha. 11  0: Kompetensi berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Dosen.

Tabel 14. Uji Signifikansi Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Dosen.


Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
Terdapat pengaruh yang
0,2371 4,7441 1,96 signifikan

Pada Tabel 14 dapat dilihat koefisien jalur berpengaruh signifikan terhadap Kinerja
kompetensi terhadap kinerja dosen sebesar Dosen.
0,2371 dengan arah positif. Koefisien jalur Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja
yang bertanda positif menunjukkan semakin Dosen.
baik kompetensi cenderung membuat Ho. 11 = 0: Komitmen tidak berpe-ngaruh
kinerja dosen semakin tinggi. Selanjutnya signifikan terhadap Kinerja Dosen.
nilai t-hitung 4,7441 lebih besar dari tkritis Ha. 11  0: Komitmen berpengaruh signifikan
1,96. Ini menunjukkan bahwa Kompetensi terhadap Kinerja Dosen.

Tabel 15. Uji Signifikansi Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja Dosen


Koefisien Jalur t-hitung t-kritis Kesimpulan
Terdapat pengaruh yang
0,3022 6,1402 1,96
signifikan

Pada Tabel 17 dapat dilihat koefisien jalur dosen semakin baik. Selanjutnya nilai t-hitung
variabel komitmen terhadap kinerja dosen 6,1402 lebih besar dari tkritis 1,96. Ini
sebesar 0,3022 dengan arah positif. menunjukkan bahwa Komitmen berpenga-
Koefisien jalur yang bertanda positif ruh signifikan Kinerja Dosen.
menunjukkan bahwa komitmen dosen yang Secara langsung variabel komitmen mem-
makin tinggi cenderung membuat kinerja berikan kontribusi atau pengaruh sebesar

126
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

9,13% terhadap kinerja dosen, kemudian masih dibawah nilai rata-rata dari tiga
pengaruh secara tidak langsung karena kompetensi yang lainnya. Kondisi ini
hubungannya dengan motivasi dan kompe- membuktikan bahwa kepribadian dosen
tensi sebesar 6,85%. Secara total komitmen perguruan tinggi swasta di Kopertis
dosen memberikan kontribusi atau pengaruh Wilayah II masih ada yang kurang mantap.
sebesar 15,98% dalam meningkatkan Tingkat Komitmen dosen dalam kategori
kinerja dosen. tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa
dosen perguruan tinggi swasta di Kopertis
Wilayah II secara keseluruhan memiliki
komitmen yang tinggi karena dari ketiga
KESIMPULAN sub variabel komitmen menunjukkan
kriteria yang hampir sama. Tingkat Kinerja
Tingkat Motivasi dosen dalam kategori dosen untuk bidang penelitian dan pengab-
tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa dian pada masyarakat dalam katagori
dosen secara keseluruhan memiliki motivasi cukup, namun bidang pengajarannya tinggi.
yang tinggi. Namun demikian motivasi Hal ini mengindikasikan bahwa dosen
affiliasi kecenderungan dalam kategori perguruan tinggi swasta secara keseluruhan
cukup. Kondisi ini membuktikan bahwa kinerjanya tinggi karena bidang penga-
pada prinsipnya dosen cenderung memiliki jarannya yang tinggi. Motivasi, kompetensi
motivasi secara individual. Tingkat Kompe- dan komitmen dosen berpengaruh signi-
tensi dosen dalam kategori kom-peten. Hal fikan terhadap kinerja dosen baik secara
ini mengindikasikan bahwa secara keselu- parsial maupun secara simultan.
ruhan dosen memiliki kompetensi yang
kompeten. Namun kompetensi kepribadian

Benardin, H. John and Joyce E. A. Russell.


2003. Human Resources Manage-
DAFTAR PUSTAKA ment: An Expriential Approach.
Series in Management. New York:
Mc Graw-Hill.
Abdurrachman dan S. Marten Yogaswara.
2003. Kualitas Jasa Dosen dalam Burr, Renu and Antonia Girardi. 2002.
Perkuliahan Pengaruhnya Terhadap Intelectual Capital : More than the
Kepuasan Mahasiswa FKIP interaction of competence x commit-
Universitas Pasundan. Jurnal Ilmiah ment. Australian journal of mana-
Kependidikan Metalogika. Vol. 6. gement. Sydney. P. 77-88.
No.1, p. 30-38. Cascio, Wayne F. 2003. Applied Psycho-
Ainswort, Murray, Neville Smith, and logy in Human Resource Mana-
Millership. 2002. Managing Perfor- gement. London : Prentice-Hall
mance Managing People : Under- International, Inc.
standing and improving Team Chohen Aron, 1999. Relationship Among
Performance. Printed in Australia by Five form of Commitment: An Empi-
Griffin Press. rical Assesment. Journal of Organi-
Anwar Prabu Mangkunegara. 2007. Mana- zational Behaviour. Vol 20.p. 285-
jemen Sumber Daya Manusia dan 308.
Perusahaan. Bandung: Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya.

127
Jurnal Manajemen dan Bisnis Vol. 1 No. 2 April 2011 : 101-129

Djohan Syarif. 2003. Strategi Pembinaan Panduan Praktis Untuk Keunggulan


dan Pengembangan SDM Perguruan Bersaing. Editor Boulter, Murray
Tinggi Dalam meningkatkan Mutu Dalziel, dan Jackie Hill. Alih Bahasa.
Pendidikan Tinggi (Studi Kasus di Bern. Hidayat. Jakarta: PT. Bhuana
Perguruan Tinggi di Jakarta). Jurnal Ilmu Populer.
Ekonomi STEI, Nomor 1, Tahun XII, Meyer J.P., Allen N.J. & Smith, Catherina
Januari-Maret A. 2003. HRM Practices and
Gibson, James L., John M. Ivancevich, Organizational Commitment; Test Of
and James H. Donnelly, 2006. a Mediation Model. Canadian
Organization Behavior- Journal of Administrative Science.
Structure-Process, 7Ed, Boston: Vol. 7. No. 4.
Erwin Homewood. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
_______, 2010. Organization Behavior- Departemen Pendidikan Nasional.
Structure-Process. 8Ed, Edisi 2010. Pedoman Sertifikasi Pendidik
Bahasa Indonesia, Alih Bahasa I, II, III untuk Dosen. Jakarta.
Nunuk Adiarni. Jakarta: Depdiknas RI. 2005. Peraturan Pemerintah
Binarupa Aksara. Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
Hani Handoko, 2006. Manajemen 2005. Standar Nasional Pendidikan.
Personalia dan Sumberdaya Jakarta.
Manusia. Yogyakarta:.BPFE. Depdiknas RI. 2003. Undang-undang
Harun Al Rasyid. 2004. Statistika Sosial. Pendidikan Nasional R.I. No. 20
Bandung: Pascasarjana UNPAD. Tahun 2003. Jakarta.
Hornby, A.S. 2000. Oxford Advanced Depdiknas RI. 2005. Undang-undang Guru
Learner’s Dictionary of Current dan Dosen R.I. No. 14 Tahun 2005.
English. Edited By Sally Wehmeyer Jakarta.
and Michael Ashby. Sixth Edition. Robbins, Stephen P & Judge, Timothy A.
Oxford: University Press. 2007. Organizational Behavior. New
Husein Umar. 2008. Riset Sumber Daya Jersey : Pearson International
Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: Edition.
Gramedia Pustaka Utama. Schermerhorn, John, James G. Hunt, and
Jex, Step M., 2002. Organizational Richard N. Osbron, 2008. Mana-
Psychology. Canada: John Wiley. gement. Sixth Edition. John Wiley
and Sons Inc.
Khoe Yao Tung. 2002. Simphoni Sedih Singarimbun, M; dan Sofian Effendi. 1995.
Pendidikan Nasional: Refleksi Dunia Metode Penelitian Survey. Jakarta:
Pendidikan Nasional. Jakarta: Abdi LP3ES.
Tandur.
Spencer, Lyle M. and Signe M. Spencer,
Lee, Seok-Hwan and Dorothy Olshfski. 1993. Competence Work: Model for
2002. Public Administration Review. Superior Performance. John Wiley
Volume 62. p. 108-114. and Sons, Inc.
Marshall, Patricia. 2003. Mengapa Bebe- Stoner, James A. F. & Edward Freeman,
rapa Orang Lebih Sukses Dari Yang Daniel R. Gilbert, Jr., 1996.
Lainnya? Manusia dan Kompetensi Manajemen. Edisi Indonesia. Alih

128
Pengaruh Motivasi,Kompetensi dan Komitmen............... (Nur’aeni)

Bahasa Alexander Sindoro. Jakarta: di Lingkungan Kopertis Wilayah II.


PT. Prehallindo. Palembang.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Zeithaml, Valarie ; A.A. Pasuraman, and
Penerbit CV. Bandung: Alpabeta. Leonard L. Berry. 2009. Delivering
Quality Service; Balancing Customer
Umi Narimawati, Jonathan Sarwono. 2007.
Perceptions and Expectations. New
Structural Equation Model (SEM).
York: The Free Press
Dalam Riset Ekonomi Menggunakan
LISRELL. Yogyakarta: Gava media. Zeithaml, Valarie; Bitner Mary Jo; Gremler,
Dwayne. 2009. Service Marketing,
Kopertis Wilayah II Palembang. 2009.
Singapore: Mc Graw-Hill Interna-
Direktori Perguruan Tinggi Swasta
tional Edition.

129

You might also like