Makalah Prri/permesta

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

lOMoARcPSD|16425282

MAKALAH PRRI/PERMESTA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada
Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

DISUSUN OLEH:
Nama : Raudotul Askah
Kelas : XII IPA 3

GURU PEMBIMBING :
Edwar Wijayanto, S.Pd

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MAN 1 PASAMAN
lOMoARcPSD|16425282

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“PRRI/PERMESTA (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat
Semesta)” tepat waktu.
Makalah “PRRI/PERMESTA (Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta)” disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Indonesia.
Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini bisa bermanfaat dan dapat menambah
wawasan untuk penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai
PRRI/PERMESTA (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat
Semesta).
Kami mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada Bapak Edwar Wijayanto,
S.Pd selaku guru mata pelajaran Sejarah Minat. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Terima
kasih kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

Lubuk Sikaping, 11 September 2023

Penulis
lOMoARcPSD|16425282

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permesta


Latar belakang munculnya gerakan Permesta dapat ditelusuri dari beberapa faktor,
antara lain:
● Ketidakpuasan daerah-daerah di luar Jawa terhadap kebijakan pemerintah pusat
yang dianggap mengistimewakan Pulau Jawa. Daerah-daerah seperti Sulawesi dan
Sumatera merasa bahwa sumber-sumber perekonomian negara lebih banyak berasal
dari pulau mereka, namun pembangunan dan kesejahteraan tidak merata.
● Ketegangan antara pemerintah pusat dan Negara Indonesia Timur (NIT), sebuah
federasi yang terdiri dari Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua Barat. NIT
dibentuk pada tahun 1946 sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS),
sebuah bentuk negara yang diusulkan oleh Belanda untuk mengakomodasi
keberagaman Indonesia. Namun, setelah RIS dibubarkan pada tahun 1950 oleh
Presiden Soekarno, NIT merasa tidak dihargai dan tidak diikutsertakan dalam proses
politik nasional.
● Adanya intervensi asing yang berusaha memanfaatkan situasi konflik di Indonesia
untuk kepentingan mereka sendiri. Amerika Serikat, misalnya, khawatir dengan
pengaruh komunis di Indonesia dan mendukung gerakan-gerakan separatis seperti
Permesta dan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) di Sumatera.
Amerika Serikat juga menyediakan bantuan militer dan finansial kepada para
pemberontak melalui CIA (Central Intelligence Agency) dan tentara bayaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan permesta?
2. Bagaimanakah perjalanan dan penumpasan permesta?
3. Apakah dampak dari permesta?
4. Bagaimana akhir dari permesta?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan permesta.
2. Mengetahui perjalanan dan penumpasan permesta.
3. Mengetahui dampak dari permesta.
4. Mengetahui akhir dari permesta.
lOMoARcPSD|16425282

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permesta
Permesta adalah singkatan dari Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat
Semesta, sebuah gerakan militer yang terjadi di Indonesia Timur pada tahun 1957-1961.
Gerakan ini dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual, seorang perwira militer yang terlibat
dalam Revolusi Nasional Indonesia. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk menuntut
otonomi daerah, pembagian kekayaan alam yang adil, dan reformasi politik di
pemerintah pusat. Gerakan ini juga didukung oleh sejumlah negara asing, seperti
Amerika Serikat, Australia, dan Taiwan, yang berkepentingan untuk menggoyang
stabilitas Indonesia.
Gerakan ini dideklarasikan oleh pemimpin militer dan sipil Indonesia bagian timur
pada tanggal 2 Maret 1957.
B. Perjalanan dan Penumpasan Permesta
Gerakan Permesta dimulai pada tanggal 2 Maret 1957, ketika sekelompok perwira
militer di Makassar mengumumkan manifesto mereka yang berisi tuntutan-tuntutan
kepada pemerintah pusat. Manifesto ini kemudian dikenal sebagai Piagam Perjuangan
Rakyat Sulawesi (PPRS). Pada bulan April 1957, gerakan ini mendapat dukungan dari
Kolonel Ventje Sumual, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Daerah
Militer Sulawesi Utara dan Tengah. Sumual kemudian memindahkan markas gerakan ini
ke Manado dan mengubah namanya menjadi Permesta.
Permesta kemudian melakukan serangkaian aksi militer terhadap pasukan
pemerintah pusat, seperti menyerbu pangkalan udara, menembak pesawat-pesawat sipil
dan militer, dan merebut senjata-senjata. Permesta juga mendapat bantuan dari Amerika
Serikat, yang menyelundupkan senjata-senjata dan pesawat-pesawat tempur ke Manado
melalui Filipina. Salah satu pesawat tempur yang digunakan oleh Permesta adalah B-26
Invader yang dikemudikan oleh Allen Lawrence Pope, seorang pilot CIA yang
tertangkap oleh pasukan pemerintah pada tahun 1958.
Pemerintah pusat tidak tinggal diam menghadapi gerakan Permesta. Presiden
Soekarno menunjuk Jenderal Abdul Haris Nasution sebagai Panglima Angkatan Darat
dan memberinya mandat untuk menumpas pemberontakan di Sumatera dan Sulawesi.
Nasution kemudian membentuk Komando Operasi Tertinggi (KOTI) yang dipimpin oleh
Brigadir Jenderal Omar Dhani. KOTI melakukan operasi militer yang melibatkan
lOMoARcPSD|16425282

pasukan darat, laut, dan udara untuk menghancurkan basis-basis Permesta. Salah satu
operasi yang terkenal adalah Operasi Merdeka, yang berhasil merebut kembali Manado
pada bulan Juni 1958.
Meskipun mengalami kekalahan militer, gerakan Permesta masih bertahan hingga
awal tahun 1960-an. Beberapa faktor yang memperpanjang perlawanan Permesta adalah
adanya dukungan dari PRRI di Sumatera, adanya perpecahan di tubuh pemerintah pusat
antara Soekarno dan Nasution, dan adanya upaya diplomasi dari pihak-pihak yang
terlibat. Pada akhirnya, gerakan Permesta berakhir secara damai melalui perundingan
yang melibatkan pemerintah pusat, pemimpin-pemimpin Permesta, dan perwakilan
Amerika Serikat. Perjanjian damai ini ditandatangani pada tanggal 17 Agustus 1961 di
Jakarta.
C. Dampak Permesta
Gerakan Permesta memberikan dampak yang signifikan bagi sejarah Indonesia,
baik dari segi politik, ekonomi, maupun sosial. Beberapa dampak yang dapat disebutkan
adalah:
● Gerakan Permesta menjadi salah satu faktor yang mendorong Presiden Soekarno
untuk mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang mengembalikan konstitusi
Indonesia ke UUD 1945 dan membubarkan parlemen. Dekrit ini juga menandai
awal dari masa Demokrasi Terpimpin, yang memberikan kekuasaan absolut kepada
Soekarno sebagai presiden sekaligus pemimpin tertinggi revolusi.
● Gerakan Permesta juga menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya
konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1963-1966. Konfrontasi ini
dipicu oleh adanya ketidakpuasan Indonesia terhadap pembentukan Federasi
Malaysia, yang dianggap sebagai bentuk neo-kolonialisme Inggris. Indonesia
kemudian melakukan aksi-aksi militer dan diplomasi untuk menggagalkan
pembentukan Malaysia.
● Gerakan Permesta juga memberikan dampak bagi perkembangan daerah-daerah di
Indonesia Timur. Gerakan ini menunjukkan bahwa daerah-daerah memiliki aspirasi
dan potensi yang perlu diakomodasi oleh pemerintah pusat. Gerakan ini juga
menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan otonomi daerah yang muncul di kemudian
hari, seperti Otonomi Khusus Papua dan Otonomi Khusus Aceh.
D. Akhir Dari Permesta
Latar belakang permesta kemudian memicu timbulnya aspirasi untuk memisahkan
diri dari Indonesia. Bermula dari permintaan Gubernur Sulawesi Andi Pangerang
lOMoARcPSD|16425282

Pettarani kepada perdana Menteri Ali Sastroamijoyo dan Mendagri R. Sunarjo pada
1957. Permintaan itu adalah untuk mengupayakan otonomi yang lebih besar khususnya
di Indonesia Timur, termasuk pembagian pendapatan pemerintah yang lebih banyak
untuk proyek pembangunan di daerah. Hal tersebut tidak mendapat tanggapan sehingga
Andi Burhanuddin dan Henk Rondonuwu sebagai delegasi dari Sulawesi kembali ke
Jakarta untuk kembali mendesak pemerintah pusat.
Panglima TT-VII Letkol Ventje Sumual juga mengupayakan hal yang sama namun
gagal sehingga pada 2 Maret 1957, ia memproklamasikan keadaan perang untuk seluruh
wilayah Indonesia Timur dengan Piagam Permesta.
Isi Piagam Permesta yaitu: "Pertama-tama dengan mejakinkan seluruh pimpinan
dan lapisan masjarakat, bahwa kita tidak melepaskan diri dari Republik Indonesia dan
semata-mata diperdjoangkan untuk perbaikan nasib rakjat Indonesia dan penjelesaian
bengka-lai revolusi Nasional."
Dalam mengatasi pemberontakan Permesta, pemerintah memulai dengan
mengupayakan perundingan untuk mengakhiri pemberontakan. Pada 17 Desember 1960,
Permesta menyetujui untuk mengakhiri pemberontakan karena pemerintah pusat bersedia
membagi Provinsi Sulawesi menjadi dua provinsi yaitu Sulawesi Utara dan Sulawesi
Tengah, dengan ibukota di Manado. Untuk menumpas pemberontakan, pemerintah juga
melancarkan beberapa operasi militer, yaitu Operasi Merdeka, Operasi Tegas, dan
Operasi Sadar. Penumpasan pemberontakan Permesta juga disebut lebih sulit ditumpas
dibanding pemberontakan lainnya karena adanya keterlibatan asing yakni Amerika
Serikat. Pada Oktober 1961, akhirnya seluruh wilayah yang dikuasai oleh pasukan
Permesta berhasil kembali ke Republik Indonesia melalui operasi-operasi TNI tersebut.
Permesta resmi berakhir dengan pemberian amnesti dan abolisi kepada mereka
yang terlibat Permesta melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 322 tahun
1961.
lOMoARcPSD|16425282

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Permesta merupakan sebuah gerakan militer yang terjadi di Indonesia Timur pada
tahun 1957-1961. Gerakan ini dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual, seorang perwira
militer yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia. Tujuan dari gerakan ini adalah
untuk menuntut otonomi daerah, pembagian kekayaan alam yang adil, dan reformasi
politik di pemerintah pusat. Gerakan ini juga didukung oleh sejumlah negara asing,
seperti Amerika Serikat, Australia, dan Taiwan, yang berkepentingan untuk menggoyang
stabilitas Indonesia.Permesta resmi berakhir dengan pemberian amnesti dan abolisi
kepada mereka yang terlibat Permesta melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 322 tahun 1961.

B. Saran
Selama berlangsungnya gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan telah terjadi berbagai
hal yang berakibat memedihkan. Akibat yang lahir dari gerakan DI/TII itu tidak hanya
menimpa para pengikutnya, tetapi juga menimpa rakyat kecil yang tidak berdaya. Juga
anak-anak usia sekolah yang sedang memerlukan pendidikan untuk persiapan masa
depannya sebagai warga negara, merasakan akibat yang amat berat. Pendidikannya
terlantar oleh ketidakpastian situasi yang dihadapinya. Itulah akibat dari keberlangsungan
kekacauan yang dilahirkan oleh pertentangan antara pemimpin bangsanya. Untuk itu
upaya yang harus dilakukan pemerintah antara lain:
1. Pemerintah harus dapat memberikan perlindungan pada warga negara dan
masyarakat dari ancaman pemberontak.
2. Pemerintah harus bisa mengambil sikap dengan mengakomodasikan semua
kepentingan rakyatnya. Hal ini dikarenakan munculnya gerakan-gerakan
pemberontakan yang terjadi pada umumnya merupakan reaksi dari ketidakpuasan
rakyat terhadap pemerintah.
3. Pemerintah harus jeli dan bisa melihat apakah sebuah keputusan atau sebuah
kebijakan akan membuat kecemburuan dalam masyarakat. Dengan pemerataan
lOMoARcPSD|16425282

pemberlakuan keputusan oleh pemerintah diharapkan dapat menekan rasa


ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah yang dapat berakibat pada tindakan-
tindakan anarkis, gerakan massa dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

https://an-nur.ac.id/blog/permesta-sejarah-latar-belakang-dan-
dampak.html#:~:text=Latar%20Belakang%20Permesta,-Latar%20belakang
%20munculnya&text=Ketidakpuasan%20daerah%2Ddaerah%20di%20luar,yang
%20dianggap%20mengistimewakan%20Pulau%20Jawa

http://Kompas.com

https://regional.kompas.com/read/2022/07/27/164942678/pemberontakan-prri-permesta-
tokoh-latar-belakang-dan-penumpasan?page=all

You might also like