0

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA

DENGAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI PUSKESMAS TANJUNG
HARAPAN KABUPATEN LAMPUNG
TIMUR TAHUN 2020

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:

VIBRY FITRI AGUSTIN

190102398P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2019
 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG ANEMIA

DENGAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI PUSKESMAS TANJUNG
HARAPAN KABUPATEN LAMPUNG
TIMUR TAHUN 2020

Oleh :
Vibry Fitri Agustin1) Ani Kristianingsih2) Siti Maesaroh 3)
1)
Mahasiswa Program Studi Kebidanan Universitas Aisyah Pringsewu
2)
Dosen Universitas Aisyah Pringsewu

ABSTRAK

Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat
mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini dapat meningkatkan
risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, keguguran, dan meningkatkan risiko
bayi lahir prematur. Secara nasional cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe tahun
2018 sebesar 85,1%, data tersebut belum mencapai target sebesar 95%. Penelitian
ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten
Lampung Timur Tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan
analitik dan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel ibu hamil trimester
III sebanyak 30 orang dengan teknik total sampling. Uji analisis data
menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil, dengan kategori kurang baik sebanyak 14
responden (46,7%). Distribusi frekuensi pengetahuan tentang anemia pada ibu
hamil, sebagian besar dengan kategori pengetahuan yang kurang baik sebanyak 18
responden (60%). Distribusi frekuensi sikap ibu hamil tentang anemia kehamilan,
sebagian besar dengan kategori sikap yang negatif sebanyak 17 responden
(56,7%). Ada hubungan pengetahuan tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe
pada ibu hamil, dengan hasil penelitian diperoleh p-value 0,021 < α 0,05; OR=
10,000. Ada hubungan sikap tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe pada ibu
hamil, dengan hasil penelitian diperoleh p-value 0,008 < α 0,05; OR= 13,200.
Disarankan ibu hamil menambah informasi dan lebih meningkatkan pengetahuan
agar lebih mengetahui tentang manfaat pemeriksaan kehamilan dengan cara rutin
berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang
dilakukan petugas kesehatan, sehingga tercipta kualitas kehamilan yang baik dan
dapat menurunkan angka kematian ibu.

Kata Kunci : Pengetahuan-Sikap-Tablet Fe-Ibu Hamil Trimester III

ABSTRACT
 2

RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT ANEMIA WITH

THE CONSUMPTION OF FE TABLETS IN PREGNANT WOMEN AT THE
TANJUNG HARAPAN HEALTH CENTER IN EAST LAMPUNG
REGENCY IN 2020

Iron deficiency since before pregnancy, if it can not be done, pregnant women suffer from
anemia. This condition can increase the risk of death during childbirth, give birth to
babies with low birth weight, the fetus and mother are easily infected, miscarriage, and
increase the risk of premature births.Nationally, receiving pregnant women to get Fe
tablets in 2018 of 85.1%, the data has not reached the target of 95%.. This study
discusses the relationship of knowledge and attitudes about anemia with the consumption
of Fe tablets in pregnant women at the Tanjung Harapan Health Center in East Lampung
Regency in 2020. This type of quantitative research is analytic and cross sectional
analytic design. Population and sample of third trimester pregnant women are 30 people
with total sampling technique. The data analysis test used in this study uses the Chi-
Square test. The results of the distribution of the frequency of consumption of Fe tablets
in pregnant women, with the unfavorable category of 14 respondents (46.7%). The
frequency distribution of knowledge about anemia in pregnant women, most with the
category of poor knowledge as many as 18 respondents (60%). The frequency
distribution of attitudes of pregnant women regarding anemia of pregnancy, most of them
with the category of negative attitudes as many as 17 respondents (56.7%). There is a
relationship of knowledge about anemia with the consumption of Fe tablets in pregnant
women, with the results of the study obtained p-value 0.021 <α 0.05; OR = 10,000. There
is a relationship between attitude about anemia with the consumption of Fe tablets in
pregnant women, with the results of the study obtained p-value 0.008 <α 0.05; OR =
13,200. Get more information about help for pregnant women and health, do health
training, do health training, do health surveillance, do good quality pregnancy
improvement and can increase maternal mortality rates.
Keywords: Knowledge- Attitude - Tablets Fe- Pregnant Women

PENDAHULUAN dibandingkan kelompok lainnya. Ibu

Anemia merupakan suatu
keadaan ketika jumlah sel darah
merah atau konsentrasi pengangkut
oksigen dalam darah (Hb) tidak
mencukupi untuk kebutuhan
fisiologis tubuh. Menurut WHO, cut-
off points anemia berbeda-beda antar
kelompok umur, maupun golongan
individu. Kelompok umur atau
golongan individu tertentu dianggap
lebih rentan mengalami anemia
hamil dianggap sebagai salah satu
kelompok yang rentan mengalami
anemia, meskipun jenis anemia pada
kehamilan umumnya bersifat
‘fisiologis’. Anemia tersebut terjadi
karena peningkatan volume plasma
yang berakibat pengenceran kadar
Hb tanpa perubahan bentuk sel darah
merah. Ibu hamil dianggap
mengalami anemia bila kadar Hb-nya
di bawah 11,0 g/dL (Kemenkes RI,
2018).

World Health Organitation
(WHO) melaporkan bahwa
prevalensi wanita hamil yang
mengalami defisiensi sekitar 35%-
75% serta semakin meningkat seiring
bertambah usia kehamilan. 40%
kematian ibu di Negara berkembang
berkaitan dengan anemia pada
kehamilan dan kebanyakan anemia
pada kehamilan disebabkan oleh
difisiensi besi dan perdarahan akut,
bahkan tidak jarang keduanya saling
berinteraksi (Rukiyah & Yulianti,
2014).
Secara nasional cakupan ibu
hamil mendapat tablet Fe tahun 2018
sebesar 85,1%, data tersebut belum
mencapai target sebesar 95%.
Provinsi di Indonesia pada tahun
2018 dengan cakupan Fe3 tertinggi
terdapat di Provinsi Bali (95%), DKI
Jakarta (94,8%), dan Jawa Tengah
(92,5%). Sedangkan cakupan
terendah terdapat di Provinsi Papua
Barat (38,3%), Papua (49,1%), dan
Banten (61,4%) (Kemenkes RI,
2018).
Cakupan anemia pada
kehamilan di Provinsi Lampung
pada tahun 2018 sebesar 83,5%.
Pemberian zat besi bagi ibu hamil
merupakan upaya untuk
menanggulangi kekurangan darah
(anemia), di Provinsi Lampung
persentase ibu hamil yang minum pil
besi sesuai anjuran pada tahun 2018
hanya sekitar 88,5%, di Kabupaten
Lampung Timur sebesar (96,1%)
(Profil Kesehatan Provinsi Lampung,
2018).
Kekurangan zat besi sejak
sebelum kehamilan bila tidak diatasi
dapat mengakibatkan ibu hamil
menderita anemia. Kondisi ini dapat
meningkatkan risiko kematian pada
3
saat melahirkan, melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah,
janin dan ibu mudah terkena infeksi,
keguguran, dan meningkatkan risiko
bayi lahir prematur. Anemia pada ibu
hamil dihubungkan dengan
meningkatnya kelahiran prematur,
kematian ibu dan anak dan penyakit
infeksi. Anemia defisiensi besi pada
ibu dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan berkembangan
janin/bayi saat kehamilan maupun
setelahnya. Anemia terjadi pada
37,1% ibu hamil di Indonesia, 36,4%
ibu hamil di perkotaan dan 37,8%
ibu hamil di perdesaan. Untuk
mencegah anemia setiap ibu hamil
diharapkan mendapatkan tablet
tambah darah minimal 90 tablet
selama kehamilan. Hasil PSG 2017
mendapatkan hanya 40,2% ibu hamil
yang mendapatkan tablet tambah
darah minimal 90 tablet lebih rendah
dari target nasional tahun 2016
sebesar 85% (Kemenkes RI, 2018).
Menurut Proverawati (2011),
Penyebab paling umum dari anemia
pada kehamilan adalah kurangnya
pengetahuan tentang kebutuhan gizi
yang menyebabkan ibu hamil
menderita anemia kekurangan zat
besi. Hal ini penting dilakukan
pemeriksaan untuk anemia pada
kunjungan pertama kehamilan.
Bahkan jika tidak mengalami anemia
pada saat kunjungan pertama, masih
mungkin terjadi anemia pada
kehamilan selanjutnya.
Penelitian yang dilakukan
Putri (2018). Tentang hubungan
pengetahuan dan sikap ibu hamil
trimester III dalam konsumsi tablet
Fe dengan terjadinya anemia di BPM
Mardiani Ilyas Aceh. Diketahui ada
 4

hubungan pengetahuan ibu hamil dan sikap tentang anemia dengan

trimester III dengan terjadinya konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di
anemia, nilai p-value 0,000 < 0,05. Puskesmas Tanjung Harapan
Ada hubungan sikap Ibu hamil Kabupaten Lampung Timur Tahun
trimester III dengan terjadinya 2020
anemia, nilai p-value 0,000 < 0,05.
Berdasarkan pre survei METODE
pendahuluan yang peneliti lakukan Jenis penelitian yang
pada tanggal 17 Oktober Tahun 2019 digunakan dalam pe nelitian ini
di Puskesmas Tanjung Harapan adalah kuantitatif. Dan rancangan
Kabupaten Lampung Timur dengan survey analitik dengan pendekatan
melakukan wawancara terhadap 10 cross sectional. Populasi dalam
ibu hamil tentang pengetahuan penelitian ini adalah seluruh ibu
anemia pada kehamilan diketahui 7 hamil trimester III sebanyak 30
(70%) ibu hamil mengatakan belum orang.. Pengambilan sampel
mengerti secara jelas tentang anemia menggunakan teknik total Sampling,
kehamilan serta manfaat Tablet Fe. yaitu sampel diambil dari
Melihat fenomena tersebut, penulis keseluruhan total populasi..
tertarik untuk mengadakan penelitian Pengambilan data menggunakan
mengenai hubungan pengetahuan lembar kuesioner. Teknik analisis
dan sikap tentang anemia dengan data menggunakan uji statistik chi
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di square (x2).
Puskesmas Tanjung Harapan
Kabupaten Lampung Timur Tahun
2020.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik responden
a. Usia responden
Tabel. 1
Karakteristik usia ibu hamil di Puskesmas Tanjung Harapan
Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020
Usia ibu Frekuensi Persentase
< 20 tahun 5 16,67
20-35 tahun 18 60
≥ 35 tahun 7 23,33
Jumlah 30 100,0

Berdasarkan Tabel 1 maka dapat diketahui usia ibu hamil, sebagian

besar adalah usia 18 tahun sebanyak 18 responden (60%), dan usia < 20 tahun
sebanyak 5 responden (16,67%) dan usia ≥ 35 tahun sebanyak 7 responden
(23,33%).
b. Pendidikan responden
Tabel. 2
Karakteristik pendidikan ibu hamil di Puskesmas Tanjung Harapan
Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020
 5

Pendidikan Frekuensi Persentase

Tamat SD 4 13,33
Tamat SLTP 13 43,33
Tamat SLTA 10 33,33
Tamat Perguruan Tinggi 3 10,0
Jumlah 30 100,0

Berdasarkan Tabel 2 maka dapat diketahui pendidikan ibu hamil

sebagian besar berpendidikan SLTP sebanyak 13 responden (43,33%).
Sedangkan ibu hamil dengan pendidikan tamat perguruan tinggi sebanyak 3
responden (10%).

2. Analisa Univariat
a. Konsumsi Tablet Fe
Tabel 3
Distribusi frekuensi konsumsi Tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas
Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020
Konsumsi Tablet Fe Frekuensi Persentase
Baik 16 53,3
Kurang baik 14 46,7
Jumlah 30 100,0

Berdasarkan tabel 3 diketahui sebagian besar konsumsi tablet Fe pada

ibu hamil di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun
2020, adalah dengan kategori baik mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 16
responden (53,3%), dan kategori kurang baik mengkonsumsi tablet Fe
sebanyak 14 responden (46,7%).

b. Pengetahuan
Tabel 4
Distribusi frekuensi pengetahuan ibu hamil tentang anemia di Puskesmas
Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Baik 12 40,0
Kurang baik 18 60,0
Jumlah 30 100,0

Berdasarkan tabel 4 diketahui sebagian besar pengetahuan ibu hamil

tentang anemia di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur
Tahun 2020, adalah dengan kategori pengetahuan yang kurang baik sebanyak
18 responden (60%), dan pengetahuan baik sebanyak 12 responden (40%).

c. Sikap
Tabel 5
Distribusi frekuensi sikap ibu hamil tentang anemia di Puskesmas
Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020
 6

Sikap Frekuensi Persentase

Negatif 17 56,7
Positif 13 43,3
Jumlah 30 100,0

Berdasarkan tabel 5 diketahui sebagian besar sikap ibu hamil tentang

anemia di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun
2020, adalah dengan kategori sikap negatif sebanyak 17 responden (56,7%),
dan sikap positif sebanyak 13 responden (43,3%).

2. Analisa Data Bivariat

a. Hubungan pengetahuan tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe

Tabel 6
Analisa hubungan pengetahuan tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe
di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2020
Konsumsi Tablet Fe
Kurang Baik Total OR
Pengetahuan p-value (CI 95%)
baik
n % n % n %
Kurang baik 12 66,7 6 33,3 18 100 10,00
0,021 1,641-60,921
Baik 2 16,7 10 83,3 12 100
Total 14 46,7 16 53,3 30 100

Hasil uji statistik p = 0,021 lebih kecil dari nilai alpha (α=0 , 05 ) ,
sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil tentang
anemia dengan konsumsi tablet Fe di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten
Lampung Timur Tahun 2020. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR: 10,000 atau
dapat dikatakan pengetahuan yang kurang baik memiliki resiko 10,000 kali tidak
rutin mengkonsumsi tablet Fe dibandingkan dengan responden dengan
pengetahuan yang baik.

b. Hubungan sikap tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe

Tabel 7
Analisa hubungan sikap tentang anemia dengan konsumsi tablet Fe
 7

di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung Timur

Tahun 2020
Konsumsi Tablet Fe
Kurang Baik Total OR
Sikap p-value (CI 95%)
baik
n % n % n %
Negatif 12 70,6 5 29,4 17 100 13,200
Positif 2 15,4 11 84,6 13 100 0,008 2,112-82,500
Total 14 46,7 16 53,3 30 100

Hasil uji statistik p = 0,008 lebih kecil dari nilai alpha (α=0 , 05 ) ,
sehingga terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu hamil tentang anemia
dengan konsumsi tablet Fe di Puskesmas Tanjung Harapan Kabupaten Lampung
Timur Tahun 2020. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR: 13,200 atau dapat
dikatakan sikap yang tidak mendukung memiliki resiko 13,200 kali tidak rutin
mengkonsumsi tablet Fe dibandingkan dengan responden dengan sikap yang
mendukung.

PEMBAHASAN 3x1 tablet. Pemberian tablet besi

1. Univariat
a. Konsumsi Tablet Fe
Berdasarkan hasil dari
pengolahan data maka dapat
diketahui bahwa konsumsi tablet Fe
pada ibu hamil di Puskesmas
Tanjung Harapan Kabupaten
Lampung Timur Tahun 2020, dengan
kategori kurang baik mengkonsumsi
tablet Fe sebanyak 14 responden
(46,7%).
Hal ini sesuai dengan teori
yang dikemukakan Tarwoto &
Wasnidar, (2013). Pemberian tablet
zat besi selama kehamilan
merupakan salah satu cara yang
dianggap paling cocok bagi ibu
hamil untuk meningkatkan kadar Hb.
Satu tablet Fe mengandung 600 mg
Fe dan 0,25 asam folat setiap tablet
mengandung 200 ferrosulfat selama
kehamilan diberikan 90 tablet.
Pemberian tablet besi untuk
pencegahan 1x1 tablet dan untuk
dosis pengobatan jika Hb< 11 gr/dl
sebaiknya pada jeda makan dimana
lambung tidak banyak makanan.
Pada keadaan ini zat besi akan
mudah diserap.
Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Indri., Endah.,.
Amareta (2017) tentang Hubungan
Faktor Predisposisi terhadap
Kepatuhan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi dan
Kadar Hemoglobin di Puskesmas
Mangli Kabupaten Jember.
Diperoleh hasil ibu hamil yang
tergolong tidak patuh sebesar 59,4%.
Berdasarkan hal tersebut
peneliti berpendapat bahwa tidak
rutinnya konsumsi tablet Fe pada ibu
hamil tersebut, dikarenakan
kurangnya pemahaman responden
mengenai anemia, sehingga
menyebabkan kurangnya minat
untuk mengkonsumsi tablet Fe,
untuk itu disarankan ibu hamil lebih
banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat besi dan untuk

dapat aktif mengikuti kelas ibu serta
kegiatan di posyandu.
b. Pengetahuan
Berdasarkan hasil dari
pengolahan data maka dapat
diketahui bahwa sebagian besar
pengetahuan ibu hamil tentang
anemia di Puskesmas Tanjung
Harapan Kabupaten Lampung Timur
Tahun 2020, adalah dengan kategori
pengetahuan yang kurang baik
sebanyak 18 responden (60%).
Pengetahuan adalah hasil dari
tahu, dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu. Penginderaan
itu terjadi melalui panca indera
manusia yakni indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar penginderaan
manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan kognitif
merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan
seseorang (overt behavior)
(Notoatmodjo, 2014).
Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan
Fitria (2018). Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia
di Jorong Koto Malintang Puskesmas
Kabupaten Agam. Hasil penelitian
menunjukkan 30 responden
tergolong kurang berpengetahuan
(36,7%).
Berdasarkan hal tersebut
peneliti berpendapat bahwa ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan
selama kehamilan, yaitu kebutuhan
hamil setiap individu berbeda-beda
dipengaruhi oleh riwayat kesehatan
dan status gizi sebelumnya,
kekurangan asupan pada salah satu
zat yang mengakibatkan kebutuhan
8
terhadap suatu nutrien terganggu,
dan kebutuhan nutrisi yang tidak
konstan selama kehamilan. Ibu yang
hamil harus memiliki zat gizi yang
cukup karena gizi yang didapat akan
digunakan untuk dirinya sendiri dan
juga janinnya. Seorang ibu yang
tidak memiliki ataupun kekurangan
gizi selama masa kehamilan maka
bayi yang dikandungnya akan
menderita kekurangan gizi. Apabila
hal ini berlangsung terus-menerus
dan tidak segera diatasi maka bayi
akan lahir dengan berat rendah.
c. Sikap
Berdasarkan hasil dari
pengolahan data maka dapat
diketahui bahwa sebagian besar
sikap ibu hamil tentang anemia di
Puskesmas Tanjung Harapan
Kabupaten Lampung Timur Tahun
2020, adalah dengan kategori sikap
neagtif sebanyak 17 responden
(56,7%).
Sikap seseorang terhadap
suatu obyek adalah perasaan
mendukung atau memihak
(favourable), maupun perasaan tidak
mendukung atau memihak
(unfavourable) pada obyek tersebut.
Sikap sebagai derajat afek positif
atau negatif terhadap suatu obyek
psikologis (Azwar, 2015).
Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan
Indri., Endah.,. Amareta (2017)
tentang Hubungan Faktor
Predisposisi terhadap Kepatuhan Ibu
Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet
Besi dan Kadar Hemoglobin di
Puskesmas Mangli Kabupaten
Jember. Diketahui bahwa sebagian
besar ibu hamil memiliki sikap yang

kurang dalam mengkonsumsi tablet
Fe yaitu 37,5%.
Berdasarkan hasil penelitian,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa
sebagian besar responden yang
memiliki sikap yang baik akan rutin
mengkonsumsi tablet Fe, hal ini
disebabkan karena adanya kemauan
dan motivasi baik itu dari dalam diri
sendiri maupun orang lain didasari
oleh pengetahuan dan pengalaman
yang didapat para ibu hamil secara
langsung (faktor dari pribadi manusia
itu sendiri) maupun tidak langsung
sehingga timbul kesadaran untuk
bersikap positif atau negatif dalam
pemeriksaan serologi infeksi
maternal.
2. Analisa bivariat
a. Hubungan pengetahuan tentang
anemia dengan konsumsi tablet Fe
Pada penelitian didapat hasil
uji statistik p = 0,021 lebih kecil dari
nilai alpha (α=0 , 05 ) ,sehingga
terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan ibu hamil tentang
anemia dengan konsumsi tablet Fe di
Puskesmas Tanjung Harapan
Kabupaten Lampung Timur Tahun
2020. Dari hasil analisis diperoleh
nilai OR: 10,000 atau dapat
dikatakan pengetahuan yang kurang
baik memiliki resiko 10,000 kali
tidak rutin mengkonsumsi tablet Fe
dibandingkan dengan responden
dengan pengetahuan yang baik.
Bagi ibu hamil, pada
dasarnya semua zat gizi memerlukan
tambahan, namun yang seringkali
menjadi kekurangan adalah energi
protein dan beberapa mineral seperti
Zat Besi dan Kalsium. Kebutuhan
9
energi untuk kehamilan yang normal
perlu tambahan kira-kira 80.000
kalori selama masa kurang dari 280
hari. Hal ini berarti perlu tambahan
ekstra sebanyak kurang lebih 300
kalori setiap hari selama hamil
(Sukarni & Margareth, 2013).
Pengetahuan yang dimiliki
seorang ibu akan mempengaruhi
dalam pengambilan keputusan dan
juga pada perilakunya. Faktor
ketidaktahuan dapat disebabkan
karena pendidikan yang rendah. Ibu
dengan pegetahuan yang baik akan
memberikan gizi yang cukup bagi
bayinya, apalagi ketika seorang ibu
memasuki masa ngidam, dimana
perut rasanya tidak mau diisi, mual
dan rasa tidak nyaman maka ia akan
berupaya untuk memenuhi
kebutuhan gizinya dan bayinya
(Sukarni & Margareth, 2013).
Berdasarkan pengolahan data
diperoleh hasil bahwa sebagian besar
pendidikan responden dengan
kategori pendidikan rendah SD dan
SMP sebanyak 17 responden
(56,7%) hasil ini menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan dasar ini
berhubungan dengan pengetahuan
yang dimiliki ibu hamil tersebut.
Hasil ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa pendidikan
adalah suatu usaha untuk
mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar
sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi
proses belajar, makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah
orang tersebut untuk menerima
informasi. Dengan pendidikan tinggi
maka seseorang akan cenderung
untuk mendapatkan informasi, baik
dari orang lain maupun dari media
massa (Budiman, 2013).

Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
Indri., Endah., Amareta (2017)
tentang hubungan faktor predisposisi
terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet besi dan kadar
hemoglobin di Puskesmas Mangli
Kabupaten Jember. Diperoleh hasil
hanya 6,25% ibu hamil yang
memiliki tingkat pengetahuan baik.
Ibu hamil yang tergolong tidak patuh
sebesar 59,4%. Ada hubungan antara
pengetahuan dengan kepatuhan ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet
besi (p = 0,009).
Berdasarkan hasil tersebut
peneliti berpendapat bahwa salah
satu faktor yang berpengaruh
terhadap konsumsi tablet Fe adalah
pengetahuan ibu hamil itu sendiri
mengenai gizi pada kehamilan.
Walaupun pengetahuan bukan
merupakan faktor langsung penyebab
anemia, namun pengetahuan
berpengaruh positif terhadap
kejadian anemia pada kehamilan.
Pada ibu hamil, zat besi memiliki
peranan yang cukup penting untuk
pertumbuhan janin. Selama hamil,
asupan zat besi harus ditambah
mengingat selama kehamilan,
volume darah pada tubuh ibu
meningkat. Untuk itu disarankan ibu
hamil agar aktif dalam mencari
informasi dan lebih meningkatkan
pengetahuan agar lebih mengetahui
tentang anemia pada kehamilan serta
disarankan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin.
b. Hubungan sikap tentang anemia
dengan konsumsi tablet Fe
Pada penelitian didapat hasil
uji statistik p = 0,008 lebih kecil dari
nilai alpha (α=0 , 05 ) ,sehingga
terdapat hubungan yang bermakna
10
antara pengetahuan ibu hamil tentang
anemia dengan konsumsi tablet Fe di
Puskesmas Tanjung Harapan
Kabupaten Lampung Timur Tahun
2020. Dari hasil analisis diperoleh
nilai OR: 13,200 atau dapat
dikatakan sikap yang tidak
mendukung memiliki resiko 13,200
kali tidak rutin mengkonsumsi tablet
Fe dibandingkan dengan responden
dengan sikap yang mendukung
Sikap ibu hamil terhadap zat
besi yakni kepercayaan, keyakinan,
ide dan konsep dalam satu obyek,
kehidupan emosional atau evaluasi
terhadap suatu obyek kecenderungan
untuk bertindak, komponen ini
secara bersama-sama membentuk
sikap yang utuh, dalam penentuan
sikap yang utuh ini, pengetahuan,
pikiran, keyakinan dan emosi
memegang peranan yang penting.
Ibu hamil yang tahu pentingnya
tablet besi akan selalu
mengkonsumsinya sampai habis
(Putri, 2018).
Hasil peneltian ini memiliki
kesamaan dengan penelitian yang
dilakukan Putri (2018). Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
Trimester III Dalam Konsumsi
Tablet Fe Dengan Terjadinya
Anemia di BPM Mardiani Ilyas Aceh
Tahun 2018. Ada hubungan
pengetahuan ibu hamil trimester III
dengan terjadinya anemia, nilai
probabilitasnya 0,000 < 0,05. Ada
hubungan sikap Ibu hamil trimester
III dengan terjadinya anemia, nilai
probabilitasnya 0,000 < 0,05.
Berdasarkan hal tersebut
peneliti berpendapat bahwa sikap
yang kurang baik pada ibu hamil
didapat karena kurangnya
pemahaman ibu hamil dan kurangnya
dukungan yang diperoleh dan

kurangnya informasi sehingga
diperlukan upanya penyuluhan dari
tenaga kesehatan melalui pendekatan
pastisipatif.
KESIMPULAN
1. Ada hubungan pengetahuan
tentang anemia dengan konsumsi
tablet Fe pada ibu hamil di
Puskesmas Tanjung Harapan
Kabupaten Lampung Timur
Tahun 2020.
2. Ada hubungan sikap tentang
anemia dengan konsumsi tablet Fe
pada ibu hamil di Puskesmas
Tanjung Harapan Kabupaten
Lampung Timur Tahun 2020.
SARAN
1. Ibu hamil
Diharapkan ibu hamil agar
aktif dalam mencari informasi dan
lebih meningkatkan pengetahuan
agar lebih mengetahui tentang
anemia pada kehamilan serta
disarankan untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin
dan disarankan ibu hamil lebih
banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat besi dan
mengikuti kelas ibu serta kegiatan
di posyandu.
2. Puskesmas Tanjung Harapan
Kabupaten Lampung Timur
Diharapkan petugas
kesehatan dalam hal ini bidan untuk
dapat meningkatkan upaya
promotif dengan KIE yang dapat
dilakukan ditiap kesempatan
pemeriksaan berkala bagi ibu hamil
melalui penyuluhan kesehatan yang
bertujuan menyampaikan informasi
tentang anemia pada kehamilan
11
secara jelas. Memperbanyak media
promkes seperti anemia pada
kehamilan dan penyebabnya seperti
memasang poster-poster diruang
kerja atau diruang tunggu.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Gramedia pustaka
utama : Jakarta.
Azwar, Saifuddin. (2015). Sikap
Manusia Teori Dan
Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Budiman., Agus Riyanto. (2013).
Kapita Selekta Kuesioner.
Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan, MS. (2011). Statistik Untuk
Kedokteran Dan Kesehatan.
Salemba medika: Jakarta.
Fitria (2018). Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tablet Fe Dengan
Kejadian Anemia di Jorong
Koto Malintang Puskesmas
Kabupaten Agam. Jurnal
Endurance 3(1) Februari 2018
(1-6)
Hastono, Sutanto Priyo. (2017).
Analisis Data Pada Bidang
Kesehatan. Depok: Raja
Grafindo Persada.
Indri., Endah.,. Amareta. (2017).
Hubungan Faktor
Predisposisi terhadap
Kepatuhan Ibu Hamil dalam
Mengkonsumsi Tablet Besi
 12

dan Kadar Hemoglobin di almu e-ISSN : 2684-8511

Puskesmas Mangli
Kabupaten Jember. Jurnal
Kesehatan Vol. 5. No. 3.
April 2017
Kemenkes RI. (2018). Profil
Kesehatan Indonesia. Katalog
Dalam Terbitan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi
Penelitian Kesehatan
(Cetakan VI). Jakarta:
Penerbit PT. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Penerbit
PT. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2014). Promosi
Kesehatan. Jakarta: Penerbit
PT. Rineka Cipta.
Nugroho, T. (2012). Patologi
Kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
(online)
Riyanto. A. (2011). Aplikasi
Metodelogi Penelitian
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Rukiyah. AY & Yulianti. L. (2014).
Asuhan kebidanan. Patologi
kebidanan. Jakarta: Trans info
media.
Sukarni & Margareth. (2013).
Kehamilan, Persalinan dan
nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Suyanto. (2011). Metodelogi dan
Aplikasi Penelitian
Keperawatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Tarwoto & Wasnidar. (2013). Buku
saku anemia pada ibu hamil
konsep dan penatalaksanaan.
Jakarta: Trans info media.

Proverawati, A. (2011). Anemia dan

Anemia Kehamilan.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Putri (2018). Hubungan

Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Hamil Trimester III Dalam
Konsumsi Tablet Fe Dengan
Terjadinya Anemia di BPM
Mardiani Ilyas Aceh Tahun
2018. JURNAL Midwifery
Update (MU)
http://jurnalmu.poltekkes-
mataram.ac.id/index.php/jurn