Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan Negara Agraris yang subur
beriklim tropis. Sehingga penduduk Indonesia dapat memanfaatkannya dengan menanam
berbagai macam tanaman. Salah satunya adalah kacang kedelai. Kacang kedelai tersebut
banyak mengandung gizi yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan jasmani. Selain dapat
dikonsumsi kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam makanan seperti tahu.
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri ini, yang termasuk dalam
makanan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna. Tahu juga merupakan makanan yang
mengandung sangat banyak gizi dan cukup mudah untuk diproduksi. Untuk memproduksi
tahu bahan-bahan yang dibutuhkan hanya berupa kacang kedelai. Tidak heran jika saat ini
kita dapat menemukan banyak sekali pabrik pembuatan tahu, baik dalam bentuk usaha
kecil dan usaha menengah yang masih menggunakan cara konvensional ataupun usaha-
usaha yang sudah cukup sukses dengan cara pembuatan yang lebih modern. Berdasarkan
hal-hal diatas maka kami tertarik untuk menjadikan Pabrik Pembuatan Tahu sebagai
bahan makalah proses produksi kami.
Karena pada kenyataannya proses pembuatan tahu tidaklah terlalu rumit, oleh karena
itu banyak masyarakat yang menjadikan pembuatan tahu sebagai penghasilan keluarga.
Oleh karena itu dibuatnya karya ilmiah ini agar masyarakat atau pembaca dapat
mengetahui proses pembuatan tahu dan bisa dijadikan pedoman baginya untuk memulai
usaha.Maka dapat disimpulkan bahwa produksi tahu ini merupakan suatu bisnins yang
menjanjikan. Menyerap tenaga kerja. Dan jarang sekali mengalami kerugian karena
besarnya pasar yang ada di Indonesia.
Salah satu pembuatan tahu yang masih bisa dilihat ditempat ini misalnya usaha tahu
yang berada di Rambung Merah Kabupaten Simalungun, yang merupakan usaha yang
dimiliki dan dikembangkan oleh Bapak Sulaiman. Beliau adalah orang yang mendirikan
usaha tahu. Tujuan beliau adalah untuk mencari nafkah guna meningkatkan taraf
kehidupan.

1
1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana asal usul dari tahu?


2. Apa manfaat dari tahu?
3. Waktu dan tempat penelitian?
4. Bagaimana tahap proses pembuatan tahu?
5. Analisis ekonomi pembuatan tahu?
6. Bagaimana cara pemasarannya?

1.3.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui asal-usul tahu
2. Untuk mengetahui manfaat tahu
3. Untuk mengetahui tempat pembuatan tahu
4. Mengetahui hal apa saja yang diperlukan dalam proses pembuatan tahu
6.Untuk mengetahui tentang analisi ekonomi pembuatan tahu
7.Untuk mengetahui cara pemasaran tahu

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Asal Usul Tahu


Tahu dibuat dari kacang kedelai yang fermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda
dengan tempe yang asli Indonesia, tahu berasal dari China, seperti halnya kecap, tauco,
bakpau, dan bakso.
Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian, tauhu (hanyu pinyin: doufu) yang
secara harfiah berarti “kedelai yang difermentasi”. Di Jepang dikenal dengan nama tofu.
Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara,
lalu juga menyebar ke seluruh dunia.
Tahu pertama kali mucul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han yang lalu.
Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang bangsawan, cucu Kaisar Han Gaozu
Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han.
Liu An adalah ilmuan, filosof, penguasa, dan ahli politik. Ia tertarik pada ilmu kimia dan
Meditasi Tadiom. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungkinan besar Liu An
melakukan pengenalan makanan non daging melalui tahu. Dan kemungkinan besar Liu
An mendapatkan tahu dengan nigari atau air lant dan menjadi kental seperti tahu saat ini.

2.2.Manfaat Tahu

1. Manfaat Tahu Mencegah Penyakit Jantung.


2. Manfaat Tahu Meningkatkan Produksi Energy.
3. Manfaat Tahu Mencegah Osteoporosis.
4. Manfaat Tahu Membantu Menurunkan Berat badan.
5. Manfaat Tahu Membantu Pasien Diabetes dengan Masalah Ginjal.

3
2.3 Waktu dan Tempat
 WAKTU
Adapun waktu dan penelitian yaitu pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 20 April 2017
Waktu : 13.00-15.00 WIB
 TEMPAT
Adapun tempatnya yaitu :
Di rumah Bapak Sulaiman di Rambung Merah Jl. Mawar Kabupaten Simalungun
2.4.Proses Pembuatan Tahu
1. ALAT DAN BAHAN
 Tungku
 Kayu Bakar
 Ember
 Wajan
 Gayung
 Saringan besar
 Kain sifon
 Plastik
 Kedelai
 Lempeng
 Rak
Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai dan garam.

2. PEMBUATAN
1. Penyortiran
Penyortiran kedelai dilakukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran seperti batuan-
batuan kecil, daun-daun atau batang tanaman yang terbawa pada kedelai, atau kedelai yang
cacat, sehingga hanya kedelai yang memiliki kualitas bagus saja yang digunakan untuk
proses pembuatan tahu

4
2. Perendaman
Setelah didapatkan kedelai disortasi, kemudian direndam dengan menggunakan air
bersih selama kurang lebih 8 jam. Pada saat perendaman hindaran terkena oleh bahan kimia
seperti sabun, air yang mengandung kaporit, terkena garam, atau minyak.

3. Pencucian
Setelah direndam, kedelai yang sudah mengembang dan lunak kemudian dicuci bersih
dengan menggunakan air sumur, sebaiknya dicuci pada air yang mengalir agar lendirnya
terbawa sehingga kedelai lebih bersih. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan lendir

5
4.Penggilingan
Kedelai yang telah dicuci kemudian digiling dengan menggunakan mesin dan sambil
ditambahkan air sedikit demi sedikit hingga dihasilkan bubur kedelai yang berwarna putih.
Bubur kedelai ini siap untuk direbus. Dengan menggunakan ember, bubur kedelai tersebut
dituangkan ke dalam bak perebusan.

. Perebusan
Perebusan dilakukan dengan menggunakan bak terbuat dari semen yang di dalamnya
dilapisi bahan stainless dengan diameter 1 m dan tinggi kurang lebih 1,2 m. Bak perebusan
menggunakan bahan bakar kayu, sekam, atau sisa-sisa gergajian. Penggunakan bahan bakar
tersebut lebih efesien dan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan gas. Perebusan
dilakukan selama kurang lebih 1 jam, selama perebusan lakukan pengadukan terus menerus.

6
6. Penyaringan
Setelah mendidih, larutan bubur kedelai tersebut disaring dengan menggunakan kain
kasa yang sangat halus, hasil endapannya ditampung dalam sebuah bak semen yang bagian
dalamnya dilapisi bahan stainless. Lakukan pemerasan atau pengepresan sehingga sari
kedelai dapat terpisahkan dengan optimal, kemudian pisahkan ampasnya. Sari kedelai yang
telah tertampung kemudian tambahkan air, larutkan 3 ml asam cuka untuk 1 liter sari kedelai,
sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan-lahan. Asam cuka kadar 70 -90% berfungsi
membantu dalam penggumpalan sari kedelai.

7. Pencetakan
Setelah sari kedelai mengalami pengendapan dan menggumpal, langkah selanjutnya
adalah melakukan pencetakan. Pencetakan dapat dilakukan dengan menggunakan cetakan
yang terbuat dari kayu berukuran luasnya 40 x 40 cm 2 tingginya kurang lebih 10 cm seperti
pada gambar di bawah ini, pada tiap sisi cetakan dibuat lubang untuk pengeluaran air.
Siapkan papan cetakan kosong dan bagian atas dilapisi kain halus dan tipis. Kemudian, sari
kedelai dituangkan ke cetakan yang sudah dilapisi kain tipis tersebut, susun cetakan 2-5 unit,
kemudian bagian atas nya ditutup dengan papan kayu, cetakan paling atas di beri pemberat
dengan menggunakan ember yang diisi air.

7
8. Pemotongan
Setelah sari kedelai dipres kurang lebih 15 menit, sehingga kadar airnya rendah maka
dihasilkan tahu dalam bentuk lembaran sesuai dengan ukuran cetakannya. Tahu yang masih
dalam lembaran tersebut pindahkan bersama papan cetakannya dan susun dengan rapi dalam
ruang pemotongan. Pemotongan harus dilakukan segera, sehingga tahu tidak menjadi lembek
dan basi. Tahu yang masih lembaran, berwarna putih tersebut dipotong-potong dengan
menggunakan pisau stainlees yang tajam.

9. Pengukusan Tahu
Tahu yang telah dipotong-potong kemudian dikukus dengan menggunakan panci. Jika
kita menghendaki tahu berwarna kuning, maka dapat dilakukan perebusan tahu yang sudah
dipotong-potong dengan menambahkan bahan kunyit yang ditumbuk. Tahu tersebut akan
berwarna kuning dan memiliki cita rasa khas lebih nikmat. Selain itu, tahu potongan yang
masih mentah tersebut juga dapat digoreng dengan ditambahkan bumbu, kemudian direndam
dalam air.

8
10. Pengemasan
Tahu yang telah dikukus kurang lebih 15-20 menit kemudian dikemas dengan
menggunakan plastik yang ditambah air agar tahu dapat bertahan kurang lebih 3-4 hari. Jika
kita ingin memasarkan produk tahu ke supermarket dengan segmen pasar menengah ke atas,
maka produk kita harus memiliki tampilan yang menarik selain cita rasanya enak.

Itulah proses pembuatan tahu dengan cara konvensional atau tradisional. Jika dilihat
dari prosesnya, pembuatan tahu memang sangat simpel dan mudah. Bahkan Anda dapat
membuatnya sendiri di rumah dengan anak atau suami Anda.

2.5Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi industri tahu pada buku ini menggunakan asumsi skala rumah
tangga dengan kapasitas produksi 50 Kg per hari. Harga bahan baku kedelai yang digunakan
Rp.6.000 per Kg. Jumlah tenaga kerja 5 orang. Pemasaran sudah berjalan dengan harga jual
Rp.5.000 per Kg tahu.
1). Perhitungan Biaya Produksi Per Tahun
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
No Biaya Tetap (Fixed Cost) Jumlah

1 Gaji karyawan 12 bulan ( 12 x Rp. 21.600.000


Rp.1.800.000,-)

2 Sewa tempat Rp. 2.000.000

3 Penyusutan alat (12 %) Rp. 345.000

Total biaya tetap Rp. 23.945.000

9
b. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)
No Biaya Tetap Biaya Per Biaya Per
Bulan Tahun
1 Bahan baku kedelai 1300 Kg x Rp. 6000 Rp. 7.800.000 Rp. 93.600.000
2 Asam cuka @ Rp.12.500 x 20 liter Rp. 250.000 Rp. 3.000.000
3 Bahan bakar kayu Rp. 350.000 Rp. 4.250.000
4 Sarana Air Rp. 100.000 Rp. 1.200.000
5 Sarana Listrik Rp. 100.000 Rp. 1.200.000
Total Variable Cost Rp.8.600.000 Rp.103.200.000

Total Biaya Produksi per thn = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap
= Rp.23.945.000+Rp.103.200.000
= Rp.127.145.000,00

2). Perhitungan Rugi Laba Per Tahun

No Uraian Per Bulan Per Tahun


1 Hasil Penjualan @ Rp. 5000 per Rp.16.250.000 Rp.
Kg x 3250 Kg per bulan 195.000.000
2 Biaya Produksi Rp.11.795.000 Rp.141.545.000
Penghasilan kotor (tanpa Rp. 4.454.500 Rp. 53.455.000
memperhitungkan pajak)

4). Perhitungan Batas Rugi / BEP dalam quantity produk


= 16.372 Kg per tahun
= 1.364 Kg per bulan
= 545,6 Kg bahan baku per bulan
= 21 Kg bahan baku per hari

10
2.6.Cara Pemasaran
1.Tetangga
Banyak tetangga sekitar yang memungkinkan membeli langsug ke rumah .
2. Keliling
Penjualan tahu dengan keliling ke desa lain dengan menggunakan sepeda motor.
Penjualan dengancara keliling tersebut dilakukan setiap pagi hari dan sore hari.
3. Pemasaran
Bagi orang-orang yang memiliki keperluan, misalnya hajatan, arisan, syukuran
dilakukan 2 hari sebelumnya.

11
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian menggunakan Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah


cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
permasalahan. Penelitian kualitatif ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan dari
metodologi ini ialah pemahaman secara lebih mendalam terhadap suatu permasalahan yang
dikaji. Dan data yang dikumpulkan lebih banyak kata ataupun gambar-gambar daripada
angka.

Karakteristik Atau Ciri-ciri Penelitian Kualitatif

Adapun ciri pokok metode penelitian kualitatif ada lima, yaitu antara lain:

1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data. Sumber data yang


digunakan dalam penelitian kualitatif berupa lingkungan alamiah. Kajian utama dalam
penelitian kualitatif yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi
sosial. Penelitian dilakukan ketika berinteraksi langsung di tempat kejadian. Peneliti
melakukan pengamatan, mencatat, mencari tahu, menggali sumber yang berkaitan
dengan peristiwa yang terjadi pada saat itu. Hasil yang diperoleh segera disusun saat
itu juga. Apa yang telah diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan
dimana tingkahlaku itu berlangsung.
2. Memiliki sifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan,
wawancara, dokumentasi, analisis, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi
penelitian, bukan dalam bentuk angka-angka. Peneliti melakukan analisis data dengan
memperbanyak informasi, mencari hubungannya, membandingkan, dan menemukan
hasil atas dasar data sebenarnya (bukan dalam bentuk angka). Hasil analisis data
berupa pemaparan yang berkenaan dengan situasi yang diteliti dan disajikan dalam
bentuk uraian narasi. Pemaparan data tersebut umumnya adalah menjawab dari
pertanyaan dalam rumusan masalah yang ditetapkan.
3. Tekanan pada proses bukan hasil. Data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian kualitatif berkaitan dengan pertanyaan untuk mengungkapkan proses dan
bukan hasil dari suatu kegiatan. Pertanyaan menuntut gambaran keadaan sebenarnya

12
tentang kegiatan, tahap-tahap, prosedur, alasan-alasan dan interaksi yang terjadi
dimana dan pada saat dimana proses itu berlangsung.
4. Bersifat induktif. Penelitian kualitatif diawali mulai dari lapangan yaitu fakta empiris.
Peneliti terjun langsung ke lapangan, mempelajari suatu proses penemuan yang terjadi
secara alami dengan mencatat, menganalisis dan melaporkan serta menarik
kesimpulan dari proses berlangsungnya penelitian tersebut. Hasil temuan penelitian
dari lapangan dalam bentuk konsep, prinsip, teori dikembangkan bukan dari teori
yang telah ada. Penelitian kualitatif menggunakan proses induktif artinya dari data
yang terpisah-pisah namun saling berkaitan erat.
5. Mengutamakan makna. Makna yang diungkapkan berkisar pada persepsi orang
mengenai suatu peristiwa yang akan diteliti tersebut. Contoh: penelitian yang
dilakukan tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru. Peneliti
memfokuskan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya,
mencari informasi dan pandangan kepala sekolah tentang keberhasilan dan
kegagalannya membina guru, apa saja yang dialami dalam membina guru, mengapa
gurunya gagal dibina, dan kenapa hal itu terjadi. Selain mencari informasi kepada
kepala sekolah, peneliti mencari informasi dari guru sebagai bahan perbandingan
supaya dapat diperoleh pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala
sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan diungkap oleh peneliti agar dapat
menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat dan sahih.

Penelitian dengan metode kualitatif ini dijabarkan ke dalam sejumlah langkah


kegiatan, antara lain: (1) pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara
mendalam, dokumentasi, dan focus group discution (FGD); (2) pengorganisasian hasil
pengumpulan data; (3) analisis dan perumusan hasil pengumpulan data; (4) penyusunan
model (bersifat hipotesis); (5) program aksi (implementasi model); (6) evaluasi /refleksi; dan
(7) replikasi dan inovasi (desiminasi model pengembangan).

13
Penelitiaan ini bersifat multi years, yang dirancang dalam dua tahap penelitian. Tahap
pertama atau tahun pertama dilakukan untuk memetakan kebutuhan pembelajaran seni tari
melalui needs analysis/needs assessment untuk merumuskan rancang bangun model. Tahap
ke dua pada tahun ke dua dilakukan untuk aplikasi model, evaluasi model dan penyusunan
panduan atau buku ajar yang aplikatif untuk pembelajaran seni tari sebagai pendidikan
karakter untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama.

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari primer dan sekunder dengan teknik
wawancara. Lokasi penelitian di Rambung Merah Jl. Mawar Kabupaten Simalungun. Proses
analisis data mencakup tiga alur kegiatan sebagai suatu sistem, yaitu reduksi data, sajian data,
dan penarikan kesimpulan. Ketiga komponen analisis tersebut aktivitasnya dilakukan dalam
bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus (Milles &
Huberman, 1992).

14
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Bapak Sulaiman dan keluarga adalah pemilik perusahaan tahu yang bertempat di
Rambung Merah Jl. Mawar Kabupaten Simalungun. Tujuan utama mereka membuka usaha
ini adalah untuk mencari nafkah guna untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Setiap
hari ia mampu menghasilkan maksimal 50 ember dengan dibantu 5 pekerja. Dalam 1 ember
berisi maksimal 300 tahu. Kedelai yang ia gunakan rata-rata 5 Kw, dengan harga 1 kg
Rp.6.000,00. Pabrik ini buka jam 07.00 WIB – 18.00 WIB.

15
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Tahu merupakan kandungan nilai gizi yang tinggi, rasanya yang enak serta
menyehatkan. Bahan dasar yang diperlukan dari pembuatan tahu adalah kedelai, garam
dan air.
Alat produksi dalam memproduksi tahu di perlukan beberapa alat bantu berupa :

1. Tungku
2. Kayu Bakar
3. Ember
4. Wajan
5. Gayung
6. Saringan besar
7. Kain sifon
8. Plastik
9. Lempeng, dan
10. Rak.

5.2. SARAN
Seharusnya dalam pembuatan tahu ini hal yang paling utama diperhatikan adalah
kebersihan dan Proses penyaringan yang menggunakan kain pastikan kain yang
digunakan bersih dan steril.
Bagi para pembaca diharapkan lebih dapat terinspirasi untuk mengembangkan
pengetahuan, seperti mencoba membuat tahu sendiri untuk membantu melestarikan
makanan khas Indonesia yang satu ini, yaitu tahu.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://perkututerbangpendek.blogspot.co.id/2015/11/makalah-usaha-kecil-menengah-
pada_37.html
http:/.blogspot.co.id/2014/12/contoh-laporan-hasil-observasi.html

17
LAMPIRAN

18

You might also like